UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN

2y ago
33 Views
2 Downloads
1.50 MB
167 Pages
Last View : 30d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronnie Bonney
Transcription

1UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DANMENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBARPenelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas ISekolah Dasar Negeri 03 Wuryorejo, WonogiriTESISUntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat MagisterProgram Studi Pendidikan Bahasa IndonesiaOleh :1.1.1.1.1 HARYANTOS 840208105PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2009

2BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahBahasa dalam kehidupan sehari-hari sangat memegang perananpenting terutama dalam pengungkapan pikiran seseorang. Konsep, pikiran danangan-angan seseorang diungkapkan melalui bahasa baik, lisan maupuntertulis.Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam perkembanganintelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjangkeberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.Membaca dan menulis sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasadiajarkan di sekolah dengan tujuan agar para siswa dapat mengerti maksudyang terkandung dalam bacaan sehingga dapat memahami isi bacaan denganbaik dan benar.Menurut St. Y. Slamet (2008: 57) bahwa Membaca dan MenulisPermulaan (MMP) merupakan dua aspek kemampuan berbahasa yang salingberkaitan dan tidak terpisahkan. Pada waktu guru mengenalkan menulis, tentuanak-anak akan membaca tulisannya. Menulis sebagai salah satu aspekkemampuan berbahasa wajib dikuasai oleh siswa. Hal ini sejalan dengan yangdikemukakan oleh Djago Tarigan dan Henry guntur Tarigan (1997:20) bahwapengajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP) dengan tujuanmemperkenalkan cara membaca dan menulis dengan teknik-teknik tertentu

3sampai dengan anak mampu mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan,dengan kata lain kalimat sederhana.Kegiatan membaca dan menulis merupakan kegiatan yang unik danrumit, sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpamempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal hurufatau kata-kata.Kemampuan membaca merupakan dasar bagi anak untukmenguasai berbagai bidang studi. Lebih lanjut, dijelaskan oleh J.W. Lerner(1998: 349) anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memilikikemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalammempelajari berbagai bidang studi di kelas berikut. Oleh karena itu, anakharus belajar membaca agar ia dapat membaca untuk belajar.Dengan keterampilan membaca dan menulis, seseorang dapat mengertiberbagai macam informasi yang terkandung dalam tulisan secara benar.Keterampilan membaca yang baik dapat dikuasai melalui pembelajaranBahasa dan Sastra Indonesia dan berlatih secara teratur. Untuk itu diperlukanrencana pembelajaran yang matang yang disusun berdasarkan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditegaskan bahwa eningkatkankemampuan membaca maupun menulis, sehingga siswa dapat berkomunikasidengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Keterampilanmembaca permulaan ditekankan pada membaca nyaring suku kata dan kataserta melafalkan kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

4Sedangkan dalam keterampilan menulis permulaan ditekankan padamenjiplak, menebalkan, mencontoh, melengkapi, dan menyalin serta dikte.Dalam keterampilan membaca yang baik, di dalamnya perlu dikemukakansecara jelas kompetensi apa yang harus dicapai, kompetensi yang dimilikisiswa, indikator-indikator serta pengalaman belajar apa yang harus benarbenar dilatihkan dan dialami oleh siswa.Berbagai upaya telah dilakukan guru untuk memberi kenyataanmenunjukkan bahwa sampai sekarang ini kemampuan membaca dan menulispermulaan di kalangan siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Wuryorejo,Wonogiri masih jauh dari harapan. Berdasarkan wawancara dengan guru,pembelajaran kurang berhasil dengan ditandai prestasi atau nilai yang dicapaioleh siswadalampembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam halmembaca dan menulis kurang memuaskan. Hal ini banyak ditemukan padasiswa kelas I Sekolah Dasar Negeri 03 Wuryorejo, Wonogiri yang belumdapat membaca dan menulis dengan baik, sehingga banyak permasalahanpermasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam mempelajari berbagai bidangstudi yang lain.Beberapa faktor yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalammembaca dan menulis adalah: (1) siswa kurang latihan; (2) kemampuan guruyang kurang dalam menggunakan media pembelajaran; (3) sistem kegiatanbelajar mengajar yang monoton dan kurang menarik, sehingga siswa bosan.

5Pembelajaran membaca dan menulis kelas I SDN 03 Wuryorejobersifat konvensional, belum menerapkan pembelajaran yang inovatif, dimanasiswa belum berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaranmasih berpusat pada guru (central teaching), selain itu guru belummemanfaatkan media pembelajaran secara maksimal terutama penggunaanmedia gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.Dalam penelitian ini peneliti ingin menyampaikan salah satu alternatiftindakan dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca dan menulispermulaan dengan media gambar bagi siswa kelas I pada Sekolah DasarNegeri 03 Woryorejo, Wonogiri. Metode pengajaran dengan menggunakanmedia gambar merupakan salah satu strategi dalam proses pembelajaran.Dengan menggunakan media gambar ini diharapkan mampu meningkatkankemampuan membaca dan menulis permulaan bagi siswa. Penggunaan mediagambar dalam proses pembelajaran perlu dibahas mengingat sebagian besarsiswa kelas I pada Sekolah Dasar Negeri 03 Wuryorejo, Wonogiri masihrendah kemampuannya dalam membaca dan menulis.Media gambar yang digunakan dalam penelitian ini dapat berupapotret, kartu pos, ilustrasi dari buku, dan gambar cetak sesuai dengan temadalam bacaan. Sedangkan gambar yang digunakan meliputi gambar: orang,binatang, tumbuh-tumbuhan, peristiwa, dan alam sekitar yang sering di kenaloleh siswa.

6B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dalampenelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :1. Bagaimana penerapan pembelajaran membaca dan menulis permulaandengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuanmembaca dan menulis permulaan pada siswa kelas I SDN 03 WuryorejoKecamatan Wonogiri ?2. Apakah Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapatmeningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan pada siswakelas I SDN 03 Wuryorejo Kecamatan wonogiri ?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum PenelitianSesuai dengan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan,makatujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkankemampuan membaca dan menulis permulaan dan motivasi belajar padasiswa kelas I SDN 03 Wuryorejo Kecamatan Wonogiri melaluipembelajaran dengan media gambar.2. Tujuan Khusus PenelitianSecara khusus, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :a.Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan padasiswa kelas I SDN 03 Wuryorejo Kecamatan Wonogiri.

7b.Mengetahuidampak penggunaan media gambar bagi peningkatankemampuan membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas ISDN 03 Wuryorejo Kecamatan Wonogiri.D. Manfaat Penelitian1. Manfaat TeoritisSecara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untukmemperkaya khazanah keilmuan yang terkait dengan proses pembelajaranmembaca dan menulis permulaan secara efektif dengan menggunakanmedia gambar.2. Manfaat PraktisSecara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi :a. Bagi SiswaHasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah kemampuan membacadan menulis siswa dengan menggunakan media gambar, sehinggakemampuan membaca dan menulis dapat ditingkatkan.b. Bagi Guru KelasHasil penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk mengembangkankemampuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaranmembaca dan menulis yang benar-benar efektif dengan menggunakanmedia gambar, serta dapat menambah pengalaman guru.

8c. Bagi SekolahHasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentangkompetensi guru dalam mengajar dan kompetensi siswa dalammengembangkan kemampuan membaca dan menulis, apatditingkatkan.d. Bagi Peneliti LainHasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh para peneliti lain untukmenambah pemahaman wawasan keilmuan dan penelitian gunamerancang penelitian lebih lanjut dengan desain penelitian dan focusmasalah yang berbeda.

9BAB IIKAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKABERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKANA. Kajian Teori1. Hakikat Kemampuan Membaca Permulaana. Pengertian KemampuanKemampuan membaca merupakan hal yang sangat urgen dalammempelajari segala ilmu pengetahuandan teknologi yang selaluberkembang.membaca merupakan kemampuan yang sangat kompleks.Membaca tidak sekadar kegiatan memandangi lambang-lambang tertulissemata, bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seseorang pembacaagar ia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya agarlambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yangbermakna baginya.Kemampuan (Chaplin,2000:1) dapat diartikan sebagai kecakapan,ketangkasan, bakat, kesanggupan; tenaga (daya kekuatan) untuk melakukansesuatu perbuatan.Sedangkan menurut Sternberg (1994: 3) kemampuanadalah suatu kekuatan untuk menunjukkan suatu tindakan khusus atau tugaskhusus, baik secara fisik maupun mental. Senada dengan pendapat Sternberg,Warren (1994: 1) mengemukakan bahwa kemampuan adalah kekuatan akan-gerakanterkoordinasi yang bersifat kompleks dan pemecahan problem mental.

10Lain halnya dengan pendapat Gagne dan Briggs (1997: 57)kemampuan adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatuproses belajar-mengajar. Selaras dengan itu, Eysenck, Arnold, dan Meili(1995: 5) mengemukakan bahwa kemampuan adalah suatu pertimbangankonseptual. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa kemampuan berartisemua kondisi psikologi yang diperlukan siswa untuk menunjukkan suatuaktivitas.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapatdisimpulkan bahwa kemampuan adalah suatu kecakapan atau kesanggupanyang sangat diperlukan siswa untuk melakukan suatu tindakan atau aktivitas.b. Pengertian MembacaAda beberapa ahli memberikan definisi tentang membaca, baikmembaca sebagai suatu aktivitas umum bagi kebanyakan orang dan sebagaiaspek yang digunakan dalam pembelajaran bahasa. Menurut Heilman, dalamsuwaryono Wiryodijoyo (1989: 1), ”Membaca ialah pengucapan kata-katadan perolehan arti dari barang cetakan. Kegiatan itu melibatkan analisis, danpengorganisasian berbagai keterampilan yang kompleks. Termasuk didalamnya pelajaran, pemikiran, pertimbangan, perpaduan, pemecahanmasalah, yang berati menimbulkan kejelasan informasi bagi pembaca”.Senada dengan pendapat Davis (1995: xi-1) menyatakan:” Reading is a complex which, since the turne of the century, has beenextensively studied across a wide range of different disciplines. Lebih jauhdikatakan: ”Reading is privet. It is a mental, or cognitive, process whiceninvolves a reader in trying to follow and respond to a massage from a writerwho is distant in space and time”

11Pernyataan di atas dapat dipahami bahwa membaca pada dasarnyaadalah suatu proses yang kompleks, yang sejak permulaan abad ini telahbanyak dilakukan studi dan penelitian dari berbagai disiplin ilmu yangberbeda. Membaca merupakan proses mental atau kognitif yang membawaseorang pembaca untuk mencoba mengikuti dan merespon pesan dari seorangpenulis yang berada jauh dan waktu yang berbeda.Horby, (1995; 699) mengemukakan , ” Reading is a look andunderstand something written or printed”. Senada dengan pendapat Harris(1971: 13) bahwa, ” Reading is a meaningfull interpretation of printed orwritten verbal symbols”. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa membacaadalah melihat dan mengetahui sesuatu yang berupa tulisan atau cetakan.Membaca adalah suatu penafsiran yang bermakna dari cetakan atau simbolverbal tulisan.Lain halnya menurut Martinus Yamin (2006: 106) membaca adalahsuatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal danmerupakan hasil ramuan pendapat, gagasan, teori-teori, hasil peneliti para ahliuntuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa. Sementara Ngalim Purwanto(1997: 27) menyebutkan bahwa ”membaca ialah menangkap pikiran danperasaan orang lain dengan tulisan (gambar dari bahasa yang dilisankan)”.Membaca merupakan suatu proses sensoris, membaca dimulai darimelihat. Stimulus masuk lewat indra penglihatan atau mata. Kelemahanpenglihatan yang umum diderita anak adalah kekeliruan kesiapan (refractiveerror), yang berarti tidak lain dari kondisi mata yang tidak terpusat. Kesiapan

12membaca dimulai dengan mendengarkan. Persiapan auditoris anak dimulaidari rumah dalam bentuk pembinaan kosakata, menyimak efektif danketerampilan membedakan.Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwakemajuan kemampuan membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yangtidak dapat membaca karena belum cukup matang , mereka akan memintakesabaran guru untuk menanti dia sampai pada tingkat kematangannya.Kesiapan anak didik itu harus dikembangkan pada setiap taraf perkembangankemampuannya. Oleh karena itu, guru harus betul-betul menyiapkan kesiapananak tersebut pada taraf sebelumnya. Ada dua hal yang harus diperhatikanguru dalam proses perkembangan membaca anak. Yang pertama adalah guruharus selalu sadar bahwa membaca merupakan sesuatu yang diajarkan danbukan sesuatu yang terjadi secara insidental, tidak ada seorang anak yangdapat membaca dengan jalan menonton orang lain membaca dan yang keduamembaca bukanlah sesuatu subjek melainkan suatu proses.Fathur Rohman (2005: 1-2) mengemukakan bahwa membacamerupakan proses psikologis. Proses psikologi tentang peristiwa membacayaitu dengan cahaya, bacaan masuk ke mata dan oleh saraf sensorik sebaagireseptor di teruskan ke pusat bahasa yaitu pusat pembentukan kalimat danlangsung ke pusat organisasi berpikir. Setelah di olah melalui prosestranstendensi dikembalikan melalui reseptor di mulut dan alat-alat ucap makaterjadilah peristiwa membaca. Dalam proses ini tidak hanya terjadi prosespsikologis, yaitu berpikir, tetapi sekaligus peristiwa fisikologis yaitu

13pekerjaannya alat-alat ucap sewaktu membaca. Selain alat-alat produksisuara, hal-hal grafis juga berperan, yaitu besar, bentuk dan jenis huruf,gambar atau kertas. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah membacamerupakan peristiwa individual. Apabila perkembangan berpikir atau mataseseorang dalam hal ini adalah siswa terganggu maka perkembanganmembaca siswa itu juga terganggu.Proses membaca ialah proses ganda, meliputi proses penglihatandan membaca tergantung kemampuan melihat simbol-simbol, oleh karena itumata memainkan peranan yang penting f). Selain itu membaca juga sebagai salah satu alat untukbelajar berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Membaca itu sendiriadalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satubagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tampubolon, 1987: df.Sabarti Akhadiah, (1991: 24) menyatakan bahwa “membacamerupakan kesatuan terpadu yang mencakup beberapa kegiatan sepertimengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan dengan bunyi sertamaknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan”. Membacamerupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis, yang reseptif.Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan dapat memperolehinformasi ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru (St. Y.Slamet, 2008:58). Sementara Eric Doman (1991: 64) mengemukakan bahwa“membaca adalah suatu proses pengenalan kata dan memahami kata-kata

14serta ide, selain itu membaca merupakan ketrampilan yang wajib dimilikianak usia sekolah dasar”.Pendapat lain yang disampaikan oleh Cennedy (1981: 5) bahwamembaca merupakan kemampuan individu untuk mengenali bentuk visual,menghubungkan dengan suara dan makna yang diperoleh, dan midanmenginterpretasikan makna tersebut.Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkanbahwa membaca adalah melihat kemudian memahami sesuatu yang berupatulisan atau cetakan. Membaca adalah suatu penafsiran arti yang bermaknadari suatu simbol-simbol verbal yang berupa cetakan atau tulisan. Membacaadalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalambahan tertulis atau bacaan.Dalam strategi pemahaman terhadap bacaan, Brown (2001: 306310) mengemukakan, “Strategies for reading comprehension: (1) Identifythe purpose in reading; (2) Use graphemic rules and patterns ti aid inbottom-up decoding (especially for beginning level learners); (3) Useefficient silent reading technicques for relatifelly rapid comprehension (forintermediate to advanced levels); (4) Skim the text for main ideas; (5) Scanthe text for specific information; (6) Use Semantic mapping or clustering; (7)Guess when you aren’t certain; (8) Analyze vocabulary; (9) distinguishbetween literal and implied meanings; (10) Capitalize on discourse markersto process relationships”.Dari pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa strategi untukmemahami bacaan adalah: (1) mengidentifikasi tujuan membaca; (2)menggunakan aturan dan pola-pola bentuk tertulis untuk membantupengkodean (bagi pelajar pemula); (3) menggunkan teknik membaca dalamhati untuk pemahaman bacaan yang cepat dan efisien (bagi pelajar menengah

15dan lanjutan); (4) membaca cepat untuk menemukan ide utama; (5) scanningteks untuk informasi-informasi khusus; (6)menggunakan pemetaan semantic;(7) menebak saat anda tidak yakin; (8) menganalisa kosa kata; (9)membedakan makna tersurat dengan makna tersirat; (10) mengkapasitasikanpenanda wacana pemrosesan hubungan.Seorang pembaca dapat dikatakan berhasil dalam membaca,apabila ia telah memiliki kemampuan. Kemapuan yang dimaksud dalam halini adalah kemampuan untuk: (1) menggunakan kata-kata sesuai dengan artileksikal; (2) menggunakan pengetahuan gramatikalnya untuk menangkapmakna, misalnya menafsirkan anak kalimat yang tak terbatas; (3)menggunakan teknik-teknik berbeda untuk tujuan yang berbeda pula,misalnya membaca melompat dan sekaligus untuk kata atau sebuahinformasi; (4) menghubugkan isi teks denga latar belakang pengetahuannyaterhadap objek yang dibacanya; dan (5) mengidentifikasi makna retorika ataufungsi dari kalimat atau segmen teks misalnya dengan memahami kapanpenulis memberikan suatu definisi atau ringkasan walaupun tidak diberifrasa-frasa penanda (Nunan, 1998: 32).Berdasarkan dari beberapa pendapat tentang membaca yang telahdipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah merupakansuatu proses kegiatan terpadu yang melibatkan berbagai proses psikologis,sensoris, motoris, dan perkembangan keterampilan untuk mengenal,mengolah serta memahami smbol-simbol bunyi yang terdapat di dalambacaan.

16c. Pengertian Membaca PermulaanMembaca permulaan(Depdikbud, 1991) termasuk jenis-jenispengajaran membaca dan menulis. Sedangkan menurut (Tarigan,1979)membaca permulaan adalah mengasosiasikan lambang tulisan sebagai prosesmencocokkan huruf atau melafalkan yang ditempuh sebagai langkah psi/tarbiyah/peningkatankemampuan membaca permulaan Alqur’an melalui pendekatan quantum-t).Berdasarkan dari beberapa pengertian tentang kemampuan,membaca, dan membaca permulaan maka dalam penelitian ini yang dimaksuddengan kemampuan membaca permulaan adalah kecakapan atau kesanggupansiswa dalam mengasosiasikan lambang tulisan sebagai proses untukmencocokkan huruf serta melafalkan dengan tepat sebagai langkah awaldalam pembelajaran membaca.d. Tujuan MembacaTujuan utama dalam membaca adalah mencari dan memperolehinformasi yang terkandung dalam suatu bacaan. Makna yang terkandungdalam suatu bacaan erat sekali berhubungan dengan maksud dan tujuan dalammembaca. Menurut Anderson (1972: 214) mengemukakan beberapa tujuanpenting dalam membaca :1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta(reading for details or facts);2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for mainideas);3) Membaca untuk mengetahui urutan ata

Kemampuan membaca merupakan hal yang sangat urgen dalam mempelajari segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang.membaca merupakan kemampuan yang sangat kompleks. Membaca tidak sekadar kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam-macam

Related Documents:

Kemampuan Membaca Al-Qur’an pada Peserta Didik di SDN Purwoyoso 01 Ngaliyan Semarang Penulis : Miss Saeiroh Chearsae NIM : 1503016167 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an pada

korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan narasi . program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah jurusan pendidikan madrasah fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan institut agama islam negeri purwokerto 2016 . ii. iii. iv. v korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan narasi .

membaca dengan kemampuan menulis teks eksposisi, hubungan antara penguasaan diksi dan kemampuan menulis teks eksposisi, dan hubungan antara kebiasaan membaca dan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis teks eksposisi. di kelas X siswa SMA Negeri 11 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian jenis ex post facto.

Kemampuan matematis terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran matematis, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan koneksi matematis, dan kemampuan representasi matematis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan matematis siswa dalam memahami materi eksponen dan logaritma.

A. Angket Pengalaman Siswa Membaca dan Menulis Puisi NO PERNYATAAN JAWABAN Ya Tidak 1. Saya pernah membaca puisi 2. Saya suka membaca puisi 3. Saya membaca puisi dari media apa saja (koran, majalah, majalah dinding, internet) 4. Saya membaca puisi dari koleksi perpustakaan 5. Saya membaca puisi dari bahan ajar yang disediakan sekolah 6. Saya pernah menulis puisi 7. Saya suka menulis puisi 8 .

Kemampuan kerja adalah kapasitas individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang

Penelitian yang sejenis dilakukan sebelumnya oleh Wira Sinatra (2012 tentang studi korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dan penyelesaian soal cerita pada mata pelajaran matematika siswa Kelas III SDN Penanggungan Kota Malang telah yang menunjukkan ada korelasi yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan penyelesaian

Black holes are predictions of Einstein’s theory of general relativity, which describes gravity, not as a force, but as the curvature of space and time. 2. Black holes act like one-way membranes from which nothing can escape. 3. Although they have several weird properties, observations strongly support their existence. 4. Gravitational waves are vibrations in the gravitational field that .