BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi .

2y ago
80 Views
3 Downloads
401.33 KB
29 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Carlos Cepeda
Transcription

21BAB IIKAJIAN TEORITISA. Kajian Pustaka1. Komunikasi Pemerintahana. gmengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbaldari seseorang atau kelompok orang kepada seseorang ataukelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai salingpengertian dan/atau kesepakatan bersama.“communication is the process of transmitting meaningful symbolsbetween individuals”(komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan lambanglambang yang mengandung makna di antara indvidu-individu).1Kata atau istilah komunikasi berasal dari Bahas Latin communicatusatau communicatio atau communicare yang berarti berbagi ataumenjadi milik bersama. Dengan demikian, kata komunikasi menurutkamu bahasa mengacu pada suatu upaya yang ditujukan teT. May Rudy, Komunikasi &Hubungan Masyarakat International (Bandung : PT. RefikaAditama, 2005), hlm. 1.1digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22Dictionary komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasidiantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atautingkah laku.2Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi mantarmanusia. Setiapmanusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atauperasaan yang dipunyai. Tentu saja, ekspresi pikiran dan perasaanitu memakaidanmemanfaatkan bahasasebagaimediumkomunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atausesuatu yang menyampaikan sesyatu tersebut sebagai komunikator.Sesuatu yang disampaikan atau diekspresikan adalah pesan(message). Seseorang atau sesuatu yang menerima pesan adalah(communicate).3Dalam bentuk yang paling sederhana, komunikasi adalah transmisipesan dari suatu sumber kepada penerima. Selama 60 tahun,pandangan tentang komunikasi ini telah diidentifikasi melaluitulisan ilmuwan politik Harold Lasswell.4Secara etimologis kata Pemerintahan berasal dari kata“pemerintah”, kata Pemerintah sendiri berasal dari kata “perintah”yang berarti menyuruh melakukan sesuatu pekerjaan. Namuntinjauan asal kata “pemerintahan” sebenarnya berasal dari katadalam bahasa inggris “government” yang diterjemahkan sebagai2Riswandi, Psikologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hlm. 1.Muhammad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 98.4Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa Melek Media dan Budaya, (Jakarta :PenerbitErlangga, 2012), hlm 5.3digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23“pemerintah” dan “pemerintahan” dalam banyak tulisan. Namun adajuga yang berpendapat bahwa government tidak selalu memilikimakna pemerintahan, karena Samuel Edwaed Finer menyimpulaknbahwa kata “government” dapat memiliki arti :1. Menunjuk kepada kegiatan atau proses memerintah,yakni melakukan kontrol atas pihak lain (the activity orthe process of govering).2. Menunjuk pada masalah-masalah negara dalam kegiatanatau proses dijumpai.3. Menunjukkan cara, metode atau sistem dengan manasuatu masyarakat tertentu diperintah (the manner,method of system by which a particular society isgoverned).Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki hak untukmelaksanakan kewenangan berdaulat atau tertinggi. Pemerintahdalam arti luas merupakan sesuatu yang lebih besar dari pada suatukementrian yang diberi tanggungjawab memelihara perdamaian dankeamanan negara.Pemerintahan dalam arti sempit dapat dipandang sebagaiaktivitas memerintah yang dilakukan oleh pemerintah (eksekutifsaja) dan jajarannya guna mencapai tujuan negara. SedangkanPemerintahan dalam arti luas dapat pula dipandang sebagai aktivitasdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24pemerintah yang dilakukan oleh organ-organ atau badan-badanlegislatif, yudikatif dan eksekutif dalam mencapai tujuan negara.Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda perlu jugadipahami pengertian eksekutif. Karena belakangan ini istilaheksekutif berkembang dalam konotasi politik dan eksekutif dalamkonotasi administratif. Eksekutif dalam konotasi politik adalah salahsatu cabang Pemerintahan dalam arti luas, yang sering juga disebuteksekutif dalam arti sempit. Namun eksekutif dalam pengertianadministratif adalah orang-orang yangn bertanggung jawab ramengalirnya perintah-perintah dan kebijakan-kebijakan dari paraadministrator kepada para e,program, dan gagasan Pemerintah kepada masyarakat dalam rangkamencapai tujuan negara. Dalam hal ini Pemerintah dapat omunikan, namun dalam suasana tertentu bisa sebaliknyamasyarakat berada pada posisi sebagai penyampai ide atau gagasandan Pemerintah berada pada posisi mencermati apa yang diinginkanmasyarakat. Dalam kondisi yang demikian pemerintah rliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan, (Bandung : PT. Refika Aditama, 2010), hlm. 1-2.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

antersebut sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.Dalam hubungankerja dikenaladanyakomunikasiinformasi. Komunikasi informasi biasanya disampaikan olehpimpinan kepada unit-unit kerja dibawahnya melalui kegiatan apelkerja atau dalam suasana rapat. Pada komunikasi informasi ide ataugagasan yang disampaikan oleh pihak pertama bertujuan agar pihakkedua dapat menangkap ide dan gagasan tersebut dengan pengertianyang sama sebagaimana yang dimiliki oleh pihak pertama. Denganperkataan lain komunikasi informasi memiliki sifat agar terdapatkesesuaian paham antara ide yang disampaikan oleh pihak pertamadengan pihak kedua sebagai penerima gagasan, sehingga terciptakesatuan paham sekaligus menghindari kesalahpahaman terhadapide yang muncul. Walaupun kita tahu bahwa tujuan komunikasiadalah lebih jauh dari sekedar menyampaikan ide atau gagasan itusaja. Namun untuk kondisi dalam penyelenggaraan ugasyangdilaksanakan dapat berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.Sebagaimana diketahui bahwa setiap struktur organisasipemerintah menunjukkan adanya hubungan jabatan (disebuthubungan hierarkhis), seorang pejabat membawahi sebuah pegawailainnya. Sehingga hubungan antara pejabat atasan dan bawahanmemunculkan hubungan vertikal yang mengacu pada salurankewenangan dan tanggungjawab, sedangkan hubungan antaradigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26pejabat yang sama tingkatannya atau level menurut ntalyangmenmunjukkan kerjasama.Komunikasi mempunyai sejumlah pengaruh baik lamnyapemeliharaan hubungan, tanpa adanya sarana dan fasilitas untukhubungan komunikasi ke segala arah dalam suatu kegiatan akan sulitdiketahui apa yang sudah dicapai, apa yang akan diraih danbagaimana kendala dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga sulitbagi organisasi untuk mengevaluasi pekerjaan. Karena komunikasiadalah sumber informasi bagi pimpinan atau eksekutif dalammenelorkan berbagai kebijakan.6b. Karakteristik Komunikasi PemerintahanHampir semua aparatur Pemerintahan paham tentangkomunikasi namun tidak semuanya memahami rangkapenyelenggaraan Pemerintahan, khususnya dalam melakukanfungsi-fungsi utama Pemerintahan yang mencakup “pemberianpelayanan, pemberdayaan, dan bersama-sama masyarakat mencapaikebahagiaan yang sebesar-besarnya tanpa merugikan pihak lainsecara ilegal”. Kelihatannya pernyataan tersebut sepele namunketika dilakukan secara empirik di lapangan tidak jarang6Ibid. hlm. 95-97.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27menimbulkan masalah bahkan sering memunculkan konflik antaraindividu, kelompok maupun kelembagaan.7Berdasarkan wewenang dan posisinya dalam strukturorganisasi pemerintah cenderung lebih banyak memberitahu(telling) bukan mendengarkan (listening), sebaliknya bawahanmungkin mengatakan kepada atasan mereka apa yang merekaharapkan didengar oleh atasannya, jadi perbedaan status antarasender dan receiver dapat memnjadi hambatan bagi proseskomunikasi yang efektif. Oleh sebab itu untuk menciptakankomunikasi efektif perlu dilakukan tindakan-tindakan sebagaimanadikemukakan oleh Gibson (1984:14) sebagai berikut :1. Mengadakan tindakan langsung (following up)2. Mengatur arus informasi (regulation informationflow)3. Memanfaatkan umpan balik (utilizing feedback)4. Pengahayatan (empathy)5. Pengulangan (repetition)6. Mendorongsalingmempercayai(encouragingmutual trust)7. Penetapan waktu secara efektif (effective timing)8. Menyederhanakan bahasa9. Mendengarkan secara efektif7Ibid. hlm. 114.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2810. Memanfaatkan selentingan8Komunikasi memegang peranan sangat penting, terutamadalam tiga hal yaitu :1. Dalam fungsi perintah, komunikasi memperbolehkanbawahan membicarakan, menerima, menafsirkan danbetindak atas suatu perintah, dalam hal ini di dukung olehpengarahan dan umpan balik yang bertujuan memperngaruhiaparatur lainnya sehingga berperilaku sama dan mencontoh.2. Dalam hal fungsi relasi, komunikasi memperbolehkanaparatur pemerintah lainnya untuk menciptakan danmempertahankan kualitas dan prestasi serta hubunganpersonal dengan pegawai lainnya, hubungan dalampekerjaan akan berpengaruh pada kinerja lainnya seperti :kepuasan, keterampilan, kesesuaian, dan ketepatan.3. Dalam fungsi manajemen ambigu, yakni motivasi bergandayang muncul akibat kurang jelasnya tujuan nmenmgurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekatdalam organisasi. Komunkasi antara pegawai secara i situasi baru yang membutuhkan perolehaninformasi bersama.8Ibid. hlm. 101.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29Dominannya komunikasi pemerintah apalagi dalam kontekskepemerintahan itu sendiri dibuktikan kembali oleh hasil penelitiantentang efektifitas komunkasi antara : atasa-bawahan-bawahan satudan beda level dnegan memanfaatkan berbagai saluran yangmenunjukkan bahwa peringkingan terhadap saluran komunikasiyang digunakan berikut ini :1. Kombinasi lisan dan tulisan2. Lisan saja3. Tulilsan saja4. Papan pengumuman5. kmenyampaikan informasi kepada pegawai dengan tepat, ternyatakombinasi saluran tulisan dan lisan memberikan hasil terbaik.Mengirim pesan yang sama melalui lebih dari satu saluran terasaberlebihan. Hal ini ternyata membantu tidak hanya dalammenyampaikan pesan tetapi juga dalam memastikan bahwa pesantersebut akan diingat.Artinya untuk menmyampaikan informasi kepada pegawaidengan tepat, sebaiknya mengguakan kombinasi saluran tullisan danliasan itu akan memebrikan hasil terbaik. Mengirimkan pesan yangsama melalui lebih dari satu saluran terasa berlebihan. Hal inidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30ternyata membantu tidak hanya dalam meyampaikan, tetapi jugadalam memastikan pesan itu diingat dan dilaksanakan.Salah satu paradoks yang terjadi mengenai komunikasidalam pemerintahan adalah ketidakmampuan memanajemenkankesibukan membuat para pegawai lupa. Kondisi demikian dapatdiatasi dengan mengemas pesan secara berulang-ulang.Berkaitan dengan faktor-faktor yang paling n,dapatmengidentifikasi sebanyak 5 faktor yang dianggap paling poensialuntuk kelancaran dan efektifitas komunikasi, yakni mencakup :1. Komunikasi atasan dengan bawahan2. Komunikasi ke bawah3. Persepspi mengenai komunikasi dengan bawahan4. Komunikasi ke atas5. Keandalan informasi.9Komunikasi mempunyai sejumlah pengaruh baik terhadaptipe, sasaran, tugas pemerinthan termasuk pemeliharaan hubungan,tanpa adanya sarana dan fasilitas untuk hubungan komunikasi segalaarah dalam suatu kegiatan akan sulit diketahui apa yang sudahdicapai, apa yang akan di [raih dan bagaimana kendala dalampelaksanaan pekerjaan, sehingga sulit bagi organisasi untukmengevaluasi pekerjaan. Karena komunikasi adalah sumber9Ibid. hlm. 122-124.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31informasi bagi pimpinan dalam menelorkan berbagai kebijakan,maka apabila informasi yang diperoleh tidak lengkap akanberpengaruh pada pengambilan keputusan. Komunikasi bagipimpinan bukan saja sebagai alat untuk menyampaikan informasitetapi juga sarana memadukan aktivitas kerjasama.Aktivitas komunikasi yang dilancarkan oleh anggotaorganisasi dalam hubungan kerja pada umumnya bertujuan untuk :1. Meningkatkan hubungan kerja dan kerjasama yang baikantar individu dan antar unit organisasi adau departemen.2. Mengetahui sedini mungkin masalah-maslaah yangtimbul dalam pelaksanaan pekerjaan dari masing-masingunit organisasi.3. Mengurangi aspek negatif dari kemungkinan timbulnyakonflik maupun frustasi.4. Mendorong semangat kerja.102. Pesan Komunikasi Pemerintahana. Pengertian“pesan” dalam bahasa inggris adalah “message”, sedangkan“informasi” adalah “information”. Dalam hal ini pesan merupakansesuatu yang disampaikan, dan informasi adalah isi dari pesan itu10Ibid. hlm. 125.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32atau bahan yang diramu untuk menjadi suatu pesan yangdisampaikan kepada orang lain.11Pesan dalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikanpengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan caratatap muka melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmupengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalambahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,content, atau information.12Pesan merupakan titik sentral dalam proses komunikasi.Pesan merupakan perwakilan dari image serta tujuan-tujuan yangingin dicapai. Pesan merupakan titik temu antara sender dan reciver. cangara bahkan menegaskan bahwa pesan merupakan sesuatu yangdisampaikan pengirim kepada penerima. Penyampaiannya bisamelalui tatap muka maupun melalui media komunikasi.133. Hambatan dan Dukungan dalam Komunikasi PemerintahanKomunikasi atau berkomunikasi itu kelihatannya mudah, tetapisebenarnya tidak lepas dari berbagai kendala atau hambatan danya(kemungkinan) hambatan atau faktor yang lazim bisa menjadi kendaladalam aktivitas berkomunikasi ini, bisa kita harapkan bahwa kita bisaT. May Rudy, Komunikasi &Hubungan Masyarakat International, ., hlm. 15.Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2012),hlm. 9.13Rully Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Budaya Siber, (Jakarta : Kencana, 2012), hlm.40.1112digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33menanggulanginya atau menghindarinya. Agar proses penyampaianpesan berlangsung dengan baik serta tercapainya tujuan komunikasiyang kita lakukan (saling pengertian atau kesepakatan bersama).14Menurut Deddy Mulyana komunikasi yang efektif adalahkomunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya(orang-orang yang sedang berkomunikasi). Kesamaan dalam haltertentu misalnya bahasa, tingkat pendidikan ataupun tingkat ekonomiakan mendorong orang-orang untuk saling tertarik, sehinggakomunikasi yang dilakukan bisa lebih efektif.15Faktor yang menyebabkan hambatan dalam berkomunikasi :a. GangguanAda dua jenis gangguan yang menjadi penghambat jalnannyakomunikasi yang dapat diklasifikasikan dengan gangguan semantikdan gangguan mekanik. Gangguan semantik adalah gangguantentang bahasa terutama yang berkaitan dengan perbedaan danpemahaman bahasa yang digunakan oleh komunikator ankesalahpahaman. Gangguan mekanik adalah gangguan yangdisebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik,terutama yang berkaitan dengan alat atau media yang digunakan.b. KepentinganT. May Rudy, Komunikasi &Hubungan Masyarakat International, ., hlm. 22-23.Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia Esesnsi dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial EkonomiPolitik, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2010) hlm. 13.1415digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34Komunikator tidak mempehatikan kepentingan komunikan akanmenimbulkan ketidakseimbangan antara keduanya, sehinggakomunikan hanya akan mau melakukan komunikasi apabila adakepentingan yang berkaitan dengannya.c. Motivasi terpendamMotivasi adalah dorongan seseorang untuk mencapai tujuan,keinginan maupun kebutuhannya, sehingga apabila komunikasisesuai dengan motivasi seseorang terutama komunikan, makakomunikasi akan dapat berjalan secara efektif. Sebaliknya apabilakomunikasi tidak sesuai dengan motivasi yang terpendam dalam dirikomunikan, maka komunikasinya mengalami hambatan.d. PrasangkaPrasangka merupakan salah satu rintangan yang berat dalamberkomunikasi, karena bila ada komunikan yang memilikiprasangka terhadap komunikator maka kecurigaan komunikankepada komunikator akan menjadi penghambat. Selain itu jugaadanya sikap menentang dan berburuk sangka kepada komunikatorbisa mempeprburuk keadaan, tetapi apabila komunikator mampumemberi kesan yang baik dan mampu meyakinkan komunikan,maka komunikasi dapat berjalan efektif.16Sedangkan menurut Erliana Hasan ada beberapa faktor yangmemengaruhi tercapainya komunikasi yang efektif :1. Perbedaan latar belakang16Herdiana Maulana, Psikologi Komunikasi dan Persuasi, (Jakarta: Akademia, 2013), hlm. 64-65.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35Setiap orang ingin diperlakukan sebagai pribadi, dan memang setiaporang berbeda, berkaitan dengan perbedaan itu merupakan tanggungjawab komunikator untuk mengenal perbedaan tersebut danmenyesuaikan isi pesan secara tepat, dan memilih media sertasaluran komunikasi yang sesuai agar respon yang diharapkan dapatdicapai. Makin besar persamaan orang-orang yang terlibat dalampembicaraan makin besar kemungkinan dapat menimbulkankesalahan dalam berkomunikasi antara lain :a. Perbedaan persepsib. Perbedaan pengalaman dan latar belakangc. Sikap praduga/stereotip2. Faktor bahasaBahasa yang digunakan seseorang verbal maupun nonverbal (bahasatubuh) ikut berpengaruh dalam proses komunikasi, antara lain :a. perbedaan arti katab. Penggunaan istilah atau bahasa tertentuc. Komunikasi nonverbal3. Sikap pada waktu berkomunikasi. Hal ini ikut berperan, bahkansering menjadi faktor utama, sikap-sikap seseorang yang dapatmenghambat komunikasi tersebut antara lain :a. Mendengar hanya apa yang ingin kita dengarb. Sibuk mempersiapkan jawabanc. Bukan pendengar yang baikd. Pengaruh faktor emosidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Komunikasi Pemerintahan a. Pengertian Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun non verbal dar

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran