Kamus Bahasa Jawa Banten - Forsanu.files.wordpress

2y ago
311 Views
46 Downloads
562.96 KB
135 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 26d ago
Upload by : Kian Swinton
Transcription

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35Oleh: A Mudjahid ChudariPENDAHULUANSeperti juga bahasa-bahasa lain, bahasa Jawa Banten mempunyai aturan-aturan ataukaidah-kaidh bahasa yang khas. Bahasa ini merupakan warisan budaya yang perlu dipeliharadan dikembangkan oleh semua pihak. Hanya dengan usaha bersama saja, bahasa JawaBanten ini dapat berkembang sesuai dengan porsinya sebagai salah satu bahasa yang ada diBanten. Penerbitan kamus kecil ini adalah bagian dari usaha tersebut. Mudah-mudahanharapan kita menjadikan Bahasa Jawa Banten ini sebagai budaya kebanggaan kita, anak cucukita, dan masyarakat Banten pada umumnya, dapat dikabulkan Allah SWT.MENGENAL KAIDAH BAHASA JAWA BANTENDari segi pembentukannya, kata dapat digolongkan dalam: 1) kata dasar, dan 2) kataberimbuhan.Kata Dasar adalah satuan terkecil yang menjadi asal dari suatukata kompleks; misal:wong, sekole, buku, dagang,mangan, geni, kelape, sopir,dsb. SedangkanKata Berimbuhanadalah kata yang dibentuk dari kata dasar dan kata imbuhan; mis.:sekolane, gegancangan, keberosotan, apane, breotan, kedaharan, pepelayon, kekelonan,cengengesan, kenuningan, dsb.1 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35Kata Berimbuhan yang dikenal dalam bahasa Jawa Banten, dapat terjadi dari:1. Kata berawalan (prefiks)a. Awalan {nge-}, {ng-} dan {N-}; sebagai pembuat kata kerja aktif:jalukngejalukmintadaw?ngedaw?memanjangacak2 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 buhnabuhmenabuh3 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35b. Awalan {di-} sebagai pembuat kata kerja pasif.adukdiadukdiadukingudiingudipeliharac. Awalan {ke-}, {se-}, dan {pe-}sepakkesepaktersepak4 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35pendetkependetterambilbukusebukusatu bukusikatsesikatsatu sisir pisangdamel5 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35pedamelprofesijag?penjag?penjaga2. Kata yang bersisipan (infiks): {-um-};t?k?-um-tum?k?3. Kata yang berakhiran (sufiks)a. Akhiran {-e} dan { -ne}6 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 an?rumahnyab. Akhiran {-aken} dan {-kaken}acak7 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 aktakakenbawakanc. Akhiran {-i } dan { -ni }acakacaki8 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35diacakembilembilidiambilbakt?baktanibawakand. Akhiran { -an }bakt?baktaanbawaan9 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35cepetcepetanlebih cepatpepespepesanpepesane. Akhiran { -en} dan {-nen}kedukkedukengalikanacak10 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35acakenacakkanbakt?baktanenbawalah4. Kata yang berkonfiks. Konfiks yaitu gabungan dari dua macam imbuhan atau lebih yangbersama-sama membentuksatu arti, dan bersama-samapula mempunyaisatu fungsi.a. Konfiks {ke- -an}uripkeuripankehidupan11 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35daharkedaharanmakananrugikerugiankerugianb. Konfiks {pe- -an}shalatpeshalatantp. salat12 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35bantupembantuantp. bantuansewapenyewaantp. sewa5. Gabungan imbuhan: Gabungan imbuhan adalah pemakaian beberapa imbuhan sekaliguspada suatu kata dasar yang dapat berarti bermacam-macam.a. gabungan imbuhan {nge-, ng-, N-} dengan {-aken, -kaken) akan membentuk kata kerja aktif.ngaduskenngebalangakennyijikaken13 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ngenyijikakenb. gabungan imbuhan {di- -aken} dengan di- -i/ni) akan membentuk kata kerja pasif.diaduskendibalangakendisijikakendiunduhic. variasi gabungan dari prefiks dan sufiks lainnya, akan membentuk kata lain dengan fungsilain pula.6. Kata Berulang (reduplikasi):Dwilingga Salin Swara: mraka-mriki, cilik-melik, bulak-balik, ketar-ketir, dsb.Dwilingga tansalin swara: aling-aling, mlayu-mlayu, kukur-kukur, dsb.14 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35Dwipurwa: jejeritan, gegedoh, tetinggal, gegibrig, tetangga, dsb.Reduplikasi Polimorfemis: gegelati, gegancangan, awur-awuran, dsb.7. Kata majemuk: rare-ati, jejodog-timun, jangkrik-pekohan, picis-ewuan, dsb.Secara struktural, “kata” pun dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok kata: 1). kata benda(nomina); 2). kata kerja (verba); 3). Kata sifat (adjectiva); dan 4). Kata Tugas.1. Kata Benda (Nomina); adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan.2. Kata Kerja (Verba): adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau laku atau segalapembentukan kata yang menghasilkan kata kerja.3. Kata Keadaan (Adjectiva): adalah kata yang memberikan keterangan khusus tentangsesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.4. Kata Tugas, adalah semua jenis kata yang tidak termasuk dalam jenis kata sebelumnya,dimasukkan ke dalam Kata Tugas. ) (untuk lebih detil lagi, silahkanbaca Tatabahasa Bahasa Jawa Banten).Kamus kecil ini, memang disusun serba singkat; tapi dengan yang singkat ini, kita dapat melihat15 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35bahwa bahasa Jawa Banten ini pun sebenarnya layak mendapat perhatian sebagaimanaharusnya.Semoga Allah selalu menyertai kita semua. Amin.Serang, Januari 2012PenyusunKaterangan:(kb) kata benda(kka) kata keadaan16 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35(kk) kata kerja(ktg) kata Tugas(bbsn) bebasanDitulis contoh kata/e/ Banten, boten, wénten,/é/ édan, éling, bébék, énak/?/ end?, ap?, al?, meran?/o/ botol, tolol, boten/ó/ dóse, ór?, jeró, semónó17 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35/i/ mireng, bintang, milu/?/ m?r?ng, ng?num, d?m?n‘ ’ arti dalam bahasa IndonesiaA*ab? (kb), aba; ab?-ab?, aba-aba; abané, suara/khabar-nya. Apane lak? abané maning,‘Kenapa tidak ada suaranya/ khabarnya lagi’.abab (kb), bau mulut; gegudal (kb), kekotoran mulut.abah (ktg), mam?, ayah; “Pajarak?n ning Mamé, kulane ayun ming Cilegon kerihin.” ‘Beritahuke Ayah, sayanya mau ke Cilegon dulu’.abang (kka), merah; “Sepedah? wéntene sing abang, ayun boten?” ‘Sepedahnya adanya yangmerah, mau engga?’abét (ktg), bekas; ab?t-ab?tan ‘bekasan’; ab?t-ab?tanané ‘bekasannya’; tetabetan ‘bekasan’18 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ambles (kk), melesek; dedalane ambles ‘jalannya melesak’.abrit, abrit-abritan (kka), lari terbirit-birit; Ngedel?ng an? c?m?r? galak, dewéké melayuabrit-abritan.‘Melihat ada anjing galak, dia lariterbirit-birit’.abuh (kka), bengkak; sikilé abuh ‘kakinya bengkak’; abuh-abuhan ‘pura-pura bengkak’acung (kk), menunjuk ke atas/ unjuk jari; ngacungaken tangan ‘mengacungkan tangan’adang (kk), menunggu di tempat yang akan dilewati; ngadang, ngadangak?n, diadang ‘menghadang, menghadang-kan, dihadang’.adang (kk), menanak nasi untuk kenduri; Gonah hajat meh, adang? or? cukup sepisan ‘Untukkenduri sih, menanak nasinya tidak cukup sekali.’adas (kb), nama buah tanaman yang dipakai untuk campuran jamu; bentuknya putih. adaspulosari.adem (kka), dingin; Sekul wis adem meh or? énak. ‘Nasi sudah dingin sih kurang enak’; atis,(dingin);Subuh-subuh adus ning duhur gunung m?h atis,‘Subuh-subuh mandi di atas gunung sih dingin’.adep (kk), hadap; adepaken ‘hadapkan’; diadepaken ‘dihadapkan’; peadep-adep ‘berhadap-hadapan’;diadepi‘dihadapi’.19 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35adi (kb), adik; “Hadi, adine wis bis? melaku durung?” ‘Hadi, adiknya sudah bisa jalan belum?’adil (kka), adil; “Nong, lamun kakang or? adil, tegor yah?” ‘Nong, kalau kakak tidak adil, tegoryah?’adoh (kka), jauh; “Sir? m?h, tukang petis wis adoh tembeke nyeluk”. ‘Kamu sih, tukang rujaksudah jauh, baru dipanggil.’adol (kk), jual; “Mang adol pété ataw? adol j?ring”, ‘Mang jual pete atau jual jengkol’.adu (kk), adu; diadu, ‘diadu’, diadukaken ‘diadukan’, ngadu, ‘mengadu’, ngadu-ngadu ‘mengadu-adu’.adus (kk), mandi; diadusi dimandikan, ngadusi memandikan, diadusak?n ‘dimandikan’.agame (kb), agama; Gelati rabi m?h, gelati sing agamané kuat. ‘Cari isteri sih, cari yangagamanya kuat (solehah).’ageng (kka), besar; Déwéké m?h, ore di ag?ng-agengak?n g?h wis ag?ng. ‘Dia sih, tidakdibesar-besarkan pun sudah besar.’agul (kb), andalan; jagoan; “Ap? sih sing diagulaken kar? dewéké?” ‘Apa sih yang diandalkanoleh dia?’aj? (kka), jangan; “Aj? liwat kono, akéh eri”. ‘Jangan lewat (jalan) itu, banyak duri.’20 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ajag (kb), anjing hutan;ajak (kka), ajak; ngajak, diajak, diajaki, diajak-ajak, ngajak-ngajaki.ajang (kb), wadah untuk makan; “Nong embilaken ajang gonah Abah”. ‘Nong ambilkan wadah(piring) untuk Ayah’.ajar (kk), ajar, belajar; ajaran, ngajar ‘mengajar’, ngajaraken ‘mengajarkan’, diajari ‘diajari’.ajeg (kka), berdiri tetap; “Endah kon ajeg meh, diganj?l bat? ?sor?.” ‘Biar (berdiri) tetap sih,diganjel bata bawahnya.’aji (kb), nilai; harga; “Wong kuen lak? ajin?; wis tak tulung jéh nipu kit?”. ‘Orang itu tidak adanilainya (ahlaknya), sudah ditolong tapi masih juga menipu saya.’ajur (kka), hancur; diajuraken ‘dihancurkan’, ajuraken bae ‘hancurkan saja’, diajur-ajurseajur-ajure‘dilumatkan‘.akas (kka), keras; “Wis tue geh tingkahe masih akas baé”. ‘Sudah tua juga, tingkahnya masihkeras saja.’alas (kb), hutan;al? (kka), buruk, jelek; al?-al? ‘jelek-jelek’, diala-alakaken ‘dijelek-jelekkan’, dialani ‘dibuatjelek’21 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35alem (kk), puji; dialem ‘dipuji’, dialem-alem ‘dipuji-puji’.aleman (kka), manja; dialem-alem dadine alemanalesan (kb), alasan;aling-aling (kk), bersembunyi di balik; dialing-alingi ‘ditutup-tutupi supaya jangan terlihat.’alis (kb), alis mata;alok (kk), bersorak; menang alok kéléh toh ‘dapat pujian tapi terima rugi’alu (kb), alat untuk numbuk; “Arep nutu pari meh, alu lan lesungi nane ning brimah.” ‘Maunumbuk padi sih, alu dan lesungnya ada di belakang rumah.’alum (kka), layu; Kembang kuen lamun or? disebor banyu, alum, ‘Bunga itu kalau tidak disiramair akan layu.’alun-alun (kb), lapangan di tengah kota;alus (kka), halus; alusé ‘halusnya’, dialusaken ‘dihaluskan’, sealus-alusé ‘sehalus-halusnya’.amb? (kka), lebar/luas; ambané ‘luasnya’, diambani ‘diperluas’, aj? amb?-amb? angobé ‘jangan lebar-lebar nguapnya.’22 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ambek (kka), sifat marah; gede ambeke ‘pemarah.’ambekan (kk), bernafas; ambekanane aj? kenceng-kenceng, keri. ‘Bernafasnya jangankeras-keras, geli.’ambèn (kb), bale-bale; “Pecilé sinten sing saré ning ambén niku.” ‘Anak siapa yang tidur dibale-bale itu.’amblas (kk), lenyap seketika; “Wis amblas sekabeh kenang banjir.” ‘Sudah habis semuanyaterkena banjir.’ambrol (kk), runtuh; “Gegiline geh ambrol kegerus banyu.” ‘Tanggulnya pun runtuh tergerusair.’ambruk (kk), tumbang/roboh;ambu (kb), bau; “Ambune meh kay? panggang wedus.” ‘Baunya sih seperti panggangkambing’.ambung (kk), cium; ngambung ‘mencium’, diambung ‘dicium’, keambung ‘dapat dicium’, ambung-ambungen‘sepertinya mencium bau sesuatu’.amis (kka), bau anyir; mambune amis ‘baunya anyir’23 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ampas (kb), ampas; daging kelape diparud iku ngarane ampas.ancang-ancang (kb), persiapan, mengambil kuda-kuda;anc? (kk), pelan; “Melaku mekonon meh ngarane dudu anc?, tapiné buyuk.”ancer-ancer (kb), prakiraan, ancar-ancar;ancur (kk), hancur; (lihat: ajur)andap (ktg) (bbsn), bawah/rendah; “Kul? m?h ning andap saos, boten bangkit manek kelap?.” ‘Saya sih di bawah saja, tidak bisa naik (pohon) kelapa.’andap-asor (kka), sifat mengalah/ sopan santun, tidak sombong.and? (kb), tangga; rambute andan-andan, ‘rambutnya keriting’.and?ng-and?ng (kb), tahi lalat; “Kuwen ning rerai, and?ng-and?ng t?h jerawat?” ‘Itu di muka,tahi lalat atau jerawat?’.andik? (ktg), anda; kata ganti untuk orang kedua dalam bahasa pergaulan.anèh (ktg), aneh.24 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35angen-angen (kb), pemikiran/ingatan, angan-angan.anget (kka), hangat; “Mumpung masih anget gegodohé, cepet dipangan.” ‘Mum-pung masihhangat pisang gorengnya, cepat dimakan.’anggep (kk), anggap;angg?r (ktg), tetap; “Semono wis disernéni g?h, angg?r bae kelakuané mekonon.” ‘Segitusudah dimarahi juga, tetap saja kelakuannya begitu.’anggon, enggon (kka), biasa dipakaianggur (kb), 1. buah anggur; 2. lebih baik; “Tenimbang nonton kuwen meh, angguran turu.” ‘Daripada nonton itu sih, mendingan tidur.’angin (kb), anginangin-angin (kk), mencari udara segar; diangin-angin, ditempatkan di udara terbuka supayaterkena angin (biar cepat kering)angker (kka), angker; sesuatu/ tempat yang dianggap mengerikanangluh (kka), sesuatu yang dirasakan (sakit)angon (kk), menggembala hewan ternak; “Angon kebo meh merane koh ning tegal ber?, ajening kot?.”25 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35angus (kb), angus; gosonganjlok (kk), turun tiba-tibaantem (kk), pukul/hantamanteng (ktg), tenangantuk (kk) (bbsn), dapatantup (kb), sengat; diantup tawon ‘disengat tawon.’anyang (kk), tawar (harga); “Mang harg? gedang? masing bisé dianyang or?” ‘Mang hargapisangnya masih bisa ditawar engga?’anyang-anyangen (kka), merasa seperti ingin kencing.anyar (kka), baruanyeb (kka), dingin (tubuh atau bagian tubuh); “Badane anyeb mekénén or? gancang dikemuli.’‘Badan dingin begini tidak cepat diselimuti.’apal (kka)), hafal26 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ap? (ktg), apa; apané ‘apanya’, ap? maning ‘apalagi’, ap? jéréh ‘bagaimana nanti’, apa-apaan ‘apa-apaan’.apek (kka), bau tidak sedap yang berasal dari barang usang atau kamar yang lama tertutupapem (kb), nama makanan dari tepung beras yang dikukus, makannya dicocol kinca.apes (kk), sialapi-api (kk), pura-puraapik (kka), jangan; “Apik lunge bengi kiyen, engko esuk bae.”apu (kb), kapur sirih;apus (kb), nama jenis bambu, biasanya digunakan untuk tali.apus (kk), hapusarah (kb), araharah-arah (kb), tempat lapang /padang27 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35aran (kb), nama; “Sap? aran sir?” ‘Siapa nama kamu?’ Dalam bahasa bebasan digunakankata:nami, kasih, atau wast?; “Sinten kasihé?” ‘Siapanamamu?’arang (kka), jarang; arang-arang ‘jarang-jarang’arén (kb), enauar?ng (kb), arangar?p (ktg), hendak; perémén kekar?p sir? ba? ‘bagaimana kehendak kamu saja.’ari (ktg), kalau; ari-ari ‘tali pusar’.arit (kb), sabitarus (kka), aliran airarwah (kb), arwahasah (kk), asahasal (kb), asal28 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35asat (kka), habis airnya (untuk sungai, danau, sumur, dsb.)asem (kb), asam (buah)asih (kb), kasihasin (kka), asinasmara (kb), asmaraasrep (kka), hambar (rasa makanan); “Jangané kurang uyah, asr?p.” ‘Sayurnya kurang garam,hambar.’asri (kka), menyenangkan untuk dipandangasung (kk) (bbsn), boleh; “Asung boten kule linggar seniki?” ‘Boleh tidak saya pergi sekarang?’asung uning ‘memberi tahu’.ati (kb), hatiati-ati (kka), hati-hati; “Ati-ati aj? liwat dalan kuwen, jéréh m?h an? b?bongkongé.” ‘Hati-hatijangan melalui jalan itu, katanya sih ada hantunya.’atis (kka), dingin (untuk hawa, udara); lihat adem.29 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35atob (kk), bersendawa; “Lamun tas mangan duren, atob? aj? par?k wong, s?n?b.”atos (kka), keras;atur (kk), aturaturi (kk) (bbsn), persilakan, undang;etus (kk), supaya tidak lagi mengandung airaub (kka), terlindung dari sinar matahari atau hujan; ngaub ‘melindungi diri dari hujan ataupanas matahari.’awan (kb), awanawan (kka), siang; “Jéréh puas?, masih g?h awan wis nginum es.” ‘Katanya puasa, masih jugasiang sudah minum es.’awang, ngawang (kk), menghapal di luar kepala.awang-awang (kb), langit bebasawas (kka), tajam (pengelihatan); “Wis tu? g?h matan? m?h masih awas.” ‘Sudah tua jugamatanya sih masih baik’ (jelas penglihatannya).30 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35awas (kka), awasawèh (kk), boleh, beri; “Aweh ore kite bebuang ning umah sir?. Ning umah kitané lak? banyu.”‘Boleh tidak saya pakai wc kamu, di rumah saya lagi tidak ada air.’“Ki?n p?wéwéh sing kit? gonah sir?.” ‘Ini pemberian (hadiah) dari saya untuk kamu.’awèt (kka), tidak cepat rusakawis (kka) (bbsn), mahalawu (kb), abuawur (kk), sebarawut (kk), membuat berantakanayam (kb), ayamayem (kka), tentram (hati)ayo (kka), ayoayom (kk), perlindungan31 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35ayu (kka), cantikayun (ktg), akan, mauB*bab (kb), bab, hal, mengenaibabad (kb), cerita sejarahbabagan (kb), irisan kulit kayubabak-bundhas (kka) , babak-belurbabar (kk), bersalinbabat (kb), bagian dalam usus sapibabat (kk), tebang (semua)babit (kk), mengayunkan benda dengan menahan ujungnya32 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35babon (kb), induk ayambacem (kk), peram; dimasak dengan bumbu tertentubacin (kka), bau bangkaibadé (kk), tebakbadeg (kka), bau busukbahu (kb), 100 m2bahu (kb), bahu; pundakbajang (kka), kerdilbajing (kb), tupaibakal (ktg), akan, akan menjadi; bakal ngewoh ‘akan berbuah’, bakal rabi ‘calon istri’,bebakalan‘dikhawatirkan akan menjadi yang tidak diinginkan’.bakal jangan (kb), sayuran33 / 135

Kamus Bahasa Jawa BantenWritten by Ibnu Adam AvicienaMonday, 30 January 2012 07:37 - Last Updated Tuesday, 14 February 2012 08:35bakda (kka), setelahbakul, wakul (kb), wadah terbuat dari bambu ntuk tempat berasbalang (kk), lempar;balé (kb), mushollabal? (kka), banyak sampah

MENGENAL KAIDAH BAHASA JAWA BANTEN Dari segi pembentukannya, kata dapat digolongkan dalam: 1) kata dasar, dan 2) kata berimbuhan. Kata Dasar adalah satuan terkecil yang menjadi asal dari suatu kata kompleks; misal: wong, sekole, buku, dagang, man

Related Documents:

etnis Tionghoa Jawa Timur telah terinterferensi oleh bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa, maupun dialek Suruboyoan. Hasil analisis tampak dalam Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Bentuk interferensi yang terjadi pada lagam etnis Tionghoa Jawa Timur Bentuk lagam kata Bentuk interferensinya dari bahasa Indonesia atau bahasa Jawa atau bahasa

Penggunaan Bahasa Prokem dalam Komunikasi Bahasa Jawa Siswa SMP N 1 Purbalingga. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs.Widodo, Pembimbing II: Dra. Esti Sudi Utami, M. Pd. Kata kunci: prokem, komunikasi bahasa Jawa. Basa prokem asring dianggo lan disenengi dening para mudha.

satu ke dalam bahasa lainnya yang disebut interferensi leksikal bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, adalah (1) apa saja wujud interferensi leksikal bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa yang terdapat pada teks berita Pawartos Jawi Tengah di Cakra Semarang TV?, (2) faktor-faktor apa saja yang .

bahasa, sastra, dan aksara Jawa, sebagai bahan masukan untuk pembangunan karakter dan ketahanan budaya. Strategi kebijakan pelindungan, pembinaan, dan pengembangan bahasa, sastra, dan aksara Jawa dilaksanakan melalui upaya di . KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SMP/SMPLB/MTs PROVINSI JAWA TENGAH A. STANDAR KOMPETENSI .

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakainya. Laras bahasa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus. Laras bahasa biasa digunakan oleh masyarakat luas, sedang laras bahasa khusus dalam pemakaian khusus. Contoh dalam penulisan berita menggunakan laras bahasa .

Indonesia ke dalam bahasa Jawa dan alih kode bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Campur kode yang diemukan berupa campur kode kata, campur kode reduplikasi, dan campur kode frasa. terdapat interferensi leksikal BC dan interferensi morfologi dalam penggunaan bahasa Jawa etnis Cina di Pasar Gede Surakarta. 2. Pemakaian Alih Kode dan Campur .

bahasa Jawa pada karangan narasi siswa kelas VII SMP Negeri I Bukateja. F. Manfaat Penelitian . Penelitian tentang interferensi leksikal bahasa Indonesia dalam bahasa Jawa ini memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis . a. Bagi pembelajar ilmu bahasa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

Artificial Intelligence (AI) is a science and a set of computational technologies that are inspired by—but typically operate quite differently from—the ways people use their nervous systems and bodies to sense, learn, reason, and take action. While the rate of progress in AI has been patchy and unpredictable, there have been significant advances since the field’s inception sixty years .