KONSEP PERANCANGAN

2y ago
70 Views
2 Downloads
1.33 MB
21 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”BAB VKONSEP PERANCANGAN5.1 Konsep Perancangan Tapak5.1.1 Konsep Lingkungan dan TapakPenerapan konsep pada area lingkungan di sekitar tapak memilikibeberapa point sebagai pedoman dalam proses perancangan supayapembangunan di area tapak dapat berintegrasi dan menciptakan suatutatanan bentuk yang baik seperti : Menanam pohon-pohon besar yang rindang di sekeliling tapaksupaya sejuk dan asri.Gambar 5.1Penanaman pohonpohon di sekitar tapak Memperluas area hijau atau taman di sekitar tapak uansa alam.V-1

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK” Membuat ruang terbuka yang hijau dan memiliki ciri khastertentu seperti penggunaan air mancur, patung atau tanamanbunga pada area tikungan sebagai focal point.Gambar 5.2Konsep penghijauan pada ruang terbuka Menggunakan material-material alami pada elemen-elemenruang luar serta memberikan peneduh berupa pembuatankanopi atau atap pada area parkir motor dan parkir mobil untukmengurangi panas matahari langsung pada siang hari. Memberi peneduh berupa selasar pada sirkulasi ke dalambangunan dan sirkulasi antara bangunan serta memberiV-2

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”Gambar 5.3Pembuatan selasar padaarea sirkulasi pejalan kakipeneduh dengan menanam pohon-pohon di samping trotoaruntuk melindungi para pejalan kaki dari panas matahari.Gambar 5.4Konsep pedestrian jalan di area tapak5.1.2 Konsep Pencapaian*) Pencapaian Tapak Posisi main entrance pada tapak ditempatkan pada area sisi jalanutama (Jl. Jend. Sudirman) karena banyak dilalui oleh kendaraandan pejalan kaki sehingga memudahkan dalam pencapaianmenuju bangunan. Pintu masuk dan pintu keluar dibuat terpisahuntuk menghindari persilangan. Entrance khusus pejalan kaki dapat dicapai melalui pintu khususyang terletak di sisi samping tapak karena sirkulasi kendaraanpada jalan ini tidak terlalu padat sehingga sangat baik untukV-3

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”sirkulasi para pejalan kaki yang akan memasuki area bangunanpusat kegiatan remaja.*) Pencapaian BangunanA. Langsung29B. TersamarC. BerputarPada perencanaan pusat kegiatan remaja ini menggunakanpenggabungan dari ketiga pola sirkulasi dalam bangunan tersebut,sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan aksespencapaian bagi para pemakai bangunan.29Francis D.K Ching, Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Tatanan, Erlangga, Jakarta, 2000, hal. 231V-4

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”- Konsep Pencapaian TapakPada area ini dijadikan sebagai akses untukmain entrance kendaraan dan para pejalankaki karena berhadapan dengan jalan arteriJl. Jend. Sudirman, main entrance dibuatseluas mungkin agar tidak terjadi kemacetanakibat crossing kendaraan serta disediakanjembatan penyeberangan dan zebra crossbagi para pejalan kaki.Pada area ini dijadikan sebagai side entrance danakses khusus para pejalan kaki atau kendaraanroda dua karena terletak di jalan sekunder / jalankecil dan mempermudah akses pencapaian daripemukiman penduduk ke area tapak.V-5

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”5.1.3 Konsep Sirkulasi Sirkulasi pada area tapak bangunan pusat kegiatan remaja terdiridari beberapa bagian diantaranya :- Sirkulasi pengunjung- Sirkulasi karyawan / pengelola- Sirkulasi mobil pengunjung dan karyawan- Sirkulasi motor pengunjung dan karyawan Posisi main entrance pada tapak diletakan di pinggir jalan utamadan area yang memiliki view yang paling luas untuk memudahkanpengunjung menuju bangunan. Side entrance yang terletak di sisi sebelah tapak digunakan bagipara pejalan kaki supaya masuk ke area tapak menjadi lebih dekatdan tidak jauh memutar. Memisahkan area parkir motor dengan area parkir mobil angan kendaraan yang akan menimbulkan kemacetan. Sirkulasi kendaraan servis kegiatannya dilakukan di area sampingtapak serta untuk memudahkan akses pencapaian kendaraan dantidak mengganggu aktivitas lain di pusat kegiatan remaja.V-5

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”5.2 Konsep Perencanaan Kegiatan5.2.1 Pelaku KegiatanPelaku kegiatan pada pusat kegiatan remaja ini adalah :- Remaja yang berumur 12 – 25 tahun dan merupakan penggunautama fasilitas maupun sarana di pusat kegiatan remaja baik yangbersifat rutin maupun insidentil.- Masyarakat umum atau instansi tertentu yang menggunakanbangunan dengan sistem sewa pada acara yang bersifat insidentil(berkala).V-6

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”- wasan serta kelancaran seluruh kegiatan di pusat kegiatanremaja Tangerang ini.5.2.2 Jenis kegiatana. Kegiatan utama : merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pararemaja seperti kegiatan pembinaan jasmani, pendidikan, mentaldan spiritual.b. Kegiatan penunjang : merupakan kegiatan yang menunjangterhadapkegiatan-kegiatan utama sehingga keberadaannyadapat saling melengkapi, seperti pengadaan perpustakaan,studio band dan ruang bimbingan konseling.c. Kegiatan pelengkap : merupakan kegiatan yang bersifatperdagangan (komersil) dan sosial, seperti pengadaan cafe,warnet dan wartel.5.3 Konsep Arsitektur Bangunan5.3.1 Konsep Bentuk Massa BangunanBentuk massa bangunan didasarkan pada beberapa tujuan antara lain : Massa bangunan harus mampu memberi warna bagi lingkungansekitarnya tanpa harus merusak tatanan lingkungan binaan yangada. Massa bangunan harus mampu menampilkan identitasnya sesuaidengan fungsinya sebagai bangunan olahraga.V-7

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK” Massa bangunan merupakan cerminan dari pergerakan dalamolahraga dengan mengambil bentuk-bentuk (segitiga, kotak, silinder,lingkaran) yang melambangkan makna dan tujuan olahraga itusendiri.Konsep bentuk massa bangunan pada pusat kegiatan remaja iniberdasarkan pada beberapa point diantaranya : Memanfaatkan dan berpedoman pada karakteristik alam dalampembentukan massa bangunan seperti bentuk pohon, daun,cangkang dan batu. Mengaplikasikan tema arsitektur organik pada bentuk bangunandengan cara mengambil bentuk sesuai dengan garis-garis tapak,sehingga terjadi integrasi yang baik antara tapak dengan bentukbangunan. Pemakaian atap miring atau teritisan untuk anbentukbangunan yang bernuansa alam tanpa harus simetris dan bersifatkaku.Gambar 5.5Bentuk bangunan dengan bidang lengkungV-8

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”*)Perpaduan bentuk antara lingkaran, bidang lengkung dan kotakmenghasilkan kesatuan yang harmonis dan unik, serta ditunjang olehpenggunaan material atau warna yang sesuai sehingga citra darisuatu bangunan dapat ditonjolkan.Gambar 5.6Bentuk bangunan dengan bidang segitiga (menyudut) yangmenciptakan kesan tegas dan keras pada suatu bangunanKonsep bentuk massa bangunan yang akan ditampilkan padabangunan pusat kegiatan remaja Tangerang ini berorientasi pada filosofiskepribadian remaja dan makna arsitektur organik yang selalu tumbuh danberkembang. Perpaduan bentuk bangun ruang harus dapat menciptakansuatu kesatuan yang dinamis dan memiliki nilai atau makna tersendiri.PertumbuhanRemajaBentuk kotak dan lingkaranyang melambangkan suatupergerakan dan pertumbuhanV-9

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”5.3.2 Konsep PenzoninganArea SemiPrivateArea Publik(Umum)Area Private- Area publik diletakan dekat dengan pintu masuk utama supayamempermudah akses pencapaian pengunjung.- Area semi privat dan privat diletakan pada bagian belakang dantengah supaya jauh dari gangguan suara maupun panas sinarmatahari.V-10

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”- Area servis dan parkir diletakan pada bagian sampingtapak untuk mempermudah truk sampah atau kendaraanbermotor melakukan aktivitasnya.5.3.3 Konsep RuangA. Pengelompokan berdasarkan suasanaTenangAgak sibukSibuk R. Administrasi R. Studio musik Cafetaria R. Rapat R. Olah vokal Galery seni R. Kursus R. Latihan Olahraga R. Pertunjukan R. Bimbingan AuditoriumkonselingB. Pengelompokan berdasarkan hubungan fungsionalKelompok I :R. AdministrasiR. RapatKelompok II :R. KursusR. Bimbingan konselingKelompok III :R. Studio musikR. Olah vokalR. Latihan olahragaKelompok IV :Cafetaria dan galery seniKelompok V :R. PertunjukanAuditoriumV-11

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”5.3.4 Organisasi RuangOrganisasi Ruang Pusat Kegiatan RemajaParkirArea musik tamanAuditoriumR. Ganti &RiasR. KesenianTribunR. StudioLukisR. PameranSeniR. LatihanMusik & VokalToiletParkirParkirToiletR. Bim.KonselingTribunR. LatihanR. OlahragaToiletR. PendidikanGudangR. GantiRuangPertandinganRuangPemanasanRuangKursus engelolaRuangUtilitasR. PenunjangFas. PelengkapV-12

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”5.3.5 Struktur BangunanBangunan pusat kegiatan remaja mempunyai beberapakegiatan yang berbeda sifatnya, seperti : Kelompok pendidikan Kelompok kesenian Kelompok olah raga Kelompok pengelolaUntuk area utama yang membutuhkan aktifitas maksimal sehinggaharus bebas kolom maka digunakan sistem struktur rangka batangyang terbuat dari bahan baja, sedangkan untuk bangunanpenunjang menggunakan struktur beton.Sebelum menentukan sistem struktur yang akan digunakanterlebih dahulu meninjau kriteria-kriteria penentuan struktur yaitu : Dapat memenuhi fungsi dalam pembentukan ruang yangdibutuhkan. Bentuk struktur sederhana Keamanan strukturBerdasarkan peninjauan kriteria di atas maka dipakai inimemungkinkan untuk dipakai pada ruang dengan bentang yangcukup lebar. Hubungan dan sambungan merupakan suatupenjabaran atau pemahaman dari arsitektur organik, itu berartibahwa antara arsitektur dengan alam terdapat suatu hubunganV-13

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”sebagaimana dikemukakan oleh Prof. Ir. Sidharta pada makalahnya“Pengertian Arsitektur Organik” : Bidang-bidang atau garis-garishorisontal pada suatu bangunan yang sejajar dengan permukaantanah memberikan kesan bahwa bangunan tersebut dekat atauserasi dengan tanah (bumi) dan menjadi bagian dari bumi.1. Struktur BawahJenis struktur yang digunakan pada struktur bawah adalahberupa struktur pondasi dengan jenis pondasi batu kali dantiang pancang.2. Struktur AtasStruktur atas menggunakan sistem struktur portal yangdibentuk oleh kolom dan balok dengan bahan beton dan baja,sedangkan untuk struktur atap menggunakan struktur rangkabatang dengan bahan baja dan kayu sedangkan penutup atapmenggunakan lempengan baja (zincalum) dan kaca.Gambar 5.6Struktur atap rangkabatang bajaGambar 5.7Struktur atap rangkabatang kayuV-14

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”Gambar 5.8Struktur atap rangka batanglengkung (setengahlingkaran)(Sumber :www.Stadiumgov.com)-Ketinggian BangunanUntuk menentukan ketinggian bangunan kita harusmemperhatikan hal-hal antara lain : Hubungan antar kegiatan yang lancar Penghematan biaya penyediaan lahan Peraturan tata kota tentang ketinggian bangunan.Berdasarkan pertimbangan di atas maka ketinggianbangunan untuk gelanggang remaja Kedoya maksimal 3 lantaisesuai dengan kebutuhan tiap lantai.5.3.5 Konsep Utilitas1. PencahayaanPenggunaan cahaya dibagi menjadi cahaya buatan dancahaya alami. Penggunaan cahaya alami untuk bangunan utamadiatur intensitasnya agar tidak mengganggu kegiatan di dalamnya.Untuk pencahayaan buatan maka harus memperhatikan mengenaiV-15

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”letak titik lampu dan intensitas cahaya yang dibutuhkan pada suaturuangan supaya tercipta kenyamanan.- Pencahayaan alamiSky lightGambar 5.9 Konsep pencahayaan-Pencahayaan BuatanGambar 5.10 Pencahayaan akanlampu penerang yang terdiri daribeberapa jenis lampu seperti lampupijar, lampu TL dan mercury yangmemiliki karakter masing-masing.Sistem penyinaran lampu terdiridari sistem up light dan down light.V-16

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”2. melakukan aktifitas di dalam ruangan merasa nyaman dan tidakkepanasan. Penghawaan untuk bangunan gelanggang remaja inimenggunakan dua macam penghawaan yaitu : Penghawaan buatan : menggunakan AC (Air uhkankesejukan seperti ruang pengurus dan area pendidikan. Penghawaan alami : menggunakan hembusan angin untukmenciptakan kesejukan pada area utama atau ruang-ruanglainnya dengan memperhatikan letak bukaan serta jendelapada bangunan.Gambar 5.11 Konsep penghawaan3. SanitasiA. Sistem Pengadaan Air BersihV-17

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”Untuk penggunaan air bersih bagi lingkungan maka selainmenggunakan air tanah juga memanfaatkan air PDAM sehinggadapat memberikan kesehatan yang baik bagi para penggunabangunan gelanggang remaja.B. Sistem Pengadaan Air KotorAir kotor wastafel, toilet dapur, kamar bilas disalurkan keperesapan dengan skema sebagai berikut :- Pembuangan air kotor feakalAir kotorBak kontrolSeptictankPerembesan- Pembuangan air kotor dari wastafel, urinoirAir kotorBak kontrolPerembesanSaluran kota- Pembuangan air hujan dari atap bangunan dialirkan melaluisaluran-saluran talangair hujan yang ditempatkan di luar danmenempel pada setiap kolom-kolom utama bangunan.Kemudian dialirkan pada selokan terbuka yang terdapat padabangunan namun pada bagian tertentu dapat dibuat sistemselokan tertutup.4. Sistem Keamanan BangunanA. Terhadap bahaya kebakaran disediakan perlengkapan : Fire alarm, smoke detector, heat detectorV-18

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK” Tangga dan pintu darurat, tabung CO2, hydrant,sprinkler.B. Terhadap bahaya petirMenggunakan penangkal petir jenis faraday yang lebihpraktis dan efisien.5.3.6 Tribun PenontonTribun dibuat terpisah dengan pembatas yang jelas antaraarena pertandingan dengan tempat duduk penonton seringmenimbulkan keributan. Pembatas dibuat dengan cara memberikanpembatas dari logam yang disatukan pada tribun yang telahditinggikan.Perletakan tribun penonton dibuat pada posisi yangbersebelahan antara kiri dan kanan atau depan dan belakangdengan tujuan untuk mendapatkan ruang yang lebih fleksibelmengingat fungsi gelanggang remaja ini juga digunakan sebagaitempat pertunjukan atau pameran. 150 cmTribun PenontonPagar 120 cmArenaPertandinganGambar 5.12 Perencanaan Tribun PenontonV-19

KONSEP PERANCANGAN“ARSITEKTUR ORGANIK”5.3.7 Ruang DalamPemilihan pola dan bentuk ruang dalam pada pusat kegiatanremaja harus dapat memberikan kesan tersendiri sebagai salahsatu pencerminan dari konsep lam (natural). Desain ruang ketenangan bagi para pemakai bangunan dengan melakukanpemilihan warna yang sesuai dan penggunaan bahan material darialam sesuai dengan fungsi ruangan masing-masing sehinggakonsep arsitektur organik dapat direalisasikan.Interior arena utamaInterior ruang serba gunaInterior lobby utamaInterior ruang perpustakaanGambar 5.13 Konsep ruang dalam bangunanV-20

Pada perencanaan pusat kegiatan remaja ini menggunakan . sedangkan untuk struktur atap menggunakan struktur rangka batang dengan bahan baja dan kayu sedangkan penutup atap menggunakan lempengan baja (zincalum) d

Related Documents:

BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Konsep perencanaan dilakukan melalui pendekatan desain sebagai berikut : 1. Tempat produksi animasi lokal dari tahap awal hingga akhir yang mengedepankan kenyamanan dan membentuk suasana menyenangkan. 2. Mampu menciptakan sumber tenaga kerja animasi lokal yang mampu bersaing dan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN . Pada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desain Pengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran. 6.1 KONSEP SISTEM LINGKUNGAN . 6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKAL . Kampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,

156 BAB VI . KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . 6.1. Konsep Penekanan Desain . Untuk pencapain sustainable maka penekanan-penekanan desain yang harus tercapai adalah sebagai berikut: Gambar 6. 1 Elemen Pencapaian Sustainable Architecture . Sumber: Analisis Penulis, 2016 Tabel 6. 1 Penerapan Sustainable Architecture

Selain itu, dalam konsep pencapaian ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan elemen-elemen penanda (penunjuk) akses ke bangunan. Untuk penanda ini banyak hal yang bisa dilakukan terkait dengan penyelesaian . 157 konsep pencapaian. Di antara konsep tersebut adalah dengan menggunakan tanaman pengarah dan ruang pemberhentian .

x.6. konsep titik tangkap bangunan x.7. konsep as bangunan dan kawasan x.8. konsep dimensi bangunan x.9 konsep bentuk massa bangunan x.10. konsep struktur dan konstruksi bangunan . bab vi identifikasi dalam perencanaan alam tahap identifikasi dalam perencanaan, terdapat

Mata Kuliah/Kode: Praktikum perencanaan dan perancangan produk Sks: 1 Sks Prasyarat: Tata Letak Pabrik Deskripsi Mata Kuliah: Mata Kuliah Praktikum perencanaan dan Perancangan Produk merupakan mata kuliah praktikum wajib progran Studi Teknik Industri S-1 yang membahas tentang definisi konsep produk, perancangan produk,

TUGAS AKHIR . Diajukan Kepada . Universitas Muhammadiyah Malang . . 11-12 10-04-2017 - Buat makalah seminar . Mengetahui . Malang, 24 Juli 2017 . dan beitz dengan urutan studi perencanaan dan lpenjelasan tugas, perancangan konsep produk, bentuk produk, perancangan detail . Dalam perancangan detailya

Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data dan perancangan konsep. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengkaji data-data berupa media yang selama ini digunakan dan buku-buku junk food. Media edukasi ini akan di aplikasikan pada Android [18]. Konsep perancangan media . edukasi. junk food menggunakan Card Games dan Augmented Reality.