PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr.

2y ago
78 Views
3 Downloads
276.72 KB
59 Pages
Last View : 3d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Averie Goad
Transcription

iLAPORAN KHUSUSPROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTAOleh:Ratna Dewi AyuningtyasNIM. R0006066PROGRAM D-III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2009

iiPENGESAHANLaporan khusus dengan judul:PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDISURAKARTADiteliti oleh:Ratna Dewi AyuningtyasNIM. R0006066Telah diuji dan disahkan pada tanggal:Pembimbing IPembimbing IIdr. Harninto,MS. Sp.OkNIP. 130 543 962Drs. Hisyam, SW. MSNIP. 130 354 829ii

iiiPENGESAHANLaporan umum dengan judul :PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI RSUD Dr. MOEWARDISURAKARTADisusun oleh:Ratna Dewi AyuningtyasNIM. R0006066Laporan ini telah diajukan dan disahkan pada tanggal:Pembimbing LapanganKepala Instalasi SanitasiSudirman, SKMNIP. 140 192 847Endah Kusumaningsih, STNIP. 140 336 991iii

ivABSTRAKRatna Dewi Ayuningtyas, 2006. PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR diRSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA. PROGRAM D-III HIPERKES DANKESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pengolahan limbahcair pada IPAL di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Kerangka pemikiran dari penelitian adalah menggambarkan bahwa rumahsakit dalam melakukan kegiatannya menghasilkan limbah cair yang bersifatfisik,kimia dan biologis. Pelaksanaan pengolahan limbah cair meliputi bakpenangkap lemak, bak penampung air limbah (pengumpul 1), bak penampung airlimbah (pengumpul 2), bak penyaring, bak floatasi, bak sedimentasi, bakequalisasi, bak biodetok FBK 10, bak biodetok FBK 20, bak desinfeksi (kaporit),bak kontak desinfeksi, bak uji hayati, bak pengering lumpur.Sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian maka penelitian inidilaksanakan dengan metode deskriptif yang menggambarkan tentang prosespengolahan limbah cair di RSUD Dr. Moewradi Surakarta dengan carapengamatan, wawancara, dan serta mencari sumber-sumber perpustakaan.Hasil penelitian yang ada dapat disimpulkan bahwa proses pengolahanlimbah cair di RSUD Dr. Moewardi Surakarta telah dilaksanakan cukupbaik.namun perlu diperhatikan lagi untuk pemasangn alat pengukur debit air dancara pemeliharaan IPAL agar sesuai dengan peraturan yang berlaku dan terhindardari penyakit akibat kerja.Kata kunci: Proses Pengolahan Limbah CairKepustakaan : 13, 1984 - 2008iv

vKATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadiarat ALLAH SWT yang telahmelimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanlaporan khusus yang berjudul ” PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR diRSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA”.Laporan ini disusun sebagai tugas akhir dan syarat kelulusan di ProgramD-III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas SebelasMaret Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidaklepas dari bantuan, baik moral maupun spiritual berbagai pihak. Untuk itu tidakada balasan yang sanggup penulis berikan selain ucapan terima kasih kepada:1. Prof. Dr. AA. Subiyanto, dr., MS, selaku Dekan Fakultas KedokteranUniversitas Sebelas Maret Surakarta.2. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK. Sp.Ok, selaku Ketua Program D-IIIHiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.3. Bapak Harninto, dr., MS, Sp.Ok, selaku Pembimbing I.4. Bapak Hisyam, SW. MS, selaku Pembimbing II.5. Bapak Mardiatmo, dr., SpR, selaku Direktur RSUD dr. Moewardi Surakartayang telah memberikan ijin untuk pelaksanaan magang di RSUD dr.Moewardi.6. Ibu Endah Kusumaningsih, ST selaku Kepala Instansi Instalasi Sanitasi RSUDdr. Moewardi Surakarta.v

vi7. Bapak Sudirman, SKM selaku Pembimbing Lapangan yang telah meluangkanwaktunya untuk membimbing penulis selama kegiatan PKL berlangsung.8. Seluruh Staf Instansi Sanitasi, IPSRS dan bagian Diklat RSUD dr. MoewardiSurakarta.9. Keluarga besarku yang memberi bantuan baik moral maupun spiritual.10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telahberperan serta membantu penyelesaian laporan ini.Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah, rahmat danperlindungan-Nya atas semua budi luhur dan nama baik dari semua pihak tersebutdiatas. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masihjauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yangbersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan inimemberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.Surakarta, Mei 2009Penulis,Ratna Dewi Ayuningtyasvi

viiDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PENGESAHAN .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiABSTRAK . ivKATA PENGANTAR . vDAFTAR ISI . viiDAFTAR TABEL . ixDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR LAMPIRAN . xiBAB IPENDAHULUANA. . Latar Belakang Masalah . 1B. Perumusan Masalah . 2C. Tujuan Penelitian . 2D. Manfaat Penelitian . 2BAB IILANDASAN TEORIA. Tinjauan Pustaka . 31. Proses Pengolahan Limbah Cair . 3a. Limbah cair . 3b. Komponen Primer Air Limbah . 3c. Karakter Air Limbah . 4d. Pengolahan Air Limbah . 12vii

viii2. Pemeriksaan Limbah Olahan . 15B. Kerangka Pemikiran . 23BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Metode Penelitian . 24B. Lokasi Penelitian . 24C. Objek Penelitian . 24D. Teknik Pengumpulan Data . 24E. Sumber Data . 25F. Analisis Data . 26BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian . 27B. Pembahasan . 37BAB VPENUTUPA. Kesimpulan . 45B. Saran . 46DAFTAR PUSTAKALAMPIRANviii

ixDAFTAR TABELTabel 1 Sumber limbah menurut jenisnya . 3Tabel 2 Perbandingan BOD dan COD . 8Tabel 3 Waktu yang diperlukan oleh partikel untuk mengendap dengan jaraksatu meter . 14Tabel 4 Sumber limbah cair . 26Tabel 5 Warna limbah cair kaitannya dengan kegiatan . 30Tabel 6 Bangunan FBK 10 dan 20 . 35ix

xDAFTAR GAMBARGambar 1 Sistem Input dan Out Put . 22Gambar 2 Kerangka Pemikiran . 27Gambar 3 Kandungan Zat-Zat Dalam Air Limbah . 29x

xiDAFTAR LAMPIRAN1. Surat keterangan magang2. Rencana jadwal harian PKL mahasiswa di instalasi sanitasi RSUD Dr.Moewardi Surakarta3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/ Menkes/ SK/ X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit4. Instalasi pengolahan air limbah5. Gambar denah perpipaan / saluran air limbah RSUD Dr. Moewardi Surakarta6. Alur instalasi pengolahan air limbah7. Bagan alir pengolahan limbah cair RSUD Dr. Moewardi Surakarta8. Gambar biodetox 10 dan 20xi

1BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangRumah sakit dan institusi kesehatan lain adalah sebuah bentuk industri jasayang tidak berbeda dengan industri barang. Komponen manusia, mesin, danperalatan serta energi merupakan aset industri yang akan menentukan tujuanperusahaan. Proses dalam rumah sakit dan institusi kesehatan lain sangatkompleks bagi dihasilkannya keluaran (output) yang memuaskan dan tentunyadari proses kerja yang sehat dan selamat.Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan terhadap individu, pasiendan masyarakat dengan inti pelayanan medik baik pencegahan, pemeliharaan,pengobatan dan penyembuhan yang diproses secara terpadu agar mencapaipelayanan kesehatan paripurna.Disamping kegiatan pelayanan kesehatan untuk penyembuhan pasien,rumah sakit juga menjadi media pemaparan dan atau penularan penyakit bagi parapasien, petugas, pengunjung maupun masyarakat sekitar yang tinggal dekat rumahsakit yang disebabkan oleh agent (komponen penyebab penyakit) yang terdapatdilingkungan rumah sakit. Rumah sakit juga menghasilkan sampah atau limbahyang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, baik lingkunganrumah sakit itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, didalampenyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit perlu menerapkan upayanyauntuk meniadakan atau mengurangi sekecil mungkin dampak negatif.1

2B. Perumusan masalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian inidapat dibuat rumusan masalah tentang bagaimana pengolahan limbah cair diRSUD Dr. Moewardi Surakarta?C. Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara pengolahan limbah cairdi RSUD Dr. Moewardi Surakarta?D. Manfaat PenelitianDari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:1. Rumah SakitSebagai masukan dan evaluasi terhadap upaya pengolahan limbah cairsehingga dapat mewujudkan lingkungan rumah sakit dan tempat kerja yang amandan sehat.2. Penulisa. Dapat mengetahui kondisi rumah sakit secara langsung.b. Dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang pengolahan limbah cairdi rumah sakit.c. Dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah.3. Program D-III Hiperkes dan Keselamatan KerjaDapat menambah perbendaharaan kepustakaan mengenai pengolahanlimbah cair di rumah sakit.

3BAB IILANDASAN TEORIA. Tinjauan Pustaka1. Proses Pengolahan Air Limbaha. Limbah Cair1) PengertianLimbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatanrumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalahsemua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yangkemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktifyang berbahaya bagi keseshatan (Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004).2) Sumber limbah cairMenurut jenisnya limbah cair dapat dibagi menjadi tiga golongan. Adapunsumber limbah dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Sumber Limbah menurut JenisnyaGolonganGologan ekskresi manusiaGolongan tindakan pelayananGolongan penunjang pelayananContohDahak, air seni, tinja, darahSisa kumur, limbah cair pembersih alat medisLimbah cair dari instalasi gizi,limbah cair darikendaraan,limbah cair dari laundrySumber : Sakti A. Siregar, 20053

4b. Komponen Primer Air LimbahElemen biologis dalam sistem perairan berkaitan erat dengan komponenkomponen kimia. Pengetahuan mengenai komponen primer sangat penting untukmenganalisis elemen biologis dan menganalisis efek dari perubahan kualitas air.Komponen-komponen dalam perairan dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompokyang disebut zat-zat organik yang terdiri dari senyawa organik alam dan senyawaorganik sintetis, bahan-bahan anorganik dan gas. Komponen dasar dari senyawaorganik adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor dan sulfur. Tiga darikelompok senyawa organik adalah protein, karbohidrat dan lipida. Proteinmerupakan bahan dasar dari sel-sel binatang, yakni sekitar 40-60%. Karakteristikyang diketahui dari protein adalah kandungan nitrogren didalamnya. Karbohidratmerupakan bahan penyusun utama dalam sel tumbuhan dan meliputi selulosa,serat kayu, gula dan tepung. Lipida tidak terlarut dalam air dan meliputi lemak,minyak, dan lilin. Zat-zat organik di dalam air dalam kadar yang rendah danhanya sebagian kecil dari seluruh jumlah padatan yang ada. Keberadaan senyawaorganik di dalam air akan menimbulkan berbagai masalah, antara lain masalahrasa dan bau. Keberadaaan senyawa organik juga menyebabkan air memerlukanproses pengolahan air bersih yang lebih kompleks, menurunkan kandunganoksigen, serta menyebabkan terbentuknya substansi beracun (Sakti A. Siregar,2005 : 15).c. Karakter Air LimbahKarakteristik limbah cair dapat diketahui menurut sifat dan karakteristikkimia, biologis dan fisika. Studi karakteristik limbah perlu dilakukan agar dapat

5dipahami sifat-sifat tersebut serta konsentrasinya dan sejauh mana tingkatpencemaran dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan (Perdana Ginting,2007 : 45). Dalam menentukan karakteristik limbah maka ada tiga jenis sifat yangharus diketahui yaitu:1) Sifat Fisika) PadatanDalam limbah ditemukan zat padat yang secara umum diklasifikasikankedalam dua kelompok besar yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi.Padatan tersuspensi terdiri dari partikel koloid dan partikel biasa. Jenis partikeldapat dibedakan berdasarkan diameternya. Jenis padatan terlarut maupuntersuspensi dapat bersifat organis dan anorganis tergantung dari mana sumberlimbah. Disamping kedua jenis padatan ini adalagi padatan terendap karenamempunyai diameter yang lebih besar dan dalam keadaan tenang dalam beberapawaktu akan mengendap sendiri karena beratnya. Zat padat tersuspensi yangmengandung zat-zat organik pada umumnya terdiri dari protein, ganggang danbakteri.b) KekeruhanSifat keruh air dapat dilihat dengan mata secara langsung karena adapartikel koloidal yang terdiri dari tanah liat, sisa bahan-bahan, protein danganggang yang terdapat dalam limbah. Kekeruhan merupakan sifat optis larutan.Sifat keruh membuat hilang nilai estetikanya.

6c) BauSifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah beruraidalam limbah mengeluarkan gas-gas seperti sulfida atau amoniak yangmenimbulkan penciuman tidak enak yang disebabkan adanya campuran darinitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandunglimbah. Timbulnya bauyang diakibatkan limbah merupakan suatu indikatorbahwa terjadi proses alamiah.d) ngganggupertumbuhan biota tertentu. Temperatur yang dikeluarkan suatu limbah cair harusmerupakan temperatur alami. Suhu berfungsi memperlihatkan aktivitas kimiawidan biologis. Pada suhu tinggi pengentalan cairan berkurang dan mengurangisedimentasi. Tingkat zat oksidasi lebih besar daripada suhu tiggi dan pembusukanjarang terjadi pada suhu rendah.e) WarnaWarna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan(secara alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan. Warna berkaitandengan kekeruhan dan dengan menghilangkan kekeruhan kelihatan warna nyata.Demikian pula warna dapat disebabkan oleh zat-zat terlarut dan zat tersuspensi.Warna menimbulkan pemandangan yang jelek dalam air limbah meskipun warnatidak menimbulkan racun.

72) Sifat KimiaKarakteristik kimia air limbah ditentukan oleh Biological Oxygen Demand(BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan logam-logam berat yangterkandung dalam air limbah. Tes BOD dalam air limbah merupakan salah satumetode yang paling banyak digunakan sampai saat ini. Metode pengukuranlimbah dengan cara ini sebenarnya merupakan pengukuran tidak langsung daribahan organik. Pengujian dilakukan pada temperatur 200 C selama 5 hari. Kalaudisesuaikan dengan temperatur alami Indonesia maka seharusya pengukuran dapatdilakukan pada lebih kurang 300 C. Pengukuran dengan COD lebih singkat tetapitidak mampu mengukur limbah yang dioksidasi secara biologis. Nilai-nilai CODselalu lebih tinggi dari nilai BOD.a) Biological Oxygen Demand (BOD)Pemeriksaan BOD dalam limbah didasarkan atas reaksi oksidasi zat-zatorganis dengan oksigen dalam air dimana proses tersebut dapat berlangsungkarena ada sejumlah bakteri. Diperhitungkan selama dua hari reaksi lebih darisebagian reaksi telah tercapai. BOD adalah kebutuhan oksigen bagi sejumlahbakteri untuk menguraikan semua zat-zat organik yang terlarut maupun sebagiantersuspensi dalam air menjadi bahan organik yang lebih sederhana. Nilai ini hanyamerupakan jumlah bahan organik yang dikonsumsi bakteri. Penguraian zat-zatorganis ini terjadi secara alami. Dengan habisnya oksigen terkonsumsi membuatbiota lainnya yang membutuhkan oksigen menjadi kekurangan dan akibatnyabiota yang memerlukan oksigen ini tidak dapat hidup. Semakin tinggi angka BODsemakin sulit bagi makhluk air yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup.

8b) Chemical Oxygen Demand (COD)Pengukuran kekuatan limbah dengan COD adalah bentuk lain pengukurankebutuhan oksigen dalam air limbah. Metode ini lebih singkat waktuyadibandingkan dengan analisis BOD. Pengukuran ini menekankan kebutuhanoksigen akan kimia dimana senyawa-senyawa yang diukur adalah bahan-bahanyang tidak dipecah secara biokimia. Adanya racun atau logam tertentu dalamlimbah pertumbuhan bakteri akan terhalang dan pengukuran BOD menjadi tidakrealistis. Untuk mengatasinya lebih tepat meggunakan analisis COD. COD adalahsejumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat anorganis danorganis sebagaimana pada BOD. Angka COD merupakan ukuran bagipencemaran air oleh zat anorganik. Semakin dekat nilai BOD terhadap CODmenunjukkan bahwa semakin sedikit bahan anorganik yang dapat dioksidasidengan bahan kima. Pada limbah yang mengandung logam-logam pemeriksaanterhadap BOD tidak memberi manfaat karena tidak ada bahan organik dioksida.Hal ini bisa jadi karena logam merupakan racun bagi bakteri. Pemeriksaan CODlebih cepat dan sesatannya lebih mudah mengantisipasinya.Perbandingan BODdengan COD pada umumnya bervariasi untukberbagai jenis limbah. Adapun perbandingan antara BOD dengan COD dapatdilihat pada Tabel 2.

9Tabel 2. Perbandingan BOD dengan CODJenis air buanganDari rumah tanggaAir sungaiBuangan organikBuangan anorganikBOD5/COD0,4-0,60,10,5-0,650,2Sumber : Perdana Ginting, 2007c) MetanGas metan terbentuk akibat penguraian zat-zat organik dalam kondisianaerob pada air limbah. Gas ini dihasilkan oleh lumpur yang membusuk padadasar kolam, tidak berdebu, tidak berwarna dan mudah terbakar. Metan juga dapatditemukan pada rawa-rawa dan sawah. Suatu kolam limbah yang menghasilkangas metan akan sedikit sekali menghasilkan lumpur, sebab lumpur telah habisterolah menjadi gas metan dan air serta CO2.d) Keasaman AirKeasaman air diukur dengan pH meter. Keasaman ditetapkan berdasarkantinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air buangan yangmempunyai pH tinggi atau rendah menjadikan air steril dan sebagai akibatnyamembunuh mikroorganisme air yang diperlukan untuk keperluan biota tertentu.Demikian juga makhluk-makhluk lain tidak dapat hidup seperti ikan. Air yangmempunyai pH rendah membuat air korosif terhadap bahan-bahan konstruksi besidengan kontak air.e) AlkalinitasTinggi rendahnya alkalinitas air ditentukan air senyawa karbonat, garamgaram hidroksida, kalsium, magnesium, dan natrium dalam air. Tingginya

10kandungan zat-zat tersebut mengakibatkan kesadahan dalam air. Semakin tinggikesadahan suatu air semakin sulit air berbuih. Untuk menurunkan kesadahan airdilakukan pelunakan air. Pengukuran alkalinitas air adalah pegukuran kandungani

a. Limbah Cair 1) Pengertian Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan meng

Related Documents:

Pengolahan limbah cair 4.1. Pengolahan limbah menurut tingkatannya 4.2. Pengolahan limbah menurut karakteristiknya MODUL 2 . 22 Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012 Koagulan (bahan penggumpar), yaitu bahan kimia yang ditambahkan dalam air limbah sehingga partikel-partikel halus dalam air limbah saling mengikat .

2.3 Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Pengolahan air limbah Pabrik kelapa sawit (PKS) bertujuan untuk membuang atau mengurangi kandungan limbah yang membahayakan kesehatan serta tidak mengganggu lingkungan tempat pembuangannnya. Proses pengolahan limbah cair PKS terdiri dari perlakuan awal dan pengendalian lanjutan. Perlakuan awal

4.3. Pemilihan Teknologi Pengolahan Limbah Cair . 41 4.4. Sistem Pengolahan Limbah Cair . 42 4.5. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit . 44 Bab V Strategi Pengelolaan

limbah cair rumah sakit dari laundry, pentri/gizi, ruang perawatan, kamar jenazah, ruang operasi, laboratorium, ruang radiologi, dan kamar bersalin. Volume limbah cair yang dihasilkan adalah 18700 liter/hari. Tahapan pengolahan limbah cair meliputi tahap pengolahan utama (secondary

Jenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah berupa limbah padat, terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Sedangkan limbah cair terjadi pada in house keeping pada pengolahan CPO (Crude Palm Oil). Limbah yang terjadi pada generasi pertama baik itu limbah padat atau cair setelah diproses menjadi suatu

pengolahan limbah cair rumah sakit dengan metode wetlands. Dimana metode ini menggunakan unsur system pengolahan dengan media berup atanaman air. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengevaluasi pengelolaan limbah cair pada rumah sakit apakah sudah benar seh

Limbah cair rumah sakit adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber bahan baku karena kandungan protein, karbohidrat, dan lemaknya yang tinggi. Untuk penggunaan yang aman, limbah cair semestinya telah melalui pengolahan secara biologis. Penelitian dilakukan untuk mengkaji

criminal justice systems in terms of homicide cases solved by the police, persons arrested for and per-sons convicted of homicide. Bringing the perpetrators of homicide to justice and preventing impunity for those responsible for lethal violence is a core responsibility of the State. Indeed, there is international recognition1 that the State is required to provide judicial protection with .