TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI YANG

2y ago
497 Views
33 Downloads
586.97 KB
14 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Elise Ammons
Transcription

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI YANG EFEKTIFOleh: H. Syaiful SagalaAbstrakMasa depan yang menarik bagi emosi anggota organisasi dapat dipahami danditerima jika pemimpin organisasi mampu mengembangkan sumber sumberpower yang dimiliki. Dengan power yang dimiliki pemimpin organisasitersebut mampu dan terampil mengungkit dan mengembangkannya untukmempengaruhi anggota organisasi secara positif mencapai tujuan dan targetsesuai visi dan misi organisasi. Kemampuan mengelola organisasimenunjukkan bahwa manajemen perilaku organisasi yang efektifmembutuhkan kemampuan pimpinan organisasi untuk menganalisa suatukonteks dengan akurat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti psikologi,sosiologi, psikologi sosial, antropologi, ilmu politik dan sebagainya. Kualitasdan kapabilitas anggota organisasi mempengaruhi kinerja organisasi, inilahyang menjadi tantangan dan peluang perilaku organisasi, kemudian menjadipertimbangan bagi pemimpin organisasi untuk merancang strategi perilakuyang sesuai dengan karakteristik organisasi dimana pemimpin dan anggotatersebut menjadi bagian penting dari organisasi.Kata kunci: perilaku organisasi, perilaku etis, interaksi pan, dan memenuhi kebutuhanhidup seseorang yang mendedikasikandirinya pada suatu organisasi. Melaluiorganisasi seseorang dapat memperolehimbalan baik berupa materi maupunnon materi atau kepuasan tertentu yangdapat memenuhi kebutuhan hidupnyamaupun keluarganya sampai batastertentusesuaiaturanorganisasi.Organisasi dapat dikondisikan menjadilingkungan tempat kehidupan manusiayang berhubungan pada setiap aspekkehidupan.Organisasi dapat mempengaruhiperilaku manusia dan perilaku manusiadapat mengubah organisasi denganmembentuk suatu kebiasaan yang lamakelamaan bisa menjadi suatu budaya.Pada dasarnya perilaku organisasiadalahilmuyangmempelajarideterminan perilaku dan interaksimanusiadalamorganisasiterkaitdengan sikap dan perilaku individu,perilaku kelompok dan struktur dalamorganisasi. Perilaku organisasi dapatjuga dipahami sebagai suatu caraberpikir untuk memahami persoalanpersoalan organisasi dan menjelaskansecara nyata apa yang ditemukan dalamtingkah laku individu atau kelompok29

dalam organisasi berikut tindakanpemecahan yang diperlukan.Perilakumanusiabanyakmenekankan aspek aspek psikologi daritingkah laku manusia dalam organisasi.Perilaku manusia dalam organisasimenjadi perilaku organisasi memberikanarah dan petunjuk bagi pencapaian tujuanorganisasi sesuai visi dan misi organisasidi mana manusia itu mendedikasikandirinya. Misalnya organisasi an, organisasi pendidikan,organisasi sosial dan sejumlah organisasilainnya sesuai ciri dan garuhi oleh ciri dan karakter setiaporganisasi dan akan ditentukan dariperilaku manusia yang ada dalamorganisasi. Mengacu pada pemikirantersebut, pada bagian ini akan dikajimengenai tantangan dan peluang perilakuorganisasi yang efektif.PEMBAHASANManusiamerupakansumberutama bagi setiap organisasi, karenatidak ada organisasi tanpa manusia,karenanya perilaku manusia dalamorganisasi menjadi perilaku organisasi.Para ahli perilaku dan manajemen yakinbahwa perilaku manusia itu sangatpenting untuk menentukan efektivitassetiaporganisasi.Manusiadapatmenjadikan organisasi menjadi efektifatau sebaliknya, dan konsep perilakumanusiadalamorganisasiakanmenghasilkan karya keorganisasian.Oleh karena alasan ini maka kajian iniakan membahas arti dan maknaperilaku organisasi, tantangan danpeluangperilakuorganisasi,dandisiplin ilmu pendukung perilakuorganisasi.Arti dan Makna Perilaku OrganisasiPerilaku menurut Hersey danBlanchard (1992:15) pada dasarnyaberorientasi tujuan dimotivasi olehkeinginan untuk memperoleh tujuantertentu. Dorongan yang memotivasi polaperilakuindividuyangnyata(kepribadian) dalam kadar tertentu beradadalam alam bawah sadar dan karenanyamenurut Hersey dan Blanchard tidakmungkin dikaji dan dievaluasi. SigmundFreud percaya bahwa orang orang tidakselamanya menyadari hal hal yangdiinginkannya,dankarenanyakebanyakan perilaku dipengaruhi olehmotif atau kebutuhan bawah sadar, itulahsebabnya motivasi bawah sadar menjadidemikian penting. Perspektif utama dalamperilaku organisasi terdiri dari manajemenilmiah, pendekatan hubungan manusiadan pendekatan kontigensi.Manajer yang terkemuka menurutSweeney dan McFarlin (2002) memelikiperangkat keahlian dalam hal (1)menentukan tantangan perilaku; (2)menentukan sebab sebab perilaku; (3)memilih strategi untuk mencapai tujuanperilaku; dan (4) menerapkan danmenyesuaikan strategi yang dipilih dandibutuhkan. Keempat perangkat keahlianini memungkinkan manajer dapatmengarahkan dan mengelola prosesperilaku organisasi secara efektif.Meningkatnyakompleksitasdarilingkungan kerja, langkah langkah30

perubahan demografis, kemajuan menjaditantangan perilaku yang paling dinamisdihadapi oleh para manajer dan pimpinanorganisasi baik bisnis maupun lembagasosial pendidikan. Untuk memahami artidan makna perilaku organisasi maka perlumencermati pendapat para ahli mengenaipengertian perilaku orgnisasi berikut:1. Johns (1983:3) menyatakan bahwaperilaku organisasi adalah suatuistilah yang agak umum yangmenunjukkan kepada sikap danperilaku individu dan kelompokdalam organisasi, yang berkenaandengan studi sistematis tentangsikap dan perilaku, baik yangmenyangkut pribadi maupun antarpribadi dalam konteks organisasi.2. Robbins (1986) menyatakan bahwaperilaku organisasi adalah suatubidang studi yang menyelidikipengaruh yang ditimbulkan olehindividu, kelompok, dan strukturdalam organisasi terhadap perilakuorang-orangyangterlibatdidalamnya yang bertujuan tkanefektivitas organisasi.3. asi adalah bidang ilmu imanamanusia berperilaku atau bertindak didalam organisasi.4. Sweeney dan McFarlin (2002)menyatakanperilakuorganisasiadalah studi tentang bagaimanamanusia bereaksi, berpikir, 96)5. Lindsaymenyatakanbahwaperilakuorganisasi adalah studi mengenaiperilaku manusia dalam npegertianyangdikemukakan para ahli di atas, makadapat disimpulkan bahwa perilakuorganisasimerupakanstudiyangberkenaan tentang apa yang dikerjakanoleh manusia dan bagaimana reaksinyadalamorganisasidanbagaimanaperilaku tersebut mempengaruhi kinerjaorganisasi. Perilaku yang dipelajariberhubungan dengan sikap manusiaterhadap pekerjaannya, komitmen dankesetiaan pada organisasi, tugas-tugastertentu, integritas, rekan n, motivasi, dan lain-lain.Sedangkan elemen-elemen kunci dalamperilaku organisasi adalah manusia,struktur, teknologi, dan lingkungantempat organisasi beroperasi.Ketiga elemen selalu berinteraksisatu sama lain dipengaruhi danmempengaruhi lingkungan internal rdenganmemahami perilaku personelnya dalamorganisasi yang dipimpinnya, makapemimpin tersebut akan mampu pulamenyelesaikan berbagai masalah yangdihadapi organisasi yang dipimpinnya.31

Kemampuannya menangani dengan baikkeberagaman latar belakang personelnya,yaitu menciptakan lingkungan kerja yangdapat merangkul keberagaman. Perilakuorganisasi sebagai suatu bidang terapandan suatu ilmu, dapat juga diterapkandalam organisasi satuan pendidikan padaberbagai jenjang dan jenis organisasipendidikan terkait dengan perilakupimpinan, pendidik, supervisor, pesertadidik, orang tua peserta didik, stakeholderdan pihak pihak yang terkait dengankebijakanpendidikanbaikpihakeksekutif, legislatif maupun organisasikemasyarakatan.berbagai peristiwa yang terjadi dalamorganisasi. Perilaku organisasi pentinguntuk memungkinkan identifikasi darieksplanasi atas berbagai peristiwakeperilakuan yang terjadi; dan (3)pengendalian yaitu kontrol atas perilakuyang terjadi dalam organisasi. Denganadanya pengendalian ini, diharapkanperilaku individu dalam organisasi dapatselalu diarahkan kearah yang positif, yaituperilaku yang menunjang pencapaiansasaran organisasi secara efektif.Tantangan dan Peluang PerilakuOrganisasiTujuan Perilaku OrganisasiKompleksitasvariasisosial,demografis, dan perubahan teknologimembuat pekerjaan mengelola manusiamenjadi semakin menantang. Kesuksesanpenting sekali bagi organisasi denganmempertinggi tingkat keuntungan, tetapimenghargai dan menempatkan manusiasesuai harkat dan martabatnya dalamorganisasi juga sangat penting. Ditengahtari menarik kepentingan ini dibutuhkankemampuan dan keterampilan pemimpindan manajer yang menakjubkan untukmenempatkan kedua kepentingan itumenjadi sebuah keberhasilan yangmengagumkan bagi organisasi yangdipimpinnya. Berangkat dari pemikirantersebut, maka tujuan dilakukannya studitentang perilaku organisasi adalah (1)prediksi, yaitu memberikan kemungkinankepada para manajer untuk memprediksiatas perilaku-perilaku anggota organisasipada masa yang akan datang; (2)eksplanasi, yaitu penjelasan terhadapOrganisasi sebagai suatu kelompokdipengaruhi oleh perilaku perilaku, baikyang datangnya dari internal organisasimaupun dari eksternal organisasi.Perilaku yang demikian ini berlaku untukorganisasi bisnis maupun organisasipendidikan yang lebih fokus padakegiatan sosial. Misalnya organisasisatuan pendidikan (sekolah) secarainternalperilakuorganisasinyadipengaruhi oleh interaksi guru danpersonel lainnya di sekolah dan jugadipengaruhi oleh tuntutan dan harapanstakeholders pendidikan agar manajemensekolah menggambarkan perilaku yangmendukung kualitas layanan pendidikan,sehingga memberi kepuasan bagimasyarakat. Dewasa ini banyak tantangandan peluang yang dihadapi oleh paramanajer maupun pimpinan untukmenggunakan konsep perilaku organisasi.Hal ini dikarenakan begitu cepatnyaperubahan-perubahan yang terjadi dalamorganisasi baik perubahan dari dalam32

organisasi (internal) maupun dari luarorganisasi (eksternal). Tantangan danpeluang tersebut antara lain:1. Keanekaragaman Tenaga KerjaKeanekaragaman banyak ditemuidalam dunia pekerjaan atau tenaga kerja,khususnya dilihat dari latar belakangmasing masing tenaga kerja ataupunanggota organisasi. Keanekaragamantenaga kerja diartikan bahwa organisasimenjadi lebih heterogen dalam bentukjenis kelamin, kesukuan, dan kebangsaan.Keanekaragamanjugamenyangkutmasalah ketidaknormalan seperti cacatfisik, homoseksualitas, ketuaan, dankelebihan berat badan. Di negara negarayang sudah maju seperti Eropa, Amerikaserikat, Jepang dan sejumlah negaralainnya keragaman sudah demikianberkembang dengan latar belakang tenagakerja dari berbagai etnis, ras, umur yangberagam dan keberagaman lainnya.Keberagaman ini merupakan potensi yangharus dipelihara dan dikelola dengan baikantara lain dapat dipergunakan untukpendekatan pada pelanggan.Setiap individu pada dasarnyamemilikiperbedaankarakteristikkepribadian (personality) antara lainkecerdasan inteligen (inteligent qoutient),kecerdasanemosional(emotionalqoutient), sikap (attitude), a. Keanekaragaman memilikiimplikasi yang penting dalam praktikmanajemen dalam organisasi. Paramanajer dan pemimpin organisasi perlumengubahfilosofinyadarimemperlakukan karyawan dan atauanggota organisasi secara sama menjadimengenal perbedaan-perbedaan yangmemerlukan respons yang berbeda puladengancara-carayangbisamempertahankan atau meningkatkanproduktivitas kerja tanpa terkesanmelakukan diskriminasi.Pendekatan masalah dan pemecahanmasalah tidak sama untuk masing masingindividu, tentu hal ini dipengaruhi olehpotensi dan latar belakang masing masingtenaga kerja maupun anggota organisasi.Dengan demikian dapat ditegaskan bahwakeanekaragaman tenaga kerja maupunanggota organisasi jika diolah ataudikelola dengan baik dan dengan proseduryangbenar,dapatmeningkatkankreativitas dan inovasi anggota dalamorganisasi. Kemudian dalam pengambilankeputusan dapat dilakukan denganmemberikan perspektif yang berbedaterhadap masalah-masalah yang dihadapianggota organisasi dan juga masalahorganisasi secara keseluruhan. Namun,apabila keanekaragaman tenaga kerja dananggota organisasi tidak dikelola denganbaik,akandapatmenyebabkanmeningkatnya angka pindah kerja bagitenaga kerja potensial, komunikasi yanglebih sulit, dan konflik antar-karyawan.2. Produktivitas dan KualitasProduktivitas dapat dilihat dariberbagai sudut pandang, tergantungtujuanmasingmasingorganisasimisalnya organisasi profit, organisasipublik, organisasi swasta, organisasipendidikan, organisasi sosial, organisasikeagamaan dan berbagai organisasilainnya. Berbagai ungkapan menurut33

Bernandin dan Joice (1993) sepertioutput, kinerja, efesiensi, dan efektivitassering dihubungkan dengan produktivitas.Secara umum produktivitas menunjukkanrasio output terhadap input yang diukurberdasarkan beberapa standar yang telahditetapkan sebelumnya. Mathis danJackson(2006:69)menyatakanproduktivitas (productivity) adalah sebuahukuran dari kuantitas dan kualitaspekerjaan yang diselesaikan, denganmempertimbangkan biaya dari sumberdaya yang digunakan. Produktivitas jugadilihat sebagai perbandingan antaramasukan dengan hasil yang menandakannilai tambah seseorang. Produktivitasdipengaruhi oleh knowledge, skills,abilities, dan behaviors oleh karena itusemakin produktif seseorang, makasemakin tinggi keunggulan kompetitifnya.Sedangkanproduktivitasorganisasi menggambarkan keunggulandan kemampuan daya saing yang mampudicapainya.Tantangandalammemperbaiki produktivitas organisasi dankualitas produk dan jasa yang ditawarkansaat ini banyak dihadapi oleh paramanajer dan pimpinan organisasi. Adapunkualitas menurut Deming (1982) adalahsesuaidengankebutuhanpasar,Feigenbaum (1986) kualitas adalahkepuasan pelanggan sepenuhnya, Carvin(1988) kualitas adalah suatu kondisidinamis yang berhubungan denganproduk, manusia, proses, tugas danlingkungan yang memenuhi atau melebihiharapan pelanggan atau konsumen. Jadikualitas menggambarkan produk yangmemberi kepuasan pada pelanggan ataupengguna jasa organisasi.Untukmelakukanperbaikanproduktivitas dan kualitas pada organisasipendidikan dilakukan program-programseperti manajemen kualitas total, rekayasaulang dan program-program yangmenuntut keterlibatan seluruh personelpendidikan secara luas. Dengan demikianpara pimpinan dan manajer penting untukmemahami bahwa upaya apa saja untukmemperbaiki mutu dan produktivitaslayanan pendidikan. Produktivitas dankualitas para pendidik dan karyawan tidaksaja merupakan kekuatan utama dalammelaksanakan perubahan, melainkan jugaakan semakin aktif berperan serta dalammerencanakan dan melakukan perubahanperubahan secara kreatif dan inovatif.3. berdiriPerguruan Tinggi yang mengelola bidangpendidikan dengan tidak memperhatikansecara penuh persyaratan kualitasmanajemen dan kualitas tenaga pendidikpada Perguruan Tinggi tersebut, hal initentu berkontribusi pada pemenuhantenaga pendidik yang kurang berkualitas.Dilihat dari ijin berdiri dan akreditasiPerguruan Tinggi tersebut semuanya telahmemenuhi persyaratan, tetapi dilihat dariproses layanan belajarnya cenderungtidak memenuhi syarat, secara aktualmahasiswa tidak hadir tetapi jikadiperiksa absensi kehadiran tampakmahasiswa tersebut hadir sepenuhnya.Setelah sampai waktunya merekadiwisuda menjadi sarjana pendidikan danselanjutnya mereka jadi guru atau tenagapendidik.34

Fenomena ini dapat dilihatbanyaknya guru guru di daerah yang jauhdari Perguruan Tinggi tersebut dan tidakpernah tampak secara rutin mengikutiperkuliahan tetapi pada suatu waktu pergike kota untuk mengikuti wisuda danpulang membawa ijazah sebagai sarjanapendidikan. Guru dan tenaga pendidiksebagai produk dari Perguruan Tinggisemacam ini tentu jauh dari kualitas danberkontribusi pada rendahnya kualitaspendidikan pada satuan pendidikan dimana guru dan tenaga pendidik tersebutbertugas. Keadaan demikian ini jugaberkontribusi pada rendahnya kualitaspendidikan secara nasional dan rendahnyakualitas daya saing lulusan sekolahtersebut.Disisi lain siswa terbaik padaSMA terbaik pada setiap daerah jarangsekali yang bercita cita menjadi guru ataumau memasuki Perguruan Tinggikeguruan.Merekalebihmemilihpendidikan non keguruan karena sesuaidengan cita cita pengembangan dirimereka.Kondisiobjektifinimenunjukkan bahwa input guru padaumumnya bukan dari kalangan terbaik.Dalammenghadapiterjadinyakekurangan tenaga pendidik yangberkualitas, organisasi pendidikan danpemerintah harus memikirkan kembalikebijakan tentang rekrutmen, pelatihan,kompensasi, dan berbagai keuntunganbagi guru dan tenaga pendidik. Jikanantinya lebih banyak pekerjaan yangdibebankan kepada guru dan tenagapendidik yang tidak terlatih, makataruhannya kualitas tidak akan diperoleh.Untuk mengisi tenaga pendidik yangberkualitas, pemerintah dan organisasipendidikan harus memiliki kebijakanyang progresif tentang sumber dayamanusia (SDM) dan manajemennya jugaharus memiliki keterampilan dalam aspekkemanusiaan,agardiperolehdandipertahankan pendidik dan tenagakependidikan yang terbaik kualitasnya.4. Kekurangan KeterampilanKeterampilan pendidik dan tenagakependidikan yang diperlukan terutamaterkaitdenganketerampilan(1)mempersiapkan perangkat pembelajarandan pengembangan kurikulum; (2)menggunakan model, strategi dan metodepembelajaran sesuai teori belajar untukmembelajarkan peserta didik dilandasipenguasaan psikologi perkembanganuntuk mengatasi berbagai permasalahanpeserta didik dalam belajar; (3) menyusundan melakukan tes yang standarmengukur kemampuan hasil belajarpeserta didik, dan menentukan nilaisecara objektif sesuai kapasitas danpotensipesertadidik;dan(4)berkomunikasi dengan baik, jelas, efektifdan mudah dipahami (komunikatif) sertaberbagai keterampilan uasaiketerampilan tersebut secara memadai,makaperilakudalamorganisasipendidikan tersebut cenderung padakegiatan rutin saja dan tidak adakemajuan yang berarti. Pemerintah,pemerintah daerahdan organisasipendidikan dihadapkan pada kenyataanbahwa banyak tenaga pendidik dan tenagakependidikan yang tidak memilikiketerampilan yang sesuai dengan35

kebutuhan organisasi. Mereka tidakmemiliki keterampilan sebagaimana yangdistandarkan tentu dilatar belakangiberbagai faktor seperti rekruitmenpendidik dan tenaga pendidik yangkurang selektif, pembinaan dan pelatihanpendidik dan tenaga pendidik yang tidakterarah pada pemecahan masalah,penghargaan pada pendidik dan tenagapendidik yang berprestasi tidak jelas danberbagai latar belakang lainnya.Pemerintah dan beberapa organisasipendidikan telah melakukan penurunanstandar keterampilan untuk pekerjaanpekerjaan tertentu (de-skilling jobs), yaitudengan membuat pekerjaan-pekerjaantersebut kurang kompleks dan lebih rutinsifatnya. Misalnya ada sejumlah sekolahdalam kegiatan pembelajaran yangpenting ada guru, ada peserta didik dantidak ada jam mengajar yang kosong,meskipun keterampilan yang disebut diatas diperlonggar tuntutannya. Kemudiansatuan pendidikan melakukan latihan danreedukasi pada pendidik dan kedarpenyegaran. Namun mereka ini tidakterampil mengajar, penurunan standar iniberdampak pada penurunan kualitaspendidikan dan penurunan kualitaslulusan, makanya para manajer sekolahdituntut untuk lebih bertanggung jawabmemenuhi pendidik terampil danmempertahankan mereka.seni perubahan. Hal yang sama jugaterjadi pada organisasi pendidikan. Bilaorganisasi pendidikan tidak melakukanlangkah-langkah tersebut, mereka akanmenghadapi kebangkrutan atau ditinggalmasyarakatnya, karena memilih ketempatlain yang lebih inovatif dan maumerespon perubahan. Keberhasilan akandiperoleh oleh perusahaan-perusahaanmaupun lembaga pendidikan yangmempertahankanfleksibilitas,meningkatkan kualitas secara terusmenerus, dan mengalahkan saingan dipasaran deng

perilaku organisasi, tantangan dan peluang perilaku organisasi, dan disiplin ilmu pendukung perilaku organisasi. Arti dan Makna Perilaku Organisasi Perilaku menurut Hersey dan Blanchard (1992:15) pada dasarnya berorientasi tujuan dimotivasi oleh keinginan untuk

Related Documents:

3. Silabus dan GBPP Ceramah, Tanya jawab Menginformasikan kontrak kuliah dan GBPP. Mahasiswa diberikan kesempatan tanya jawab. Ceramah, Tanya jawab Pengatar Perilaku Organisasi 1. Aktivitas Manajer 2. Pengertian perilaku organisasi 3. Tantangan dan peluang dalam perilaku organisasi Diskusi, discovery learning Diskusi lingkungan

2. Perilaku Organisasi dengan Teori Organisasi Perbedaan perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada dua perbedaan yaitu unit analisa dan pusat variabel tak bebas. Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi tingkah laku individu dan kelompok di dalam organisa

Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi terbentuk dari perilaku individu-individu dalam organisasi tersebut, perilaku kelompok atau tim, dan perilaku institusi. Studi perilaku organisasi merupakan hasil gabungan dari beberapa disiplin ilmu

STEPHEN P. ROBBINS Prentice Hall Inc. 2005. 2 1–2 Perbandingan Perilaku Organisasi dengan MSDM,Teori Organisaisi & Psikologi Industri Menjelaskan management skill. Definisi dari Perilaku Organisasi Ruang lingkup pembahasan Perilaku Organisasi Beberapa tantangan utama dan peluang bagi para

Perilaku organisasi dapat di terapkan secara luas dalam perilaku orang – orang semua jenis organisasi seperti bisnis , sekolah dan organisasi jasa, apapun organisasi itu, ada kebutuhan untuk memahami perilaku organisasi. Menurut pendapat Dharma (1993: 5-6) dalam bukunya “perilaku dalam

perilaku organisasi. 3. Pendekatan dalam Perilaku Organisasi Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-pendekatan sumber daya manusia (supportif), pendekatan kon

Budaya organisasi adalah sistem nilai yang menjadi pegangan bagi mereka yang terlibat dalam organisasi, menjadikan pembeda terhadap organisasi lain, serta menjadi acuan untuk mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku anggota organisasi dalam interaksi dengan organis

An expert meeting was held to review the impact of animal nutrition on animal welfare. During the meeting, three major tasks were undertaken for both ruminant and monogastric species: 1) Identify feeding options for different livestock production systems (extensive, mixed crop-livestock, and intensive) that improve animal welfare while increas - ing profitability of the livestock producers and .