KontêkstualisasiCiturgi Dalam - Papua Erfgoed

2y ago
19 Views
2 Downloads
3.75 MB
163 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

KontêkstualisasiCiturgiDalamSeni Budaya PapuaPEMANFAATAN UNSUR-UNSUR SENI BUDAYASEBAGAI SARANAPEKABARAN INJIL Dl TANAH PAPUAPdt. John W. Wanape, MTh.

DEDIKASI" Syukur bagiMu Tuhan, ku persembahkan baktiku bagihormat dan kemuliaanMu yang terbias di tanah Papua."danBagi isteri tercinta. Alfonsina. atas peransertanya ikutmenunjang proses perampungan materi ini; bagi anak WilfriedFernando. serta seluruh anggota " Kijne Group" sebagai pemberiinspirasi. TUHAN BERKATI.il

KATA#EN ANTARTulisan yang ada dalam buku ini merupakan kumpulan darimateri perkuliahan yang diambil dari beberapa buku sumbersebagai referensi dalam proses belajar mengajar di Sekolah TinggiTeolgi Izaak Samuel Kijne. Sudah barang tentu bidang-bidangstudi seperti Antropolgi, Liturgika, Kontekstualisasi, danEtnomusikologi adalah bidang studi pokok dalam perkuliahanpada semester ganjil maupun genap.Rangkuman dari pemikiran para teolog yang dikemasdalam suatu paket serta ulasan-ulasan diseputar pemamfaatannyadalam hubungan dengan konteks budaya Papua adalah sangatpenting untuk membentuk landasan teoritis bagi mahasiswa dalamupaya pengembangan dan pemamfaatan unsur seni budaya sebagaipintu gerbang pekabaran Injil di Tanah Papua. Pokok-pokokbahasan dalam buku ini berfariasi, namun yang akan dikedepankandisini adalah hubungan antara Injil dan seni budaya Papua.Bagaimana Pekabaran Injil dapat mendarat dengan baik bila kitatelah memahami konteks buadaya setempat dengan seluruhkeberanekaragamannya.Ulasan tentang seni budaya dan pemamfaatannya telahterukir juga sebagai satu paket yang dikemas menjadi satu. Olehsebab itu kumpulan materi-materi perkuliahan ini adalah dalamrangka memandu pembaca, maupun mahasiswa-mahasiswi teologiuntuk segera bertindak melakukan pelayanan melalui unsur senibudaya.Karya ini adalah muatan perkuliahan dan hasil pengujianbentuk-bentuk liturgi yang diberi judul " KONTEKSTUALISASILITURGI DALAM SENI DAN BUDAYA PAPUA". STT GKI "I.S.Kijne" telah meluncurkan suatu buku sejak tahun 1988 yangdiberi judul " DENGAN SEGENAP HATIMU", satu buku yangbari lahir sejak STT GKI ini berdiri tahun 1954. Cukuplama 34tahun lamanya baru ada suatu buku dari lembaga gereja ini lahir.iii

Kita telah memahami ada juga para pendeta GKI yang sudahmemulai menulis buku antara lain Pdt. DR. Karel Phil Erari yangtelah meluncurkan dua bukunya masing-masing "Membukabelenggu kemiskinan" dan '' "Tanah kita h.dup kita". Namunsejauh ini belum menjadi konsumsi akademis, mudah-mudahanpada perjalanan panjang ini ada kemungkinan untuk dapat menjadisalah satu mata rantai akademik. Perjalanan panjang yangmembalut lembaga gereja inimengalami keter-tinggalandibeberapa bidang antara lain penelitian dan pengkajian untukmendongkrak Perguruan tinggi tertua tanah Papua ketingkat yanglebih mapan.Dengan demikian ucapan terima kasih dapat dilamatkankepada Dr. J Verkuyl, yang telah membuka cakrawala penulisuntuk mengembang kerangka pikir yang teramu dalam bukunya "Etika Kristen dan Kebudayaan" , Dr. Feije Duim dan DavidSulistyo dalam bukunya "Dengan segenap Hatimv" dimanapenulis sendiri memulai terlibat dalam penulisan buku yangpertama. Juga kepada hamba Tuhan yang setia Pdt. Dr. YakobTomatala, yang telah memberikan semangat bagi penulis anakPapua untuk memulai memperkenalkan jati dirinya melalui unsurbudaya sebagai jembatan pekabaran Injil. Pertemuan di kota emasNabire telah membawa inspirasi baru untuk mulai melangkah. Takketinggalan kawan dan Sobatku Pdt. Dr. Beni Giay yang telahberidiri lebih dulu dipintu gerbang mas merintis identitas bangsaPapua sebagai suatu komunitas etnis Melanesia di gugusansamudera pasifik yang di Indonesiakan, cukup banyak membangunsemangat untuk bangkit berdiri berteriak tentang hidup yangterbungkus dalam bingkai adat. Tak ketinggalan kepada SanggarSeni " Kijne Group " yang telah memperkenalkan bentuk-bentukliturgi yang dikontekstualkan dalam pelayan di setiap Klasis danjemaat GKI se Tanah Papua. Kepada pihak Pemerintah DaerahProvinsi Papua yang telah mendukung dengan dana selama prosesriset di lakukan sampai pada pencetakan buku ini.iv

Kajian-kaijian ilmiah yang terpadu dalam konteksbudayasangatlah mendukung lajunya pemikiran untuk mengembangkandiri dalam upaya penemuan identitas diri sebagai suatu komunitasreligi yang ikut juga terlibat dalam proyeknya Allah dalam upayapembebasan manusia secara utuh yang mencakup keseluruhanaspek kehidupannya. Untuk itu diharapkan STT GKI I.S.Kijnetidak saja mengkosentrasikan diri dalam kesibukan yang terlaluakademis, tampa membangun kreasifitas mahasiswa untukmembentuk diri akan pengenalan medan tugas yang nantinya akanmenjadi sasaran pelayan.Selama hanya berteori tampa membuka peluang bagikreasifitas mahasiswa untuk mengembangkan dirinya dalamberbagai bidang studi yang diminatinya, maka kita bukanlahpendidik dan pengajar yang baik. Pemamfaatan dunia kampusteologi sebagai laboratorium, dan perpustakaan gereja hanya bisaterealisir, apabila kita berhenti untuk saling mengintip kemampuanmasing-masing disiplin ilmu yang telah membentuknya. Bila sajaada kemauan untuk tidak membangun diri sendiri dengan sikapprimodialisme yang sempit, maka upaya tintuk berjalan dalamkebersamaan akan terbuka.Abepura, 7 November 2002Pdt. J. Wanane. MThV

Daftar IsiDedikasiiiKata PengantariiiDaftar isiivBAB I. SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI SARANAPENGKOMUNIKASIAN NILAI RELIGIUSA. HAKEKAT DAN KLASIFIKASI SENIPERTUNJUKANMamfaat Seni11. Klasifikasi3a. Definisi dan hakekat3b. Pembagian seni4b.1. Seni besar5b.2. Seni kecil5c. Pengertian seni Pertunjukan7B. SENI PERTUNJUKAN SEBAGAI ALATKOMUNIKASI1. Umumvi- 8

2. Seni yang bersifat sacral103. Seni yang bersifat ritual114. Seni yang bersifat religius125.Seni-seni yang sekuler136.Seni-seni Atheis14a. Seni budaya sebagai alat komunikasitradisional15b. Seni budaya sebagai symbol identitas diri —15BAB II. HUBUNGAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN SENII. Kebudayaan18a. Pengertian budaya18b. Asal kata budaya20b.1. Kultur21b.2. Peradaban22b.3. Kebudayaan22b.4. Cara hidup22c. Apakah kebudayaan23d. Ciri-ciri kebudayaan24e. Tugas kebudayaan26f.29Tujuan kebudayaanII. Seni31a. Pengertian seni31b. Seni sebagai alat ekspresi32vii

b.1 Seni —seni yang sacral32b.1.1 Seni ritual331.1.1.Kepada arwah331.1.2.Kepada alam341.1.3.Kepada alat-alat34b.1. Seni religius35b.2. Seni-seni sekuler37c. Sikap Gereja terhadap Seni Tari50a. Menari dalam Penyembahan51b. Tarian mengungkapkan Nubuatan dari Allah —56BAB III. SENI PERTUNJUKAN DALAM PRINSIP ALKITABA. Seni dalam Perjanjian Lama581. Musik582. Tari - tarian613. Drama62B. Seni dalam Perjanjian Baru (PB)65Seni dalam sejarah Teater di sekitar Jemaat-jemaatPerjanjian Baru1. Sikap Perjanjian Baru terhadap Seni -viii65— 672. Kesaksian menurut Perjanjian Baru68C. Kesimpulan71

BAB. IV PERTIMBANGAN TEOLOGIS (MISSIOLOGIS)UNTUK PEMAMFAATAN SENI PERTUNJUKANA. Seni Pertunjukan dalam rangka pekabaran Injil73B. Implikasi terhadap Pelayanan75GerejaC. Pemamfaatan Seni Pertunjukan771. Historika782. Antropologi783. Akomodasi80D. Seni Pertunjukan sebagai Media Kesaksian Gereja — 81Melalui Audiovisual81E. Pemamfaatan Seni Pertunjukandalam rangka Kesaksian dan pelayan Gereja841. Cara sederhana852. Cara kontekstual863. Cara Kontemporer88F. Peranan Seni Pertunjukan di dalam Ibadah891. Seni Pertunjukan dalam Liturgi912. Dalam acara-acara Kristen923. Dalam Pertunjukan92G. Kesimpulan93BAB V LITURGI DAN KONTEKSTUALISASII. LITURGIA. Penjelasan Umum9698ix

B. Jenis-jenis Lzturgi Gereja Kristen Injili dl TanahPapua104I. Litrgi hasil Keputusan Sidang Sinode 1988104II. Liturgi GKI buku Biru105III Lituigi GKI hasii Sidang 1996 dl Fak-fak— 105C. Bentuk-bentuk kturgy han-haii raya GerejaCl. Bentuk Liturgi perayaan HUT GKI- Langen Suara HUT 5 Pebruan 2002106106115C.2. Litxurgi han raya Pentakosta dl Klasis TanahMerahC.3. Liturgi ïbadah Paskah121124II. Liturgi Kontekstual128A. Mandat Budaya131B. Manusia sasaran operasi kerja Injü133C. Interaksi Injil dalam Budaya135C 1 Memaharru bentuk Budaya136BAB VI KESIMPULAN DANXSaran138KEPUSTAKAAN140

Pembukaan Kursus Fengasuh Sekolah minggu Se-Tanab Papua si KlasisGKI Kaimana, Team Kijne Group sedang mengantarpersembahanyukurTeam Tari sedang mengantar Pelayan Virnian Tuhan menuju Mimbar

BABISENI PERTUNJUKAN SEBAGAI SARANAPENGKOMUNIKASIAN NILAI RELIGIUSA.HAKEKAT DAN KLASIFIKASI SENIPERTUNJUKAN1.Manfaat SeniDimanapun kesenian merupakan salah satuperwujudandari kebudayaan, kesenianjugamerupakan bagian yang terpenting dalam kehidupanmasyarakat dan mempunyai peran tertentu. Ditinjaudari konteks kebudayaan akan ternyata berbagai corakragam kesenian yang bertumpuk dari zaman kezaman. Di samping itu keaneka corak seni di sini jugaterjadi karena adanya berbagai lingkungan budayayang hidup berdampingan dalam satu masa sekarangini.Dalam konteks kemasyarakatan akan ternyatabahwa jenis-jenis seni tertentu mempunyai kelompokkelompok pendukung. Dengan demikian Seni jugamempunyai perbedaan di dalam kelompok-kelompokmanusia yang yang berbeda. Perubahan fungsi danperubahan bentuk pada hasil-hasil seni dapat puladisebabkan oleh dinamika masyarakat.Dalam pengertian yang umum di tengahmasyarakat seni dan budaya di Papua mempunyaipengertian yang identik. Jika kita berbicara mengenaiseni dengan sendirinya berbicara mengenai budaya.Budaya harus dipandang sebagai pengucapan dirisesuatu bangsa, dalam arti suatu lingkungan1

masyarakat yang bertmdak sebagai suatu pribadi.Pribadi ini mengemukakan diri dengan kesatuan watakdan kemauan. Dengan menempatkan diri dalamfungsi kemasyarakatan, maka akan dapat ditemukanserta diterima unsur kebenaran yang terkandungdalam tanggapan umum mengenai budaya. Sebab seniditengah pengucapan budaya yang lain adalah yangpaling langsung terbit dari pusat pribadi masyarakat.Seni paling tulus lahir dari kalbu suatumasyarakat( bangsa)danpalingbeningmencerminkan wujud pribadinya. Pengucapan senipaling sedikit menerima hambatan perkembanganpikiran berencana desakan desakan kecil darikebutuhan lahir. Seperti dinyatakan juga oleh ahlibahasa dan budaya Eduard Sapir ; " Penjelmaanbudaya yang paling tinggi inti pati watak peradabandengan sendirinya terdapat pada seni dengan alasanbahwa seni adalah pengucapan yang asli, dalambentuk sempurna dari pengalaman dan bukan diaturoleh akal seperti dalam ilmu tapi seperti yangdihadapkan pada kata didalam hidup secara langsungdan intuitif.The highnest manifestations of culture, the very quïntessne of thegenius of cimli ations nesces sarily rest in art,for the reason,that art is the autenticform, ofexperience not as logicallyordered by science, but as dircley and intuitively presented to usinlife"12Sapir Eduard, 1956: ps. 54

Dengan demikian seni adalah pencerminankebudayaan yang dari suatu bangsa ( masyarakat)dapat dilihat melalui hasil karya yang dipertontonkankepada publik. Kecenderungan masyarakat padaumum secara naluri saja telah menyamakan senibudaya atau di dalam pembicaraan budayamemusatkan perhatiannya pada seni. Oleh karena ituseni sebagai segi kehidupan budaya yang palinglangsung mencerminkan kehidupan masyarakat.Manfaat seni dalam masyarakat man hidup yang diwujudkan dalam karyacipta, misalnya patung pahatan,ukir-ukiran,musik/nyanyian, tarian, lukisan dan kesusasteraan.Dengan demikian seni mempunyai manfaat yangbesar sekali dalam suatu sistim peradaban masyarakat.Dimana seni bisa berfungsi sebagai alat untukmemperkenalkan diri dari suatu masayarakat, bangsadan negara. Seni juga dapat berfungsi sebagai alatkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan sosialyang terjadi di dalam masyarakat. Seni jugamempunyai kemampuan untuk mengalihkan tata nilaihidup suatu masyarakat melalui karya-karya seni yangdilahirkan dari lubuk hati manusia itu sendiri.2.Klasifikasia. Definisi dan hakekatMenurut Japi Tambayong dalam " dasar-dasar Drama turgi"menjelaskan bahwa :" Pengertian seni itu sendiri mempunyaibanyak arti yang bisa dikemukakan. Seni terkandung dalam jiwaorang, yang dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran ( seni3

suara), penglihatan ( seni lukis) atau dilahirkan dengan perantaraangerak (seni drama).2Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia untukdapat menimbulkan rasa keindahan dan perasaan lain yangberhubungan dalam lubuk hati para pendengar, penonton ataupembaca. Seni bisa pula ditafsirkan sebagai penjelmaan getaran jiwadari seorang semman yang memandang alam dari jurusan keindahanyang dirasakannya dalam kehidupan. Kesenian menjelmakan jeritanjiwa dalam bentuk keindahan dan hakekatnya tersimpul dalam suatuperpaduan yang harmonis antara kehidupan yang berperasaan halus,kudus atau murni dengan dunia penjelmaan yang indah yangdilakukan oleh segenap makluk hidup, manusia ( seniman). Dalamseni sastra perasaan keindahan itu menjelma dalam kata-kata entah ituberbentuk puisi atau prosa. Dalam seni lukis, coretan-coretan kwas.Dalam seni drama dia menjelma dalam perpaduan yang harmonisantara sekian banyak seni yang mewujudkan suatu kisah kehidupan diatas pentas.Ditilik dari arti seni ialah suatu yang halus, terlahir darikehalusan rasa. Dimana dalam proses pengejawantahannyadiperlukan sekali kehalusan kerja dan rasa. Seni merupakan suatukegiatan manusia yang mempunyai rasa sifat keindahan dalammenangkap sesuatu segi kehidupan. Seni sebagai kegiatan manusiadan cenderung pada nilai kemanusiaan yang luhur dan agung.b. Pembagian seniAdapun seni sebagai karya bentuk penyajiannya luas sekali.Seni dibedakan berdasarkan jenis-jenis medium dan peralatan (sarana)yang digunakannya. Seni yang memnggunakan alat-alat bunyi-bunyiandisebut musik, yang menggunakan warna disebut lukis yangmenggunakan alat kata-kata disebut satra dan seterusnya. Semuanyaakan ditemui dalam theater sebagai pelengkap dan penunjang24Tambayong Japi " Dasar-dasar Drama Turgi" 1983 ps. 50.

kesatuan dramatik. Klasifikasi seni menurut Japi tambayong di bagidalam dua asas penilaian terhadap mutu dan wawasan, ini diterimasebagai pembagian yang baku. Yang di maksudkan ialah seni harusdipandang pada mutu dan wawasan untuk membedakan besar atautidaknya seni itu sendiri.1.Seni besarCiri-cirinya ialah dalam kesatuan ia harus tampil secaraindividual secara murni dari situ pada akar dansumsumnya. Seni besar dapat dilihat pada sastra, senirupa, seni patung, seni lukis, musik, tarian drama danarsitektur.2.Seni kecilBersama orang banyak yang dibuat untuk segeramasuk pasaran. Yang masuk dalam seni kecil adalahsegala hal yang berhubungan atau berbentuk barangpakai misalnya kerajinan tangan antara lain kursirotan, ukir-ukiran, motif batik, ulos batak, selendangtimor, seni kecil mi yang dipakai dalam kebutuhanrumah tangga (ekonomi). 1Organisme seperti ini menjadi corak estetis yang ditandaidalam kesenian pada suatu kelompok masyarakat sebagai yangkompleks dan bertendensi kolektif ( sosialisasi dan komunal). Aspekkesenian dan elemen kebudayaan di atas kenyataan mudah untukdipisahkan satu dengan yang lain. Dan menurut Japi Tambayong,karena kepentingan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya polaperadaban dunia barat maka pengelompokan aspek kesenian dapatdilakukan berdasarkan ciri, fungsi dan corak penginderaannya.3ibid. ps. 15-165

Sebagaimana dalam pembahasan di atas seni pertunjukantermasuk tiga bidang seni yang besar yakm : musik. tan dan dramaserta sastra yang mempunyai pengaruh dalam masyarakat atau yangsering digemari, dikerjakan oleh masyarakat sebagai wahampengekpresiaan pesan sosial kepada pubhk. Dengan ïtu senipertunjukan mempunyai kedudukan dalam masvarakat sebagai mediakomumkasi yang efektif untuk menganasipasi kehidupan sosial yangberkembang dewasa ini, baik itu berupa saran atau pesan bila jugadakm kritik sosial.Misalnya ;1.MusikDalam musik yang dijadikan alat untuk menyatakankeindahan ialah nada, bunyi yakni dengan mengaturberbagai bunyi dengan warna dan melodi sehinggaindah terdengar. Lambang bunyi itu diperlukan teaterpada tiga komponen yang bekerja sama secara mesrayaitu melodi, ritme dan harmoni.2.TanDi dalam seni tari gerak-gerak tubuh dan kan kehalusan dan keindahan. Tarimenggunakan gerak raga manusia dan dasarkeindahan terletak pada gerak itu. Teater bermuia daritari, manusia meniru gerak hewan tertentu.3.DramaSeni drama menggunakan berbagai alat untukmewujudkan motif-motif drama dengan cara yang6

indah juga sebagai media untuk menyampaikangagasan tentang keadaan sosial di dalam masyarakat.4.c.SastraDi dalam seni sastra baik di dalam seni deklamasimaupundi dalamkesusastraanyang luasdipergunakan lambang bahasa yakni kata dan kalimatsebagai alat unruk menyatakan keindahan. Alatpernyataan sastxa adalah kata-kata yang dirangkaimenjadi kalimat. Dengan kata dan kalimat segala halbisa di cakup. Kata bisa melahirkan perseteruan tapibisa juga melahirkan persekutuan, perang dan damaiada di dalam kata.Pengertian seni PertunjukanSeni pertunjukan adalah suatu kegiatan yanag digemari olehmasyarakat yang biasa dipertontonkan. Misakiya tari, musik, dekorasi,seni suara, dan tentu saja kesemuanya itu terpadu dalam seni laku atau" acóng and play" sebagaimana yang di ungkapkan oleh Don A.L.Flassy, dalam buku Aspek dan prospek Seni Budaya mendefmisikanseni pertunjukan sebagai berikut:7

B.SENI PERTUNJUKAN SEBAGAIALAT KOMUNIKASI1.UmumMenurut Bambang Suryo, sem dalam perjalanankeagaan telah menyatu dengan perkembangannya. Padazaman Yunaru Kuno banyak penghormatan kepada dewadilakukan kepada pertunjukan massal untuk menghormatidewa mereka. Orang Yunani saat ïtu maih mempunyaikepercayaan adanya dewa yang paling tinggi tingkatannyaadalah dewa Zeus. Dewa ini mempunyai dua turunan yangmasing-masing bernama Apolo dan Dyonesos. Apolo sebagaidewi kesuburan sedangkan Dyonesos sebagai dewapenghancur/ perusak. Pada saat muskn hujan tanamanmenjadi subur dan binatang berkembang biak itu pertandadewi Apolo sedang turun ke bumi, sebaliknya kalau musitnkering binatang-binatang mandul dan tanah jadi keringtertanda bahwa dewa Dyonesos sedang murka.Pada zaman Aesylus ( 525 — 445 SM) untukmengajukan petsembahan kepada dewa orang Yunani dariseluruh pelosok desa datang berkumpul pada sebuah tanahladang yang luas. Peristiwa itu terjadi berminggu-minggulamanya sehingga mereka membawa perbekalan makanan danlain-lain untuk ódur di pinggir lapangan dengan penuhkepercayaan bahwa permohonan mereka yang bersifatkolektif akan dikabulkan oleh dewa mereka.Pada saat ritual itu dimulai para pengunjungmengeülingi lapangan.Batasan antara pelaksanaan ritual dan petugas pengunjung yangdisbeut prosenium dilarang untuk dilanggari oleh pelaksana mauounpengunjung. Dalam sistim ritual yang berlaku pada orang-orangYunani ada dua bagian besar dalam melaksanakan upacara itu yangmempunyai peranan antara lain tragedi dan komedi.8

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bambang Suryo, bahwapada zaman Yunani kuno dimana keprcayaan kepada dewa masihdianut musim kemarau yang berkepanjangan tanaman kering danbanyak yang mati, binatang langka karena sukar berkembang biakmakanan sukar dicari itu tertada bahwa dewa Dyonesos sedangmarah. Kemarahan sang dewa hanya bisa dihentikan jika orang-orangmau memberikan semacam kurban berupa seekor tragos yaitu seekorkambing jantan disembelih di atas dieaomai (teatron).Menurut kepercayaan orang Yunani di saat rontokan sertamengembiknya sang Tragos pada saat disembelih dianggap mewakilikesdihan rakyat untuk meminta pengampunan kepada dewaDyonesos agar menghentikan musim kemarau yang panjang dankering serta mengharapkan dewi Apolo sebagai dewi kesuburan ataukemakmuran.Dalam hal ini dapat dilihat bahwa upacara korban itu dibarengidengan seni pertunjukan lainnya untuk memeriahkan ritus tersebutmisalnya tari-tarian yang bersifat magis penuh kegaiban dan benarbenar dihayati sehingga sukam menjadi kusuk, menyentuh hati parapesertayang hadir disaat itu. Rentetan peristiwa sejak sang tragosdisembelih sampai merontak dan mengerang (tragos) disebut tragedi.Peristiwa tragedi sudah berakhir karena dewa Dyonesos tela

Etnomusikologi adalah bidang studi pokok dalam perkuliahan pada semester ganjil maupun genap. Rangkuman dari pemikiran para teolog yang dikemas dalam suatu paket serta ulasan-ulasan diseputar pemamfaatannya dalam hubungan dengan konteks budaya Papua adalah sangat penti

Related Documents:

132 9106120908990001 rendy wira pratama prov. papua 133 9106120304000002 richard samuel noya prov. papua 134 9106110810010002 rifandy berto carolus prov. papua 135 9106122104990002 rinaldy prov. . 211 9102010302000003 abdi ramti nagara prov. papua 212 9102010811990007 adi marura prov. papua 213 91020113

KETAHANAN WILAYAH PAPUA Jakarta, Desember 2006 . DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 B. Urgensi Pengamatan Ketahanan Wilayah Papua 2 BAB II PROFIL PAPUA A. Deskripsi Geografis dan Demografis 4 1. Geografis 4 2. Demografis

Constitution of the Independent State of Papua New Guinea. ARRANGEMENT OF SECTIONS. PREAMBLE PART I - INTRODUCTORY. Division 1 - The Nation. 1. The Independent State of Papua New Guinea. 2. The area of Papua New Guinea. 3. National symbols. 4. National Capital District. 5. Provinces. 6. Declaration of Loyalty. 7. Oath of Allegiance.

(Haitian/creole) Pwoteje Tet Ou Kont Pestisid . Gid Pou Travaye Agrikilti . The Environmental Protection Agency . revised the Worker Protection Standard for agricultural pesticides in August 1992. The revised Worker Protection Standard requires that agricultural workers be given training in basic pesticide safety. Protect Yourselffrom Pesticides: Guide for Agricultural Workers was developed by .

HIV and human resources challenges in Papua New Guinea: An overview Worth, H et al. 1 CONTENTS 2 Acronyms 3 Executive summary 4 Papua New Guinea: selected HRH indicators 5 Introduction 6 Aims and Objectives 6 (A) The international literature on HIV and HRH challenges 9 (B) Human resources for health in PNG 11 (C) HIV and human resources in PNG 15 (D) HIV prevention in rural economic enclaves .

Summary National Indicative Programme (NIP) Papua New Guinea 2014-2020 Papua New Guinea (PNG) is a low middle income country and the biggest economy in the Pacific region, with a landmass of 462 820sq km, a population of

Cross Cultural Awareness – Papua New Guinea Philip Fitzpatrick Preface I first went to Papua New Guinea as a patrol officer, or kiap, in 1967 and then worked as a proj

piece of paper and draw an outline of your chosen animal or person. 2. sing and dance when they If you would like to make more than one of any animal or person, fold your paper a few times behind the outline. You could also cut out your outline and trace around it. 3. from things they may Think of how to connect your paper animals or people.