BAB II POLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN

2y ago
96 Views
2 Downloads
269.27 KB
44 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Laura Ramon
Transcription

BAB IIPOLA KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN KERUKUNAN HIDUPBERMASYARAKATA. Pola Komunikasi Antarbudaya1. Pengertian Pola KomunikasiBahwasanya pola komunikasi merupakan serangkaian dua kata.Karena keduanya mempunyai keterkaitan makna sehingga mendukungdengan makna lainnya. Maka lebih jelasnya dua kata tersebut akan diuraikantentang penjelasannya masing-masing.Kata “pola” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinyabentuk atau sistem, cara atau bentuk (struktur) yang tetap, yang mana poladapat dikatakan contoh atau cetakan.1 Sedangkan menurut Alex Sobur dalamEnsiklopedi Komunikasi menyatakan bahwa:Pola adalah Bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yangbisa dipakai untuk membuat atau menghasilkan suatu atau bagian darisesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatuyang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yangmana sesuatu itu dikatakan memamerkan pola.2Pola juga dapat dikatakan dengan model, yaitu cara untukmenunjukkan sebuah objek yang mengandung kompleksitas prosesdidalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.31Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 1996), h. 778.2Alex Sobur, Ensiklopedia Komunikasi (Jakarta: Simbiosa Rekatama, 2006), h. 376.3Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 9.

29Sedangkan istilah komunikasi atau communication berasal daribahasa Latin, yaitu communicatos yang berarti berbagi atau menjadi milikbersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersamasama.4Menurut Sarah Trenholm dan Arthur Jensen sebagaimana dikutipoleh Marhaeni Fajar, bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatuproses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melaluiberagam saluran.5Sedangkan menurut Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid,komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentukatau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang padagilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.6Jadi menurut Effendy yang dimaksud dengan pola komunikasi adalahproses yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsurunsur yang dicakup beserta keberlangsunganya, guna memudahkanpemikiran secara sistematik dan logis.7Pola komunikasi identik dengan proses komunikasi, karena polakomunikasi merupakan bagian rangkaian aktifitas menyampaikan pesan4Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori & Praktik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.31.5Ibid.Ibid., h. 32.7Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1993), h. 30.6

30sehingga diperoleh feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi,akan timbul pola, model, bentuk, dan juga bagian-bagian kecil yangberkaitan erat dengan komunikasi.8Dari pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa polakomunikasi diartikan sebagai gambaran hubungan dua orang atau lebih dalamproses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat, sehinggapesan yang dimaksud dapat dipahami.Di sini akan diuraikan proses komunikasi yang sudah masuk dalamkategori pola komunikasi yaitu; pola komunikasi primer, pola komunikasisekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkular. Adapun polakomunikasi dan penjelasannya sebagai berikut:a) Pola Komunikasi PrimerPola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaianpikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatulambang sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dualambang yaitu lambang verbal dan lambang nonverbal.1) Lambang verbalDalam proses komunikasi bahasa sebagai lambang verbal palingbanyak dan paling sering digunakan, oleh karena hanya bahasa yangmampu mengungkapkan pikiran komunikator mengenai hal atau8Ibid., h. 31.

31peristiwa, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang terjadi masakini, masa lalu dan masa yang akan datang.92) Lambang nonverbalLambang nonverbal adalah lambang yang dipergunakan dalamkomunikasi, yang bukan bahasa, misalnya kial, isyarat dengan anggotatubuh, antara lain kepala, mata, bibir, tangan, dan jari.10Pola komunikasi ini dinilai sebagai model klasik, karena modelini merupakan model pemula yang dikembangkan Aristoteles,kemudian Lasswell hingga Shannon dan Weaver.11 Aristotelesmembuat pola komunikasi yang terdiri atas tiga unsur, yakni:KomunikatorPesanKomunikanGambar 3Pola Komunikasi PrimerSumber: AristotelesKomunikasi yang ditelaah oleh Aristoteles ini merupakan bentukkomunikasi retoris, yang kini lebih dikenal dengan nama komunikasipublik (public speaking) atau pidato. Pola komunikasi ini kemudiandikenal dengan nama komunikasi primer yaitu komunikasi denganmenggunakan lambang atau bahasa sebagai sarana utamanya.129Onong Uchjana Efendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. CitraAditya Bakti, 2003), h. 33.10Ibid. h. 35.11Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1998), h.45.12Ibid.

32b) Pola Komunikasi SekunderProses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaianpesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atausarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai mediapertama.13Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikanyangdijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyakjumlahnya atau kedua-duanya, jauh dan banyak. Komunikasi dalam prosessecara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karenadidukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopangpula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi.14Pola komunikasi sekunder ini diilhami oleh pola komunikasisederhana yang dibuat Aristoteles yang kemudian mempengaruhi HaroldD. Laswell untuk membuat pola komunikasi yang disebut formula Laswellpada tahun 1948. Model komunikasi Laswell secara spesifik banyakdigunakan dalam kegiatan komunikasi massa. Dalam penjelasannyaLaswell menyatakan bahwa untuk memahami proses komunikasi perludipelajari setiap tahapan komunikasi.1513Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2010), h. 260.14Ibid., h. 261.15Hafied Cangara, Op. Cit., h. 46.

33Pola komunikasi Laswell melibatkan lima komponen komunikasiyang meliputi Who (siapa), Say what (mengatakan apa), In wich channel(menggunakan saluran apa), to whom (kepada siapa), what effect (apaefeknya).16Dengan demikian pola komunikasi Laswell melibatkan lima unsurkomunikasi yang saling terkait yaitu: komunikator, pesan, media,komunikan dan efek. Kelima dasar Laswell ini menyajikan cara yangberguna untuk menganalisis komunikasi. Pola komunikasi Laswelldigambarkan sebagai AkibatnyaGambar 4Pola Komunikasi SekunderSumber: Lasswellc) Pola Komunikasi LinearIstilah linear mengandung makna lurus. Jadi proses linear berartiperjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus. Dalam kontekskomunikasi, proses secara linear adalah proses penyampaian pesan olehkomunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Komunikasi linearini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face to face16Ibid., h. 46.

34communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia komunikasiantarpribadi(interpersonal communication) maupun komunikasi kelompok (groupcommunication) meskipun memungkinkan terjadinya dialog, tetapi adakalanya berlangsung linear. Proses komunikasi secara linear umumnyaberlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali komunikasi melaluimedia telepon. Komunikasi melalui telepon hampir tidak pernahberlangsung linear, melainkan dialogis, tanya jawab dalam bentukpercakapan. Komunikasi linier dalam prakteknya hanya ada padakomunikasi bermedia, tetapi dalam komunikasi tatap muka juga dapatdipraktekkan, yaitu apabila komunikasi pasif.18Berikut gambaran polakomunikasi gguanGambar 5Pola Komunikasi LinearSumber: Shannon dan Weaver1718Ibid., h. 38.Ibid., h. 39.Receiver

35d) Pola Komunikasi SirkularSirkular sebagai terjemahan dari perkataan “circular” secaraharfiah berarti bulat, bundar atau keliling sebagai lawan dari perkataanlinear tadi yang bermakna lurus. Dalam konteks komunikasi yangdimaksudkan dengan proses secara sirkular itu adalah terjadi feedback atauumpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Olehkarena itu ada kalanya feedback tersebut mengalir dari komunikan kekomunikator itu adalah “response” atau tanggapan komunikan terhadappesan yang ia terima dari komunikator.19Pola komunikasi sirkular ini didasarkan pada perspektif interaksiyang menekanknan bahwa komunikator atau sumber respon secara timbalbalik pada komunikator lainnya. Perspektif interaksional ini menekankantindakan yang bersifat simbolis dalam suatu perkembangan yang bersifatproses dari suatu komunikasi manusia.20Dalam pola komunikasi sirkular mekanisme umpan balik dalamkomunikasi dilakukan antara komunikator dan komunikan salingmempengaruhi (interplay) antara keduanya yaitu sumber dan penerima.Osgood bersama Schram pada tahun 1954 menetukan peranan1920Ibid., h. 39-40.Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 41.

36komunikator dan penerima sebagai pelaku utama komunikasi. Polasirkular digambarkan oleh terpeterDecoderMessageGambar 6Pola Komunikasi SirkularSumber: Osgood dan SchrammDari gambar pola diatas dapat kita pahami bahwa pola komunikasiini menggambarkan proses komunikasi yang dinamis, di mana pesantransmit melalui proses encoding dan decoding. Dalam proses ini pelakukomunikasi baik komunikator maupun komunikan mempunyai kedudukanyang sama. Dengan adanya proses komunikasi yang terjadi secara sirkular,akan memberi pengertian bahwa komunikasi perjalanannya secaramemutar. Selain itu dalam pola komunikasi ini sifatnya lugas tidak adaperbedaan komunikan. Tipe komunikasi yang menggunakan pola iniadalah komunikasi interpersonal21Ibid.yang tidakmembedakan antara

37komunikator dan komunikannya. Komunikasi kelompok juga dapatmenerapkan pola ini dalam melaksanakan praktik komunikasi.2. Pengertian Komunikasi AntarbudayaDalam setiap prosesnya komunikasi selalu melibatkan ekspektasi,persepsi, tindakan dan penafsiran.22 Maksudnya adalah ketika kitaberkomunikasi dengan orang lain maka kita dan orang yang menjadikomunikan kita akan menafsirkan pesan yang diterima baik berupa pesanverbal maupun nonverbal dengan standar penafsiran sendiri.Pada dasarnya komunikasi antarbudaya adalah komunikasi biasa,yang menjadi perbedaannya adalah orang-orang yang terlibat dalamkomunikasi tersebut berbeda dalam hal latar belakang budayanya. Adabanyak pengertian yang diberikan para ahli komunikasi dalam menjelaskankomunikasi antarbudaya, diantaranya:a. Menurut Larry A Samovar sebagaimana dikutip oleh Rini Darmastutimemberi definisi tentang komunikasi antarbudaya sebagai satu bentukkomunikasi yang melibatkan interaksi antara orang-orang yangpersepsi budaya dan sistem simbolnya cukup berbeda dalam suatukomunikasi.23 Dalam pandangan Samovar dan kawan-kawan ini,komunikasi antarbudaya terjadi ketika anggota dari dari suatu budayatertentu memberikan pesan kepada anggota dari budaya yang lain.Komunikasi antarbudaya sering melibatkan perbedaan-perbedaan danetnis, namun komunikasi antarbudaya juga berlangsung ketika muncul22Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2003), h.7.23Rini Darmastuti, Mindfullness dalam Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: BukuLitera Yogyakarta, 2013), h. 63.

38perbedaan-perbedaan yang mencolok tanpa harus disertai perbedaanperbedaan ras dan etnis.24b. Menurut Aloliliweri, Andrea L. Rich Dab Dennis M Ogawasebagaimana dikutip oleh Armawati Arbi, komunikasi antarbudayaadalah komunikasi antar orang-orang yang berbeda kebudayaannya.Misalnya antara suku bangsa, etnik, ras dan kelas sosial.25c. Menurut Deddy Mulyana, komunikasi antarbudaya (Inter CulturalCommunication) adalah proses pertukaran fikiran dan makna antarorang-orang yang berbeda budayanya.26d. Dalam pandangan Charley H Dood, komunikasi antarbudaya meliputikomunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakilipribadi, antarpribadi maupun kelompok dengan menekankan padaperbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhikomunikasi para peserta atau partisipan iankomunikasiantarbudaya diatas, ada beberapa penekanan yang sebetulnya bisa kitaberikan dari komunikasi antarbudaya, yaitu:1) Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antarpersonal yangterjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki latar belakangbudaya yang berbeda dan membawa efek tertentu.2) Komunikasi antarbudaya merupakan studi yang menekankan padaefek budaya dalam komunikasi.24Ibid, h.63Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, ( Jakarta: UIN Press, 2003), h. 182.26Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2003), h.xi.27Rini Darmastuti, Mindfullness dalam Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: BukuLitera Yogyakarta, 2013), h. 64.25

393) Komunikasi antarbudaya merupakan proses transaksional antaraindividu-individu dari budaya yang berbeda.4) Komunikasi antarbudaya merupakan proses simbolik yang melibatkanatribusi makna antara individu-individu dan budaya yang berbeda.5) Dalam komunikasi antarbudaya, setiap individu yang berasal daribudaya yang berbeda dan yang terlibat dalam komunikasi, berusahauntuk menegosiasikan makna yang dipertukarkan dalam sebuahinteraksi yang interaktif.28Beberapa penekanan di atas menunjukkan bahwa komunikasiantarbudaya meerupakan proses pengalihan pesan yang dilakukan seseorangmelalui saluran tertentu kepada orang lain yang keduanya berasal dari latarbelakang budaya yang berbeda dan menghasilkan efek tertentu.Dalam pembahasan komunikasi antarbudaya, sering kali disinggungtentang komunikasi lintas budaya. Ada sedikit perbedaan antara komunikasiantarbudaya dengan lintas budaya. Komunikasi antarbudaya adalahkomunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang berbeda latarbelakang budayanya tetapi diantara partisipan komunikasi berasal dari satunegara. Sedangkan komunikasi lintas budaya adalah komunikasi antar bangsayang dipengaruhi oleh latar belakang budaya.292829Ibid, h. 64Ibid, h. 65

40Nampak sekali bahwa komunikasi antarbudaya lebih menekankanaspek utama yakni komunikasi antarpribadi diantara komunikator dankomunikan yang kebudayaannya berbeda. Gambar 1 menunjukkan bahwakomunikasi antarbudaya adalah kegiatan komunikasi antarpribadi yangdilangsungkan diantara para anggota kebudayaan yang berbeda.30Pesan/ MediaKebudayaan BKebudayaanAPesan/ MediaPesan/ MediaKebudayaanCGambar 2Komunikasi AntarbudayaSumber: Alo ,penulisberkesimpulan bahwa komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagaikomunikasi yang terjadi diantara orang-orang yang memiliki latar belakangbudaya yang berbeda.30Alo Liliweri, Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2011), h. 13.

413.Proses Komunikasi AntarbudayaKomunikasi adalah sebuah proses (itulah salah satu karakteristikkomunikasi) karena komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan seringberubah-ubah. Sebuah proses terdiri dari beberapa sekuen yang dapatdibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Semua sekuen berkaitan satu samalain meskipun dia selalu berubah-ubah. Jadi pada hakikatnya proseskomunikasi antarbudaya sama dengan proses komunikasi lain, yakni suatuproses yang interaktif dan transaksional serta dinamis.31Komunikasi antarbudaya interaktif adalah komunikasi yang dilakukanoleh komunikator dengan komunikan dalam dua arah/timbal balik (two waycommunication) namun masih berada pada tahap rendah. Apabila ada prosespertukaran pesan itu memasuki tahap tinggi, misalnya saling mengerti,memahami perasaan dan tindakan bersama maka komunikasi tersebut telahmemasuki tahap transaksional.32Komunikasi transaksional meliputi tiga unsur penting yakni;(1)keterlibatan emosional yang tinggi, yang berlangsung terus menerus danberkesinambungan atas pertukaran pesan; (2) peristiwa komunikasi meliputiseri waktu, artinya berkaitan dengan masa lalu, kini dan yang akan datang;31Alo Liliweri, Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009), h. 24.32Ibid.

42dan (3) partisipan dalam komunikasi antarbudaya menjalankan perantertentu.33Baik komunikasi interaktif maupun transaksional mengalami prosesyang bersifat dinamis, karena proses tersebut berlangsung dalam kontekssosial yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah berdasarkan waktu,situasi dan kondisi tertentu. Karena proses komunikasi yang aanmerupakandinamisator atau “penghidup” bagi proses komunikasi tersebut.a. Unsur-Unsur Proses Komunikasi Antarbudaya1) KomunikatorKomunikator dalam komunikasi antarbudaya adalah pihakyang memprakarsai komunikasi, artinya dia mengawali pengirimanpesan tertentu kepada pihak lain yang disebut komunikan. Dalamkomunikasi antarbudaya seorang komunikator berasal dari latarbelakang kebudayaan tertentu, misalnya kebudayaan A yang berbedadengan komunikan yang berkebudayaan B.34Komunikator A Komunikan BKebudayaan A Kebudayaan B3334Ibid.Ibid. h. 25.

432) KomunikanKomunikan dalam komunikasi antarbudaya adalah pihakyang menerima pesan tertentu, dia menjadi tujuan / sasarankomunikasi dari pihak lain (komunikator). Dalam komunikasiantarbudaya, seorang komunikan berasal dari latar belakang sebuahkebudayaan tertentu, misalnya kebudayaan B.353) Pesan/ SimbolDalam proses komunikasi, pesan berisi pikiran, ide ataugagasan, perasaan yang dikirim komunikator kepada komunikandalam bentuk simbol. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untukmewakili suatu maksud tertentu.364) MediaDalam proses komunikasi antarbudaya, media merupakantempat, saluran yang dilalui oleh pesan atau simbol yang dikirimmelalui media tertulis. Akan tetapi kadang-kadang pesan itu dikirimtidak melalui media, terutama dalam komunikasi antarbudaya tatapmuka.375) Efek atau Umpan BalikTujuan dan fungsi komunikasi, termasuk komunikasiantarbudaya,35Ibid. h. 26.Ibid. h. 27.37Ibid. h. 28.36antaralainmemberikaninformasi,

44menjelaskan/menguraikan tentang sesuatu, memberikan hiburan,memaksakan pendapat atau mengubah sikap komunikan. Dalamproses seperti itu, kita umumnya menghendaki reaksi balikan darikomunikan kepada komunikator atas pesan-pesan yang amkomunikasi antarbudaya maka komunikator dan komunikan tidakbisa memahami ide, pikiran dan perasaan yang terkandung dalampesan tersebut.386) Suasana (Setting dan Context)Satu faktor penting dalam komunikasi antarbudaya adalahsuasana yang kadang-kadang disebut setting of communication,yakni tempat (ruang, space) dan waktu (time) serta suasana (sosial,psikologis) ketika komunikasi antarbudaya berlangsung. Suasana ituberkaitan dengan waktu (jangka pendek/ panjang, jam/ hari/ minggu/bulan/ tahun) yang tepat untuk bertemu/ berkomunikasi, sedangkantempat (rumah, kantor, rumah ibadah) untuk berkomunikasi, kualitasrelasi(formalitas,informalitas)komunikasi antarbudaya.393839Ibid. h. 29-30.Ibid. h. 30.yangberpengaruhterhadap

457) Gangguan (Noise atau Interference)Gangguan dalam komunikasi antarbudaya adalah segalasesuatu yang menjadi penghambat laju pesan yang ditukar alahmengurangi makna pesan antarbudaya.De Vito menggolongkan tiga macam gangguan, (1) fisikberupa interfensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain,misalnya desingan mobil yang lewat, dengungan komputer,kacamata; (2) psikologis-interfensi kognitif atau mental, misalnyaprasangka dan bias pada sumber-penerima-pikiran yang sempit; dan(3) semantik-berupa pembicara dan pendengar memberi arti yangberlainan, misalnya orang berbicara dengan bahasa yang berbeda,menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang tidakdipahami pendengar.404.Prinsip-Prinsip Komunikasi AntarbudayaMenurut DeVito, sebagaimana yang dikutip

Pola komunikasi ini dinilai sebagai model klasik, karena model . 20 Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 41. 36 komunikator dan penerima sebagai pelaku utama komunikasi. Pola sirkular digambarkan oleh Schr

Related Documents:

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok Ikatan Scooter Wonogiri seperti misal pola komunikasi yang bersifat horizontal dan vertikal dari pola komunikasi tersebut komunitas Scooter, memiliki kelebihan dibanding

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan membangun kepercayaan dengan demonstran. (2). Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Komunikasi Persuasif, pada faktor pendukung dijelaskan bahwa faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya kerjasama dengan media.

dan hambatan-hambatan komunikasi atau karena tidak ada komunikasi sama sekali. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas permasalahan bagaimana pola komunikasi guru dan murid disekolah. Fokus dalam penelitian ini adalah pola komunikasi antara guru dan murid yang terjadi di dalam kelas pada Sekolah Dasar Luar Biasa.

3. Pola dan Arus Komunikasi dalam Organisasi kelompok 1. Pola-Pola Komunikasi Kelompok di Indonesia Komunikasi kelompok di Indonesia ialah merupakan proses hal mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud

Automotive EMC standards EMC standards in automotive lighting applications are vehicle manufacturer dependent. Table 2 summarises the automotive test standards for a generic tier 1 car manufacturer. The tests cover the supply of electrical products to a vehicle manufacturer only and do not extend to whole vehicle testing, which remains exclusively the domain of the vehicle manufacturer. Table .