ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

2y ago
117 Views
8 Downloads
454.15 KB
99 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sutton Moon
Transcription

POLTEKKES KEMENKES PADANGASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGANMENINGITIS DI RUANG SARAF RSUP Dr. M. DJAMILPADANGKARYA TULIS ILMIAHAMBAR TIAGANANIM : 143110240JURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANGTAHUN 2017

POLTEKKES KEMENKES RI PADANGASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGANMENINGITIS DI RUANG SARAF RSUP Dr. M. DJAMILPADANGKARYA TULIS ILMIAHDiajukan ke Program Studi D-III Keperawatan Politeknik KesehatanKemenkes Padang Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Ahli Madya KeperawatanAMBAR TIAGANANIM : 143110240JURUSAN KEPERAWATANPROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANGTAHUN 2017

KATA PENGANTARPuji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat danrahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya TulisIlmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperolehgelar Diploma III pada Program Studi D III Keperawatan Padang PoltekkesKemenkes Padang. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak sangatsulit bagi saya untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, sayamengucapkan terimakasih kepada ibu Ns. Sila Dewi Anggreni, S.Pd, M.Kep,Sp.KMB selaku pembimbing I dan ibu Ns. Ns. Netti, S.Kep, M.Pd selakupembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untukmengarahkan peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Selanjutnya ucapanterimakasih kepada :1. Bapak H. Sunardi, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Padang.2. Bapak H. Yusirwan Yusuf, Sp. BA. MARS selaku Direktur Umum RSUP Dr. M.Djamil Padang.3. Ibu Hj. Murniati Muchtar, SKM, M.Biomed selaku Ketua Jurusan KeperawatanPoltekkes Kemenkes Padang.4. Ibu Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi KeperawatanPadang Poltekkes Kemenkes Padang.5. Ibu Renidayati, S.Kp. M. Kep. Sp. Jiwa selaku Pembimbing Akademik.6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Keperawatan Padang Poltekkes KemenkesPadang yang telah memberikan bekal ilmu untuk bekal penelitian.7. Teristimewa untuk ayahanda Basril dan ibunda Elly Yusbar tercinta terimakasihyang tak terhingga atas doa, semangat dan kasih sayang yang tak henti-hentinyauntuk peneliti, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nyakepada keduanya.8. Teman-teman senasib dan seperjuangan Bp 14 khususnya kelas C terimakasihatas kebersamaannya selama 3 tahun dan terimakasih kepada Oji, Sintya, Dea,

Resa, Safdara tika, Vany, Tila, Ayu, Tahhari, atas dukungan dan bantuan yangtelah diberikan.9. To my boyfriend Jennico Alvi, S. Kep thanks for support and understand me forthis. You are one of encouragement my life.Akhir kata, peneliti berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat khususnya bagipeneliti sendiri dan bagi pihak yang membacanya, serta peneliti mendoakan semogasegala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semogadapat membawa manfaat bagi pegembangan ilmu keperawatan nantinya. Amin.Padang, Juni 2017Peneliti

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iLEMBAR PENGESAHAN PENGUJI . iiKATA PENGANTAR . iiiHALAMAN ORSINILITAS. ivLEMBAR PERSETUJUAN. vABSTRAK . viDAFTAR ISI . viiDAFTAR BAGAN . ixDAFTAR TABEL . xDAFTAR LAMPIRAN . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang .B. Rumusan Masalah .C. Tujuan Penelitian .D. Manfaat Penelitian .1445BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 6A. Konsep Penyakit Meningitis1. Pengertian .2. Klasifikasi .3. Etiologi .4. Patofisiologi .5. WOC .6. Manifestasi Klinis .7. Dampak Masalah .8. Penatalaksanaan .B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Meningitis1. Pengkajian .2. Diagnosa Keperawatan .3. Rencana Keperawatan .667810111212131819BAB III METODE PENELITIAN . 25A. Desain Penelitian . 25B. Tempat dan Waktu Penelitian. 25

C. Subjek Penelitian .D. Alat atau Imstrumen Pengumpulan Data .E. Cara Pengumpulan Data .F. Jenis-Jenis Data .G. Rencana Analisis .2526272828BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 29A. Deskripsi Lokasi Penelitian .B. Hasil .1. Pengkajian.2. Diagnosa Keperawatan .3. Rencana Keperawatan .4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan .C. Pembahasan .1. Pengkajian.2. Diagnosa Keperawatan .3. Intervensi Keperawatan .4. Rencana Keperawatan .5. Evaluasi Keperawatan .292929373840424347474848BAB V PENUTUP . 49A. Kesimpulan . 49B. Saran . 51DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR BAGANBagan 2.1 WOC Meningitis . 10

DAFTAR TABELTabel 2.1 Intervensi Keperawatan Untuk Pasien Meningitis . 24Tabel 4.1 Pengkajian . 37Tabel 4.2 Diagnosa Keperawatan . 43Tabel 4.3 Intervensi Keperawatan. 44Tabel 4.4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan . 46

DAFTAR LAMPIRANLampiran: Jadwal Kegiatan Karya Tulis IlmiahLampiran: Lembar Konsultasi Proposal Penelitian Pembimbing 1Lampiran: Lembar Konsultasi Proposal Penelitian Pembimbing 2Lampiran: Lembar Konsultasi KTI Pembimbing 1Lampiran: Lembar Konsultasi KTI Pembimbing 2Lampiran: Format Pengkajian Penelitian Partisipan 1Lampiran: Format Pengkajian Penelitian Partisipan 2Lampiran: Persetujuan Menjadi Responden (Infonmed Consent) Partisipan 2Lampiran: Surat Izin Penelitian dari Institusi Poltekkes Kemenkes PadangLampiran: Surat Izin Penelitian dari RSUP Dr.M. Djamil PadangLampiran: Surat Keterangan Selesai PenelitianLampiran: Ganchart

DAFTAR RIWAYAT HIDUPNamaNIMTempat / Tanggal LahirStatus PerkawinanAgamaOrang TuaAlamat::::::Ambar Tiagana143110240Prabumulih, 17 April 1997Belum MenikahIslamAyah : BasrilIbu : Hj. Elly Yusbar: Komplek PTPN 7 Suni, Palembang, ProvinsiSumatera Selatan.Riwayat PendidikanNoPendidikanTahun Ajaran1TK PTPN 7 Suni, Palembang2001-20022SDN Muara Emburung, Palembang2002-20083SMPN KUD Pesari Suni, Palembang2008-20114SMAN 1 Rambang Dangku,PalembangProdi Keperawatan Padang, JurusanKeperawatan, Poltekkes KemenkesRI Padang, Kota Padang2011-201452014-2017

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangInfeksi otak merupakan penyakit infeksi yang terjadi pada jaringan otak.Penyakit infeksi otak bermacam-macam seperti Meningitis, Meningoensefalitis,dan Abses serebri. Peradangan pada meningen khususnya pada bagian araknoiddan piamater (leptomeningens) disebut meningitis. Meningitis merupakanperadangan pada meningen yaitu membrane yang melapisi otak dan medullaspinalis (Tarwoto, 2013).Batticaca (2011) menjelaskan bahwa meningitis atau radang selaput otakmerupakan infeksi pada cairan serebrospinal (CSS) disertai radang pada pia danaraknoid, ruang subaraknoid, jaringan superficial otak dan medulla sipinalis.Kuman-kuman dapat masuk ke setiap bagian ruang subaraknoid dengan cepatsekali menyebar ke bagian lain, sehingga leptomening medulla spinalis terkena.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa meningitis selalu merupakan suatuproses serebrospinal.Oragnisme yang merupakan penyebab umum meningitis meliputi Neisseriameningitis (meningitis meningokok), Haemopbilus influenzae, dan Streptococcuspneumoniae (organism ini biasanya terdapat di nasofaring). Organisme penyebabmeningitis yang sering menyerang bayi (sampai usia 3 bulan) adalah Escberichidcoli dan Listeria monocytogenes. Berdasarkan penyebabnya, meningitis dapatdibagi menjadi meningitis aseptik (aseptic meningitis) yang disebabkan olehvirus, dan meningitis bakterial (bacterial meningitis) yang disebabkan olehberbagai bakteri (Batticaca, 2008).

Gejala awal yang timbul akibat dari meningitis merupakan akibat dari infeksidan peningkatan tekanan intracranial (TIK), nyeri kepala, mual dan muntah,demam, kejang, pada keadaan lebih lanjut dapat mengakibatkan penurunankesadaran sampai dengan koma (Tarwoto, 2013). Dampak yang timbul akibatmeningitis yaitu peningkatan tekanan intracranial, hyrosephalus, infark serebral,abses otak, dan kejang (Tarwoto, 2003).World Health Organization (2009), menyebutkan Afrika terjadi sebanyak 78,416kasus meningitis dengan jumlah kematian 4,053. Di Negara-negara berkembangseperti Gambia diperkirakan 2% dari semua anak 5 tahun meninggal karenakasus meningitis (Simanullang, dkk, 2014). Di Indonesia meningitis merupakanpenyebab kematian pada semua umur dengan urutan ke 17 (0,8%) setelahmalaria (simanullang, 2014).Menurut Riskesdas 2007 pneumonia denganjumlah 15,5% merupkan penyakit penyebab kematian kedua, sedangkanmeningitis dengan jumlah 8,8% merupakan penyebab kematian ke empat diIndonesia (Riskesdas, 2007). RSUP Dr. Kariadi Semarang ditemukan (35,3%)pasien dengan penyakit meningitis TB dan ditemukan sejumlah (17,64%) pasiendengan diagnosa meningitis (Masfiyah, dkk, 2013).Penelitian dari Jannis, dkk tahun 2006 di RSUP. Dr. Cipto MangunkusumoJakarta ada 273 pasien meningitis dirawat bangsal selama perio yang dari 9tahun, terdiri dari 42 (15,4%) meningitis akut dan 231 (84,61%) kronismeningitis pasien. Sebagaian besar pasien adalah laki-laki sebanyak 192(70,3%), sementara hanya 81 (29,7%) adalah perempuan.Berdasarkan data dari RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Januari sampaidengan bulan Desmber tahun 2016 ditemukan sebanyak 34 pasien dengandiagnosa meningitis, ditemukan juga sebanyak 24 pasien dengan diagnosameningitis tuberkolosa. Pada bulan Januari 2017 ditemukan sebanyak 2 pasien

dengan diaganosa meningitis dan ditemukan juga sebanyak 3 pasien dengansuspek meningitis.Dampak yang timbul akibat meningitis yaitu peningkatan tekanan intracranial,hyrosephalus, infark serebral, abses otak, dan kejang. Ventrikulitis atau absesintraserebral dapat menyebabkan obstruksi pada CSS dan mengalir ke foramenantara ventrikel dan cairan serebral sehingga menyebabkan penurunan CSS didalam granulasi araknoid juga dapat mengakibatkan hidrosefalus, Thrombosisseptik dari vena sinus dapat terjadi, mengakibatkan peningkatan TIK yangdihubungkan dengan hidrosefalus. Kelumpuhan saraf kranial merupakankomplikasi umum pada meningitis bakterial, stroke dapat mengakibatkangangguan atau kerusakan hemisfer pada batang otak, dampak lanjutan yangdapat dialami oleh pasien adalah menjadi tuli akibat kerusakan saraf kranial(Batticaca, 2008). Masalah keperawatan yang biasa muncul pada pasienmeningitis yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan otak, resiko cedera,ketidakefektifan bersihan jalan nafas, ketidakefektifan pola nafas, dan hipertermi(Widago, dkk., 2013).Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien meningitisdapat berupa pengobatan akan kebutuhan fisik serta kebutuhan psikologis pasien.Perawat dalam merawat pasien dengan meningitis harus memantau kondisipasien yang lemah mengharuskan pasien untuk menjaga kondisinya agar tidakterjadinya peningkatan tekanan intracranial (TIK) dengan memaksimalkan danmeminimalkannya. Membantu pasien meningitis untuk bisa kembali ke keadaansebelum hospitalisasi serta memberikan kebutuhan psikologis pasien sepertimenghilangkan ansietas, memberikan dukungan spiritual dan mendiskusikanmasalah yang berhubungan dengan rasa sakit yang dirasakan oleh pasienmeningitis merupakan salah satu peran yang bisa dilakukan oleh seorangperawat.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti tanggal 23 Januari 2017terdapat 1 (satu) orang pasien dengan diagnose meningitis dan pasien berjeniskelamin laki-laki. Pasien tidak terlihat sesak, pasien nampak sadar dan pasienmengeluh nyeri pada kepala skala nyeri 7. Pasien di dapatkan tanda-tanda vitaldengan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 36,6 Cdan nadi 70x/menit, pasien terpasang kateter urin, pasien terpasang infusassering, dan di lakukan juga rasangan meningeal terdapat kaku kuduk positifdan rahang kaku pada pasien. Masalah keperawatan yang muncul saat ituketidakefektifan jaringan otak, nyeri akut, resiko cedera, ketidakseimbangannutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Masalah keperawatan yang muncul akanberdeda pada setiap pasien.Berdasarkan uraian diatas maka peneliti telah melakukan penelitian yangberjudul syaitu “ Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Meningitis diRuangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017”.B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalampenelitian ini adalah “ Bagaiamana Asuhan Keperawatan Pada Pasien DenganMeningitis di Ruangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017”.C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumMendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Meningitis diRuangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.2. Tujuan Khususa. Mendeskripsikan hasil pengkajian asuhan keperawatan pada pasien denganMeningitis di Ruangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.

b. Mendeskripsikan rumusan diagnosa keperawatan asuhan keperawatan padapasien dengan Meningitis di Ruangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padangtahun 2017.c. Mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan dengan pasien Meningitisdi Ruangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.d. Mendeskripsikan tindakan keperawatan dengan pasien Meningitis diRuangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.e. Mendeskripsikan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien Meningitis diRuangan Saraf RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.D. Manfaat PenelitianHasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk :1. Bagi PenelitiHasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk litiandenganmengaplikasikan uranyan terhadap penyakit meningitis.2. Bagi Rumah SakitHasil penelitian berpendapat untuk pimpinan rumah sakit dapat meneruskankepada perawat ruangan dalam asuhan keperawatan pada pasien denganpenyakit meningitis.3. Bagi Institusi PendidikanHasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai pembelajaran di prodikeperawatan Padang dalam asuhan keperawatan pada pasien penyakitmeningitis.4. Bagi Penelitian SelanjutnyaHasil penelitian yang diperoleh ini dapat menjadi data dasar dalam penelitianselanjutnya tentang keperawatan pada pasien penyakit meningitis.

BAB IITINJAUAN TEORITISA. Konsep Penyakit Meningitis1.Pengertian Penyakit MeningitisOtak dan medulla spinalis dilindungi oleh lapisan atau selaput yang disebutmeningen.Peradangan pada meningen khususnya pada bagian araknoid angpadabagianduramater disebut pakimeningen. Meningitis dapat disebabkan karena bakteri,virus, jamur atau karena toksin. Namun demikian sebagian besar meningitisdisebabkan bakteri.Meningitis adalah peradangan pada meningen yaitumembrane yang melapisi otak dan medulla spinalis (Tarwoto, 2013).Batticaca (2008), mengatakan meningitis adalah inflamasi yang terjadi padameningen otak dan medulla spinalis, gangguan ini biasanya merupakankomplikasi bakteri (infeksi sekunder) seperti pneumonia, endokarditis, atauosteomielitis.2.EtiologiWidagdo, dkk(2013), mengatakan meningitis dapat disebabkan oleh smeningitisgroupA,Pseudomonas, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella, Proteus.Paling sering klien memiliki kondisi predisposisi seperti: fraktur tengkorak,infeksi, pembedahan otak atau spinal, dimana akan meningkatkan terjadinyameningitis.a. Meningitis bakteriOrganismeHaemophilusyang paling sering pada meningitis bakteri eningitides, dan Staphylococcus aureus. Protein di dalam bakteri sebagai

benda asing dan dapat menimbulkan respon peradangan. Neutropil,monosit, limfosit dan yang lainnya merupakan sel-sel sebagai responperadangan. Eksudat terdiri dari bakteri fibrin dan leukosit yang dibentukdi ruang subaraknoid. Penumpukan didalam cairan serebrospinal akanmenyebabkan cairan menjadi kental sehingga dapat menggangu aliranserebrospinal di sekitar otak dan medulla spinalis. Sebagian akanmenganggu absorbsi akibat granulasi arakhnoid dan dapat menimbulkanhidrosefalus. Penambahan eksudat di dalam ruang subaraknoid ntekananintrakranial. Eksudat akan mengendap

asuhan keperawatan pada pasien dengan meningitis di ruang saraf rsup dr. m. djamil padang karya tulis ilmiah ambar tiagana nim : 143110240 jurusan keperawatan program studi d iii keperawatan padang tahun 2017 . poltekkes kemenkes ri pada

Related Documents:

kali 1 sesi dilakukan pada pasien resiko perilaku kekerasan dengan tujuan untuk mengontrol marah pasien. Pengkajian Keperawatan, pengkajian keperawatan yang dilakukan pada selasa, 18 Februari 2020 didapatkan hasil identitas pasien merupakan seorang perempuan bernama Ny. S pasien dengan resiko perilaku kekerasan. Alasan pasien

asuhan keperawatan pada pasien karsinoma mamae . 2. Institusi Pendidikan Diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran untuk pengembangan ilmu dalam penerapan asuhan keperawatan pada pada pasien dengan karsinoma mamae 3. Masyarakat (keluarga/pasien) Di

dalam upaya memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Paru. 1.4.2 Secara Praktis a. Bagi Puskesmas Dapat sebagai masukan untuk menyusun kebijakan atau pedoman pelaksanaan pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien dengan TB Paru sehingga penatalaksanaan dini bisa dilakukan dan dapat menghasilkan keluaran

Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien dengan Halusinasi. Dengan adanya tugas ini di harapkan mahasiswa lain dapat memahami materi Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien dengan Halusinasi dengan baik. Dalam proses pembuatan tugas ini, banyak pihak yang telah membantu dan mendukung untuk menyelesaikannya. Untuk itu pada kesempatan ini

Menganalisa asuhan keperawatan pada pasien Ny. M.G dengan Diagnosa Medis CHF (congestive hearth failure) 1.4. Manfaat Studi Kasus 1.4.1. Manfaat teoritis Memperoleh pengalaman dan pengetahuan serta dapat menerapkan Asuhan Keperawatan yang didapatkan dari akademik sebagai upaya dalam penanganan pada pasien dengan CHF(Congestive Hearth Failure).

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

3. Menerapkan paradogma keperawatan jiwa dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa 4. Menerapkam model konsep keperawatan jiwa dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa.

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga