4 Mukadimah Tassawuf Mukadimah Tassawuf 5

2y ago
29 Views
3 Downloads
1.21 MB
171 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maleah Dent
Transcription

Tasawuf DALAMLINTASAN SEJARAHBanyak sekali kajian historis mengenai Tasawuf atauSufi. Ada sejumlah pendekatan yang dilakukan untukmenganalisa lintasan sejarah Tasawuf atau ThariqatTasawuf, antara lain:1.2.3.4.5.6.7.8.9.Kajian terhadap teks-teks Al-Qur’an dan SunnahNabi yang berkaitan dengan dimensi Sufistik.Kajian terhadap profil dan biografi para tokohSufi dengan pemikiran, pandangan, tindakan dankarya-karyanya.Kajian filosufi dibalik ungkapan Sufistiknya.Kajian praktek Sufistik dan Thariqatnya dari masake masa.Kisah-kisah Sufi.Kitab-kitab TasawufHikmah-hikmah SufistikShathahiyatGenerasi penerus mazhab thariqatnya.Mukadimah Tassawuf 3

Sebagaimana diketahui Islam lahir dibawa olehRasulullah Muhammad Saw. dengan doktrin-doktrinkeagamaan, bersifat eksoteris dan esoteris, atau bersifatlahiriyah maupun batiniyah. Syari’ah maupun hakikat.Kedua doktrin tersebut bermuara pada satu titik, yangdisebut dengan Titik Tauhid. Yaitu meng-Esakan AllahSwt. baik dalam keyakinan maupun amaliyah ummatmanusia.muncul sebagai landasan pandangannya.Oleh sebab itu, kelak akan muncul sejumlah istilahatau terminologi dalam ilmu-ilmu Islam sebagaipendekatan lain dari pemahaman amaliyah Islam itusendiri.Seluruh ummat Islam pada periode Rasulullah Saw,baik ketika di Makkah maupun di Madinah, sama sekalitidak memunculkan potensi-potensi konflik, apalagimuncul suatu kontradiksi , baik dari segi pemahamankeagamaan maupun raktek keagamaan, bahkan dalampraktek kehidupan sehari-hari. Hal demikian karenaummat Islam terikat suatu kesepkatan terhadap keduasumber utama praktek ibadah mereka, sementaraRasul Muhammad Saw, menjadi rujukan utama setiapmasalah, sekaligus menjadi hakim atau mursyid atassemua persoalan yang muncul.Unsur-unsur Tauhid (theology) dalam tradisi historisIslam, lebih banyak responsinya ketika RasulullahMuhammad Saw, berada di Makkah, baru ketika hijrahke Madinah sejumlah doktrin tentang amaliyah yangkelak disebut dengan doktrin Syari’at diturunkan.Lebih jauh tentang kajian historis responsi doktrinkeagamaan antara periode Makkah dan Madinah ini,bisa dilihat dari beberapa kitab tentang AsbabunNuzul, yaitu kajian tentang sebab-sebab turunnya ayatAl-Qur’an, dan Asbabul Wurud, berkait dengan sebabsebab munculnya hadits Nabi Saw.Tetapi perbedaan mulai muncul, terutama dalamsoal pandangan yang bersifat publik, yaitu mengenaiKhilafah paska Rasulullah Saw, sepeninggal beliau.Perbedaan pandangan ini memuncak ketika periodeKhalifah Utsman bin Affan ra, dan Ali bin Abi Thalib—semoga Allah memuliakan wajahnya—. Kelakperbedaan ini turut mewarnai munculnya faksi-faksidalam praktek Islam, dan turun memberikan warnaterhadap sejarah perkembangan Tasawuf itu sendiri,yang beriringan dengan dinamika sejarah Teologi danmazhab-mazhab fiqih.Sementara itu, fungsi-fungsi hadits Nabi antaralain menjelaskan praktek Al-Qur’an, —dan karenanyakedudukan Hadits juga setara dengan Wahyu— lebihbanyak memberikan petunjuk yang bersifat historis,yaitu kepentingan-kepentingan zaman saat itu,walaupun, kedua sumber agama itu tetap bersifatuniversal dan a-historis. Apalagi ketika, sumber-sumbertersebut dibuat telaah seputar dunia esoteris, makafungsi-fungsi historis hanya sebagai pelengkap belaka,selebihnya justru elemen-elemen fundamental akanIstilah-istilah yang menjadi terminologi dalamTasawuf, juga tidak pernah terekam, secara akademisdalam sejarah periode Islam awal. Bahkan di zamanNabi kata Sufi, tidak dimunculkan sebagai istilahtersendiri dalam praktek keagamaan. Semata, karenapara Sahabat dan Tabi’in, adalah sekaligus para pelakuSyari’at, Thariqat dan Hakikat, dalam kesehariannya.Mereka secara esensial juga pengamal Tasawuf.Hanya satu setengah abad kemudian, istilah-istilah itumuncul dengan terminologi tersendiri, dalam kerangka4 Mukadimah TassawufMukadimah Tassawuf 5

memudahkan praktek ke-Islaman yang sebenarnya.Untuk melihat sejarah Tasawuf, definisi seputarTasawuf dari para pelaku serta tokoh-tokohnya sangatmembantu alur hitoris itu hingga dewasa ini. Padazaman Nabi Saw. kita mengenal istilah yang sangatkomprehensif mengenai dunia esoteris, yang disebutdengan Al-Ihsan. Dalam riwayat Al-Bukhari, disebutkanoleh Rasulullah Saw, dalam sabdanya:“Hendaknya engkau menyembah kepada Allahseaakan-akan engkau melihatNya, maka apabila engkautidak melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.r.Bukhari)Istilah Al-Ihsan tersebut, dalam prakteknya,memunculkan tradisi agung dalam Islam, yaitu amaliyahbatin yang kelak membangunkan suatu akademiesoteric (Sufistik) yang luar biasa. “Seakan-akanmelihat Allah dan Allah melihatnya,” adalah puncakdari prestasi moral seorang hamba Allah disaat sanghamba berhubungan denganNya.Proses-proses berhubungan itulah yang kemudiandiatur dalam praktek Tasawuf. Karena dalam setiaptradisi Thariqat Tasawuf yang memiliki sanad sampaikepada Rasulullah Saw. —kelak disebut denganThariqat Mu’tabarah— menunjukkan bahwa tradisiSufistik sudah berlangsung sejak zaman RasulullahSaw. Hanya saja tradisi tersebut tidak terpublikasisecara massif mengingat dunia esoteris adalah duniaspesifik, dimana tidak semua khalayak yang dilakukan melalui Baiat pada Rasulullah Saw.menggambarkan hubungan-hubungan psikologis6 Mukadimah Tassawufantara Rasul Saw. ketika itu dengan sahabat dan AllahSwt. Berbagai ragam Baiat yang dilakukan oleh parasahabat Nabi Saw, kepada beliau Saw. Ada Baiat untukmeninggalkan kemusyrikan, ada baiat untuki amarma’ruf nahi mungkar, ada Baiat untuk berjuang di JalanAllah, ada Baiat melaksanakan Ketaqwaan, dan adapula Baiat Dzikrullah yang secara khusus.Di lain pihak, tradisi akademi Tasawuf bathiniyah) atau metafisik, terhadap khazanah AlQur’an dan Sunnah Nabi. Selain Al-Qur’an secara khususpunya penekanan terhadap soal-soal Tasawuf, ternyataseluruh kandungan Al-Qu’ran juga mengandungdimensi batin yang sangat unik. Jadi tidak ada alasansama sekali untuk menolak Tasawuf, hanya karenaberalasan bahwa Tasawuf tidak ada dalam Al-Qur’an.Padahal seluruh kandungan Al-Qur’antersebutmengandung dua hal: dzahir dan batin, syari’at danhakikat.Prof. Dr. Said Aqiel Siradj misalnya, mencatat secarafilosufis, memandang Abu Abdillah (Abu Musa) Jabirbin Hayyan bin Abdillah al-Kufi al-Azdy (w. 161 H.) salahsatu murid dari Ja’far ash-Shadiq yang terkenal dengantemuannya, Aljabar. Jabir bin Hayyan inilah yag pertamakali mendapat gelar sebagai Sufi, karena sebagaiseorang ilmuwan matematik dan kimia, Jabir justrumemasuki dunia Sufi dengan segala penemuannya.Kesadaran Jabir bin Hayyan memasuki dunia Sufibermula dari aksioma Dhomir (kata ganti): Ana (aku,orang pertama), Huwa (dia, orang ketiga) dan Anta(kamu, orang kedua). Ketiga kata ganti tersebut bisamelekat pada satu orang, semisal Ahmad. Ketika iamenyebut dirinya pasti menggunakan kata ganti Ana,Mukadimah Tassawuf 7

jika ia tidak ada ditempat maka ia disebut denganDia, sementara ketika ia ada di hadapan Anda, makaAnda menyebutnya Anta. Lalau kemana larinya Ana,Anta, Huwa, setelah Ahmad meninggal dunia? Jabirmenyimpulkan bahwa semua dlomir yang yangdisandang itu kembali kepada Yang berhak mempunyaiAna, Anta dan Huwa, yaitu Allah Swt.Abdurrahman as-Sulamy (W. 412 H) dalam kitabnyaThabaqatus Sufiyah, membagi generasi Sufi menjafi limaperiode hingga peridodenya. Kitab Thabaqatus Sufiyahtersebut sangat berperan besar dalam menyatukanvisi besar kaum Sufi, mengingat ucapan-ucapan paratokoh Sufi dikutip di sana, bahkan dengan sejumlahlandasan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebelumnya Ulamadan Sufi besar ini menulis buku yang cukup bagus pula,Tarikhus Sufiyah. Sebelumnya para Ulama Sufi jugamenulis, walaupun tidak sekomprehensif As-Sulamy,beberapa kitab tentang sejarah dan biografi para Sufi.Antara lain:-Thabaqatun Nusaak, karya Abu Sa’id IbnulA’raby (W. 341 H) yang sering dibuat refrensiutama oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’.- Akhbarush-Sufiyahwaz-Zuhad,tulisanMuhammad bin Dawud bin Sulaiman, yangpopuler dengan Abu Bakr an-Naysabury (W.342 H.)- Tarikhush-Sufiyah , karya Ahmad bin Muhammadbin Zakaria an-NaSawy az-Zahid (W. 396 H).As-Sulamy dalam Thabaqat, merinci sejumlah namabesar dari seluruh periode itu, dengan lima generasi.Generasi ini menurut As-Sulamy adalah generasiterbaik, yang meletakkan dasar-dasar utama Sufi, danmasuk dalam katergori sabda Rasulullah Saw:8 Mukadimah Tassawuf“Sebaik-baik ummat manusia adalah generasiabadku, kemudian generasi abad yang berikutnya, lalugenerasi abad berikutnya ” (H.r. Bukhari)Generasi inilah yang juga pernah diprediksi olehRasulullah Saw, dalam sabdanya: “Ummatku senantiasaada empat puluh orang, berperilaku dengan budipekeri Ibrahim Al-Khalil Alaihissalam, manakala adasuatu perkara datang, mereka diserahi.”Generasi pertama sampai generasi kelima, berjumlah100 tokoh Sufi, masing-masing generasi terdiri 20tokoh:Generasi pertama:Al-Fudhail bin ‘Iyadh; Dzun Nuun al-Mishry; Ibrahimbin Adham; Bisyr Al-Hafy; Sary as-Saqathy; AlHarits al-Muhasiby; Syaqiq al-Balkhy; Abu Yazid alBisthamy; Abu Sulaiman ad-Darany; Ma’ruf Al-Karkhy;Hatim al-Asham; Ahmad bin Abil Hawary; Ahmad binHadhrawiyah; Yahya bin Mu’adz ar-Razy; Abu Hafsh anNaysabury; Hamdun al-Qashshar; Manshur bin Ammar;Ahmad bin Ashim al-Anthaky; Abdullah bin Khubaiqal-Anthaky dan Abu Turab an-Nakhsyaby.Generasi kedua:Abul Qasim al-Junaid; Abul Husayn an-Nuury; AbuUtsman al-Hiry an-Naysabury; Abu Abdullah ibnulJalla’; Ruwaim bin Ahmad al-Baghdady; Yusuf bin ibnulHusain ar-Razy; Syah al-Kirmany; Samnun bin Hamzahal-Muhibb; Amr bin Utsman al-Makky; Sahl bin Abdullahat-Tustary; Muhammad bin Fadhl al-Balkhy; Muhammadbin Ali at-Turmudzy; Abu Bakr al-Warraq; Abu Sa’idal-Kharraz; Ali bin Sahl al-Asbahany; Abul Abbas binMasruq ath-Thusy; Abu Abdullah al-Maghriby; Abu Aliaz-Juzajany; Muhammad dan Ahmad, keduanya putraMukadimah Tassawuf 9

Abul Ward; Abu Abdullah As-Sijzy.Generasi ketiga:Abu Muhammad al-Jurairy; Abul Abbas bin Atha’al-Adamy; Mahfud bin Mahmud an-Naisabury; Thahiral-Muqaddasy; Abu Amr ad-Dimasyqy; Abu Bakr binHamid At-Turmudzy; Abu Ishaq Ibrahim al-Khawash;Abdullah bin Muhammad al-Kharraz ar-Razy; Bunanbin Muhammad al-Jamal; Abu Hamzah al-Baghdadyal-Bazzaz; Abul Husayn al-Warraq an-Naisabury; AbuBakr Al-Wasithy; Al-Husayn bin Mashur al-Hallaj; AbulHusayn bina s-Shaigh ad-Dainury; Mumsyadz adDinawary; Ibrahim al-Qashshar; Khairun Nasaj; AbuHamzah al-Khurasany; Abu Abdullah ash-Shubaihy;Abu Ja’far bin Sinan.Generasi keempat:Abu Bakr asy-Syibly; Abu Muhammad al-Murtaisy;Abu Ali ar-Rudzbary; Abu Ali Ats-Tsaqafy; Abdullah binMuhammad bin Manazil; Abul Khair al-Aqtha’ at-Tinaty;Abu Bakr al-Kattany; Abu Ya’qub an-Nahrajury; AbulHasan al-Muzayyin; Abu Ali ibnul Katib; Abul Husaynbin Banan; Abu Bakr bin Thohir al-Abhury; Mudzaffaral-Qurmisainy; Abu Bakr bin Yazdaniyar; Abu IshaqIbrahim ibnul Maulid; Abu Abdullah bin Salim alBashry; Muhammad bin Alyan an-NaSawy; Abu Bakrbin Abi Sa’dan.Generasi kelima:Abu Sa’id ibnul A’raby; Abu Amr az-Zujajy; Ja’farbin Muhammad al-Khuldy; Abul Abbas al-Qasimas-Sayyary; Abu Bakr Muhammad bin Dawud adDuqqy; Abu Muhammad Abdullah bin Muhammadasy-Sya’’any; Abu Amr Ismail bin Nujaid; Abul HasanAli bin Ahmad Al-Busyanjy; Abu Abdullah Muhammadbin Khafif; Bundar ibnul Husayn as-Syirazy; Abu Bakr10 Mukadimah Tassawufath-Thimistany; Abul Abbas Ahmad bin Muhammadad-Dainury; Abu Utsman Said bin Salam al-Maghriby;Abul Qasim Ibrahim bin Muhammad an-Nashruabadzy;Abul Hasan Ali bin Ibrahim al-Hushry; Abu Abdullahat-Targhundy; Abu Abdullah ar-Rudzbary; Abul HasanAli bin Bundar ash-Shairafy; Abu Bakr Muhammadbin Ahmad asy-Syabahy; Abu Bakr Muhammad binAhmad al-Farra’; Abu Abdullah Muhammad bin Ahmadal-Muqry’ dan Abul Qasim Ja’far bin Ahmad al-Muqri’;Abu Muhammad Abdullah bin Muhammad ar-Rasy; AbuAbdullah Muhammad bin Abdul Khaliq ad-Dinawary.Setelah periode As-Sulamy muncul beberapaSufi seperti Abul Qasim al-Qusyairy, disusul prestasipuncak pada Abu Hamid Al-Ghazali (yang bergelarHujjatul Islam), kemudian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany,Ibul Araby, dan Sultanul Auliya Syeikh Abul HasanAsyadzily.Dari seluruh tokoh sufi di atas, melahirkan banyakmazhab Tasawuf yang kelak muncul dalam ordo-ordoThariqat. Semula arti Thariqat itu sendiri adalah metodeatau sistem. Thariqat adalah ”Jalan Khusus menujukepada Allah Swt, dengan cara dan metode khususpula.” Kelak Thariqat melibatkan komunitas sufistikyang tergabung dalam jama’ah tersebut, sehinggamenjadi semacam organisasi spiritual Islam.SEJAK ZAMAN NABI ADAM ASNamun secara esensial, Tasawuf justru muncul sejakNabi Adam as, saat pertama kali Allah Swt mengajaritentang Asma’-asma’.Mukadimah Tassawuf 11

”Dan Allah mengajari semua Asma’-asma’ padaAdam kemudian menyampaikan kepada para Malaikat,lalu berfirman; ”Sebutkan kepadaKu semua nama-namaitu apa bila kamu memang termasuk yang benar.”Mereka menjawab: ”Maha Suci Engkau tidak adayang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkauajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah YangMaha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”Karena itu prinsip agama (Ushuluddin) adalahMa’rifatullah. Tentu saja, awal Ma’rifat adalah Ma’rifatAsma’. Maka pelajaran mengenai Ma’rifat yang menjadiorientasi dunia Tasawuf, turun bersamaan denganturunnya Al-Qur’an pertama kali. Sekaligus ajaranDzikrullah pertama kali, yaitu Dzikr Ismul A’dzom,“Allah”.Allah berfirman: ”Hai Adam beritahukanlah kepadamereka nama-nama ini.” Maka diberitahukanlah olehAdam nama-nama itu semua. Lalu Allah berfirman,“Bukankah sudah Kukatakan padamu sesungguhnyaAku lebih tahu rahasia langit dan bumi, dan Aku lebihtahu apa yang kamu tampakkan dan apa yang kamusembunyikan.” (Al-Baqarah 31-33).Ayat ini menunjukkan bahwa Rahasia Asma danDzikrullah sudah dianugerahkan Allah Swt sejak Adamas, kemudian baru diajarkan oleh Nabi Adam as kepadapara Malaikat. Dan kedudukan Nabi Adam adalahMursyid bagi para Malaikat ketika itu (sebelum turunke bumi).Penyempurnaan Thariqahnya Nabi Adam as,kemudian mengalur kepada para Nabi dan Rasul –semoga sholawat dan salam bagi mereka – mencapaikesempurnaannya pada era Nabi besar MuhammadSaw, ketika pertama kali mendapatkan wahyu di GuaHira’, Nabi Muhammad Saw, langsung diperintahkan“membaca dengan Asma’ Allah”, dan Nabi Saw, tidakdiajari lagi tentang Asma-asma’ sebagaimana pada NabiAdam as, karena perjalanan “Thariqah Asma’” sudahsempurna pada zaman Nabi besar Muhammad Saw.Sehingga beliau langsung diperintahkan membaca.12 Mukadimah TassawufMukadimah Tassawuf 13

Tasawuf, SYARIAT,DAN HAKIKATI. TasawufI.1. Apakah Tasawuf Itu?Sejumlah ta’rif (definisi) tentang Tasawuf diuraikanbegitu banyak ham[pir mencapai 2000 definisi daripara Ulama Sufi. Semua definisi yang berbeda-bedamenggambarkan kekayaan dan perbendaharaanruhani, maqom dan haal serta posisi masing-masing,baik sebagai pencerah ummat, pembimbing maupunpengalaman ruhani. Namun semua definisi itumengarah pada adab dan akhlaq yang diteladankanoleh Rasulullah Saw.Dalam sejarah perkembangannya, Sufi dan Tasawufberiringan. Beberapa sumber dari kitab-kitab yangberkait dengan sejarah Tasawuf memunculkanberbagai definisi. Definisi ini pun juga berkait denganpara tokoh Sufi setiap zaman, disamping pertumbuhan14 Mukadimah TassawufMukadimah Tassawuf 15

akademi Islam ketika itu. Namun Reinold Nicholson,salah satu guru para orientalis, membuat telaah yangterlalu empirik dan sosiologik mengenai Tasawuf atauSufi ini, sehingga definisinya menjadi sangat historik,dan terjebak oleh paradigma akademik-filosufis.Pandangan Nicolson tentu diikuti oleh para orientalisberikutnya yang mencoba mentyibak khazanahesoterisme dalam dunia Islam, seperti J Arbery, ataupun Louis Massignon. Walaupun sejumlah penelitianmereka harus diakui cukup berharga untuk menyibaksisi lain yang selama ini terpendam.Bahwa dalam sejarah perkembangannya menurutNicholson, Tasawuf adalah sebagai bentuk ekstrimitasdari aktivitas keagamaan di masa dinasti Umawy,sehingga para aktivisnya melakukan ‘Uzlah dan sematahanya demi Allah saja hidupnya. Bahkan lebih radikallagi Tasawuf muncul akibat dari sinkretisme Kristen,Hindu, Budha dan Neo-Platonisme serta Hellenisme.Penelitian filosufis ini, tentu sangat menjebak, karenafakta-fakta spiritual pada dasarnya memiliki keutuhanotentik sejak zaman Rasulullah Muhammad Saw, baiksecara tekstual maupun historis.Dalam kajian soal Sanad Thariqat, bisa terlihatbagaimana validitas Tasawuf secara praktis, hinggasampai pada alurnya Tasawuf Rasulullah Saw. Faktaitulah yang nantinya bisa membuka cakrawala historis,dan kelak juga berpengaruh munculnya berbagaiJama’ah atau Jam’iyyah Thariqat yang kemudianterbagi menjadi Thariqat Mu’tabarah dan GhairuMu’tabarah.Pandangan paling monumental tentang Tasawufjustru muncul dari Abul Qasim Al-Qusyairy anNaisabury, seorang Ulama sufi abad ke 4 hijriyah. AlQusyairy sebenarnya lebih menyimpulkan dari seluruhpandangan Ulama Sufi sebelumnya, sekaligus menepisbahwa definisi Tasawuf atau Sufi muncul melalui akarakar historis, akar bahasa, akar intelektual dan filsafatdi luar dunia Islam. Walaupun tidak secara transparanAl-Qusyairy menyebutkan definisinya, tetapi denganmengangkat sejumlah wacana para tokoh Sufi,menunjukkan betapa Sufi dan Tasawuf tidak bisadikaitkan dengan sejumlah etimologi maupun sebuahtradisi yang nantinya kembali pada akar Sufi.Dalam penyusunan buku Ar-Risalatul Qusyairiyahmisalnya, ia menegaskan bahwa apa yang ditulis dalamErisalah tersebut untuk menunjukkan kepada merekayang salah paham terhadap Tasawuf, semata karenakebodohannya terhadap hakikat Tasawuf itu sendiri.Menurutnya Tasawuf merupakan bentuk amaliyah, ruh,rasa dan pekerti dalam Islam itu sendiri. Ruhnya adalahfriman Allah Swt.:“Dan jiwa serta penyempurnaannya, maka Allahmengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan danketakwaannya, sesungguhnya beruntunglkah orangyang menyucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilahorang-orang yang mengotorinya.,” (Q.s. Asy-Syams:7-8)”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yangmembersihkan diri dan dia berdzikir nama Tuhannyalalu dia shalat.” (Q.s. Al-A’laa: 14-15)“ Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu denganmerendahkan diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan16 Mukadimah TassawufMukadimah Tassawuf 17

suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamutermasuk orang-orang yang alpa.” (Q.s. Al-A’raaf:205)“Dan bertqawalah kepada Allah; dan Allahmengajarimu (memberi ilmu); dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.” (Q.s. Al-Baqarah : 282)Sabda Nabi Saw: “Ihsan adalah hendaknya negkaumenyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya,maka apabila engkau tidak melihatNya, sesungguhnyaDia melihatmu” (H.r. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud danNasa’i)Tasawuf pada prinsipnya bukanlah tambahanterhadap Al-Qur’an dan hadits, justru Tasawuf adalahimpklementasi dari sebuah kerangka agung Islam.Secara lebih rinci, Al-Qusyairybeberapa definisi dari para Sufi besar:meyebutkan“Kaum Sufi seperti bumi, yang diinjak oleh orangsaleh maupun pendosa; juga seperti mendung, yangmemayungi segala yang ada; seperti air hujan, mengairisegala sesuatu.”“Jika engkau melihat Sufi menaruh kepeduliankepada penampilan lahiriyahnya, maka ketahuilahbahwa wujud batinnya rusak.”Al-Husain bin Manshur al-Hallaj:“Sufi adalah kesendirianku dengan Dzat, takseorang pun menerimanya dan juga tidak menerimasiapa pun.”Abu Hamzah Al-Baghdady:“Tanda Sufi yang benar adalah dia menjadi miskinsetelah kaya, hina setelah mulia, bersembunyi setelahterkenal. Sedang tanda Sufi yang palsu adalahdia menjadi kaya setelah miskin, menjadi obyekpenghormatan tertinggi setelah mengalami kehinaan,menjadi masyhur setelah tersem,bunyi.”Muhammad al-Jurairy:“Tasawuf berarti memasuki setiap akhlak yang muliadan keluar dari setiap akhlak yang tercela.”Amr bin Utsman Al-Makky:“Tasawuf adalah si hamba berbuat sesuai denganapa yang paling baik saat itu.”Al-Junaid al-Baghdady:“Tasawuf artinya Allah mematikan dirimu dari dirimu,dan menghidupkan dirimu bersama denganNya.”“Tasawuf adalah engkau berada semata-matabersama Allah Swt. Tanpa keterikatan dengan apapun.”“Tasawuf adalah perang tanpa kompromi.”“Tasawuf adalah anggota dari satu

kitab-kitab Tasawuf 7. Hikmah-hikmah Sufistik 8. Shathahiyat 9. Generasi penerus mazhab thariqatnya. Tasawuf DALAM LINTASAN SEJARAH. 4 Mukadimah Tassawuf Mukadimah Tassawuf 5 Sebagaimana diketahui Islam lahir dibawa

Related Documents:

Syeikh Hamzah al-Fansuri Sasterawan sufi agung SYEIKH Hamzah al-Fansuri telah banyak dibicarakan orang, namun tidak dapat dinafikan perkara-perkara baru sentiasa ditemui oleh para peneliti. Pada mukadimah ini saya nyatakan bahawa tanpa diketahui siapakah yang pertama mengkhayal rup

FEMINIST CRITICISM: AN INTRODUCTION SANDEEP KUMAR SHARMA Research Scholar Department of English Punjabi University, Patiala (Punjab) INDIA Feminist criticism began as a kind of revolution against the traditional literary criticism which was male-centred that considered women's writing as inferior. A feeling prevailed among the traditional literary critics that women were incapable of any .

Brain anatomy, physiology, Stroke & Neurological Assessment Stephanie Drysdale. Stephanie Drysdale. Functions of the Brain FRONTAL PARIETAL OCCIPITAL Personality/Behaviour Planning Decision making Concentration Voluntary motor functions Primary motor cortex (precentral gyrus) Comprehension and language Sensory functions (pain, heat and other sensations .

Basu, Rumki. Public Administration in the 21st century: A Global South Perspective. New York and London: Routledge, 2019. _. Public Administration .

high levels of blood cholesterol and an increased risk of heart disease. A dominant allele (D)results in high levels of blood cholesterol. A recessive allele (d) results in low levels of blood cholesterol. This means that people who inherit the dominant allele are most at risk of FH.

gkeitsstufe / Oscillazioni al minuto per ogni livello di velocità / Osci-lações por minuto em cada nível de velocidade / Trillingen per minuut op elk snelheidsniveau Speed levels Nivel de velocidad Vitesse Geschwindigkeitsstufe Livello di velocità Nível de velocidade Snelheidsniveau Oscillations / minute Oscilaciones / minuto Nombre d’oscillations/minute Schwingungen/Minute .

During the BSc(Hons) Chemistry programme you will also develop transferable skills and be able to: Demonstrate communication skills, covering a range of communication media. Exhibit numeracy and computational skills, including ICT skills and information retrieval. Show evidence of interpersonal skills, relating to the ability to interact with other people and to engage in team-working. Display .

DIM LIGHTS ILLUMINATE AN ANCIENT PASSAGEWAY. Dry dust hangs in the air. You crouch as the passage narrows and the ceiling gets lower, and then step into a vast cavern awash with colors so vivid they could have been painted yesterday. This is the Egypt you’ve dreamed of exploring. Most visitors to Egypt see the treasures of Tutankhamun in the .