MODUL PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

2y ago
32 Views
2 Downloads
361.13 KB
33 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Shaun Edmunds
Transcription

MODUL PRAKTIKUMSURVEILANS EPIDEMIOLOGIPROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAHKALIMANTAN TIMUR2018/2019

VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI S1 KESEHATANMASYARAKATA. VISI“Pada Tahun 2037, menjadi Program Studi Kesehatan Masyarakat yangislami berbasis teknologi informasi yang unggul di bidang pemberdayaanmasyarakat dan berkonstribusi terhadap penyelesaian masalah sosial danlingkungan”B. MISI1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan masyarakat yang islamiberbasis teknologi informasi yang peka terhadap kesehatan dimasyarakat.2. berkonstribusi dalam penyelesaian masalah sosial dan lingkungan.3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakatdalam bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untukmenjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinandan lingkungan.4. Mengembangkan kerjasama dibidang kesehatan masyarakat denganberbagai pihak yang saling menguntungkan baik di dalam ataupun luarnegeri.C. TUJUAN1. Menghasilkan lulusan tenaga kesehatan masyarakat yang berkarakter,berwawasan dan berkemajuan yang berpijak pada nilai – nilaikeislaman dan mampu memanfaatkan teknologi informasi yangberkontribusi terhadap pembangunan dan menjadi solusi masalahsosial dan lingkungan.2. Menghasilkan produk penelitian IPTEKS kesehatan masyarakat yangberbasis teknologi informasi dan ramah lingkungan.ii

3. Melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untukmenjadi solusi masalah sosial khususnya pengangguran, kemiskinandan lingkungan.4. Menghasilkan kerjasama dalam bidang Catur Dharma PerguruanTinggi yang produktif dan saling menguntungkan baik dalam dan luarnegeriD. SASARAN1. Peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan2. Pengembangan SDM dosen dan tenaga kependidikan3. Pengembangan wahana pendidikan4. Pengembangan program studi baru5. Peningkatan penelitian dan publikasi ilmiah6. Optimalisasi pengabdian masyarakat yang diprioritaskan pada upayamengatasi masalah sosial, pengangguran dan lingkungan7. Peningkatan kerjasama nasional maupun internasionaliii

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. WbPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatrahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum SurveilansEpidemiologi.Kami berharap dengan adanya modul praktikum ini dapat memberikanmanfaat kepada pembaca khusunya mahasiswa kesehtaan masyarakat. Kamimenyadari bahwa dalam pembuatan modul ini masih banyak terdapat kekurangan.Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demipenyempurnaan modul berikutnya.Wassalamualaikum Wr. WbSamarinda, Agustus 2019Penyusuniv

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iVISI, MISI DAN TUJUAN. iiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI . vBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Tujuan . 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 5A. Pengumpulan Data . 5B. Pengolahan dan Penyajian Data . 10C. Analisis dan Interpretasi Data . 15D. Desiminasi Informasi . 21E. Feed Back . 22BAB III PENUTUP . 25A. Kesimpulan . 25B. Saran . 26DAFTAR PUSTAKA . 27FORMULIR PENILAIAN . 28v

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSurveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secarasistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalahkesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakitatau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakanpenanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan,pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepadapenyelenggara program kesehatan.Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan padaupaya pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilansmutlak diperlukan pada setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upayapencegahan dan pemberantasan penyakit menular, maupun terhadap upayakesehatan lainnya.Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namunyang paling penting dari suatu system surveilans kesehatan masyarakat.Bertambahnya jumlah penduduk dan “overcrowding” mempercepatterjadinya penularan penyakit dari orang ke orang. Faktor pertumbuhandan mobilitas penduduk ini juga memperngaruhi perubahan gambaranEpidemiologis serta virulensi dari penyakit menular tertentu.Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah baru yangmempunyai ekologi lain membawa konsekuensi orang-orang yang pindahtersebut mengalami kontak dengan agen penyakit tertentu yang dapatmenimbulkan masalah penyakit baru. Apapun jenis penyakitnya, apakahdia penyakit yang sangat prevalens di suatu wilayah ataukah penyakit yangbaru muncul ataupun penyakit yang digunakan dalam bioteririsme, yangpaliang penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan adalahmengenal dan mengidentifikasinnya sedini mungkin. Untuk mencapaitujuan tersebut maka system surveilans yang tertata rapi sangat diperlukan.1

CDC Atlanta telah mengembangkan rencana strategis untuk mengatasimasalah-masalah yang muncul termasuk mengembangkan jaringansusrveilans sentinel, pengembangan pusat-pusat surveilans berbasismasyarakat dan berbagai proyek yang melengkapi kegiatan surveilans.Sebagai tambahan, Journal baru yang berjudul Emerging InfectiousDiseases telah diterbitkan. CDC dengan WHO telah pula melakukankerjasama tukar menukar informasi melalui media elektronika sejak tahun1990 an. Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu kejadian penyakitmenular sangat tergantung kepada kejelian para petugas kesehatan yangberada di ujung tombak untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidakbiasa secara dini. Dokter atau tenaga kesehatan yang menemukan yanganeh di lapangan punya kewajiban untuk melaporkan kepada otoritaskesehatan yang lebih tinggi agar dapat dilakukan tindakan yangsemestinya.Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yangdibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yangdikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasionalvariabel yang bersangkutan. Metode pengumpulan data yang umumdigunakandalamsuatupenelitianadalah: kuesioner,observasi,wawancara.Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkanangka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasaratau data mentah menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknikstatistik tertentu. Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa ataukarakteristik elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.Agar data mentah yang telah dikumpulkan tersebut berguna, makaperlu diolah. Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu prosesuntuk memperoleh data/angka ringkasan berdasarkan kelompok datamentah. Data/angka ringkasan dapat berupa jumlah, proporsi, persentasi,rata-rata dan sebagainya. Agar dapat memberikan gambaran yang2

bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yangsistematis.Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan datahasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yangsebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuanpenampilan data itu sendiri.Surveilans kesehatan masyarakat merupakan instrumen pentinguntuk mencegah outbreak penyakit dan mengembangkan respons segeraketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari surveilans juga n,dandonor/stakeholder, untuk memonitor sejauh mana populasi telah terlayanidengan baik. Surveilans berbeda dengan pemantauan (monitoring) biasa.Surveilans dilakukan secara terus menerus tanpa terputus (kontinu),sedang pemantauan dilakukan intermiten atau episodik. Denganmengamati secara terus-menerus dan sistematis maka perubahanperubahan kecenderungan penyakit dan faktor yang mempengaruhinyadapat diamati atau diantisipasi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkahinvestigasi dan pengendalian penyakit dengan tepat. Seperti yang telahdijelaskan di atas ada 5 komponen utama dari kegiatan SurveilansEpidemiologi antara lain :1. Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.2. Pengolahan dan penyajian data.3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.4. Desiminasi informasi atau penyebarluasan informasi.5. Feed back atau umpan balik.3

B. Tujuan1.Untuk mengetahui pengumpulan data dalam surveilans epidemiologi.2.Untuk mengetahui pengolahan dan penyajian data dalam surveilansepidemiologi.3.Untuk mengetahui analisis dan interpretasi data dalam informasidalamsurveilansepidemiologi.5.Untuk mengetahui feed back atau umpan balik dalam surveilansepidemiologi.4

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengumpulan Data1.Pengumpulan DataPengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untukmemproses data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat informasiepidemiologis yang dilaksanakan secara teratur dan terus menerus dandikumpulkan tepat waktu. Pengumpulan data dapat bersifat pasif yangbersumber dari rumah sakit, puskesmas dan lain-lain, maupun aktif yangdiperoleh dari kegiatan survey. Untuk mengumpulkan data diperlukansistem pencatatan dan pelaporan yang baik. Secara umum pencatatan dipuskesmas adalah hasil kegiatan kunjungan pasien dan kegiatan luargedung (Budioro, 2007).Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pencatataninsidensi terhadap orang-orang yang dianggap penderita campakatau population at risk melalui kunjungan rumah (active surveillance)atau pencatatan insidensi berdasarkan laporan sarana pelayanankesehatan yaitu dari laporan rutin poli umum setiap hari, laporan bulananpuskesmas desa dan puskesmas pembantu, laporan petugas surveilans dilapangan, laporan harian dari laboratorium dan laporan dari masyarakatserta petugas kesehatan lain (pasive surveillance). Atau dengan katalain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri dan dari unitkesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari pustu, posyandu,barkesra, poskesdes. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknikwawancara dan atau pemeriksaan (Arias, 2010).Hal yang penting dilakukan sebelum melakukan pengumpulan dataadalah menetapkan prioritas data mana yang diperlukan. Apa yangmenjadi prioritas masalah kesehatan dalam program tersebut. Prioritasmasalah ini bisa ditetapkan dengan menimbang frekuensi kejadian(insidensi, prevalensi, mortalitas), tingkat keparahan (case-fatality rate,5

hospitalization rate, disability rate, years of potential rate, qualityadjusted life year lost), biaya yang dikeluarkan terkait dengan masalahtersebut (baik langsung maupun tidak langsung), kemungkinanpencegahan dan penularan penyakit tersebut serta perhatian publikterhadap masalah kesehatan tersebut.Sumber data yang dikumpulkan barlainan untuk tiap jenispenyakit. Sumber data sistem surveilans terdiri dari 10 elemen yaitu:a)Pencatatan kematianb) Laporan penyakit, merupakan elemen yang terpenting dalamsurveilans. Data yang diperlukan : nama penderita, umur, jeniskelamin, alamat, diagnosis dan tanggal mulai sakit.c)Laporan kejadian luar biasa atau wabah.d) Hasil pemeriksaan laboratorium.e)Penyelidikan peristiwa penyakit menular.f)Penyidikan kejadian luar biasa atau wabah.g) Survey: memerlukan tenaga, biaya dan fasilitas.h) Penyelidikan tentang distribusi vektor dan reservoir penyakit padahewan.i)Data penggunaan obat-obatan, serum dan vaksin.j)Data kependudukan dan lingkungan.Selain itu, penting juga penetapan sistem surveilans yang dianutdalam pengumpulan data ini, apakah berupa pelaporan atau pelacakan dilapangan. Pengumpulan data terjadi di puskesmas dan dinas kesehatanKabupaten/Kota. Untuk pengumpulan data di puskesmas di peroleh darikegiatan pencatatan dan pelaporan bidan, dokter praktek, petugasimunisasi, petugas P2PL. pengumpulan data di dinas kesehatan dilakukanpada masing-masing subdinyang bersangkutan kemudian datadilaporkan ke unit surveilans terpadu untuk di lakukan kegiatan analisis.6

a) Pengumpulan dan Substansi Data Di Tingkat PuskesmasPengumpulan data ditingkat puskesmas melibatkan bidan ataubidan desa, masyarakat (posyandu lansia, balita) data dikumpulkanke bidan diwilayah kerjanya, dokter praktek, petugas imunisasi, danpetugas program di P2PL puskesmas (penyakit kolera, tipus perutklinis, disentri, diare, TBC paru BTA , Tersangka TBC Paru, KustaPB, Kusta MB, Tetanus, Difteri, Batuk rejan, Sifilis, Gonorhoe,Frambusia, DBD, Demam Dengue, Campak, Hepatitis Klinis,Malaria Falsiparum, Malaria Vivax, Malaria Mix, Malaria klinis,Filariasis, Diabetes Milites, Hipertensi, Influensa, Pneumonia).b) Pengumpulan data dan substansi di tingkat Dinas KesehatanKota/KabupatenKegiatan pengumpulan data selama ini dilakukan pada masingmasing program. Data yang dikumpulkan oleh Dinas KesehatanKabupaten/Kota adalah data yang berasal dari Puskesmas, Poliklinik,Rumah Bersalin, Rumah Sakit.2.Alat Pengumpulan DataUntuk pengumpulan data surveilans diperlukan alat bantu yangharus disiapkan lebih dulu. Alat bantu pengumpulan data dapat berupadaftar register penderita, kuesioner, formulir, tabel atau cheklist yangmemuat variabel yang berkaitan dengan penyakit yang diamati. Alatbantu baku disediakan untuk pengumpulan data rutin. Pada KLB/ wabahperlu dibuatkan alat bantu baru tentang faktor penyebab dan faktorrisiko penularan yang berkaitan dengan penyakit pada kaiankegiatanpengelolaan tersendiri oleh tim surveilans meliputi perencanaankegiatan, pengorganisasian, pembiayaan dan penjadwalan, pelaksanaan,pengawasan dan evaluasi hasil pengumpulan data. Pengumpulan datapada Surveilans Epidemilogi Terpadu pada unit surveilans DinasKesehatan Kabupaten/Kota menyimpulkan data dari :a) Laporan bulanan Puskesmas (form 4, STP.Plus)7

b) Laporan bulanan rumah sakit (form 5a dan 5b, STP.RS)c) Laporan bulanan laboratorium (form 6a. STP.Lab 1 dan form6b.STP.Lab 2)d) Laporan mingguan PWS-KLB (form 3. PWS-KLB)3.Waktu Pengumpulan Dataa) Rutin bulanan. Laporan yang berkaitan dengan perencanaan danevaluasi program dari sumber data yang dilakukan oleh Puskesmas yaitu SP2TP(Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)b) Rutin harian dan mingguan. Laporan tersebut berkaitan denganSistem Kewaspadaan Dini (SKD) dari kejadian Luar Biasa (KLB)c) Insidensitil adalah laporan sewaktu-waktu seperti laporan W1 untukKejadian Luar Biasa (KLB)d) Laporan berdasarkan hasil survei.4.Metode Pengumpulan DataDalam surveilans, data dikumpul melalui sistem pelaporan yangada. Berdasarkan keperluannya, pengumpulan data untuk surveilansdibedakan menurut sumber data yaitu primer dan sekunder. Data primerdikumpulkan secara langsung dari penderita di lokasi dan sarana kejadianpenyakit. Data sekunder dikumpulkan dari sumber data laporan rutinyang ada atau sumber khusus tambahan lain sesuai variabel yangdiperlukan. Surveilans secara rutin sering menggunakan cara ini. Adadata tersier yaitu data yang diambil dari hasil kajian, analisis data ataumakalah yang telah dipublikasikan. Besarnya sumber data sangattergantung pada populasi, yaitu data yang diambil dari semua pendudukmerupakan data yang diamati atau yang berisiko terkena penyakit(reference population) di suatu wilayah dimana penyakit terjadi (desa,kecamatan, kebupaten, provinsi atau negara).Sistem surveilans rutin di kabupaten menggunakan cara ini melaluilaporan sarana kesehatan (Puskesmas) yang menjangkau seluruh wilayahkabupaten. Dalam survei khusus, cara ini jarang dilakukan karena mahaldan membutuhkan waktu lama. Untuk data sampel, yaitu data yang8

diambil dari sebagian penduduk atau sebagian puskesmas yang dianggapmewakili seluruh penduduk atau wilayah dimana kejadian penyakitberlangsung atau berisiko terkena penyakit. Dalam suevei khusus cara inisering dilakukan karena lebih cepat dan murah. Bila menggunakansampel, pemilihan sampel biasanya dilakukan mengikuti ketentuanstatistik. Pertama, perlu menentukan unit sampel yang akan dipilih yaitusampel perorangan atau kelompok (kluster ), sehingga langkahselanjutnya dapat membuat daftar unit sampel secara berurutan, danmenetapkan besar atau jumlah sampel. Besar sampel ditentukan olehpopulasi penduduk yang akan diwakili dan perkiraan besarnya prevalensidari penyakit yang dipantau.Umumnya makin besar jumlah sampel, makin baik informasi yangdihasilkan tentang penduduk yang diwakilinya. Bandingkan besar sampeldari ketepatan hasil (lebar range prevalensi yang dihasilkan) pada tabeltertentu. Kemudian unit sampel dipilih sesuai jumlah yang ditentukan,yang bisa dilakukan secara acak (random), sistematik (pilihan berselangseling) atau kombinasi caratersebut. Cara ini memberikan sampel yangdapat mewakili semua populasi yang diamati. Kadang-kadang sampelterpaksa dipilih sesuai kepentingan pengamatan (selektif purposive),biasanya bila penyakit sangat jarang terjadi. Cara ini mewakili populasiyang diamati. Sampel dapat berganti setiap waktu dan setiap pengamatanataudapat berupa sampel tetap untuk diikuti terus selama periodepengamatan (sentinel, kohort). Data dapat dikumpulkan sesaat, yaitu datatentang kejadian penyakit atau kematian yang dikumpul pada tempat dansaat kejadian penyakit sedang berlangsung (cross sectional). Datapenyakit sesaat tersebut (prevalens) dapat dikumpul dalam suatu periodewaktu yang singkat (misalnya 1 hari, disebut point prevalence) atauperiode yang lebih panjang (minggu, bulan, tahun disebut periodprevalence). Data kejadian diwaktu lalu, yaitu data yang dikumpultentang kejadian penyakit atau kematian yang sudah terjadi pada waktulalu (restrospective).9

Untuk mencari faktor risiko penyebab penyakit atau kematiansedangkan data kejadian di waktu mendatang, yaitu data yang dikumpultentang kejadian penyakit atau kematian yang sedang berlangsung danakan terjadi pada waktu mendatang yang periodenya telah ditetapkansebelumnya ( prospective). Tujuannya adalah memantau besarnyapengaruh suatu faktor risiko atau intervensi program tertentu timbulnyapenyakit atau kematian. Sifat kejadian penyakit yang dipantauberdasarkan data kasus lama, yaitu penderita yang sudah menderita sakit(dan saat ini masih sakit,sudah sembuh atau sudah meninggal) sejaksebelum pengumpulan data dilakukan.Penemuan kasus lama dapat dipakai untuk menilai efektivitaspengobatan, pelaksanaan pengobatan standar, resistensi, adanya pengaruhfaktor risiko lingkungan dan perilaku sehingga sakit berlangsung lama.Sedangkan kasus baru, yaitu penderita yang baru menderita sakit padasaat periode pengumpulan data dilakukan selanjutnya cara penemuankasus baru terutama bila terjadi dalam waktu singkat. Dipakai untukmenilai adanya KLB atau wabah di suatu tempat, yang memerlukantindak lanjut.B. Pengolahan dan Penyajian Data1. Pengolahan Dataa) Definisi Pengolahan DataPengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh dataringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara ataurumus-rumus tertentu (Hasan, 2002). Pengolahan data merupakanbagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena denganpengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yangberguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yangtelah mpok, diadakan kategorisasi.10

Beberapatingkatan kegiatanperludilakukan,antaralainmemeriksa data mentah sekali lagi, membuatnya dalam bentuk tabelyang berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakankomputer. Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok sertahubungan-hubungan yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuatpenafsiran-penafsiran terhadap hubungan antara fenomena yangterjadi dan membandingkannya dengan fenomena-fenomena lain diluar penelitian tersebut. Berdasarkan pengolahan data tersebut, perludianalisis dan dilakukan penarikan kesimpulan hasil penelitian.Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai prosesmengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dansifat penelitian. Misalnya dalam rancangan penelitian kuantitatif,maka angka-angka yang diperoleh melalui alat pengumpul datatersebut harus diolah secara kiantitatif baik melalui pengolahanstatistik inferensial maupun statistik deskriptif. Lain halnya dalamrancangan penelitian kualitatif, maka pengolahan data menggunakanteknik nonstatitistik, mengingat data-data lapangan diperoleh dalambentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-angka. Mengingat datalapangan disajikan dalam bentuk narasi kata-kata, maka pengolahandatanya tidak bisa dikuantifikasikan. Perbedaan ini harus dipahamioleh peneliti atau siapapun yang melakukan penelitian, sehinggapenyajiandatadankesimpulan penelitian relevan dengan sifat atau jenisanalisisdatadanprosedur pengolahan data yang akan digunakan. Adapun jenispengolahan data antara lain :1) Data KualitatifData yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristikberwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.11

2) Data andaripengukuran,dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Berbedadengan data kualitatif, data kuantitatif hasilnya dinyatakandalam kuantitasnumerik terhadapciritertentuyangdisebut variabel, misalnya jumlah bakteri yang terdapat dalamsampel air.b) Proses Pengolahan Data1) Proses Pengolahan Dataa) Verifikasi,b) Pengorganisasian data,c) Pencarian kembali,d) Transformasi,e) Penggabungan,f) Pengurutan,g) Perhitungan / kalkulasih) Ekstraksi data untuk membentuk informasi, dani) Pembentukan pengetahuan (Witarto, 2008)2) Kegiatan Dalam Pengolahan Dataa) EditingEditing adalah pengecekan atau pengoreksian data yangtelah dikumpulkan, karena kemungkinan data yang masuk(raw data) atau data terkumpul itu tidak logis dan meragukan.Tujuan editing adalahuntukmenghilangkankesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan danbersifat koreksi. Pada kesempatan ini, kekurangan data ataukesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik denganpengumpulan data ulang atau pun dengan interpolasi(penyisipan). Hal-hal yang perlu diedit pada data masukadalah sebagai berikut :12

1) Dipenuhi tidaknya instruksi sampling2) Dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk3) Kelengkapan pengisian4) Keserasian(consistency)5) Apakah isi jawaban dapat dipahamib) CodingCoding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode padatiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kodeadalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atauhuruf-huruff yang memberikan petunjuk, atau identitas padasuatu informasi atau data yang akan dianalisis. Contoh kodependidikan, kode daerah (kabupaten, kecamatan, dan desa).c) TabulasiTabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan datayang telah diberikan kode sesuai dengan analisis ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahankhususnya dalam tabulasi silang. Tabel ini dapat berbentuk :1) Tabel PemindahanTabel pemindahan disebut juga lembaran kode, yaitu tempatmemindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatanpengamatan.2) Tabel BiasaTabel biasa adalah table yang disusun berdasarkan sifatresponden tertentu dan tujuan tertentu.3) Tabel AnalisisTabel analisis adalah tabel yang memuat suatu jenisiinformasi yang telah dianalisi. Tabel ini hanya memmuatsatu jenis informasi. Contohnya, tabel satu arah atau tabeltunggal, dan tabel silang (dalam Hasan, 2002).13

2. Penyajian DataData statistik tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapiperlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti olehpengambilan keputusan.Penyajian data dalam dibuat dalam bentukgrafik dan tabel dengan keuntungan bahwa data tersebut akan lebih cepatditagkap dan dimengerti dibandingkan dalam bentuk kata-kata.Penyajian data diipengaruhi oleh skala variabel.a) Teknik-Teknik Penyajian DataTeknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitumembuat tabel atau daftar dan grafik atau diagram.1) TabelTabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusunmenurut kategori-kategori (misalnya: jumlah pegawai menurutpendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan dalampembuatan analisis mberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah mmenganalisis data tersebut.2) GrafikSelain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimanadikemukakan di atas, data-data kuantitatif (numerik) yangterkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik.Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan datasecara visual dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian datadalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik.Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan daripembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafikitu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Olehkarena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatantabel distribusi frekuensi.14

b) Prosedur Penyajian DataPenyajian data dalam bentuk tabel dan grafik dapatdigambarkan dalam prosedur sebagai berikut :Gambar 3.1 Prosedur Penyajian DataC. Analisis dan Interpretasi Data1. Analisis Dataa) Definisi Analisis DataAnalisis data adalah proses menyusun data secara sistematisyang diperoleh dari observasi melalui pengorganisasian data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan hipotesasampai membuat kesimpulan yang dapat dimengerti oleh pengamatsendiri dan orang lain.Analisis data meliputi kegiatan mempelajari karakteristik,hubungan, pola atau pengaruh yang sering terdapat pada suatufenomena atau gejala yang telah dan akan terjadi. Analisis datamerupakan suatu tahap mengorganisir data sesuai dengan pola,kategori, dan unit-unit deskriptif tertentu. Analisis data diperlukanuntuk menjamin bahwa sumber data dan proses pengumpulan dataadalah kuat.15

1) Kegiatan analisis di puskesmas meliputiUnit surveilans puskesmas melakukan analisis mingguanterhadap penyakit potensial wabah di daerahnya dalam bentuktabel menurut desa/kelurahan dan grafik kecenderunganmingguan, kemudian menginformasikan hasil analisis kepadakepala puskesmas, sebagai pelaksanaan pemantauan wilayahsetempat (PWS) atau sisem kewaspadaan dini penyakitpotensial wabah di puskesmas. Jika ditemukan kukanpenyelidikan epidemiologi dan menginformasikan ke asmelakukan analisis tahunan perkembangan penyakit kungan, serta perencanaan dan keberhasilan program.2) Kegiatan analisis di rumah sakitUnit surveilans rumah sakit melakukan analisis mingguanterhadap penyakit potensial wabah di daerahnya dalam bentuktabel menurut desa/kelurahan atau puskesmas (kecamatan) dangrafik kecenderungan mingguan, kemudian menginformasikanhasil analisis kepada kepala rumah sakit, sebagai pelaksanaanpemantauan wilayah setempat (PWS) atau sistem kewaspadaandini penyakit potensial wabah di rumah sakit. Jika ditemukanpeningkatan penyakit tertentu maka kepala rumah sakitmenginformasikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. 24 rkembangan penyakit dan menghubungkannya dengan nkeberhasilan program di rumah sakit.16

3) Kegiatan analisis di dinas kesehatan Kota/ kabupatenUnit surveilans dinas kesehatan kabupaten/kota melakukananalisis mingguan terhadap penyakit potensial wabah didaerahnya dalam bentuk tabel dan peta menurut puskesmas(kecamatan) dan grafik kecenderungan mingguan, kemudianmenginformasikan hasil analisis kepada puskesmas, rumahsaki dan program terkait dilingkungan dinas kesehatan sebagaipelaksanaan pemantauan wilayah setempat (PWS) atau sisemkewaspadaan dini penyakit potensial wabah di dinas kesehatankabupaten/kota. Jika ditemukan peningkatan penyakit tertentumaka kepala rumah sakit menginformasikan ke dinaskesehatan provinsi. Unit surveilans kabupaten/kota , serta perencanaan dan keberhasilan program didinas kesehatan kabupaten/kota.4) Kegiatan analisis di dinas kesehatan provinsiUnit surveilans dinas kesehatan provinsi melakukan analisisbulanan terhadap penyakit potensial wabah di daerahnya dalambentuk tabel dan peta menurut kabupaten atau kota dan grafikkecenderungan bulanan, kemudian menginformasikan hasilanalisis kepada lingkungan dinas kesehatan provinsi, dinaskesehatan kabupaten/kota serta dinas kesehatan propinsi didaerah perbatasanya sebagai 25 pelaksanaan pemantauanwilayah setempat (PWS) atau sisem kewaspadaan dinipenyakit potensial wabah di dinas kesehatan provinsi. Unitsurveilans dinkes kesehatan provinsi melakukan analisistahunan perkembangan penyakit dan menghubungkannyadengan fakor risiko, perubahan lingkungan, serta perencanaandan keberhasilan program di dinas kesehatan provinsi.17

b) Fungsi Analisis DataAdapun beberapa fungsi dari analisis data sebagai berikut:1) Untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah2) Sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan,perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan lapora

pengelolaan tersendiri oleh tim surveilans meliputi perencanaan kegiatan, pengorganisasian, pembiayaan dan penjadwalan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi hasil pengumpulan data. Pengumpulan data pada Surveilans Epidemilogi Terpadu pada unit surveilans

Related Documents:

Surveilans Epidemiologi Penyiapan bahan perencanaan, Pemantauan, Evaluasi, Penyusunan laporan dan Koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, Surveilans Epidemiologi penyakit, penyakit menular potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, Pengawasan A

surveilans, penyelidikan epidemiologi lapangan, sumber data sur-veilans, desain sistem surveilans, pedoman evaluasi sistem evaluasi surveilans, indikator kesehatan, aplikasi sistem surveilans, simulasi penyelidikan KLB, dan studi kasus pelaksanaan surveilans dan de-terminan malaria. B

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI MODUL XX April 19, 2014 Pada modul kali ini, mungkin akan sedikit berbeda dengan modul-modul sebelumnya. Masih dapat kita ingat bahwa modul-modul sebelumnya, kita membahas manajemen administrasi dalam sistem operasi Windows. Sekarang, kita beralih kepada sistem operasi yang berbasi GNU/Linux.

Modul Praktikum Jaringan Syaraf Tiruan Designed by Dr. Ucuk Darusalam, ST, MT Format Laporan Laporan praktikum dibuat dalam bentuk dokumen "Laporan Praktikum" per dua minggu sesuai dengan topik-topik yang telah disusun dalam modul praktikum. Dokumen laporan ditulis dengan menggunakan Word Processor, dengan ukuran margin halaman sebagai berikut:

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

Alur Bagi Peserta Praktikum : 1. Peserta praktikum menerima dan kemudian mempelajari modul praktikum. 2. Peserta praktikum mengerjakan tugas prepraktikum yang diberikan. 3. Peserta praktikum melakukan asistensi tugas prepraktikum. Asistensi ini digunakan sebagai bahan bagi asisten un

Joanne Freeman – The American Revolution Page 3 of 265 The American Revolution: Lecture 1 Transcript January 12, 2010 back Professor Joanne Freeman: Now, I'm looking out at all of these faces and I'm assuming that many of you have