PEMETAAN NETWORK ANALISIS UNTUK MENENTUKAN

2y ago
10 Views
2 Downloads
665.14 KB
7 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

PEMETAAN NETWORK ANALISIS UNTUK MENENTUKAN JALUR EVAKUASIGUNUNG MERAPI DENGAN VISUALISASI GOOGLE MAPS API(STUDI KASUS: KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA)Sary Ardilla.1, *, Sunaryo DK . 2, Jasmani.3aTeknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malangdilladudut@gmail.comABSTRAK :Gunung Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah danYogyakarta, Gunung Merapi memiliki ketinggin 2986 mdpl. Gunung Merapi masih sangat aktif hingga saatini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Gunung Merapi meletus hebat danmenimbulkan bencana pada tahun 2010 dengan jumlah korban tewas sebanyak 275 jiwa, Kabupaten Slemanmemiliki jumlah korban tewas terbanyak yaitu 199 korban jiwa diantaranya 170 korban jiwa meninggalkarena luka bakar.Penelitian ini bertujuan untuk membuat Peta Jalur Evakuasi Gunung Merapi dengan visualisasiGoogle Maps API. Dalam Pembuatan Jalur Evakuasi pada penelitian ini, Peneliti menggunakan metodeNetwork Analisis. Network Analisis memiliki keunggulan dalam pemetaan jalur evakuasi yaitu denganmenentukan jalur evakuasi dalam estimasi jarak terdekat. Peneliti memanfaatkan Google Maps API sebagaipenyedia peta gratis untuk memvisualisasikan peta jalur evakuasi ke dalam web.Hasil penelitian berupa web yang menyajikan tampilan peta dalam Google Maps API jalur evakuasiyang dilengkapi fasilitas sosial terdekat, informasi jarak tempuh dari desa ke shelter dan informasi kawasanrawan bencana Gunung Merapi. Dari penelitian didapati 39 desa yang memasuki kawasan rawan bencanadan memiliki jalur evakuasi untuk 18 shelter yang dimiliki oleh Badan Penanggulangan Bencana DaerahKabupaten Sleman.Kata Kunci : Google Maps API,Jalur Evakuasi, Network Analisis,Web.1.1.1PENDAHULUANLatar BelakangIndonesia merupakan negara yang berada dalamlingkaran Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Dengandemikian Indonesia memilki potensi bencana alam cukup tinggi.Hal ini dikarenakan letaknya yang berada di antara wilayahlintasan dua jalur pegunungan. Dua jalur pegunungan itu adalahpegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania yangterdapat banyak gunung berapi. Posisi geologis Indonesiaberada pada pertemuan tiga lempeng aktif yaitu lempeng IndoAustralia di bagian selatan, lempeng EuroAsia di bagian utaradan lempeng Pasifik di bagian timur. Dengan demikian, posisiIndonesia sangat rawan terhadap bencana, baik dari aktivitasvulkanis maupun tektonik (Setiyawidi,2011)Gunung Merapi meletus hebat dan menimbulkanbencana pada tahun 2010. Berdasarkan data Pusdalops BadanNasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 18 November2010, jumlah korban tewas sebanyak 275 jiwa. KabupatenSleman memiliki jumlah korban tewas terbanyak yaitu 199korban jiwa diantaranya 170 korban jiwa meninggal karena lukabakar. Jumlah pengungsi dari Kabupaten Sleman mencapai54.153 jiwa. Pengungsi tersebut tersebar di beberapa lokasipengungsian dan sejumlah bangunan yang tersebar didalam dandiluar wilayah Kabupaten Sleman (Cipta,2015).Sebagai salah satu bagian dari sistem tanggap bencana,jalur evakuasi memiliki peranan penting. Hal ini terkait dengankeberadaannya sebagai penunjang mobilitas penduduk saatterjadi bencana. Dalam penelitian ini peneliti menggunakanteknologi sistem informasi geografis yang merupakan salah satualat yang dapat digunakan sebagai langkah awal dalammelaksanakan program mitigasi bencana dengan metodeNetwork Analisis. Network Analisis memiliki keunggulan dalampemetaan jalur evakuasi yaitu dengan menentukanjalur evakuasi dalam estimasi waktu yang palingcepat (Gaudensia,2018).Google Maps merupakan salah satu layanan yangmenyediakan peta online dan citra satelit. Layanan yangdisediakan Google ini cukup interaktif dan dapat dimanfaatkanoleh developer web yang ini mengembangkan sebuah sisteminformasi geografis. Google Maps memiliki banyak fitur,diantaranya yaitu pencarian (search) dan integrasi bisnis. Fitur–fitur yang dimiliki oleh Google Maps ini dapat dimanfaatkanoleh suatu perusahan atau instusi (Septia,2016).Berdasarkan penjelasan diatas Masyarakat memerlukanjalur evakuasi sebagai salah satu langkah mitigasi. Denganadanya jalur evakuasi masyarakat dapat pergi ke tempatevakuasi dengan cepat serta melewati jalan yang benar sesuaidengan jalur evakuasi sehingga mengurangi korban. Dandengan memanfaatkan Google Maps API untuk mempermudah

masyarakat mengaskes informasi secara cepat jalur evakuasigunung Merapi di Yogyakarta.1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas dapat disusunrumusan masalah adalah bagaimana cara pemetaan jalurevakuasi di lereng selatan Gunung Merapi menggunakanmetode Network Analysis yang dilengkapi informasi shelter danfasilitas sosial dengan visualisasi Google Maps API.1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian1.3.1 TujuanTujuan dari penelitian ini adalah :1. Pembuatan peta Jalur Evakuasi gunung Merapidengan metode Network Analysis.2. Pembuatan Web dengan memanfaatkan fiturGoogle Maps API.1.3.2 ManfaatManfaat dari penelitian ini, sebagai berikut:1. Memberi informasi kepada masyarakat danwisatawan jalur evakuasi gunung Merapi2. Diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihakterkait untuk mitigasi bencana1.4 Lokasi PenelitianPenelitian berada di wilayah Administrasi Kabupaten Sleman.Lokasi ini dipilih karena berada pada kaki lereng GunungMerapi daerah tersebut rawan bencana erupsi. Menurut BadanGeologi Kementerian ESDM hingga ratusan tahun kedepandiperkirakan bagian selatan lereng Merapi akan terjadi lagimengingat saat ini kubah lava sebagian besar mengarah keselatan mengikuti aliran hulu kali Opak dan kali Gendol. SecaraGeografis Kabupaten Sleman terletak diantara 7 34′ 51″ - 7 47′ 30″ Lintang Selatan dan 110 33′ 00″ - 110 13′ 00″ BujurTimur.1.5 Alat dan BahanBerikut merupakan peralatan dan bahan yang digunakan dalampenelitian :Peralatan yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi 2(dua) yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak(software).1.Perangkat keras (hardware) :a. Komputer laptopb. Mousec. Printerd. Alat tulis2.Perangkat lunak (software) :a. Microsoft office word 2010b. Microsoft office excel 2010c. Notepadd. Arcgis 10.4e. Google Maps APIBahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagaiberikut :1. Data Spasial :a. Peta Administrasi Kabupaten Sleman dari BAPPEDAdengan skala 1:50.000, tahun 2018.b. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Sleman dariDISPENTARU dengan skala 1:50.000, tahun 2018.c. Peta Fasilitas Sosial Kabupaten Sleman dariDISPENTARU dengan skala 1:50.000, tahun 2018.d. Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Sleman dariBPPTKG D.I.Y dengan skala 1:50.000, tahun 2010.e. Peta Kontur Kabupaten Sleman dari DISPENTARUdengan skala 1:50.000, tahun 2018.f. Peta Shelter Kabupaten Sleman dari BPBD Slemandengan skala 1:50.000, tahun 2010.2.Data Non Spasiala. Data Administrasi Kabupaten Sleman dari BAPPEDA,tahun 2018.b. Data Kependudukan Kabupaten Sleman dari DinasKependudukan, tahun 2018.c. Data Jaringan Jalan Kabupaten Sleman dariDISPENTARU, tahun 2018.d. Data Fasilitas Sosial Kabupaten Sleman dariDISPENTARU, tahun 2018.e. Data Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Sleman dariBPPTKG D.I.Y, tahun 2010.f. Data Kontur Kabupaten Sleman dari DISPENTARU,tahun 2018.g. Data Shelter Kabupaten Sleman dari BPBD Sleman,tahun 2010.1.6 Diagram Alir PenelitianBerikut merupakan diagram alir penelitian :

Pembuatan Web terdiri dari desain interface yangberfungsin untuk mendesain tampilan website yangdiinginkan dan pembuatan web ini menggunakanGoogle Maps API.Gambar 2. Desain Interfaceh.i.j.Gambar 1 Diagram Alir PenelitianDiagram alir penelitian berisi tahapan-tahapan yang harusdilakukan, tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut :a. Tahapan perizinan dan persiapanProses perizinan dimulai dengan membuat proposaldan surat jalan. Pencarian data langsung dilaksanakanke masing – masing instansi terkait. Persiapan inimeliputi persiapan semua persiapan data baik dataspasial maupun non spasial serta persiapan perangkatkeras dan perangkat lunak.b. Pengumpulan dataPada tahap ini mengumpulkan data – data yang akandigunakan dalam penelitian (data spasial dan nonspasial).c. TopologiMembangun topologo didefinisikan oleh user sesuaidengan karakteristik data, misalnya polygon, polylinedan point. Editing topologi bisa dilakukan serentakatau satu persatu sesuai dengan jenis rule yangditerapkan dan sesuai koreksi yang dilakukan.d. Basis DataMelakukan pengaturan dan membuat data non spasialmenjadi satu dalam sebuah kumpulan data yangdinamakan database.e. Join dataMerupakan penggabungan antara data spasial dan nonspasial sehingga menghasilkan peta yang berisiinformasi atribut.f. Network AnalysisDalam penelitian analisis yang digunakan adalahNetwork Analysis dengan melihat jarak terdekat antarashelter,g. Pembuatan Webk.1.7Uji ProgramSebelum di upload ke web hosting, maka perludilakukan uji program Uji program dilakukan denganmenggunakan web browser dengan 2 device yaitu PCdan smarthphone.Uploading ke Web HostingSetelah pembuatan web selesai maka selanjutnya akandiunggah ke web hosting. Web hosting adalahpenyewaan server dan aplikasi/softwarenya untukkeperluan web server. Jika sudah diunggah ke webhosting, maka web tersebut bisa dibuka dandigunakan oleh pengguna internet.Uji UsabilityUji Usability atau uji kegunaan dilakukan denganmenyebarkan kuesioner penilaian website kepadaresponden. Kuisioner tersebut berisi 10 pertanyaandan jumlah responden minimal 30. Pertanyaan yangdiajukan tergolong dari 3 komponen yaitu dilihat daritingkat efektivitas aplikasi, kemudahan pengguna, dankepuasan pengguna. Apabila hasil keberhasilan yangdidapat dari responden mencapai 80% makaprogram bisa dikatakan berhasil.Penyajian Sistem InformasiTerakhir akan menghasilkan pemetaan jalur evakuasigunung merapi berbasis web.Hasil dan Pembahasana. Network DataSetSebelum melakukan Network Analysis dalam pembuatanPeta Jalur Evakuasi Gunung Merapi ini, dilakukanpembuatan data berbentuk Network Dataset. Berikuttampilan hasil dari pembuatan Network Dataset :Gambar 3. Peta Jaringan Jalan Hasil Bilding NetworkDataset

b. Jalur EvakuasiJalur evakuasi didapat dengan menggunakan metodeCloset Facility Analysis yang ada pada Network Analisis,Closest facility analysis merupakan ekstensi yangdigunakan untuk menemukan fasilitas tempat evakuasimana yang paling dekat. Setelah menemukan shelter,maka ekstensi ini juga dapat menampilkan rute yangterbaik untuk menuju shelter tersebut. Proses analisisjalur evakuasi ini dilakukan untuk menentukan ruteterdekat dari desa yang terancam (39 titik) menujushelter (18 titik).Gambar 5. Fasilitas SosialAdapun tabel dari fasilitas sosial sebagai berikut:Tabel 2. Hasil Closet Facility Analysis Fasilitas SosialGambar 4. Peta Jalur Evakuasi Gunung MerapiAdapun hasil tabel dari jalur evakuasi sebagai berikut:Tabel 1. Hasil Closet Facility Analysis Jalur EvakuasiDari tabel diatas keterangan kecamatan Pakem terdapatBarak Brayut fasilitas terdekat dengan jarak3146,104477 Meter ke Masjid. Keterangan berikutberlaku untuk semua informasi yang ada pada tabelfasilitas sosial, fasilitas sosial didapat dari fasilitasterdekat dari barak yang ada pada setiap kecamatan.Keseluruhan tabel bisa dilihat pada lampiran.d. Service Area AnalysisService Area Analysis merupakan proses analisis luasuntuk menemukan area yang dapat diaskes dalam waktu5, 10, 15, dan 20 menit. Berikut tampilan hasil daripembuatan Service Area Analysis :Dari tabel diatas keterangan Location 1 menyatakanDesa Argomulyo dan Location 9 menyatakan BarakGondanglegi, Desa Argomulyo menuju ke BarakGondanglegi dengan jarak 3159,845293 Meter.Keterangan berikut berlaku untuk semua informasi yangada pada tabel jalur evakuasi, keseluruhan tabel bisadilihat pada lampiran.c. Fasilitas SosialPada analisa fasilitas sosial dilakukan disetiapkecamatan yang tidak masuk dalam Kawasan RawanBencana Gunung Merapi, analisa fasilitas sosial adalahfasilitas terdekat dari shelter dengan menggunakanmetode Closet Facility Analysis. Terdapat 17 kecamatandan 18 Shelter.Gambar 6. Service Area AnalysisDari hasil analisis servis area menjelaskan bahawa luasjangkauan servis area dalam satuan menit adalahsebagai berikut:

Tabel 3. Penjelasan Simbol PetaGambar 7. Penjelasan Luasan Jangkauan Area Servise. Halaman PertamaHalaman pertama pada website ini adalah menu home.Pada menu home ini akan muncul tampilan menu utamapada website yang berisikan beberap opsi yaitu peta,informasi dan admin. Dalam menu home juga akan adapenjelasan singkat dari Gunung Merapi dan KabupatenSleman.Gambar 11. Tampilan Menu Petag. Halaman KetigaHalaman ketiga pada website ini adalah menu informasi.Halaman ini memiliki dua sub menu yaitu menu jalurevakuasi yang berisi informasi jalur evakuasi dan menufasilitas sosial.Gambar 8. Tampilan Menu HomeGambar 12. Tampilan Menu Informasi Jalur EvakuasiGambar 9.Tampilan Penjelasan Kabupaten SlemanGambar 13. Tampilan Menu Informasi Fasilitas Sosialh. Halaman KeempatGambar 10. Tampilan Penjelasan Gunung Merapif.Halaman KeduaHalaman kedua pada website ini adalah menu peta.Menu peta berisi peta jalur evakuasi yang dilengkapidengan kawasan rawan bencana dan fasilitas sosial.Beberapa simbol pada peta dijelaskan pada tabel 3.Halaman keempat pada website ini adalah menu Admin.Menu admin berisi informasi singkat tentang admin.

keberhasilan 81%. Kemudahan pengguna yangdimaksud adalah bagaimana respon pengguna saatmenjalankan website yang telah dibuat, apakah sudahdapat dikatakan mudah digunakan atau belum.Tabel 4.7 Hasil Rekapitulasi Kuisioner KepuasanPenggunaGambar 14. Tampilan Menu Admini.j.Uji ProgramUji program dalam penelitian ini dilakukan dengan caramenjalankan website dengan menggunakan 2 deviceyaitu PC dan smarthphone dengan web browser yangberbeda-beda. Berikut adalah hasil dari uji programtersebut.Tabel 4. Hasil Uji ProgramDari hasil tabel ketiga diatas yaitu kepuasan pengguna,dapat ditarik kesimpulan bahwa website sudahmemenuhi kriteria baik untuk parameter kepuasanpengguna dengan tingkat keberhasilan 63,5%. Haltersebut dapat diartikan bahwa user sudah meras puasdengan adanya website tersebut dan dapat merasakanmanfaatnya.Dengan catatan rating memiliki skala penilaian 1-100,yang terbagi atas (Ramadhani, 2016) :1. Sangat Baik: 5 bintang (81-100)2. Baik: 4 bintang (61-80)3. Cukup: 3 bintang (41-60)4. Kurang baik: 2 bintang (21-40)5. Tidak baik: 1 bintang (1-20)Dari penilaian tersebut didapatkan rata-rata darirekapitulasi penilaian yaitu penilaian efektivitasaplikasi 87,8% , penilaian kemudahan pengguna 81%,dan kepuasan pengguna 63,5%. Yang artinya websitetersebut sudah layak digunakan karena penilaian 75% dan masuk kedalam kategori baik.Uji Usability (Kegunaan)Validasi usability yang digunakan berupa angket.Metode penggambilan angket digunakan dengan googleform. Dimana hanya perlu menyebar angket denganmembagikan link google. Kemudian respondenlangsung bisa mengisi angket dan hasilnya akan direkapdi google tersebut. Berikut ini adalah hasilnya.Tabel 5. Hasil Rekapitulasi Kuisioner Efektivitas Web1.8Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini sebagaiberikut :1. Terdapat 39 desa yang terkena kawasan rawanbencana Gunung Merapi dan 18 shelter yang tidakterkena kawasan rawan bencana.2. Dari Network Analysis didapat 39 jalur dengan jalurterdekat yaitu 263,6942 Meter dari desaPakembinangun menuju Barak Kiyaran Wukirsaridan jalur terjauh yaitu 33352,4968 Meter dari desaBokoharjo menuju Barak Banyurejo.3. Masing – masing shelter memiliki fasilitas sosialberupa Mesjid, Mushola, Gereja, Kapel, Vihara,Rumah Sakit Umum, Puskesmas, PuskesmasPembantu dan klinik terdekat dari 17 kecamatan.4. Pembuatan web ini menggunakan Google Maps APIpada tampilan petanya, dengan menggunakanbahasa pemograman Javascript, html. Sertamenggunakan desain website yaitu wordpress.Dari tabel hasil rekapitulasi diatas dapat ditarikkesimpulan bahwa website sudah memenuhi kriteriasangat baik untuk efektivitas aplikasi dengan tingkatkeberhasilan 87,8%. Efektivitas aplikasi yang dimaksudmenunjukkan sejauh mana aplikasi tersebut sesuaidengan sasaran yang dituju.Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Kuisioner KemudahanPengguna1.9Dari hasil tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwawebsite sudah memenuhi kriteria sangat baik untukparameter kemudahan pengguna dengan tingkatKesimpulanSaranAdapun saran dari hasil penelitian ini yaitu sebagaiberikut :1. Mahasiswa harus memahami teori yang berkaitandengan penelitian.2. Diperlukan data yang up to date sehingga dapatmempersentasikan kondisi lapangan yangsebenarnya.

3. Referensi yang variatif menyangkut data yangdibutuhkan, penellitian yang pernah ada, danmetode – metode analisis sangat dibutuhkanuntuk membantu selama proses penelitian.1.10 ReferensiAminah, S. (2010). Memahami Kebijakan Rumah Ibadah. TheIndonesia Legal Resource Center (ILRC).Asa, C. N. (2015). Pemodelan Spasial Sistem InformasiGeografis Penentuan Jalur Evakuasi di Lereng SelatanGunungapi Merapi dengan Luaran Android mobileApplication.Azanella, L. A., & Tamtomo, A. B. (2018). Infografik: RiwayatLetusan Merapi Sejak 1990-an. Kompas.com.Citra. (n.d.). 5 Potensi Sumber Daya Alam Indonesia.IlmuGeografi.com, 2015.Fariansyah, M. (2015). Pembuatan Rute/Jalur Bus RapidTransit (BRT) Trans Bandar Lampung Berbasis SIGWEB Memanfaatkan Google Maps API. ITNMALANG.Ismiyanto, A. (Oktober 2018). Sejarah Gunung Merapi :Berawal dari Gunung Bibi yang Terus bunnews.comKoernia. (n.d.). Edukasi Tanggap Bencana Gunung Meletus.Kementerian Sosial Republik Indonesia, November,2018 .Nurfaida. (2016). Penggunaan SIG Untuk Pemetaan JalurEvakuasi Bencana Tsunami di Desa TonggolobibiKecamatan Sojol Kabupaten Donggala. E-JournalGoe-Tadulako UNTAD.Peraturan Pemerintah, R. (2013). Peraturan Meteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 71.Putri, A. P. (2018). Pembuatan WEB Mapping Bangunan CagarBudaya dan Visualisasi Pendapatan Asli Daerah. ITNMalang.Santoso, K. I. (Oktober 2016). Aplikasi Android Jalur Evakuasidan Rute Menuju Desa Terdampak dan Desapenyangga Gunung Merapi di Kabupaten Magelang.STMIK Bina Patria Magelang.Setiyawidi, D. (Oktober 2011). Pemanfaatan Sistem InformasiGeografis Untuk Zonasi Tingkat Kerawanan BencanaLetusan Gunung Api Takubanparahu. Gea, Vol 11.SIndu, A. (September 2015). Bencana. Retrieved ana.htmlSirenden, B. H., & Dachi, E. L. (2012). Buat Sendiri AplikasiPetamu Menggunakan Codelgniter dan Google MapsAPI. Andi Yogyakarta.Stevany, D. (Oktober 2016). Pemetaan Jalur Evakuasi BencanaLetusan Gunung Raung Dengan Metode NetworkAnalisis. Jurnal Geodesi Undip, 91-100.Tamsir, R. (2012). Tinjauan Yuridis Terhadap Fasilitas Sosial(FASOS) dan Fasilitas Umum (FASUM) padaPerumahn dan Kawasan Pemukiman di KotaMakassar.Republik Indonesia 2009. Undang-undang No.13 Tahun 2009tentang Rumah Sakit.Lembarn RI Tahun 2009.Republik Indonesia 2011. Undang-undang No.028 Tahun 2011tentang Klinik. Lembarn RI Tahun 2011.Wanda , G. R. (2018). Pemetaan Jalur Evakuasi TsunamiDengan Metode Network Analisis. ITN Malang.

selatan mengikuti aliran hulu kali Opak dan kali Gendol. Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 7 34′ 51″ - 7 47′ 30″ Lintang Selatan dan 110 33′ 00″ - 110 13′ 00″ Bujur Timur. 1.5 Alat dan Bahan Berikut merupa

Related Documents:

Berkaitan dengan analisis laporan keuangan, analisis rasio keuangan digunakan dalam proses analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat menentukan seberapa besar pertumbuhan dan/atau penurunan yang terjadi

Menentukan determinan matriks 2 x 2 Menentukan invers dari matriks 2 x 2 Menentukan persamaan matriks dari sistem persamaan linear Menyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dengan matriks invers Menjelaskan vektor sebagai besaran yang memilki besar dan arah Mengenal vektor satuan Menentukan operasi

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN KEUNGGULAN STRATEGI BERSAING DI SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR Lukmandono Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 60117 Email : lukmandono@gmail.com ABSTRAK

struktur geologi yang disertai dengan pengambilan data lapangan dan sam pel terkait untuk selanjutnya dilakukan analisis baik di meja maupun laboratorium Pemetaan geologi bersekala 1 : 25.000 dilakukan dengan cara pengamatan singkapan sepanjang lintasan baik lintasan sungai maupun jalan. Sedangkan pemetaan struktur geologi dilakukan pada lokasi .

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

ANÁLISIS TEXTUAL Y EXEGÉTICO DE LA PRIMERA VISIÓN (Ap 1,9-20) PRESENTACIÓN DE CRISTO A SU IGLESIA 158 I ANÁLISIS EXEGÉTICO 158 1. Texto griego y traducción 159 2. Análisis del versículo 9 161 3 Análisis del versículo 10 176 4. Análisis del versículo 11 182 5. Análisis del versículo 12 189 6. Análisis del versículo 13 196 7.

Estructura económico‐financiera del balance de situación. Técnicas para el análisis. Análisis patrimonial. Análisis a corto plazo. Análisis a largo plazo. Caso práctico de análisis. Tema 3.Análisis de costes para la toma de decisiones directivas. Introducción a la contabilidad y análisis de costes. Definición y clasificación de .

American Revolution, students are exposed to academic, domain-specific vocabulary and the names and brief descriptions of key events. Lesson 2 is a simulation in which the “Royal Tax Commissioners” stamp all papers written by students and force them to pay a “tax” or imprisonment.