MANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI

2y ago
15 Views
2 Downloads
2.11 MB
159 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ryan Jay
Transcription

iMANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DIMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGBALAITESISDiajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-SyaratUntuk Mencapai Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) DalamFakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanOlehMERRY ANDRIANY HASIBUANNIM: 033.21.73.013Program Studi Manajemen Pendidikan IslamKonsentrasi Bimbingan Konseling IslamFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERISUMATERA UTARAMEDAN2019

iiMANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DIMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGBALAITESISDiajukan Untuk melengkapi tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratUntuk Mencapai Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)Dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanOlehMERRY ANDRIANY HASIBUANNIM: 033.21.73.013Pembimbing IPembimbing IIProf.Dr. Lahmuddin Lubis, M.EdNIP. 196204111989021002Dr. Mara Samin Lubis, M.EdNIP. 197305012003121004Program Studi Manajemen Pendidikan IslamKonsentrasi Bimbingan Konseling IslamFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERISUMATERA UTARAMEDAN2019

iLEMBAR PERNYATAANSaya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susunsebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari ProgramMagister Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam NegeriSumatera Utara Medan seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tesis yang saya kutip darikarya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dengan, norma, kaidahdan penulisan ilmiah.Apabila dikemudian hari ditentukan seluruh atau sebagian tesis ini bukanhasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, sayabersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dansanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Medan,November 2019Merry Andriany HasibuanNIM. 0332173013i

iiABSTRAKMANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DIMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGBALAI.NamaNIMTempat/Tgl LahirNama AyahNama IbuPembimbing IPembimbing II: Merry Andriany Hasibuan: 0332173013: Samarinda/30 Maret 1995: M.Yusuf Hasibuan: Sri Utami Rohimah: Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M.Ed: Dr. Mara Samin Lubis, M.EdPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen programbimbingan dan konseling yang melingkupi perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, serta pengawasan/evaluasi program di Madrasah Tsanawiyah NegeriTanjungbalai. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif yaitupenelitian yang mengumpulkan data, informasi dan keterangan yang ditemukandari lapangan dengan mengamati keadaan yang dilakukan oleh guru bimbingandan konseling yang memiliki latar belakang pendidikan bimbingan dan konseling.Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Padapenelitian ini melibatkan Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bagianKurikulum, Guru Bimbingan dan Konseling serta Peserta Didik sebagai informan.Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi serta dokumentasi.Analisis data menggunakan teknik Miles and Hubberman sedangkan pemeriksaankeabsahan data menggunakan teknik triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Perencanaan belum terlaksanadengan baik hal ini ditunjukkan dengan program bimbingan dan konseling yangtidak berdasarkan dengan analisis kebutuhan peserta didik, 2. Pengorganisasianterlaksana cukup baik dengan adanya pembagian tugas kerja, namun dalampembagian tersebut rasio guru bimbingan dan konseling tidak sesuai denganjumlah peserta didik, 3. Pelaksanaan kegiatan belum terlaksana dengan baikdisebabkan banyaknya mata pelajaran di tingkat madrasah sehingga tidak adanyaalokasi waktu untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling, namun dalampelaksanaannya dilaksanakan secara insidental atau dengan berkoordinasi denganguru mata pelajaran yang bersangkutan, 4. Pengawasan/evaluasi tidak terlaksanadengan baik disebabkan tidak adanya pengawas bimbingan dan konseling ditingkat madrasah.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu agar pihak madrasah lebih memahamikegiatan bimbingan dan konseling dengan memberikan fasilitas pendukung agarprogram yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.Kata Kunci: Manajemen, Program, Bimbingan dan Konseling.ii

iiiABSTRACTMANAGEMENT GUIDANCE AND COUNSELING PROGRAM INMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGBALAINama: Merry Andriany HasibuanNIM: 0332173013Tempat/Tgl Lahir : Samarinda/30 Maret 1995Nama Ayah: M.Yusuf HasibuanNama Ibu: Sri Utami RohimahPembimbing I: Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M.EdPembimbing II: Dr. Mara Samin Lubis, M.EdThis study aims to analyze the management of the guidance andcounseling program that covers planning, orginizing, actuating, andmonitorig/evaluating in Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungbalai. The types ofresearch used is qualitative research that is research that collects data,information, and other that found from the field by observing the conditioncarried out by guidance and counseling teacher who have an educationalbackground for guidance and counseling. As for the approach used is a case studyapproach. In this study involved the headmaster, vice headmaster curriculumsection, guidance and counseling teacher and students as informants. using tocollecting data, information, and other thing which found from field with with acase study approach. Data collection uses interviews, observation, anddocumentation. Data analysis using Miles and Hubberman techniques. While thevalidity check of the data uses triangulation.Research results show that, 1. Planning has not been implementedproperly this is indicated by the guidance and counseling program that is notbased on the analysis of the needs of students, 2. Organizing is done quite wellwith the distribution of work tasks, 3. Actuating of activities carried outincidentally or in coordination with subject teacher, cause many of subjects at themadrasah so that there is no time allocation for the implementation of guidanceand cuonseling, but in practice, it is done incidentally or in coordination with thesubject teacher 4. Supervision/evaluation is not well implemented.The conclusion of this research is that the school will better understandthe guidance and counseling activities by providing support facilities so that theprogram provided is in accordance with the needs of students.Key Words: Management, Program, Guidance and Counseling.iii

ivKATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang gapenulisdapatmenyelesaikan penyusunan skripsi yang mana merupakan tugas dan syarat yangwajib dipenuhi guna memperoleh gelar magister dari Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Sumatera Utara.Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabiMuhammad SAW yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmupengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman sehingga bisa menjadi bekal hidupkita di dunia dan di akhirat.Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperolehgelar magister strata dua (S2) pada jurusan Manajemen Pendidikan IslamKonsentrasi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan sipenulisdalammengembangkan dan mengaktualisasikan ilmu yang telah penulis peroleh selamadibangku kuliah.Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikanpenulisan tesis ini, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya kesulitan yangtimbul dapat teratasi. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulismengucapkan terimakasih kepada:

v1. Bapak Prof. Dr. Saidurrahman M.A., selaku Rektor UIN SumateraUtaraiv M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu2. Bapak Dr. Amiruddin Siahaan,Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara3. Bapak Prof. Dr. Lahmuddin Lubis, M.Ed, dan Bapak Dr. MarasaminLubis, M.Ed,selaku pembimbing yang telah sabar membimbingpenulis selama ini.4. Bapak Dr. Candra Wijaya, M.Pd, selaku Ketua Prodi JurusanManajemen Pendidikan Islam Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen khususnya Manajemen PendidikanIslam Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam dan Seluruh DosenFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah mengajarkan berbagaipengetahuan semoga ilmunya bermanfaat.6. Seluruh Staf dan Karyawan TU di Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan yang telah membantu memperlancar segala urusan dikampus.7. Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungbalai Bapak Drs.Hasanuddin dan Wakil Kepala Madrasah bagian Kurikulum BapakRosid Abidin, S.Pd yang telah berkenan memberikan ijin kepadapenulis untuk mengadakan penelitian dalam menyelesaikan tesis.8. Guru di Madrasah Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungbalai Ibu AidaNasma, S.Pd.I, yang telah berkenan memberikan informasi tentangpelaksanaan program bimbingan dan konseling.v

vi9.Ayahanda tercinta M.Yusuf Hasibuan dan Ibunda tersayang Sri UtamiRohimah, S.Pd yang telah mencurahkan kasih sayang, mendoakan sertamemberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.10. Buat suami saya Vebbryadi yang telah memotivasi dan mendukungbaik moril dan materil kepada penulis dalam penyelesaian tesis.11. Ketiga adik saya Yullya Ardiny Hasibuan, Mia Septiani Hasibuan danSalwa Yusita Hasibuan yang selalu menyertakan doa dan memotivasipenulis.12. Buat teman seperjuangan MPI Konsentrasi BKI angkatan 2017 terimakasih untuk kebersamaan kalian dan telah memberi semangat buatpenulis semoga semua kenangan tak akan terlupakan.13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yangdengan ikhlas membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkahdari Allah SWT. Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan,penulis berharap sungguh dengan rahmat dan izin-Nya mudah-mudahan tesis inibermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segibahan, isi, maupun analisisnya. Sehingga saran dan kritik sangat penulis harapkandemi kesempurnaan skripsi ini. Semoga tesis ini ada manfaatnya, amin.Medan,November 2019Merry Andriany HasibuanNIM: 0332173013vi

viiDAFTAR ISIHalamanLEMBAR PERNYATAAN . iABSTRAK . iiABSTRACT . iiiKATA PENGANTAR . ivDAFTAR ISI . viiDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR TABEL . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang Masalah . 1B. Fokus Penelitian . 7C. Rumusan Masalah . 7D. Tujuan Penelitian. 8E. Kegunaan Penelitian . 8BAB II KAJIAN PUSTAKA . 10A. Deskripsi Konseptual . 101. Pengertian Manajemen . 122. Aspek-Aspek Manajemen . 133. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling . 15a. Pengertian Bimbingan dan Konseling . 15b. Tujuan Bimbingan dan Konseling. 20c. Fungsi Bimbingan dan Konseling . 204. Program Bimbingan dan Konseling . 22vii

viiia. Jenis Program . 22b. Syarat-Syarat Program . 235. Manajemen Bimbingan dan Konseling . 24a. Perencanaan (Planning) Bimbingan dan Konseling . 251) Tahap Persiapan dalam Pelaksanaan Program . 272) Tahap Perancangan dalam Perencanaan Program . 28b. Pengorganisasian (Organizing) Bimbingan dan Konseling . 30c. Pelaksanaan (Actuating) Bimbingan dan Konseling . 33d. Pengawasan (Controlling) Bimbingan dan Konseling . 35B. Penelitian Relevan . 38BAB III METODE PENELITIAN . 40A. Tempat dan Waktu Penelitian . 40B. Latar Penelitian . 40C. Metode dan Prosedur Penelitian. 41D. Data dan Sumber Data . 42E. Instrumen dan Prosedur Pengumpulan Data . 43F. Prosedur Analisis Data . 44G. Pemeriksa Keabsahan Data . 47BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 48A. Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian . 48B. Temuan Penelitian . 66C. Pembahasan . 88BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . 98viii

ixA. Kesimpulan . 98B. Rekomendasi . 100DAFTAR PUSTAKA . 103LAMPIRAN . 107DAFTAR GAMBARixHalamanGambar 2.1 Struktur Aspek-aspek Manajemen . 15Gambar 2.2 Tahapan Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling . 26Gambar 3.1 Skema Analisis data . 46Gambar 4.1 Struktur Kepengurusan Madrasah . 64Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling . 65Gambar 4.3 Pola Manajemen Bimbingan dan Konseling .

xDAFTAR TABELxHalamanTabel 2.1 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Perencanaan Program Bimbingandan Konseling . 28Tabel 2.2 Perkiraan Alokasi Waktu Pelayanan . 29Tabel 2.3 Pemetaan Komponen Program, Cara Pemberian Layanan, danKegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP . 34Tabel 4.1 Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungbalai . 49Tabel 4.2 Daftar Tenaga Kependidikan . 58Tabel 4.3 Daftar Tenaga Pendidik . 59Tabel 4.4 Daftar Guru Bimbingan dan Konseling . 62Tabel 4.5 Jumlah Peserta Didik . 62Tabel 4.6 Keadaan Fisik Bangunan Madrasah . 66Tabel 4.7 Pembagian Tugas Bimbingan dan Konseling .81

xi

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSekolah merupakan salah satu bagian dari pendidikan formal yangmemberikan pelayanan kepada peserta didik yang mengikuti kegiatan belajarmengajar. Dengan adanya pendidikan peserta didik dengan mudah dapatmengikuti kegiatan belajar sehingga dapat mengembangkan kemampuan yangdimilikinya melalui proses pembelajaran.Terselenggaranya bimbingan dankonseling di sekolah dalam bentuk terpenuhinya akomodasi untuk nterwujudnyapengaktualan potensi peserta didik secara maksimal. Peserta didik pada tahapmenengah pertama merupakan insan yang dalam masa peralihan menuju ketahap dewasa. Fasilitas sebagai cara agar mempermudah mekanisme karenasecara umum setiap individu tentunya pasti ingin selalu berkembang. Untukmencapai tahap tersebut tentunya dibutuhkan fasilitas dengan unsur edukasi,yaitu bimbingan dan konseling.Bimbingan dan konseling mewakili hasrat masyarakat untukmembantu peserta didik di sekolah. Sumbangan bimbingan dan konselingmenambah kepahaman tentang informasi pendidikan, vokasional dan sosialyang diperlukan untuk membuat pilihan secara berpengetahuan bagi pelajar.Menurut Luddin (2010: 13) Pelayanan bimbingan dan konseling merupakanpelayanan dari manusia, untuk manusia, dan oleh manusia. Bimbingan adalahproses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang kepada individu agarmemahami dirinya sendiri dan lingkungannya dengan menggunakan potensidan bakat yang ia miliki secara optimal. Sedangkan konseling adalah sebuahhubungan profesional antara konselor dan konseli yang bersifat rahasia danbertujuan teratasinya permasalahan yang dihadapi konseli, sehingga dapatmenentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya. Sehingga satuan pendidikantelah menentukan standar, fungsi, tugas, dan kriteria seorang guru bimbingandan konseling yang bertugas disekolah.1

2Guru bimbingan dan konseling sebagai individu yang tidak bertindaksebagai hakim atau penilai, guru bimbingan dan konseling tidak seperti halnyadengan anggota personil madrasah dalam tugasnya di madrasah. Oleh karenaitu guru bimbingan dan konseling harus berkemampuan dalam mengadakanrelasi yang koheren sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan pesertadidik. Dengan adanya program bimbingan dan konseling di sebuah sekolahsangat berpengaruh dan berperan menjadi pedoman terhadap bidangbimbingan yaitu pribadi, belajar, sosial, dan karir peserta didik dalammenghadapi permasalahan di era sekarang. Namun, tercapainya keberhasilanprogram bimbingan dan konseling tentunya bukan hanya dilihat darikompetensi seorang guru bimbingan dan konseling, tetapi juga perlu adanyakolaborasi antara personil sekolah dengan guru bimbingan dan konseling,maka akan terwujudnya keberhasilan program bimbingan dan konselingtersebut.Program bimbingan dan konseling tidak berbeda dengan halnyaprogram pendidikan di sekolah yang tentunya dibutuhkan pengembangan yangkonsisten untuk memastikan bahwa program yang dirancang relevan sesuaikebutuhan peserta didik dan hal ini memberikan manfaat kepada peserta didikdalam mengatasi intelektual peserta didik, emosional, kebutuhan sosial danpsikologis. Untuk memenuhi semua kebutuhan peserta didik maka perlunyapengembangan, preventif dan evaluasi. Sehingga dengan dengan adanyaprogram akan membentuk peserta didik yang mampu memaksimalkankemampuan dan potensi mereka dalam mencakup semua hal baik itu pribadi,belajar, sosial dan karir serta memberikan peserta didik bantuan yangdiperlukan untuk memaksimalkan perkembangannya.Program bimbingan dan konseling juga harus meliputi layanan yangdiberikan seperti layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaankonten, penempatan dan penyaluraan, konseling individu, bimbingankelompok, konseling kelompok, mediasi, konsultasi, advokasi dan dalammerencanakan program tersebut dibutuhkan kerjasama antara personil sekolahdan konselor. Dalam Suherman (2007:54) menegaskan untuk mencapai

3program perencanaan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien makabeberapa hal yang perlu dilakukan adalah analisis kebutuhan peserta didik,penentuan tujuan bimbingan dan konseling, analisis situasi sekolah, penentuanjenis kegiatan yang akan dilaksanakan, menetapkan metode pelaksanaankegiatan, serta penetapan personel kegiaan. Manfaat program bimbingan dankonseling dalam pengembangan program yaitu proses sistematis yangmembutuhkan serangkaian langkah. Karena program bimbingan dan konselingyang baik tidak hanya menguntungkan hanya satu pihak yaitu peserta didiktetapi juga bagi orang tua, guru dan masyarakat luas lainnya.Adapun manfaat program bagi guru bimbingan dan konseling yaitu:Memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, walikelas, dan orang tua peserta didik, serta memungkinkan peserta didik untukmenguasasi mata pelajaran mereka secara efektif berdasarkan pemahamanmereka masing-masing. Bagi orang tua tentunya akan memberikan dukunganuntuk perkembangan pendidikan dan pribadi anak mereka, menambah peluanguntuk keikutsertaan orang tua dalam pendidikan anak, memberikanketerampilan yang dibutuhkan bagi orang tua peserta didik untuk mendukunganak mereka. Sedangkan bagi masyarakat luas akan menyediakan prospektenaga kerja yang terinformasi dengan baik, meyakinkan, dan keterampilanyang dibutuhkan serta memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengaguru dalam mempersiapkan pesserta didik untuk dunia kerja, melaluipartisipasi dalam pameran karir dan kegiatan bimbingan karir lainnya.Mengingat pentingnya penguasaan keterampilan dalam menyusunprogram bimbingan dan konseling salah satu hal yang harus dimiliki gurubimbingan dan konseling, namun berdasarkan fenomena yang terjadidilapangan masih ada guru bimbingan dan konseling yang mengalami masalahtersebut. Dwikurnaningsih (2018) menyatakan manajemen pelaksanaanprogram bimbingan dan konseling dalam kategori rata-rata dengan hasil65,22%, pengorganisasian bimbingan dan konseling pada kategori baik denganhasil 57,97%, pelaksanaan program bimbingan dan konseling dalam kategorisangat baik dengan hasil 49,28%. Selanjutnya Suranata, dkk (2012)

4menyebutkan bahwa 65% guru bimbingan dan konseling SMP dan SMU diSukawati Gianyar belum mampu menyusun rencana pelaksanaan layananbimbingan dan konseling (RPLBK) yang sesuai dengan kebutuhan pesertadidik terhadap pelayanan bimbingan dan konseling. Selanjutnya Purwanto(2014) menganalisis kinerja guru bimbingan dan konseling dalam penyusunanprogram bimbingan dan konseling kurang baik dikarenakan dalam penyusunanprogram bimbingan dan konseling tidak melakukan analisis terhadap setiapaspek penyusunan program. Maka dari hasil penelitian diatas dapatdisimpulkan masih minimnya kemampuan guru bimbingan dan konselingdalam menyusun program sesuai aspek kebutuhan peserta didik.Beberapa penyebab program bimbingan dan konseling yang dirancangtidak menjadi tumpuan kegiatan, yaitu program yang dirancang hanya sekadarsebagai kelengkapan administrasi, serta progaram yang disusun tidakberdasarkan kebutuhan diri peserta didik, serta pelaksanaan program yangkurang didukung oleh kondisi sekolah. Pelaksanaan program bimbingan dankonseling akan berjalan dengan baik tentunya harus didukung dengan adanyafasilitas sarana dan prasarana yang memadai di sekolah tersebut. Farozin, dkk(2017) menyatakan bahwa guru bimbingan dan konseling mengalamipermasalahan pada aspek: evaluasi pelaporan dan tindak lanjut, anggaranbiaya, sarana dan prasarana, serta ekuivalensi jam layanan bimbingan dankonseling dengan mata pelajaran.Jika ditinjau kembali segala sesuatu kegiatan dalam meningkatkankualitas manajemen bimbingan dan konseling maka perlu juga meningkatkansarana dan prasarana dalam memberikan layanan bimbingan dan konselingagar tidak menghambat kelancaran kegiatan di sekolah tersebut. Hasilpenelitian Putranti (2015) bahwa baru 50% sekolah yang memiliki fasilitassarana dan prasarana yang memadai sesuai dalam standar minimal ruangbimbingan dan konseling. Mengenai standarisasi sarana dan prasarana dalambimbingan dan konseling juga disebutkan dalam Peraturan Menteri PendidikanNasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007, bahwa: 1. Sarana memilikikriteria minimum terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media, buku dan

5sumber belajar, teknologi informasi dan komunikasi serta lainnya yang wajibdimiliki oleh setiap sekolah/madrasah, 2. Pengumpul data yang berbentuk tes,non-tes, angket atau kuesioner, daftar isian, sosiometri, dan perlengkapan lainyang berhubungan dengan non tes, 3. Prasarana memiliki kriteria yang terdiridari lahan, bangunan, ruang, dan instalansi daya dan jasa yang wajib dimilikioleh setiap sekolah/madrasah.Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di suatu sekolahsecara benar dan terarah maka perlunya sebuah manajemen. Dengan adanyamanajemen bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan segala fungsinyadengan baik. Menurut Plunket, dkk (2005: 5) Management is one or moremanagers individually and collectively setting and achieving goals byexercising related functions (planning, organizing, staffing leading, andcontrolling) and coordinating various resources (information materials moneyand people). Manajemen merupakan manajer yang terdiri dari satu atau lebih,baik secara individu maupun bersama-sama dalam menyusun dan mencapaitujuan dari organisasi dengan melakukan fungsi berupa (perencanaan,pengorganisasian, penyusunan staf pengarahan, dan pengawasan danmengkoordinasi sumber daya yaitu informasi, materi, uang dan orang). Sesuaidengan Ratnawulan, dkk (2017) Management is an art or orginizing activity,the management requires planning, orginizing, actuating, and supervising. Themanagement here refers to guidance and counseling management. Manajemenadalah seni atau kegiatan pengorganisasian, manajemen membutuhkanperencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan, manajemen disini mengacu pada manajemen bimbingan dan konseling.Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan terhadapMadrasah Tsanawiyah Negeri Tanjungbalai peneliti menemukan ada beberapafaktor yang menjadi sumber hambatan dalam melaksanakan manajemenprogram bimbingan dan konseling. Adapun faktor tersebut diantaranya (1)Program hanya sebagai kelengkapan administrasi dan tidak berdasarkananalisis kebutuhan peserta didik, (2) Layanan tidak sesuai dengan program, (3)Tidak adanya jam khusus untuk bimbingan dan konseling, (4) Jumlah guru

6bimbingan dan konseling yang tidak sesuai dengan jumlah peserta didik, (5)Sarana dan prasarana yang masih minim, (6) Tidak adanya evaluasi dalampelaksanaan bimbingan dan konseling.Pertama, program dibuat semata-mata hanya sebagai kelengkapanadministrasi dikarenakan sebagai syarat karena di awal tahun ajaran harus adaprogram yang dirancang. Mengingat program bimbingan dan konselingseharusnya dirancang ketika diawal berlangsungnya kegiatan pembelajaran dimadrasah maka guru bimbingan konseling memberikan instrumen yang dapatmenghimpun permasalahan peserta didik sehingga dari hasil instrumen tersebutdapat terancang program yang menjadi materi dalam pelaksanaan layanan yangberdasarkan kebutuhan peserta didik. Kedua, guru bimbingan dan konselingtetap memberikan layanan kepada peserta didik namun tidak sesuai denganalokasi waktu yang telah dirancang dalam program. Ketiga, tidak tersedianyajam khusus bimbingan dan konseling, tetapi guru bimbingan dan konselingdapat memberikan layanan kepada peserta didik ketika guru mata pelajaranyang yang bersangkutan tidak dapat hadir pada kelas yang diampu, hal ini jugamenyebabkan tidak terlaksananya program secara optimal dan rutin, sertadalam pelaksanaanya layanan bimbingan dan konseling hanya 1 jampembelajaran. Rachmawati (2013) kegiatan pengembangan diri memilikialokasi waktu ekuivalen 2 jam pembelajaran per minggu. Hal tersebut berartikegiatan bimbingan dan konseling memiliki alokasi waktu ekuivalen 2 dangkanpelaksanaannya dapat dilakukan di dalam jam pembelajaran dan di luar jampembelajaran. Keempat, Rasio jumlah peserta didik dengan guru bimbingandan konseling tidak seimbang, sehingga peserta didik yang diasuh oleh gurubimbingan dan konseling lebih dari jumlah maksimum 250 orang peserta didiktidak. Kelima, sarana dan prasarana di madrasah menyangkut bimbingan /konselingkelompok, ruang konseling individu, serta ruang tamu. Dalam Bhakti (2017)ukuran ruangan bimbingan dan konseling yang ideal berukuran 8 x 8 yaituseluas 64 m2 dan minimum seluas 9 m2 . Ruangan bimbingan dan konseling

7yang tersedia juga tidak begitu luas, mengingat ruangan bimbingan dankonseling hendaknya nyaman, tidak terganggu oleh suasana keributan ketikaproses konseling sedang berlangsung. Dan Keenam, tidak adanya pengawaspada bimbingan dan konseling sehingga tidak terlaksananya evaluasi dariprogram itu sendiri.Dari pengamatan yang dilakukan bahwa manajemen programbimbingan dan konseling di madrasah tersebut belum optimal. Pengaturandalam program bimbingan dan konseling perlu dilakukan. Sebuah program dimadrasah tidak dapat tersusun apabila tidak diatur dengan manajemen yangbaik. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui mekanisme kerja gurubimbingan dan konseling dalam menyusun program sesuai dengan kebutuhanpeserta didik. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul Manajemen Program Bimbingan danKonseling di Madrasah Tsan

MANAJEMEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGBALAI TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Dalam Fakultas Ilmu Tarbiyah

Related Documents:

Bimbingan dan Konseling 47 VI.PENGEMBANGAN 50 LAMPIRAN 51 1.Laporan kegiatan harian dan/mingguan52 2.laporan layanan konseling individu 53 3.Silabus layanan bimbingan dan konseling kurikulum 2004 54 4.Satuan kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling 55 5.Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling (Standar Unit Sekolah Baru) 56

manajemen bimbingan dan konseling. Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala aktivitas yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi di bidang bimbingan dan konseling

2. Mengidentifikasi latar belakang perlunya bimbingan dan konseling 3. Menguraikan sejarah perkembangan bimbingan dan konseling 4. Menjelaskan tujuan bimbingan dan konseling 5. Menguraikan fungsi bimbingan dan konseling Waktu 3x50 menit Materi Pokok Konsep Dasar I (satu) Bimbingan dan Konseling :

bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh seluruh staff, Disekolah ini kepala sekolah juga merangkap sebagai guru bimbingan konseling, kepala sekolah lah menjalankan seluruh mekanisme layanan bimbingan konseling yang dibantu seluruh staff. Pengorganisasian bimbingan konseling

A. Deskripsi Konseptual Manajemen Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling Sebagai dasar perumusan makna manajemen pelaksanaan BK, terlebih dahulu dikemukakan makna manajemen secara umum. Rumusan manajemen telah banyak disebutkan da

PRAKTIK KETERAMPILAN KONSELING Bahan Pelatihan bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Bidang Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Dr. Suwarjo, M.Si Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGAYAKARTA 2008

konseling, bimbingan, dan psikoterapi 2. Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan dasar-dasar konseling di dalam 1. Fungsi psikologi dalam pengamalannya sebagai ilmu 2. Pengertian konseling, bimbingan, dan psikoterapi 3. Fungsi konseling 4. Tipe Konseling 5. Karakteristik Konseling 1, 2 3 x 50 menit Partisipasi Mahasiswa 5 % 1, 6,7

manajemen bimbingan dan konseling di SMAN Karangreja Kabupaten Purbalingga; dan (2) untuk menganalisis problematika manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMAN Karangreja Kabupaten Purbalingga. Pendekatan penelitian ini adalah