Pedoman Khusus Bimbingan Konseling - RUANG IMAJINASI

3y ago
61 Views
10 Downloads
1.15 MB
34 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Averie Goad
Transcription

KURIKULUM 2004SMAPedoman KhususBimbinganKonseling

Pedoman KhususPenyusunProf. Dr. H. Prayitno , M.Sc. EdDrs. Afif Zamzami ,M,PsiDrs. Amdani SarjunDra. Hj. Isfaniatun, M. PdDra. Retno WidajatiBimbingandan Konseling

Kata PengantarSesuai dengan amanat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004 dibidang pendidikan, salah satu kebijakan dan program DepartemenPendidikan Nasional (Depdiknas) adalah menyempurnakan Kurikulum 1994menjadi Kurikulum 2004 yang dikembangkan. Mengingat pemberlakuanUndang-Undang No. 2 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah yang mengatur pembagiankewenangan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan PemerintahKabupaten/Kota serta Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, maka Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)memiliki kewenangan dalam mengembangkan Standar Nasional mencakupStandar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok.Standar Nasional yang dimaksud dituangkan dalam dokumen Kurikulum2004 yang terdiri dari Kerangka Dasar, Standar Kompetensi, LintasKurikulum dan Bahan Kajian, dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran.Dokumen Kurikulum 2004 tidak dilengkapi dengan Garis Besar ProgramPengajaran (GBPP). Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, sekolahdan daerah harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang mencakupantara lain: silabus, perangkat pembelajaran termasuk bahan ajar, danrancangan/perangkat penilaian.Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada:(1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didikmelalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan(2) keberagaman kondisi individu yang dimanifestasikan sesuai denganpotensi dan kebutuhannya.Pembelajaran berbasis kompetensi menerapkan pendekatanpembelajaran tuntas (mastery learning) dan penilaian berkelanjutanyang mencakup 3 aspek penilaian, yaitu pengetahuan dan pemahamankonsep (kognitif), praktik (psikomotor), dan sikap (afektif). Agarkegiatan pembelajaran di sekolah dapat terlaksana sesuai dengantuntutan Kurikulum 2004, diperlukan adanya upaya, kemauan, dandukungan dari seluruh pengelola dan stakeholder sekolah untuk secarabersama-sama melakukan reformasi dan inovasi dalam prosespembelajaran dan penilaiannya sesuai dengan kondisi dan kebutuhansiswa, sekolah, dan lingkungan setempat. Untuk itu, sekolah sebagaipusat pembelajaran diharapkan mampu memanfaatkan seluruhsumber daya yang tersedia (yang mencakup SDM, fasilitas pendidikan,Pedoman Khusus Bimbingan dan Konselingi

pembiayaan, dll), baik yang berada di dalam maupun di luar sekolahsecara optimal, sesuai dengan prinsip Manajemen Peningkatan MutuBerbasis Sekolah (MPMBS).Untuk membantu sekolah dalam melaksanakan pembelajaran yangefektif, Direktorat Pendidikan Menengah Umum menyiapkan sejumlahbuku pedoman/panduan dengan tujuan memberi acuan secara teknisbagi guru dan sekolah dalam menyiapkan perangkat dan melaksanakanpembelajaran dan penilaian secara mandiri sesuai dengan tuntutankurikulum 2004.Buku Pedoman ini disusun berdasarkan dokumen Kurikulum 2004,Pedoman Umum, dan Pedoman Khusus Pengembangan Silabus danPenilaian yang telah dikembangkan oleh Direktorat Dikmenum denganmemperhatikan kaidah akademik dan melalui proses validasi yangdilakukan oleh para Pakar Pendidikan dan Ahli Materi (Dosen, Guru,Pengawas, dll).Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, baik secara langsungmaupun tidak langsung dalam penyusunan pedoman ini, khususnyaProf. Djemari Mardapi, Ph.D beserta Tim dari Universitas NegeriYogyakarta, disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.Semoga pedoman ini dapat membantu guru dan sekolah dalammelaksanakan Kurikulum 2004.DirekturPendidikan Menengah UmumDr. ZamroniNIP. 130515046iiPedoman Khusus Bimbingan dan KonselingDaftar IsiKata PengantariDaftar IsiiiiI. PENDAHULUANA. Kurikulum Berbasis KompetensiB. Kompetensi yang DiharapkanII. POKOK-POKOK BIMBINGAN DAN KONSELINGDI SEKOLAHA. Wawasan Bimbingan dan KonselingB. Arah Kegiatan Bimbingan dan KonselingC. Kegiatan Pokok Bimbingan dan Konseling112551214III. JABARAN KOMPETENSI DAN MATERI SASARANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGA. Tugas PerkembanganB. Bidang BimbinganC. Kompetensi dan Sasaran Layanan Bimbingandan Konseling22IV. JABARAN KEGIATAN DAN PROGRAMBIMBINGAN DAN KONSELINGA. Kegiatan Layanan dan Kegiatan PendukungB. Program Bimbingan dan KonselingC. Penilaian Program Bimbingan dan Konseling25252835V. PENGELOLAAN PELAYANAN BIMBINGANDAN KONSELINGA. OrganisasiB. Personil Pelaksana373738191920Pedoman Khusus Bimbingan dan Konselingiii

aanPendanaanMekanisme Kerja PelayananBimbingan dan KonselingVI. PENGEMBANGAN43454646474750LAMPIRAN1. Laporan kegiatan harian dan/mingguan2. laporan layanan konseling individu3. Silabus layanan bimbingan dan konselingkurikulum 20044. Satuan kegiatan layanan/pendukungbimbingan dan konseling5. Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling(Standar Unit Sekolah Baru)515253DAFTAR ACUAN58545556I. PENDAHULUANA. Kurikulum Berbasis KompetensiKompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai, dansikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir danbertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraihsetiap waktu. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsistendan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten,dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikapsikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan berpikir danbertindak itu didasari oleh budi pekerti luhur, baik dalamkehidupan pribadi, sosial, kemasyarakatan, keberagamaan, dankehidupan berbangsa dan bernegara. Budi pekerti luhur itu sesuaidengan kaidah-kaidah agama, adat istiadat, aturan keilmuan,hukum perundangan, dan kebiasaan yang berlaku.Kurikulum berbasis kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dandampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melaluiserangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman kondisi individu yang dimanifestasikan sesuai dengan potensidan kebutuhannya.Sekolah berkewajiban menyelenggarakan pelayanan bimbingandan konseling terhadap siswa berkenaan dengan perkembanganpribadi, sosial, belajar, dan karir mereka. Selain guru pembimbing,guru mata pelajaran dan guru praktik di SMP, SMA, dan SMK sertaguru kelas di SD dan sederajat, serta personil sekolah lainnya dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai peran masingmasing untuk memberdayakan pelayanan bimbingan dan konseling. Dalam kaitan itu, guru pembimbing dan guru matapelajaran di SMP, SMA, dan SMK serta guru kelas di SD dansederajat, serta personil sekolah lainnya diharapkan senantiasaberkoordinasi dan bekerja sama secara rutin dan berkesinambungan dalam mewujudkan peranannya itu.ivPedoman Khusus Bimbingan dan KonselingPedoman Khusus Bimbingan dan Konseling1

B. Kompetensi yang DiharapkanKompetensi yang dibinakan terhadap peserta didik melaluikurikulum berbasis kompetensi, secara garis besar perlu kitaingatkan kompetensi pada jenjang pendidikan sebelumnya sebagaiberikut.1. Tamatan Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan sederajatdiharapkan memiliki kompetensi:a. mengenal dan berperilaku sesuai dengan ajaran agamayang dianutnya;b. mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri,belajar dan beraktivitas sehari-hari, serta peduli terhadaplingkungan dan masa depan;c. berpikir logis, kritis, dan kreatif serta berkomunikasimelalui berbagai media terutama dengan kelompoksebaya;d. menyenangi keindahan;e. membiasakan hidup bersih, bugar, dan sehat; danf. memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanahair.2. Tamatan Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah,dan sederajat diharapkan memiliki kompetensi:a. meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agamayang dianut dalam kehidupan;b. memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untukbelajar dan mempersiapkan karir, serta memanfaatkan danmemelihara lingkungan secara bertanggung jawab;c. berpikir logis, kritis, kreatif inovatif, memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media;d. menyenangi dan menghargai seni;e. menjalankan pola hidup mandiri dan sosial yang sehat,bersih, bugar, serta sehat rohani dan jasmani; danf. berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasacinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.2Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling3. Tamatan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, Madrasah Aliyah,dan sederajat diharapkan memiliki kompetensi:a. memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaranagama yang dianutnya;b. memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkankebersamaan dalam kehidupan;c. menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik sertaberetos belajar untuk melanjutkan pendidikan dan atauberkarya;d. mengalihgunakan kemampuan akademik dan keterampilanberkarya untuk hidup berkeluarga di masyarakat lokal,nasional, regional, dan internasional;e. menghargai dan berekspresi seni;f. mengembangkan pola hidup berdasarkan nilai-nilaikebersihan, kesehatan rohani, dan kebugaran jasmani;g. berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegarasecara demokratis; danh. memiliki pemahaman dan wawasan yang luas terhadapdunia pendidikan tinggi/lanjut dan mampu memilih jenisjurusan serta fakultas yang diinginkan sesuai kemampuan,bakat, dan minat yang dimilikinya.Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling3

II. POKOK-POKOK BIMBINGAN DAN KONSELINGDI SEKOLAHUraian dan arahan yang termuat di dalam Pedoman Khusus Bimbingandan Konseling Berbasis Kompetensi memuat hal-hal pokok sebagaiberikut. Lebih jauh isi panduan khusus itu dijabarkan untuk dilaksanakan pada setiap jenjang persekolahan.A. Wawasan Bimbingan dan KonselingTujuan Bimbingan dan Konselinga.Tujuan umum bimbingan dankonseling ialah memandirikanpeserta didik dan mengembangkan potensi mereka secaraoptimal.Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah kepada keefektifan hidupsehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik.Lebih khusus lagi, tujuantujuan tersebut dirumuskandalam bentuk kompetensi.b.c.KKanndpa Datakagneleetetanpa1. Pengertian Bimbingan dan KonselingBimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untukpeserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agarmandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbinganpribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingankarir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,berdasarkan norma-norma yang berlaku.Dalam pengertian tersebut tersimpul hal-hal pokok sebagaiberikut.a. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan.b. Pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan melaluikegiatan secara perorangan dan kelompok.c. Arah kegiatan bimbingan dan konseling ialah membantupeserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan seharihari secara mandiri dan berkembang secara optimal.d. Ada empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi,sosial, belajar, dan karir.e. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan melaluijenis-jenis layanan tertentu, ditunjang sejumlah kegiatanpendukung.f. Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkan padanorma-norma yang berlaku.Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling5

2. Tujuan Bimbingan dan Konselinga. Tujuan umum bimbingan dan konseling ialah memandirikanpeserta didik dan mengembangkan potensi mereka secaraoptimal.b. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yangmengarah kepada keefektifan hidup sehari-hari denganmemperhatikan potensi peserta didik.c. Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskandalam bentuk kompetensi.3. Fungsi Bimbingan dan KonselingPelayanan bimbingan dan konseling mengemban pemahaman,pencegahan, pengentasan termasuk ke dalam fungsi advokasi,dan pemeliharaan dan pengembangan.a. Fungsi Pemahaman: menghasilkan pemahaman pihakpihak tertentu untuk pengembangan dan pemecahanmasalah peserta didik/siswa meliputi: 1) pemahaman diridan kondisi peserta didik/siswa, orang tua, dan GuruPembimbing/Konselor, 2) lingkungan peserta didik/siswatermasuk di dalamnya lingkungan sekolah (peserta didik/siswa dan Guru Pembimbing/Konselor) dan keluarga pesertadidik/siswa dan orang tua), 3) lingkungan yang lebih luas,informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan sosialbudaya/nilai-nilai terutama oleh peserta didik/siswa.b. Fungsi Pencegahan: menghasilkan tercegahnya atauterhindarnya peserta didik/siswa dari berbagai permasalahanyang timbul dan menghambat proses perkembangannya.c. Fungsi Pengentasan: menghasilkan terentaskannya atauteratasinya berbagai permasalahan yang dialami pesertadidik/siswa.d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan: terpelihara danterkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positifpeserta didik/siswa dalam rangka perkembangan dirinyasecara mantap dan berkelanjutan.6Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling4. Prinsip Bimbingan dan KonselingPrinsip-prinsip bimbingan dan konseling berkenaan dengansasaran layanan, permasalahan yang dialami individu, programpelayanan BK, tujuan dan pelaksanaan pelayanan.a. Sasaran layanan: (1) melayani semua individu tanpamemandang usia (SMA/MA) , jenis kelamin, suku, agamadan status sosial ekonomi, (2) memperhatikan tahapanperkembangan individu, (3) perhatian adanya perbedaanindividu, “individual differencies” dalam layanan.b. Permasalahan yang dialami individu (klien): (1)menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individuterhadap penyesuaian pengaruh lingkungan baik di rumah,sekolah, dan masyarakat sekitar, (2) timbulnya masalahpada individu oleh karena adanya kesenjangan sosial,ekonomi, dan budaya.c. Program pelayanan BK: (1) BK bagian integral dari upayapendidikan dan pengembangan individu, sehingga programpelayanan BK diselaraskan dengan program pendidikandan pengembangan diri klien, (2) Program pelayanan BKharus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan klienmaupun lingkungan, (3) Program pelayanan BK untukSMA/MA disusun dengan mempertimbangkan adanya tahapperkembangan individu, (4) program pelayanan BK perludiadakan penilaian hasil layanan.d. Tujuan dan pelaksanaan pelayanan: (1) diarahkan untukpengembangan individu yang akhirnya mampu secaramandiri membimbing diri sendiri, (2) pengambilankeputusan yang diambil oleh klien hendaknya atas kemauandiri sendiri, (3) permasalahan individu dilayani oleh tenagaahli/profesional yang relevan dengan permasalahanindividu, (4) perlu adanya kerja sama dengan personilsekolah dan orang tua peserta didik/siswa dan bila perludengan pihak lain yang berkewenangan denganpermasalahan individu, (5) proses pelayanan BK melibatkanindividu yang telah memperoleh hasil pengukuran danpenilaian layanan.Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling7

5. Azas Bimbingan dan KonselingDi dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling,diperlukan adanya azas-azas sebagai dasar/fundamen layanan.Ada dua belas (12) azas yang harus diperhatikan danpemakaiannya disesuaikan dengan kegiatan layanan.a. Azas Kerahasiaan: menuntut dirahasiakannya segenapdata dan keterangan tentang diri klien. Guru Pembimbing/Konselor berkewajiban penuh memelihara dan menjagasemua data dari keterangan itu terjaga kerahasiaannya.b. Azas Kesukarelaan: menghendaki adanya kesukaan dankerelaan klien menjalani layanan yang diperuntukkan bagidirinya. Guru Pembimbing/Konselor berkewajiban membinadan mengembangkan kesukarelaan tersebut.c. Azas Keterbukaan: menghendaki klien bersikap terbukadan tidak berpura-pura dalam mengemukakan/ memberikanketerangan dan dalam menerima berbagai informasi danmateri dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya.d. Azas Kegiatan: menghendaki agar klien aktif dalamkegiatan layanan dan Guru Pembimbing/Konselor perlumendorong klien beraktivitas dalam layanan.e. Azas Kemandirian: klien menjadi individu yang mandiridengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri danlingkungannya, mampu mengambil keputusan danmengarahkan diri serta mewujudkan diri secara mandiri.f. Azas Kekinian: menghendaki permasalahan klien baru/dalam kondisi sekarang.g. Azas Kedinamisan: menghendaki isi layanan dan sasaranlayanan (klien) sama-sama bergerak maju dan berkembangdari waktu ke waktu.h. Azas Keterpaduan: menghendaki adanya keharmonisan,saling menunjang dan terpadu dalam kerja sama pihakpihak yang berperan dalam memberikan layanan.i.Azas Kenormatifan: menghendaki kesesuaian antaralayanan yang diberikan dengan norma-norma yang ada,nilai dan norma agama, adat istiadat, ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.j. Azas Keahlian: menghendaki supaya layanan yangdiberikan kepada klien berdasarkan atas kaidah-kaidahprofesional, baik dalam layanan maupun penegakkan kodeetik.k. Azas Alih Tangan Kasus: menghendaki supaya pihak-pihakyang tidak berkewenangan dan tidak mampu oleh karenapermasalahan klien dialihtangankan kepada pihak yangberkewenangan dan mampu, sehingga klien memperolehbantuan yang tepat dan tuntas.l. Azas Tut Wuri Handayani: menghendaki secarakeseluruhan rangkaian layanan dapat menciptakan suasanayang dapat memberikan rasa aman, mengembangkanketeladanan, dorongan serta kesempatan yang seluasluasnya kepada peserta didik/siswa untuk maju.6. Visi dan Misia. Visi bimbingan dan konseling mengacu kepada kehidupanmanusia yang membahagiakan; bimbingan dan konselingmembantu individu untuk mampu mandiri, berkembang,dan berbahagia.b. Misi bimbingan dan konseling di sekolah memberikanpelayanan bantuan agar peserta didik berkehidupan seharihari yang efektif dan mandiri berkembang secara optimalmelalui dimilikinya berbagai kompetensi berkenaan denganpengembangan diri, pemahaman lingkungan, pengambilankeputusan dan pengarahan diri, merencanakan masadepan, berbudi pekerti luhur serta beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa.7. Paradigma Bimbingan dan KonselingProfesi Bimbingan dan Konseling merupakan keahlianpelayanan dengan paradigma layanan bantuan yang dapat8Pedoman Khusus Bimbingan dan KonselingPedoman Khusus Bimbingan dan Konseling9

bersifat paedagogies, psikiologis dan religius/spiritual. Denganparadigma/contoh perubahan pelayanan Bimbingan danKonseling mengacu pada upaya pendidikan denganmemperhatikan faktorfaktor psikologis, dan religius/spiritualindividu yang dilayani dan unsur budaya/etnis yang melatarbelakangi individu sebagai peserta didik/siswa.a. Pelayanan Bimbingan dan Konseling bersifat PaedagogisMateri pelayanan BK dikemas dengan memperhatikanperkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni. Darisudut pandang paedagogis atau pendidikan, bimbingan dankonseling adalah bagian integral dari pendidikan, yaitutujuan pendidikan adalah juga menjadi tujuan BK.Landasan, fungsi, prinsip-prinsip BK harus sejalan dengankonsep pendidikan. Dari pendekatan paedagogis, siswatidak hanya belajar melakukan melalui latihan dan belajarmelalui pengajaran, juga belajar menjadi (learning to be),mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin, danmengembangkan diri menjadi manusia seutuhnya sertamenyentuh hal-hal yang berurusan dengan (a)pengembangan hubungan interpersonal, (b) intrapersonal,(c) pengembangan motivasi, (d) komitmen, (e) daya juang,(f) kematangan/ketahanlamaan (adversity), (g)mengembangkan karir.Bimbingan dan konseling merupakan ilmu khusus, sehinggatugas dan tanggung jawab yang diemban oleh para GuruPembimbing/Konselor dan Guru Mata Pelajaran yang alihfungsi pada BK , perlu dievaluasi kembali.Sebutan predikat Konselor secara eksplisit di dalamUndang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem PendidikanNasional merupakan pengakuan formal terhadapeksistensi profesi Konselor sebagai tenaga pendidik lainnyaseperti guru (Sunaryo Kartadinata, 1996;5).b. Pelayanan Bimbingan dan Konseling bersifat PsikologisPendekatan Psikologis pada bimbingan dan konseling ialahpada bimbingan, yang dilakukan pada awal memasuk SMA/10 Pedoman Khusus Bimbingan dan KonselingMA, melibatkan orang tua dan seluruh guru, dan bentukbimbingan berupa pelatihan dengan materi pengembangandinamika kelompok, berpikir kritis dan kreatif, sedangkanpada konseling; dapat dilakukan kapan saja denganbekerja sama dengan guru mata pelajaran, bila diperlukankerja sama dengan pihak terkait.Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan prosesbantuan bagi siswa dengan memperhatikan kemungkinandan kenyataan tentang adanya kesulitan siswa

Bimbingan dan Konseling 47 VI.PENGEMBANGAN 50 LAMPIRAN 51 1.Laporan kegiatan harian dan/mingguan52 2.laporan layanan konseling individu 53 3.Silabus layanan bimbingan dan konseling kurikulum 2004 54 4.Satuan kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling 55 5.Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling (Standar Unit Sekolah Baru) 56

Related Documents:

2. Mengidentifikasi latar belakang perlunya bimbingan dan konseling 3. Menguraikan sejarah perkembangan bimbingan dan konseling 4. Menjelaskan tujuan bimbingan dan konseling 5. Menguraikan fungsi bimbingan dan konseling Waktu 3x50 menit Materi Pokok Konsep Dasar I (satu) Bimbingan dan Konseling :

bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh seluruh staff, Disekolah ini kepala sekolah juga merangkap sebagai guru bimbingan konseling, kepala sekolah lah menjalankan seluruh mekanisme layanan bimbingan konseling yang dibantu seluruh staff. Pengorganisasian bimbingan konseling

konseling, bimbingan, dan psikoterapi 2. Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan dasar-dasar konseling di dalam 1. Fungsi psikologi dalam pengamalannya sebagai ilmu 2. Pengertian konseling, bimbingan, dan psikoterapi 3. Fungsi konseling 4. Tipe Konseling 5. Karakteristik Konseling 1, 2 3 x 50 menit Partisipasi Mahasiswa 5 % 1, 6,7

terminasi. Dalam melaksanakan bimbingan dan konseling Islam diperlukan metode untuk melaksanakanya. Berikut adalah metode yang diterapkan di padepokan Anggur Ijo Ngalian Semarang: a. Metode konseling individu b. Metode konseling kelompok cData tentang keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling islam di

PRAKTIK KETERAMPILAN KONSELING Bahan Pelatihan bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Bidang Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Dr. Suwarjo, M.Si Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGAYAKARTA 2008

Mengingat pentingnya bimbingan dan konseling dalam membantu pengembangan karakter peserta, maka munculah sebuah pertanyaan bagaimanakah peranan bimbingan dan konseling dalam mengembangkan karakter peserta didik. PEMBAHASAN Bimbingan dan konseling merupakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan.

manajemen bimbingan dan konseling. Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala aktivitas yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi di bidang bimbingan dan konseling

accounting techniques, their definitions, process, advantages, and benefits. KEYWORDS: Accounting, Activity Based Costing, Balanced Scorecard, Budgeting, Just in Time INTRODUCTION There is kind of agreement that accounting is the language of business; to figure out the financial position of an organization; identifying the level of gain or loss which is the result of business' operations, and .