MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING TANPA

2y ago
65 Views
2 Downloads
1.38 MB
208 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ciara Libby
Transcription

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING TANPAALOKASI JAM PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 3SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013SKRIPSIdisajikan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1untuk memperoleh gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Bimbingan dan KonselingOlehUlvina Rachmawati1301408061JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2013

PENGESAHANSkripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi JurusanBimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarangpada:HariTanggal::Panitia UjianKetuaSekertarisProf. Dr. Haryono, M. Si.NIP. 1962022 198601 1 001Dr. Awalya M. Pd., Kons19601101 198710 1 001Penguji UtamaDra. M. Th. Sri Hartati, M.Pd., KonsNIP. 19601228 198601 2 001Penguji/ Pembimbing IPenguji/ Pembimbing IIDrs. Eko Nusantoro, M. Pd19600205 199802 1 001Kusnarto Kurniawan, M.Pd., Kons.19710114 200501 1 002ii

LEMBAR PERNYATAANSaya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karyasaya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atauseluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi inidikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hariterbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka sayabersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Semarang, Februari 2013Ulvina Rachmawati1301408061iii

ABSTRAKRachmawati, Ulvina. 2013. Manajemen Bimbingan dan Konseling Tanpa AlokasiJam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang. Skripsi, Bimbingan danKonseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. PembimbingI: Drs. Eko Nuswantoro, M. Pd., Pembimbing II: Kusnarto Kusniawan M. Pd.,Kons.,Kata Kunci : bimbingan dan konseling, manajemen, tanpa alokasi jampembelajaranPenelitian ini dilatarbelakangi adanya kesenjangan antara bimbingan dankonseling (BK) sebagai kegiatan pengembangan diri yang membantumengembangkan diri siswa dengan adanya kebijakan tidak adanya alokasi jam didalam pembelajaran untuk BK yang mengakibatkan ketidakoptimalan dalampelaksanaan BK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses manajemen BKtanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang meliputiperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini bersifatkualitatif dan meneliti penerapan manajemen BK tanpa alokasi di SMA Negeri 3Semarang. Responden penelitian adalah konselor sekolah dan personel sekolah.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.Analisis data berpedoman pada model analisis Miles dan Hubberman (1992) yaitupengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa manajemen BK tanpa alokasijam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang berjalan kurang baik dimanaperencanaan BK berjalan cukup baik ditunjukkan dengan adanya program BK.Pengorganisasian berjalan cukup baik ditunjukkan dengan adanya strukturorganisasi BK dan papan pembagian tugas. Pelaksanaan BK tidak sesuai denganprogram yang telah dibuat. Evaluasi cukup baik hal ini ditunjukkan denganadanya laporan BK yang menyatakan ada kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.Perlu adanya ketegasan tentang kegiatan BK dalam pengembangan diri di SMANegeri 3 Semarang atau adanya alokasi waktu di dalam jam pembelajaran agarkegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan efektif dan efesien.Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajemen BK tanpa alokasi jampembelajaran dilaksanakan kurang baik dan prosesnya sama dengan manajemenBK pada umumnya tetapi idealnya BK diberikan alokasi waktu di dalam jampembelajaran agar berjalan efektif. Rekomendasi peneliti yaitu pihak sekolahlebih memahami kegiatan BK dan memberikan alokasi waktu untuk BK dankonselor sekolah hendaknya selalu mengembangkan potensinya.iv

MOTTO DAN PERSEMBAHANMottoMan jada wa jadda (barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akanberhasil)I am only one but still I am one, I cannot do everything but I can dosomething, I will not refuse to do something that I can do. (Helen Keller)Persembahan untukKeluargaku tersayangSahabatkuAlmamaterkuv

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat danhidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ManajemenBimbingan dan Konseling Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran di SMA Negeri 3Semarang”. Skripsi ini disusun dalam rangka mencapai gelar Sarjana PendidikanUniversitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi initidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Olehkarena itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas NegeriSemarang2. Hardjono, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarangyang telah mengesahkan skripsi ini3. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., Ketua Jurusan Bimbingan dan KonselingUniversitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian4. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telahmemberi arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini5. Kusnarto Kurniawan, M. Pd., Kons., selaku dosen pembimbing II yangtelah memberi arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini6. Dra. M. Th Sri Hartati, M.Pd., Kons., selaku penguji utama yang telahmenguji dan memberi arahan dalam skripsi ini7. Drs. Bambang Niantomulyo, M.Pd., selaku kepala SMA Negeri 3Semarang yang telah memberikan ijin penelitian8. Kusmiyati S. Pd., selaku konselor SMA Negeri 3 Semarang yangmembantu terlaksananya penelitianvi

9. Karyawan dan guru di SMA Negeri 3 Semarang yang membantuterlaksananya penelitian10. Kedua orang tuaku dan adik-adikku (Rizqa dan Adis) atas doa dandukungannya11. Sahabat-sahabatku (Prisa, Anik, Ayu, Mera, Estu, Krisna, Yuni, Anisa danTenny) atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yangtidak bisa penulis sebutkan satu per satuSemoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasandari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagipembaca.Semarang, Februari 2013Penyusunvii

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .HALAMAN PENGESAHAN .LEMBAR PERNYATAAN .ABSTRAK .MOTTO DAN PERSEMBAHAN .KATA PENGANTAR .DAFTAR ISI .DAFTAR TABEL .DAFTAR GAMBAR .DAFTAR LAMPIRAN .iiiiiiivvviviiixxixiiBAB 1 PENDAHULUAN1.1Latar Belakang .1.2Fokus Penelitian .1.3Tujuan Penelitian .1.4Manfaat Penelitian .1.5Garis Besar Penulisan Skripsi .16778BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA2.1Konsep Manajemen Bimbingan dan Konseling (MBK) .2.1.1 Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling .2.1.2 Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling .2.1.3 Pripsip-prinsip Manajemen Bimbingan dan Konseling .2.1.4 Fungsi Manajemen Bimbingan dan Konseling .2.1.5 Manajemen Sekolah .2.1.6 Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling .2. 2 Manajemen BK Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran .2.2.1 Pengertian MBK Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran .2.2.2 Fungsi MBK Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran .2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi MBK Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan MBK Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran .2.3Kerangka Analisis .11111314162831343436484951BAB 3 METODE PENELITIAN3.1Pendekatan Penelitian .3.2Desain Penelitian .3.3Setting Penelitian .3.4Subjek dan Objek Penelitian .3.5Data dan Sumber Data .3.6Instrumen Penelitian .3.7Teknik Pengumpulan Data .53545656596060viii

3.7.13.7.23.7.33.83.9Observasi .Wawancara .Dokumentasi.Teknik Analisis Data .Teknik Keabsahan Data .6062646568BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN4.1Hasil Penelitian .724.1.1 Perencanaan .724.1.2 Pengorganisasian .774.1.3 Pelaksanaan .814.1.4 Evaluasi .844.1.5 Faktor Pendukung dan Penghambat .864.2Pembahasan .884.2.1 MBK Tanpa Alokasi Jam Pembelajaran di SMA N 3 Semarang .914.2.1.1 Perencanaan .914.2.1.2 Pengorganisasian .944.2.1.3 Pelaksanaan .954.2.1.4 Evaluasi .984.2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat dalam MBK Tanpa Alokasi JamPembelajaran di SMA N 3 Semarang . 1004.3 Keterbatasan Penelitian . 101BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN5.1Simpulan .5.2Saran .102104DAFTAR PUSTAKA .106LAMPIRAN .109ix

DAFTAR TABELTabelHalaman3.1 Daftar informan dan data .643.2 Fokus data, teknik pengumpulan, dan sumber data .714.1 Data sarana dan prasarana BK SMA Negeri 3 Semarang .794.2 Struktur organisasi BK di SMA Negeri 3 Semarang .91x

DAFTAR BAGANBaganHalaman2.1 Subjek dan Objek Penelitian .573.1 Bagan teknik analisis model Miles dan Huberman .704.1 Bagan penanganan masalah siswa di SMA N 3 Semarang .974.2 Bagan keterkaitan bidang-bidang pendidikan . 108xi

DAFTAR LAMPIRANLampiranHalaman1. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian di SMAN 3 Semarang .2. Profil SMA Negeri 3 Semarang .3. Program bimbingan dan konseling SMA Negeri 3 Semarang .4. Kisi-kisi dan pedoman observasi .5. Kisi-kisi dan pedoman wawancara.6. Kisi-kisi dan pedoman dokumentasi .7. Hasil observasi .8. Hasil wawancara .9. Hasil dokumentasi .10. Gambar/ Foto .xii130131137163166180183189232235

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangPermendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan(sekolah) perlu mengembangkan dan menetapkan kurikulum yang disesuaikandengan kebutuhan yang ada di sekolah yang lebih dikenal dengan sebutanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), artinya sekolah dapat membuatkurikulum sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan sekolahsehingga kurikulum sekolah satu dengan yang lain berbeda. Struktur kurikulummerupakan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalampembelajaran, struktur kurikulum menyangkut tentang kompetensi-kompetensiyang harus dimiliki oleh setiap peserta didik.Untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi tersebut, dalam KTSPdikembangkan kegiatan pengembangan diri dan muatan lokal sebagai bagianintegral dari struktur kurikulum tingkat pendidikan dasar dan menengah.Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar matapelajaran yang membantu sekolah dalam membentuk watak dan kepribadianpeserta didik. Kegiatan pengembangan diri diberikan melalui kegiatanlayanan bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Hal tersebut sesuai1

2Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan PendidikanDasar dan Menengah yang menyatakan:Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harusdiasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikankesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan danmengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minatsetiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatanpengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing olehkonselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukandalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangandiri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yangberkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,belajar, dan pengembangan karir peserta didik.Hal di atas jelas menyebutkan bahwa pengembangan diri dapat dilakukanmelalui pelayanan bimbingan dan konseling yang difasilitasi atau dilaksanakanoleh guru bimbingan dan konseling (BK) atau konselor sekolah. Pengembangandiri yang dilakukan dalam bentuk pelayanan bimbingan dan konseling bertujuanuntuk memfasilitasi peserta didik berkenaan dengan masalah diri pribadi dankehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karir. Materi yang diberikan jugaberkenaan dengan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik,sehingga peserta didik dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya disemua bidang. Bentuk pelayanan bimbingan dan konseling adalah denganmemberikan 9 layanan bimbingan dan konseling dan melakukan 6 kegiatanpendukung bimbingan dan konseling.Sembilan layanan tersebut meliputi layanan orientasi, informasi,penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, bimbingan kelompok, konselingkelompok, konseling individual, konsultasi dan mediasi. Sedangkan enamkegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah himpunan data, tampilan

3kepustakaan, konferensi kasus, instrumentasi bimbingan dan konseling, alihtangan kasus dan kunjungan rumah. Semua layanan dan kegiatan pendukungtersebut mengacu pada bidang bimbingan dan konseling yaitu bidang pribadi,sosial, belajar dan karir.Agar pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan secara optimalmaka konselor sekolah memerlukan kegiatan manajerial yang baik, dankemampuan manajerial sesungguhnya merupakan salah satu kompetensi yangwajib dimiliki oleh konselor sekolah. Permendiknas No 27 Tahun 2008 tentangStandar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menyatakan bahwaseorang konselor sekolah harus menguasai semua kompetensi yang telahditentukan, salah satu kompetensi yang wajib dikuasai adalah kompetensiprofesional ke 13-15 yaitu seorang konselor dituntut mampu melakukanmanajemen bimbingan dan konseling. Manajemen bimbingan dan konselingadalah segala aktivitas yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan dan evaluasi di bidang bimbingan dan konseling.Manajemen bimbingan dan konseling sangatlah penting dalam pelayananbimbingan dan konseling, karena manajemen bimbingan dan konseling terkaitdengan program bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan kondisi nyatapeserta didik. Dengan manajemen bimbingan dan konseling yang baik makakualitas proses dan hasil layanan bimbingan dan konseling juga dapat meningkatdimana berujung pada kualitas sekolah yang baik pula.Hasil penelitian Santoadi (2008: 221) menyimpulkan bahwa kekurangandari manajemen BK di SMA adalah (a) masih adanya koordinator dan staf BK

4yang tidak berlatar belakang BK, (b) masih sedikit SMA yang melakukanassesmen kebutuhan, (c) layanan klasikal diberikan pada kelas tertentu dan tidakteratur, (d) mayoritas layanan klasikal dilakukan secara terputus-putus baik materidan waktunya, dan (e) evaluasi yang dilakukan berdasarkan kesan bukan data.Santoadi mengungkapkan alasan dari kekurangan pelaksanaan manajemenbimbingan dan konseling tersebut karena adanya kebijakan sekolah akanketiadaan jam BK yang berarti kegiatan BK lebih banyak dilaksanakan di luar jampembelajaran yang berakibat pada kurang optimalnya pelaksanaan bimbingan dankonseling di sekolah sehingga siswa kurang berkembang secara optimal.Namun pada Petunjuk Teknis Penyusunan Program Pengembangan Dirimelalui Layanan BK tahun 2010 menyatakan kendala dalam pelaksanaanpengembangan diri selama ini adalah (a) masih belum sesuainya pelaksanaanpengembangan diri dengan ketentuan yang diatur dalam standar pengelolaan, (b)belum optimalnya pemanfaatan guru BK, (c) pelaksanaan BK hanya untukpermasalahan individu dalam bidang sosial, (d) banyak sekolah yang belummengembangkan penilaian program pengembangan diri sehingga penilaiannyaberdasar intuisi, dan (e) adanya anggapan guru BK bahwa pengembangan diriadalah mata pelajaran sehingga perlu SK, KD, silabus dan wajib masuk kelas.Selain itu, pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang strukturkurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa kegiatanbimbingan dan konseling merupakan kegiatan pengembangan diri dan kegiatanpengembangan diri tersebut memiliki alokasi waktu ekuivalen 2 jam pembelajaranper minggu. Ekuivalen berarti disamakan atau setara jadi makna ekuivalen dengan

52 jam pembelajaran adalah setara dengan 2 jam pembelajaran, pelaksanaannyabisa dilakukan di dalam jam pembelajaran dan di luar jam pembelajaran. Dengankata lain, pelayanan bimbingan dan konseling tidak harus di dalam jampembelajaran melainkan bisa di luar jam pembelajaran dengan jumlah alokasiwaktunya 2 jam pembelajaran. Walaupun begitu idealnya pelayanan bimbingandan konseling diberikan waktu di dalam jam pembelajaran agar kinerja konselorlebih berkembang sehingga pelayanan yang diberikan dapat berjalan secaraoptimal.Beberapa pernyataan diatas menunjukkan bahwa di beberapa sekolahkegiatan bimbingan dan konseling berjalan kurang baik karena ketidakadaanalokasi waktu di dalam jam pembelajaran untuk kegiatan bimbingan dankonseling sehingga siswanya berkembangan tidak optimal. Hal tersebut berbedadengan kondisi di SMA Negeri 3 Semarang, seperti yang kita ketahui SMANegeri 3 Semarang merupakan salah satu sekolah yang terbaik di Semarang dansiswanya mampu berprestasi dalam berbagai bidang dan berbagai tingkat yangberarti siswanya mampu mengembangkan potensinya dengan optimal. Potensisiswa yang optimal ini tentunya tidak lepas dari peran bimbingan dan konselingSMA Negeri 3 Semarang padahal bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3Semarang tidak memiliki alokasi waktu di dalam jam pembelajaran. Hal initentunya menunjukkan konselor di SMA Negeri 3 Semarang melakukanmanajemen bimbingan dan konseling sangat baik.Kesenjangan yang terjadi di SMA Negeri 3 Semarang dengan sekolahyang lain dimana ketidakadaan alokasi waktu di dalam jam pembelajaran di

6sekolah lain menjadi kendala dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dankonseling sehingga siswanya kurang optimal perkembangannya, sedangkan SMANegeri 3 Semarang mampu mengembangkan siswanya walaupun bimbingan dankonselingnya tidak memiliki alokasi waktu di dalam jam pembelajaran. Latarbelakang tersebutlah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti hal tersebutdengan mengambil judul “Manajemen Bimbingan dan Konseling Tanpa AlokasiJam Pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang Tahun Ajaran 2012/ 2013”.1.2Fokus PenelitianBerdasarkan dari latar belakang diatas, fokus masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana proses manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jampembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang tahun ajaran 2012/ 2013. Selanjutnyafokus masalah tersebut dirinci ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:a.Bagaimana perencanaan bimbingan dan konseling tanpa alokasi jampembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang?b.Bagaimanakah pengorganisasian bimbingan dan konseling tanpa alokasi jampembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang?c.Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling tanpa alokasi jampembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang?d.Bagaimana evaluasi bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajarandi SMA Negeri 3 Semarang?e.Apa faktor pendukung dan penghambat dalam proses manajemen bimbingandan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang?

71.3Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses manajemenbimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3Semarang tahun ajaran 2012/ 2013, dengan tujuan khususnya adalah:a.Memperoleh informasi yang mendalam tentang perencanaan bimbingan dankonseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang.b.Memperoleh informasi yang mendalam tentang pengorganisasian bimbingandan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA 3 Semarang.c.Memperoleh informasi yang mendalam tentang pelaksanaan bimbingan dankonseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang.d.Memperoleh informasi yang mendalam tentang evaluasi bimbingan dankonseling tanpa alokasi jam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang.e.Memperoleh informasi yang mendalam tentang faktor pendukung danpenghambat dalam proses manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasijam pembelajaran di SMA Negeri 3 Semarang.1.4Manfaat PenelitianHasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secarateoritis maupun praktis.1.4.1Manfaat TeoritisUntuk memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmupengetahuan khususnya bagi konselor sekolah dalam manajemen bimbingan dankonseling tanpa alokasi jam pembelajaran.

81.4.2Manfaat Praktisa.Dinas pendidikanPenelitian ini dapat memberikan masukan mengenai manajemenbimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran.b.Kepala SekolahPenelitian ini dapat mengetahui keadaan manajemen bimbingan dankonseling di sekolahnya dan memberikan masukan akan manajemenbimbingan dan konseling tanpa alokasi jam pembelajaran.c.Konselor sekolahPenelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi konselorsekolah dalam manajemen bimbingan dan konseling tanpa alokasi jampembelajaran.d.MahasiswaPenelitian ini memberikan pengalaman dan tambahan pengetahuan bagimahasiswa dalam memahami manajemen bimbingan dan konseling tanpaalokasi jam pembelajaran.1.5Garis Besar Penulisan SkripsiUntuk memberikan gambaran yang menyeluruh akan skripsi ini, makaperlu disusun sistematika skripsi. Skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagianawal, bagian inti, dan bagian akhir.1.5.1Bagian Awal SkripsiBagian ini berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, halamanmotto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran.

91.5.2Bagian Inti SkripsiBab I PendahuluanBab pendahuluan berisi tentang gambaran secara global akanseluruh isi skripsi yang meliputi latar belakang permasalahan,penegasan istilah atau batasan operasional, tujuan penelitian,manfaat dan sistematika skripsi.Bab II Tinjauan PustakaBab ini terdiri atas kajian pustaka yang melandasi judul skripsi inidan akan membahas tentang manajemen bimbingan dan konselingyang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengawasan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.Bab III Metodologi PenelitianBab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian iniyang meliputi: jenis penelitian, desain penelitian, sumber data,metode pengumpulan data, teknik keabsahan data, dan analisisdata.Bab IV Hasil dan PembahasanBab ini berisi tentang hasil penelitian yang meliputi: hasilpenelitian, analisis dan interpretasi data, dan pembahasan hasilpenelitian.

10Bab V PenutupBab ini penulis memberikan interpretasi atau simpulan dari hasilpenelitian serta saran-saran dan bagian akhir berisi lampiranlampiran.1.5.3Bagian Akhir SkripsiBagian akhir ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran yangmendukung dalam penelitian ini.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Konsep Manajemen Bimbingan dan Konseling2.1.1Pengertian Manajemen Bimbingan dan KonselingManajemen berasal dari bahasa Inggris, management dengan kata kerja tomanage yang artinya mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol.Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber dayamanusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatuorganisasi yang mencapai tujuan tertentu (Hikmat 2011: 11). Sedangkan Terrydalam Hikmat (2011: 12) menyatakan manajemen adalah suatu proses yang khasyang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai yangditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.Darft (2002: 8) menyatakan bahwa manajemen adalah pencapaian sasaransasaran organisasi dengan cara efektif dan efesien melalui perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi.Sedangkan Satori sebagaimana dikutip oleh Rusman (2009: 121) mengemukakanbahwa “manajemen pendidikan merupakan keseluruhan proses kerja sama denganmemanfaatkan semua sumber personel dan material yang tersedia dan sesuaiuntuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif danefesien”.11

12Pendapat dari berbagai ahli diatas yang beragam dapat ditarik kesimpulanbahwa manajemen mempunyai beberapa esensi yaitu (1) manajemen sebagaisuatu proses kegiatan, (2) manajemen untuk mencapai tujuan, dan (3) manajemenmemanfaatkan sumber daya (manusia, lingkungan, fasilitas, sarana, prasarana, danlain-lain).Manajemen sangat penting dan dibutuhkan dalam suatu organisasi jugabagi seorang individu, hal tersebut dikarenakan manajemen berkaitan denganpencapaian suatu tujuan. Dengan kemampuan manajemen yang baik maka tujuanakan lebih mudah dicapai, sebaliknya tanpa manajemen, suatu organisasi atauindividu akan lebih sulit dalam mencapai tujuan. Bimbingan dan konselingmerupakan salah satu organisasi yang ada di dalam sekolah yang jugamemerlukan adanya manajemen agar dapat mencapai tujuannya.Sugiyo (2012: 28) menyatakan manajemen bimbingan dan konselingadalah kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling,pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling,menggerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingandan konseling, memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dankonseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konselinguntuk mengetahui apakah semua kegiatan layanan sudah dilaksanakan danmengetahui bagaimana hasilnya.Selain itu, Gibson (2011: 566) juga menyatakan bahwa manajemenbimbingan dan konseling adalah aktivitas-aktivitas yang memfasilitasi eliputiaktivitas

13administratif seperti pelaporan dan perekaman, perencanaan dan kontrol anggaran,manajemen fasilitas dan pengaturan sumber daya.Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan manajemen bimbingan dankonseling adalah kegiatan manajemen yang dilakukan oleh konselor untukmemfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling mulai dari perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan bimbingandan konseling yang efektif dan efesien dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang ada.2.1.2Tujuan Manajemen Bimbingan dan KonselingSetiap organisasi dan kegiatan mempunyai tujuan yang ingin dicapai,untuk mencapainya maka diperlukan adanya kegiatan

manajemen bimbingan dan konseling. Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala aktivitas yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi di bidang bimbingan dan konseling

Related Documents:

Bimbingan dan Konseling 47 VI.PENGEMBANGAN 50 LAMPIRAN 51 1.Laporan kegiatan harian dan/mingguan52 2.laporan layanan konseling individu 53 3.Silabus layanan bimbingan dan konseling kurikulum 2004 54 4.Satuan kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling 55 5.Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling (Standar Unit Sekolah Baru) 56

2. Mengidentifikasi latar belakang perlunya bimbingan dan konseling 3. Menguraikan sejarah perkembangan bimbingan dan konseling 4. Menjelaskan tujuan bimbingan dan konseling 5. Menguraikan fungsi bimbingan dan konseling Waktu 3x50 menit Materi Pokok Konsep Dasar I (satu) Bimbingan dan Konseling :

bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh seluruh staff, Disekolah ini kepala sekolah juga merangkap sebagai guru bimbingan konseling, kepala sekolah lah menjalankan seluruh mekanisme layanan bimbingan konseling yang dibantu seluruh staff. Pengorganisasian bimbingan konseling

A. Deskripsi Konseptual Manajemen Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling Sebagai dasar perumusan makna manajemen pelaksanaan BK, terlebih dahulu dikemukakan makna manajemen secara umum. Rumusan manajemen telah banyak disebutkan da

PRAKTIK KETERAMPILAN KONSELING Bahan Pelatihan bagi Guru Bimbingan dan Konseling (Konselor) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Bidang Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Dr. Suwarjo, M.Si Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGAYAKARTA 2008

konseling, bimbingan, dan psikoterapi 2. Mahasiswa dapat memahami, mengerti, dan menjelaskan dasar-dasar konseling di dalam 1. Fungsi psikologi dalam pengamalannya sebagai ilmu 2. Pengertian konseling, bimbingan, dan psikoterapi 3. Fungsi konseling 4. Tipe Konseling 5. Karakteristik Konseling 1, 2 3 x 50 menit Partisipasi Mahasiswa 5 % 1, 6,7

manajemen bimbingan dan konseling di SMAN Karangreja Kabupaten Purbalingga; dan (2) untuk menganalisis problematika manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMAN Karangreja Kabupaten Purbalingga. Pendekatan penelitian ini adalah

STM32 and ultra‑low‑power. 4 9 product series – more than 40 product lines . proliferation of hardware IPs and higher‑level programming languages greatly facilitates the work of developers. High‑ performance Cortex‑M STM32 F7 Ultra‑ low‑power Mainstream Cortex‑M3 STM32 F2 STM32 L1 STM32 F1 Cortex‑M STM32 F4 STM32 L4 STM32 F3 Cortex‑M M STM32 L0 STM32 F0 STM32 H7 ST .