BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja

2y ago
53 Views
7 Downloads
218.81 KB
17 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cannon Runnels
Transcription

10BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Kepuasan Kerja1.Pengertian Kepuasan KerjaKepuasan kerja merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan,yang dihasilkan dari suatu evaluasi pada karakteristik-karakteristiknya.Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaanyang positif mengenai pekerjaannya, sedangkan seseorang dengan kepuasankerja rendah memiliki perasaan negatif terhadap pekerjaannya (Robbins &Judge, 2018). Siagian (2008) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakansuatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun bersifatnegatif tentang pekerjaannya. Sementara As’ad (2004) mengungkapkanbahwa kepuasan kerja suatu sikap yang positif dan menyangkut penyesuaiandiri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja,termasuk di dalamnya masalah finansial, kondisi sosial, kondisi fisik ,2015)mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu tingkat emosi yang positif danmenyenangkan individu.Dari penjelasan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa nterhadappekerjaannya. Karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akanmenunjukkan sikap positif terhadap pekerjaannya, sedangkan karyawan

11yang tidak puas terhadap pekerjaannya cenderung menunjukkan sikapnegatif terhadap pekerjaannya.2.Aspek-aspek Kepuasan KerjaHerzberg (dalam Robbins & Judge, 2018) mengemukakan beberapaaspek kepuasan kerja antara lain:a.Prestasi kerjaKeberhasilan karyawan menyelesaikan tugas serta mencapaiprestasi yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan karyawan dalammenghasilkan output yang lebih baik bagi perusahaan, berkualitas, dantepat waktu.b.PengakuanBesar kecilnya penghormatan atau pengakuan dari atasan yangdiberikan kepada karyawan atas kinerjanya. Hal ini berkaitan denganada atau tidaknya kemampuan atasan untuk mendengar, memahami,dan mengakui pendapat atas hasil pekerjaan karyawan.c.Pekerjaan itu sendiriBesar kecilnya tantangan yang dirasakan oleh karyawan, minatterhadap pekerjaan, perhatian terhadap keselamatan kerja, variasi didalam pekerjaan, pengaturan waktu kerja, dan rasa memiliki terhadaporganisasi.d.Tanggung jawabBesar kecilnya beban dan tanggung jawab yang diemban ataudimiliki karyawan terhadap tugasnya. Karyawan yang diberikan

12tanggungjawab yang sesuai dengan kemampuannya membuatkaryawan merasa dipercaya.e.PromosiKesempatan untuk maju atau memperoleh peningkatan jabatandalam karir selama bekerja. Adanya kesempatan yang sama yangdiliki oleh seluruh karyawan untuk dapat memperoleh peningkatanjabatan.f.Pengembangan potensi individuAda atau tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengembangandiri atau peningkatan kemampuan karyawan selama bekerja. Berkaitandengan ada atau tidaknya pelatihan maupun kegiatan yang diberikanoleh pihak perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan maupunpengalaman karyawan.Jewell dan Siegall (dalam Prestawan, 2010) beberapa aspek dalammengukur kepuasan kerja adalah:a.Aspek psikologis yaitu kepuasan kerja yang berhubungan dengankejiwaan karyawan meliputi minat terhadap pekerjaan, ketentramandalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat dan keterampilan.b.Aspek fisik yaitu berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerjadan kondisi fisik karyawan meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktukerja, pengaturan waktu istirahat, keadaan ruangan, suhu udara,penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.

13c.Aspek sosial yaitu berhubungan dengan interaksi sosial, baik antarsesama karyawan dengan atasan maupun karyawan yang berbeda jenispekerjaannya serta hubungan dengan anggota inansertakesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besar gaji, jaminansosial, tunjangan, fasilitas dan promosi.Dari pemaparan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasankerja terdiri dari aspek prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab, promosi, pengembangan potensi individu. Selain itu aspekpsikologis, aspek fisik, aspek sosial dan aspek finansial. Dalam penelitianini, peneliti menggunakan aspek kepuasan kerja yang mengacu pada teoriHerzberg (dalam Robbins & Judge, 2018) yaitu prestasi kerja, pengakuan,pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, promosi, dan pengembangan potensiindividu sebagai acuan untuk membuat alat ukur tentang kepuasan kerjakaryawan karena aspek ini dipercaya sebagai sumber kepuasan kerja secarakeseluruhan.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan KerjaBeberapa hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja padakaryawan menurut Robbins dan Judge (2018) ada empat faktor:a.Rekan kerja yang mendukungIndividu mendapat sesuatu yang lebih dari pada sekadar uangatau prestasi yang nyata dari pekerjaan. Untuk sebagian karyawan,kerja memenuhi kebutuhan interaksi sosial. Oleh karena itu, memiliki

14rekan-rekan kerja yang ramah dan mendukung mampu meningkatkankepuasan kerja. Memiliki rekan kerja yang mendukung akan membuatkaryawan merasa nyaman di tempat kerja. Lingkungan yang nyamantersebut membuat karyawan tidak mudah stress dan tertekan sehinggamudah memperoleh kepuasan dalam bekerja.b.Penghargaan yang sesuaiKaryawan menginginkan sistem bayaran yang mereka rasa adildan sesuai dengan harapan-harapan mereka. Ketika bayaran dianggapadil, sesuai dengan tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilanindividual, dan standar bayaran masyarakat, kemungkinan akantercipta kepuasan. Karyawan yang merasakan bahwa bayaran yangditerimanya sesuai dengan apa yang diharapkan dan dikerjakan makaakan menciptakan kepuasan dalam bekerja.c.Kondisi lingkungan kerja yang mendukungKaryawan berhubungan dengan lingkungan kerja mereka untukkenyamanan pribadi dan kemudahan melakukan pekerjaan yang baik.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa karyawan lebih menyukailingkungan fisik yang nyaman atau tidak berbahaya. Selain itu,sebagian besar karyawan lebih menyukai bekerja relatif dekat denganrumah, mudah dijangkau dengan kendaraan dengan fasilitas yangrelatif modern dan bersih, serta dengan peralatan yang ryawan

15menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah sehingga akanmemperoleh kepuasan dalam bekerja.d.Pekerjaan yang menantangPada umumnya, individu lebih menyukai pekerjaan yangmemberi mereka peluang untuk menggunakan keterampilan dankemampuan serta memberi beragam tugas, kebebasan, dan umpanbalik tentang seberapa baik kerja mereka. Karakteristik-karakteristikini membuat kerja lebih menantang secara mental dan membuatnyatertarik untuk menyelesaikan pekerjaannya. Apabila karyawan ntukmenghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Hasil pekerjaan yangberkualitas akan membuat dirinya bangga dan puas denganpekerjaannya.Marliani (2015) mengemukakan faktor penentu kepuasan kerja antaralain:a.Pekerjaan itu sendiriSetiap pekerjaan memerlukan keterampilan tetentu sesuai denganbidang masing-masing. Sulit atau tidaknya pekerjaan serta perasaanseseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaantersebut akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.b.Hubungan dengan anmembantu karyawan untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang

16penting bagi karyawan. Hubungan antar keseluruhan didasarkan padaketertarikan antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilainilai yang serupa, misalnya keduanya mempunyai pandangan hidupyang sama. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasanadalah jika kedua jenis hubungan positif. Jika atasan memiliki ciripemimpin yang transformasional, motivasi karyawan akan meningkatdan merasa puas dengan pekerjaanya.c.Teman sekerjaMerupakan faktor yang berkaitan dengan hubungan dan komunikasiantara karyawan dan atasan, dengan sesama karyawan, baik yangsama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. Adanya komunikasiyang baik antar karyawan akan membuat situasi kerja menjadinyaman. Situasi yang nyaman membuat karyawan tidak mudahmerasa tertekan saat menyelesaikan pekerjaan sehingga akan merasapuas dalam bekerja.d.PromosiMerupakan faktor yang berhubungan dengan ada atau tidaknyakesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.Memiliki kesempatan yang sama dengan seluruh karyawan untukmendapat kenaikan jabatan membuat karyawan merasa diperhatikandan diperlakukan secara adil sehingga akan merasakan kepuasandalam bekerja.e.Gaji atau upah

17Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup karyawan yangdianggap layak atau tidak. Apabila gaji yang diterima karyawantersebut dirasakan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya makan akanmerasa puas dalam bekerja.Kreitner & Kinicki (2003) mengungkapkan faktor-faktor yangmempengaruhi kepuasan kerja antara lain:a.Pemenuhan kebutuhanKepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik nuhikebutuhannya. Apabila kebutuhan hidup dapat terpenuhi akibat daripekerjaan yang dihasilkan maka seorang karyawan akan merasakankepuasan dalam bekerja.b.PerbedaanKepuasan merupakan hasil dari pemenuhan harapan. Pemenuhanharapan mencerminkan perbedaan antara sesuatu yang diharapkan dansesuatu yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Apabila harapanlebih besar dari yang diterima, individu cenderung tidak puas.Sebaliknya, individu akan puas apabila manfaat yang diterima di atasharapan.c.Pencapaian nilaiKepuasan merupakan hasil persepsi pekerjaan memberikanpemenuhan nilai kerja individu yang penting. Pekerjaan yangdianggap penting sesuai dengan nilai yang dianut dalam diri karyawan

18akan membuat dirinya merasa puas apabila pekerjaannya sesuaidengan nilai yang dimilikinya.d.KeadilanKepuasan merupakan fungsi seberapa adil individu diperlakukanditempat kerja. Seberapa keadilan yang dirasakan oleh karyawantanpa merasa dibeda-bedakan dengan karyawan lain akan membuatdirinya merasa lebih puas dengan pekerjaannya.e.Komponen genetikKepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktorgenetik. Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu mempunyai artipenting untuk menjelaskan kepuasan kerja disamping karakteristiklingkungan pekerjaan.Dari pemaparan faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja di atasmaka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerjaterdiri dari rekan kerja yang mendukung, pekerjaan yang menantang,penghargaan yang sesuai, kondisi lingkungan yang mendukung. Selain itufaktor lainya adalah pekerjaan itu sendiri, hubungan dengan atasan, temansekerja, promosi, pemenuhan kebutuhan, perbedaan, pencapaian nilai,keadilan, dan komponen genetik.B. Dukungan Sosial Rekan Kerja1.Pengertian Dukungan Sosial Rekan KerjaSmet (1994) mengungkapkan dukungan sosial sebagai suatuhubungan interpersonal yang mana individu memberikan bantuan kepada

19individu lain yang berupa empati, motivasi, penyediaan informasi, danpenghargaan atau penilaian terhadap individu.Baron & Byrne (2008) menjelaskan bahwa dukungan sosial diartikanbahwa ketika seseorang merasa telah mendapat rasa nyaman baik secarafisik maupun psikologis yang didapat dari keluarga atau orang lain untukmenghadapi masalah. Individu memiliki perasaan aman karena mendapatdukungan akan menjadi lebih efektif dalam menghadapi masalah daripadaindividu yang mendapat penolakan dari orang lain.Selanjutnya Budiman (2006) dukungan sosial rekan kerja didefinisikan sebagai dukungan yang diberikan rekan kerjanya kepadaseorang karyawan yang bertujuan untuk membantunya dalam menghadapisuatu masalah tertentu sehingga menciptakan perasaan yang lebih nyaman,tidak tertekan, dan bertindak sebagai sumber motivasi bagi karyawan dalammenghadapi serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.Fadilla (2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai suatu kondisidimana merasa mendapat motivasi dari rekan kerja yang lain, merasadipahami status dan perbedaan dirinya, memberikan status bebasanuntukberkreasi serta mendapat kekaguman dari rekan-rekan terhadap pribadinya.Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwadukungan sosial rekan kerja suatu hubungan interpersonal dimana rekankerja memberikan bantuan berupa empati, motivasi, penyediaan informasi,

20dan penghargaan atau penilaian terhadap karyawan lainnya dimanakaryawan yang menerimanya akan memiliki perasaan aman, nyaman sertalebih efektif dalam menghadapi permasalahan.2.Aspek-aspek Dukungan Sosial Rekan KerjaAspek-aspek dukungan sosial rekan kerja menurut House (dalamSmet, 1994) yaitu:a.Dukungan ati,perlindungan, perhatian, kepercayaan. Dukungan emosional membuatkaryawan yang menerimanya memiliki perasaan diperhatikan, diberikepercayaan dan perasaan bahwa dirinya dilindungi sehinggamembuat karyawan merasa nyaman, tenteram dan dicintai serta aman.Karyawan yang diperhatikan oleh rekan kerjanya akan merasa nyamanditempat kerja sehingga akan merasakan kepuasan dalam bekerja.b.Dukungan penghargaanDukungan ini berupa penghargaan atas apa yang dilakukan,memberi umpan balik mengenai hasil dan prestasi. Misalnya diberikanpujian oleh rekan kerja saat karyawan dapat mencapai tujuan yangdiharapkan serta pujian ketika dapat menyelesaikan sebuah pekerjaanmaupun permasalahan. Hal ini membuat karyawan merasa dihargaidan meningkatkan persaaan berharga dalam diri individu tersebut.c.Dukungan instrumental

yediaan sarana yang dapat mempermudah tujuan yang ingindicapai dalam bentuk materi juga berupa jasa pelayanan. Seperticontohnya rekan kerja menyediakan waktu luang untuk saling berbagipengalaman ataupun bantuan berupa uang dan peralatan saatkaryawan merasakan kesulitan dalam menghadapi permasalahan. Halini akan membuat karyawan merasa dibantu dan merasa ringan ataspermasalahan yang dihadapinya.d.Dukungan informasiDukungan informasi adalah dukungan yang meliputi pemberiannasihat, arahan dan pertimbangan tentang bagaimana seseorang harusbertindak. Karyawan yang diberikan nasihat maupun arahan untukmencari solusi dalam menyelesaikan setiap pekerjaan maupunpermasalahan akan lebih mudah dalam mencapai tujuan.Sarafino dan Smith (2011) mengungkapkan dimensi dukungan sosialantara lain:a.Dukungan emosionalDukungan emosional menyampaikan suatu perasaan empati,peduli, prihatin dan hal positif.b.Dukungan instrumentalDukungan yang melibatkan langsung suatu bantuan seperti ketikaseseorang memberikan atau meminjamkan uang ataupun bendakepada orang lain yang membutuhkan.

22c.Dukungan informasiDukungan ini memberikan suatu saran, arahan, ataupun umpanbalik tentang bagaimana seseorang harus menyelesaikan suatumasalah. Contoh seorang karyawan mendapat petujuk dari rekan kerjamaupun atasan untuk menyelesaikan suatu tugas atau permasalahan.d.Dukungan persahabatanDukungan ini mengacu pada ketersediaan orang lain untukmenghabiskan waktunya dengan orang yang membutuhkan dukungansehingga memberikan perasaan yang bersahabat terhadap diriindividu.Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa aspekdukungan sosial rekan kerja ada dukungan emosional, dukunganinstrumental, dukungan penghargaan dan dukungan informasi, selain itudimensi dukungan sosial terdiri atas dukungan emosi, dukunganinstrumental, dukungan informasi dan dukungan persahabatan.C.Hubungan Dukungan Sosial Rekan Kerjadengan Kepuasan KerjaPekerjaan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan bagi setiaporang. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, danberharap bahwa aktifitas kerja dapat membawa keadaan yang lebihmemuaskan daripada sebelumnya (Anoraga, 2006).

23Bagi seorang karyawan wanita yang masih lajang umumnya akanlebih banyak menghabiskan waktu di perusahaan. Memiliki rekan kerjayang mendukung atau mendapat dukungan sosial rekan kerja berartibahwa bagi kebanyakan karyawan, kerja juga dapat memenuhi kebutuhanakan interaksi sosial (Gerungan, 2004).Sarafino & Smith (2011) mengungkapkan karyawan dengan dukungansosial yang tinggi dapat berharap bahwa rekan kerjanya akanmembantunya, seperti dengan meminjamkan uang atau memberi nasihattentang cara mendapatkannya. Dukungan sosial rekan kerja dapatmengurangi tekanan pada karyawan wanita yang masih lajang. Individudengan dukungan sosial yang tinggi mungkin memiliki rekan yangmemberikan solusi untuk mengatasi sebuah masalah, meyakinkan bahwamasalah tersebut tidak terlalu penting, atau mendukung untuk melihat sisibaiknya. Karyawan wanita yang masih lajang akan merasa ringan dalammenghadapi berbagai tekanan tersebut, kemudian merasa nyaman saatbekerja, dapat menghasilkan pekerjaan sesuai harapan yang akanmembuatnya puas terhadap pekerjaannya.Hal ini juga didukung oleh penelitian Daskaputra (2016) yangmenunjukkan bahwa pemberian dukungan sosial dari rekan kerja dapatmengurangi tingkat kecemasanyang dihadapi karyawan sehinggamenimbulkan perasaan nyaman, dihargai dan diterima dalam diri karyawanyang berdampak positif terhadap kepuasan kerja.

24Aspek dukungan sosial yang diungkapkan oleh House (dalam Smet,1994) aspek pertama yaitu dukungan emosional, yang mencakup ungkapanempati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan.Dukungan emosional ini diperoleh dari rekan kerja dalam bentuk abar/keadaan,memberikan rasa nyaman, hal ini dapat menekan terjadinya kelelahanemosional.Hasil penelitian Theovany (2018) menunjukkan adanya perasaanempati, kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh rekan kerja akanmembuat karyawan mudah meredam perasaan emosionalnya, sehingga akanmenanggapi suatu hambatan dan berbagai kesulitan dengan cara yang lebihpositif untuk menekan perasaan stres. Hal ini didukung oleh penelitian yangdilakukan oleh Hastuti (2015) bahwa dukungan emosional berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu, semakintinggi dukungan emosional yang dirasakan maka kemungkinan semakintinggi pula kepuasan kerja karyawan wanita yang masih lajang.Aspek kedua adalah dukungan instrumental yang mencakup bantuansecara langsung, seperti meminjamkan uang atau waktu luang untukmembagi pengalaman pribadi. Dukungan instrumental akan membuat parakaryawan wanita yang masih lajang merasa lebih ringan menyelesaikanpekerjaan maupun permasalahan jika mendapat bantuan dari rekan kerjanya.Penelitian yang dilakukan Hastuti (2015) terhadap dukungan instrumentalrekan kerja dengan kepuasan kerja juga menunjukkan hasil yang positif dan

25signifikan, dimaknai bahwa bantuan rekan kerja dalam menyelesaikanperkerjaan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Dari penjelasan tersebut,semakin tinggi dukungan instrumental yang dirasakan maka semakin tinggikemungkinan kepuasan kerja pada karyawan wanita yang masih lajang.Aspek ketiga yaitu dukungan penghargaan atau ungkapan positifuntuk karyawan wanita yang masih lajang. Dorongan persetujuan dari rekankerja terhadap perasaan karyawan wanita yang masih lajang, contohnyamemberikan pujian ketika karyawan dapat mencapai tujuannya. Contohlainnya memberikan ucapan selamat ketika karyawan dapat menyelesaikanpekerjaan dengan cepat dan tepat. Menurut Sarafino (2007) dukungan iniberguna untuk membangun perasaan berharga dalam diri karyawan wanitayang masih lajang. Sejalan dengan pendapat tersebut adanya dukunganpenghargaan dari rekan kerja disekitar karyawan wanita yang masih lajangdapat memberikan dampak postif ketika gagal dalam bekerja, karyawantidak mudah menyerah dan tetap merasa dihargai disetiap usahanyasehingga merasa puas dalam bekerja. Oleh karena itu semakin tinggidukungan penghargaan yang dirasakan maka semakin tinggi kemungkinankepuasan kerja pada karyawan wanita yang masih lajang.Aspek dukungan rekan kerja selanjutnya adalah dukungan informasi.Dukungan ini mencakup pemberian informasi, nasihat, petunjuk-petunjuk,saran-saran atau umpan balik. Aspek ini mengarah pada ketersediaan rekankerja dalam memberikan informasi, nasihat dan petunjuk untuk karyawanwanita yang masih lajang. Pemberian nasihat dan arahan dapat

26mempermudah menemukan solusi saat dihadapkan dengan berbagaihambatan. Dengan adanya dukungan informasi dari rekan ini akanmempermudah karyawan wanita yang masih lajang dalam memecahkansuatu permasalahan sehingga dapat mencapai perasaan puas terhadappekerjaannya.Adanya dukungan sosial dari rekan kerja membuat karyawan wanitayang masih lajang dapat mengurangi tekanan-tekanan ditempat kerjamaupun berbagai kesulitan yang sedang dihadapi. Hal ini membuatkaryawan wanita yang masih lajang nyaman di tempat kerja, dapatmengatasi berbagai hambatan di dunia kerja, sehingga fokus dalammenyelesaikan pekerjaan, menghasilkan pekerjaan yang berkualitas sesuaiharapan yang akhirnya membuat dirinya puas terhadap pekerjaannya.D.HipotesisDari penjelasan diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitianini adalah ada hubungan positif antara dukungan sosial rekan kerja dengankepuasan kerja pada karyawan wanita yang masih lajang. Semakin tinggidukungan sosial rekan kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja padakaryawan wanita yang masih lajang. Sebaliknya semakin rendah dukungansosial rekan kerja maka semakin rendah kepuasan kerja yang dirasakan olehkaryawan wanita yang masih lajang.

A. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari suatu evaluasi pada karakteristik-karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan yang positif mengenai pekerjaannya,

Related Documents:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini berfungsi untuk pedoman dan pembanding penelitian yang akan dilakukan. Urfan (2017) melakukan penelitian berjudul Aplikasi Kalender Event Seni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL. PENELITIAN . 2.1 Tinjauan Pustaka. Tinjauan pustaka adalah kajian mengenai penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi permasalahan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian terhadap penelitiapenelitian sebelumnya diharapkan memberikan wawasan agar n-

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang aplikasi mobile berbasis android yang dibuat oleh universitas atau berisi info seputar kampus atau panduan bagi mahasiswa atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Keagenan Keagenan adalah hubungan yang mempunyai kekuatan hukum yang terjadi bilamana kedua pihak bersepakat, memuat perjanjian, dimana salah satu pihak diamakan agen, setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Chronic kidney disease (CKD) a. Definisi Chronic kidney disease merupakan suatu keadaan kerusakan ginjal secar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ini mengacu pada beberapa sumber dan tinjauan yang sudah ada dimana masing-masing penulis menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan permasalahan yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Umum tentang Arbitrase 1. Pengertian Arbitrase Suatu hubungan keperdataan yakni dalam suatu perjanjian selalu akan ada resiko kemungkinan timbulnya suatu perselisihan dalam prosesnya baik antar pihak maupun dengan objek perjanjian. Sengketa tersebut dapat