Jurnal Karya Abdi Masyarakat PENGENDALIAN HAMA TERPADU .

3y ago
58 Views
2 Downloads
108.61 KB
8 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Roy Essex
Transcription

Jurnal Karya Abdi MasyarakatPENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) BIOINTENSIFPADA TANAMAN PADI DI DESA SENANINGWilyus, Yuni Ratna dan Wilma YunitaDosen Fakultas Pertanian Universitas Jambiemail:wilyus@gmail.comABSTRAKKegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk: meningkatkanpengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial kelompok tani tentang pengendalianhama terpadu (PHT) biointensif; memecahkan masalah hama dan penyuakit tanaman padimelalui penerapan PHT biointensif. Kegitan ini akan dilaksanakan pada Kelompok TaniHikmah Tani dan Kelompok Tani Payo Ddap di Desa Senaning Kecamatan PemayungKabupaten Batang Hari selama 6 bulan. Kegiatan dirancang berdasarkan pemahaman akankondisi kelompok melalui participatory-rural-appraisal (PRA). Kegiatan akan dilaksanakandengan penerapan metode androgogy dan partisipatry learning and action (PLA). Kegiatanyang dilaksanakan adalah: pelatihan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuanmanajerial kelompok tani tentang PHT biointensif; dan aplikasi penerapan PHT biointensifuntuk mengendalikan hama dan penyakit padi. Materi pelatihan adalah: budidaya tanamanpadi sehat; hama dan penyakit padi; pemantauan ekosistem padi; konservasi musuh alami;pemecahan masalah; dan PHT biointensif. Aplikasi penerapan PHT biointensif untukmengendalikan hama dan penyakit padi akan dilakukan melalui peningkatan vigor/kesehatantanamn padi dengan budidaya padi salibu; peningkatan peran musuh alami melaluikonservasi, dan pengekangan perkembangan hama dan penyakit padi. Untuk menilaikeberasilan pelaksanaan PPM akan dilakukan evaluasi. Evaluasi kegiatan dilakukan denganpenilaian pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial kelompok sasaran tentangPHT biointensif, keberhasilan usaha budidaya tanaman padi pada kelompok sasaran. Metodeevaluasi dilakukan dengan penyebaran questioner di awal dan diakhir kegiatan, kemudiandianalisis secara diskriptif, serta membandingkan produksi dan keuntungan usaha budidayatanaman padi yang diusahakan pada petak percontohan dengan produksi dan keuntunganusaha budidaya yang sama dilakukan oleh petani sebelumnya. Hasil yang sudah dicapai darikegiatan ini adalah : 1) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan teknis serta kemampuanmanajerial kelompok tani tentang pengendalian hama terpadu (PHT) biointensiof padatanaman padi; 2) petani mengerti tentang implementasi PHT biointensif dengan penerapanteknik budidaya padi salibu; 3) berkembangnya dinamika kelompok tani.Kata kunci: PHT, Biointensif, Padi Salibu, Musuh Alami.PENDAHULUANDesa Senaning termasuk dalam wilayah Kecamatan Pemayung merupakan salah satudaerah sentra padi di Kabupaten Batang Hari. Budidaya padi sawah di Desa Senaningmenerapkan Indeks Pertanaman (IP) 200 yang artinya dalam satu tahun 2 (dua) kali tanampadi. Petani di desa Senaning sudah membentuk tiga kelompok tani untuk mendukungkegiatan usaha tani mereka. Kelompok tani tersebut adalah: kelompok tani Hikmah Tani,kelompok tani Payo Dadap dan kelompok tani Usaha Bersama. Kelompok tani Hikmah Tanidan kelompok tani Payo Dadap merupakan kelompok tani penangkar benih padi yang usahautamanya pertanian tanaman padi. Rata-rata capaian produksi padi pada kelompok taniLPPM Universitas JambiHalaman 35

Jurnal Karya Abdi MasyarakatHikmah Tani adalah 5,2 ton/ha/kali panen atau sama dengan 10,4 ton/ha/tahun. Capaianproduksi ini tergolong rendah dibandingkan dengan beberapa hasil penelitian sudah dapatmencapai produksi padi sawah lebih dari 6,5 ton/ha. Penyebab utama rendahnya produksipadi sawah pada kelompok tani tersebut adalah organisme pengganggun tanaman (OPT) danintensitas budidaya padi masih menerapakan IP 200.Usaha untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan dapat dilakukan melalui usahapenerapan pengelolaan hama secara terpadu yang dintegrasikan dengan penerpan budidayapadi Salibu. Budidaya padi salibu dapat meningkatkan intensitas budidaya padi dari IP 200menjadi IP 400.Biasanya petani menggunakan pestisida untuk mengendalikan OPT tersebut. Penggunaanpestisida akhir-akhir ini dirasakan sangat memberatkan bagi petani karena harganya yangmahal. Disamping itu penggunaan pestisida juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti;matinya organisme bukan pengganngu tanaman terutaman musuh alami dan organismepengurai bahan organik; terjadinya resistensi dan peledakan hama, keracunan pada petani,adanya residu pestisida pada produksi tanaman yang dapat meracuni konsumen danpencemaran lingkungan.Walaupun sistem pengendalian hama terpadu (PHT) telah lama dicanangkan dalampengendalian OPT di Indonesia dan telah banyak hasil-hasil penelitian yang mendukunguntuk itu, masyarakat desa Senaning sangat kurang pemahamannya tentang PHT. Penerapansistem PHT di lapangan dirasakan sangat lamban karena adanya gap antara sub-sistemnya,mulai dari penyebarluasan hasil-hasil penelitian sampai kepada penerapannya di lapangan.Oleh sebab itu Perguruan Tinggi sebagai salah satu sumber informasi PHT dan sekali gusdapat secara langsung memainkan perannya dalam penerapan sistem PHT, harus lebihmeningkatkan perannya dalam pemasyarakatan PHT. Dengan penerapan sistem pengendalianhama terpadu (PHT), dampak negatif penggunaan pestisda akan dapat dihindari. PenerapanPHT juga akan memberikan nilai tambah, baik dari segi kwantitas dan kwalitas produksipertanian maupun kesejahteraan petani. Dalam menghadapi era perdagangan bebas tahun2015 ini, penerapan PHT di sektor pertanian tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan penerapanPHT pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture development) dapattercapai serta kwantitas dan kwalitas produksi pertanian dapat dioptimalkan.Perumusan masalah Kelompok Tani Kelompok Tani Hikmah Tani telah dilakukan dengandilakukan secara partisipatif melalui dengan pendekatan participatory-rural-appraisal (PRA).Diskusi kelompok, pengamatan langsung di lapangan, berbagi informasi dan pengalaman baikdengan petani maupun dengan PPL, PHP dan Kepala Desa menjadi kunci dalam menggalidan mendalami masalah. Dari kegiatan perumusan masalah yang sudah dilakukan diketahuibahwa:1. Organisme pengganngu tanaman (OPT) merupakan faktor penghambat utama dalambudidaya tanaman padi.2. OPT yang selalu menimbulkan masalah pada Kelompok Tani Hikmah Tani adalah; tikus,penggerek batang (PBP) padi, hama putih, keong mas, dan walang sangit.3. Rendahnya pengetahuan, keterampilan, kemampuan manajerial petani dalam pengelolaanOPT.LPPM Universitas JambiHalaman 36

Jurnal Karya Abdi Masyarakat4. Rendahanya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial petani tentangbudidaya padi salibu.Untuk mengatasi berbagai masalah pada Kelompok Tani Hikmah Tani telah dilakukanneed assesment dengan metode partisipatif dan telah disepakati program yang perludilakukan, yaitu:1) peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan anggota kelompok tani tentangbioekologi dan prilaku organisme penggaggu tanaman (OPT),2) peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan anggota kelompok tani tentangpengelolaan OPT.3) Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial petani tentangbudidaya padi salibu.METODE PELAKSANAANPelaksanaan PPM dilakukan melalui dua tahapan kegiatan yaitu: 1) Pelatihan peningkatanpengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial kelompok tani tentang pengendalianOPT sercara terpadu (PHT) biointensif dab budidaya padi salibu; 2) Penerapan PHTbiointensif yang diintegrasikan dengan budidya padi salibu.1) Pelatihan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial kelompoktani tentang pengendalian OPT sercara terpadu (PHT) biointensif dab budidaya padisalibu.Pelatihan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial kelompoktani bertujuan untuk: meningkatkan pengetahuan anggota kelompok tani tentang bioekologidan prilaku OPT, meningkatkan keterampilan anggota kelompok tani tentang identifikasiOPT dan musuh alami hama, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompoktani tentang teknik-teknik penegndalian OPT, meningkatkan pengetahuan dan keterampilankelompok tani tentang monitoring OPT, meningkatnya kemampuan dan keterampilan anggotakelompok tani tentang teknik-teknik pengendalian OPT, meningkatkan kemampuan danketerampilan anggota kelompok tani tentang budidaya tanaman padi sehat, meningkatkanpengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani tentang konservasi musuh alami hama,agar anggota kelompok tani mampu dan terampil dalam konservasi musuh alami hama., danmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani tentang PHT biointensifyang diintekgrasikann dengan budidaya padi salibu. Pelatihan dilaksanakan di Desa SenaningKecmatan Pemayung selama 1 hari. Peserta pelatihan adalah anggota Kelompok Tani HikmahTani, sebanyak 20 orang. Dalam kegiatan pelatihan juga diundang penyuluh pertanian lapang(PPL), Petugas pengamat hama dan penyakit tanaman (POPT) dan kepala Dessa.Pelatihan dilakukan dengan metode androgogy (pendidikan untuk orang dewasa) danParticipatory Learning and Action (PLA). Materi pelatihan adalah: hama dan penyakit padi(Syam et al., 2007; Kalshoven, 1981 ), pemantauan ekosistem padi, konservasi musuh alami(Winarta et al., 2006; Wilyus et all, 2012; Henuhili, 2013). PHT biointensif, budidaya padisilabu, pemecahan masalah, penyusunan rancana PHT biointensif (Untung, 2006; Hermanto etal., 2014; Ratih et al., 2014; Wiyono et al., 2014)Fasilitator pelatihan adalah tim pengabdian masyarakat dari Universitas Jambi yang ahliLPPM Universitas JambiHalaman 37

Jurnal Karya Abdi Masyarakatdibidangnya.Evaluasi kegiatan dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan pelatihan dalammeningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial petani. Evaluasidilakukan melalui teknik wawancara. Pengumpulan data dilakukan sebelum kegiatan di mulaidan setelah kegitan selesai.2) Penerapan demplot PHT biointensif yang diintrgrasikan dengan budidaaya padi salibu.Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan contoh langsung implementasi PHTbiointensif yang diintrgrasikan dengan budidaaya padi salibu. Penerapan PHT biointensifdilakukan di desa Sinaning. Kegiatan dilakukan selama satu kali musim tanam pada priodemusim tanam April – September 2016.Metode Participatory Learning and Action (PLA) dipergunakan dalam penerapan kegiatanPPM ini. Dalam kegiatan PPM ini dibuat satu petak percontohan (den plot) penerapan PHTbiointensif diintegrasikan dengan budidaya padi salibu. Petak percontohan terdiri dari lahanpertanaman padi sekitar 800 m2. Pendamping penerapan PHT biointensif adalah Timpengabdian masyarakat dari Universitas Jambi yang ahli dibidangnya, sebanyak 3 orang dandibantu oleh 2 orang mahasiswa .Perinsip penerapan PHT biointensif yang diintegrasikan dengan budidya padi salibuadalah;a. mengembalikan jerami ke sawah dengan tambahan sedikit pupuk kandang (2kwintal/ha), untuk meningkatkan pakan alternatif predator, kelimpahan mikrobaberguna, perbaikan sifat fisik kimia tanah dan sumber unsur hara K, Si dan unsurmikro. (Kasim, 2004: Wiyono et al., 2014). Dengan meningkatkanya populasipredator otomatis dapat menekan populasi serangga hama termasuk PBP danwalang sangit.b. membuat parit air ditengah petakan sawah sebagai perangkap (jebakan) keongmas, sehingga keong mas dapat dikendalikan dengan mudah dan dimanfaatkanuntuk tujuan lain,c. mengatur air agar tidak tergenang terus untuk menghidupkan jaring-jaringmakanan (Kasim, 2004; Wiyono et al., 2014). Pengeringan sawah pada saattertentu secara langsung juga dapat mengekang perkembangan hama putih.d. peningkatan ketahanan tanaman padi terhadap hama dan penyakit denganperlakuan PGPR (plant growth promoting rhizobacteria) dan cendawan endofit;Optimalisasi pemupukan dengan pupuk NPK berdasar rekomendasi setempate. tidak menggunakan pestisida (insektisida, fungisida, bakterisida, herbisida) samasekali agar jaring makanan berkembang dengan baik untuk mengekangperkembangn berbagai jenis hama. (Wiyono et al., 2014).f. Budidaya padi salibu dimulai setelah padi tanaman utama panen. Batang bawah/rumpun sisa tanaman utama dipotong setinggi 3-5 cm dari permukaan tanah 7 – 10hari setelah tanaman utama panen (hsp). Selama 1 minggu pertama setelahrumpun sisa paen padi utama dipotong kondisi air tanaah sawah dipertahankandalam keadaan kapasitas lapang (tidak digenangi). Padi salibu umur 2 mingguLPPM Universitas JambiHalaman 38

Jurnal Karya Abdi Masyarakatsawah diairi, dan umur 3 mimnggu dilakukan penjarangan, penyulaman,pemupukan, penyiangan dan pembenaman jerami3) Evaluasi kegiatan penerapan teknologi pengendalian OPTMetode evaluasi untuk menilai keberhasilan kegiatan pengendalian OPT dilakukan denganmembandingkan produksi dan keuntungan usaha budidaya tanaman padi pada petakpercontohan dengan produksi dan keuntungan usaha budidaya komoditi yang sama yangdilakukan oleh petani sebelumnya.4) Keberlanjutan PembinaanUntuk keberlanjutan pembinaan, dalam pendampingan kegiatan petak percontohan akandiundang lembaga terkait termasuk Lurah, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), PengamatHama dan Penyakit (PHP) dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH).HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pengabdian pada masyarakat “Pengendalian Hama Terpadu (PHT) BiointensifPada Tanaman Padi di Desa Senaning” dilakukan dalam dua rangakain kegiatan yaitu: 1)Pelatihan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan manajerial kelompok tanitentang pengendalian OPT sercara terpadu (PHT) biointensif dab budidaya padi salibu; 2)Penerapan PHT biointensif yang diintegrasikan dengan budidya padi salibu.Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat (Tabel 1) menunjukkan bahwa kegiatanpengabdian kepada masyarakat telah memberikan kemajuan yang sangat positif dalammeningkatkan penegtahuan, ketrampilan dan kemampuan manajerial kelompok tani HikamahTani dan kelompok tani Payo Dadap. Sebelum kegiatan pembinaan: pengetahuan,keterampilan dan kemampuan manajerial kelomopk tani tentang pengendalian hama terpadu(PHT) biointensif pada tanaman padi sangat rendah. Setelah kegiatan pembinaan dilakukanterlihat adanya perubahan yang

Hama dan Penyakit (P HP) da ri Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (B PTPH). HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian pada masyarakat “Pengendalian Hama Terpadu (P HT) Biointensif Pada Tanaman Padi di Desa Senaning” dilakukan dalam dua rangakain kegiatan yaitu: 1)

Related Documents:

BAB II : KONSEP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang dan perkembangan sistem pengendalian, pengertian sistem pengendalian manajemen, konsep dasar pengendalian, jenis-jenis pengendalian, dan keterbatasan suatu sistem pengendalian manajemen, serta soal latihan.

Evolusi Pengendalian Kualitas ( Feigenbaum , 1988 ) Tahun Perioda 1900 Pengendalian Kualitas oleh operator 1900-1920 Pengendalian Kualitas oleh mandor 1920-1940 Pengendalian Kualitas dengan inspeksi 1940-1960 Pengendalian Kualitas dengan statistik 1960 -1970 Pengendalian kualitas total (TQC) 1970-1980 TQ

Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan . Cerita Bergambar . 10 Buku Panduan HKI (Hak Cipta dan Paten) Polmed 2020 12) Diktat 13) Dongeng 14) E-book 15) Ensiklopedia 16) Jurnal 17) Kamus 18) Karya Ilmiah 19) Karya Tulis 20) Karya Tulis (Artikel) 21) Karya Tulis (Disertasi) 22) Karya Tulis (Skripsi) 23) Karya Tulis (Tesis)

Dari analisis komparatif persepsi masyarakat Urban (Kelurahan Pelabuhan Baru) dan masyarakat Rural (Desa Kayu Mani) terhadap Perbankan Syariah dari segi persamaan di mana ke 2 masyarakat ada keinginan untuk menabung di Bank Syariah, dan perbedaan terletak pada pengetahuan masyarakat Urban dan masyarakat Rural terhadap Perbankan Syariah (B ank .

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

Alih teknologi tentang cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi perlu diaplikasikan oleh petani. Sistem pengendalian hama terpadu (PHT) adalah suatu konsep atau cara berpikir dalam upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan hama dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian yang dipadukan dalam satu kesatuan untuk mencegah .

Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen, (2) Kegiatan Belajar 2: Lingkungan/Struktur dan Proses Pengendalian Manajemen. Setelah mem-pelajari modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan: 1. konsep dasar : Sistem Pengendalian Manajemen. 2. batasan pengendalian manajemen dengan membedakan: a.

a paper airplane at another person, animal or object as . paper can be sharp or pointy. DIRECTIONS: Print these pages on regular paper. 1-2). With the white side of the first rectangle you choose facing you, fold the rectangle in half and unfold it so the . paper lays flat again. Now, fold the left two corners towards you. 3). Fold the triangle you created with the first set of folds towards .