Pengendalian Hama Penyakit Terpadu Untuk Mengurangi .

3y ago
59 Views
2 Downloads
432.02 KB
7 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Hayden Brunner
Transcription

Jurnal Gema NgabdiAvailable online http:// gemangabdi.unram.ac.idp-ISSN : 2656-6516, e-ISSN : 2656-8098Vol. 2 No.1 pp:88-94Maret 2020DOI: https://doi.org/10.29303/jgn.v2i1.68Pengendalian Hama Penyakit Terpadu untuk Mengurangi Kerusakanpada Tanaman Padi di Desa Mekar Sari Kecamatan Gunung SariMade Suma Wedastra*, I Dewa Gede Suartha, Theresia Suzanna Catharina,Ida Ayu Ketut Marini, Ni Wayan Putu Meikapasa, Ida Ayu NopiariProgram Studi Agribinis Kampus Mataram, Fakutas Pertanian UNMAS DenpasarArticle historyReceived: 2019Revised: 2019Accepted: 2020*Corresponding Author:Made Suma WedastraProgram Studi Agribinis KampusMataram, Fakutas PertanianUNMAS comAbstract: Until now farmers still use synthetic chemical pesticides ineradicating pests and diseases. On the one hand, the use of synthetic chemicalpesticides is beneficial because of the poison power or the ability to kill pestsand diseases that are high and fast, but the excessive use of toxic pesticides, inaddition to the increasingly resistant pests and diseases to pesticide poisons, canalso pollute the environment. In addition, pesticide poisons tend to increase inprice, so that economically it does not increase production value. Communityservice is carried out in the form of agricultural counseling, carried out in MekarSari Village, Gunung Sari District, aiming that farmers have better knowledgeand are willing to implement integrated pest and disease control (IPM) methodson rice plants. This counseling material was delivered with lecture techniques,then followed by question and answer sessions. The agricultural extensionactivities in Mekar Sari Village, Gunung Sari Subdistrict went smoothly andmost of the extension participants were able to increase their knowledge to bebetter, so that they were expected to increase their understanding and be able toapply the technology.Keywords: integrated; pest; disease control; rice; plantsAbtrak: Sampai saat ini petani masih menggunakan pestisida kimia sintetisdalam pemberantasan hama dan penyakit, karena dianggap lebih menguntungkansehubungan daya racun atau daya bunuh hama dan penyakit yang tinggi dancepat, namun penggunaan racun pestisida yang berlebihan, selain semakinresistennya hama dan penyakit terhadap racun pestisida, juga dapat mencemarilingkungan. Selain itu juga racun pestisida cenderung harganya meningkat,sehingga secara ekonomis tidaklah memberikan peningkatann nilai produksi.Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan pertanian,dilaksanakan di Desa Mekar Sari, Kecamatan Gunung Sari, bertujuan agar petanimemiliki pengetahuan yang lebih baik dan mau menerapkan cara pengedalianhama dan penyakit terpadu (PHT) pada tanaman padi. Materi penyuluhan inidisampaikan dengan teknik ceramah, kemudian disusul dengan sesi tanya jawab.Kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Mekar Sari Kecamatan Gunung Sariberjalan dengan lancar dan sebagian besar peserta penyuluhan dapatmeningkatkan pengetahuan menjadi lebih baik, sehingga diharapkan dapatmeningkatkan pemahamannya dan mampu menerapkan teknologi tersebut.Kata Kunci: pengendalian; hama; penyakit; tanaman padi.

Jurnal Gema Ngabdi Vol. 2, No. 1, 2020Wedastra, Suartha, Catharina, Marini, Meikapasa, NopiariPENDAHULUANPenduduk Indonesia sebagian besar mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan pokoksehari-hari, karena itu penyediaan beras merupakan masalah nasional dari tahun ke tahun.Jumlah beras yang di butuhkan terus meningkat, hal ini di sebabkan oleh laju pertumbuhanpenduduk yang semakin meningkat yang di ikuti oleh permintaan beras yang semakin meningkat pula.Selain itu harga beras cenderung meningkat, sehingga di perlukan usaha-usaha untuk meningkatkanproduksi tanaman pangan khususnya beras.Usaha-usaha yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam meningkatkan produksi beras,selain dengan penambahan areal tanam (ekstensifikasi), juga dengan dengan meningkatkan modaluntuk membeli sarana produksi dan peningkatan skill, sehingga produksi dapat meningkat persatuanluas. Cara ini disebut dengan intensifikasi, yaitu dengan menerapkan panca usahatani yang lebihsempurna.Salah satu kegiatan dalam panca usahatani adalah pengedalian hama dan penyakit.Pengedalian hama dan penyakit yang umum di terapkan sampai saat ini oleh petani adalah denganpenggunaan pestisida kimia sintetik.Desa Mekar Sari Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat, yang merupakan desabinaan KKN Tematik Universitas Mahasaraswati Denpasar Kampus Mataram. Pada saatmelaksanakan observasi, masih banyak menemukan petani dalam melaksanaan pemberantasan hamadan penyakit menggunakan pestisida kimia sintetis.Menurut Untung (2000) penggunaan pestisida di satu pihak memang menguntungkan karenadaya racunnya atau daya bunuh hama dan penyakit yang tinggi dan cepat, perspektrum lebar sehinggadapat mematikan banyak jenis hama dan memusnakan penyakit, penggunaannya praktis dan lentursehingga dapat di sesuaikan dengan keadaan. Namun penggunaan pestisida atau insektisida yangberlebihan dan tidak terkendali akan mencemari lingkungan.Selama ini petani seringnya mengendalikan hama perusak, pengganggu, dan penyebabpenyakit tanaman dengan menyemprotkan pestisida. Cara ini memang bisa dibilang efektif. Pestisidamampu membunuh segala jenis hama yang mengancam hasil panen petani. Namun, pestisida jugamenyebabkan masalah pencemaran di lingkungan. Residu pestisida yang disemprotkan ke tanamantidak akan hilang secepatnya, bahkan mencapai seminggu setelah penyemprotan.Perubahan sosial kemasyarakatan di negara berkembang telah menimbulkan dampak yangluas terhadap perubahan jenis, tingkat serangan, perkembangan, dan laju penyebaran penyakittanaman. Puluhan penyakit dilaporkan mengancam tanaman pangan yang dibudidayakan termasukpadi. Setiap patogen dapat mengganggu lebih dari satu varietas tanaman padi, dan setiap varietastanaman padi dapat diinfeksi oleh lebih dari satu jenis patogen. Penyakit juga dapat merusak padabagian organ tertentu atau bahkan ke seluruh organ tanaman (Semangun, 2008).Di Indonesia, penyakit penting tanaman padi adalah hawar daun bakteri(Xa ntho mona scampestris p v. oryzae), penyakit tungro (virus tungro), bercak daun p yr icul ar ia ( P yr icu la ria grise a ), b usuk batang (Helminthosporium sigmoideun), hawar pelepah daun (Rhizoctonia solanikuhn), kerdil hampa (Reget stunt) dan kerdil rumput (Grassy stunt) (Semangun 2008).Penggunaan racun pestisida yang berlebihan, bukannya bisa membunuh dan membrantashama dan penyakit, bahkan hama dan penyakit semakin resisten (tahan) terhadap racun pestisida(Untung, 2000). Selain itu juga racun pestisida atau insektisida harganya tidaklah murah, bahkan hargaterus meningkat, apalagi tidak adanya subsidi harga obat dari pemerintah. Dengan penggunaan89

Jurnal Gema Ngabdi Vol. 2, No. 1, 2020Wedastra, Suartha, Catharina, Marini, Meikapasa, Nopiaripestidia sintetis biaya produksi meningkat 25 persen (Nuryanto, 2018), sehingga secara ekonomistidaklah memberikan peningkatan nilai produksi yang tinggi.Lebih lanjut Nuryanto (2018), menyatakan bahwa penggunaan pestisida sudah terbuktimencemari lingkungan, terutama jika diaplikasikan secara tidak terkendali. Manipulasi lingkunganatau rekayasa ekologi berpeluang menekan perkemban gan penyakit tanaman. Hal ini dapatdilakukan dengan mengelola komponen budidaya secara selektif, di antaranya pemilihan varietastahan, penggunaan benih sehat, pengolahan tanah sempurna, penggunaan bahan organik,keserempakan tanam pada waktu yang tepat, pemupukan berimbang dan pengaturan pengairantanaman. Selain efektif, teknologi pengendalian penyakit berdasarkan komponen epidemik ini jugadapat menekan biaya produksi hingga 60% dan mengurangi tingkat kehilangan hasil padi sampai 30%.Kendala dan masalah yang dihadapi dalam praktek budi daya padi semakin beragam.Konversi lahan sawah di sentra penghasil padi masih terus berlangsung. Perubahan iklim global yangberdampak terhadap anomali iklim mendorong perkembangan hama dan penyakit yang mengancamkeselamatan produksi padi. Akibatnya, keuntungan usaha tani menurun karena harus dikurangi denganbiaya pengendalian hama penyakit yang semakin tinggi dan kualitas produksi pun menurun sehinggakalah bersaing di pasar (Cantrell 2004).Selain itu juga banyak letusan hama tanaman akhir-akhir ini yaitu akibat penggunaan pestisidakurang tepat, sehingga cendrung berlebihan dan tidak mengenai sasaran. Penggunaan yang semula ditujukan untuk mengurangi populasi hama tetapi karena kurang pengetahuan dan perhitungan akhirnyapestisida tersebut malahan dapat meningkatkan populasi hama sehingga tujuan menyelamatkankerusakan kurang bahkan tidak tercapai (Untung 2000).Alih teknologi tentang cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi perludiaplikasikan oleh petani. Sistem pengendalian hama terpadu (PHT) adalah suatu konsep atau caraberpikir dalam upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan hama dengan menerapkan berbagaiteknik pengendalian yang dipadukan dalam satu kesatuan untuk mencegah kerusakan tanaman dantimbulnya kerugian secara ekonomis serta mencegah kerusakan lingkungan dan ekosistem. Dengankata lain, pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama dan penyakit tanaman denganpendekatan ekologi yang bersifat multi-disiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit denganmenerapkan berbagai teknik pengendalian yang kompatibel.Berdasarkan hal tersebut di atas telah diberikan suatu ketrampilan lewat penyuluhan, sehinggasetelah dilaksanakannya kegiatan ini petani memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman lebih baiktentang cara pengendalian hama dan penyakit terpadu dan mampu menerapkannya.METODEDesa Mekar Sari merupakan desa binaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik UniversitasMahasaraswati Mataram sejak tahun 2017 sampai sekarang. Namun pada saat Mahasiswamelaksanaan KKN di desa tersebut yang dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2019, tim penyuluhmelihat masih banyaknya petani dalam melaksanakan pengendalian hama dan penyakit tanamanmenggunakan pestisida kimia sintetis. Atas dasar tersebut akhir Agustus 2019 tim kembalimengadakan penjajagan ke Kantor Desa Mekar Sari untuk melakukan pembahasan secara umumsampai hal-hal teknis terkait program pengabdian masyarakat, akhirnya bapak kepala desamemberikan ijin untuk melaksanakan pengabdian masyarakat. Sesuai dengan arahan bapak kepaladesa penyuluhan dilaksanakan hari senin, tanggal 16 September 2019. Jam 9 pagi sampai jam 12.0090

Jurnal Gema Ngabdi Vol. 2, No. 1, 2020Wedastra, Suartha, Catharina, Marini, Meikapasa, NopiariWITA, dengan merujuk Surat Ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas MahasaraswatiDenpasar Kampus Mataram No 34/Agr K MTR/IX/2019. Peserta dikuti oleh Petani, ketua kelompoktani dan aparat Desa setempat sebanyak 23 orang.Sasaran dari penyuluhan ini adalah kepada semua petani yang ada di pedesaan, terutamakelompok tani maju, selain untuk mengembangkan dirinya sendiri juga di harapkan dapat menjadicontoh, memberi masukan-masukan, motivator, innovator bagi masyarakat petani lainnya. Kemudianpenyuluhan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi petani untuk menyadari pentingnya carapengendalian hama terpadu, sehingga kerusakan oleh serangan hama dan penyakit dapat diperkecildan perolehan jumlah produksi dapat meningkat.Materi ini disampaikan kepada peserta penyuluh dengan teknik ceramah, yang dibantu denganperalatan white board, LCD, wereless dan pembagian foto copy materi penyuluhan, kemudian disusuldengan sesi tanya jawab atau diskusi-diskusi. Dalam diskusi ini para peserta penyuluhanmengemukakan masalah-masalah yang mereka hadapi serta harapan-harapan yang mereka inginkankhususnya yang menyangkut cara pengendalian hama terpadu. Hal-hal yang dikemukakan olehpeserta penyuluhan di jawab oleh tim penyuluh. Adapun Jawaban-jawaban tim penyuluh, mengarahpada jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi peserta, disertai dengan saran-saranSebelum pemberian materi penyuluhan, peserta diberikan pertanyaan kepada peserta yang hadir yangbertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal tentang edukasi yang diberikan, kemudian setelahdiberikan materi, dilakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan yang sama yang bertujuanuntuk mengetahui respon penguasaan materi yang telah diberikanHASIL DAN PEMBAHASANSebelum penyampaian materi, diawali dengan penyampaian pertanyaan kepada peserta, terkaitdengan pengetahuan tentang pengendaliam hama terpadu. Untuk mengetahui pengetahuan pesertadisuruh menjawab dengan sangat setuju, setuju dan tidak setuju. Untuk mengetahui pengetahuanpeserta yang sangat setuju, peserta mengangkat tangannya setinggi-tingginya, kemudian yang setujumengangkat tangannya setinggi kepala dan yang tidak setuju tidak perlu mengangkat tangan.Dari hasil pertanyaan yang disampaikan kepada peserta, sebagian besar peserta yaitu 10 (43.48%) memiliki pengetahuan yang kurang tentang pengendalian hama dan penyakit, 8 orang (34.78%),memiliki pengetahuan yang cukup dan 5 orang (21.74%) memiliki pengetahuan yang baik terhadapcara pengendalian hama dan penyakit.Setelah penyapaian pertanyaan kepada peserta penyuluh, dilanjutkan dengan proses selanjutnyayaitu dilaksanakan penyampaian materi pengendaian hama terpadu pada tanaman padi, yangdilanjutkan dengan sesi tanya jawab/diskusi. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pesertapenyuluhan adalah sebagai berikut:1. Tanaman padi sering diserang oleh hama utama, hama kedua, hama potensial dan hama hamamigran. Itu maksudnya apa2. Apa maksudnya ambang ekonomi apa ada patokan atau ukuran bahwa tanaman padi segera untukdisemprot pestisida3. Mengapa terjadi resurjensi hama.4. Dengan penerapan pengendalian hama terpadu, apakah tidak dibolihkan lagi menggunakan obatkimia sintetis.5. Faktor -faktor lingkungan apa saja yang dapat berpengaruh terhadap ledakan penyakit6. Usaha-usaha apa saja yang dapat dilaksanakan petani untuk pengelolaan hama terpadu91

Jurnal Gema Ngabdi Vol. 2, No. 1, 2020Wedastra, Suartha, Catharina, Marini, Meikapasa, NopiariUntuk pertanyaan pertama diberikan

Alih teknologi tentang cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi perlu diaplikasikan oleh petani. Sistem pengendalian hama terpadu (PHT) adalah suatu konsep atau cara berpikir dalam upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan hama dengan menerapkan berbagai teknik pengendalian yang dipadukan dalam satu kesatuan untuk mencegah .

Related Documents:

HAMA PENYAKIT GANJUR (Orseolia oryzae Wood-Mason) Dittlin, 1990 Gambar 1 . gejala serangan hama ganjurdan imago O. oryzae Status Hama ganjur semula bukan merupakan hama yang serius tetapi sejak tahun 1960 menjadi hama yang serius. Serangan hama ganjur berat terjadi pada tahun 1960/61 mencapai 70.000 ha, tahun 1969 seluas 20.000 ha dan tahun 1972/73

Pemberantasan hama,penyakit dan gulma Pemberantasan OPT dilakukan secara terpadu.Pengelolaan hama pada prinsipnya dilakukan dengan pendekatan ekologis yaitu tindakan evaluasi dan penggabungan semua teknik pengendalian yang ada secara terpadu. Hama pada tanaman kakao a-l 1. Penggerek buah kakao(PBK)

Hama dan penyakit tanaman merupakan kendala yang perlu diantisipasi perkembangannya karena dapat menimbulkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman. Dalam kaitannya dengan pengendalian hama dan penyakit tanaman khususnya untuk koleksi paku-pakuan di KRP, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi jenis-jenis hama dan penyakit yang menyerang koleksi .

Pyricularia oryzae pada padi, (2) penyakit bulai yang disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis pada jagung, (3) penyakit karat yang disebabkan oleh . cara pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan adalah dengan aplikasi pestisida. Penggunaan pestisida kimiawi untuk pengendalian OPT masih banyak dilakukan.

penyakit tungro dan hama tikus. OPT yang dominan lainnya adalah penggerek batang, keong mas, walang sangit, kepinding tanah dan blas. Perkembangan luas tingkat serangan hama penyakit tanaman padi tahun 2009 dan 2010 disajikan pada Lampiran 1. Perkembangan intensitas serangan hama penyakit

INDIATI DAN MARWOTO.:P ENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA TANAMAN KEDELAI 88 telah digunakan untuk mengendalikan hama kutu kebul (Bemisia tabaci) dengan Acetamiprid (Zabelet al., 2001, Luo et al., 2010), Buprofezin, Diafen- thiuron (Gerling and Naranjo, 1998) dan Karbos-ulfan (Manzano et al., 2003).Namun demikian pengendalian menggunakan insektisida-insektisida

Hama dan Penyakit (P HP) da ri Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (B PTPH). HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian pada masyarakat “Pengendalian Hama Terpadu (P HT) Biointensif Pada Tanaman Padi di Desa Senaning” dilakukan dalam dua rangakain kegiatan yaitu: 1)

An Introduction to Modal Logic 2009 Formosan Summer School on Logic, Language, and Computation 29 June-10 July, 2009 ; 9 9 B . : The Agenda Introduction Basic Modal Logic Normal Systems of Modal Logic Meta-theorems of Normal Systems Variants of Modal Logic Conclusion ; 9 9 B . ; Introduction Let me tell you the story ; 9 9 B . Introduction Historical overview .