PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI SAWAH

3y ago
68 Views
3 Downloads
269.45 KB
32 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sutton Moon
Transcription

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)PADI SAWAHInovasi Teknologi Untuk MeningkatkanProduktivitas Tanaman PadiOleh :Julistia BobihoeBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBIBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANDEPARTEMEN PERTANIAN2007

BUKU SAKU : PENGELOLAAN TANAMANTERPADU (PTT) PADI SAWAHPenanggung Jawab : Dr. Ir. Bambang Prayudi(Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi)Dewan RedaksiKetua: Drs. SuharyonAnggota: 1. Ir. Ahmad Yusri, M.Si2. Ir. Linda Yanti, M.Si3. Ir. Marlina Susy Rangkuti4. Heri Sandra, S.Pi,M.SiRedaksi Pelaksana dan Design Sampul :Endang Susilawati, S.PtDiterbitkan oleh:BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBIJl. Samarinda Paal Lima Kotabaru Jambi 36128Telepon: 074 1 - 40174/7553525Fax: 0741 - 40413E-mail: bptp jambi@yahoo.comTahun: 2007

PENDAHULUANDi Indonesia laju peningkatan produktivitastanaman padi sawah cenderung melandai. Sistemintensifikasi padi sawah yang selama ini diterapkantidak dapat lagi diharapkan mampu meningkatkanproduksi dan produktivitas. Untuk mempertahankanproduktivitas tinggi diperlukan input yang semakintinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh carapengelolaan lahan yang kurang terpadu danmelanggar kaedah pelestarian lahan dan lingkungan.Eksploitasi lahan sawah secara intensif dan terusmenerus telah berlangsung bertahun-tahun, yangmengakibatkan penurunan kesuburan dan sifat fisiktanah. Terabaikannya penggunaan bahan organikdan intensifnya pemberian pupuk kimia untukmengejar hasil tinggi pada lahan sawah, telahmenyebabkan kandungan bahan organik tanahmenurun baik jumlah maupun kualitasnya. Kondisidemikian menurunkan kemampuan tanah dalammenyimpan dan melepaskan hara dan air bagitanaman,sehinggamengurangiefisiensipenggunaan pupuk dan air irigasi serta menurunkanproduktivitas lahan.

Pemberian pupuk dengan takaran tinggi,tanpa mempertimbangkan kebutuhan tanaman danketersediaan hara dalam tanah dalam waktu lamatelah menyebabkan : 1) penimbunan hara umumnyaP dalam tanah, 2) terkurasnya hara mikro dari tanahyang tidak pernah diberikan melalui pupuk, 3)terganggunya keseimbangan hara dalam tanaman,4) lebih pekanya tanaman terhadap hama danpenyakit, 5) terganggunya perkembanganbiakanjasad renik yang menguntungkan dalam tanah, dan6) tercemarinya air minum manusia dan ternak olehunsur-unsur nitrat-nitrit dari residu pupuk N. Kondisidemikian akhirnya berakibat terhadap menurunnyaproduktivitas lahan, tidak efisiennya penggunaaninput serta menurunya kualitas lingkungan.Pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu(PTT) merupakan alternatif pengelolaan padi secaraintensif pada lahan sawah beririgasi.Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)merupakan suatu pendekatan yang akanmengembalikan tingkat hasil panen padi sepertisemula, karena dengan PTT : Hasil gabah dan kualitas beras meningkat Melalui penggunaan teknologi yang tepat, biayausahatani padi berkurang

Kesehatan dan kelestarian lingkungan tumbuhpadi dan lingkungan kehidupan menjadi terjaga.Model PTT bukan paket teknologi yang tetap,tetapi merupakan pendekatan usahatani yangdinamis. Dalam implementasinya, model PTTmengintegrasikan berbagai komponen teknologiyang saling bersinergi, sehingga dapat ggunaan input, memelihara dan meningkatkankesuburan tanah.TEKNOLOGI UNGGULAN PADI SAWAH DENGANPENDEKATAN PTTNo KomponenPendekatan PTTTeknologi1231Varietas- Varietas yang sesuaiunggullingkungan setempat- Sesuai selera pasar2Benih- Benih bermutu/berlabel- Rendam dalam larutangaram/ZA, ambil yangtenggelam

132Pengolahantanah4Persemaian5Bibit6Cara tanam7Pemupukan3- Pengolahan tanahsempurna, minimal atautanpa olah tanah sesuaidengan keperluan dankondisi lingkungan; faktoryang menentukan :kemarau panjang, polatanam, jenis/tekstur tanah- Persemaian basah ataupersemaian kering- Pemupukan persemaian- Tanam bibit muda 15 –21 hari (4 daun)- Tegel pada MK- Jajar legowo (4 : 1 ; 6 : 1)pada MH (tergantungkesepakatan petani)- Pemupukan N denganBagan Warna Daun(BWD)- Pemupukan P, K sesuaianalisis tanah, ataukebutuhan tanaman

liangulma3- Pengairan dengangenangan pada tanahsarang yang baru dibuka- Pengairan berselangpada tanah yang airnyadapat diatur danketersediaan air terjamin- Gunakan komponen PHT(pengendalianhama/penyakit terpadu)secara tepat sesuaidengan jadwal tanam- Pemberian pestisidasecara bijaksana (padasituasi dimana musuhalami rendah)- Dapat menggunakanlandak pada cara tanamtegel atau legowo- Dapat menggunakanracun rumput (herbisida)

- Sebarkan bahan organikdan benamkan gulma- Bajak menggunakanternak, hand-tractor, ataucangkul setelah lahandigenangiTanah diolah pada saat jenuh air dan tidakharus menunggu air tergenang, menggunakan bajaksingkal ditarik traktor atau ternak, dengan kedalamanoleh 20 cm atau lebih. Pengolahan tanahdimaksudkan untuk menyediakan pertumbuhan yangbaik bagi tanaman padi (berlumpur dan rata) danuntuk mematikan gulma. Pengolahan tanah sempurna dicirikan denganperbandingan lumpur air 1:1 Pegolahan tanah dilakukan dua kali. Setelahpengolahan I, sawah digenang selama 7-15 hari

kemudian dilakukan pembajakan II diikutipenggaruan untuk meratakan dan pelumpuran. Pupuk organik jerami atau pupuk kandangsebanyak 1-2 ton/ha diberikan saat pengolahantanah kedua Untuk mempermudah pengaturan air dibuat carentengah dan caren keliling. Caren adalah saluranair untuk pengairan tanaman.Pemilihan VarietasBadan Litbang Pertanian telah merakitsejumlah varietas unggul baru (VUB) padi sawah,masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.Varietas padi yang digunakan adalah varietas unggulyang telah dilepas, yang mempunyai ciri-ciri sebagaiberikut :

Dapat menyesuaikan diri/beradaptasi terhadapiklim dan jenis tanah setempat. Citarasanya disenangi dan memiliki harga yangtinggi di pasar lokal Daya hasil tinggi Toleran terhadap hama dan penyakit Tahan rebahDalampemilihanvarietasperlumempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Pergiliran varietas pada pola tanam padi-padipalawija untuk mencegah ledakan hama danpenyakit Pada musim hujan (MH) dipilih varietas tahanwereng dan tahan penyakit Pada musim kemarau (MK) dipilih varietas yangrelatif toleran kering dan kurang disukai hamapenggerek

Varietas lokal dan varietas unggul mempunyaikelebihan dan kekurangan sebagai berikut :NO1234VARIETAS LOKALHasil rendah (3-5 t/ha)Tanaman tinggiDaun rebahJumlah anakanproduktif sedikit (5-10)5Tanaman mudahrebahKurang tanggapterhadap pemupukanUmur tanamanpanjang (150-180 hari)Rasa nasi enak,biasanya beraroma6789Sudah beradaptasibaik pada lingkungansetempatVARIETAS UNGGULHasil tinggi (5-8 t/ha)Tanaman pendekDaun tegakJumlah anakanproduktif sedangbanyak (14-20)Tanaman tahan rebahTanggap terhadappemupukanUmur tanaman genjah(105-125 hari)Rasa nasi sedangenak, ada yangberaromaBelum tentu cocokuntuk semualingkungan

SELEKSI DAN PERSIAPAN BENIH Masukkan benih ke dalam ember berisi air garam3% atau larutan ZA dengan perbandingan 1 kg ZAdilarutkan dengan 3 liter air atau larutan air dandebu. Benih yang akan ditanam adalah yangtenggelam dalam larutan tersebut. Tempatkan benih terpilih ke dalam kantong kainstrimin (longgar), kemudian rendam dalam airhangat. Tiriskan, air dari kantong kain keluarkan danletakkan di tempat hangat. Perlakuan benih (seed treatment) bila diperlukan.Untuk daerah yang sering terserang hamapenggerek batang, perlakuan benih denganpestisida fipronil (regent) 50 ST yang juga dapatmembantu mengendalikan hama keong mas.PERSEMAIAN Luas persemaian adalah 4 % dari luaspertanaman (250 m2 per/ha lahan). Olah tanah dan membenam gulma.

Bajak menggunakan ternak, hand-tractor, ataucangkul hingga tanah melumpur dengan baik. Taburkan benih yang sudah direndam dan dikeringanginkan secara merata di bedeng persemaian. Lahan persemaian dipupuk dengan urea sebanyak10 % dari total urea yang digunakan (20-40 gurea/m 2 ). Lahan persemaian perlu diberi kompos yangdicampur dengan sekam dan atau serbuk gergajikayu (abu) dengan takaran 2-4 kg/m2 untukmemudahkan pencabutan bibit, terutama untukbibit muda. Benih yang diperlukan untuk bibit muda 8-10kg/ha, sedangkan pada pertanaman biasa 25-30kg/ha.TRANSPLANTING Setelah berdaun dua, kira-kira 10-15 haridi pesemaian (bibit muda), bibit siapdipindah Cabut bibit secara diagonal/miring,usahakan akar tidak putus

Angkatbibitdengantanahdaripembibitan, segera ditanam Tanam dalam kondisi air macak-macak Tanam teratur, satu (1-2) bibit per lubangtanamPENANAMAN BIBIT MUDATanam Satu Bibit Muda per Rumpun Penanaman bibit muda (umur 10-15 harisetelah sebar) memungkinkan bagitanaman untuk tumbuh lebih baik denganjumlah anakan cenderung lebih banyak. Perakaran bibit berumur 15 hari lebihcepat beradaptasi dan lebih cepat pulihdari stress akibat dipindahkan daripersemaian ke lahan pertanaman. Jarak tanam disesuaikan dengan varietasdan kesuburan tanah (25 x 25 cm atau20 x 20 cm Pada daerah tertentu, penanamandengan sistem legowo dapat dianjurkandengan pola berselang seling antara dua

atau lebih (biasanya empat) baristanaman padi dan satu baris kosong. Bibit tanaman 1 batang / rumpun(maksimum 3 batang / rumpun) agardapat tumbuh dan berkembang lebihbaik, perakaran lebih intensif, anakanlebih banyak. Bibitmudamemilikikemampuanberadaptasi yang lebih baik dibandingkandengan bibit tua ( 20 hari).SISTIM TANAM JAJAR LEGOWO Dalam sistem tanam jajar legowo terdapat duaatau lebih (biasanya empat) baris tanaman padidan diselingi oleh satu baris yang dikosongkan. Satu unit legowo terdiri dari dua atau lebih baristanaman dan satu beris yang kosong. Bila terdapat dua baris tanam per unit legowodisebut legowo 2 : 1, kalau tiga baris disebutlegowo 3 : 1, kalau empat baris disebut legowo 4 :1, dan seterusnya.

Keuntungan sistem tanam jajar legowo : Semua barisan rumpun tanaman berada padabagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebihtinggi (efek tanaman pinggir) Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebihmudah Menyediakan ruang kosong untuk pengaturan air,saluran pengumpul keong mas dan untuk minapadi Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.PENGGUNAAN PUPUK SECARA HEMATPenggunaan pupuk secara hemat adalah : Menentukan takaran, waktu, dan cara pemupukanyang tepat menurut lokasi dan musim tanam Meningkatkan daya guna dan hasil guna pupuk Murah dan mudah dilakukan Dapat dikerjakan sendiri oleh petaniPemupukan secara hemat dilakukan dengan : Bagan warna daun (BWD) untuk menentukankebutuhan Nitrogen (N) Peta status hara dan/atau Petak Kajian (PetakOmisi) untuk menetapkan kebutuhan P dan K.

Pemupukan N dengan BWD :Cara menggunakan BWD : Pemupukan dasar atau pemupukan pertama Ndengan takaran 50 – 75 kg Urea/ha dilakukansebelum tanaman padi berumur 14 hari atausebelum 14 hari setelah tanam pindah (14 hst).Pada pemupukan pertama ini BWD tidak perludigunakan. Pengukuran dengan BWD diawali pada 25 – 28hst, dilanjutkan setiap 7 – 10 hari sekali sampaifase primordia (10 % tanaman padi berbunga). Pilih secara acak 10 rumpun tanaman sehat padahamparan yang seragam, lalu pilih daun teratasyang telah membuka penuh pada satu rumpun. Taruh bagian tengah daun di atas BWD danbandingkan warnanya. Jika warna daun beradadiantara 2 skala, digunakan nilai rata-ratanya,misalnya ; 3,5 untuk warna antara 3 dan 4. Sewaktu mengukur dengan BWD, janganmenghadap sinar matahari, sebab dapatmempengaruhi pengukuran warna. Bula memungkinkan, setiap pengukuran dilakukanpada waktu yang sama oleh orang yang sama.

Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati warnanyadalam batas kritis yaitu dibawah skala 4,0 berikan:: a. 50 – 75 kg urea/ha pada musim hasil rendahb. 75 – 100 kg urea/hapada musim hasil tinggiPemupukan P dan K :Takaran pupuk P dan K di dasarkan padaanalisis tanah dan petak omisi. Pupuk P ; seluruh pupuk P diberikan pada saatpemupkan dasar secara bersamaan denganpemupukan pertama N 7 – 14 hst. Pupuk K ; bila pupuk K yang diberikan takarannyarendah sampai sedang ( 100 kg KCL/ha), seluruhK diberikan sebagai pupuk dasar, atau bersamaandengan pemberian pupuk N yang pertama. Danbila pupuk K yang diberikan takarannya tinggi ( 100 kg KCl/ha), 50 % K diberikan sebagai pupukdasar atau bersamaan dengan pemberian pupukN yang pertama, dan sisanya diberikan pada saatprimordia.

CONTOH PENGAMATAN BAGAN WARNA DAUN(BWD)Berikan N tinggiBerikan N sedangBerikan N sedikit/tidak

PERANGKAT UJI TANAH SAWAH (PUTS)BAHAN ORGANIKBahan organik adalah bahan yang berasallimbah tanaman, kotoran hewan atau hasil daripengomposan seperti kotoran sapi, kotoran ayam,jerami atau sisa tanaman lain, pupuk hijau dan hasilatau sisa pangkasan tanaman kacang-kacangan.

Kagunaan bahan organik : Meningkatkan kesuburan tanah dan kandungankarbon organik tanah Memberikan tambahan hara Meningkatkan aktivitas jasad renik (mikroba) Memperbaiki sifat fisik tanah Mempertahankan perputaran unsur hara dalamsistem tanah-tanaman.Cara penggunaan bahan organik : Bahan organik disebar merata di atas hamparansawah, dua minggu sebelum pengolahan tanah. Kadang-kadang jerami padi dibiarkan dulumelapuk langsung di sawah selama satu musim.Pembuatan komposKompos Jerami Bahan dan alat terdiri atas kotoran ternak, jeramipadi, larutan Urea 10 %, sekop, garpu, dan ajirbambu. Jerami yang akan digunakan untuk bahan komposdicelupkan atau diperciki larutan urea 10 %,kemudian dihamparkan di atas lantai/tanah hinggaketinggian 30 cm

Setelah jerami dihamparkan, ditaburi dengankotoran ternak (ayam, sapi atau domba). Cara ini diulangi hingga tumpukan jeramimencapai ketinggian 1,80 m. Bagian atas jeramiditutup plastik yang berfungsi untuk membantumenahan panas. Setelah 2 minggu, jerami dibalik, dan disiram airsecukupnya untuk mempertahankan kelembaban,kemudian tumpukan jerami ditutup kembali. Diperkiralan 1 bulan kemudian jerami sudahmenjadi kompos.Kompos kotoran ternak Bahan dan alat terdiri atas seyang digunakanterdiri atas serbuk gergaji kayu minimal 5 %(bukan jati dan kelapa), kotoran sapi minimal 40%, kotoran ayam maksimal 25 %, abu 10 %,kapur calcit 2 %, dan stardec 0,25 %, sekop,garpu, dan ajir bambu. Bahan-bahan ini dicampur secara merata sebelumproses pembuatan kompos dimulai. Setelah bahan tercampur, tumpukan bahan disisirsambil ditaburi stardec secara merata.

Pada hari ke 7 kompos dicampur dan dibalik. Halyang sama dilakukan pada heri ke-14, ke-21, danke-28. Setelah 4-5 minggu kemudian, kompos siap digunakan dengan ciri ; warna hitaqm kecoklatan,struktur remah, dan tidak bau.PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITTERPADU (PHT)Hama dan penyakit dikendalikan denganpendekatan pengelolaan hama dan penyakit terpadu(PHT) yang diintegrasikan ke dalam model PTT.Penggunaan pestisida didasarkan pada pemantauanlapangagar dicapai efisiensi yang tinggi danpencemaran lingkungan dapat diminimalisasi.Komponen pengendalian diterapkan sesuai dengantahapan budidaya tanaman :Pra tanam (sebelum tanam) Merencanakan tanam serempak sehamparanminimal 40 ha Memilih varietas tahan sesuai dengan biotipe danstrain hama dan penyakit, terutama pada musimhujan.

Pemberdayaan kelompok tani, minimal kelompoktani sehamparan untuk menerapkan PHT tikus,dimulai dari saat pra tanam. Menyiapkan bahan pengendalian tikus dengansistem perangkap bubu (SPB) atau sistemperangkap bubu linier (SPBL). Meningkatkan koordinasi antar petani danaparatterkait agar saran produksi untuk tanamandan pengendalian tikus tersedia tepat waktu. Mengamati lubang tikus, memperkirakan ancamantikus migran, dan populasi penggerek padasinggang Sanitasi selektif untuk mengurangi sumberinokulum tungro seperti singgang, eceng danrumput teki.Persemaian Memasang pagar plastik dan bubu perangkap tkus Mengamati ancaman tungro (populasi werenghijau dan keberadaan penyakit) dan kelompoktelur penggerek batang padi.Fase Vegetatif Menerapkan sistem tanam jajar legowo danpemupukan nitrogen berdasarkan kebutuhan

tanaman menggunakan teknologi bagan warnadaun (BWD) Melindungi musuh alami, terutama laba-labadengan mulsa jerami atau membiarkan pematangditumbuhi rumput yang tidak menjadi inag penyakit(teki), sampai tanaman berumur 1 bulan Memantau perkembangan penyakit hama danpenyakit, terutama hama wereng coklat,penggerek batang, penhyakit tungro, dan hawardaun. Apabla populasi telah melebih ambangekonomi , hama dan penyakit dikendalikan denganpestisida yang tepat.Fase generatifMemantau perkembangan hama danpenyakit, terutama hama walang sangit dan hawardaun bakteri. Apabla populasi telah melebih ambangekonomi , hama dan penyakit dikendalikan denganpestisida anjuran.Strategi pengendalian yaitu :1. Gunakan varietas tahan2. Tanam tanaman yang sehat, termasukpengendalian dari aspek kultur teknis, seperti :- pola tanam tepat

pergiliran tanamankebersihan lapangwaktu tanam yang tepatpemupukan yang tepatpengelolaan tanah dan irigasitanam tanaman perangkap untukmengendalikan tikus3. Pengamatan berkala di lapang4. Pemanfaatan musuh alami seperti ; pemangsa(predator), misalnya laba-laba5. Pengendalian secara mekanik, seperti :- menggunakan alat atau mengambil dengantangan- menggunakan pagar- menggunakan perangkap6. Pengendalian secara fisik, seperti menggunakanlampu perangkapPenggunaan pestisida hanya bila diperlukan dengan: insektisida, pestisida atau fungisida.-PENGAIRAN Saat tanam kondisi air macak-macak, dan inidipertahankan selama 7 (4) hari

Selanjutnya beri air selelah tanah belah kecil-kecil, 0,5 cm Setelah anakan maksimum genangi lahan 5-10 cm Jangan sampai tanaman kekurangan air padastadia ini Waktu pengendalian gulma keringkan lahan Saat berbunga, padi sensitif terhadap kekuranganair Genangi lahan 5-10 cm s/d 10 hari sebelum panenPEMELIHARAANPengendalian gulma Resiko pengeringan lahan rumput akan subur Keluarkan air sebelum pengendalian gulma Lakukan lebih awal, dengan tangan atau alatmekanik Ulangi 2 s/d 3 kali sampai daun-daun menutup Dapat juga digunakan herbisida sesuai anjuran Penyiangan secara manual dengan tangan saattanaman berumur 25 HST dan diikuti denganlandak sebanyak 3 kali saat tanaman berumur 25,35 dan 45 HST.

Herbisida pratumbuh dapat digunakan untukmengendalikan gulma, diaplikasikan pada saattanaman berumur 5 hst. Untuk herbisida pasca tumbuh dapat diaplikasikanpada saat tanaman berumur 14 dan 21 hst, danjika diikuti oleh satu kali penyiangan mekanis padasaat tanaman beumur 35 hst sangat efektifmengendalikan gulmaPENYIANGAN DENGAN GOSROK/LANDAK Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabutgulma (rumput/tumbuhan pengganggu) dengantangan, menggunakan alat gosrok atau landak,atau menggunakan herbisida. Penyiangan gulma diperlukan untuk :- Mengurangi persaingan antara gulma dengantanaman dalam hal kebutuhan hara, sinarmatahari, dan tempat- Untuk memutus perputaran hidup gulma- Mencegah terbentuknya tempat berkembangbagi serangga hama, penyakit, dan tikus- Mencegah tersumbatnya saluran dan aliran airirigasi

- Beberapa jenis gulma akarnya dapatmengeluarkan racun bagi akar tanaman padi Keuntungan peyiangan dengan alat gosrok ataulandak :- Ramah lingkungan (tidak menggunakan bahankimia)- Lebih ekonomis, hemat tenaga kerjadibandingkan dengan penyiangan biasa dengantangan- Meningkatkan udara di dalam tanah danmerangsang pertumbuhan akar padi lebih baik- Apabila dilakukan bersamaan atau segerasetelah pemupukan akan membenamkan pupukke dalam tanah, sehingga pemberian pupuklebih efisien Cara penyiangan dengan alat gosrok atau landak :- Dilakukan saat tanaman berumur 10-15 hst (harisetelah tanam)- Dianjurkan dilakukan dua kali, dimulai pada saattanaman berumur 10-15 hast. Diulangi secaraberkala 10-25 hari kemudian.- Gulma yang terlalu dekat dengan tanamandicabut dengan tangan- Dilakukan dua arah yaitu diantara dan di dalambarisan tanaman

PANEN DAN PASCA PANEN Panen dan pasca panen perlu ditangani secaratepat karena :- Kehilangan hasil dan penurunan mutu selamaproses panen dan pasca panen masih tinggi(sekitar 20 %)- Penanganan panen dan pasca panen yangkurang baik menyebabkan kualitas benih rendah- Panen padi dengan sistem k

terganggunya keseimbangan hara dalam tanaman, 4) lebih pekanya tanaman terhadap hama dan penyakit, 5) terganggunya perkembanganbiakan jasad renik yang menguntungkan dalam tanah, dan 6) tercemarinya air minum manusia dan ternak oleh unsur-unsur nitrat-nitrit dari residu pupuk N. Kondisi

Related Documents:

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI Suparyono Balai Penelitian Tanaman Padi Jl Raya IX, Sukamandi, Subang 41256 Pendahuluan Begitu ditanam di lapangan, tanaman padi dihadapkan pada berbagai kendala, baik yang bersifat biotis maupun yang bersifat abiotis. Di antara yang bersifat biotis hama dan penyakit padi

Hama dan penyakit tanaman padi sangat beragam. Disamping faktor lingkungan (curah hujan, suhu, dan musim) yang sangat mempengaruhi terhadap produksi padi adalah pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi sangat perlu dilakukan. 12 Apabila hama dan penyakit tanaman padi tidak dikendalikan dengan baik akan .

Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman semusim berumur pendek kurang satu . toleran terhadap hama dan penyakit dan tahan rebah. Dalam pemilihan varietas perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: pergiliran varietas pada pola tanam padi-padi-palawija untuk mencegah ledakan hama dan penyakit, pada musim hujan (MH) dipilih varietas .

program sistempakar yang mampu mendiagnosis penyakit pada tanaman padi organik. Disini penulis akan membuat Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dan Hama Tanaman Padi Organik Varietas IR 64 Dengan Metode Certainty Factor yang berguna untuk membantu dalam proses mendeteksi tanaman Padi.

Hama dan penyakit tanaman padi mencakup semua hama dan penyakit tanaman yang sering menimbulkan masalah pada budidaya padi. Hama tanaman dapat didefinisikan sebagai hewan ketika populasinya telah mencapai aras tertentu. Dalam . 3 kondisi ini hama merusak tanaman dan menimbulkan kerugian secara ekonomi. .

This update is the primary training communication from your PADI Regional Headquarters to you. It announces PADI training standards and procedures changes and their implementation date. Your PADI Membership commitment requires you to keep abreast of PADI standards by reviewing and puttin

Enroll in a PADI Advanced Open Water Diver course at your local PADI Dive Center or Resort. Check out a PADI Specialty Diver course. Browse the PADI Course Catalog. Download a PADI Medical Statement and Questionnaire (pdf). Nex t St e p FIND A DIVE SHO P/RESORT Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD

API –1.0.0 System Reads (user accounts, labor codes, and other configruations) Customer Read Equipment Read Equipment Hour Meter Write Product Read Inventory Read Work Order Read / Write Time Read / Write File Read / Write Web hooks for: Work Order status changes Work Order confirmations (tech, customer .