PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS

3y ago
72 Views
12 Downloads
526.84 KB
27 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

1PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASISEXPERIENTIAL LEARNING UNTUK SISWA KELAS VIII SMPOlehLiya Selibauti, Maizar Karim, Imam Suwardi WibowoFKIP Universitas JambiAbstractThis research and development aims to develop and produce a moduleof learning to write poetry. In addition, this research and development also aimsto describe the process of developing an experiential learning-based poetrywriting module for Grade VIII Junior High School students, describing thefeasibility of modules based on assessment and validation by media experts,material experts, Indonesian teachers, and student testing.This research is categorized as development research using quantitativedescriptive. The resulting quantitative data will be converted into qualitative datato describe the feasibility of the developed product.The results of module research and development show that modulesdeveloped based on Borg and Gall development with steps, among whichresearch and early information gathering, planning, product formatdevelopment, small-scale testing, and final revisions and product improvementsscored average 4.43 with the percentage of 88.6% of "Very Eligible" bangkegasderived from the assessment and validation of media experts, materials experts,and teachers of the Indonesian language. In addition, the results of researchand development also comes from a trial of students scored an average of 4.58with a percentage of 91.6% categorized as "Very Eligible".It can be concluded that the overall research result obtained an averagescore of 4.43 with 88.6% percentage categorized as "Very Eligible" derived fromthe assessment and validation of media experts, material experts, Indonesianteachers, and trials of grade VIII SMP students obtained an average score of4.58 with a percentage of 91.6% categorized as "Very Eligible". Thus, based onthe average score of assessment from media experts, material experts,Indonesian teachers, and testing on students it can be concluded that theexperiential learning poem-based learning module for grade VIII students ofSMP is feasible to be used independently as an additional learning media forstudents.Keyword: Development, Learning Module, Poetry Writing, ExperientialLearning, Grade VIII Junior High School Students.*Korespondensi berkenaan artikel ini dapat dialamatkan ke e-mail: liya. Selibauti93@yahoo.com

2ABSTRAKPenelitian dan pengembangan ini bertujuan mengembangkan danmenghasilkan sebuah modul pembelajaran menulis puisi. Selain itu, penelitiandan pengembangan ini juga bertujuan mendeskripsikan proses pengembanganmodul menulis puisi berbasisi experiential learning untuk siswa kelas VIII SMP,mendeksripsikan kelayakan modul berdasarkan penilaian dan validasi oleh ahlimedia, ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan uji coba terhadap andenganmenggunakan deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif yang dihasilkan akandikonversi menjadi data kualitatif untuk mendeskripsikan kelayakan produkyang dikembangkan.Hasil penelitian dan pengembangan modul menunjukan bahwa modulyang dikembangkan berdasarkan pengembangan Borg dan Gall denganlangkah-langkah, di antaranya penelitian dan pengumpulan informasi awal,perencanaan, pengembangan format produk, uji coba skala kecil, dan revisiakhir dan penyempurnaan produk memperoleh skor rata-rata 4,43 denganpersentase 88,6% bekategori “Sangat Layak” berasal dari penilaian dan validasiahli media, ahli materi, dan guru bahasa Indonesia. Selain itu, hasil penelitiandan pengembangan juga berasal dari uji coba terhadap siswa memperoleh skorrata-rata 4,58 dengan persentase 91,6% berkategori “Sangat Layak”.Dapat disimpulkan, secara keseluruhan hasil penelitian memperoleh skorrata-rata 4,43 dengan persentase 88,6% berkategori “Sangat Layak” berasaldari penilaian dan validasi ahli media, ahli materi, guru bahasa Indonesia, danuji coba terhadap siswa kelas VIII SMP memperoleh skor rata-rata 4,58 denganpersentase 91, 6% berkategori “Sangat Layak”. Dengan demikian, berdasarkanskor rata-rata penilaian dari ahli media, ahli materi, guru bahasa Indonesia, danuji coba terhadap siswa dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran menulispuisi berbasis experiential learning untuk siswa kelas VIII SMP sangat layakdigunakan secara mandiri sebagai media pembelajaran tambahan bagi siswa.Kata Kunci : Pengembangan, Modul Pembelajaran, Menulis Puisi, ExperientialLearning, Siswa Kelas VIII SMP.PENDAHULUANLatar BelakangDunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini diajarkan dandikembangkan di lingkungan pendidikan. Tentu dalam pelaksanaannya,keempat keterampilan ini saling berkaitan satu sama lain. Ketika mempelajariPengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Experiential Learning Untuk Siswa Kelas VIII SMP

3satu keterampilan berbahasa, beberapa keterampilan berbahasa lainnya jugaakan terlibat.Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis kerap kalidianggap sebagai keterampilan yang sulit diajarkan oleh guru dan dipelajarisiswa. Keterampilan ini dianggap sulit karena membutuhkan proses yangpanjang serta melibatkan pikiran yang kompleks. Tidakhanya sebatasmengamati lalu mengutarakan melalui tulisan semata, namun lebih kepadamenata tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh dan memiliki makna. Hal inisejalan dengan yang diungkapkan oleh Tarigan (2013: 4) bahwa “Keterampilanmenulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan danpraktik yang banyak dan teratur.” Oleh karena itu, keterampilan menulis wajibdiajarkan dan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Pengembanganketerampilan ini dapat dipelajari secara penuh pada mata pelajaran bahasaIndonesia.Pada dasarnya, pelajaran bahasa Indonesia bertujuan meningkatkanpemahaman dan kemampuan siswa dalam mempelajari ilmu berbahasa danbersastra. Salah satu keterampilan bersastra yang harus dicapai siswa adalahketerampilan menulis puisi. Pembelajaranmenulis puisi merupakan salah satu1keterampilan bersastra yang diajarkan di jenjang sekolah menengah pertama.Hal ini tercantum pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)kelas VII dan VIII sebagai berikut.Liya Selibauti

4Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Menulis Puisi SMPSK dan KD Kelas VII aman melalui kegiatanmenulis kreatif ndahan alam16.2 Menulis kreatif puisiberkenaan dengan peristiwayang pernah dialami.SK dan KD Kelas VIII Semester 2SK: 16. Mengungkapkan pikiran danperasaan dalam puisi bebasKD: 16.1 Menulis puisi bebas denganmenggunakan pilihan kata yang sesuai.16.2 Menulis puisi bebas denganmemperhatikan unsur persajakanSumber: Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 113-116)Sejalan dengan SK dan KDyang telah dirumuskan, guru memilikikewajiban untuk menuntaskan tujuan pembelajaran berdasarkan kurikulumyang ada. Termasuk di dalamnya tujuan pembelajaran berlandaskan SK danKD keterampilan menulis puisi.Faktanya, keterampilan menulis puisi tergolong ke dalam kategori yangsulit untuk diajarkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan olehRahmanto (1988: 44-45) sebagai berikut.Terdapat dua macam penghambat yang sangat menganggudalam pengajaran puisi, yaitu pertama adanya anggapan puisisudah tidak ada gunanya lagi dikarenakan dewasa ini kehidupanbanyak bergantung pada hal praktis berupa bisnis, ilmupengetahuan dan teknologi modern, lalu hambatan keduapandangan disertai prasangka bahwa mempelajari puisi seringtersandung pengalaman pahit dengan artian siswa berusahakeras memahami dan menikmati puisi-puisi terkenal yangmenggunakan kata-kata kiasan maupun simbol tertentu yangmembingungkan siswa.Bagi siswa, menulis puisi bukanlah kegiatan yang mudah. Selainmembutuhkan ide yang tidak pasaran, penggunaan persajakan maupun iramayang selaras sangat dibutuhkan. Selanjutnya, menulis puisi juga membutuhkankeruntutan ide dari satu baris ke baris berikutnya. Lebih lanjut lagi, masihPengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Experiential Learning Untuk Siswa Kelas VIII SMP

5banyak siswa yang tidak paham mengenai tata cara menulis puisi agar tidakpenyimpang dari bait atau baris awal, cara menentukan pilihan kata yang paspada puisi yang dibuat, cara menentukan persajakan dan irama yang selarassebagai unsur keindahan puisi, dan langkah-langkah yang harus dilakukandalam menulis puisi. Selain itu, siswa juga dihadapkan dengan pemikiran yangrumit saat berusaha memahami materi menulis puisi dengan contoh yangmembutuhkan pemahaman tinggi.Kendala dan kesulitan ini ternyata masihbanyak dialami sekolahdengan tingkatan yang beragam, salah satunya SMP Negeri 4 Muaro Jambi.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti berasal dari observasi awaldengan cara menyebarkan angket kepada siswa, wawancara terhadap gurubahasa Indonesia, dan telaah buku teks pelajaran bahasa Indonesia, ditemukanberagam kendala dan masalah dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi dikelas. Dari pengisian angket yang dilakukan siswa kelas VIII di SMP Negeri 4Muaro Jambi, didapatlah beragam informasi mengenai kemampuan menulispuisi siswa. Di antaranya, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalammenentukan ide yakni sebanyak 66,6%, kesulitan pemilihan kata sebanyak78,7%, dan menemukan rima saat proses menulis puisi sebanyak 63,6%. Meskitelah banyak di antara mereka membaca puisi, tetap pada saat menulis puisimereka masih mengalami banyak kesulitan. Kegiatan pembelajaran yangmonoton dan sedikitnya variasi juga memicu berkurangnya motivasi dankeinginan siswa dalam menulis puisi. Selain itu, minimnya media pembelajarandan bahan ajar yang digunakan menambah satu lagi penyebab kendala dankesulitan siswa dalam menulis puisi.Liya Selibauti

6Selanjutnya, setelah dilakukan wawancara dengan guru bahasaIndonesia terkait kegiatan pembelajaran menulis puisi di sekolah, dari segipenjelasan materi yang disampaikan guru, ternyata masih banyak siswa yangkurang memahami materi menulis puisi. Meski telah berkali-kali diberi arahan,siswa masih belum mampu menghasilkan puisi sesuai dengan SK dan KD sertatujuan pembelajaran. Dilihat dari segi karya yang dihasilkan siswa, masihbanyak di antara mereka yang belum memenuhi kriteria.Dari segi bahan ajar yang digunakan, terdapat kekurangan. Hal iniberdasarkan telaah buku teks pelajaran “Berbahasa dan Bersastra Indonesiauntuk Kelas VIII SMP/MTs” (Wirajaya, dkk, 2008) yang digunakan di sekolah.Dari segi isi, buku ini minim penjabaran materi, salah satunya materi menulispuisi. Pada aspek ini materi menulis puisi dalam buku teks pelajaran hanyamenyebutkan pengertian puisi dan syarat-syarat menulis puisi tanpa penjelasandetail maupun contoh konkret disertai penjabaran dari setiap syarat yangdisebutkan.Melalui penjabaran sebelumnya, didapatlah suatu pemahaman bahwasiswa membutuhkan media atau bahan ajar tambahan dan cara baru yang lebihefisien dan efektif dalam mengembangkan kemampuan menulis puisi. Artinya,mengembangkan keterampilan menulis puisi tidak hanya membutuhkan guruyang cerdas dan berpengalaman dalam mengelolah kelas, namun jugamembutuhkan media pembelajaran yang relevan, inovatif, dan kreatif. Selainguru sebagai fasilitator dan pendidik utama saat pembelajaran di kelas, jugadibutuhkan media pembelajaran yang dapat berinteraksi langsung dengansiswa, baik melalui bimbingan guru maupun tidak. Adanya interaksi positifPengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Experiential Learning Untuk Siswa Kelas VIII SMP

7antara media pembelajaran dengan siswa pada akhirnya akan mampumempercepat proses pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran.Salah satu bahan ajar yang dapat berinteraksi langsung dengan siswadan dapat digunakan secara mandiri untuk belajar adalah modul pembelajaran.Hal ini sejalan dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Prastowo (2015:106) sebagai berikut.Pada dasarnya modul adalah sebuah bahan yang mudahdipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usiamereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) denganbantunan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Kemudiandengan modul, siswa dapat juga mengukur sendiri tingkatpenguasaan mereka terhadap materi yang dibahas pada setiapsatu satuan modul, sehingga apabila telah menguasainya, makamereka dapat melanjukan pada satu satuan modul tingkatberikutnya.Dari pengertian sebelumnya, didapatlah satu pemahaman bahwa modulmemiliki kegunaan yang dapat melatih siswa untuk belajar secara mandiri danmengukur kemampuan yang dimiliki melalui latihan yang terdapat dalammodul.Sejatinya selain menggunakan media pembelajaran, keterampilanmenulis puisi juga dapat dikembangkan dengan berbagai pengalaman yangdialami masing-masing siswa. Karena pengalaman pribadi akan lebih cepatmerangsang pemikiran siswa dalam berimajinasi dan menemukan ide yangtepat sebagai bahan tulisan. Selain itu, pengalaman pribadi bisa juga didapatdari berbagai kegiatan yang mendorong motivasi siswa dalam menulis. Artinyabahwa keterampilan menulis puisi siswa dapat dikembangkan berdasarkanpengalaman. Pengalaman ini bisa didapat dari kegiatan mendengarkan,berbicara, melihat, membaca, dan mencoba. Pembelajaran berdasarkanLiya Selibauti

8pengalaman dapat dikembangkan melalui model pembelajaran berbasispengalaman atau yang biasa disebut dengan “Experential Learning”. Modelexperiential learning merupakan ”Proses di mana pengetahuan diciptakanmelalui transformasi pengalaman” (Kolb, dalam Sharlanova, 2004: akhanyamembutuhkan buku teks wajib sebagai media pembelajaran. Namun jugamembutuhkan media penunjang lainnya yang dapat membantu mereka dalampelajaran menulis puisi. Tidak hanya media sebagai penunjang, siswa jugamembutuhkan cara baru yang lebih efektif dan efisien dalam mengasahkemampuan mereka dalam menulis puisi. Oleh sebab itu, perlu dilakukannyapengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experientiallearning untuk menunjang siswa belajar secara mandiri. Dasar daripengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis ranyangbermanfaatmengembangkan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis puisi.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya,rumusan masalah yang hendak dipecahkan dalam penelitian ini sebagaiberikut.(1) Bagaimanakah proses pengembangan modul pembelajaran menulispuisi berbasis experiential learning untuk siswa kelas VIII SMP?(2) Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Experiential Learning Untuk Siswa Kelas VIII SMP

9berdasarkan penilaian dan validasi oleh ahli media, ahli materi, danguru?(3) lispuisiexperiential learning untuk siswa kelas VIII SMPberdasarkan uji coba terhadap siswa?Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah sebelumnya, tujuan yang hendakdicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.(1) menulis puisi berbasis experiential learning untuk siswa kelas VIIISMP.(2) Medeskripsikan kelayakan modul pembelajaran menulis IISMPberdasarkan penilaian dan validasi oleh ahli media, ahli materi, danguru.(3) Mendeskripsikan kelayakanberbasisexperientialmodul pembelajaran menulis puisilearninguntuksiswakelasVIIISMPberdasarkan uji coba terhadap siswa.Manfaat PenelitianManfaat TeoretisSecara teoretis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dalammengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia dalam bentuk modul.Manfaat PraktisManfaat praktis dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut.Liya Selibauti

10(1) bagi siswa, modul pembelajaran ini dapat dijadikan sumber belajarmandiri untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswaterutama mengembangkan kemampuan menulis puisi;(2) bagi guru, modul pembelajaran ini dapat dimanfaatkan sebagaireferensi dan sarana penunjang dalam kegiatan mengajar di kelasterutama pembelajaran menulis puisi;(3) xperiential learning ini dapat dijadikan media penunjang dalamkegiatan belajar mengajar di sekolah; dan(4) bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan referensi untukmelakukan kegiatan penelitian sejenis yakni pengembangan modulpembelajaran;Definisi erluadanyapembatasan secara operasional terhadap istilah yang terdapat dalamrancangan penelitian ini.(1) Pengembangan berarti menciptakan suatu inovasi baru terhadapapa yang telah ada.(2) Modul Pembelajaran adalah satu unit yang lengkap dan berdirisendiri, terdiri atas rangkaian kegiatan belajar yang disusun untukmembantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secarakhusus dan jelas.(3) Menulismerupakan merupakan satu dari empat keterampilanberbahasa dan suatu proses perkembangan. Menulis menuntutPengembangan Modul Pembelajaran Menulis Puisi Berbasis Experiential Learning Untuk Siswa Kelas VIII SMP

an-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung.(4) Puisi merupakan salah satu karya sastra yang angsangimajinasipancaindra dalam susunan yang berirama.(5) Model pembelajaran experiential learning merupakan salah satumodel pembelajaran berbasis pengalaman. Pembelajaran berbasisexperiential learning merupakan proses di mana pengetahuandiciptakan melalui transformasi pengalaman.KAJIAN PUSTAKAKriteria Kelayakan ModulModul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan supaya pesertadidik dapat belajar secara mandiri dan mengevaluasi hasil belajar sendiridengan atau tanpa bimbingan guru. Modul yang layak digunakan peserta didiktentu harus dapat menjadi bahan ajar mandiri bagi siswa untuk mengevaluasikemampuan mereka sendiri, sehingga peranan pendidik dapat diminimalisir.Penentuan kelayakan bahan ajar berupa modul didasarkan padakelayakan bahan ajar menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP2006) (Budiningsih, 2011: 22) sebagai berikut.Buku atau bahan ajar yang baik haruslah memperhatikan 4komponen kelayakan di antaranya, (1) komponen kelayakan isiyang mencakupi cakupan materi, akurasi materi, kemutakhiran,mengandung wawasan produktivitas, merangsang keingintahuan(curiosity), mengembangkan kecakapan hidup (life skills),mengembangkan wawasan kebinekaan (sense of diversity), danmengandung wawasan kontekstual; (2) komponen kelayakankebahasaan yang mencakupi bahasa harus lugas, komunikatif,Liya Selibauti

12dialogis dan interaktif, kesesuaian dengan perkembangan siswa,kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, dan penggunaanistilah, simbol, dan ikon; (3) komponen kelayakan penyajian yangmencakupi teknik penyajian, pendukung penyajian, penyajianpembelajaran, koherensi dan keruntutan alur pikir; dan (4)komponen kelayakan kegrafikan yang mencakupi penggunaanfont (jenis huruf dan ukuran), layout atau tata letak, ilustrasi,gambar, atau foto, dan desain tampilan.Keempat cangkupan komponen sebelumnya dikembangkan ke dalamkisi-kisi instrumen. Selanjutnya, kisi-kisi instrumen yang telah dikembangkandiperluas ke dalam bentuk instrumen penilaian kelayakan modul.METODE PENGEMBANGANProsedur PengembanganPengembangan bahan ajar yang dilakukan dalam penelitian ini nantinyaakan menghasilkan sebuah produk berupa modul pembelajaran menulis puisiberbasis experiential learning untuk siswa kelas VIII SMP dengan tujuan dapatmengembangkan kemampuan siswa dalam menulis puisi dan melatih penelitianinimenggunakan rancangan penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall,merupakan model prosedural deskriptif dalam penelitian pengembangan. Padapenelitian dan pengembangan ini, peneliti membatasi langkah-langkahpengembangan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan peneliti dalammengembangkan produk. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang

16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami. KD: 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan Sumber: Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 113-116) Sejalan dengan SK dan KD yang telah dirumuskan, guru memiliki kewajiban untuk menuntaskan tujuan pembelajaran berdasarkan .

Related Documents:

A. Angket Pengalaman Siswa Membaca dan Menulis Puisi NO PERNYATAAN JAWABAN Ya Tidak 1. Saya pernah membaca puisi 2. Saya suka membaca puisi 3. Saya membaca puisi dari media apa saja (koran, majalah, majalah dinding, internet) 4. Saya membaca puisi dari koleksi perpustakaan 5. Saya membaca puisi dari bahan ajar yang disediakan sekolah 6. Saya pernah menulis puisi 7. Saya suka menulis puisi 8 .

Menulis di taman kanak-kanak menurut High Scope Child Observation Record, disebut menulis dini atau awal. Kegiatan menulis dini mencangkup anak mencoba teknik menulis menggunakan lekuk-lekuk dan garis sebagai huruf, meniru tulisan atau meniru huruf-huruf yang dapat dikenal, menulis nama sendiri, menulis beberapa kata atau frasa pendek, menulis frasa atau kalimat bervariasi.4 Sebagai pendidik .

angket untuk memperoleh data kebutuhan pengembangan media pembelajaran menulis puisi dalam bentuk VCD interaktif berbasis pendidikan karakter untuk SMP kelas VII. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskrisptif kualitatif, yaitu pemaparan data dan simpulan data. iii Setelah penelitian dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) kebutuhan siswa dan guru terhadap pengembangan .

Sapardi Djoko Damono; (2) untuk mendeskripsikan diksi puisi karya Sapardi Djoko Damono; dan (3) untuk mendeskripsikan implementasi hasil analisis puisi karya . ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata Struktur batin pada puisi (b) terdiri atas tema, perasaan, nada, dan amanat. Tema puisi tersebut adalah kesedihan dalam cinta. Perasaan dalam .

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

kreatif menulis puisi, yaitu (1) pencarian ide, (2) pengendapan atau perenungan, (3) penulisan, (4) editing dan revisi. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran yang diciptakan dalam suasana nyaman, meriah, gembira, riang, yang membuat siswa betah . belajar, tidak tertekan, tidak menakutkan dan tidak terpaksa (Sufanti, 2010: 37). Keaktifan siswa di dalam suatu pembelajaran sangat .

puisinya Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai (Andrew Harvey, 2004). Puisi-puisi Jalaluddin Rumi dipenuhi dengan mistik, yang tidak semua orang mampu menungkap nilai-nilai yang terkandung dalam puisi-puisinya, serta karakteristik kemistikan yang masih dipenuhi kemisteriusan. .

Rough paths, invariance principles in the rough path topology, additive functionals of Markov pro-cesses, Kipnis–Varadhan theory, homogenization, random conductance model, random walks with random conductances. We gratefully acknowledge financial support by the DFG via Research Unit FOR2402 — Rough paths, SPDEs and related topics. The main part of the work of T.O. was carried out while he .