BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.1 - FMIPA UI

3y ago
38 Views
2 Downloads
1.89 MB
24 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Grady Mosby
Transcription

BAB IPENDAHULUAN1.1Geologi Sebagai Ilmu1.1.1 Definisi GeologiKata geologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu geos (yang berartibumi) dan logos (yang berarti ilmu). Jadi, Geologi adalah studi mengenai bumidan fenomena yang terjadi di dalamnya.Geologi secara umum membahas mengenai material pembentuk bumi dansegala proses yang terjadi baik di dalam bumi (bawah permukaan) maupun yangterjadi di atas permukaan bumi. Gaya yang bekerja di dalam bumi (endogen)menghasilkan gempabumi dan aktivitas vulkanik, sementara itu gaya eksternal(eksogen) menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, dan pembentukan bentangalam. Semua proses itu menyebabkan batuan memiliki ciri yang khusus.Karakteristik dan ciri khusus dari batuan itulah yang dipelajari oleh geologi.Sehingga dapat dilakukan interpretasi proses geologi apa saja yang berkontribusidalam pembentukan batuan tersebut.Dalam mempelajari ilmu kebumian (terutama geologi), diperlukankegiatan luar ruangan untuk memperoleh data. Suatu studi geologi yang baikmemang didasarkan oleh observasi dan percobaan yang dilakukan di lapangan.Pekerjaan lapangan tersebut kemudian didukung oleh percobaan laboratorium.Data lapangan dan laboratorium tersebut kemudian diolah melalui interpretasi danrekonstruksi suatu model geologi.Terkadang penelitian geologi menuntut suatu pemodelan yang kompleks.Hal ini dikarenakan proses geologi yang bekerja pun sesungguhnya memangkompleks dan rumit dan melibatkan proses-proses fisika, kimia, dan/atau biologi.Oleh sebab itu, pemahaman ilmu-ilmu dasar seperti matematika, statistika, kimia,fisika, dan biologi penting untuk membangun nalar geologi.1.1.2Sejarah Perkembangan Ilmu GeologiAristoteles pada 2300 tahun yang lalu mengemukakan bahwa batuanterbentuk karena pengaruh bintang-bintang. Sementara gempabumi terjadi akibatmeledaknya udara yang padat di bumi karena adanya proses pemanasan oleh pusatapi. Frank D. Adams dalam “Geological Science” (Devor, 1938) mengemukakanbahwa selama masa pertengahan, Aristoteles dihormati sebagai kepala danpimpinan semua filsuf, yang pendapatnya pada subyek apapun merupakan hukumdan hasil akhir.Jejak-jejak awal ilmu geologi juga dibuktikan dalam sketsa tinta senimanbesar Leonardo da Vinci (1452–1519), yang secara hati-hati menggambarkanbentuk badan batuan dalam sketsa untuk memahami bentuk alami Bumi (Gambar1

BAB 1 PENDAHULUAN1). Kemudian pada abad 17, datanglah deskripsi pertama deformasi batuan.Nicholas Steno (1631–1686) menguji singkapan-singkapan dimana perlapisanbatuannya tidaklah horizontal, dan beranggapan bahwa lapisan (strata) tersebuttidak berposisi lapisan horizontal dan pasti telah berubah posisi (dislokasi) karenasesuatu hal. Pada awal abad 18, kemudian kompleksitas batuan di rentangpegunungan seperti Alpen dikenal secara luas dan membutuhkan penjelasan(Gambar 2).Gambar 1.1 Sketsa yang dibuat oleh Leonardo da Vinci, memperlihatkan secarajelas detail lipatan perlapisan pegunungan di Italia (ca. 1500 AD).Gambar 1.2 Kenampakan dari udara pegunungan Alpin Eropa (Perancis).Baron Georges Cuvier (1810), berkebangsaan Perancis, melihat adanyafakta bahwa pada zaman dahulu ada spesies flora dan fauna yang mengalamikepunahan dan kemudian muncul spesies flora dan fauna yang baru. Semuaperistiwa tersebut terjadi karena adanya bencana (catastrophic) secara mendadakdengan sangat dahsyat dan berlangsung di seluruh muka bumi. Konsep ini dikenalsebagai Teori Malapetaka atau Katastrofik (Catastrophism).Pada akhir abad ke-18, James Hutton (1795), seorang ahli fisikaSkotlandia, menerbitkan buku Theory of the Earth. Hutton mencetuskan kalimat“The present is the key to the past.” Kalimat tersebut bermakna bahwa kondisiGEOLOGI DASAR 2

BAB 1 PENDAHULUANgeologi pada saat ini merupakan hasil dari proses geologi di masa lampau,sehingga dengan mempelajari karakteristik bumi pada saat ini, kita dapatmengetahui proses geologi di masa lampau. James Hutton dijuluki sebagai bapakgeologi modern dan teori yang dikemukakan oleh Hutton ini dikenal sebagai teoriuniformitarianisme.Charles Lyell (1797-1875) mengemukakan pemikirannya melalui bukubukunya, salah satunya Principles of Geology. Lyell mengilustrasikan konsepkonsep kesamaan dari alam sesuai dengan waktu. Lyell dapat memperlihatkanbahwa proses-proses geologi yang diamati sekarang berlaku juga pada masa lalu.Walaupun teori uniformitarianisme tidak dimulai oleh Lyell, namun dia adalahorang yang lebih sukses dalam menginterpretasi dan mempublikasikan padamasyarakat luas.Ilmu geologi terus berkembang seiring dengan ditemukan berbagaiteknologi, misalnya teknologi geofisika. Seperti munculnya teori continental drift(apungan benua) pada tahun 1912 oleh Alfred Wegener yang mengemukakanbahwa pada 250 juta tahun yang lalu semua benua dan pulau yang ada saat iniasalnya satu daratan raksasa yang kemudian retak dan terus bergerak(mengapung) yang di antaranya menyebabkan terjadinya Benua Amerika danAfrika yang terpisah, serta benua-benua lainnya. Teori ini kemudian terusdisempurnakan oleh peneliti berikutnya hingga lahirnya Teori Tektonik Lempengpada tahun 1968.1.1.3Ruang Lingkup GeologiBumi terusun oleh berbagai macam unsur yang saling terintegrasi dantidak hanya didominasi oleh batuan, air, atau udara saja. Interaksi antar-unsurtersebut terus berlangsung, seperti kontak air dengan batuan, batuan dengan udara,dan air dengan udara. Lebih lanjut, biosfer, sebagai keseluruhan bentuk kehidupandi bumi, tersebar pada ketiga realms tersebut yang terintegrasi secara setara. Olehsebab itu, ruang lingkup ilmu geologi terdiri dari empat lingkup utama, yaitu:hidrosfer, atmosfer, dan geosfer. Ketiga lingkup ini kemudian membentuk suatulingkup sebagai keseluruhan keberadaan makhluk hidup yang disebut biosfer.a. HidrosferBumi dijuluki sebagai Planet Biru, hal ini karena 71% permukaan bumidiselimuti oleh air dengan kedalaman rata-rata 3,8 km. 97% dari air yangada di bumi merupakan air permukaan. Hidrosfer adalah massa air yangdinamis dan bergerak secara kontinu melalui sebuah siklus. Siklus yangdimaksud adalah siklus hidrologi, yang terdiri dari evaporasi air permukaanke atmosfer, presipitasi air ke daratan, dan kemudian mengalir kembaliGEOLOGI DASAR 3

BAB 1 PENDAHULUANsebagai air permukaan yang bermuara di laut. Daur hidrologi ini turutberkontribusi dalam membentuk bentang alam bumi ini.Selain air laut, hidrosfer juga terdiri dari air tawar yang berada di aliransungai, danau, gleiser, dan airtanah. Meskipun jumlahnya tak sebanyak airlaut, namun keberadaan air tawar (fresh water) sangat penting. Oleh sebabitu usaha pencarian sumber daya air bersih terus dilakukan hingga sekarang,termasuk oleh para ahli geologi, khususnya hidrogeologi.Gambar 1.3 Siklus hidrologi (sumber: Diagram Visual Information Ltd.)b. AtmosferBumi dikelilingi oleh tudung gas yang memberi kehidupan. Tudung gasinilah yang disebut atmosfer. Jika dibandingkan dengan ketebalan kerakbumi (sekitar 6400 km), atmosfer jauh lebih tipis, yaitu hanya 5,6 km di ataspermukaan bumi dan hanya sampai kedalaman 16 km di bawah permukaanbumi. Namun, di samping dimensinya yang sederhana, selimut tipis tersebuttetap merupakan elemen penting di planet bumi. Atmosfer bukan hanyamenyediakan udara untuk dihirup oleh makhluk hidup, namun juga mampumelindungi kita dari paparan radiasi sinar ultra violet dari matahari.Pertukaran energy secara kontinu terjadi antara atmosfer dengan permukaanbumi menghasilkan sesuatu yang kita sebut cuaca dan iklim. Cuaca daniklim bumi dari sejak awal terbentuk hingga sekarang berkontribusi dalampembentukan bentang alam dan sumberdaya geologi. Sehingga atmosferberperan penting dalam proses geologi yang telah dan sedang berlangsungdi bumi.GEOLOGI DASAR 4

BAB 1 PENDAHULUANGambar 1.4 Ketebalan lapisan atmosfer (kiri) dan Proporsi gas pada tiaplapisan atmosfer (kanan)GEOLOGI DASAR 5

BAB 1 PENDAHULUANc. GeosferBagian di dasar atmosfer dan samudera adalah lapisan kerak bumi. Bagianpadat itulah yang disebut sebagai geosfer. Geosfer membentang daripermukaan hingga ke inti bumi pada kedalaman 6.400 km. Sehingga geosfermerupakan lingkup yang paling besar yang ada di bumi jika dibandingkandengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer.Kebanyakan penelitian mengenai geosfer difokuskan pada kenampakan dipermukaan yang mudah untuk diakses. Setiap kenampakan di permukaanmerepresentasikan kondisi di bawah permukaan bumi yang bersifat dinamis.Dengan meneliti kenampakan dari lapisan geosfer yang berada dipermukaan, dapat diketahui petunjuk mengenai proses geologi yang telahterjadi sewaktu bumi ini sedang terbentuk. Lapisan-lapisan geosfer danproses yang berlangsung di dalamnya akan banyak dipelajari oleh para ahligeologi.1.2 Cabang Ilmu GeologiGeologi merupakan ilmu multi-disiplin yang mempelajari mengenai bumidan sejarahnya. Seorang sarjana geologi harus mampu menguasai lintas disiplinyang ada pada ilmu geologi dan implikasinya terhadap kebutuhan masyarakat.Cabang-cabang ilmu geologi tersebut antara lain:a. GeomorfologiStudi mengenai proses keterjadian dan deskripsi dari bentang alam.b. Kristalografi dan MineralogiStudi mengenai geometri dan susunan atom di dalam mineral, prosespembentukan, dan jenis-jenis mineral pembentuk batuan.c. PetrologiStudi mengenai batuan, termasuk mineralogi, klasifikasi, dan prosesketerjadiannya.d. Mineral optik dan PetrografiStudi mengenai parameter sifat-sifat optik mineral yang dilihatmenggunakan mikroskop petrografi. Klasifikasi batuan berdasarkansifat optik mineral pembentuknya.e. PaleontologiStudi mengenai kehidupan purba (fosil), termasuk paleobotany,paleontologi vertebrata serta invertebrata, mikropaleontologi, dan studispora dan polen purba (Palionologi).f. SedimentologiStudi mengenai faktor lingkungan yang mengontrol pembentukansedimen dan batuan sedimen, termasuk perkembangan dan modelpengendapannya.GEOLOGI DASAR 6

BAB 1 PENDAHULUANg. StratigrafiStudi mengenai perlapisan batuan yang menekankan padahubungannya terhadap waktu dan keterjadiannya.h. Geologi StrukturStudi mengenai manifestasi/struktur yang terlihat pada permukaanbumi sebagai produk dari kegiatan tektonik. Stuktur tersebut disebutdengan struktur geologi, contohnya lipatan dan kekar. Ilmu yangmemperlajari struktur geologi secara lebih komprehensif danmenyeluruh dari berbagai aspek disebut sebagai ilmu Tektonika.i. Geologi TerapanPenerapan geologi untuk kepentingan manusia pada bidang tertentu,misalnya: Geologi Pertambangan, Geologi Batubara, Geologi Minyakdan Gas Bumi, Hidrogeologi, Geofisika, Geotermal, Geologi Teknik,dan sebagainya.Gambar 1.5 Cabang ilmu geologi (Hirnawan, 2010)1.3 Interior BumiBerdasarkan perbedaan komposisinya (massa jenis), bumi terbagi menjaditiga lapisan besar, yaitu kerak, mantel, dan inti bumi. Setiap lapisan tersebutmemiliki sifat fisik yang berlainan. Perbedaan sifat fisik tersebut digunakan untukmenentukan zona-zona tertentu pada setiap lapisan bumi. Sifat fisik yangGEOLOGI DASAR 7

BAB 1 PENDAHULUANdigunakan untuk pembagian zona antara lain apakah padat atau cair dan sebarapalemah atau kuat lapisan tersebut.Susunan interior bumi diketahui berdasarkan informasi seismologi.Berdasarkan penyelidikan H. Jeffreys dan K. E. Bullen (1932-1942) yangmengacu pada penyelidikan E. Wiechert (1890-an) dengan menggunakan cepatrambat gelombang P dan S, dapat ditentukan pembagian lapisan-lapisan atauinterior bumi. Struktur dalam bumi dibedakan secara komposisi dan rheologi.Struktur dalam bumi berdasarkan komposisinya:1. Inti bumi (Core)Terletak mulai dari kedalaman 2.883 km sampai ke pusat bumi. Densitasnyaberkisar dari 9,5 gr/cc di dekat mantel dan membesar ke arah pusat hingga 14,5gr/cc. Berdasarkan besarnya densitas ini, inti bumi diperkirakan memilikicampuran dari unsur-unsur yang memiliki densitas besar, yaitu Nikel (Ni) danbesi (Fe). Oleh karena itu, inti bumi juga sering disebut sebagai lapisan Nife.a. Inti dalam (inner core)Kedalaman 5.140-6.371 km. Berfasa padat, berat, dan sangat panas.b. Inti luar (outer core)Kedalaman 2.883-5.140 km. Berfasa cair dan sangat panas.2. Mantel (Mantle)Merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi. Merupakan bagian terbesar daribumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari massa bumi. Ketebalannya 2.883km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc di dekat inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerakbumi.3. Kerak bumi (Crust)Merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang lebih ringandibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya. Densitas rata-rata 2.7 gr/cc.Ketebalannya tidak merata, perbedaan ketebalan ini menimbulkan perbedaanelevasi antara benua dan samudera. Pada daerah pegunungan ketebalannya 50km dan pada beberapa samudera 5 km. berdasarkan data kegempaan dankomposisi material pembentuknya, para ahli membagi menjadi kerak benua dankerak samudera.a. Kerak benua, terdiri dari batuan granitik, ketebalan rata-rata 45 km,berkisar antara 30–50 km. Kaya akan unsur Si dan Al, maka disebut jugasebagai lapisan SiAl.GEOLOGI DASAR 8

BAB 1 PENDAHULUANb. Kerak samudera, terdiri dari batuan basaltik, tebalnya sekitar 7 km. Kayaakan unsur Si dan Mg, maka disebut juga sebagai lapisan SiMa.Bumi berdasarkan kajian reologi:1. MesosferLapisan padat dalam mantel yang memiliki kekuatan relatif tinggi dinamakanmesosfer (lapisan menengah, intermediate atau middle sphere). Lapisan initerletak antara batas inti dan mantel (kedalaman 2.883 km) hingga kedalamansekitar 350 km.2. AstenosferLapisan mantel bagian atas, pada kedalaman antara 350 km – 100 km di bawahpermukaan bumi, adalah lapisan yang dinamakan astenosfer (lapisan lemah, weaksphere). Keseimbangan suhu dan tekanan di sini sedemikian rupa sehinggamenjadikan materialnya dalam keadaan mendekati titik leburnya. Para ahligeologi menyatakan bahwa batuan di mesosfer dan astenosfer mempunyaikomposisi yang sama. Perbedaan satu-satunya hanyalah pada sifat fisiknya,kekuatan.3. LitosferTerletak di atas astenosfer, lapisan setebal 100 km dari permukaan bumiini merupakan lapisan yang batuannya lebih dingin, lebih kuat, dan lebih kaku(rigid) dibandingkan astenosfer yang plastis. Lapisan terluar yang keras inimeliputi mantel bagian atas dan seluruh kerak bumi. Komposisi kerak dan mantelmemang berbeda, namun yang membedakan litosfir dan astenosfer adalah kuatbatuan (rock strength), bukanlah komposisinya.1.3.1Bidang-bidang DiskontinuBidang diskontinu merupakan zona transisi yang berada di mantel bumi.Disebut diskontinu karena lapisan tersebut menunjukkan hasil diskontinu secaratiba-tiba pada kecepatan seismik di kedalaman tertentu. Bidang diskontinutersebut terdiri dari bidang Moho dan bidang Gutenberg.GEOLOGI DASAR 9

BAB 1 PENDAHULUANa.Bidang MohoSeorang ahli seismologi Yugoslavia, Andrija Mohorovicic, mempelajaridata gempa dan menjumpai kecepatan gelombang gempa yang naik dengan tibatiba di bawah kedalaman 50 km. Bidang batas perubahan atau bidangdiskontinuitas ini ternyata merupakan bidang batas antara lapisan kerak bumi danmantel atas. Maka, bidang batas ini dikenal dengan sebutan Bidang Mohorovicicatau Bidang Moho.2. Bidang GutenbergBeberapa tahun kemudian, seorang ahli gempa Jerman, Beno Gutenberg,menemukan batas lain. Bidang dimana gelombang P dibelokkan, atau bidangantara mantel dengan inti bumi disebut bidang diskontinu Gutenberg atau bidangGutenberg.Gambar 1.6 Interior Bumi (Skinner et al., 2004)GEOLOGI DASAR 10

BAB 1 PENDAHULUAN1.3.2Arus Konveksi MagmaKerak bumi merupakan padatan yang relative dingin, rapuh, dan kaku(rigid) dengan massa jenis lebih rendah sehingga seolah-olah mengapung di atasmantel. Ini adalah bagian yang berada di permukaan bumi hingga kedalaman 100 km. Karena adanya perbedaan panas yang sangat tinggi antara bagian bumiyang tengah dengan bagian bumi yang lebih luar, maka akan terjadi perbedaantekanan dimana tekanan pada bagian dalam lebih besar, sehingga pergerakanmagma akan menghasilkan aliran konveksi di dalam mantel. Lelehan magmayang lebih panas akan bergerak ke atas dan lelehan magma yang lebih dingin akantenggelam (seperti gerakan aliran konveksi air pada waktu kita memanaskan air diatas kompor).Gambar 1.7 Aliran konveksi pada air di atas kompor dan aliran konveksi magmaAkibat aliran konveksi lelehan magma tersebut, lapisan kerak bumi yangpadat dan relative rapuh yang ada di atasnya ikut bergerak (mengapung) sesuaidengan gerakan lelehan magma. Pada suatu tempat tertentu, lapisan kerak bumiakan retak dan bergerak saling menjauh, dan rekahan yang ditinggalkannya akansegera terisi oleh lelehan magma yang kemudian juga akan membeku (disebutsebagai daerah regangan dimana lempengan kerak bumi yang saling berdekatanmenjauh), contoh Mid Oceanic Ridges yang berada di dasar samudra Atlantik, danrifting yang terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentukLaut Merah.Pada bagian bumi lain akan terjadi tumbukan antara lempeng-lempengyang saling mendekat. Lempeng yang relatif lebih tipis (lempeng samudera) akanmenunjam ke bawah lempeng benua yang relatif lebih tebal, zona ini disebutsebagai zona subduksi (subduction zone). Contohnya adalah zona subduksi yangmemanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Pada bagianyang menunjam akan meleleh menjadi magma dan bagian dari lempeng yang lainakan mengalami perlipatan, pengangkatan, dan pensesaran.Dengan adanya retakan/bukaan akibat terbentuknya sesar-sesar tersebut,maka pada bagian-bagian tertentu pada zona tersebut kadang-kadang diterobosGEOLOGI DASAR 11

BAB 1 PENDAHULUANoleh lelehan magma panas dari mantel dan membentuk kantong-kantong magma,yang disebut sebagai dapur magma (magma chamber). Jika penerobosan tersebutberlangsung hingga mencapai permukaan bumi, maka terjadilah pembentukanderetan gunungapi. Magma yang keluar akan menghasilkan material hasil letusangunungapi yang berupa tuf, lahar, maupun menghasilkan aliran lava panas yangakan membentuk batuan lava di permukaan. Magma yang tidak mencapaipermukaan akan membeku di dalam bumi membentuk bermacam-macam jenisbatuan beku.1.4 Siklus BatuanSeperti material di bumi yang lain, batuan terbentuk dan terhancurkanmelalui sebuah siklus. Siklus batuan adalah sebuah model yang menggambarkanpembentukan, penghancuran, dan pembentukan kembali dari sebuah batuansebagai hasil dari proses sedimentasi (yang diikuti oleh litifikasi), pembekuan, danmetamorfisme. Siklus batuan merupakan konsep dasar yang menunjukkan transisidinamis dari jenis-jenis batuan selama rentang wakut geologi. Siklus batuanditunjukkan pada gambar 1.8. Sedangkan proses pembentukan jenis-jenis batuanakan dijelaskan pada bab berikutnya.Gambar 1.8 Siklus batuanGEOLOGI DASAR 12

BAB IIBATUAN DAN MINERAL2.1 Batuan BekuBatuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma, yaitu cairan silikatpijar yang bersitat mobile dengan suhu berkisar 1500-2500ºC. Batuan beku dibagidua berdasarkan cara keterdapatannya, yaitu:1. Batuan beku intrusiBatuan beku yang berasal dari pembekuan magma di dalam bumi, disebut jugadengan batuan plutonik.2. Batuan beku ekstrusiBatuan beku yang berasal dari pembekuan magma di permukaan bumi, disebutjuga dengan batuan vulkanik. Gambar 2.1 menunjukkan jenis-jenis tubuh batuanbeku intrusiBerdasarkan kontak dengan batuan sekitarnya, tubuh batuan beku intrusidibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:1. Konkordan, intrusi yang sejajar dengan perlapisan batuan di sekitarnya, antaralain:a. Sill: intrusi yang melembar (sheetlike) sejajar dengan batuan sekitar.Gambar 2.1 Bentuk tubuh sillb. Laccolith: sill dengan bentuk kubah (planconvex) di bagian atasnya.c. Lopolith: massa intrusi yang melensa dengan ketebalan 1/10 sampai 1/12dari lebar tubuhnya. Bagian tengahnya cekung di sisi atasnya.d. Phacolith: massa intrusi yang melensa yang terletak pada sumbu lipatan.13

BAB II BATUAN DAN MINERALGambar 2.2 Bentuk tubuh LaccolithGambar 2.1 Bentuk tubuh intrusi (Anonim, 2004)2. Diskordan, intrusi yang memotong perlapisan batuan di sekitarnya, antaralain:a. Dike: intrusi yang berbentuk tabular yang memotong struktur lapisanbatuan sekitarnya.b. Batholith: intrusi yang tersingkap di permukaan, berukuran 100km2,berbentuk tak beraturan, d

h. Geologi Struktur Studi mengenai manifestasi/struktur yang terlihat pada permukaan bumi sebagai produk dari kegiatan tektonik. Stuktur tersebut disebut dengan struktur geologi, contohnya lipatan dan kekar. Ilmu yang memperlajari struktur geologi secara lebih komprehensif dan menyeluruh dari berbagai aspek disebut sebagai ilmu Tektonika. i.

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.