ANALISIS KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP .

3y ago
31 Views
2 Downloads
265.63 KB
19 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Harley Spears
Transcription

ANALISIS KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAPKUALITAS AUDIT DI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DANPEMBANGUNAN (BPKP) PROVINSI SUMATERA UTARA.Oleh : 1. Handriyani Dwilita, SE., M.Si2. Aswan, SEABSTRAKBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi SumateraUtara adalah lembaga pemerintah non kementrian dan bertanggung jawab kepadaPresiden Republik Indonesia. Pengawasan Intern pada BPKP meliputi audit,reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Faktor-faktor yangsangat penting peranannya dalam menghasilkan audit diantaranya adalahkompetensi dan independensi serta profesionalisme . Dalam penelitian ini penulismembatasi masalah yang akan dibahas yaitu pada faktor kompetensi danindependensi auditor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yangbekerja pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ProvinsiSumatera Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengggunakan metodepurposive sampling dan jumlah populasi sebanyak 60 responden yang termasukdalam kriteria yaitu pendidikan DIII, DIV/S1, S2 dan auditor yang pernahmengikuti pelatihan teknis sebagai seorang auditor dengan sampel minimal 37responden. Metode pengambilan data primer yang digunakan adalah metodekuesioner. Data di analisis menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kompetensidan independensi terhadap kualitas audit secara serempak. Sedangkan untukindividual terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi terhadap kualitas auditdan tidak terdapat pengaruh signifikan antara independensi terhadap kualitas auditsecara parsial di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)Provinsi Sumatera Utara. Berbeda dengan peneliti terdahulu yang menyatakanbahwa kompetensi dan independensi auditor terdapat pengaruh signifikanterhadap kualitas audit secara parsial. Pada penelitian ini independensi tidakterdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Secara teori kualitas audit itudijelaskan oleh independensi auditor sehingga menghasilkan kualitas audit yangbaik. Sedangkan dalam penelitian ini kualitas audit tidak terdapat pengaruhsignifikan terhadap kualitas audit. Adanya perbedaan hasil penelitian ini antarapeneliti terdahulu dengan penelitian ini yaitu perbedaan dari responden, tempat,dan tahun penelitian yang membuat hasil penelitian berbeda.Kata Kunci : Kompetensi, Independensi dan Kualitas AuditA. PKP) adalah Lembaga PemerintahNon Kementerian yang berada danbertanggunggung jawab kepadaPresiden RI. Dalam mewujudkanamanah yang diembannya, BadanPengawasanKeuangandanPembangunan (BPKP) melakukanpengawasaninternterhadapakuntabilitas keuangan negara ataskegiatan yang bersifat lintas sektoraldan kebendaharaan umum negara

berdasarkan penetapan oleh MenteriKeuangan selaku Bendahara Umumserta kegiatan lain berdasarkanpenugasandariPresiden.Pengawasan intern yang dimaksudmeliputi audit, review, evaluasi,pemantauandankegiatanpengawasan lainnya. Pada awaltahun 2011, Presiden RI telahmenerbitkan Inpres Nomor 4 Tahun2011, tanggal 17 Februari 2011tentang Percepatan PeningkatanKualitas Akuntabilitas KeuanganNegara. Sehubungan dengan InpresPresiden RI diatas , PerwakilanBadan Pengawasan Keuangan danPembangunan (BPKP) ProvinsiSumatera Utara sebagai unit kerjaBPKPmerupakankepanjangantangan dari BPKP di daerah. ditor internal pada pemerintah jugamemiliki tanggung jawab besar yaitumenciptakan proses tata kelolapemeritahan yang baik, bebasKorupsi, Kolusi dan Nepotisme(KKN) serta penerapan sistempengendalian manajemen (Pradita,2010).Dalammelaksanakantugasnya di bidang fungsionalpemerintahan Badan PengawasanKeuangandanPembangunan(BPKP) Provinsi Sumatera Utaramemakai standar audit pengawasanfungsional pemerintah berdasarkankeputusanbadanpengawasankeuangan dan pembangunan No.Kep-378/K/1996yaitutentangpenetapan berlakunya Standar AuditAparat Pengawasan FungsionalPemerintah SA-APFP (1996). Saatini, tugas kepengawasan dihadapkandengan perkembangan yang konsepakuntabilitas pemerintah. Dikaitkandengan tugas pokok dan fungsiAPFP, perkembangan ini menuntutAPFP untuk melaksanakan tugastugasnyadalammenuntaskanakuntabilitas pemerintahan.Berdasarkan keputusan kepalaBPKP tahun 1996 dalam semua sdipertahankan oleh APFP dan paraauditornya yaitu untuk menghasilkanpendapat atau simpulan audit yangobyektif. Hasil audit ini diperolehberdasarkan fakta yang dinilaidengan memakai kriteria yangmenurut pertimbangan keahlian dankemampuanauditordapatdipergunakan. Dalam membuatpendapat atau simpulan auditor harusbebas dari pengaruh pihak-pihakyangberkepentingan.Untukmencapai tujuan tersebut, standar inimengharuskan APFP dan paraauditornya untuk memiliki integritas,yaitu sikap dan kepribadian yangdilandasi unsur jujur, nimbulkankepercayaan dan rasa hormatmasyarakat. Independensi dalam halini tidak berarti sebagaimana sikapseorang penuntut dalam perkarapengadilan tetapi lebih dapatdisamakan dengan sikap tidakmemihaknya seorang hakim. Dalamaudit keuangan, misalnya, APFP danparaauditornyatidakhanya

menerima pandangan dari sudutmanajemen tetapi juga dari sudutpihak lain yang berkepentingan.Trotter (1986) dalam Saifuddin(2004) mendefinisikan bahwa orangyang berkompeten adalah orangdengan keterampilan mengerjakanpekerjaan dengan mudah, cepat,intuitif dan sangat jarang atau tidakpernah membuat kesalahan. Untukdapatmemilikiketerampilan,seorang auditor harus menjalanipelatihan teknis yang cukup.Pencapaiandimulaidenganpendidikan formal, yang selanjutnyadiperluas melalui pengalaman danpraktek audit SPAP (2001). Sikapmental independen sama pentingnyadengan keahlian dibidang praktikakuntansi dan prosedur audit yangharus dimiliki oleh setiap auditor.Auditor tidak hanya berkewajibanmempertahankansikapmentalindependen, tetapi juga harusmenghindari hal-hal yang dapatmengakibatkanindependensinyadiragukan masyarakat. Sikap mentalindependenauditormenurutmasyarakat inilah yang tidak mudahdiperoleh olehnya. Di pemerintahan,peran auditor internal dinilai masihbelum berarti. Hasil audit BadanPemeriksa Keuangan atas laporankeuangan pemerintah pusat tahun2007 masih menemukan yananda(2008). Terkait dengan hal tersebut,Widyananda (2008) mengungkapkanpentingnya merevitalisasi peranauditor internal pemerintah untukmenegakkangoodgovernance.Mengingat pentingnya peran BPKPBadan (Pengawas Keuangan danPembangunan) dalam itianmengenaikualitas audit yang ada didalamnya.Penelitian ini bertujuan untuk: kualitas audit (2) menguji pengaruhkompetensi terhadap kualitas audit,dan(2)mengujipengaruhindependensi terhadap kualitas auditdi Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan (BPKP) ProvinsiSumatera Utara.B. Tinjauan PustakaElfarini Eunike Christina (2007)telah melakukan penelitian denganjudul Pengaruh kompetensi danindependensiauditorterhadapkualitas audit di KAP (KantorAkuntan Publik) di Semarang JawaTengah dengan hasil penelitianbahwa kompetensi dan independensiauditorberpengaruhterhadapkualitas audit baik secara parsial dansimultan di Kantor Akuntan Publik(KAP). Hariato (2004) melakukanpenelitian pengaruh keahlian danindependensi terhadap kualitas auditstudi empiris pada KAP di JawaTimur, dan diperoleh hasil bahwakeahliandanindependensiberpengaruh signifikan terhadapkualitas audit. Maka dari penelitiantersebut dapat disimpulkan bahwakualitas audit dipengaruhi olehkompetensi,indepedensidankeahlian auditor. Di tahun 2003, Sari

melakukan penelitian PengaruhKeahlian audit dan independensiterhadap pendapat audit, dandiperoleh hasil bahwa auditor yangmemiliki keahlian dan independensimempengaruhi pendapatan auditdibandingkan yang hanya memilikisalah satu karakteristik atau samasekali tidak memiliki. KemudianPurnomo (2007) mengatakan ahuanberpengaruh terhdapa kualitas audit.Sedangkanfactorindependensimenurut persepsi auditor hanyatekanan klien yang berpangaruhterhadap kualitas audit. Pada tahun2003, Kusharyati mengungkapkanbahwa banyak faktor yang berperanpentingdalammempengaruhikualitas audit dari sudut pandangauditor individual maupun auditortim di KAP. Berdasarkan penelitianSari, Purnomo dan Kusharyati dapatditarik benang merah bahwa prosesdan hasil audit akan dipengaruhi olehkeahlian audit dan indepedensi,keahlian seorang auditor akan sangatditentukan oleh pengalaman, danpengetahuan auditor. Sehingga padaakhirnya dapat berdampak padakualitas sudit yang dihasilkan.Namun sejalan waktu independensiauditor masih terus mengalamipolemik. Independensi merupakansalah satu komponen etika yangharus dijaga oleh akuntan publik.Dan indepedensi ini akan berbedadari satu auditor dengan auditorlainnya, atau seiring dengan waktudan pengalaman yang dialamiauditor, karena Indepedensi akanmelekat pada masing-masing auditor.Independen berarti akuntan publiktidak mudah dipengaruhi, tidakmemihak kepentingan siapapun sertajujur kepada semua pihak yangmeletakkankepercayaanataspekerjaan akuntan publik. Untukmemenuhi kebutuhan penacapaiantujuanpenelitian,penelitimenggunakan kerangka penelitiansebagai berikut :Gambar 1. Kerangka Pemikiran TeoritisKompetensi ( X1 )1. Pengetahuan2. PengalamanIndependensi ( X2 )1. Lama Hubungan dengan Klien2. Tekanan dari Klien3. Telaah dari Rekan Auditor4. Jasa Non AuditKualitas Audit(Y)

Keterangan :a. Garis putus-putusHubungan Secara Simultanb. Garis bersambungHubungan Secara ParsialHipotesis penelitian :Jika H0 : b1.b2 0 maka tidakterdapat pengaruh signifikanantarakompetensidanindependensi auditor terhadapkualitas audit di BadanPengawasan Keuangan danPembangunan (BPKP) ProvinsiSumatera Utara.Jika Ha : b1.b2 0 maka terdapatpengaruh signifikan antarakompetensi dan independensiauditor terhadap kualitas auditdiBadanPengawasanKeuangan dan Pembangunan(BPKP) Provinsi SumateraUtara.C. Metodelogi mparatif.Variabel yang diteliti meliputi :Kualitas audit (Y), KompetensiAuditor (X1) dan IndependensiAuditor (X2). Data penelitian berupadata primer yang dikumpulkan daripenyebaran kuisioner pada 37sampel penelitian. Pengambilansample didasarkan pada :n N / N(d2) 1Keterangan :n Jumlah sampelN Ukuran populasid Presentase kelongaranketidaktelitian dimana populasipenelitian berjumlah 60 orangauditor maka diperoleh sampelsebagai berikut :n 60 / 60 (0,1)2 1 60/1.6 37.5 37 auditor.Tehnik analisis yang digunakanadalah uji kualitas data, uji asumsiklasik dan uji hipotesis, mengunakanregresi berganda dengan formula :Y a b1X1 b2X2 eYX1X2abe Kualitas Audit Kompetensi Independensi Konstanta Koefisien regresi errorD. Pembahasan Hasil Penelitian1. Deskripsi Objek PenelitianDari populasi jumlah auditoryang berada di Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan (BPKP)Provinsi Sumatera Utara sebanyak 60yangtermasukdalamkriteriapenelitian ini yaitu auditor yang telahmengikuti pendidikan DIII, DIV/S1,S2 serta pelatihan teknis sebagaiauditor . Kuesioner yang disebar yaitusebanyak jumlah populasi dan setelahpengembalian kuesioner yang kembalikepada peneliti yaitu sebanyak 38kuesioner.Sebelummelakukanpenelitian , peneliti mempunyai targetpengembalian kuesioner minimalnya37 kuesioner.

n N / N(d2) 1Keterangan :n Jumlah sampel N Ukuranpopulasid Presentase kelonggaranketidaktelitianberdasarkan teknik pengambilansampel tersebut, diperoleh sampelsebagai berikut :n 60 / 60 (0,1)2 1 60/1.6 37.5 37 auditor.Dari perhitungan di atas dimanakuesioneryangdikembalikansebanyak 38 kuesioner sementarayang diharapkan yaitu 37 kuesionerdan artinya asumsinya akan semakinbagus karena melebihi dari angkayang ditentukan sebelumnya.2. Uji Kualitas Dataa. Uji ValiditasUji validitas dalam penelitian inidimaksudkan untuk mengukur sejauhmana ketepatan alat ukur penelitiantentang isi atau arti sebenarnya yangdiukur. Kolerasi yang digunakanadalah Person Product Moment. Jikakoefisien korelasi (r) bernilai positifdan lebih besar dari r tabel, makadinyatakan bahwa butir pertanyaantersebut valid atau sah. Jikasebaliknya, bernilai negatif, ataupositif namun lebih kecil dari r tabel,maka butir pernyataan dinyatakaninvalid dan harus dihapus.Untuk mengetahui kelayakan butirbutir dalam daftar angket yang telahdisajikan kepada responden makadiperlukan Uji Validitas. ApabilaValiditas setiap pertanyaan lebihbesar ( ) 0,30, maka butir pertanyaandianggap valid Kuncoro (2003 :267).Tabel 1. Total Variance ExplainedSumber data : Pengolahan SPSSDari Tabel diatas dapat disimpulkanbahwa setiap pernyataan dariKompetensi sebagai berikut :Pernyataan 1, Kompetensi 1nilai 2,294 0,30 kesimpulan valid.

Pernyataan 2, Kompetensi 2 nilai0,948 0,30 kesimpulan valid.Pernyataan 3, Kompetensi 3 nilai0,819 0,30 kesimpulan valid.Pernyataan 4, Kompetensi 4 nilai0,601 0,30 kesimpulan valid.Pernyataan 5, Kompetensi 5 nilai0,339 0,30 kesimpulan valid.Tabel 2 Total Variance ExplainedSumber data : Pengolahan SPSSDari Tabel 2. diatas dapatPernyataan 4, Independensi 4 nilaidisimpulkan bahwa setiap pernyataan0,597 0,30 kesimpulan valid.dari Independensi sebagai berikut :Pernyataan 5, Independensi 5 nilaiPernyataan 1, Independensi 1 nilai0,349 0,30 kesimpulan valid.2,398 0,30 kesimpulan valid.Pernyataan 2, Independensi 2 nilai1,135 0,30 kesimpulan valid.Pernyataan 3, Independensi 3 nilai0,721 0,30 kesimpulan valid.Tabel 3. Total Variance ExplainedSumber data : Pengolahan SPSS

Dari Tabel diatas dapat disimpulkaninternal concistency. Reliabilitasbahwa setiap pernyataan dariinstrumentpenelitiandalamKualitas Audit sebagai berikut :penelitianinidiujidenganPernyataan 1, Kualitas Audit 1 nilaimenggunakan koefisien cronbach’s2,507 0,30 kesimpulan valid.Alpha. Jika nilai koefisien alphaPernyataan 2, Kualitas Audit 2 nilailebih besar dari0,6 maka0,848 0,30 kesimpulan valid.disimpulkanbahwainstrumentPernyataan 3, Kualitas Audit 3 nilaipenelitan tersebut handal atau0,734 0,30 kesimpulan valid.reliable Nunnaly dalam GhozaliPernyataan 4, Kualitas Audit 4 nilai(2005).0,736 0,30 kesimpulan valid.Berdasarkan hasil angket yang telahPernyataan 5, Kualitas Audit 5 nilaididapat dari responden Reliabilitas0,530 0,30 kesimpulan valid.suatu konstruk variabel dikatakanPernyataan 6, Kualitas Audit 6 nilaibaik jika memiliki nilai Cronbach’s0,527 0,30 kesimpulan valid.Alpha lebih besar ( ) 0,60 MudrajadPernyataan 7, Kualitas Audit 7 nilaiKuncoro (2003 : 267). Reliabilitas0,487 0,30 kesimpulan valid.dari pertanyaan kuisioner yang telahPernyataan 8, Kualitas Audit 8 nilaidiajukan penulis kepada responden0,384 0,30 kesimpulan valid.dalam penelitian ini akan terlihatb. Uji Reliabilitaspada tabel Reliability Statistics yangUji reliabilitas dimaksudkan untukdisajikan pada tabel-tabel berikut inimenguji konsistensi kuesioner dalam:mengukur suatukontrak yang samaatau stabilitas kuesioner. Ujireliabilitas dilakukan dengan metodeTabel 4. Reliability Statistics kompetensiSumber data : Pengolahan SPSSPada Tabel diatas didapat nilaicronbach’s alpha 0,60, sehinggadapat disimpulkan bahwa konstrukpertanyaan variabel kompetensi (X1)yang telah disajikan pada respondenyang terdiri dari 5 item adalahreliable atau bisa diterima dan dapatdikatakan handal.

Tabel 5. Reliability Statistics IndependensiSumber data : Pengolahan SPSSPada Tabel diatas didapat nilaicronbach’s alpha 0,60, sehinggadapat disimpulkan bahwa konstrukpertanyaan variabel Independensi(X2) yang telah disajikan padaresponden yang terdiri dari 5 itemadalah reliable atau bisa diterima dandapat dikatakan handal.Tabel 6. Reliability Statistics Kualitas AuditSumber data : Pengolahan SPSSPada Tabel diatas didapat nilaicronbach’s alpha 0,60, sehinggadapat disimpulkan bahwa konstrukpertanyaan variabel Independensi(Y) yang telah disajikan padaresponden yang terdiri dari 8 itemadalah reliable atau bisa diterima dandapat dikatakan handal.3. Analisis Regresi BergandaTeknik analisa dalam penelitian yangdilakukan dalam penelitian ini adalahpersamaan regresi linear berganda.adapun persamaan tersebut sebagaiberikut :Y a b1X1 b2X2 eYX1X2abe Kualitas Audit Kompetensi Independensi Konstanta Koefisien regresi error

Tabel 7. CofficientsSumber data : pengolahan SPSSBerdasarkan tabel 4.8 diatas diperoleh Y 10.761 0,997 0,022 e.Interprestasi dari persamaan linierberganda adalah:a. Jika segala sesuatu padavariabel bebas (Kompetensidan Independensi) dianggapkonstan maka nilai darivariabelterikat(KualitasAudit) sebesar 10.761.b. Jika terjadi peningkatan padavariabel X1 (Kompetensi)sebesar 1, maka variabel Y(KualitasAudit)akanmeningkat sebesar 0,997.c. Jika terjadi peningkatan padavariabel X2 (Independensi)sebesar 1, maka variabel Y(KualitasAudit)akanmeningkat sebesar 0,022.4. Uji Asumsi KlasikUntuk mengetahui kelayakanmodel regresi, maka akan dilakukanuji asumsi klasik sebagai berikut :a. Uji NormalitasUji normalitas dilakukanuntuk mengetahui model regresivariabel bebas dan variabel terikatmempunyai distribusi normal atautidak. Model regresi yang baiksebaiknya berdistribusi normal. Halini untuk menghindari bias analisisdata. Normalitas data penelitiandapat diketahui dari pengamatanhasil grafik Histogram maupungrafik normal P-P Plot. Berikut inigambar kedua grafik tersebutberdasarkan hasil olah data :

Gambar 2. HistogramSumber data : Pengolahan SPSSPada grafik Histogram di atas dapatdilihat data membentuk garisnormalitas yang berbentuk lonceng.Dan Grafik P-P Plot di bawah inimenunjukkan pola penyebaran titik-titik di sekitas garis diagonal, danmengikuti arah garis diagonal. Inimengindikasikan model regresimemenuhi asumsi normalitas.Gambar 3. Normal P-P Plot of Regression Standardized ResidualSumber data : Pengolahan SPSSb. Uji MultikolinieritasUji multikolinearitas bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresiditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Dalam model regresiyang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas. Ujitinggi daripada 0,10 atau VIF lebihMultikolinearitas dilakukan dengankecil daripada 10 maka dapatmelihat nilai tolerance dan variancedisimpulkantidakterjadiinflation factor (VIF) dari hasilmultikolinearitas Santoso (2002 :analisis dengan menggunakan SPSS.206).Apabila nilai tolerance value lebihTabel 8. CoefficientSumber data : Pengolahan SPSSBerdasarkan tabel 4.9 di atas dapatdilihat bahwa angka VIF (VarianceInflatioan Factor) lebih kecil dari 5antara lain adalah kompetensi1,1455 5 dan Independensi 1,455 5 dan niai Tolerance Kompetensi0,687 0,10 dan Independensi 0,687 0,01 sehingga dapat digunakan dantidak ada multikolinieritas.c.Uji HeteroskedasitisitasDalam persamaan regresi bergandaperlu diuji mengenai sama atau tidakvarians dari residual dari observasiyang satu dengan observasi lainnya.Jika residual mempunyai roansnya tidak sama disebutterjadi heteoskedastisitas. Persamaanregresi yang baik jika tidak terjadiheteroskedastisitas.Analisisujiasumsi heteroskedastisitas hasiloutputSPSSmelaluigrafikscatterplot antara Z prediction(ZPRED) untuk variabel bebas(sumbu X Y hasil prediksi) dan nilairesidualnya (SRESID) merupakanvariabel terikat (sumbu Y Y prediksi– Y rill). Homoskedastisitas terjadijika titik-titik hasil pengolahan dataantaraZPREDdanSRESIDmenyebar di bawah ataupun di atastitik origin (angka 0) pada sumbu Ydan tidak mempunyai pola yangtertentu.Cara memprediksi jika pola gambarScatterplot model tersebut adalah:1. Titik-titik data menyebar diatasdan dibawah atau disekitar angka 0.2. Titik-titik data mengumpul hanyadiatas atau dibawah saja.3. Penyebaran titik-titik data tidakbolehmembentukpolabergelombang melebar kemudianmenyempit dan melebar kembali.maka dapa

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Utara adalah lembaga pemerintah non kementrian dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Pengawasan Intern pada BPKP meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Faktor-faktor yang

Related Documents:

memisahkan kompetensi dasar yang sudah dikuasai dari kompetensi yang belum dikuasai mahasiswa 5. Memberi nomor setiap kompetensi dasar, dimulai dari kompetensi yang paling awal yang harus dikuasai mahasiswa (dimulai dengan nomor 1) 6. Memberi tanda panah pada kompetensi dasar dimulai dari kompetensi yang paling awal disampaikan ke kompetensi .

KISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG SD STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI KOMPETENSI GURU Indikator Esensial/ INTI GURU MATA PELAJARAN/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) . 8.6.2 Melakukan analisis hasil penilaian pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar.

Kompetensi Dasar dikembangkan dari Kompetensi Inti, sedangkan pengembangan Kompetensi Inti mengacu pada Struktur Kurikulum. Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. .

auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh independensi, kompetensi dan profesionalisme terhadap kualitas audit. Kualitas audit adalah kemungkinan (joint probability) di mana

Wati dan Subroto (2003) dengan perbedaan yang terletak pada ruang lingkup penelitian, jumlah responden penelitian, serta objek penelitian yang berbeda, dan variabel yang digunakan. Oleh sebab itu, penulis melakukan penelitian dengan judul "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik." B. Rumusan Masalah

kompetensi Jabatan dan rencana pengembangan karier. Pengembangan kompetensi dilakukan pada tingkat: – instansi; dan – nasional Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun. Pengembangan kompetensi menjadi dasar pengembangan karier dan menjadi salah satu dasar bagi .

Unhas Makassar 26-28 Juli 2007. 1 Futri dan Juliarsa. 2014. “Pengaruh Independensi, Profesionalme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntan

Abrasive Jet Micro Machining (AJMM) is a relatively new approach to the fabrication of micro structures. AJMM is a promising technique to three-dimensional machining of glass and silicon in order to realize economically viable micro-electro-mechanical systems (MEMS) It employs a mixture of a fluid (air or gas) with abrasive particles. In contrast to direct blasting, the surface is exposed .