BAHASA, PIKIRAN, BUDAYA DAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF BAHASA .

3y ago
54 Views
2 Downloads
291.08 KB
20 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Maleah Dent
Transcription

BAHASA, PIKIRAN, BUDAYA DAN PENDEKATAN KOMUNIKATIFBAHASA ARABSampiril Taurus Tamaji, S.Pd.I, M.Pd.I1sampiriltaurus@unisda.ac.idAbstrak : Bahasa adalah salah satu anugrah Tuhan yang memungkinkan manusia untukmengelola pikirannya dan mengendalikan pengaruh luar terhadap pikirannya. Manusiasebagaimana halnya makhluk lainnya berinteraksi dengan lingkungannya dan memrosesdata dari organ pancaindranya untuk mencinptakan suatu reprsentasi utama dari dunia.Pikiran dan bahasa pada tahap permulaan berkembang secara terpisah, dan tidak salingmempengaruhi. Jadi, mula-mula pikiran berkembang tanpa bahasa, dan bahasa mulamula berkembang tanpa pikiran. Lalu, pada tahap berikutnya, keduanya bertemu danbekerjasama serta saling mempengaruhi. Bertulah, kanak-kanak berpikir denganmenggunakan bahasa dan berbahasa dengan me nggunakan pikiran. Dalam kehidupansehari-hari bahwa bahasa termasuk aktivitas manusia, kegiatan seseorang dengan oranglain atau kelom social tertentu. Bila bahasa seseorang dengan orang lain (kelompoksocial) tertentu, peristiwa itu disebut bebicara (talking, conversation). Sedangkan bilaseseorang berbicara dengan dirinya sendiri sebagai suatu aktivitas individual disebutperistiwa berpikir (thinking inner speech). Maka, dengan demikian dalam ilmupsikolinguistik ada kajian khusus yang membahas; Apa pengertian berbahasa, berpikir,berbudaya dan pendekatan komunikatif belajar bahasa arab?Kata kunci: Bahasa, Pikiran, Budaya, Pendekatan Komunikatif Bahasa ArabABSTRACT : Language is one of God's gifts that allows humans to manage their mindsand control external influences on their minds. Humans as well as other creaturesinteract with their environment and process data from their sensory organs to create amajor representation of the world. Mind and language at the beginning stage developseparately, and do not influence each other. So, the mind first developed withoutlanguage, and the original language developed without thought. Then, in the next stage,the two meet and cooperate and influence each other. Ask, children think by usinglanguage and language by using the mind. In everyday life that language includeshuman activities, one's activities with others or certain social groups. When someone'slanguage with someone else (social group) is certain, the event is called talking(talking, conversation). Whereas if someone speaks to himself as an individual activity itis called thinking inner speech. So, thus in psycholinguistics there is a special study thatdiscusses; What is the meaning of language, thinking, culture and communicativeapproach to learning Arabic?Keywords: Language, Mind, Culture, Communicative Approach in Arabic1Dosen Tetap Prodi PBA Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul Ulum lamongan59

PENDAHULUANAhli psikolinguistik yakni Arifuddin mengungkapkan dalam bukunya yangberjudul Neoro Psikolinguistik bahwa apa yang ada dalam benak atau pikiran manusiahanya dapat muncul tanpa harus didahului oleh peran bahasa.2 Pandangan ini mungkindihubungkan dengan, misalnya tanpa berujar atau bertutur kata pun manusia dapatmemikirkan tentang sesuatu yang sebenarnya dapat diujarkan melalui bahasa. Kebisuanbahasa tidak menyebabkan kehampaan berpikir.Sebab itu bahasa yang dipergunakan pertama-tama haruslah bahasa yang umumdipakai, yang tidak menyalahi norma-norma yang umum berlaku. Seorang yang belummahir mempergunakan bahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yangdipikirkan atau dimaksudkan tidak akan sempurna dilahirkan kepada orang lain.Demikian pula dalam pergaulan umum, kalau bahasa yang dipergunakan bukanmerupakan bahasa yang umum berlaku, maka sukar pula diperoleh komunikasi yanglancar. Semua hal ini akan menimbulkan kesalah-pahaman. Sangsi yang langsung dapatditerima oleh pembicara adalah bahwa apa yang diinginkan atau dikehendaki tidakdapat segera mendapat tanggapan.Latihan kemampuan atau kemahiran pertama-tama bermaksud untuk menggelardan mengembangkan potensi-potensi pribadi. Dengan latihan-latihan yang intensif, kitaakan memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya pikir secara efektif,menguasai struktur bahasa dan kosakata secara menyakinkan, menggunakan suara danartikulasi bahasa yang tepat, bagaimana menggunakan gerak-gerik, isyarat dan air mukasesuai dengan suasana dan isi pembicaraan. Latihan-latihan ini perlahan-lahan akanmemungkinkan kita melahirkan ide, pengetahuan, perasaan dan lain-lainnya dalambentuk bahasa yang baik dan lancar, dengan cara yang teratur dan logis.PEMBAHASANA. Pengertian Berbahasa, Berpikir dan BerbudayaSejak zaman dahulu, bahkan mungkin semenjak zaman manusia diciptakan,bahasa merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipi usahkan dari seluruhkehidupan umat manusia.3 Oleh karena itulah, bahasa sampai saat ini merupakan23Arifuddin. Neoro Psikolinguistik. Jakarta. PT. RajaGrapindao Persada. 2010. Hal. 244Asep Ahmad Hidayat. Filsafat Bahasa. Mengungkap Hakekat Bahasa, Makna dan Tanda. PT. RemajaROsdakarya. Bandung. 2006. hal. 21.60

salah satu persoalan yang sering dimunculkan dan dicari jawabannya. Mulai daripertanyaan “apa itu bahasa?” sampai dengan “darimana asal bahasa itu”Menurut Abdul Chair, Bahasa dalam arti berkomunikasi, dimulai denganmembuat encode semantic dan encode gramatikal di dalam otak pembicara,dilanjutkan dengan membuat encode fonologi. Kemudian dilanjutkan denganpenyusunan decode fonologi, decode gramatikal, dan decode semantic padak pihakpendengar yang terjadi di dalam otaknya.4Bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu mamputermuat dalam lapangan pemahaman manusia. Oleh karena itu memahami bahasaakan memungkinkan peneliti untuk memahami bentuk-bentuk pemahaman manusia.Bahasa adalah media manusia berpikir secara abstrak yang memungkinkan objekobjek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak.Terkait dengan hal di atas, dapat dikatakan sebenarnya manusia dapatberpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi bahasa mempermudah kemampuanbelajar dan mengingat, memecakan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasamemungkinkan individu menyandi peristiwa dan objek dalam bentuk npengalamannyadanmengkomunikasikannya pada orang lain karena bahasa merupakan sistem lambangyang tidak terbatas yang mampu mengungkapkan segala pemikiran.Dalam kehidupan sehari–hari kita perlu adanya sebuah komunikasi, yangmana komunikasi tersebut bisa lewat dengan bahasa yang menjadi perantarakomunikasi antar individu–individu. Tanpa bahasa oarang tidak akan paham maksudyang ingin disampaikan individu yang lain. Disisi lain bahasa juga merupakanpemecah dari akar permasalahan.Sebagaimana telah kita ketahui tentang faktor yang juga sangat pentingdalam penguasaan bahasa adalah faktor neurologis yakni kaitan antara otak manusiadengan bahasa. Dalam hal ini kita akan membahas bagaimana struktur danorganisasi otak manusia terhadap masalah pemerolehan, pemahaman dan pemakaianbahasa. Proses berbahasa dimulai dari enkode semantik, enkode gramatikal, enkodefonologi, dekode gramatika,dan diakhiri dengan dekode semantik.4Abdul Chair. Psikolinguistik. Kajian Teoritik. PT. Rineka CIpta. Jakarta. 2003. hal. 5161

Proses berbahasa lebih bersifat dua arah,bersifat bolak-balik antara penuturdan pendengar,maka seorang penutur bisa menjadi pendengar dan seorangpendengar bisa menjadi penutur.Proses ini bisa berlangsung dalam waktu yangsingkat dan cepat,proses ini juga dikendalikan oleh otak yang merupakan alatpengatur dan pengendali gerak semua aktifitas manusia5.Pikiran adalah proses pengolahan stimulus yang berlangsung dalam domainrepresentasi utama.6 Dalam proses tersebut dapat dikategorikan sebagai prosesperhitungan. Pesan-pesan tidak mengalir langsung dari panca indra ke sel motrik,tetapi lebih dahulu masuk ke dalam unit pemrosesan khusus dan di dalam unittersebut pesan-pesan tersebut bersaing dengan pesan-pesan lain. Maka, pesan yanglebih kuat selanjutnya mengktifasi sel-sel motorik untuk melakukan fungsinya.B. Pandapat Ilmuan Psikolinguistik tentang Berbahasa, Berfikir dan Berbudaya1. Teori Wilhelm Von HumboltWilhelm Von Humbolt adalah sosok sarjana Jerman pada abad ke-19,dialah yang menekankan adanya ketergantungan pemikiran manusia pada bahasa.Dalam pengertian bahwa pandangan hidup dan budaya suatu masyarakatditentukan oleh bahasa masyarakat itu sendiri. Anggota-anggota masyarakat itutidak dapat menyimpang lagi dari garis-garis yang telah ditentukan olehbahasanya itu. Kalau salah seorang dari anggota masyarakat ini ingin mengubahpandangan hidupnya, maka dia harus mempelajari dulu satu bahasa lain. Makadengan cara demikian dia akan menganut cara berpikir dan juga berbudaya.Mengenai bahasa itu sendiri Wilhelm Von Humbolt berpendapat bahwasubtansi bahasa itu terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berupa bunyi-bunyi,dan lainnya berupa pikiran-pikiran yang belum terbentuk. Bunyi-bunyi dibentukoleh lautform, dan pikiran-pikiran dibentuk oleh ideenform atau innereform. Jadi,bahasa menurut Wilhelm Von Humbolt merupakan sintese dari bunyi (lautform)dan pikiran (ideenform)75Abdul Chaer. hal. 115Arifuddin. hal. 2427Abdul Chair. hal. 52662

2. Teori Sapir-WhorfEdwad Sapir adalah linguis Amerika memiliki pendapat yang hampersama dengan Wilhelm Von Humbolt. Sapir mengatakan bahasa manusia hidup didunia ini di bawah “belas kasih” bahasanya yang telah menjadi alat pengantardalam kehidupannya bermasyarakat. Menurut Sapir, telah menjadi fakta bahwakehidupan suatu masyarakat sebagian “didirikan” di atas tabiat-tabiat dan sifatsifat bahasa itu. Karena itulah, tidak ada dua buah bahasa yang sama sehinggadapat dianggap mewakili satu masyarakat yang sama.Setiap bahasa dari satu masyarakat telah “mendirikan” satu duniatersendiri untuk penutur bahasa itu. Jadi, berapa banyaknya masyarakat manusiadi dunia ini adalah sama banyaknya dengan jumlah bahasa yang ada di dunia ini,kita alami, dan kita perbuat sekarang ini adalah karena sifat-sifat bahasa kita telahmenggariskannya terlebih dahulu.Benjamin Lee Whorf adalah murid Sapir, dia menolak pandangan klasikmengenai hungan bahasa dan berpikir yang mengatakan bahwa bahasa danberpikir merupakan dua hal yang berdiri sendiri-sendiri. Pandangan klasik jugamengatakan meskipun setiap bahasa mempunyai bunyi-bunyi yang berbeda,tetapi semuanya menyatakan rumusan-rumusan yang sama yang didasarkan padapemikiran dan pengamatan yang sama. Dengan demikian semua bahasa itumerupakan cara-cara pernyataan pikiran yang sejajar dan saling dapatditerjemahkan satu sama lain.3. Teori Jean PiagetJean Piaget adalah salah seorang sarjana perancis, dia berpendapatbahwa pikiranlah yang membentuk bahasa. Tanpa pikiran bahasa tidak aka nada.Pikiranlah yang menentukan aspek-aspek sintaksis dan leksikon bahasa; bukansebaliknya.Jean Piaget mengembangkan teori pertubuhan kognisi, bahwa seoranganak mempelajari segala sesuatu mengenai dunia melaui tidakan-tindakan dariperilakunya dan kemudian baru melalui bahasa. Tindak tanduk atau perilakukanak-kanak itu merupakan manipulasi dunia pada satu waktu dan tempattertentu; dan bahasa hanyalah satu alat yang memberikan kepada kanak-kanakitu satu kemampuan untuk beranjak lebih jauh dari waktu dan tempat tertentu63

itu. Namun, jelas gambaran benda-benda dan keadaan-keadaan dunia danmanipulasinya dalam otak kana-kanak tidak memerlukan bahasa.4. Teori L.S. VygotskyVygotsky adalah sarjana Rusia, dia berpendapat adanya satu tahapperkembangan bahasa sebelum adanya pikiran, dan adanya satu tahapperkembangan pikiran sebelum adanya bahasa. Kemudian, kedua garisperkembangan ini saling bertemu, maka terjadilah secara serentak pikiranberbahasa dan bahasa berpikir. Dengan kata lain, pikiran dan bahasa pada tahappermulaan berkembang secara terpiksah, dan tidak saling mempengaruhi. Jadi,mula-mula pikiran berkembang tanpa bahasa, dan bahasa mula-mula berkembangtanpa pikiran. Lalu, pada tahap berikutnya, keduanya bertemu dan bekerjasamaserta saling mempengaruhi. Bertulah, kanak-kanak berpikir dengan menggunakanbahasa dan berbahasa dengan menggunakan pikiran.Vygotsky juga menjelaskan bahwa hubungan antara pikiran dan bahasabukanlah merupakan satu benda, melainkan merupakan satu proses, satu gerakyang terus-menerus dari pikiran ke kata (bahasa) dan dari kata (bahasa) ke pikiran.Pikiran itu tidak hanya disampaikan dengan kata-kata, tetapi lahir dengan katakata itu. Tiap pikiran cenderung untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatuyang lain, dan mendirikan satu hubungan di antara benda-benda. Tiap pikiranbergerak, tumbuh, dan berkembang, melaksanakan satu fungsi dan memecahkansatu masalah.5. Teori Noam ChomskyNoam Chomsky menjelaskan hubungan antara bahasa dan pemikirandengan mengajukan teori Hipotesis Nurani. Dalam teori ini dia menegaskanbahwa pengkajian bahasa membuktikan perspektif yang baik dalam pengkajianproses mental (pemikiran) manusia.Hipotesis Nurani mengatakan bahwa struktur bahasa-dalam adalahnurani. Artinya, rumus-rumus itu dibawa sejak lahir. Pada waktu seorang kanakkanak mulai mempelajari bahasa ibu, dia telah dilengkapi sejak lahir dengan satuperalatan konsep dengan struktur bahasa-dalam yang bersifat universal. Peralatankonsep ini tidak ada hubungannya dengan belajar atau pembelajaran, misalnyadengan aksi atau perilaku seperti yang dikatakan Piaget, dan tidak ada64

hubungannya dengan apa yang disebut kecerdasan. Jadi, bahasa dan pemikiranadalah dua buah system yang berasingan, dan mempunyai otonomi masingmasing. Seorang anak yang dungu pun akan lancer berbahasa hamper pada jangkawaktu yang sama dengan seorang kanak-kanak yang normal.6. Teori Eric LennebergBerkenaan dengan masalah hubungan bahasa dan pemikiran. EricLenneberg mengajukan teori yang disebut Teori Kemampuan Bahasa Khusus.Teori ini secara kebetulan ada kesamaannya dengan teori Chomsky dan jugadengan pandangan Piaget.Menurut Eric Lenneberg banyak bukti yang menunjukkan bahwamanusia menerima warisan biologi asli berupa kemampuan berkomunikasidengan menggunakan bahasa yang khuss untuk manusia, dan tidak adahubungannya degan kecerdasan dan pemikiran. Kanak-kanak, menurutLenneberg telah mempunyai biologi untuk berbahasa pada waktu mereka masihberada pada tingkat kemampuan berpikir yang rendah, dan kemampuan bercakapdan memahami kalimat mempunyai korelasi yang rendah dengan IQ manusia.Penelitian yang dilakukan Lenneberg telah menunjukkan bahwa bahasa-bahasaberkembang dengan cara yang sama pada kanak-kanak yang cacat mental dankanak-kanak yang normal.7. Teori BrunerHubungan bahasa dan pemikiran, Bruner memperkenalkan teori yangdisebut Teori Instrumentalisme. Menurut teori ini bahasa adalah alat padamanusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan pemikiran itu. Dengankata lain, bahasa dapat membantu pemikiran manusia upaya dapat berpikir lebihsistematis. Bruner berpendapat bahwa bahasa dan pemikiran berkembang darisuber yang sama. Oleh karena itu, keduanya mempunyai bentuk yang sangatserupa. Lalu, karena sumber yang sama dan bentuk yang sangat serupa, makakeduanya dapat saling membantu. Selanjutnya, bahasa dan pikiran adalah alatuntuk berlakunya aksi.Ada ada dua kecakapan yang melibatkan bahasa menurut Bruner yaknikecakapan linguistic dan kecakapan komunikasi, teori Bruner ini jugamemperkenalkan adanya kecakapan analisis yang dimiliki oleh setiap manusia65

yang berbahasa. Ecakapan analisis inilah yang memungkinkan tercapainyaperingkat abstrak yang berbeda-beda. Misalnya, yang memungkinkan seoranganak beranjak lebih jauh dari apa yang segera terjadi di hadapannya. Kecakapananalisis ini jugalah yang memungkinkan seorang untuk mengalihkan perhatiandari yang satu kepada yang lain atau suatu keseluruhan kepada bagian-bagiannya.C. Hubungan Bahasa dan PikiranSesungguhnya sudah terbukti bahwa dunia ini dbangun dengan berbagaibenda yang dianggap sama oleh setiap orang, terserah mereka menggunakan katakata mana untuk member nama atau acuan baginya. Salah satu usaha untuk memberacuan pada benda-benda adalah dengan mengelompokkan atau mengategorikan.Kategi tersebut bisa menyangkut kealamiahan kategori yang dialami oleh sebagianbesar orang, seperti pengategorian tentang hewan, sayuran, mineral dapat dimakandan dapat dimakan, benda bisa terapung dan benda tenggelam, berbahaya dan tidakberbahaya, dan sebagainya.Sebagian orang berpendapat bahwa orang berpikir tanpa bahasa. Apayang ada dalam benak atau pikiran manusia hanya dapat muncul tanpa harusdidahului oleh peran bahasa.8 Pandangan ini mungkin dihubungkan dengan,misalnya tanpa berujar atau bertutur kata pun manusia dapat memikirkan tentangsesuatu yang sebenarnya dapat diujarkan melalui bahasa. Kebisuan bahasa tidakmenyebabkan kehampaan berpikir. Contoh lain orang bisu tuli pun dapat berpikir,bahkan memberikan saran kepada orang normal mengenai sesuatu hal, tentu denganfasilitas komunikasi yang dimilikinya. Dengan kata lain bahwa bahasa dan pikiranselalu terkait, tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan sebaliknya hasil pikiranmemunculkan kategori atau konsep untuk sebuah benda atau objek. Adakesalingtergantungan antara bahasa dan pikiran atau sebaliknya.Kalau dihubungkan dengan kerja otak, apakah ketika seseorangmelakukan kegiatan motorik, otak, pikiran, dan gerakan motorik/kinestetik yangdilakukannya bekerja sama? Kalau ditilik dari aspek pengendalian gerakan motorik,tentu saja otak berperan dalam mengendalikan aktivitas gerakan kenestetik. Ketikaseseorang berkomunikasi dengan bahasa atau tanda (sign language) umumnya8Arifuddin. hal. 24466

diekspresikan melalui gerakan tangan jari-jemari, ada kerja sama yang erat antarapikiran dan bahasa tanda.Bahasa adalah representasi dari pikiran.9 Apa yang diungkapkanseseorang melalui ujarannya tidak lain dari hasil proses berpikir, terlepasa darikebenaran atau kesalahan hasil pikiran tersebut. Dengan demikian bahwakemampuan manusia untuk berpikir muncul lebih awal ditinjau dari aspek evolusidan berlangsung belakangan dari aspek bahasa.Dalam hal ini bisa kita simpulkan bahwa ada keterkaitan antara pikirandan bahasa karena bahasa adalah representasi dari pikiran. Maka, ada dua pikirandalam hal ini yaitu pkiran terarah (directed) atau intelligen dan pikiran tidak terarahatau autistic (autistic). Dan manusia pada mulanya memakai pikiran untukmengategorikan dunia dan mencantumkannya dalam bahasa, tetap begitu bahasaterbentuk, manusia menjadi terikat pada apa yang mereka ciptakan sendiri. Artinyaada ketergantungan pikiran manusia pada bahasa yang digunakan.D. Hubungan Antara Bahasa dan BudayaMengungkapkan bahwa kebahasaan dan kebudayaan merupakan duasystem yang melekat pada manusia. Kebudayaan adalah satu system yang melekatpada manusia. Kebudayaan adalah satu system yang mengatur interaksi manusiadalam masyarakat, sementara kebahasaan adalah suatu system yang berfungsisebagai sarana berlangsungnya sebuah intreraksi. 10 Dalam hal ini bahasa dan budayayang bersifat koordinatif, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, ada yangmengatakan hubungan kebahasaan dan kebudayaan itu seperti anak kembar siam,dua buah fenomena yang terikat erat, seperti hubungan sisi yang satu dengan sisiyang lain adalah system kebudayaan.Dalam kehidupan sehari-hari bahwa bahasa termasuk aktivitas manusia,kegiatan seseorang dengan orang lain atau kelom social tertentu. Bila bahasaseseorang dengan orang lain (kelompok social) tertentu, peristiwa itu disebutbebicara (talking, conversation). Sedangkan bila seseorang berbicara dengan dirinyasendiri sebagai suatu aktivitas individual disebut peristiwa berpikir (thinking innerspeech). Bila diamati secara langsung, maka bahasa merupakan suatu bagian atau9Ibid. hal. 255Aslinda. Pengantar Sosiolinguistik. PT. Refika Aditama. Bandung. 2007. Hal. 941067

subsistem dari system kebudayaan. Bahasa terlibat dalam sumua aspek kebudayaan,paling minim dengan cara mempunyai nama atau istilah bagi unsur-unsur darisemua aspek kebudayaan. Hal ini lebih penting dari kebudayaan manusia tidak akandapat terjadi tanpa bahasa karena bahasa merupakan faktor yang memungkinkanterbentuknya kebudayaan. Kita bisa memahami hal ini bila kita membayang

bahasa dan berbahasa dengan menggunakan pikiran. Vygotsky juga menjelaskan bahwa hubungan antara pikiran dan bahasa bukanlah merupakan satu benda, melainkan merupakan satu proses, satu gerak yang terus-menerus dari pikiran ke kata (bahasa) dan dari kata (bahasa) ke pikiran.

Related Documents:

HUBUNGAN PIKIRAN DAN BAHASA PADA BAHASA HYPNOTHERAPY Indah Wahyuningsih, A310110016, Program Studi Pendidikan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 08572510065 ABSTRAK Penelitian ini memiliki dua tujuan penelitian. (1) Mendeskripsikan bahasa yang

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa itu sendiri dengan pemakainya. Laras bahasa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus. Laras bahasa biasa digunakan oleh masyarakat luas, sedang laras bahasa khusus dalam pemakaian khusus. Contoh dalam penulisan berita menggunakan laras bahasa .

Metode Penelitian Bahasa: Pendekatan Struktural11 universal bahasa. Antara kerja lapangan dengan pemerian bahasa juga mempunyai hubungan langsung. Semakin banyak penelitian bahasa dilakukan, akan semakin banyak pula informasi yang kita miliki tentang keanekaragaman bahasa. Alasan lain kenapa penelitian bahasa itu perlu dilakukan .

8) S-1 Pend. Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah 9) S-1 Bahasa dan Sastra Indonesia 10) S-1 Ilmu Perpustakaan 11) S-1 Pendidikan Bahasa Inggris 12) S-1 Bahasa dan Sastra Inggris 13) S-1 Pendidikan Bahasa Arab 14) S-1 Pendidikan Bahasa Jerman 15) S-1 Pendidikan Bahasa Mandarin 16) S-1 Pendidikan Seni Rupa 17) S-1 Pendidikan Seni Tari dan Musik

POKOK PiKirAN 3 Eksplorasi dan alokasi lisensi/izin POKOK PiKirAN 5 Dampak lokal POKOK PiKirAN 4 Perpajakan POKOK PiKirAN 6 Perusahaan sumber daya milik nasional/ negara mengelola . kebijakan dan nasihat praktis bagi pemerintah, masyarakat dan komunitas internasional tentang cara terbaik mengelola kekayaan sumber daya. Panduan

31 Bahasa Arab 32 Bahasa Cina 33 Bahasa Tamil 37 Bahasa Iban 38 Bahasa Kadazandusun . Kemahiran aplikasi bahasa (menulis) (d) Kemahiran kreatif dan apresiasi bahasa (membaca dan menulis) 7. Kaedah Penskoran Analitik dan Holistik. . PANDUAN UJIAN KERTAS 2

Introduction to Phonetics for Students of English, French, German and Spanish This Introduction to Phonetics was originally a booklet produced in the School of Modern Languages at the University of Southampton, to serve as a background and further reading text for the Articulatory Phonetics component of our first-year Linguistics unit. It focuses on the structure and linguistic function of .