perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBUTENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIFDI DESA GEDANGAN KABUPATEN SUKOHARJOKARYA TULIS ILMIAHUntuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Saint TerapanOleh :Maulita Listian Eka PratiwiNIM R0105055PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2009commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idDAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iHALAMAN VALIDASI .iiHALAMAN PENGESAHAN .iiiHALAMAN MOTTO .ivABSTRAK .vKATA PENGANTAR .viDAFTAR ISI.viiiDAFTAR BAGAN.xiDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR LAMPIRAN .xiiiBAB I.BAB II.PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG .1B. RUMUSAN MASALAH .3C. TUJUAN PENELITIAN .4D. MANFAAT PENELITIAN.4TINJAUAN PUSTAKAA. TINJAUAN TEORI1. Konsep Pendidikana. Pengertian.7b. Jalur Pendidikan .7c. Jenjang Pendidikan.commit to user8viii
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id2. Tingkat Pengetahuan .153. ASI EksklusifBAB IIIa. Definisi ASI Eksklusif .21b. Komposisi ASI .21c. Manfaat Pemberian ASI .29d. Kebijakan Pemberian ASI Eksklusif.36e. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI .37B. KERANGKA TEORI .42C. KERANGKA KONSEP.43D. HIPOTESIS PENELITIAN .43METODOLOGIA. DESAIN PENELITIAN.44B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN .44C. POPULASI PENELITIAN.44D. SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING .45E. DEFINISI OPERASIONAL.45F. INTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUMPULANBAB IVDATA .46G. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA .50HASIL PENELITIANA.GAMBARAN UMUM DESA GEDANGAN .54B.ANALISIS UNIVARIAT.55C.ANALISIS BIVARIAT .commit to user57ix
perpustakaan.uns.ac.idD.BAB Vdigilib.uns.ac.idANALISIS MULTIVARIAT .59PEMBAHASANA.HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGANPEMBERIAN ASI EKSKLUSIF.B.61HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBUTENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIANASI EKSKLUSIF .C.62HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DANPENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIFDENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF .BAB IV64PENUTUPA.KESIMPULAN.66B.SARAN .67DAFTAR PUSTAKALAMPIRANcommit to userx
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idDAFTAR BAGANKERANGKA TEORI .42KERANGKA KONSEP.43commit to userxi
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idDAFTAR TABELTabel 1 Komposisi ASI Matur dan Prematur.23Tabel 2 Komposisi Kolostrum dan ASI Matur dibanding Susu Sapi .24Tabel 3 Soal untuk Mengukur Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif denganPemberian ASI Eksklusif .47Tabel 4 Hasil Uji Realibilitas .49Tabel 5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .53Tabel 6 Tingkat Pendidikan Responden .55Tabel 7 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif .56Tabel 8 Pemberian ASI Eksklusif .56Tabel 9 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif57Tabel 10 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif denganPemberian ASI Eksklusif .58Tabel 11 Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu tentnagASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif .commit to userxii59
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idDAFTAR LAMPIRANLampiran IJadwal Kegiatan PenelitianLampiran IIDaftar Sampel Penelitian di Desa Gedangan, SukoharjoLampiran IIIHasil Validitas dan Realibitas KuesionerLampiran IVHasil Analisis DataLampiran VNilai – nilai r Product MomentLampiran VINilai – nilai Chi KuadratLampiran VIIKuesionerLampiran VIIILembar konsultasi Karya Tulis IlmiahLampiran IXSurat Keterangan Penelitian Karya Tulis Ilmiah D IVKebidanan UNSLampiran XSurat Keterangan Penelitian Karya Tulis Ilmiah dariKESBANGPOLLINMAS SukoharjoLampiran XIKepmenkes RI Nomor 450/ MENKES/ SK/ IV/ 2004 tentangPemberian ASI secara Eksklusif pada Bayi di IndonesiaLampiran XIIRiwayat Hidupcommit to userxiii
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBUTENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIFDI DESA GEDANGAN, SUKOHARJOABSTRAKPendidikan diperkirakan ada kaitannya dengan pengetahuan ibu menyusui dalammemberikan ASI ekslusif hal ini dihubungkan dengan tingkat pengetahuan ibubahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuanyang lebih luas dibandingkan dengan tingkat pendidikan yang rendah. Kebutuhanbayi akan gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhantersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASI secara ekskusif pada bayiselama enam bulan pertama sejak lahir karena ASI merupakan makanan idealuntuk bayi yang mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakanenergi dalam susunan yang diperlukan.Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada hubunganantara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif denganpemberian ASI eksklusif di Desa Gedangan, Sukoharjo. Tujuan yang ingindicapai dalam peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkatpendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASIeksklusif.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatanretrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayiusia enam sampai dua belas bulan sejumlah empat puluh sembilan orang. Tekniksample yang digunakan adalah total sampling. Sample yang digunakan berjumlahempat puluh enam responden. Teknik pengumpulan data dilakukan denganmemberikan kuesioner kepada responden. Analisis data yang digunakan adalahchi square dan korelasi ganda.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikanantara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif denganpemberian ASI eksklusif di Desa Gedangan, Sukoharjo tetapi masih rendah danfaktor pendidikan lebih kuat dari pada tingkat pengetahuan dengan pemberian ASIeksklusif.Kata kunci: tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, pemberian ASI eksklusifcommit to userv
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id1BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGKebutuhan bayi akan gizi sangat tinggi untuk mempertahankankehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan ASIsecara eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama sejak lahir karena ASImerupakan makanan ideal untuk bayi yang mengandung semua zat gizi untukmembangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan(Depkes, 2004).ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lainpada bayi berumur nol sampai enam bulan. ASI eksklusif merupakan makananterbaik yang harus diberikan kepada bayi, karena di dalamnya terkandunghampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. Tidak ada yang bisamenggantikan ASI karena ASI didesain khusus untuk bayi, sedangkan sususapi komposisinya sangat berbeda sehingga tidak bisa saling menggantikan.Terdapat lebih dari 100 jenis zat gizi dalam ASI antara lain AA, DHA, Taurindan Spingomyelin yang tidak terdapat dalam susu sapi. Beberapa produsensusu formula mencoba menambahkan zat gizi tersebut, tetapi hasilnya tetaptidak bisa menyamai kandungan gizi yang terdapat dalam ASI (Depkes RI,2004).Pemberian ASI secara eksklusif dapat menekan angka kematian bayihingga 13 persen sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta,commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id2angka kelahiran total 22/1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000kelahiran hidup maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30 ribu.Namun yang patut disayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusif ditanah air hingga saat ini masih sangat rendah yakni antara 39 persen hingga 40persen dari jumlah ibu yang melahirkan.Promosi pemberian ASI masih terkendala oleh rendahnya pengetahuanibu tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanankonseling laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagiibu yang bekerja, persepsi sosial budaya dan keagresifan produsen susuformula memromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan.Padahal ASI merupakan makanan sempurna yang dapat melindungi bayi dariberbagai jenis penyakit termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),diare, gangguan pencernaan kronis, kegemukan, alergi, diabetes dan tekanandarah tinggi (Depkes RI, 2006).Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2007menunjukkan penurunan jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hingga7,2%. Pada saat yang sama, jumlah bayi di bawah enam bulan yang diberisusu formula meningkat dari 16,7% pada 2002 menjadi 27,9% pada 2007.UNICEF menyimpulkan, cakupan ASI eksklusif enam bulan di Indonesiamasih jauh dari rata-rata dunia, yaitu 38% (Andreas, 2008).Menurut Utami Roesli (2004), mengungkapkan bahwa fenomenakurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor,diantaranya : pengetahuan ibu yang kurang memadai tentang ASI eksklusif,commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id3beredarnya mitos yang kurang baik, serta kesibukan ibu bekerja dansingkatnya cuti melahirkan, merupakan alasan yang diungkapkan oleh ibuyang tidak menyusui secara ekslusif sangat sulit dilaksanakan sesuai harapan.Di Desa Gedangan, Sukoharjo jumlah ibu – ibu yang memberikan ASIeksklusif pada tahun 2008 sebanyak 2 orang, mayoritas dari mereka hanyamemberikan ASI saja sampai umur bayi 4 bulan.Tantangan yang sulit bagi bidan adalah banyak ibu-ibu yangberanggapan bahwa hanya dengan memberikan ASI saja tidak cukup untukbayinya dan mengurangi keindahan bentuk payudara. Sehingga tugas bidanadalah memberikan konseling dan edukasi tentang pentingnya ASI untuk bayidan ibu serta mendukung dan meningkatkan pemberian ASI eksklusif pada ibupasca persalinan.Mengingat pentingnya ASI eksklusif bagi bayi, ibu dan keluarga,maupun negara, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentanghubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusifdengan pemberian ASI eksklusif di desa Gedangan kabupaten Sukoharjo.B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dibahasadalah apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibutentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif?.commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id4C. TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan UmumTujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah adahubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASIeksklusif dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi.2. Tujuan KhususTujuan khusus penelitian ini adalah untuk:a. Mengetahui tingkat pendidikan ibub. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusifc. Mengetahui jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusifd. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentangASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif.D. MANFAAT PENELITIAN1. Teoritisa. PenelitiMeningkatkan wawasan penulis mengenai hubungan antaratingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif denganpemberian ASI eksklusif pada bayi, mampu mengenali permasalahankesehatan di masyarakat serta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yangdidapat dibangku kuliah ketengah masyarakat.commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id5b. Mahasiswa kebidananMenambah wawasan yang luas, meningkatkan ilmu pengetahuandapat menerapakan aplikasi ilmu dan mendapatkan pengalaman baru,pemikiran baru sehingga muncul ide serta dapat mengembangkanpenemuan khususnya dalam pemberian ASI eksklusif oleh ibu.2. Aplikatifa. Masyarakat/ katkanpengetahuan tentang pentingnya ASI terutama ASI eksklusif sertamanfaat ASI untuk bayi, ibu dan keluarga.b. Tenaga kesehatanMenjadi bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu ataukualitas layanan yang telah diberikan kepada klien atau masyarakat,memperbaiki sistem pelayanan yang sudah ada khususnya dalampromosi ASI eksklusif.c. Progam Pendidikan D IV Kebidanan UNSMenambah referensi perpustakaan di Fakultas Kedokteran UniversitasSebelas Maret Surakarta, memberi masukan, saran kepada ngakandikembangkan di fakultas untuk menghasilkan lulusan bidan yang siapterjun di masyarakat.commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id6d. Institusi kesehatanDapat dijadikan bahan informasi dan masukan, sehingga dapat diambillangkah-langkah sebagai upaya untuk peningkatan mutu atau kualitaspelayanan kesehatan tentang ASI eksklusif.commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id7BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. TINJAUAN TEORI1. Konsep Pendidikana. PengertianPendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2005)yaitu tuntunan di dalam tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada padaanak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggotamasyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yangsetinggi-tingginya.Menurut UU No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Hasbullah, 2005).b. Jalur pendidikan1) Jalur pendidikan sekolahJalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yangdiselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajarsecaraberjenjang dan bersinambungancommit to user(pendidikandasar,
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id8pendidikan menengah dan pendidikan tinggi). Sifatnya tahdanmempunyai keseragaman pola yang bersifta nasional.2) Jalur pendidikan luar sekolahJalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yangbersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar sekolahmelalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidakbersinambungan, seperti kepramukaan, berbagai kursus dan lainlain.c. Jenjang pendidikanDalam Tirtarahardja (2005), jenjang pendidikan adalah suatutahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkantingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalamanbahan pengajaran (UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab I, Pasal 1 Ayat 5).Jalur pendidikan sekolah dilaksanakan secara berjenjang yangterdiri atas jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah danpendidikan tinggi. Sebagai persiapan untuk memasuki pendidikandasar diselenggarakan kelompok belajar yang disebut pendidikanprasekolah (UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab V, Pasal 2). Pendidikanprasekolah belum termasuk jenjang pendidikan formal, tetapi barumerupakan kelompok sepermainan yang menjembatani anak antarakehidupannya dalam keluarga dengan sekolah.commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id91) Pendidikan DasarPendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekaldasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat asar.Disamping itu, juga berfungsi mempersiapkan peserta didik yangmemenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.Terdiri dari sekolah dasar (SD), MTS2) Pendidikan MenengahPendidikan menengah yang lamanya tiga tahun sesudahpendidikan dasar, diselenggarakan di SLTA atau satuan pendidikanyang sederajat. Pendidikan menengah dalam hubungan ke bawahberfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar dandalam hubungan ke atas mempersiapkan peserta didik untukmengikuti pendidikan tinggi ataupun memasuki lapangan kerja.Terdiri dari pendidikan mengengah umum, kejuruan, luar biasa,kedinasan dan keagamaan.3) Pendidikan nmenengah, yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didikmenjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademikdan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan danatau menciptakan ilmu pengetahuan, tekonologi dan kesenian.Terdiri dari: Akademi, Institut, Sekolah Tinggi, dan Universitas.commit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id10Sciartino (1999) mengemukakan bahwa pendidikan yang cukupmerupakan dasar dalam pengembangan wawasan sarana yangmemudahkan untuk dimotivasi serta turut menentukan cara perilakumasyarakat. Menurut Sciartino, pendidikan juga dapat diartikansebagai suatu proses belajar yang memberikan latar belakang berupamengajarkan kepada manusia untuk dapat berpikir secara obyektif dandapat memberikan kemampuan untuk menilai apakah budayamasyarakat dapat diterima atau mengakibatkan seseorang merubahtingkah laku.Berdasarkan Notoatmodjo (2003), pendidikan merupakan salahsatu faktor yang mempengaruhi pengetahuan orang atau keluargadalam masyarakat. Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilakukesehatan masyarakat supaya lebih efektif perlu diperhatikan tigafaktor utama, yaitu:a. Faktor predisposisiFaktor ini mencakup : pengetahuan dan sikap masyarakatterhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadaphal – hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianutmasyarakat, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi.b. Faktor mungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan. Faktor inicommit to user
perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.id11mencakup ketersediaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatanbagi masyarakat. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatansepe
antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Gedangan, Sukoharjo. Tujuan yang ingin dicapai dalam peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby. ac.id digilib.uinsby.ac.id 27 BAB II . merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan . atau feminim adalah gabungan blok-blok bangunan biologis dasar dan interpretasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby. ac.id digilib.uinsby.ac.id saran dalam penulisan saya sayangi yang selalu mendoakan pe memberikan semangat dan motivasi kepada penulis menyelesaikan skripsi saya vii skripsi yang penulis rasakan sebagai pekerjaan
digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—by.ac.id digilib.uin—byKac.id digilib.uin—by.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii HALAMAN PERSETUJUAN MEMBANGUN SERVER STREAMING MULTIMEDIA PADA PT MULTI INDOSARVA SEJATI CABANG SURAKARTA Disusun oleh: HARIS PUJIANTO NIM M3107032 Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada tanggal 12 Juli 2010 Pembimbing Rudi Hartono,S.Si
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iii Demi menjaga image dan citra Asuransi Jiwa B ersama Bumi Putera Syariah 1912 Surakarta selalu mempertahankan kualitas produk dan Sumber Daya Manusia (karyawan/ agen) serta harus tetap mempertahankan kinerja yang sudah baik, dan kalau bisa meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 mengembangkan hubungan antara kontrak psikologis dengan organisasi yang kemudian akan bereaksi dengan perilaku di luar tugas mereka y ang bermanfaat bagi organisasi (Saphiro et.al ,, 2002). Secara lebih rinci, penelitian ini memusatkan pada bagaimana .
Forgings A105 A350 Grade LF2 A694 Grade F52 A182 Grade F316 A182 Grade F51 A182 UNS S32550, F53 (UNS S32750), F55 (UNS S32760) A182 Grade F44, UNS N08367, UNS N08925, UNS N08926 - UNS C 70600 B564 UNS UNS N06625 B381 Grade F2 ASTM A 788 AISI 4140 API 6A 60K (AISI 4130) A182 F22 Plate A516 Grade 60, 70 A516 Grade 70 A516 Grade 70,
pustakawan. Berbagai upaya sudah dilakukan pustakawan dalam mengikat hati para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Menurut kepala perpustakaan SMP Negeri 2 Pallangga mengatakan bahwa perpustakaan ini berjalan apa adanya, karena pustakawan yang ada di perpustakaan kurang, sehingga buku-buku di perpustakaan