BAB II KAJIAN TEORI KONSEP LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL .

3y ago
40 Views
2 Downloads
719.28 KB
35 Pages
Last View : 6d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kian Swinton
Transcription

27BAB IIKAJIAN TEORI KONSEP LGBT(LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER)Pada bab II ini peneliti akan menyajikan kajian teori yang nantinya akandioperasionalkan dalam menganalisa data tentang konsepsi LGBT perspektif JILyang peneliti gali pada website resmi JIL yaitu www.islamlib.com. Pada bab inijuga peneliti akan membatasi tentang konsep apa saja yang akan diteliti denganpendekatan analitis yang sudah disampaikan pada bab I.A. Konsep tentang Gender atau Jenis Kelamin1. Pengertian Gender atau Jenis KelaminMemahami konsep gender harus dibedakan antara kata gender dengan seks.Seks atau jenis kelamin merupakan penafsiran atau pembagian dua jenis kelaminmanusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamintertentu.Secara biologis alat-alat kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak dapatdipertukarkan, hal ini merupakan kodrat dan ketentuan Tuhan.31 John M. Echols& Hassan Sadhily mengemukakan kata gender berasal dari bahasa Inggris yang31Fakih, M. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2006), 8.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28berarti jenis kelamin.32 Secara umum, pengertian Gender adalah perbedaan yangtampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.Fakih, mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekatpada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosialmaupun kultural. Perubahan ciri dan sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktudan dari tempat ke tempat lainnya disebut konsep gender. 33Selanjutnya Santrock mengemukakan bahwa istilahgenderdan seksmemiliki perbedaan dari segi dimensi. Isilah seks (jenis kelamin) mengacu padadimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacupada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan.34Selain itu, istilah gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yangdiasosiasikan pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yangdiasosiasikan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis, melainkan jugapada interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atauperempuan .35Gender diartikan sebagai konstruksi sosiokultural yang membedakankarakteristik maskulin dan feminim. Moore mengemukakan bahwa genderberbeda dari seks dan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersifatbiologis. Istilah gender dikemukakan oleh para ilmuwan sosial dengan maksud32Rahmawati, A. Persepsi Remaja tentang Konsep Maskulin dan Feminim Dilihat dari BeberapaLatar Belakangnya (Skripsi pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung:Tidak diterbitkan, 2004),19.33Fakih, M. Analisis Gender dan Transformasi Sosial (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006),71.34Santrock, J. W. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 2002),365.35Rahmawati, A. Persepsi Remaja tentang Konsep Maskulin dan Feminim Dilihat dari BeberapaLatar Belakangnya 19.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang mempunyai sifatbawaan (ciptaan Tuhan) dan bentukan budaya (konstruksi sosial). Gender adalahperbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan yangmerupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembanganjaman.Dari beberapa penjelasan mengenai seks dan gender di atas, dapat dipahamibahwa seks merupakan pembagian jenis kelamin berdasarkan dimensi biologisdan tidak dapat diubah-ubah, sedangkan gender merupakan hasil konstruksimanusia berdasarkan dimensi sosial-kultural tentang laki-laki atau perempuan.Beberapa definisi tentang pengertian gender lainnya dikemukakan oleh Baronyang mengartikan bahwa gender merupakan sebagian dari konsep diri yangmelibatkan identifikasi individu sebagai seorang laki-laki atau perempuan.36Sedangkan Santrock mengemukakan bahwa istilah gender dan seks memilikiperbedaan dari segi dimensi. Isilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensibiologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu padadimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan.37Menurut Mufidah Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawabantara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil kontruksi sosial dan dapatberubah sesuai dengan perkembangan zaman. Gender juga dapat dipahamisebagai jenis kelamin sosial.3836Baron, A. R. (Alih bahasa Ratna Juwita). Psikologi Sosial (Bandung: Khazanah Intelektual,2000),188.37Santrock, J. W. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup (Jakarta: Erlangga, 2002),365.38Mufidah, Ch. Bingkai Sosial Gender: Islam, Strukturalis & Kontruksi (2010), 5.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30Menurut Mosse Secara mendasar, gender berbeda dari jenis kelamin biologis.Jenis kelamin biologis merupakan pemberian; kita dilahirkan sebagai seoranglaki-laki atau seorang perempuan. Tetapi, jalan yang menjadikan kita maskulinatau feminim adalah gabungan blok-blok bangunan biologis dasar dan interpretasibiologis oleh kultur kita. Setiap masyarakat memiliki berbagai “naskah” (scripts)untuk diikuti oleh anggotanya seperti mereka belajar memainkan peran feminimatau maskulin, sebagaimana halnya setiap masyarakat memiliki bahasanyasendiri.39Setelah mengkaji beberapa definisi gender dari pendekatan bahasa dan yangdikemukakan para ahli, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud genderadalah karakteristik laki-laki dan perempuan berdasarkan pada dimensi sosialkultural yang tampak dari nilai dan tingkah laku.2. Perbedaan Ciri-ciri Jenis Kelamin Laki-laki dan PerempuanMenurut Umar (dalam Tobroni dkk., 2007: 231) dalam buku ArgumenKesetaraan Gender Dalam Perspektif al-Qur’an menjelaskan bahwa aksesorisorgan reproduksi pada manusia ditentukan oleh faktor organ penentu jeniskelamin, yakni laki-laki memiliki buah pelir (testis) dan perempuan memilikiovarium. Kedua organ ini sangat berperan dalam pembentukan komposisi kimiadalam tubuh manusia.4039Mosse, J. C. Gender dan Pembangunan. (Yogyakarta: RIFKA ANNISA Women’s CrisisCenter, 1996), 2.40Tabroni, Khozin dkk. Pendidikan Kewarganegaran: Demokrasi, HAM, Civil Society, danMuletikulturalisme. (Malang: PuSAPoM.Sasongko, 2007), 231. Dan Sri S. Konsep dab TeoriGender. (Jakarta: BKkbN, 2009),digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

duksihormon testoterone, suatu hormon pembawa sifat kejantanan dan sekaligusmenentukan struktur organik laki-laki. Hormon ini berfungsi untuk memproduksisperma, mengatur perkembangan tulang, pergerakan otot, penyimpanan lemak,perilaku seksual, pola raut muka, pelebaran dada, penegakan tulang rawan, duksihormon prolactin, extrogen, dan progesteron.41Dua jenis yang terakhir sangat berpengaruh dalam pembentukan sifat-sifatdasar perempuan. Secara genetika komposisi kimia tubuh laki-laki lebih komlpeksdari pada perempuan. Kehadiran kromosom pada laki-laki memungkinkanterjadinya tambahan kontrol pada berbagai jaringan sel pada tubuh laki-laki.Kekhususan inilah yang menjadi alasan bagi kalangan ilmuan untuk menyatakanbahwa laki-laki mempunyai kekhasan yang akan berpengaruh secara psikologisdan sosiologis.42Akibat dari perbedaan hormonal dalam tubuh, menimbulkan perbedaanprilaku untuk mahluk hidup, misalnya jenis kelamin jantan/laki-laki lebih agresifdari pada jenis betina/perempuan. Dengan demikian, secar fisik-biologis laki-lakidan perempuan tidak hanya dibedakan secara bentuk jenis kelamin, bentuk dananatomi biologis lainnya, melainkan komposisi kimia dalam tubuh. Perbedaanperbedaan yang terakhir ini menimbulkan akibat-akibat fisik-biologis, seperti lakilaki mempunyai suara lebih besar, berkumis, berjenggot, dada datar dan pinggullebih ramping. Sementara pada wanita suara lebih bening, buah dada ra-laki-laki-dan.htmldigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32menonjol, pinggulnya lebih lebar, dan organ reproduksi yang berbeda denganlaki-laki.43B. Konsep SeksualitasMenurut Sigmund Freud,44 bahwa kebutuhan seksual adalah kebutuhan vitalpada manusia. Jika tidak terpenuhi kebutuhan ini akan mendatangkan gangguankejiwaan dalam bentuk tindakan abnormal. Artinya bahwa kebutuhan seksualsebagai salah satu kebutuhan yang timbul dari dorongan nafsu untuk mencapaikepuasan jasmani dan kepuasan batin juga dapat timbul dari doronganmempertahankan keturunan.Seksualitas dalam arti yang luas ialah semua aspek badaniah, psikologi dankebudayaan yang berhubungan langsung dengan seks dan hubungan seksmanusia. Untuk mengerti seksualitas manusia, baik normal ataupun abnormal,perlu dimiliki latar belakang bukan saja psikiatri dan perilaku, tetapi jugaanatomi seksual dan faal seksual. Harus diketahui pula apa yang sebenarnyadilakukan manusia dalam hal seks, apa yang telah dilakukan dan apa saja yanghendak dilakukan, agar dengan demikian dapat diketahui prasangka sendiritentang hal ini sehingga dapat dibetulkannya. an-gender-antara-laki-laki-dan.htmlYatimin, Etika Seksual dan Penyimpangannya dalam Islam, (Jakarta: Amzah,2003), 54.45Maramis W. F., Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, , (Surabaya: Airlangga University Press 2004),300.44digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

331. Seksualitas NormalMenurut Maramis,46 Perilaku seksual yang normal ialah dapat menyesuaikandiri bukan saja dengan tuntutan masyarakat, tetapi juga dengan kebutuhanindividu mengenai kebahagiaan dan pertumbuhan, yaitu perwujudan diri sendiriatau peningkatan kemampuan individu untuk mengembangkan kepribadiannyamenjadi lebih baik.Penyesuaian diri seksual yang sehat adalah kemampuan memperolehpengalaman seksual tanpa rasa takut dan salah, jatuh cinta pada waktu yangcocok dan menikah dengan pasangan yang dipilihnya serta mempertahankan rasacinta kasih dan daya tarik seksual terhadap pasangannya. Pasangannya itu tidakmempunyai gangguan atau kesukaran yang serius yang dapat mengganggu,merusak atau meniadakan suatu hubungan bahagia.472. Seksualitas AbnormalBerbicara mengenai tindakan abnormal pasti berhadapan dengan masalahyang menyangkut tingkah laku normal dan tidak normal. Garis pemisah tingkahlaku normal dan tidak normal selalu tidak jelas. Para ahli psikologi mengalamikesulitan untuk membedakan apa yang dimaksud tingkah laku normal c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34Menurut Linda de Clerq, 48 dilihat dari sudut pandang ilmu psikologipendidikan yang dimaksud dengan tingkah laku abnormal ialah tingkah lakuyang menyimpang dari norma-norma tertentu dan dirasa mengganggu orang lain.Sarlito Wirawan sebagaimana yang dikutip oleh Yatimin,49 membagipenyimpangan seksual kepada dua jenis:a. Perilaku penyimpangan seksual karena kelainan pada objek. Padapenyimpangan ini dorongan seksual yang dijadikan sasaran pemuasan laindari biasanya. Pada manusia normal, objek tingkah laku seksual ialahpasangan dari lawan jenisnya, tetapi pada penderita penyimpangan seksualobjeknya bisa berupa orang dari jenis kelamin yang berbeda, melakukanhubungan seksual dengan hewan, dengan mayat, sodomi, oral seksual,homoseksual, lesbian, dan pedhophilia.b. Perilaku penyimpangan etika seksual karena kelainan pada caranya. Padapenyimpangan seksual jenis ini dorongan seksual yang dijadikan sasaranpemuasan seksual tetap lawan jenis, tapi caranya berbeda dengan normanorma susila dan etika. Yang termasuk perilaku penyimpangan etikaseksual adalah perzinahan, perkosaan, hubungan seks dengan saudaranyasendiri, melacur dan sejenisnya.Ada beberapa jenis perilaku seksual dan perilaku penyimpangan etika seksual.Jenis-jenis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :50a. Sadisme adalah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan jalanmenyakiti lawan jenisnya bahkan tidak jarang sampai meninggal dunia.48Yatimin, Etika Seksual dan Penyimpangannya dalam Islam, 54.Ibid.50Ibid.49digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35b. Masochisme ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan jalanmenyakiti diri sendiri.c. Exhibitionisme ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramenunjukkan organ seksual pada orang lain.d. Scoptophilia ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramengintip orang melakukan hubungan seksual.e. Voyeurisme ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramengintip orang mandi, sedang ganti pakaian, melihat wanita telanjang.f. mempertontonkan alat kelamin pada orang lain atau partnernya.g. Transvestisme ialah pemuasan nafsu seksual dengan jalan memakai bajulawan jenisnya.h. Trans-Seksualisme ialah kecenderungan pemuasan nafsu seksual yangdilakukan dengan jalan ganti kelamin.i. Seksual Oralisme ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan denganmemadukan mulut dengan alat kelamin.j. Sodomi (non vaginal coitus) ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukanmelalui dubur.k. Homoseksual ialah pemuasan nafsu seksual dengan jalan hubungan badandengan sesame jenisnya sendiri, yaitu laki-laki dengan laki-laki atauwanita dengan sesama wanita.l. Pedophilia ialah pemuasan nafsu seksual dengan anak-anak sebagai objek.m. Bestiality ialah pemuasan nafsu seksual dilakukan pada binatang.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36n. Zoophilia ialah pemuasan nafsu seksual dengan jalan mengelus-elusbinatang.o. Nechropilia ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramengadakan hubungan kelamin dengan wanita yang sudah meninggal.p. Pornography ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramelihat gambar-gambar telanjang, membaca bacaan porno, menonton filmromantic yang menjurus pada pornografi, film adegan-adegan seksualerotik, dan sejenisnya.q. Obscenity ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramengeluarkan kata-kata kotor, humor seksual dan sejenisnya.r. Fatishisme ialah pemuasan nafsu seksual dengan cara menggunakansimbol dari lawan jenis terutama pakaian.s. Soliromantis ialah pemuasan nafsu seksual dengan cara mengotorilambang seksual dari orang yang disenangi.t. My Sophilya ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caramenggunakan benda-benda kotor.u. Onani/Mastrubasi ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengantangan, yaitu mengesek-gesekkan bagian alat kelamin hingga mencapaiorgasme atau menggunakan alat bantu lainnya.Yang termasuk perilaku penyimpangan etika seksual:5151Ibid. 56.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

37a. Frottage ialah pemuasan nafsu seksual dengan cara meraba-raba orangyang disenangi (bukan suami istri), meraba bagian yang sensitif padalawan jenisnya sampai melakukan hubungan seksual.b. Incest ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan mengadakanhubungan kelamin dengan kerabatnya sendiri.c. Wife-wapping ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan caraberganti-ganti pasangan, saling menukar pasangannya dengan pasanganpasangan orang lain.d. Melacur ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan perempuanpelacur. Cara yang dilakukan ialah dengan melakukan tawar menawarharga pada wanita yang dianggap cocok, bila sesuai dengan seleranya iamelakukan transaksi dan melakukan hubungan seksual di sebuah tempatyang disepakati.e. Zina ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan mengadakanhubungan kelamin pada wanita lain selain istrerinya yang sah dengan carasuka sama suka dan tidak pakai bayaran atau upah.f. Selingkuh ialah pemuasan seksual yang dilakukan dengan orang yangdicintai tetapi belum melangsungkan akad nikah.Dari pembagian di atas, maka homoseksual (lesbian dan gay), dantransgender/transeksual dapat digolongkan sebagai penyimpangan seksual karenakelainan pada objek.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38C. Konsep LGBT1. Pengertian LesbianPengertian Lesbian berasal dari kata Lesbos yaitu pulau di tengah lautanEgis yang pada zaman kuno dihuni oleh para wanita. Menurut mitologiYunani, hubungan percintaan sejenis terjadi di pulau itu antara putri Shappodan Athis.52 Kamus Besar Bahasa Indonesia53mengidentifikasikan Lesbiansebagai wanita yang mencintai atau merasakan rangasangan seksual sesamajenisnya. Sedangkan Heru Kasida Brataatmaja54mengidentifikasikannyasebagai sebadan sesama jenis (kelamin) atau cinta sesama jenis (wanita).Kamus Bahasa Melayu Nusantara memberikan pengertian lesbian sebagaiperempuan yang mengadakan hubungan seks atau cinta birahi sesamaperempuan. Menurut Ali Chasan Umar,55 lesbian adalah berupa perbuatanmenggesekkan atau menyentuhkan alat vital saja dan bukannya ejakulasi.Pada kaum wanita terdapat dua kelompok homoseksualitas. Kelompokpertama ialah wanita yang menujukkan banyak ciri-ciri kelaki-lakian, baikdalam susunan jasmani dan tingkah lakunya. Maupun pada pemilihan objekerotiknya. Kelompok yang kedua ialah mereka yang tidak memiliki tandatanda kelainan fisik.5652Kartini Kartono, 249.Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002),665.54Heru Kasida Brataatmaja, Kamus Bahasa Indonesia, (Yogyakarta.Penerbit Kanisius, 1994) 156.55Akhmad Azhar Abu Miqdad, 85.56Kartini Kartono, 265.53digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

392. Pengertian Gay atau HomoseksualHomoseksual, istilah ini Homo berasal dari bahasa Yunani yang berartisama.57 Sedangkan seksual mempunyai dua pengertian, pertama: seks sebagaijenis kelamin. Kedua: seks adalah hal ihwal yang berhubungan dengan alatkelamin, misalnya persetubuhan atau senggama.58Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,59 homoseksual adalah keadaantertarik terhadap orang dan jenis kelamin yang sama. Kamus Bahasa MelayuNusantara,60 memberikan dua pengertian terhadap homoseksual. Pertama,orang yang tertarik nafsu syahwatnya kepada orang sejenis dengannya. Kedua,dalam keadaan tertarik terhadap orang yang jenis kelaminnya sama; ataucenderung kepada perhubungan sejenis.Djalinus,61 mengatakan homoseksual adalah dalam keadaan tertarikterhadap orang dari jenis kelamin yang sama. Kartini Kartono dan Dali Gulo, 62mengatakan bahwa gay adalah suatu istilah bahasa sehari-hari untuk menyebuthomoseks, kini sering kali diakui oleh orang-orang homoseks, yang .HeruKasidaBrataatmaja,63 memberikan pengertian terhadap homoseks sebagai kesamaanjenis kelamin, keadaan sama jenis kelamin.57Kartasapoetra dan Hartini, Kamus Sosiologi dan Kependudukan (Jakarta: Bumi Aksara,1992),18558J.S. Badudu, Suthan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka SinarHarapan, 1994),1245.59Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,2002), 407.60Kamus Bahasa Melayu Nusantara, 2003, 942.61Djalinus Syah, dkk, Kamus Pelajar Kata Serapan Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 1993), 72.62Kartini Kartono dan Dali Gulo, Kamus Psikologi, (Ba

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby. ac.id digilib.uinsby.ac.id 27 BAB II . merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan . atau feminim adalah gabungan blok-blok bangunan biologis dasar dan interpretasi

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORI PENGAWASAN DAN TEORI KINERJA A. Konsep Pengawasan Pengawasan dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang di rencanakan dengan instruksi yang telah

Bab . 2. KONSEP-KONSEP YANG DIGUNAKAN DAN PERSPEKTIF TEORI YANG DIPAKAI . DALAM KAJIAN INI. . lebih dari itu, sebagaimana disitir pada Bab sebelumnya, nama mereka pun dijadikan bahan ejekan dan bulan-bulanan dalam aksi-aksi massa di jalanan!. Dari proposisi di atas, nampak jelas bahwa, fenomena ini terjadi . Mega-Bintang yang dipelopori .

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai