PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK - WordPress

3y ago
48 Views
2 Downloads
1.34 MB
60 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Francisco Tran
Transcription

MODUL PEMBELAJARANKode Modul: MKH.KP (1) 37PROTEKSI SISTEM TENAGALISTRIKBIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKANPROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMBANGKITANPROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERORIENTASI KETERAMPILANDIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2003

MODUL PEMBELAJARANKODE : MKH.KP (1) 37KOMPONEN DAN SISTEMPROTEKSI TENAGA LISTRIKBIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKANPROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMBANGKITANPROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERORIENTASI KETERAMPILAN HIDUPDIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUANDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL2003

KATA PENGANTARBahan ajar ini disusun dalam bentuk modul/paket pembelajaran yang berisi uraianmateri untuk mendukung penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis secarasequensial, sistematis dan sesuai dengan prinsip pembelajaran dengan pendekatankompetensi (Competency Based Training). Untuk itu modul ini sangat sesuai danmudah untuk dipelajari secara mandiri dan individual. Oleh karena itu kalaupun modulini dipersiapkan untuk peserta diklat/siswa SMK dapat digunakan juga untuk diklat lainyang sejenis.Dalam penggunaannya, bahan ajar ini tetap mengharapkan asas keluwesan danketerlaksanaannya, yang menyesuaikan dengan karakteristik peserta, kondisi alisasikanpenyelenggaraanpembelajaran di SMK. Penyusunan Bahan Ajar Modul bertujuan untuk menyediakanbahan ajar berupa modul produktif sesuai tuntutan penguasaan kompetensi tamatanSMK sesuai program keahlian dan tamatan alammendukungpengembangan pendidikan kejuruan, khususnya dalam pembekalan kompetensikejuruan peserta diklat.Jakarta, 01 Desember 2003Direktur Dikmenjur,Dr. Ir. Gator PriowirjantoNIP 130675814

Proteksi Sistem Tenaga ListrikDAFTAR ISIKATA PENGANTAR DAFTAR ISI .PETA KEDUDUKAN MODUL IIIHalamaniiiivPENDAHULUAN1A. Deskripsi . 1B. Prasyarat .1C. Petunjuk Penggunaan Modul . 1D. Tujuan Akhir .1E. Standar Kompetensi . 2F.4Cek Kemampuan . .PEMBELAJARAN5A. RENCANA BELAJAR SISWA 5B. KEGIATAN BELAJAR. 6KEGIATAN BELAJAR 16A.Tujuan Kegiatan . 6B.Uraian Materi . 6C.Rangkuman 14D.Tugas 1 .15E.Jawaban Tugas 1 16KEGIATAN BELAJAR 217A.Tujuan Kegiatan . 17B.Uraian Materi . 17C.Rangkuman 29D.Tugas 2 .30E.Jawaban Tugas 2 31KEGIATAN BELAJAR 333A.Tujuan Kegiatan . 33B.Uraian Materi . 33C.Rangkuman 38iii

Proteksi Sistem Tenaga ListrikIIID.Tugas 1 .39E.Jawaban Tugas 1 40EVALUASI .41KUNCI JAWABAN 48PENUTUP .50DAFTAR PUSTAKA .51IVLAMPIRANiv

PETA POSISI MODUL KOMPETENSI SMKPROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK01MKH.LI (1)8002MKH.LI (1)8003MKH.LI (1)40PEMELIHARAANINSTALASI04MKH.LI (1)10005MKH.LI (1)1200607MKH.LI (1)10009MKH.KE (1)1080MKH.KE (1)1280MKH.KE (1)13801440MKH.LD (1)4016MKH.LD (1)178011MKH.KE (1)1580MKH.LD (1)80MKH.LI (1)4001MKH.LI (1)8001MKH.LI (1)80MKH.LD (1)80MKH.LI (1)8008MKH.LD (1)BA

PEMELIHARAANSARANAPENUNJANG23MKH.PC(1)40A39MKH.24 MKH.KT(1)MKH.37 trikanPembangkit Level LG(1)4031MKH.LG(1)POSISIMODUL

PETA POSISI MODUL KOMPETENSI SMKPROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK01MKH.LI (1)8002MKH.LI (1)8003MKH.LI (1)40PEMELIHARAANINSTALASI04MKH.LI (1)10005MKH.LI (1)1200607MKH.LI (1)10009MKH.KE (1)1080MKH.KE (1)1280MKH.KE (1)13801440MKH.LD (1)4016MKH.LD (1)178011MKH.KE (1)1580MKH.LD (1)80MKH.LI (1)4001MKH.LI (1)8001MKH.LI (1)80MKH.LD (1)80MKH.LI (1)8008MKH.LD (1)BA

PEMELIHARAANSARANAPENUNJANG23MKH.PC(1)40A39MKH.24 MKH.KT(1)MKH.37 trikanPembangkit Level LG(1)4031MKH.LG(1)POSISIMODUL

Proteksi SistemTenaga ListrikI. PENDAHULUANA.DESKRIPSI MODULModul ini bertujuan untuk memiberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikappeserta pelatihan tentang Proteksi Sistem TenagaB. PRASYARATSebelum mempelajari modul ini peserta pelatihan sudah harus mempelajari lebihdahulu modul Analisa Sistem Tenaga.C. HASIL BELAJARSetelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu :1. Memilih komponen-komponen dari suatu sistem proteksi berdasarkanpersyaratan kualitas proteksi yang ditentukan2. Menentukan breaking capacity komponen proteksi melalui perhitungan KVAhubung singkat baik dalam prosentase maupun dalam sistem per unit3. Memilih rating circuit breaker dan sekeringD. PENILAIANUntuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, akandilakukan evaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun aspek ketrampilan.Aspek pengetahuan dilaksanakan melalui latihan-latihan dan test tertulis,sedangkan aspek ketrampilan melalui tugas praktek secara pengamatan langsungterhadap proses kerja, hasil kerja dan sikap kerja.E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODULModul ‘Performa Proteksi dengan kode modul MKH. KP (1) 37 ini dibagi dalam 3kegiatan belajar yang tersusun secara sistimatis dimana anda harus pelajari secara1

Proteksi SistemTenaga Listriktuntas setiap kegiatan belajar mulai dari kegiatan belajar 1, 2 dan 3 secara berturutturut. Sebelum andamengerjakantestberalih ke kegiatan belajar berikutnya anda harusperformance yang telah disiapkan pada setiap akhir pokokbahasan/kegiatan belajar. Untuk meyakinkan jawaban anda bias menggunakankunci jawaban yang sudah tersedia,Pada akhir anda mempelajari modul ini anda harus mengerjakan soal yang sudahdisediakan pada lembar evaluasi tanpa kunci jawaban. Dan untuk meyakinkanjawaban anda, anda bisa menggunakan kunci jawaban yang telah tersedia.Untuk lulus dari modul ini anda harus telah mengerjakan latihan 1,2 dan 3 sertamengerjakan evaluasi akhir dengan benarF. STANDAR KOMPETENSIKode Kompetensi : KAA.HKP (1) AUnit Kompetensi: Memelihara ProteksiRuang Lingkup:Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemahaman tentang prosedur pemeliharaanproteksi pada stasiun pembangkit. Pekerjaan ini mencakup identifikasi komponenproteksi dan prosedur bongkar pasang komponen proteksi sesuai standard anperaturan yang berlaku serta pembuatan laporan pelaksanaan pekerjaanSub kompetensi 1 :Memahami prosedur pemeliharaan proteksiKUK :1. Masing-masing komponen dapat diidentifikasi sesuai dengan gambarteknik yang berlaku di perusahaan.2. Prosedur/instruksi kerja pemeliharaan dapat dijelaskan sesuai denganstandar unit pembangkit2

Proteksi SistemTenaga ListrikSub Kompetensi 2 :Mempersiapkan pelaksanaan pemeliharaan proteksi.KUK:1. Perlengkapan kerja untuk pemeliharaan diidentifikasi sesuai dengankebutuhan pemeliharaan.2. Perlengkapan kerja untuk pemeliharaan disiapkan sesuai kebutuhanpemeliharaanSub Kompetensi 3 :Melaksanakan pemeliharaan proteksiKUK :1. Proteksi atau komponennya dibongkar sesuai dengan rencana kerja danprosedur/instruksi kerja perusahaan.2. Komponen Proteksi dibersihkan sesuai dengan rencana kerja danprosedur/instruyksi kerja perusahaan.3. Komponen Proteksi dipasang sesuai dengan rencana kerja danprosedur/instruyksi kerja perusahaanSub Kompetensi 4:Membuat laporan pemeliharaanKUK :Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur/instruksi kerja yangditetapkan oleh perusahaanPengetahuan:Memahami prinsip kerja proteksi dan karakteristik proteksisebagai pengetahuan dasar dalam pemeliharaan proteksi sistemtenaga listrikKetrampilan:Melakukan pemilihan proteksi sistem tenaga yang sesuaidengan karakteristik sistem proteksi tenaga listrikSikap:Pemilihan peralatan proteksi dilakukan dengan cermat sertamengikuti prosedur kerja yang berlaku.Kode Modul:MKH.KP (1) 373

Proteksi SistemTenaga ListrikG. CEK KEMAMPUANLatihan/ TugasNo.Hasilyang telah kerjakan1.Latihan 12.Latihan 23.Latihan 34.Evaluasi akhirYaTidakParafassessorTglKeterangan assessor:Rekomendasi assessor , Assessor,4

Proteksi SistemTenaga ListrikII. PEMBELAJARANA. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLATModul ini akan efektifjika dipelajari dilaboratorium proteksi denganmenggunakan trainer sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar. Untukpelaksanaan tugas praktek dibawah bimbingan seorang instructor dengan rencanabelajar sebagai berikut:NoMateri yang dipelajari1.Dasar-dasar proteksi2.Proteksi beban lebih danhubung singkat.3.Circuit breaker dan sekeringMulaiTanggalSelesaiTanggalKeterangan5

Proteksi SistemTenaga ListrikB. KEGIATAN BELAJARKEGIATAN BELAJAR IDASAR-DASAR PROTEKSIA. TUJUANSetelah mempelajari unit ini peserta pelatihan diharapkan mampu :B.?Menjelaskan tentang prinsip dasar proteksi sistem tenaga?Menjelaskan tentang persyaratan kualitas proteksi?Menyebutkan komponen-komponen sistem proteksiURAIAN MATERI I1.1. PendahuluanKeandalan dan keberlangsungan suatu sistem tenaga listrik dalam melayanikonsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebabitu dalam perencangan suatu sistem tenaga, perlu dipertimbangkan kondisikondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisagangguan.Dari hasil analisa gangguan dapat ditentukan sistem proteksi yang akandigunakan, spesifikasi switchgear, rating circuit breaker (CB) serta penetapanbesaran-besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay (setting relay) untukkeperluan proteksi. Pada unit ini tidak dibahas tentang analisa gangguankarena analisis gangguan telah dibahas pada modul.Modul ini akan membahas tentang karakter serta gangguan-gangguan padasistem tenaga listrik meliputi generator, transformator daya, jaringan danbusbar. Modul ini juga akan membahas tentang sistem proteksi yangdigunakan pada sistem tenaga listrik.6

Proteksi SistemTenaga Listrik1.2. Prinsip Dasar ProteksiSetelah kita membahas lebih lanjut tentang Prinsip Dasar Proteksi TenagaListrik, maka terlebih dahulu kita perlu diketahui tentang :a).Apa yang dimaksud dengan Daya Proteksi Sistem Tenaga Itu ?Yang dimaksud dengan proteksi sistem tenaga listrik adalah sistemproteksi yang dilakukan kepada peralatan-peralatan listrik yangterpasang pada suatu sistem tenaga misanya generator, transformatorjaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itusendiri.Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain : hubung singkat,tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lainlain.b).Mengapa Proteksi diperlukan ?Proteksi itu diperlukan :1.Untuk menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatanperalatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem).Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akansemakin sedikitlah pengaruh gangguan kepada kemungkinankerusakan alat2.Untuk cepat melokalisir luas daerah terganggu menjadi sekecilmungkin3.Untuk dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yangtinggi kepada konsumsi dan juga mutu listrik yang baik.4.Untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkanoleh listrik.Pengetahuan mengenaiarus-arus yang timbul dari pelbagai tipegangguan pada suatu lokasi merupakan hal yang sangat esensial bagipengoperasian sistem proteksi secara efektif. Jika terjadi gangguan padasistem, para operator yang merasakan adanya gangguan tersebutdiharapkan segera dapat mengoeprasikan circuit-circuit yang tepat untuk7

Proteksi SistemTenaga Listrikmengeluarkan sistem yang terganggu atau memisahkan pembangkit darijaringan yang terganggu. Sangat sulit bagi seorang operator untukmengawasi gangguan-gangguan yang mungkin terjadi dan menentukanCB mana yang diperoperasikan untuk mengisolir gangguan tersebutsecara manual.Mengingat arus gangguan yang cukup besar, maka perlu secepatmungkin dilakukan proteksi. Hal ini perlu suatu peralatan yangdigunakan untuk mendeteksi keadaan-keadaan yang tidak normal tersbutdan selanjutnya mengistruksikan circuit-circuit yang tepat untuk bekerjamemutuskan rangkaian atau sistem yang terganggu. Peralatan tersebutkita kenal dengan relay.Ringkasnya proteksi dan tripping otomatik circuit-circuit yangsehubungan mempunyai dua fungsi pokok :?Mengisolir peralatan yang terganggu agar bagian-bagian yanglainnya tetap beroperasi seperti biasa.?Membatasi kerusakan peralatan akibat panas lebih (over heating),pengaruh gaya-gaya mekanik dst.Koordinasi antara relay dan circuit breaker (CB) dalam mengamati danmemutuskan gangguan disebut sebagai sistem proteksi.Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mempertahankan aruskerja maksimum yang aman. Jika arus kerja bertambah melampaui batasaman yang ditentukan dan tidak ada proteksi atau jika proteksi tidakmemadai atau tidak efektif, maka keadaan tidak normal dan akanmengakibatkan kerusakan isolasi.Pertambahan arus yang berkelebihan menyebabkan rugi-rugi daya padakonduktor akan berkelebihan pula.Perlu diingat bahwa pengaruh pemanasan adalah sebanding dengankwadrat dari arus :H 12 Rt JoulesDimana :8

Proteksi SistemTenaga ListrikH panas yang dihasilkan (Joule)I arus konduktor (ampere)R tahanan konduktor (ohm)t waktu atau lamanya arus yang mengalir (detik)Proteksi harus sanggup menghentikan arus gangguan sebelum arustersebut naik mencapai harga yang berbahaya. Proteksi dapat dilakukandengan Sekering atau Circuit Breaker.Proteksi juga harus sanggup menghilangkan gangguan tanpa merusakperalatan proteksi itu sendiri. Untuk ini pemilihan peralatan proteksi harussesuai dengan kapasitas arus hubung singkat “breaking capacity” atauRepturing Capacity.Disamping itu proteksi yang diperlukan harus memenuhi persyaratansebagai berikut :1.Sekering atau circuit breaker harus sanggup dilalui arus nominalsecara terus menerus tanpa pemanasan yang berlebihan (overheating).2.Overload yang kecil pada selang waktu yang pendek seharusnya tidakmenyebabkan peralatan bekerja3.Proteksi harus bekerja walaupun pada overload yang kecil tetapicukup lama sehingga dapat menyebabkan overheating pada rangkaianpenghantar.4.Proteksi harus membuka rangkaian sebelum kerusakan yangdisebabkan oleh arus gangguan yang dapat terjadi.5.Proteksi harus dapat melakukan “pemisahan” (discriminative) hanyapada rangkaian yang terganggu yang dipisahkan dari rangkaian yanglain yang tetap beroperasi.Proteksi overload dikembangkan jika dalam semua hal rangkaian listrikdiputuskan sebelum terjadi overheating. Jadi disini overload action relatiflebih lama dan mempunyai fungsi inverse terhadap kwadrat dari arus.9

Proteksi SistemTenaga ListrikProteksi gangguan hubung singkat dikembangkan jika action dari sekeringatau circuit breaker cukup cepat untuk membuka rangkaian sebelum arusdapat mencapai harga yang dapat merusak akibat overheating, arcing atauketegangan mekanik.1.3. Persyaratan Kualitas ProteksiAda beberapa persyaratan yang sangat perlu diperhatikan dalam suatuperencanaan sistem proteksi yang efektif yaitu :a). Selektivitas dan DiskrimanasiEfektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistemdalam mengisolir bagian yang mengalami gangguan sajab). StabilitasSifat yang tetap inoperatif apabila gangguan-gangguan terjadi diluar zonayang melindungi (gangguan luar).c). Kecepatan OperasiSifat ini lebih jelas, semakin lama arus gangguan terus mengalir, semakinbesar kerusakan peralatan. Hal yang paling penting adalah perlunyamembuka bagian-bagian yang terganggu sebelum generator-generatoryang dihubungkan sinkron kehilangan sinkronisasi dengan sistemselebihnya. Waktu pembebasan gangguan yang tipikal dalam sistemsistem tegangan tinggi adalah 140 ms. Dimana mendatnag waktu inihendak dipersingkat menjadi 80 ms sehingga memerlukan relay dengankecepatan yang sangat tinggi (very high speed relaying)d). Sensitivitas (kepekaan)Yaitu besarnya arus gangguan agar alat bekerja. Harga ini dapatdinyatakan dengan besarnya arus dalam jaringan aktual (arus primer) atausebagai prosentase dari arus sekunder (trafo arus).e). Pertimbangan ekonomisDalam sistem distribusi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis,oleh karena jumlah feeder, trafo dan sebagainya yang begitu banyak, asal10

Proteksi SistemTenaga Listriksaja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi. Dalam sistem-sistemtrtansmisi justru aspek teknis yang penting. Proteksi relatif mahal, namundemikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadapkelangsungan peralatan sistem adalah vital.Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksiprimer atau proteksi utama dan proteksi pendukung (back up)f). Realiabilitas (keandalan)Sifat ini jelas, penyebab utama dari “outage” rangkaian adalah tidakbekerjanya proteksi sebagaimana mestinya (mal operation).g) Proteksi PendukungProteksi pendukung (back up) merupakan susunan yang sepenuhnyaterpisah dan yang bekerja untuk mengeluarkan bagian yang tergangguapabila proteksi utama tidak bekerja (fail). Sistem pendukung ini sedapatmungkin indenpenden seperti halnya proteksi utama, memiliki trafo-trafodan rele-rele tersendiri. Seringkali hanya triping CB dan trafo-trafotegangan yang dimiliki bersama oleh keduanya.Tiap-tiap sistem proteksi utama melindungi suatu area atau zona sistemdaya tertentu. Ada kemungkinan suatu daerah kecil diantara zona-zonayang berdekatan misalnya antara trafo-trafo arus dan circuit breakercircuit breaker tidak dilindungi. Dalam keadaan seperti ini sistem back up(yang dinamakan remote back up) akan memberikan perlindungan karenaberlapis dengan zona-zona utama seperti pada gambar berikut ini:11

Proteksi SistemTenaga Listrik323312344144Gambar 1. Diagram sistem tenaga dengan daerah proeksi berlapisPada sistem distribusi aplikasi back up digunakan tidak seluas dalamsistem tansmisi, cukup jika hanya mencakup titik-titik strategis saja.Remote back upa bereaksi lambat dan biasanya memutus lebih banyakdari yang diperlukan untuk mengeluarkan bagian yang terganggu.1.4. Komponen-Komponen Sistem ProteksiKomponen-komponen sistem proteksi terdiri dari :?Circuit Breaker (PM)?Relay?Trafo arus (CT)?Trafo tegangan (PT)?Kabel kontrol12

Proteksi SistemTenaga Listrik?Supplay (batere)Hubungan komponen-komponen proteksi ini dalam suatu sistem proteksidapat dilihat pada gambar berikut ini :CBInterlockPTPCTdc supplyRelayGGambar 2. Diagram rangkaian sistem proteksi13

Proteksi SistemTenaga Listrikc. Rangkuman 1Proteksi dan automatic tripping Circuit Breaker (CB) dibutuhkan untuk:1. Mengisolir peralatan yang terganggu agar bagian-bagian yang lainnyatetap beroperasi seperti biasa.2. Membatasi kerusakan peralatan akibat panas lebih (overheating),pengaruh gaya mekanik dan sebagainya.Proteksi harus dapat menghilangkan dengan cepat arus yang dapatmengakibatkan panas yang berkelebihan akibat gangguanH I2R t JoulesPeralatan proteksi selain sekering adalah peralatan yang dibentuk dalam suatusystem koodinasi relay dan circuit breakerPeralatan proteksi dipilih berdasarkan kapasitas arus hubung singkat‘Breaking capacity’ atau ‘Repturing Capcity’.Selain itu peralatan proteksi harus memenuhi persyaratansbb:1.Selektivitas dan Diskriminasi2.Stabilitas3.Kecepatan operasi4.Sensitivitas (kepekaan).5.Pertimbangan ekonomis.6.Realibilitas (keandalan).7. Proteksi pendukung (back up protection)14

Proteksi SistemTenaga Listrikd. Latihan I1. Jelaskan dengan singkat mengapa proteksi dibutuhkan.Jawab :

li (1) 03 40 pemeliharaan instalasi b a. 38 120 mkh. 37 kp(1) 120 36 80 35 mkh. 34 lt(1) 80 33 120 32 80 mkh. 28 lg(1) 40 29 40 31 30 40 22 80 21 80 mkh. 20 le(1) 80 42 120 41 40 80 mkh. 39 kc(1) 80 26 80 25 80 mkh. 24 pc(1) 40 mkh.pc(1) 23 40 pemeliharaan sarana penunjang pemeliharaan kelistrikan pemeliharaan instrumen kontrol 27 mkh. 18 kt(1 .

Related Documents:

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 32 3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) 40 4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 44 5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 47 6. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 52 7. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 54 8.

Buku Teknik Pembangkitan Tenaga Listrik ini terdiri dari 13 Bab, yaitu: Bab I: Pendahuluan, berisi tentang pembangkitan tenaga listrik, jenis-jenis pusat pembangkit listrik, instalasi pada pusat pembangkit listrik, masalah utama dalam pembangkitan tenaga listrik, sistem interkoneksi, proses penyaluran tenaga listrik, dan mutu tenaga listrik.

3). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 4). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 5). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sedangkan pembangkit tenaga listrik non konvensional meliputi : 1). Pembangkit Listrik Tenaga Angin 2). Pembangkit Listrik Tenaga Matahari 3). Pem

SISTEM TENAGA LISTRIK A. TEKNIK TENAGA LISTRIK Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik). Dalam Teknik Tenaga Listrik dikenal dua macam arus : 1. Arus searah dikenal dengan istilah DC (Direct Current) 2.

LISTRIK DINAMIS Listrik Dinamis A. PENDAHULUAN Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik. Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik dalam waktu tertentu karena adanya tegangan listrik. Arus listrik termasuk ke dalam besaran pokok dengan satuan Ampere (A). Arus listrik dapat dirumuskan:

8. Arus Lebih : Arus listrik yang ti mbul akibat gangguan pada instalasi listrik. 9. Ruang Bebas Hambatan (Right of Way) : Ruang bebas lintasan sambungan tenaga listrik. 10. Jarak Aman : Jarak aman atau safety distance adalah jarak antara jaringan sambungan tenaga listrik dengan lingkungan hidup khususnya pemanfaat tenaga listrik yang di anggap .

Mesin listrik adalah alat yang dapat mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik (generator) atau sebaliknya (motor) dan energi listrik menjadi bentuk energi listrik (transformator) lainnya memenggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator adalah perangkat listrik yang erat kaitannya dengan mesin listrik.

Angin) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi angin untuk memutar bilah rotor dalam turbin/generator sehingga menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) mengkonversikan tenaga angin menjadi energi listrik dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin