BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

3y ago
20 Views
2 Downloads
229.06 KB
14 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Waller
Transcription

BAB IIANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAANA. Arti Penting Analisis Laporan KeuanganAnalisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena inginmengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatansuatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisiskelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilaiprestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikangambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatuperusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilaikinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangatbermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihakmanajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,pengembangan karier2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan,keamanan investasi.3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang besertabunganya.4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerjaB. Macam Laporan Keuangan1. Pengertian Laporan KeuanganLaporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan danmemberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuatproyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland,1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dariproses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saattertentu.

2. Jenis Laporan KeuangannLaporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri:a. Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatuperusahaan pada suatu saat tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utangdan modal) pada saat tertentu.Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatutanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukansisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal31 Desember 200x)b. Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan,berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentuc. Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.d. Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu.e. Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi,kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya.3. Contoh Laporan KeuanganPT. ABCNeraca 31 Desember 2002 (Rp000)AktivaKas dan bankEfekPiutangPersediaanJml. Aktiva --1.400.000Utang bankUtang dagangUtang pajak100.000300.000160.000Jml. Ut. Lancar------------560.000Tanah100.000Obligasi 5%600.000Bangunan1.000.000Mesin700.000Modal i penyusutan (300.000)Laba Akv. Tetap neto1.600.000Jml. Modal1.840.000-------------------------------Jml. Aktiva3.000.000Jml. Pasiva3.000.000

PT. ABCLaporan Laba Rugi 2002 (Rp. 000)PenjualanHarga pokok penjualanLaba kotorBiaya operasiLaba sebelum bunga dan pajak (EBIT)BungaLaba sebelum pajak (EBT)PajakLaba setelah pajak (EAT)4.000.000( 3.000.000)--------------1.000.000( 570.000)--------------430.000( 30.000)--------------400.000( 60.000)--------------240.000 C. Analisa Rasio Keuangan1. Jenis Analisis Rasio KeuanganAnalisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasiokeuangan. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :a. Perbandingan Internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan rasio-rasiofinansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.b. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu membandingkan rasiorasio antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis padasaat yang bersamaan atau membandingkannya dengan rasio rata-rata industri padasaat yang sama.Jenis rasio laporan keuangan, biasanya dikelompokkan ke dalam empatkelompok rasio, (R. Agus Sartono, 1998), yaitu :1). Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.Liquidity Ratio yang umum digunakan antara lain :a). Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitasjangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harusdipenuhi dengan aktiva lancar.

Formulasinya :Current Ratio Current AssetsCurrent Liabilitiesb). Quick Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untukmembayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebihlikuid.Formulasinya :Quick Ratio Current Assets InventoryCurrent Liabilities2). Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalammenggunakan sumber daya - sumber dayanya.Rasio - rasio ini antara lain:a). Receivable Turn OverSalesReceivable turnover ----------------------------Account receivableb). Periode Pengumpulan Piutang360Average collection period ------------------------------Receivable turnoverc) Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaanpersediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanamdalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu.Formulasinya :Inventory Turnover Cost of Goods SoldAverage Inventory360d) Average days in inventory -------------------------Inventory turnover

d) Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaanaktiva secara keseluruhan.Formulasinya :Total Assets Turnover SalesTotal Assets3). Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayaidengan hutang.Rasio -rasio ini antara lain :a). Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang menghitung berapa bagian darikeseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang.Formulasinya :Debt To Total Assets Ratio Total LiabilitiesTotal Assetsb). Time Interest Earned Ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besarkeuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanyakesulitan keuangan karena perusahaan tidak mampu membayar bunga.Formulasinya :Time interest earned ratio: Earning Before Interest and TaxInterest Expense4). Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalammemperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.Rasio - rasio ini antara lain :Gross profit marginOperating profit marginNet profit marginReturn on assetsGross profit ---------------------SalesEBIT ------------------SalesEAT ------------SalesEAT --------------------Total assets

Return on equityEAT -------------------Equity5) Market Value Ratiosa. Dividend payout ratiob. Dividend yieldc. Earning per-shared. Price earning ratioe. Price book value ratioDividend -----------------EATDividend per share ---------------------------------Price per shareEAT -----------------------------------------Number of share outstandingPrice per share ------------------------------Earning per sharePrice per share ---------------------------Book value per share2. Evaluasi Rasio-rasio KeuanganEvaluasi Rasio-rasio Keuangan Liquidity RatiosCurrent ratioQuick ratioCash ratio Profitability RatiosGross profit marginOperating profit marginNet profit marginReturn on assetsReturn on equity NaikNaikNaikNaikActivity RatiosReceivable turnoverAverage collection periodInventory turnoverAverage days in inventoryAssets turnover MembaikMembaikMembaikLeverage RatiosDebt to total assets ratioDebt to equity ratioLong-term debt to equity ratioTime interest earned ratio NaikNaikNaikMarket Value RatiosDividend payout ratioDividend yieldEarning per-sharePrice earning ratioPrice book value

Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan Perbedaan metode akuntansi yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan. Penjualan perusahaan yang bersifat musiman. Kesulitan untuk menentukan jenis industri apabila perusahaan mempunyaiberbagai lini produk. Perusahaan dapat melakukan “window dressing”D. Du-Pont ChartDu-Pont ChartSalesNetProfitProfitMarginAdm. expensesTotal Costs Taxes:Cost of good soldSelling expensesInterest tsCashCurrentAssets Account ReceivableInventoryFixedAssetsGambar II. 1 Du Pont ChartE. Analisis Break Even1. Pengertian Analisis Break EvenBreak even point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan di manaperusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderitarugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol.Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biayatetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel.

Apabila penjualan hanya cukup menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,maka perusahaan menderita rugi. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bilapenjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.2. Manfaat Analisis Break EvenAnalisis break even secara umum dapat memberikan informasi kepadapimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya dan tingkatkeuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break evendapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenai hal-hal sebagaiberikut:ª Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidakmengalami kerugianª Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentuª Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugiª Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volumepenjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.3. Jenis biaya berdasarkan konsep break evena. Variable cost (biaya variabel)Variable cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai denganperubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam baiayvariabel secara total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitungberdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unitdikalikan dengan penjualan dalam unit. Secara grafis dapat digambarkan II.3berikut:Cost(Rp)Contoh VC : biaya material, upah buruh/TKLVariable cost (VC)Area VCSales (unit)Gambar II.2. Grafik Variable Cost

b. Fixed cost (biaya tetap)Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak berpengaruh olehvolume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu (function of time)sehingga jenis biaya ini akan konstan selam periode tertentu. Contoh sewa (rent),depresiasi, bunga, gaji. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetapdikeluarkan. Bila digambarkan akan nampak seperti berikut:Cost (Rp)Fixed cost (FC)Area FCSales (unit)Gambar II.3. Grafik Fixed Costc. Semi Variable costSemi variable cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagiantetap, yang akdang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolongdalam jenis biaya ini misalnya : Sales expenses atau komisi bagi salesman dimanakomisi bagi salesman ini tetap untuk range atau volume tertantu, dan akan naik padalevel yang lebih tinggi. Contoh lain biaya administrasi dan umum. Biladigambarkan sebagai berikut:Cost (Rp)Semi variable costVCSales (unit)Gambar II.4. Grafik Semi Variable Cost

4. Menentukan B E P Mathematical approachBEP dapat ditentukan atau dihitung berdasarkan formula tertentu, yaitu:Fixed CostBEP unit (rumus 1)Sales price/unit – variable cost/unitFixed CostBEP Rp . (rumus 2)variable cost1Net SalesGraphical approachSecara grafis titik break even ditentukan oleh persilangan antara garis totalrevenue dan garis total cost, sebagai berikut:Graphical ApproachCost/revenue ( ) enuveResleSaTotalIT OperatingEBCostLossOperating BEP:EBIT 0FixedOperatingCost25000500Sales (units)12/10/2007Noorlaily F/ IMAN/MatrikulasiGambar II.5a. Grafik BEPCost danTRRevenue (Rp)LabaTCBEPVCRugiSales (unit)Gambar II.5b. Grafik BEPFC18

5. Keterbatasan analisis break evenAnalisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapatdipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini dapat dipertahankan apabila biayabiaya dan harga jual adalah konstan, karena naik turunnya biaya dan harga jual akanmempengaruhi titik break even. Dalam kenyataan analisis ini agak sukar untukditerapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis break evenmempunyai limitasi-limitasi tertentu yaitu:ª Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentuª Variable cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstanª Sales price per unit tidak berubah dalam periode tertentuª Sales mix adalah konstan.Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, break even point (BEP) akan bergeser atauberubah apabila:ª Perubahan FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, dimanaperubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipunperubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik BEP akanbergeser ke atas atau sebaliknya.ª Perubahan pada variable cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini akanmenentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biaya VC per unitakan menggeser BEP ke atas, atau sebaliknya.ª Perubahan dalam sales price per unitPerubahan ini akan mempengaruhi miringnya garis total revenue (TR). Naiknyaharga jual per unit pada level penjualan yang sama walau pun semua biaya adalahtetap, akan menggeser BEP ke bawah, dan sebaliknya.ª Terjadinya perubahan dalam sales mixApabila suatu perusahaan memproduksi lebih dari satu macam produk makakomposisi atau perbandingan antara satu produk dengan produk lain (sales mix)haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan misalnya terjadi kenaikan 20% padaproduk A sedangkan produk B tetap maka BEP pun akan berubah.

6. Margin of SafetyMargin of safety hubungannya dengan analisis break even yaitu untukmenentukan seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderitakerugian. Formulasinya sebagai berikut:Budget sales - BEPM/S Budget salesBudget sales adalah jumlah penjualan yang telah ditargetkan.Latihan SoalBerikut ini terdapat laporan keuangan perusahaan Jaya Abadi Furniture, per 31Desember 2000 dan tahun 2001:Tabel II.1Perusahaan Jaya Abadi FurnitureNeraca Per 31 Desember 2000 dan 2001KeteranganAKTIVATahun 2000Tahun 2001(Rp.)(Rp.)Kas51.832.12574.173.000Piutang Dagang56.920.35069.850.500Persediaan Barang Jadi45.660.00057.481.800Persediaan Barang Dalam Proses36.475.20049.561.700Persediaan Bahan Baku40.500.75043.007.100Persediaan Bahan Penolong10.438.97512.558.075Persekot .946.285571.145.085657.370.085Hutang Usaha48.307.40050.014.700Hutang Biaya27.179.27525.813.845Jumlah Aktiva LancarAktiva TetapTanahPeralatanKendaraanAkumulasi Peny. Aktiva TetapJumlah Aktiva TetapJumlah AktivaPASIVAHutang Lancar:

Uang Muka PelangganJumlah Hutang .000.00050.000.000Hutang Jangka PanjangHutang Bank153.516.675165.753.545Modal SendiriJumlah Hutang417.628.410491.616.540Jumlah Pasiva571.145.085657.370.085Tabel II.2Perusahaan Jaya Abadi FurnitureLaporan Laba RugiPer 31 Desember 2000 dan 2001KeteranganPenjualanTahun 2000Tahun 2001(Rp)(Rp)207.866.640262.035.000Harga Pokok Penjualan96.498.245112.940.275Laba 6.5508.500.0008.500.000Earning Before Tax51.652.52576.496.550Pajak Pendapatan(10% Rp. 51.652.525Earning After Tax5.165.252,57.649.65546.487.272,568.846.895Biaya OperasionalBiaya PenjualanBiaya Administrasi danUmumJumlah BiayaOperasionalEarning Before Interestand TaxBiaya Bunga (17% Rp.50.000.000)Diketahui besarnya Net Credit Sales 75% dari nilai penjualan yang tercantum dalamlaporan laba rugi di atas.Hitunglah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas dariperusahaan tersebut untuk tahun 2000 dan tahun 2001, buatlah analisisnya, lalubandingkan bagaimana kinerja keuangan selama dua tahun tersebut!

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan . ª Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh. 3. Jenis biaya berdasarkan konsep break even a.

Related Documents:

standar laporan keuangan 4.20 Membuat laporan keuangan 3.20.1 Menjelaskan standard laporan keuangan 3.20.2 Menganalisis standard laporan keuangan usaha produk barang/ jasa 4.20.1 Menyusun laporan keuangan Penyususnan laporan keuangan - Mengamati untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyusunan laporan keuangan usaha

Berkaitan dengan analisis laporan keuangan, analisis rasio keuangan digunakan dalam proses analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat menentukan seberapa besar pertumbuhan dan/atau penurunan yang terjadi

BAB 1 Akuntansi Keuangan & Standar Akuntansi Keuangan 1 BAB 2 Laporan Laba Rugi, Neraca dan Arus Kas 11 BAB 3 Pengawasan Terhadap Kas 25 BAB 4 P i u t a n g 33 BAB 5 Wesel dan Promes 47 BAB 6 Persediaan Barang Dagang 53 BAB 7 Penilaian Persediaan Berdasarkan Selain Harga Pokok 71 BAB 8 Amortisasi Aktiva Tak Berwujud 81 . Modul Akuntansi Keuangan 1 Dy Ilham Satria 1 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN .

6 VI LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS 1. sejarah akuntansi dan laporan keuangan 2. neraca 3. laporan laba rugi 4. laporan arus kas 5. laporan arus kas 7 VII LA PORAN KEUANGAN DAN PERPAJAKAN 1. manfaat dan keterbatasan laporan keuangan 2. memodifikasi data akuntansi untuk kepetusan investor dan manajerial 3. MVA dan EVA 4. sistem pajak penghasilan

perusahaan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara membandingkan anga-angka yang ada dalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Perbandingan ini kita kenal dengan analisis rasio keuangan. (Kasmir : 2016). Menurut James.C, van Horne dalam Kasmir 2016, rasio keuangan

bahwa laporan keuangan yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Palembang belum sesuai dengan penyusunan laporan keuangan berdasarkan format laporan keuangan organisasi nirlaba yang ada pada PSAK No.45. SMA Muhammadiyah 1 Palembang tidak menyajikan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) bagian Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (SAK,2007: paragraf 7), merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap meliputi laporan pos