Analisis Pelaksanaan Praktikum Dan Permasalahannya Pada .

3y ago
36 Views
2 Downloads
358.33 KB
13 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Noelle Grant
Transcription

Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya padaMateri Organisasi Kehidupan di Kelas VIIGaluh Ayu Mungkashi*, Berti Yolida, Arwin AchmadPendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. SoemantriBrojonegoro No. 1 Bandar Lampung*e-mail: galuhayumungkashi@gmail.com, Telp: 6282279506773Received: May 22, 2017Accepted: May 31, 2017Online Published: June 02, 2017Abstract: The Analysis of Laboratory Work Implementation and Its Problemson Life Organization Subject in the Grade VII. This study aimed to analyze theimplementation and problems on the life organization subject practicum of juniorhigh schools’ grade VII students in Labuhan Ratu. The sample selection usedpurposive sampling technique. The design used is exploratory research design.Research data were obtained from questionnaires, interviews, and observations,then the data were analyzed descriptively using Miles and Huberman model. Theresearch’s result showed that the implementation of life organization subjectpracticum has good criteria, with percentage average of practicum phases whichhave good criteria, and average of worksheet practicum which has good enoughcriteria. The problems encountered during the practicum exercise are the limitednumber of light microscopes, preserved animal and plant cells specimens, andstudent’s practicum worksheets prepared by the teacher only have good enoughcriteria. Thus, it can be concluded that the implementation of life organizationsubject practicum in Labuhan Ratu has good criteria, although there are someproblems in the implementation.Keywords: laboratory work, life organization, practicum problemsAbstrak: Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya padaMateri Organisasi Kehidupan di Kelas VII. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis pelaksanaan dan permasalahan praktikum materi organisasikehidupan di SMP kelas VII se-Kecamatan Labuhan Ratu. Pemilihan sampelmenggunakan teknik purposive sampling. Desain yang digunakan adalah desainriset eksploratori. Data penelitian diperoleh dari angket, wawancara, danobservasi, kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan model Miles danHuberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum materiorganisasi kehidupan berkriteria baik, dengan rata-rata persentase tahapanpelaksanaan praktikum berkriteria baik, serta rata-rata penyusunan LKSpraktikum berkriteria cukup baik. Permasalahan yang ditemui saat pelaksanaanpraktikum adalah keterbatasan jumlah mikroskop cahaya, keterbatasan jumlahpreparat awetan sel hewan dan tumbuhan, serta LKS praktikum yang disusun olehguru hanya bekriteria cukup baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwapelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan se-Kecamatan Labuhan Ratumemiliki kriteria baik, walaupun terdapat beberapa permasalahan di dalampelaksanaannya.Kata kunci: organisasi kehidupan, pelaksanaan praktikum, permasalahanpraktikum

PENDAHULUANIlmu Pengetahuan Alam (IPA)merupakan salah satu cabang pengetahuan yang ada sampai saat ini. IPAtidak terlepas dari metode ilmiahdalam penerapan pembelajaran berbasis praktikum. Hal ini karena, IPAdiperoleh melalui suatu metode ilmiah, dimana metode ilmiah diawalidengan pertanyaan-pertanyaan “mengapa dan bagaimana”. Pertanyaanpertanyaan tersebut mengawali kemampuan berpikir siswa, kemudiandilakukan praktikum untuk membuktikan dan menjawab pertanyaanyang dimilikinya, akhirnya siswamampu menemukan konsep IPA yangsedang dipelajari (Wisudawati danSulistyowati, 2015: 155).Praktikum merupakan salah satukegiatan yang mampu melatih kecakapan akademik siswa. Kecakapanakademik harus dimiliki siswa agardapat mengembangkan pola pikirnyadalam kehidupan sehari-hari, sehinggasiswa mampu memecahkan masalahsecara mandiri (Depdiknas, 2007: 57). Didukung oleh hasil penelitian dariAldilla, Marianingsih, dan Nulhakim(2016: 6) siswa mampu mencapaikecakapan akademik kategori baikdalam pembelajaran IPA melaluipraktikum, dengan nilai rata-rata 77,7yang terdiri dari empat aspek yaitu:(1) mengidentifikasikan variabel danmenghubungkan antar variabel; (2)merumuskan hipotesis; (3) merancangpenelitian; dan (4) melaksanakan penelitian. Hal ini membuktikan pembelajaran berbasis praktikum dapatmelatih dan mengembangkan kecakapan akademik siswa.Praktikum yang ideal harus didukung dengan adanya sarana danprasarana yang memadai, seperti adanya ruang laboratorium beserta alatdan bahan yang dibutuhkan, agarpraktikum yang dilakukan dapatterlaksana dengan optimal. Sesuaidengan Permendikbud No. 23 Tahun2013 tentang Standar PelayananMinimal (SPM) di setiap SMP harustersedia ruang laboratorium IPA yangdilengkapi dengan meja dan kursiyang cukup untuk siswa dan minimalsatu set peralatan praktek IPA untukmendemonstrasikan dan eksperimen.Peran guru IPA juga sangatdiperlukan dalam pelaksanaan praktikum yang ideal. Adanya peran guruIPA yang mampu merencanakan proses pembelajaran dapat meningkatkanmotivasi siswa untuk terlibat di dalamnya. Menurut Wisudawati danSulistyowati (2015: 11-13) seorangguru IPA harus mampu menatalingkungan belajar yang sesuai untuksiswa. Guru IPA dalam pembelajaranjuga memiliki peran sebagai pembimbing, motivator, evaluator, dankatalisator dalam pembelajaran, sertapengontrol konsep yang dipahami olehsiswa.Observasi awal terhadap kegiatanpraktikum IPA di beberapa SMP seKecamatan Labuhan Ratu dilakukandengan wawancara pada guru dansiswa. Sebagian besar sekolah yangada di Kecamatan Labuhan Ratumenggunakan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) dan hanyabeberapa sekolah saja yang melakukanpraktikum IPA. Praktikum yangdilakukan belum mencakup keseluruhan materi Biologi yang seharusnyadilaksanakan.Kelas VII di SMP pada semestergenap memiliki sepuluh KD yangmerupakan materi Biologi, dari sepuluh KD tersebut materi yang palingsering dilakukan praktikum adalahmateri organisasi kehidupan. Menurutguru materi tersebut paling mudahuntuk dilaksanakan praktikum karenaguru tidak perlu menyiapkan bahan

yang diperlukan, melainkan siswayang menyiapkan secara mandiriuntukmelaksanakanpraktikum.Walaupun, praktikum materi organisasi kehidupan paling sering dilakukandi beberapa SMP yang ada diKecamata Labuhan Ratu tetapi masihbanyak kendala yang ditemui saatmelaksanakannya.Siswa berpendapat bahwa praktikum materi organisasi kehidupan sangatlah menyenangkan karena merekadapat mencoba hal baru yang belumdiketahui sebelumnya, seperti pengamatan menggunakan mikroskop danmengamati berbagai bentuk sel yangbelum pernah mereka ketahui sebelumnya. Pengalaman-pengalamanmenyenangkan saat melakukan praktikum materi organisasi kehidupanmenyebabkan siswa termotivasi dalammelakukan pembelajaran Biologi disekolah.Penelitian yang terkait denganpelaksanaan praktikum antara lain: (1)Hasruddin dan Rezeqi (2012: 31)bahwa frekuensi pelaksanaan praktikum Biologi selama semester ganjilkelas XI di SMA Negeri se-KabupatenKaro masih sangat rendah dengankategori tidak baik; (2) Paramita(2016: 8) bahwa pelaksanaan praktikum Biologi di SMA Negeri 1Kartasura dengan persentase 66,8%dengan kriteria baik.; dan (3) Litasari,Setiati, dan Herlina (2014: 178) bahwaguru dari sebelas SMA Negeri diKabupaten Semarang telah mengadakan praktikum Biologi kelas XIselama semester genap tahun pelajaran2012/2013, serta guru dan siswamemberikan tanggapan yang positifmengenai penerapan pembelajaranBiologi berbasis praktikum.Terdapat kesenjangan antarapelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan yang ideal denganyang ada di sekolah. Sehingga,penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan praktikum danpermasalahannnya pada materi organisasi kehidupan di SMP kelas VII seKecamatan Labuhan Ratu KotamadyaBandar Lampung.METODEPenelitianinimenggunakanpendekatan kualitatif. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada semestergenap bulan Februari tahun pelajaran2016/2017. Tempat penelitian adalahdi SMP se-Kecamatan Labuhan RatuKotamadya Bandar Lampung.Populasi penelitian yaitu seluruhguru IPA kelas VII di SMP seKecamatan Labuhan Ratu KotamadyaBandar Lampung yang melaksanakanpraktikum IPA. Pengambilan sampelmenggunakan purposive sampling, sehingga sampel yang digunakan yaituguru IPA kelas VII di SMP yang melaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan di SMP Negeri 8Bandar Lampung, SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, danSMP IT Permata Bunda berjumlah 5guru. Kemudian menentukan jumlahperwakilan siswa kelas VII darimasing-masing sekolah dengan tekniktwo stage cluster random samplingyaitu 30 % siswa akan mengisi angketdan 10% dari siswa untuk wawancara(Nazir, 2005: 315). Perwakilan siswasebanyak 10% untuk wawancara disampling dari jumlah perwakilansiswa yang mengisi angket, makaperwakilan siswa untuk mengisiangket yaitu 200 siswa, sedangkansiswa untuk wawancara yaitu 20siswa.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakandesain riset eksploratori (Jonathan,2006: 81). Desain tersebut dapatdigunakan untuk mendapatkan analisis

pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan serta permasalahannyadi SMP yang ada di KecamatanLabuhan Ratu Kotamadya BandarLampung.Jenis data pada penelitian ini yaitudata deskriptif yang terdiri atas dataprimer dan sekunder. Data primer diperoleh dari instrumen yaitu: (1)angket; dan (2) wawancara. Datasekunder diperoleh dari: (1) lembarobservasi tahapan pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan; (2)lembar observasi permasalahan praktikum materi organisasi kehidupan; (3)Lembar Kerja Siswa praktikum (LKSpraktikum) materi organisasi kehidupan; dan (4) biodata guru IPA.Kemudian data yang diperolehdari instrumen yang digunakandianalisis secara deskriptif menggunakan model Miles dan Huberman.Dalam model tersebut tahapan yangdilakukan dalam teknik analisisdatanya yaitu reduksi data, modeldata, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Teknik ini digunakan untukmenganalisis data secara interaktif danberlangsung secara terus menerushingga tuntas, sehingga datanya jenuh(Emzir, 2011: 129-135).HASIL PENELITIANHasil penelitian berupa persentasedan kriteria dari angket tanggapanguru SMP yang ada di KecamatanLabuhan Ratu Kotamadya BandarLampung. Presentase dan kriteria darihasil angket tanggapan guru bertujuanuntuk memberikan gambaran analisispelaksanaan praktikum oleh guru IPA.Hasil tersebut ditabulasikan dalamTabel 1:Tabel 1. Tanggapan Guru TerhadapPelaksanaan PraktikumPersentase (%)PPKrPNKrSMP A71,43B47,62CBSMP B78,57B66,67BASMP C84,52SB69,05B78,1761,11BB Sd 4,63 8,10SMP A83,33SB83,33SBSMP B100SB83,33SBBSMP C91,67SB91,67SB91,6786,11SBSB Sd 5,89 3,41SMP A82,00SB52,00CBSMP B86,00SB67,00BCSMP C100SB87,00SB89,3368,67SBB Sd 6,68 12,4286,3971,96SBB Sd 5,10 9,07Keterangan: AK Aspek; A Pelaksanaan praktikummateri organisasi kehidupan oleh guru; B Motivasi praktikum materi organisasikehidupan oleh guru; C Evaluasi laporanpraktikum materi organisasi kehidupan olehguru; Rata-rata; Sd Standar deviasi;PP Pernyataan positif; PN Pernyataannegatif; Kr Kriteria; NS Nama sekolah;SB Sangat baik; B Baik; CB Cukupbaik.AKNSHasil yang ada pada Tabel 1menunjukkan bahwa aspek pelaksanaan praktikum materi organisasikehidupan oleh guru memiliki persentase tertinggi untuk pernyataan positifdan negatif pada SMP C dan persentase terendah pada SMP A. Kemudianaspek motivasi pelaksanaan praktikummateri organisasi kehidupan olehguru memiliki persentase tertinggiuntuk pernyataan positif dan negatifpada SMP B dan persentase terendahdi SMP A. Sedangkan pada aspekevaluasi laporan hasil praktikummateri organisasi kehidupan olehguru memiliki persentase tertinggiuntuk pernyataan positif dan negatifpada SMP C dan persentase terendahpada SMP A.Aspek motivasi pelaksanaanpraktikum materi organisasi kehidupan oleh guru memiliki rata-ratapersentase tertinggi. Sedangkan aspekpelaksanaan praktikum materi organi-

sasi kehidupan oleh guru memilikirata-rata persentase terendah.Hasil penelitian berupa persentasedan kriteria dari angket tanggapansiswa SMP yang ada di KecamatanLabuhan Ratu Kotamadya BandarLampung. Angket tanggapan siswabertujuan untuk memberikan gambaran analisis pelaksanaan praktikumoleh siswa. Hasil tersebut ditabulasikan dalam Tabel 2:Tabel 2. Tanggapan Siswa TerhadapPelaksanaan PraktikumPersentase (%)PPKrPNKrSMP A62,34B64,76BSMP B84,31SB84,67SBASMP C64,55B63,01B70,4070,81 SdBB 1,12 1,21SMP A81,80SB72,59BSMP B93,61SB79,89BBSMP C84,80SB74,51B86,7475,66 SdSBB 0,62 0,38SMP A71,15B65,49BSMP B86,35SB82,79SBCSMP C72,76B72,00B76,7573,43 SdBB 0,84 0,8777,9673,30 SdBB 0,83 0,24Keterangan: AK Aspek; A Pelaksanaan praktikummateri organisasi kehidupan oleh siswa; B Motivasi praktikum materi organisasikehidupan oleh siswa; C Pembuatanlaporan praktikum materi organisasikehidupan oleh siswa; Rata-rata; Sd Standar Deviasi; PP Pernyataan Positif;PN Pernyataan Negatif; Kr Kriteria; NS Nama Sekolah; SB Sangat Baik; B Baik; CB Cukup Baik.AKNSTabel 2 menunjukkan bahwaaspek pelaksanaan praktikum materiorganisasi kehidupan oleh siswamemiliki persentase tertinggi untukpernyataan positif dan negatif padaSMP B dan persentase terendah padaSMP A. Kemudian aspek motivasipelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan oleh siswa memilikipersentase tertinggi untuk pernyataanpositif dan negatif pada SMP B danterendah pada SMP A. Sedangkanaspek pembuatan laporan hasilpraktikum materi organisasi kehidupan oleh siswa memiliki persentasetertinggi untuk pernyataan positif dannegatif pada SMP B dan persentaseterendah pada SMP A.Aspek motivasi pelaksanaanpraktikum materi organisasi kehidupan oleh siswa memiliki rata-ratapersentase tertinggi. Sedangkan aspekpelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan oleh siswa memilikirata-rata persentase terendah.Hasil penelitian berupa persentasedan kriteria dari penilaian terhadaptahapan pelaksanaan praktikum olehguru IPA dan siswa SMP yang ada diKecamatan Labuhan Ratu KotamadyaBandar Lampung. Hasil tersebut ditabulasikan dalam Tabel 3:Tabel 3. Tahapan Pelaksanaan Praktikum oleh Guru dan SiswaNoAspek1Pendahuluan66,67 11,11B2Pelaksanaan82,50 6,85SB3Penutup66,66 11,78B71,90 6,46B SdKeterangan: SdKr Rata-rata; Sd Standar deviasi; Kr Kriteria;SB Sangat Baik; B Baik; CB Cukup Baik.Hasil pada Tabel 3 menunjukkanbahwa tahapan pelaksanaan praktikummateri organisasi kehidupan yang dilakukan oleh guru dan siswa diKecamatan Labuhan Ratu KotamadyaBandar Lampung memiliki kriteriabaik. Aspek tahapan pelaksanaanmemiliki rata-rata persentase tertinggi.Sedangkan, aspek tahapan penutupmemiliki rata-rata persentase terendah.Hasil penelitian berupa persentasedan kriteria dari penilaian penyusunanLKS praktikum yang dibuat oleh guru

IPA SMP di Kecamatan Labuhan RatuKotamadya Bandar Lampung. Hasiltersebut ditabulasikan dalam Tabel 4:Tabel 4. Penyusunan LKS Praktikumoleh GuruNoAspek1Format Penyusunan2Keterbacaan3Kemenarikan4Isi LKS-Praktikum5Kegiatan dalam LKSpraktikum mengakomodasi KPS SdKeterangan: Sd73,33 6,0940,00 0,0093,33 14,9130,00 27,39KrBKBSBKB40,00 13,69KB55,33 26,83CB Rata-rata; Sd Standar deviasi; Kr Kriteria;SB Sangat Baik; B Baik; CB Cukup Baik; KB Kurang Baik.Tabel 4 menunjukkan bahwapenyusunan LKS praktikum materiorganisasi kehidupan oleh guru seKecamatan Labuhan Ratu KotamadyaBandar Lampung memiliki kriteriacukup baik. Aspek kemenarikanmemiliki rata-rata persentase tertinggi.Sedangkan, aspek isi LKS praktikummemiliki persentase te-rendah.PEMBAHASANPelaksanaan praktikum materiorganisasi kehidupan oleh guru yangada di SMP se-Kecamatan LabuhanRatu Kotamadya Bandar Lampungsecara umum memiliki kriteria baik(Tabel 1). Pada aspek motivasi gurudalam pelaksanaan praktikum materiorganisasi kehidupan memiliki ratarata paling tinggi dengan kriteriasangat baik. Hasil tersebut sejalandengan hasil wawancara kepada guruterhadap aspek motivasi pelaksanaanpratikum materi organisasi kehidupan, bahwa seluruh guru termotivasimelaksanakan praktikum materi organisasi kehidupan karena dengan prak-tikum siswa melakukan kegiatanpembelajaran yang lebih bermakna,siswa secara langsung mengamati selhewan dan tumbuhan menggunakanmikroskop yang telah disediakan.Kemudian siswa lebih bersemangatmempelajari materi organisasi kehidupan ketika dilaksanakan praktikumdan akan memperoleh pengalamanserta pengetahuan baru mengenai selhewan dan tumbuhan dari hasilpengamatannya.SMP C memiliki motivasi tertinggi karena semua guru IPA yang adamemiliki keinginan dari dalam diriyang tinggi untuk melaksanakanpraktikum, kemudian keinginan daridalam siswa yang tinggi juga mempengaruhi motivasi guru, faktor lainyang mendukung yaitu faktor lingkungan di SMP C sudah memilikiruang khusus laboratorium IPAdengan alat praktikum yang mendukung pelaksanaan praktikum materiorganisasi kehidupan seperti mikroskop cahaya yang memadai jumlahnya.SMP A memiliki motivasi terendah, guru IPA yang ada terhambatdalam pelaksanaan praktikum karenatidak memiliki ruang laboratoriumIPA, kemudian jumlah mikroskopcahaya di sekolah hanya satu buah dantidak memiliki preparat awetan selhewan dan tumbuhan. Walaupunmotivasi dalam diri guru IPA tinggitetapi faktor lingkungan yang ada diSMP C tidak mendukung dalampelaksanaan praktikum organisasikehidupan.Sejalan dengan hasilpene-litian yang dilakukan olehHasruddin dan Rezeqi (2012: 29)bahwa motivasi guru dalam pelaksanaan praktikum mempengaruhiterlaksana atau tidaknya prak-tikumwalaupun alat dan bahan yang tersediakurang lengkap. Praktikum tetap bisaterlaksana asalkan ada kemauan dan

inisiatif dari guru untuk mengelolapelaksanaan praktikum.Aspek evaluasi laporan hasilpraktikum materi organisasi kehidupan oleh guru menunjukkan bahwaguru melakukan evaluasi terhadaplaporan hasil praktikum yang dibuatoleh siswa. Kegiatan evaluasi laporanhasil praktikum benar dilakukan olehguru semua guru IPA dapat dilihatdari persentase rata-rata peryataanpositif dan negatif pada aspek evaluasilaporan hasil praktikum materi organisasi kehidupan, pada aspek ini diperoleh rata-rata persentase tertinggikedua dengan kriteria baik. Hasil inisesuai dengan hasil wawancara kepadaguru, bahwa semua guru IPA memintasiswa untuk membuat laporan hasilpraktikum materi organisasi kehidupan. Saat melakukan kegiatan evaluasilaporan hasil praktikum materi organisasi kehidupan semua guru IPAmengalami beberapa kendala karenatidak menggunakan instrumen penilaian saat mengevaluasi laporanhasil praktikum, sehingga guru IPAmerasa kesulitan dalam memberikannilai untuk setiap laporan.SMP C memiliki rata-rata tertinggi pada aspek ini karena guru IPAtelah meminta semua siswa untukmembuat laporan hasil praktikum danmemberikan tata cara dalam penulisanlaporannya, kemudian memberikanpenilaian terhadap laporan yang telahdibuat oleh siswa. Sedangkan, SMP Amemiliki rata-rata terendah karenaguru IPA tidak memberikan tata carapenulisan laporan hail praktikum,tidak memberikan keterangan tentangkesalahan terhadap laporan hasilpraktikum yang dibuat oleh siswa,serta guru tidak mendiskusikan hasilpraktikum yang telah dilaksanakan.Pendapat guru IPA dan siswayang ada di SMP B dan C bertolakbelakang terhadap hasil evaluasi yangdilakukan guru. Guru IPA menyatakanbahwa memberikan keterangan kesalahan yang dilakukan siswa terhadappembahasan laporan hasil praktikummateri organisasi kehidupan yangdibuat siswa, tetapi sebagian siswamenyatakan bahwa guru IPA tidakmelakukan hal tersebut. Hal inimenunjukkan bahwa evaluasi terhadaplaporan hasil praktikum yang dilakukan guru belum dapat membuatsiswa paham terhadap praktikummateri organisasi kehidupan yangsudah dilaksanakan. Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (2015: 11-13),seorang guru IPA harus mampumendesain pembelajaran khususnyakegiatan praktikum mulai dari pembuatan instrumen hingga penilaianyang akan dilaksanakan.Aspek pelaksanaan praktikummateri organisasi kehidupan olehguru memiliki rata-rata persentasepaling rendah dengan kriteria baik.Sejalan dengan hasil wawancarakepada guru terhadap aspek pelaksanaan praktikum materi organisasikehidupan, bahwa guru mengalamikendala saat pelaksanaan praktikumkarena jumlah mikroskop cahaya danpreparat awetan kering yang dimilikitidak mencukupi kebutuhan

mengenai penerapan pembelajaran Biologi berbasis praktikum. Terdapat kesenjangan antara pelaksanaan praktikum materi organi-sasi kehidupan yang ideal dengan yang ada di sekolah. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk meng-analisis pelaksanaan praktikum dan permasalahannnya pada materi orga-nisasi kehidupan di SMP kelas VII se-

Related Documents:

Variabel yang akan diungkap pada angket berkaitan dengan: keadaan laboratorium, waktu pelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, laporan dan evaluasi praktikum, permasalahan atau hambatan dalam pelaksanaan praktikum.Angket yang digunakan berdasarkan Skala Likert. 2. Wawancara

Analisis Pelaksanaan (Hasruddin dan Salwa R, 17:32) 20 dengan kegiatan praktikum seperti keadaan laboratorium, waktu pelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum, laporan dan evaluasi praktikum. Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah data tentang pemanfaatan laboratorium dan pelaksanaan praktikum serta

Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya Materi Organisasi Kehidupan di SMP se-Kecamatan Kemiling Mutiara Amalia*, Berti Yolida, Arwin Achmad . kurang aktif pada saat pembelajaran sehingga menjadi kebiasaan bagi siswa untuk selalu ingin dibimbing oleh guru, atau dengan kata lain siswa

Distribusi skor dan persentase analisis pelaksanaan praktikum biologi di SMA Negeri se-Kota Jambi menunjukan hasil persentase secara keseluruhan dimana pelaksanaan praktikum biologi pada siswa meliputi 4 indikator yaitu : keadaan laboratorium, waktu pelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan

Praktikum Biologi Sel merupakan salah satu praktikum yang mendasari praktikum pada mata praktikum yang lain seperti Praktikum Teknik Analisa Biologi Molekuler, Praktikum Kultur Jaringan dan Sel Hewan serta Praktikum Imunologi. Petunjuk Praktikum Biologi Sel ini disusun sejak tahun akademik 2004/2006 yang saat itu hanya memuat tiga materi.

indikator pelaksanaan praktikum sebesar 2, 72 berada dalam kategori cukup berarti pelaksanaan praktikum cukup terlaksana dengan baik. Implikasi pada penelitian yaitu Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi sekolah agar lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan praktikum IPA

2 AKD-217 Praktikum Kimia Analisis 4 2 16 3 AKD-218 Praktikum Kimia Organik 2 2 8 4 8AKD-219 Praktikum Kimia Anorganik 2 2 . Praktikan wajib membawa buku penuntun praktikum, alat tulis, alat hitung dan penunjang praktikum seperti

Advanced Engineering Mathematics 6. Laplace transforms 21 Ex.8. Advanced Engineering Mathematics 6. Laplace transforms 22 Shifted data problem an initial value problem with initial conditions refer to some later constant instead of t 0. For example, y” ay‘ by r(t), y(t1) k1, y‘(t1) k2. Ex.9. step 1.