PERBANDINGAN PENGGUNAAN JENIS BAHAN BAKAR PREMIUM DAN .

3y ago
33 Views
5 Downloads
678.90 KB
8 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Wallis
Transcription

KAJI EKSPERIMEN: PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKARPREMIUM DAN PERTAMAX TERHADAP UNJUK KERJA MESINPADA SEPEDA MOTOR SUZUKI THUNDER TIPE EN-125Eri Sururi dan Budi Waluyo, STProgram Studi Mesin Otomotif Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah MagelangJl. Mayjend Bambang Soegeng km 5 Mertoyudan Magelang 56172Telp./ Fax. (0293) 326945, E-mail : otobudy@yahoo.comABSTRAKMesin mobil maupun sepeda motor memerlukan jenis bahan bakar yang sesuai dengan desainmesin itu sendiri. Anggapan umum yang beredar dilapangan adalah bahwa penggunaanpertamax mampu meningkatkan unjuk kerja mesin yang mempunyai spesifikasi pabrikberbahan bakar premium. Pada motor bakar, unjuk kerja mesin sangat dipengaruhi olehfenomena pembakaran didalam mesin itu sendiri. Semakin sempurna proses pembakaran disetiap kondisi kerja mesin pada mesin tersebut, semakin tinggilah prestasi mesin yangdihasilkan. Beberapa hal yang menentukan kesempurnaan pembakaran adalah perbandingankompresi mesin (Compression Ratio), Ketepatan waktu pembakaran, perbandingancampuran udara dan bahan bakar serta homogenitas campuran. Kesalahan penggunaanbahan bakar bisa menyebabkan fenomena knocking yang selanjutnya akan memperpendekusia komponen-komponen mesin itu sendiri. Parameter prestasi mesin yang dipakai dalampenelitian ini adalah konsumsi bahan bakar spesifik (Specific Fuel Consumtiont /SFC ). Darihasil pengujian dihasilkan torsi tertinggi 10,21 kgf.m pada putaran 6000 rpm pada jenisbahan bakar premium dan daya tertinggi untuk premiun dan pertamax menunjukan hasilyang sama yaitu: 10,85 HP pada putaran yang sama yaitu 10000 rpm. Pada hasil pengujianSFC pada putaran mesin 5000 rpm – 8000 rpm premium menunjukan nilai SFC yang lebihkecil sedangkan untuk putaran mesin 9000 rpm ke atas menunjukan SFC premium sedikitlebih tinggi dari pertamax.Kata Kunci : SFC, Prestasi Mesin.PENDAHULUANMesin mobil maupun motormemerlukan jenis bensin yang sesuaidengan desain mesin itu sendiri agar dapatbekerja dengan baik dan menghasilkankinerja yang optimal. Jenis bensin tersebutbiasanya diwakili dengan angka / nilaioktan (RON), misalnya Premium ber-oktan88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya.Semakin tinggi angka oktan, makaharga per liternya pun umumnya lebihtinggi (mahal). Namun belum tentu bahwajika mengisi bensin ber-oktan tinggi padamesin mobil atau motor kita, kemudianakan menghasilkan tenaga yang lebihtinggi pula.Perlu diketahui, bahwa setiap jenismesin mobil ataupun sepeda motormemiliki spesifikasi mesin yang berbedabeda. Pada brosur yang baik akanmenampilkan informasi rasio kompresi1

(Compression Ratio / CR). CR ini adalahhasil perhitungan perbandingan tekananyang berkaitan dengan volume ruang bakarterhadap jarak langkah piston dari titikmati bawah ke titik mati atas saat mesinbekerja.BBM dengan oktan rendah lebihmudah terbakar. Semakin tinggi nilai CRpada mesin artinya membutuhkan BBMbernilai oktan tinggi. Mesin berkompresitinggi membuat BBM cepat terbakar(akibat tekanan yang tinggi), yang akanmenjadi masalah adalah, ketika BBMterbakar lebih awal (karena oktan rendahsedangkan CR tinggi) sebelum busimemercikkan api. Saat piston naik ke atasmelakukan kompresi, bensin menyalamendahului busi, akibatnya piston sepertidipukul keras oleh ledakan ruang bakartersebut, kejadian ini dinamakan detonasi /knocking.Pada kenyataannya, banyak kitalihat khususnya di SPBU, kendaraandenganmesinberkompresitinggimengantri panjang di SPBU pada bagianpremium, bukan di bagian pertamax. Halini menunjukkan bahwa para penggunakendaraan berkompresi tinggi ini lebihsuka membeli dan menggunakan premiumdaripada pertamax. Faktor ekonomi lebihmendesak daripada dampak rusak ke depanpada mesin kendaraannya atau memangkurangnya informasi mengenai pemilihanBBM ini. Oleh karena itu, penulis tertarikuntuk melakukan penelitian mengenaiperbandingan antara bahan bakar premiumdan pertamax terhadap prestasi mesindengan menggunakan media uji berupasepeda motor Suzuki Thunder Tipe EN125. Parameter yang digunakan untukmengkaji prestasi mesin tersebut meliputi :torsi, daya, dan konsumsi bahan bakarspesifik (specific fuel consumtiont).TINJAUAN PUSTAKA3.1.Proses PembakaranPembakaran didalam ruang bakar (combustion chamber ) suatu motor bakarmerupakan gabungan suatu proses fisikadan proses kimia yang kompleks, meliputipersiapan pembakaran, perkembanganpembakaran,danprosessetelahpembakaran. Proses tersebut tergantungdari jenis dan kecepatan reaksi kimia,keadaan panas dan pertukaran masa selamaproses, serta perambatan panas kesekelilingnya ( Faisal Dasuki; 1977 ).Untukmenghasilkansuatuprosespembakaran, minimal harus ada tigakomponen utama, yaitu bahan bakar,oksigen (udara), dan panas. Panas didapatdari letikan bunga api listrik pada motorbensin ( Spark Ignition Engine) atautekanan kompresi yang tinggi pada motordiesel (Compression Ignition Engine).Tanpa salah satu komponen diatasmustahil proses pembakaran akan terjadi.Secara praktis prestasi mesinditunjukkan oleh torsi dan daya. Parameterini relatif penting untuk mesin denganvariasi kecepatan operasi dan tingkatpembebanan. Daya poros maksimummenggambarkan sebagai kemampuanmaksimum mesin. Torsi poros ampuanuntukmemperoleh aliran udara (campuran bahanbakar dan udara) yang masuk ke dalammesin pada putaran mesin tersebut.TorsiTorsi merupakan harga yangditunjukkan oleh momen motor pada output poros engkol (crank shaft). Torsimerupakan perkalian antara gaya yangdihasilkan dari tekanan hasil pembakaranpada torak dikalikan dengan jari-jarilingkar poros engkol. Semakin sempurnapembakaran suatu motor, maka torsi yangterbangkit akan semakin maksimal. Bilaradius tenaga yang bekerja adalah “r” (m)2

dan tenaga yang diberikan adalah “F” (kgf)maka momennya adalah:T F.r (kgf.m)360 ºC. Angka oktan premium RON(Research Octan Number) minimal 88,MON (Motor Ocian Number) 83-90, nilaikalor 44585 kj/kg, (A/F)s 14.6, berat jenis0.723gr/cm3.Biasanyauntukmeningkatkan angka oktan pada premiumditambahkan zat anti knock seperti TEL(Tetra Ethyl Lead) dan TML (Tetra MethylLead) yang merupakan aditif anti knockyang sangat efisien. Tetapi senyawa inimengandung logam berat (timbal) yangsangat berbahaya bagi kesehatan manusia.(1)DayaUntuk mengangkat suatu bendadengan ketinggian atau jarak tertentumembutuhkan kerja yang sama tanpamemperhatikan kerja tersebut dilakukandalam 1 detik, 1 jam, maupun 1 tahun.Laju kerja yang dilakukan dalam satuanwaktu disebut daya.Daya motor diukur dari berapabesarnya kerja yang dilakukan oleh motortersebut pada waktu tertentu, umumnyadaya dihitung dalam 1 detik 75 m-kg (1Horse Power).PertamaxPertamax adalah motor gasolinetanpa timbal dengan kandungan aditiflengkap generasi mutakhir yang dapatmembersihkan Intake Valve Port FuelInjector dan ruang bakar dari karbondeposit. Pertamax mempunyai RON 92(ResearchOctaneNumber)yangdianjurkan juga untuk kendaraan berbahanbakar bensin dengan perbandingankompresi tinggi. Diketahui bahwa karenakadar oktan yang terkandung dalampertamax lebih tinggi dibandingkanpremium, mengakibatkan produk bensinsuper ini diyakini dapat memberikanprestasi mesin yang lebih bagus danperawatan mesin lebih baik dibandingmenggunakanpremium.Pertamaxmemiliki nilai oktan 92 dengan stabilitasoksidasi yang tinggi dan kandungan olefin,aromatic dan benzene-nya pada level yangrendahsehinggamenghasilkanpembakaran yang lebih sempurna padamesin. Dilengkapi[denganaditifkg/hp.jam] generasi 5dengan sifat detergency yang memastikaninjector bahan bakar, karburator, inletvalve dan ruang bakar tetap bersih untukmenjaga kinerja mesin tetap optimal.Pertamax sudah tidak menggunakancampuran timbal dan metal lainnya yangsering digunakan pada bahan bakar lainuntuk meningkatkan nilai oktan sehinggaPertamax merupakan bahan bakar yangsangat bersahabat dengan lingkungansekitar.Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (sfc)Konsumsi bahan bakar spesifik atauspecific fuel consumption adalah jumlahpemakaian bahan bakar yang dikonsumsioleh motor yang menghasilkan daya satudaya kuda ( dk ) selama satu jam. Semakinbesar nilai sfc, berarti semakin borospemakaian bahan bakarnya denganperolehan daya yang sama. Sebaliknya,semakin kecil nilai sfc menunjukkansemakinhematpemakaianbahanbakarnya. Specific fuel consumption ( Sfc )dapat dihitung dengan rumus berikut :3600 xMb kg.bahanbakar Sfc (2)BHPxT HP. jam Keterngan :Sfc Konsumsi bahan bakar spesifikMb dikonsumsi [ kg ]BHP Daya motor [ HP ]T Waktu konsumsi [detik ]PremiumPremium merupakan campuranhidrokarbon parrafins, olefin, napthenes,dan aromatic. Komposisi premiumbervariasi tergantung pada sumber minyakbumi dan proses refining. Premiummempunyai temperatur nyala minimum3

Sumber : Manual Book Suzuki Thunder125Spesifikasi Umum Suzuki Thunder 125MESINJenisSilinder4Langkah,berpendingin udara,OHC1 (Tunggal)Diameter57.0 mmLangkah Piston48.8 mmVolume Silinder124 CmPerbandinganKompresiKarburator9.2 : 1Saringan UdaraSistem StarterSistem PelumasanPengadaan Bahan dan AlatPenelitianPersiapan Sebelum Pengujian nsistor)NGK CR8ECelah Busi0.6 – 0.7 mmJenis PengapianMETODOLOGI PENELITIANBerikut ini merupakan alur ataulangkah-langkah yang dilakukan dalampenelitian ini :Pengujian Torsi, Dayadan Konsumsi BahanBakar MenggunakanPremium(wetTidakYaMenghitung SFC PremiumData Torsi,Daya dan SFCPremiumCelah Katup (mesin Katup Hisap : 0.04dingin)– 0.07 mmKatup Buang : 0.13– 0.18 mmOli Mesinklasifikasi SG danviskositasSAE20W – 50Tekanan Angin BanBan Depan : 175kPaBan Belakang :225kPaBattery12V 28.8kc 7Ah10HRBerikut ini merupakan dataspesifikasi sepeda motor Suzuki Thunder125Mengganti Bahan Bakar PertamaxPengujian Torsi, Dayadan Konsumsi BahanBakar MenggunakanPertamaxYaMenghitung SFC PertamaxData Torsi,Daya dan SFCPertamaxTabel 1. Data Spesifikasi Suzuki Thunder125Melakukan Perbandingan4Tidak

gelas ukur. Mengisi buret / gelas ukurdengan bahan bakar premium sampaipenuh, kemudian menghidupkan mesinsampai tercapai temperatur kerja kemudianmulai pengujian torsi, daya dan konsumsibahan bakar pada alat dynotest sambilmencatat waktu konsumsi bahan bakar per3ml pada buret dengan menggunakanstopwatch pada berbagai putaran mesintertentu. Pengujian ini dilakukan padaputaran mesin 5000, 6000, 7000, 8000,9000 dan 10000 rpm. Agar lebih valid,maka pengujian ini dilakukan sebanyak 5kali kemudian diambil nilai rata-ratanya.Setelah pengujian tersebut selesai makalangkah berikutnya adalah menghitungkonsumsi bahan bakar spesifik (sfc).Setelah semua langkah pengujianmenggunakan bahan bakar premiumselesaidilakukan,makalangkahselanjutnya yaitu mengganti bahan bakarpertamax dengan sebelumnya karburatordikuras terlebih dahulu agar bahan bakarlain (premium) tidak ada lagi yang tersisakemudian lakukan pengambilan datamenggunakan bahan bakar pertamax.Adapun langkah-langkah pengujiannyaadalahsamasepertipengujianmenggunakan bahan bakar premium.Kesimpulan dan SaranSelesaiGambar 1. Flowchart PenelitianBahan-bahanyangdigunakandalam penelitian ini antara lain : bahanbakar premium, bahan bakar pertamax dansepeda motor Suzuki Thunder 125.Peralatan yang digunakan dalam penelitianini antara lain : alat penguji performasepeda motor (dynotest), alat pengukurtekanan kompresi mesin (CompressionTester), alat pengukur putaran mesin(Tachometer), Buret / gelas ukur yangdigunakan untuk mengukur volume bahanbakar yang dibutuhkan dalam satuan ml,Stopwatchyangdigunakanuntukmengetahui waktu yang dibutuhkan untukkonsumsi bahan bakar dalam satuan detikdan Toolset, digunakan sebagai alat bantuuntuk bongkar pasang bagian-bagian yangdiperlukan.Persiapan sebelum pengujian (prapenujian) dilakukan sebelum diadakanpengambilan data tentang torsi, daya dankonsumsi bahan bakar sepeda motordengan alat dynotest yang meliputi :penyetelan sepeda motor sesuai abelakanggunamemastikan kemampuan traksi antara rodadengan roller alat uji agar traction lossdapat diminimalisir.Setelahmelakukanpersiapansebelum pengujian (pra penujian) makaselanjutnya dapat dilakukan pengambilandata. Langkah awal yang dilakukan dalampengujian torsi, daya dan konsumsi bahanbakar menggunakan premium yaitu :menempatkan sepeda motor pada alatdynotest., langkah selanjutnya adalahmemasang tachometer pada sepeda motorkemudian melepas selang dari tangkibahan bakar yang menuju ke karburatordan sambungkan ke selang dari buret /Gambar 2. Pengujian Pada Alat Dynotest5

tinggi daripada yang dihasilkan oleh bahanbakar pertamax.Analisa torsi pada mesin tentunyatidak lepas dari konsep torsi itu sendiriyang besarnya akan sangat dipengaruhioleh faktor gaya tekan hasil pembakaran(F) dan jari-jari poros engkol pada mesin.Jari-jari poros engkol pada mesinmerupakan faktor tetap sehingga yangpaling berpengaruh adalah besarnya gayatekan pembakaran (F). Gaya tekan hasilpembakaran ini akan maksimal manakalapemasukan campuran udara dan bahanbakar besar, tekanan kompresi maksimal,dan saat pengapian yang tepat denganbunga api yang besar pula.Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan pada sepeda motor SuzukiThunder 125 (mesin dalam keadaanstandart) dapat disimpulkan bahwa torsihasil pengukuran bahan bakar premiumlebih besar dari pada pertamax. Hal initerjadi karena pada penggunaan bahanbakarpremium,tekananhasilpembakarannya relatif maksimal karenadidukung oleh tekanan kompresi dan jugasaat pengapian yang tepat sehingga torsiyang dihasilkan juga maksimal.Sedangkan pada penggunaan bahanbakarpertamax,tekananhasilpembakarannya kurang maksimal karenapertamax mempunyai nilai oktan yanglebih tinggi dibandingkan premium. Bahanbakar dengan oktan tinggi lebih sulitterbakar karena membutuhkan tekanankompresi yang tinggi dan juga saatpengapian yang tepat. Agar tekanan hasilpembakaran pertamax maksimal, makaperlu dilakukan beberapa penyesuaian,misalnya : memajukan saat pengapian, dansebagainya. Sedangkan dalam penelitianini, sepeda motor yang digunakan sebagaimedia uji masih dalam keadaan standarttanpa merubah saat pengapian, sehinggatekanan hasil pembakaran pertamax kurangmaksimal, sehingga torsi yang dihasilkanjuga kurang maksimal.HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis TorsiBerikut ini merupakan hasilpengujian torsi menggunakan premium danjuga pertamax.Tabel 2. Hasil Pengujian TorsiPutaranTORSI ( kgf.m Untuk lebih jelasnya, dapat dilihatpada grafik berikut ini :yangmenunjukkan kondisi torsi yang terukurpada penggunaan bahan bakar premiumdan juga 80009000 10000RPMGambar 3. Grafik Hasil Pengujian TorsiGrafik di atas menunjukkan bahwatorsi tertinggi pada penggunaan jenisbahan bakar premium yaitu 10.21 kgf.mpada putaran mesin 6000 rpm. Sedangkantorsi tertinggi yang dihasilkan padapenggunaan jenis bahan bakar pertamaxadalah 9.92 kgf.m juga pada putaran mesin6000 rpm. Hal ini berarti bahwa torsi yangdihasilkan oleh bahan bakar premium lebih6

premium dimana ada an putaran mesin. Daya tertinggipada penggunaan bahan bakar pertamaxjuga sebesar 10.85 HP pada putaran mesin10000 rpm.Dari hasil pengujian tersebut, dapatdisimpulkan bahwa daya tertinggi yangdihasilkan oleh premium dan pertamaxbesarnya sama dan juga pada putaranmesin yang sama. Hal ini juga berartibahwa penggunaan bahan bakar pertamaxpada sepeda motor Suzuki Thunder TipeEN-125 dengan mesin standart tidakmemberikan peningkatan daya yangsignifikan.Analisis DayaBerikut ini merupakan hasilpengujian daya menggunakan premiumdan juga pertamax.Tabel 3. Hasil Pengujian DayaPutaranDAYA ( HP (rpm)Analisis Konsumsi Bahan BakarSpesifik (sfc)Berikut ini merupakan hasilpengujian konsumsi bahan bakar spesifik(sfc) menggunakan premium dan jugapertamax.Tabel 4. Hasil Pengujian SFCDAYAUntuk lebih jelasnya, dapat dilihatpada grafik berikut ini yang menunjukkankondisi daya yang terukur padapenggunaan bahan bakar premium danjuga 6Premium4Pertamax205000600070008000900010000Untuk lebih jelasnya, dapat dilihatpada grafik berikut ini :RPMGambar 4. Grafik Hasil Pengujian Daya0,15SFCGrafik di atas menunjukkan bahwapenggunaan bahan bakar premium dayaakan cenderung meningkat sejalan dengankenaikan putaran mesin dimana diperolehdaya tertinggi yaitu sebesar 10.85 HP padaputaran mesin 10000 rpm. Daya padapenggunaan bahan bakar pertamax jugamemiliki karakteristik yang hampir samaseperti pada penggunaan bahan bakar0,1Premium0,0505000 8000PertamaxRPMGambar 5. Grafik Hasil Pengujian SFC7

Grafik gambar 5., menunjukkanpada putaran mesin 5000 s/d 8000 rpm,konsumsi bahan bakar spesifik (sfc)premium lebih rendah / irit daripadapertamax. Meskipun pada putaran mesin9000 ke atas sfc premium mengalamipeningkatan dan lebih tinggi daripertamax, akan tetapi secara garis besar sfcpremium lebih rendah / irit daripadapertamax.lebih tinggi daripada yang dihasilkanoleh bahan bakar pertamax2. Daya tertinggi yang dihasilkan olehpremium dan pertamax besarnya sama,yaitu : 10.85 HP dan juga pada putaranmesin yang sama yaitu : 10000 rpm.Hal ini berarti bahwa penggunan jenisbahan bakar pertamax pada sepedamotor Suzuki Thunder Tipe EN-125dengan kondisi mesin standart tidakmemberikan peningkatan daya yangsignifikan.3. Pada putaran mesin 5000 s/d 8000 rpm,konsumsi bahan bakar spesifik (sfc)premium lebih rendah / irit daripadapertamax. Meskipun pada putaranmesin 9000 rpm ke atas sfc premiummengalami peningkatandan lebihtinggi daripada pertamax akan tetapisecara garis besar, konsumsi bahanbakar spesifik (sfc) premium lebihrendah / irit daripada pertamax.KESIMPULANDari hasil penelitian ini dapatditarik beberapa kesimpulan, antara lain :1. Torsi tertinggi pada penggunaan jenisbahan bakar premium yaitu 10.21kgf.m pada putaran mesin 6000 rpm.Sedangkan torsi tertinggi yangdihasilkan pada penggunaan jenisbahan bakar pertamax adalah 9.92kgf.m juga pada putaran mesin 6000rpm. Hal ini berarti bahwa torsi yangdihasilkan oleh bahan bakar premiumDAFTAR PUSTAKAAutomotive Encyclopedia. 1977. USA : The Goodheart-Willcox Company, INC.Faisal Dasuki, 1977 Motor Bakar : PT. Astra Honda Motor.Lanjar Wahyu Widono, 2007. Kajian Prestasi Mesin Honda Grand 1995 MenggunakanBahan Bakar Asitelin. Laporan Tugas Akhir, FT UNNES, Semarang.Manual Book Suzuki Thunder 125, 2006. Jakarta : PT. Indomobil Suzuki International., 1995. New Step 1. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor., 1995. New Step 2. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.Ridho Daniel Siloloho, 2009. Uji Eksperimental Perbandingan Unjuk Kerja Motor BakarBerbahan Bakar Premium Dengan Campuran Premium-Bio Ethanol (GasoholBE-5 dan BE-10). Skipsi, FT Universitas Sumatera Utara, Medan.Sri Utami Handayani, 2007. Pemanfaatan Bio Ethanol Sebagai Pengganti Bahan BakarBensin. Laporan Tugas Akhir, FT UNDIP, Semarang.8

KAJI EKSPERIMEN: PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX TERHADAP UNJUK KERJA MESIN PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI THUNDER TIPE EN-125 Eri Sururi dan Budi Waluyo, ST Program Studi Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Mayjend Bambang Soegeng km 5 Mertoyudan Magelang 56172 Telp./ Fax.

Related Documents:

Sistem Injeksi Bahan Bakar Bensin Elektronik Gambar 2. Pengatur tekanan mengendalikan tekanan bahan bakar yang terdapat pada system bahan bakar. Penyaring bahan bakar memisahkan benda-bendal asing (kotoran) dari bahan bakar. Penyetel putaran langsam digunakan untuk mengatur putaran lansam normal.

bakar adalah : tingkat keakuratan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bahan bakar. Performa tinggi dan bahan bakar irit - Sistem injeksi bahan bakar Common Rail dikontrol secara elektronik agar didapat pembakaran yang sempurna Sedikit Emisi & Noise Rendah - Ramah lingkungan sesuai dengan regulasi emisi dunia

kedua, menggunakan mesin pengering untuk mencapai kadar air 12,5% diperlukan waktu pengeringan dengan mesin pengering selama 8-10 jam pada suhu 45 - 60 C [2]. Jenis tungku berdasarkan bahan bakar (sumber panas) yang digunakan yaitu : 1. Tungku bahan bakar gas 2. Tungku listrik 3. Tungku bahan bakar minyak Parameter Pengeringan 1.

pada sistem bahan bakar EFI pada Mitsubishi Lancer GTi 1.8i. 3. Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan serta kerusakan yang terjadi pada dalam sistem bahan bakar EFI pada Mitsubishi Lancer GTi 1.8i C. Tujuan Tujuan yang dapat diambil dalam penulisan tugas akhir dalam sistem bahan bakar EFI pada Mitsubishi Lancer GTi 1.8i, adalah: 1.

Bila tekanan bahan bakar berlebihan sampai 4,5 6,0 kg/cm2 maka Safety Valve akan terbuka, hal ini untuk mencegah kebocoran pada saluran bahan bakar. Check Valve tertutup bila mesin mati atau pompa bahan bakar tidak bekerja. Hal ini untuk mencegah terjadinya gelembung udara dan mempercepat sistem penyaluran bahan bakar

kedalam bahan bakar bensin dengan komposisi ethanol 5 %, 10 %, 15 % dan 20 %. Bahan bakar campuran ini diuji dengan menggunakan mesin 4 langkah 1 silinder dengan sistem injeksi bahan bakar untuk mendapatkan unjuk kerja mesin. Gas buang yang keluar dari mesin tersebut diuji dengan gas analyzer.

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI) . Skema aliran sistem bahan bakar pada sistem EFI adalah sebagai berikut: Gambar 6.28 Skema aliran sistem bahan bakar EFI . B. Sistem Kontrol Elektronik Komponen sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sensor (pengindera), seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor .

DEPARTMENT OF BOTANY Telangana University Dichpally, Nizamabad -503322 (A State University Established under the Act No. 28 of 2006, A.P. Recognized by UGC under 2(f) and 12 (B) of UGC Act 1956)