Perencanaan Usaha Pembibitan Sapi Perah

3y ago
137 Views
43 Downloads
439.50 KB
35 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Shaun Edmunds
Transcription

Perencanaan UsahaPembibitan Sapi PerahHendriyatno Krishna NugrohoKEMENTERIAN PERTANIANDIRJEN PETETRNAKAN DAN KESEHATAN HEWANBBPTUHPT BATURRADEN2017

I. PENDAHULUANSektor peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besaruntuk dikembangkan sebagai sebuah usaha dimasa depan. Kesadaran masyarakatakan pentingnya mengkonsumsi pangan hewani mengakibatkan permintaanterhadap produk-produk hewani seperti susu, telur, dan daging menjadi meningkat.Pengembangan subsektor peternakan khususnya sapi perah. Peluang meningkatkanproduksi susu masih cukup besar, baik melalui peningkatan populasi danproduktivitas ternak maupun diversifikasi sumber susu. Salah satu ternak yangpotensial sebagai ternak perahSapi perah merupakan salah satu sumberdaya lokal yang penyebarannyasangat luas di Jawa. Pemeliharaan sapi perah merupakan salah satu susu disampingsapi perah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia. Usaha agribisnismempunyai kontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia. Perencanaan adalahhal yang sangat penting dalam memulai usaha Peternakan. Perencanaan usaha akanmembantu kita dalam melangkah dan membuat keputusan.Pemeliharaan sapi perah merupakan salah satu alternatif diversifikasi ternakpenghasil susu sebagai upaya pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia. Hasil ujiorganoleptik menunjukkan bahwa susu sangat digemari. Adanya peluang bisnisdari meningkatnya permintaan susu sapi dan harga susu sapi yang cukup merakyatmenyebabkan banyak orang tertarik untuk membudidayakan sapi perah. Dimasyarakat, usaha ternak sapi perah diusahakan dalam skala yang berbeda-beda.Oleh karena itu, dalam merencanakan dan mengembangkan usaha ternak sapiperah, maka keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat penting. Jennes(1980) Bertitik tolak dari hal tersebut maka kajian mengenai skala usaha ternak sapiperah, dalam hal ini dikhususkan pada sapi perah FH, menjadi hal yang sangatmenarik.1.2. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui analisis data dalam usaha pembibitan sapi perah2. Untuk mendapatkan berbagai informasi dalam menganalisi data peternakan1.3. ManfaatManfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Mahasiswa dapat mengetahui perencanaan usaha pembibitan sapi perahselama 10 tahun ke depan2. Mahasiswa mampu menganalisis data dalam usaha pembibitan sapi perah3. Mendapatkan berbagai informasi dalam menganalisis data peternakanII.LINGKUNGAN USAHA PETERNAKAN

2. 1.Faktor Makroa.Klimatik, Edafik, dan BiotikKabupaten Banyumas merupakan salah satu wilayah dari propinsi JawaTengah dengan luas wilayah keseluruhan 1.327,60 km2, terletak di antara garisBujur Timur 108o 39’17’’ - 109o 27’15’’ dan diantara garis Lintang Selatan7o 15’05’’ sampai 7o 37’10’’ yang berarti berada dibelahan selatan gariskhatulistiwa. Kabupaten Banyumas dibatasi oleh:1. Sebelah Utara berbatasan dengan Gunung Slamet, Kabupaten Tegal, danKabupaten Pemalang.2. Sebelah Selata berbatasan dengan Kabupaten Cilacap.3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cilacap dan KabupatenBrebes.4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga, KabupatenKebumen, dan Kabupaten Banjarnegara.Lokasi usaha peternakan sapi perah terletak di Desa LimpakkuwusKecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Kecamatan Sumbang adalah salahsatu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.Terletak sekitar 12 km arah timur laut sepanjang jalan raya Baturaden Purbalingga. Kecamatan Sumbang terdiri dari 19 Kelurahan/ Desa, dengan batasbatas:1.Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Baturaden,2.Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga,3.Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kembaran,4.sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga.Sumbang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas yangmempunyai jumlah desa terbanyak ke dua setelah kecamatan Cilongok, denganjumlah sampai sembilan belas desa sebetulnya mempunyai potensi alam dansumber daya manusia yang cukup besar, bentang alam yang khas dan sangatpotensial untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata alternatif setelahBaturaden. Desa Limpakuwus berada di Lembah Gunung Slamet. Membujur dariPuncak Gunung kearah Selatan sampai dengan perbatasan Desa KotayasaKecamatan Sumbang. Tanah Subur, Hutan Hijau, dengan penduduk yang semakin

komplek dan beragam karakteristiknya. Tanah sawah dan perladangan di KecamatanSumbang, sangat mendukung untuk Agrobisnis. Di bawah lereng selatan GunungSlamet memiliki sumber pengairan yang cukup untuk pertanian dan perikanan.b.TeknologiPerkembangan dibidang teknologi saat ini dapat membawa perubahanyang cukup signifikan kearah kemajuan. Adanya teknologi di bidang peternakandiharapkan mampu meningkatkan posisi tawar produk-produk peternakan diIndonesia. Pemerintah terus berupaya mendorong petani termasuk di dalamnyapeternak untuk menerapkan teknologi tepat guna dalam rangka meningkatkan dayasaing produk hasil ternaknya. Rendahnya produksi susu sapi lokal disebabkan olehbelum terspesialisasikannya bangsa sapi perahl (tipe perah) sesuai tujuan produksiserta sedikitnya upaya pemuliaan yang dilaksanakan peternak. Masalah tersebutdapat dipecahkan melalui program pemuliaan yaitu perkawinan sapi perah denganinseminasi buatan. sapi perah yang memenuhi persyaratan genetik tadi adalah sapiFH. Untuk memperbaiki mutu genetik tersebut, satu-satunya cara adalah denganmetode IB. Di luar negeri, metode ini telah diterapkan dengan tingkat keberhasilan33 – 73%. Kendala utama dalam aplikasi teknologi IB pada sapi ialah kualitassemen beku yang rendah dan teknik inseminasi yang belum tepat untuk sapi .Selain perkembangan teknologi di bidang teknis, perkembangan teknologidapat berupa perkembangan pada alat-alat yang mendukung kegiatan produksi disuatu peternakan. Saat ini peralatan dengan teknologi yang lebih maju dalam usahasapi perah adalah adanya mesin perah. Dengan menggunakan mesin perah,pemerahan susu jadi lebih praktis dan cepat. Perkembangan teknologi informasidan komunikasi yang semakin cepat secara langsung atau tidak langsung akanberpengaruh pada cepatnya informasi yang diperoleh peternakan Usaha peternakansapi perah merupakan salah satu usaha dalam sektor peternakan yang cukupmenjanjikan.c.Ekonomi Finansial

Kabupaten Banyumas yang pusat pemerintahannya di Kota Purwokerto iniberada dijalur transportasi yang sangat strategis karena selain dilalui jalur selatanJawa Tengah yang menghubungkan Yogyakarta - Bandung, juga dilalui jalanpenghubung antara jalur selatan dengan jalur pantura Jateng serta jalur tengahJateng antara Secang-Banyumas. Selain itu, Purwokerto juga berada di perlintasanjalur kereta api antara Yogyakarta-Jakarta dan termasuk dalam wilayah kerja PTKereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto. Posisi tersebut menjadikanPurwokerto dikenal sebagai kota jasa dan termasuk salah satu sudut Segitiga EmasJateng di samping Semarang dan Solo (Semarang-Solo-Purwokerto).Sektor jasa yang terselenggara di Purwokerto, antara lain pendidikan danperdagangan/perhotelan/restoran. Hal ini terlihat dengan adanya berbagaiperguruan tinggi negeri maupun swasta seperti Universitas Jenderal Soedirman(Unsoed), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto, danUniversitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Selain itu, berbagai hotelberbintang jaringan nasional pun bermunculan di Purwokerto seperti Hotel Aston,Hotel Horison, dan Hotel Santika. Bahkan, sejumlah jaringan pusat perbelanjaanyang tersebar di beberapa kota Jateng juga berpusat di Purwokerto seperti Rita danMoro.Kendati sektor jasa dan perdagangan/hotel/restoran berkembang pesat diPurwokerto, sektor pertanian tetap memberikan peran dominan dalamperekonomian Kabupaten Banyumas. Kontribusi sektor ini bagi PDRB KabupatenBanyumas sebesar 19,83 persen, disusul sektor jasa sebesar 17,40 persen, industripengolahan 15,85 persen, dan perdagangan/hotel/restoran 15,46 persen.d.Sosial dan BudayaSebagai Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, produk-produk yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan bagi umat muslim sangatberpotensi untuk dikembangkan. Salah satu produk peternakan yang berhubungandengan kegiatan keagamaan adalah ternak sapi perah.e. Kebijakan Umum Pemerintah

Secara legalitas, pemerintah Kabupaten Banyumas tidak menetapkansuatu bentuk peraturan yang menyulitkan bagi pihak-pihak yang berkeinginanuntuk mendirikan usaha peternakan sapi perah. Prosedur untuk mendirikan usahapeternakan adalah mendaftarkan usahanya dengan membawa kelengkapan yangdiperlukan antara lain surat status kepemilikan tanah, kartu identitas dan surat izinlingkungan. Surat Keterangan Izin Lingkungan berisi izin dari masyarakat sekitarmengenai keberadaan peternakan. Ketentuan yang ada di dalamnya adalahmengenai komitmen dari pihak peternakan untuk tidak menimbulkan pencemaranserta dapat saling menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan dan kepedulianlingkungan.2. 2.Faktor Mikroa.Pemilihan Bibit UnggulBibit berpengaruh sangat besar terhadap produktivitas ternak, dan olehkarenanya pemilihan bibit yang berkualitas baik sangat penting untuk diperhatikan.Menurut Sutama (2007), hal yang harus diperhatikan ketika memilih induk sapiagar memiliki kemampuan produksi susu yang tinggi diantaranya : untuk ciri sapibetina yaitu mempunyai karakter keibuan, garis punggung rata, mata cerah bersinar,kulit bulu halus dan bulu tidak kusam. Posisi baik, kapasitas rongga perut besar,dada lebar serta kaki kuat dan normal. Ukuran ambing cukup besar, kenyal, danberbentuk simetris. Puting susu empat buah dan normal., perototan kuat dan matayang dimiliki terlihat bersinar. Bentuk punggung kuat dan rata. Bentuk kaki kuatdan simetris,.b.PakanTernak ruminansia perlu hijauan sebagai makanan yang dikonsumsi ternaksetiap hari. Penyediaan hijauan yang cukup dan berkualitas tinggi merupakanprioritas utama dalam menunjang keberhasilan suatu usaha peternakan. Pakan yangsempurna mengandung protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin dan mineral. Salahsatu faktor yang menentukan berhasilnya peternakan sapi perah adalah pemberianpakan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah mengetahuiberapa jumlah pakan dan jenis pakan apa yang tepat diberikan untuk sapi perah.Jenis pakan yang diberikan untuk sapi perah adalah hijauan dan konsentrat. Pakanyang diberikan disesuaikan dengan kelompok umur.

Jenis jenis pakan ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisidiantaranya rumput, legum, onggok, dedak, shorgum, merupakan sumber energiyang dibutuhkan ternak. Sumber protein meliputi legum, limbah hasil pertanian(bungkil kedelai, bungkil kelapa, ampas tahu). Pemenuhan sumber energi bagiternak dapat menggunakan garam dapur, kapur, tepung tulang dan mineral mix,sedangkan sebagai sumber vitamin dapat menggunakan jagung kuning, hijauansegar (rumput dan legum),. Hal yang harus diperhatikan ketika memberikan pakandisesuaikan dengan kondisi dan umur ternak.c.ReproduksiPerkawinan adalah upaya untuk melanjutkan keturunan dan meningkatkanpopulasi sapi perah sehingga dapat meningkatkan produksi susu. ngdalamtatalaksanapemeliharaansapi perah. Metode perkawinan yang diterapkan di biasanya adalahmetode inseminasi buatan (IB) sapi perah pertama dikawinkan pada usia 15 bulanbetina akan dikawinkan lagi pada 2-3 bulan setelah beranak tergantung dariproduksi susu.d.KandangPembuatan kandang dapat dilakukan dengan penggunaan lantai dengantanah atau beton. Kandang merupakan tempat tinggal bagi ternak, polapemeliharaan secara intensif harus memperhatikan kontruksi kandang. Tujuannyaadalah agar kontruksi kuat dan yang lebih penting lagi ternak yang berada di dalamkandang merasa nyaman atau tidak gaduh. Menurut Setiawan dan Tanius (2003),fungsi kandang bagi ternak diantaranya: sebagai tempat ternak berlindung darisemua gangguan yang dapat diprediksi seperti aklimatisasi, terpaan angin, sinarmatahari maupun binatang pengganggu. Fungsi kandang harus mempermudahpengawasan dan pemeliharaan bagi peternak, seperti makan, minum, tidur,membuang kotoran. Hingga pada proses pemerahan susu nantinya.e.PenyakitSapi perah yang sehat mencirikan sistem manajemen pemeliharaan sepertikebersihan kandang, pakan yang cukup, tanggap terhadap gejala penyakit sehingga

dapat ditanggulangi sedini mungkin. Dengan harapan produksi yang dihasilkanseoptimal mungkin. Beberapa jenis penyakit ada yang bersifat menular dan tidakmenular. Menurut Sutama (2007), penyakit menular disebabkan oleh inveksi virus,bakteri, jamur, parasit darah, cacing dan kutu. Jenis penyakit yang seringmenyerang ternak diantaranya mastitis, scabies, puru, cacingan. Sedangkan jenispenyakit yang tidak menular dikarenakan kekurangan mineral, tanaman beracun,racun. Jenis penyakit tidak menular diantaranya perut kembung, kurus kurang gizi,patah kaki karena terjepit dan lain sebagainya. Penyebaran penyaki dapat terjadimelalui : kontak langsung dengan hewan sakit, tanaman beracun, racun, melaluiserangga, angin, dan pekerja kandang.f.Obat-obatanPenanganan ternak yang sakit dapat menggunakan obat kimia buatanpabrik dan obat tradisional. Menurut Williamson dan Payne (1993), beberapapenyakit yang sering terdapat pada sapi perah dapat berupa penyakit bakterial,penyakit parasit, serta penyakit yang disebabkan oleh virus. Obat diberikan dengancara disuntik, melalui mulut, dan disemprot.2. 3.Ancaman Lingkungan UsahaAncaman yang terjadi pada lingkungan usaha ternak sapi perah adalahsebagai berikut:1. Kondisi politik dan keamanan di Indonesia yang tidak menentu2. Teknik IB yang belum tepat dan rendahnya kualitas semen3. Legalitas dari pemerintah untuk membuka usaha peternakan cukupmudah4. Adanya peternakan lain dengan jumlah populasi ternak lebih besarserta memiliki sistem marketing dan pelayanan yang jauh lebih bagus

III.3.1.SATUAN TERNAK (ST) DAN KOEFISIEN TEKNISSatuan TernakSatuan Ternak (ST) adalah ukuran yang digunakan untuk menghubungkanberat badan ternak dengan jumlah makanan ternak yang dimakan. Jadi ST memilikiarti ganda, yaitu ternak itu sndiri atau jumlah makanan ternak yang dimakannya.Mula-mula ST digunakan pada ternak pemamah biak (rumninansia) untukmengetahui daya tamping suatu padang rumput terhadap jumlah ternak yang dapatdipelihara dengan hasil rumput dari padang rumput tersebut. Namun penggunaanST kini juga pada jenis ternak lainnya. Manfaat Satuan Ternak (ST) yaitu :a. Untuk mengetahui potensi ternak suatu daerahb. Untuk memproduksi kebutuhan makananc. Sebagai standart untuk pertukaran ternak3.2.Penggunaan STSatuan ternak digunakan disamping untuk menghitung daya tampungmakanan ternak suatu padang rumput atau daya tampung sisa hasil usaha tani suatuareal tanah pertanian terhadap jumlah ternak, dapat juga digunakan untukperhitungan berbagai masukan dan keluaran fisik. Dengan demikian biaya masukandan penerimaan dapat pula diperhitungkan. Masukan fisik misalnya, rumput,hijauan dan makanan ternak lainnya, luas kandang, luas padang rumput, jumlah airminum, obat, perkawinan ternak dan tenaga buruh. Output fisik misalnya, jumlahpupuk kandang, jumlah berat badan dan tenaga kerja ternak. Penggunaan ST yangdigunakan untuk ternak sapi sabagai berikut:Kelompok umursapi dewasaMudaAnakUmur 1 tahun0,5-1 tahun 1 tahunPenggunaan ST yang lainnya sebagai berikut:Satuan ternak10,50,25

No123456UraianLuas kandang 1 STObat-obatanTenaga kerjaKemasan susuHijauan:Sapi dewasa/ekor/hariSapi muda/ekor/hariKonsentrat:Sapi dewasa/ekor/harisapi muda/ekor/hariFeses 1ST/periodeKeterangan5 m21unit/periode/ST(HK/periode)1 ST (15,75)200 ml35 kg25 kg5 kg3 kg10 ton

3.3.Koefisien TeknisKoefisien Teknis adalah angka standar yang mematuhi kaidah yang sudahditentukan yang dapat dipergunakan untuk menghitung suatu besaran yang bersifatlinear, luas bidang, volume, jumlah berat, dan berbentuk persentase. Berikutkoefisien teknis yang digunakan dalam perencanaan proyeksi usaha ternak sapiperah :NoUraianKoef.teknis1Umur jual dara bunting2 tahun2Umur jual jantan0-1 tahun3Umur afkir induk/jantan10 tahun4Sex ratio kelahiran anak jantan:betina50:505Gross Kid90%6Mortalitas dewasa8%7Mortalitas Pre-sapihan5%8Mortalitas Post-sapihan5%9Net Kid100%10% induk laktasi80%11Masa laktasi305 hari12Produksi susu perliter/hari/ekor20 liter13Susu rusak per periode0,50%Konsumsi susu untuk pedeta.Jantan/ekor/hari (60 hari)b. Betina /ekor/hari (120 hari)3L3L

Koefisien Teknis Harga:No123456789101112131415161718UraianTernak sapi betina buntingTernak sapi jantan tahun ke-0Hijauan per kgKonsentrat per kgSusu sapi per literObat2an perunit/periodeTenaga kerja (HK/periode) 1 ST/15.75Kemasan susu/200ml/kantongHarga jual feses/kgHarga jual susu/literHarga jual ternak afkirBetinaHarga jual dara buntingHarga jual pedet jantanBiaya listrik/bulanPBB/tahunPromosi/bulanBiaya transportasi (bensin/hari)Biaya pemeliharaan transportasiPajak perusahaanKeteranganRp 20.000.000Rp 5.000.000Rp500Rp5.000Rp5.000Rp 1.000.000Rp30.000Rp1.500Rp1.000Rp5.000Rp 15.000.000Rp 20.000.000Rp .00010%daritiaptotalpenerimaan/periode

IV.4.1.PROYEKSI FISIK DAN FINANSIALKomponen Fisik dan Faktor WaktuPROYEKSI TERNAK SAPI PERAH TANPA PRE-PROYEKIndukJantanAnak BetinaAnak JantanDara 7-15 BulanJantan 0-5 BulanJumlah TernakSatuan Ternak (ST)PENJUALANDara buntingAnak JantanSusu (1000L)Induk Tua AfkirJantan Tua AfkirTotal PenjualanSisa TernakLuas Kandang (1ST 5005005005005575000 5575000 5575000 5575000 5575000 5575000 5575000 5575000 002000200020002000200020002000200020005000m2 50m28750m2

PROYEKSI PRODUKSI SUSU1Total Produksi SusuSusu untuk pedetSusu RusakSusu Terjual (1000L)23456789104880000 4880000 4880000 4880000 4880000 4880000 4880000 4880000 4880000225000 225000 225000 225000 225000 225000 225000 225000 225000300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 300000 3000004355000 4355000 4355000 4355000 4355000 4355000 4355000 4355000 4355000PROYEKSI BIAYAVARIABELDalam NTAHUNTAHUNTAHUNTAHUNHijauan .250.0009.581.250.0006.387.500.000konsentrat .19021.634.666.665Teker (HK/Periode) 1STKemasan susutotal12.819.047.619

4.2.Komponen Finansial dan Faktor WaktuITEMLAHANINSTALASI LISTRIKMESSPEMBUATANKANDANGSAPI INDUKSEMEN BEKUMILKINGPARLOURINTERNETTIMBANGANSELANGPOMPA AIRSAPRONAKTRANSPORTASIALAT KEMASANATKTOTALJUMLAHHARGA SATUANNILAI BARUDAYATAHAN10.000 M21 UNIT1 ,0010 UNIT1000 0.000,001 UNIT1 UNIT1 UNIT100 METER1 UNIT5 UNIT3 UNITMOBIL1 UNIT1 pRpRpSISA5.000.000.000,008.000.000,

Oleh karena itu, dalam merencanakan dan mengembangkan usaha ternak sapi perah, maka keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat penting. Jennes (1980) Bertitik tolak dari hal tersebut maka kajian men genai skala usaha ternak sapi perah, dalam hal ini dikhususkan pada sapi perah FH, menjadi hal yang sangat menarik.

Related Documents:

manajemen pemerahan sapi perah. PT Raffles Pacific Harvest memelihara sapi Friesian Holstein (FH). Pemeliharaan sapi perah dimulai dari pedet, sapi dara, sapi laktasi dan sapi kering kandang. Jumlah ternak per bulan Maret 2020 adalah 2.330 ekor dengan komposisi berdasarkan persentase satuan ternak untuk pedet sebanyak 7,00%, dara 22,19%,

2 Kandang Sapi Potong (dewasa) 1 385.25 385.25 3 Kandang Sapi Potong (penggemukan) 1 385.25 385.25 4 Kandang Sapi Perah (anak) 1 85 85 5 Kandang Sapi Perah (dewasa) 1 97.75 97.75 6 Kandang Sapi Perah (pemerahan) 1 97.75 97.75 7 Kandang Kambing 1 160 160 8 Kandang Ayam Boiler sistem closed house 1 450 450 9 Kandan

sapi dengan pemasok sapi. D.11.3. Mengkoordinir kompisisi pequrban Sapi dan melaksanakan transaksi penjualan sapi. D.11.4. Menerima uang penjualan dan menyetorkannya kepada Bendahara Panitia. D.11.5. Sepengetahuan Ketua dan Bendahara Panitia, membayar harga sapi yang dibeli kepada penjual sapi

Sistem Pembibitan Sapi Potong dengan Kandang Kelompok 8 Gambar 2. Sapi induk PO 2.2. Sistem perkandangan 2.2.1. Persyaratan umum Secara umum kandang berfungsi sebagai tempat untuk melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstri

Gambar 2.30 Ukuran-ukuran Palung Sapi Perah di Kandang Gabungan . 25 Gambar 2.31 Kandang Lengkap untuk 96 Ekor Sapi dengan Ceruk, Jalan Keluar Sapi . 26 Gambar 2.32 Kandang Lengkap untuk 96 Ekor

Pembibitan pohon adalah tempat yang dikelola, dan dirancang untuk memproduksi bibit pohon yang dibesarkan di dalam kondisi baik sampai bibit-bibit ini siap untuk ditanam. Pembibitan pohon ini dapat berupa pembibitan tidak re

populasi sapi perah di Indonesia mulai tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 secara berturut-turut adalah 597.000, 612.000, 444.000 dan 483.000 ekor. Faktor penghambat yang diduga sebagai penyebab penurunan produksi ternak di dalam usaha peternakan adalah manajemen pemeliharaan yang belum optimal, yang

Archaeological illustration. [Cambridge manuals in archaeology] 930.1 ADKI Cambridge: Cambridge University Press, 1989 (2002 [printing]) Strier, Karen B. Primate behavioral ecology (Fifth edition.) 599.815 STRI London; New York: Routledge, 2017 Biology Biochemical Society (Great Britain), Estrela, Pedro Essays in biochemistry : volume 60, issue 1, Biosensor technologies for detection of .