HUBUNGAN MUTU PELAYANAN BPJS DENGAN KEPUASAN PASIEN DI .

3y ago
62 Views
2 Downloads
247.42 KB
12 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kamden Hassan
Transcription

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDAVo.2, No.2, September 2017HUBUNGAN MUTU PELAYANAN BPJS DENGAN KEPUASANPASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUMBANGKATAN BINJAI1.1.Suheri Parulian Gultom; 2. Sisca AnggrainiDosen APIKES Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan; 2.Mahasiswa APIKES ImeldaE-mail: 1. suheriparuliangultom@gmail.comABSTRAKMutu pelayanan adalah keseluruhan karakteristik jasa yang menunjukkan kemampuannya dalammemuaskan kebutuhan konsumen, dan BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untukmenyelenggarakan program jaminan kesehatan, serta kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasienyang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasienmembandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubunganmutu pelayanan BPJS Kesehatan dengan kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit UmumBangkatan Binjai. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analitik. Variabel independen adalahmutu pelayanan BPJS Kesehatan dan variabel dependen adalah kepuasan pasien. Sampel yang diambilmenggunakan Rumus Slovin didapatkan 33 pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit UmumBangkatan Binjai. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukkansebanyak 28 responden (84,8%) menyatakan mutu pelayanan BPJS Kesehatan baik, dan pada kepuasanpasien sebanyak 32 responden (97,0%) menyatakan puas dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Hasil ujistatistik Chi Square menyatakan ada hubungan antara mutu pelayanan BPJS Kesehatan dengankepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjai (pValue 0,000).Implikasi hasil penelitian menunjukkan mutu pelayanan BPJS Kesehatan memiliki peranan pentingdalam memengaruhi kepuasan pasien.Kata Kunci: Mutu Pelayanan, BPJS Kesehatan, Kepuasan Pasien.PENDAHULUANRumah sakit. Rumah Sakit kan pelayanan kesehatanperorangansecaraparipurnayangmenyediakan pelayanan rawat inap, rawatjalan, dan gawat darurat. ( UU No. 44, 2009).Menurut American Hospital Association(AHA) dalam Aditama (2003), rumah sakitadalah suatu institusi yang fungsi utamanyaadalah memberikan pelayanan kepada pasien.Pelayanan tersebut merupakan diagnostik danterapeutik untuk berbagai penyakit danmasalah kesehatan baik yang bersifat bedahmaupun non bedah.Mutupelayananadalahyangmenunjukkan pada tingkat kesempurnaanpelayanan kesehatan yang disatu pihakmenimbulkan kepuasan pada setiap pasiensesuai dengan tingkat kepuasan a sesuai kode etik danstandar pelayanan professional yang telahditetapkan. Pengertian ini yang dijadikanpedoman untuk pelayanan bagi DepartemenKesehatan RI dalam memberikan pelayanankepada masyarakat (Depkes RI, 2008).Mutu pelayanan memiliki faktor pokokyang berperan penting dalam menetukankeberhasilan manajemen kesehatan, yaitu:masukan (input), proses (process), keluaran(output), sasaran (target) serta dampak(impact). Input (masukan) adalah segalasesuatu yg dibutuhkan untuk dapatmelaksanakan pekerjaan manajemen. Inputberfokus pada sistem yang dipersiapkandalam organisasi dari menejemen termasuk258

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDAkomitmen, dan stakeholder lainnya, prosedurserta kebijakan sarana dan prasarana fasilitasdimana pelayanan diberikan. Seperti sumbertenanga, tata cara dan kesanggupan.Proses (process) adalah langkah yangharus dilakukan untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Pendekatan proses adalahsemua metode dengan cara bagaimanapelayanan dilakukan. Yang mempunyai 6cara: Planning, Organizing, CE). Output adalah hasil dari suatupekerjaan manajemen. Untuk manajemenkesehatan, output dikenal dengan namapelayanan kesehatan (health services). Outputadalah hasil yang dicapai dalam jangkapendek.Dalam mengatur masalah kesehatandiperlukan suatu badan khusus yangbertanggung jawab dalam menyelenggarakanjaminan kesehatan. Berdasarkan undangundang BPJS Nomor 1 Tahun 2014, padatanggal 1 Januari 2014 telah mendirikansuatu Badan Penyelenggara Jaminan SosialKesehatan yang selaras dengan tujuanOrganisasiKesehatanDuniadalammengembangkan jaminan kesehatan untuksemua penduduk. BPJS Kesehatan inimerupakan badan hukum yang dibentukuntuk2menyelenggarakanprogramkesehatan (Peraturan BPJS Kesehatan Nomor1 Tahun 2014).BPJS Kesehatan harus memahamikebutuhan pelayanan kesehatan masyarakatyang dilayaninya dalam menentukan carayang paling efektif menyelenggarakanpelayanan kesehatan bermutu. Zeithaml et al(dalam Rangkuti, 2006) menyatakan bahwapelayanan yang bermutu terbentuk dari limadimensi Service Quality (Servqual) yaitu,kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati,dan bukti fisik.Kepuasan adalah perasaan senang ataukecewa yang muncul setelah membandingkanantara persepsi terhadap kinerja atau hasilsuatu produk atau jasa dan harapan-harapan.Selain itu Kepuasan pasien dapat dinilai daritingkat kepuasan pelayanan pasien daripersepsi pasien/ keluarga terdekat. Kepuasanpasien akan tercapai apabila diperoleh hasilyang optimal bagi setiap pasien danpelayanankesehatanmemperhatikanVo.2, No.2, September 2017kemampuan pasien atau keluarganya, adaperhatianterhadapkeluhan,kondisilingkungan fisik dan memprioritaskankebutuhan pasien. Universitas SumateraUtara (Soejadi, 1997).Berdasarkan penelitian yang dilakukanoleh Ningrum (2014) di Rumkital Dr.RamelanSurabaya.Bahwaterdapathubungan antara mutu pelayanan kesehatanBPJS dengan kepuasan pasien, hal tersebutdidukung dari hasil penelitiannya yaitu daritotal 64 responden yang diteliti, terdapat 44responden (68,8%) mengatakan pelayanankesehatan BPJS kurang baik, dan padakepuasan pasien sebanyak 36 responden(56,2%) mengatakan kurang puas y.ac.id, diakses 20Mei 2017).PenelitianyangdilakukanolehDesimawati (2013) di Puskesmas SumbersariKabupaten Jember. Bahwa mutu pelayananmempengaruhi tingkat kepuasan pasien, haltersebut ditunjukkan dari hasil penelitiannyaterhadap 30 responden yang diteliti, terdapat25 responden (83,3%) mengatakan pelayanankeperawatan di Puskesmas Sumbersarikurang baik, dan pada tingkat kepuasanpasien terdapat 23 responden (76,6%)mengatakan kurang puas dengan kses 20 Mei 2017).Berdasarkan survey awal di temukanbahwa adanya pasien yang merasa kurangpuas terhadap pelayanan saat berobat,contohnya lama waktu menunggu prosespendaftaran dan kurangnya komunikasi yangbaik antara pasien dengan petugaspendaftaran sehingga terjadinya kesalahpahaman yang menimbulkan rasa kurangnyaman.Berdasarkan latar belakang tersebut,penulis tertarik untuk melakukan penelitiandengan judul Hubungan Mutu PelayananBPJS dengan Kepuasan Pasien Di InstalasiRawat Inap RSU Bangkatan Binjai Tahun2017.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalahyang telah disebutkan sebelumnya maka259

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDAVo.2, No.2, September 2017rumusan masalah dalam penelitian iniadalah:1. Bagaimana Hubungan Mutu PelayananBPJS dengan Kepuasan Pasien DiInstalasi Rawat Inap di RSU BangkatanBinjai Tahun 2017?2. Bagaimana Pelayanan yang diteimapasien BPJS rawat Inap di instalasirawat Inap di RS Bangkatan?RSU Bangkatan Binjai merupakan tempatyang sesuai dan dapat dijangkau oleh peneliti.Tujuan PenelitianPenelitianinibertujuanuntukmengetahui bagaimana Kepuasan PasienBPJS Terhadap Pelayanan Petugas DiInstalasi Rawat Inap di RSU BangkatanBinjai Tahun 2017.SampelSampel adalah sebagian dari populasiyang diambil dengan menggunakan tekniksampling, jumlahnya ditentukan oleh rumusatau suatu formula, dengan tujuan untukmewakili populasi dalam suatu uji olah datadari suatu penelitian tertentu (Machfoeds,2016). Sampel penelitian ini yaitu sebagiandari pasien rawat inap di RSU. BangkatanBinjai Tahun 2017.Sampel penelitian berdasarkan pendapat(Arikunto, 2006) bahwa apabila subjeknyakurang dari 100, lebih baik diambil semua,tetapi jika sujeknya lebih besar dari 100,dapat diambil antara 10 -15 % atau 20 25 % atau lebih dari jumlah populasi, makasampel yang diambil adalah 10 % dari 330pasien rawat inap yaitu sebanyak 33 orang.Jadi, jumlah sampel yang diambil untukpenelitian ini adalah 33 pasien peserta BPJSKesehatan di instalasi rawat inap di RSU.Bangkatan Binjai Tahun 2017.Manfaat Penelitian1. Bagi lembaga pendidikan APIKESImelda MedanSebagai bahan referensi buku di Imeldakhususnya Apikes Imelda Medan2. Bagi lembaga Rumah SakitUntuk memberikan masukan tentangkepuasan pasien BPJS rawat inapterhadap pelayanan pegawai rawat inapdalamrangkameningkatkanoptimalisasi pelayanan rekam medisdi rumah sakit kepada pasien sebagaipelanggan.3. Bagi penelitiUntukmenambahwawasanmengenai kepuasan pasien BPJSterhadap pelayanan pendaftaran rawatjalan di RSU Bangkatan Binjai Medan.METODEJenis PenelitianPenelitian ini menggunakan desainpenelitian Analitik dengan pendekatan CrossSectional. Yaitu penelitian yang bertujuanuntuk mengetahui Hubungan Mutu pelayananBPJS (kehandalan, daya tanggap, jaminan,empati, bukti fisik) dengan kepuasan pasienrawat Inap di RSU Bangkatan Binjai.Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulanMei s/d Juli 2017 di Intalasi Rawat Inap RSUBangkatan Binjai, karena menurut penelitiPopulasiDalam penelitian ini yang menjadipopulasi adalah pasien peserta BPJSKesehatan yang dirawat di Instalasi RawatInap Rumah Sakit Umum Bangkatan Binjaipada bulan Mei 2017 berjumlah 331 pasien.Teknik samplingMetode sampling yag digunakan adalahaccidental sampling/convenience samplingadalah non-probabilitas sampling teknikdimana subyek dipilih karena aksesibilitasnyaman dan kedekatan mereka kepadapeneliti. Subjek dipilih hanya karena merekapaling mudah untuk merekrut studi danpeneliti tidak mempertimbangkan memilihmata pelajaran yang mewakili seluruhpopulasi.Variabel PenelitianVariabel dalam penelitian ini adalah:1. Independen yaitu Mutu pelayanan bpjskesehatan ( Kehandalan, daya tanggap,jaminan, empati, bukti fisik).2. Dependen yaitu Kepuasan pasien diinstalasi rawat inap.260

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDAVo.2, No.2, September 2017Defenisi OperasionalTabel 1. Definisi Operasional Variabel DependenNo1VariabelKehandalanDefinisi Operasional23Pengetahuan dankebaikankaryawan dankemampuan merekauntuk menimbulkankepercayaan dankeyakinan kepadapelanggan sehinggapelanggan merasaaman atau terjamin45EmpatiBukti FisikPerhatian ataupemahaman secarapribadi kepadaPelangganPenampakan fasilitas,peralatan, personel, danmateri komunikasisecara fisikCara UkurHasil UkurSkalaUkurKuesionerterdiri dari3 pertanyaandenganpilihanjawaban: B 2,TB 1Baik, jikahasiljawaban esionerterdiri dari3pertanyaandenganpilihanjawaban: B 2,TB 1Baik, jikahasiljawaban 4-6OrdinalTidak Baik,jika hasiljawaban 1-3KuesionerKuesionerterdiri dari3 pertanyaandenganpilihanjawaban: B 2,TB 1Baik, jikahasiljawaban 4-6OrdinalTidak Baik,jika hasiljawaban 1-3KuesionerKuesionerterdiri dari3pertanyaandenganpilihanjawaban: B 2,TB 1Baik, jikahasiljawaban 4-6OrdinalTidakBaik,jikahasiljawaban 1-3KuesionerKuesionerterdiri dari3 pertanyaandenganpilihanjawaban : B 2,TB 1Baik, jikahasiljawaban 4-6 OrdinalTidak Baik,jika hasiljawaban 1-3Kemampuan untukmenunjukkan ataumelaksanakan pelayananKuesioneryang dijanjikan secaratepat dan dapatdipercayaKesediaan untukmembantu pelanggandan menyediakan jasaDaya Tanggapyang tepat dimanapelanggan yangmenunggu terlalu lamaJaminanAlat Ukur--261

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDAVo.2, No.2, September 2017Tabel 2. Definisi Operasional Variabel IndependenNoVariabel1KepuasanPasienDefinisi OperasionalAlatUkurSuatu tingkat perasaanpasien yang timbul sebagaiakibat dari kinerjapelayanan kesehatan yangdiperolehnya setelahKuesionerpasienmembandingkannyadengan apa yangdiharapkannyaInstrumen PenelitianInstrumen penelitian berupa kuesioneryaitu sejumlah pertanyaan tertulis yangdikeluarkan untuk memperoleh informasidari responden tentang hubungan mutupelayanan bpjs dengan kepuasan pasien diinstalasi rawat inap di RSU. BangkatanBinjai.Cara Pengumpulan DataTeknikyangdigunakandalampengumpulan data ini yaitu denganmenggunakan metode kuesioner yangdigunakan untuk mengumpulkan datatentang karakteristik pasien (jenis kelamin,umur, pendidikan, pekerjaan), untukmengetahuimutupelayananBPJSKesehatan berdasarkan 5 dimensi mutupelayanan, dan untuk mengetahui kepuasanpasien.Teknik Pengolahan DataDalam penelitian ini variabel data yangterkumpul melalui metode kuesionerkemudian diolah dengan tahapan sebagaiberikut:a. Pemeriksaan Data (editing), adalahmemeriksa daftar pertanyaan padalembar kuesioner yang diserahkan olehpara pengumpul data. Selanjutnyakuesioner dikumpulkan kepada penelitidan diperiksa kembali untuk memastikankelengkapan jawaban.b. Memberitahu Data Kode (coding),adalah pada tahap pengolahan inipeneliti mengklasifikasikan jawabanjawaban dari para responden ke dalamkategori.Cara UkurKuesionerterdiri daripertanyaandenganindikatorkenyataan(K)P 2,TP 1Hasil UkurSkalaUkur- Puas, jika-hasil jawaban6-10Tidak Puas,jika hasiljawaban 1-5OrdinalPemberian kode pada penelitian inimeliputi:1. Mutu Pelayanan BPJS KesehatanTerdiri dari 5 dimensi memiliki 2alternatif jawaban yang terdiri dari:a) Kode 2 Baikb) Kode 1 Tidak Baik2. Kepuasan PasienTerdiri dari 2 alternatif jawaban yaitusebagai berikut:c) Kode 2 Puasd) Kode 1 Tidak Puasc. Scoring, adalah menentukan skoratau nilai untuk setiap itempernyataan dan menentukan nilaiterendah dan tertinggi. Setelah diberiskor kemudian dimasukkan ke skaladata dengan kategori mutu pelayananBPJS Kesehatan dan kepuasanpasien.3. Penilaian 5 Dimensi Mutu PelayananBPJS Kesehatan:a) Nilai 4 - 6 Baikb) Nilai 1 - 3 Tidak Baik4. Penilaian Kepuasan Pasien:c) Nilai 6-10 Puasd) Nilai 1-5 Tidak PuasMemasukkan Data (entry data), adalahjawaban-jawaban yang sudah diberikan kodekategori kemudian dimasukkan dalam tabeldengan cara menghitung frekuensi data.Teknik Analisia Dataa. Analisa UnivariatAnalisa univariat digunakan untukmencari distribusi frekuensi danpersentase dari karakteristik responden,262

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDAmutu pelayanan BPJS Kesehatanberdasarkan 5 dimensi mutu pelayanan,dan kepuasan pasien.b. Analisa BivariatAnalisa bivariat merupakan dua variabelyangdidugaberhubunganatauberkorelasi. Analisa bivariat padapenelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan mutu pelayanan BPJSKesehatan dengan kepuasan pasien diInstalasi Rawat Inap Rumah SakitBangkatan. Dimana penelitian dilakukandengan uji Chi Square, CI 95% yangdigunakan untuk menguji hubunganantara variabel independen dan variabeldependen berskala nominal dan ordinalyang termasuk data kategorik (Dharma,2011). Dari hasil uji statistik beltersebutbermakna atau tidak bermakna denganmembandingkan nilai pValue dengannilai α 0,05. Peneliti disinimenggunakan hipotesa alternattif (Ha),sehingga jika pValue α, maka Haditerima.HASILAnalisa UnivariatGambaranKarakteristikRespondenPeserta BPJS Kesehatan BerdasarkanJenis Kelamin di Instalasi Rawat InapRSU Bangkatan Binjai Tahun 2017Padapenelitianinikarakteristikresponden pese rta BPJS Kesehatan yangdirawat di Instalasi Rawat Inap RSU.Bangkatan Binjai berdasarkan jenis kelaminterbagi menjadi 2 kategori yaitu Laki-Lakidan Perempuan.Tabel 3. Distribusi Frekuensi KarakteristikResponden Peserta BPJS Berdasarkan JenisKelamin di Instalasi Rawat Inap RSUBangkatan Binjai Tahun 2017JenisFrekuensiKelamin1 Laki-Laki162 Perempuan17Jumlah33NoPersentase (%)Vo.2, No.2, September 2017Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa sebagian besar responden pesertaBPJS Kesehatan yang dirawat di InstalasiRawat Inap Rumah Sakit Bangkatan Binjaiadalah Laki-laki yaitu sebanyak 16 responden(48,5%) dari 33 responden dan perempuanyaitu sebanyak 17 responden (51,5%) dari 33responden.GambaranKarakteristikRespondenPeserta BPJS Berdasarkan Umur diInstalasi Rawat Inap RSU BangkatanBinjai Tahun 2017Padapenelitianinikarakteristikresponden peserta BPJS Kesehatan yangdirawat di Instalasi Rawat Inap Rumah SakitBangkatan Binjai berdasarkan umur terbagimenjadi 4 kategori yaitu 20-30 Thn, 3140Thn, 41-50thn dan 50 Tahun.Tabel 4. Distribusi Frekuensi KarakteristikResponden Peserta BPJSKesehatanBerdasarkan Umur di Instalasi Rawat InapRumah sakit Umum Bangktan Binjai Tahun2017NoUmur1 20-30 tahun2 31-40 tahun3 41-50 tahun4 50 tahunJumlahFrekuensi Persentase (%)927,3515,2412,11545,533100Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa sebagian besar umur respondenpeserta BPJS Kesehatan yang dirawat diInstalasi Rawat Inap Rumah Sakit BangkatanBinjai dari 33 responden adalah 50 tahunyaitu sebanyak 15 responden (45,5%).GambaranKarakteristikRespondenPeserta BPJS Kesehatan BerdasarkanPendidikan di Instalasi Rawat Inap RSUBangkatan Binjai Tahun 2017Padapenelitianinikarakteristikresponden peserta BPJS Kesehatan yangdirawat di Instalasi Rawat Inap RSU.Bangkatan Binjai berdasarkan pendidikanterbagi menjadi 5 kategori yaitu Tidaksekolah, SD, SMP, SMA dan D3/Sarjana.48,551,5100263

JURNAL ILMIAH PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDATabel 5. Distribusi Frekuensi kan Pendidikan di Instalasi RawatInap RSU. Bangkatan Binjai Tahun 2017No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)1 Tidak sekolah002 SD721,23 SMP824,24 SMA1030,35 D3 / Sarjana824,2Jumlah33100Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa sebagian besar Pendidikan respondenpeserta BPJS Kesehatan yang dirawat diInstalasi Rawat Inap RSU. Bangkatan Binjaidari 33 responden adalah SMA yaitusebanyak 10 responden (30,3%).GambaranKarakteristikRespondenPeserta BPJS Kesehatan BerdasarkanPekerjaan di Instalasi Rawat Inap RSUBangkatan Binjai Tahun 2017Padapenelitianinikarakteristikresponden peserta BPJS Kesehatan yangdirawat di Instalasi Rawat Inap RSU.Bangkatan Binjai berdasarkan pekerjaanterbagi menjadi 6 kategori yaitu TidakBekerja, wiraswasta, PNS, TNI/Polri, IbuRumah Tangga dan lain-lain. Untuk lebihjelas dapat dilihat pada table bawah ini:Tabel 6. Distribusi Frekuensi kan Pekerjaan di Instalasi RawatRSU Bangkatan Binjai Tahun 2017NoPekerjaan1 Tidak Bekerja2 Wiraswasta3 PNS4 TNI/POLRI5 Ibu Rumah Tangga6 30,312,1027,312,1100Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa sebagian besar Pekerjaan respondenpeserta BPJS Kesehatan yang dirawat diInstalasi Rawat Inap RSU. Bangkatan Binjaidari 33 responden adalah wiraswasta yaitusebanyak 10 responden (30,3%).Vo.2, No.2, September 2017Data Mutu Pelayanan BPJS KesehatanGambaran Mutu Pelayanan Kehandalandi Instalasi Rawat Inap RSU BangkatanBinjai Tahun 2017Pada penelitian ini mutu pelayanankehandalan di Instalasi Rawat InapRumah Sakit terbagi menjadi 2 kategori yaituBaik dan Tidak Baik. Untuk lebih jelas dapatdilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 7. Distribusi Frekuensi MutuPelayanan Kehandalan di Instalasi RawatInap RSU Bangkatan Binjai Tahun 2017No Kehandalan Frekuensi Persentase (%)1 Tidak Baik13,02 Baik3297,0Jumlah33100Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa sebagian besar responden yangmenyatakanmutupelayanantentangkehandalan petugas di Instalasi Rawat InapRSU. Bangkatan adalah Baik yaitu sebanyak32 responden (97,0%) dari 33 responden.GambaranMutuPelayananDayaTanggap di Instalasi Rawat Inap RSU.Bangkatan Binjai Tahun 2017Pada penelitian ini mutu pelayanan dayatanggap di Instalasi Rawat Inap RSU.Bangkatan terbagi menjadi 2 kategori yaituBaik dan Tidak Baik. Untuk lebih jelas dapatdilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 8. Distribusi Frekuensi MutuPelayanan Daya Tanggap di Instalasi RawatInap Rumah Sakit Bangkatan Tahun 2017DayaTanggap1 Tidak Baik2 BaikJumlahNoFrekuensiPersentase (%)033330100100Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa sebagian besar responden yangmenyatakan mutu pelayanan daya tanggap diInstalasi Rawat Inap RSU. Bangkatan adalahBaik sebanyak 33 responden yaitu sebanyak

kepuasan pasien B P JS raw at inap terhadap pelayanan pegawai rawat inap dalam rangka m eningkatkan optim alisasi pelayanan rekam m edis di rum ah sakit k epada pasien sebagai pelanggan. 3. B agi peneliti Untuk m enamb ah w awa san m engenai kepuasan pasien B P JS terhadap pelayanan pend aftara n rawa t jalan di RSU Bangkatan Binjai M edan.

Related Documents:

kebijakan yang dapat dijadikan acuan perencanaan dan pelaksanaan. Terbitnya Buku Pedoman Standar Mutu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, yang berisi kebijakan-kebijakan mutu, standar mutu dan manual mutu dapat dijadikan landasan dan rujukan penjaminan mutu bagi seluruh

Workshop Implementasi Sistem Manajemen Mutu Universitas Sumatera Utara untuk Gugus Janiman Mutu (GJM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) Siklus 11 Tahun 2018 3. Update Dokumen Kebijakan Mutu dan Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) USU mengacu pada Permenristekdikti Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 4.

yang bermutu harus dilandasi dengan sistem manajemen mutu akademik yang baik. Salah satu sistem manajemen mutu berstandar internasional yang dapat diterapkan pada berbagai aspek termasuk layanan akademik di perguruan tinggi adalah Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penerapan Sistem Manajemen Mutu diharapkan mampu mendorong

MENKES BARU LANGSUNG TERJUN LAPANGAN KE KANTOR BPJS KESEHATAN Jakarta - BPJS Kesehatan memperkuat sinergi dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (DATUN), Kejaksaan Republik Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.

(6) Tata hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: a. tata hubungan kerja dalam penerapan peningkatan mutu Rumah Sakit; b. tata hubungan kerja dalam penerapan keselamatan pasien; dan c. tata hubungan kerja dalam penerapan manajemen risiko. BAB IV MANAJEMEN DATA Pasal 11 (1) Rumah sakit menyediakan teknologi untuk mendukung

Kepuasan Pasien Rawat Jalan Yang Berorientasi Pada Standar Akreditasi Klinik Di Klinik dr. M. Suherman Jember Variabel 1 Variabel 2 Nilai r Hitung P Value N Pelayanan Obat Tingkat Kepuasan Pasien 0.606 0.000 100 Berdasarkan tabel 5.9 hasil penelitian hubungan pelayanan obat dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang

Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana sebagai wahana untuk melatih diri dan mengembangkan wawasan berpikir. Adapun judul dari skripsi ini adalah " Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Tenriawaru Kabupaten Bone."

mampu mengemban misi memperluas akses pendidikan di bidang akuntansi. -4- Untuk meraih kepercayaan sebagai agen pemberdayaan masyarakat, melalui tridharma perguruan tinggi, Prodi S1 Akuntansi FE UUI harus menjadi program studi yang dikenal memiliki reputasi andal. Untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah ditetapkan Pihak Rektorat, Prodi S-1 Akuntansi – Fakultas Ekonomi – Universitas .