STRATEGI TRANSISIONAL DALAM KONSEP INOVASI PADA .

3y ago
69 Views
2 Downloads
248.13 KB
12 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Francisco Tran
Transcription

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik KelasSTRATEGI TRANSISIONAL DALAM KONSEP INOVASIPADA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL,DAN MENENGAHSyafrizal Maludin dan Syahrizal MaulanaPusat Inovasi LIPI, Jl. Raya Jakarta Bogor Km 47 Cibinong 16912, Bogor, Jawa BaratEmail: syafrizal.maludin@lipi.go.idABSTRAKKajian ini mengembangkan pandangan Joseph Schumpeter dalam menempatkanpengusaha skala kecil dalam lingkungan pasar yang dinamis. Schumpeter memisahkankonsep kapitalis dengan wirausaha skala kecil. Lebih jauh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) merupakan elemen penting dalam pembangunan ekonomi baik di negara majumaupun negara berkembang. Di sisi lain, universitas dan litbang pemerintah berusaha untukmeningkatkan kemampuan UMKM dan memperkuat daya saingnya melalui pemanfaatanteknologi baru dalam proses produksi. Alih teknologi dan pengetahuan diarahkan untukdiikuti dengan kemampuan melakukan transisi yang berbeda pada setiap jenis bisnis.Adaptasi pada mekanisme perubahan pada suatu bisnis yang sejenis dapat memanfaatkanpendekatan yang tidak jauh berbeda. Riset menggunakan Taksonomi Bloom dalam mengolahdata sekunder dan literatur yang terkait dengan perkembangan UMKM dalam perspektifmakro. Kajian ini juga berusaha untuk memetakan temuan yang substansial dalamperkembangan dan proses transisi UMKM. Perspektif Schumpeter memandang pentingnyaperubahan pola pikir sebagai fungsi kontrol dalam perubahan teknologi dan terhubung denganpandangannya terhadap inovasi sebagai unsur penting dalam pembangunan ekonomi.Kata kunci: Transisional, Alih Teknologi dan Pengetahuan, Bloom Taksonomi.PENDAHULUANUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diakui sebagai bagian penting dari sebuahsistem perekonomian. Dalam pidato jamuan makan malam terakhir Presiden Amerika padabulan April 2016 disampaikan bahwa bisnis dengan skala kecil merupakan 95% dari pelakubisnis di Amerika. Keadaan yang tidak berbeda juga terjadi di Australia dengan jumlah pelakubisnis skala kecil dengan jumlah yang cukup besar. Australia melalui National Innovation andScience Agenda (NISA) berupaya meningkatkan kemampuan UMKM antara lain dengan346

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelasmenurunkan pajak bagi usaha kecil dari 28,5% menjadi 27,5% terhitung sejak 1 Juli 2016.Penurunan pajak ini juga diikuti dengan disediakannya skema insentif bagi investor yangmenggerakan usaha baru berbasis inovasi teknologi.Pemerintah juga merangsang tumbuhnya usaha baru melalui penyederhanan aturanperundang-undangan yang memungkinkan penyertaan pegawai dalam pendirian start-ups.Konsesi ini diberikan untuk memberikan kesempatan pekerja dengan penghasilan dan jalurkarier untuk terlibat dalam usaha skala kecil.Operasional kebijakan yang dilakukan di Australia tersebut tidak berdiri sendiri dalamartian melibatkan konsep transisi bisnis dan teknologi dan skala yang diadopsi dari kajian danpenerapan pengembangan UMKM di negara lain. Penyesuaian diperlukan untukmenyelaraskan dengan keadaan sosial budaya dan iklim usaha di negara masing-masing.Berbasis pada faktor tersebut maka skala prioritas pengembangan UMKM juga berbeda-bedadi setiap negara. Hal ini juga diperkuat dengan pemahaman inovasi sebagai gerakan yangtimbul dari dalam (endogenous) yang idealnya merupakan interaksi elemen internal denganlingkungan bisnis yang melingkupi pengaruh lembaga dan makro ekonomi. Pengembanganini kerap diterjemahkan dengan tidak tepat dimana inovasi teknologi diiniasi dari teknologiterdepan dari luar.Proses transisi mendapat perhatian yang sedikit dalam pengembangan inovasi teknologitermasuk oleh founding father ekonomi evolusionari. Keadaan yang diharapkan dari sebuahproses inovasi penguatan ekonomi dan daya saing regional berdasarkan inovasi teknologimelalui penciptaan wirausaha melalui inkubator dan taman teknologi. Untuk mencapaikeadaan yang diinginkan diperlukan analisis transisi yang memberikan pemetaan aktor danfaktor untuk mencapai tujuan.Tulisan ini menganalisis artikel jurnal seminar dan publikasi terkait yang terdiri darikonsep dan aplikasi pengembangan UMKM dalam pandangan analisis transisional. Konseptransisional yang digunakan mengarah pada peningkatan kapasitas bisnis kecil berbasisinovasi teknologi.Mekanisme transisional dalam bisnis skala kecil dilakukan untuk menyiapkanlingkungan bisnis yang baik yang melingkupi kesiapan institusi dan wirausaha serta pasar.Pemerintah berperan penting dalam aransemen kelembagaan dan perundang-undangan dalammenentukan perubahan yang dirancang melalui mekanisme transisional. Permasalahanstruktural lintas sektor yang dikelola dalam aransemen kelembagaan menjadi alat dalammencapai tujuan perubahan (Coase, 1937), baik perubahan dalam implementasi teknologibaru maupun perubahan tata niaga. Dalam analisisnya, mekanisme transisional jugamenimbang biaya transaksi (transaction cost) yang timbul dari sebuah perubahan. Mekanismeini berjalan satu arah dengan pertumbuhan ekonomi makro sebagai tujuan melalui aransemenkelembagaan.Aransemen kelembagaan, kebijakan dan perundang-undangan yang mengikuti dinamikapertumbuhan ekonomi tidak disarankan. Bongkar pasang struktur kelembagaan dalam skala347

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelasmakro mengakibatkan biaya transaksi yang tinggi. Dalam kasus bisnis skala kecil, biayatransaksi yang tinggi menjadi berpengaruh signifikan dalam struktur modal. Jika biayaproduksi akan memengaruhi keadaan rugi/laba dari operasional usaha, maka biaya transaksitidak berpengaruh secara langsung dalam harga produk maupun keuntungan perusahaan.METODETaksonomi Bloom dilakukan dalam menganalisis seminar jurnal dan publikasi dengantema transisional, UMKM, dan kewirausahaan. Dalam penguatan mekanisme transisional inidigunakan pendekatan Absorptive Capacity (ACAP). Metode ini baik dalam menggambarperubahan tahap infancy ke tahap maturity dari sebuah bisnis. Metode kuantitatif baik dalampengukuran nilai ekonomi dan bisnis dan metode yang dilakukan dalam mekanisme transisibisa melalui analisis transaction cost analysis (TCA), Policy Analysis Matrix (PAM),operasional lindung nilai untuk komoditi agri (hedging) dan options. Taksonomi Bloomdiciptakan oleh Dr. Benjamin Bloom seorang pakar Psikologi Pendidikan. Taksonomi inidigunakan untuk meningkatkan kemampuan analisis dan evaluasi konsep, proses, prosedur,dan teori seperti pada Gambar 1.Gambar 1. Hirarki BloomSumber: (nwlink)Bloom mengembangkan tiga domain yang digunakan dalam pendidikan yaitu kognitif(pengetahuan), afektif (perilaku) dan psikomotor (keterampilan). Pendekatan ini lebih dikenaldengan knowledge, skills dan attitudes (KSA). Taksonomi Bloom digunakan dalampenelaahan kebijakan yang bersumber dari teori dan data sekunder melalui 6 kategori kognitifberikut (Sumarwan, 2015):348

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelas1. Pengetahuan (Knowledge): mengidentifikasi, memberi nama, mendefinisikan, membuatdaftar, mencocokan, memilih, membuat kerangka.2. Pemahaman (Comprehension): membuatmengubah, memprediksi, membedakan.klasifikasi,menjelaskan,merangkum,3. Aplikasi (Application): mendemostrasikan, menghitung, merancang solusi, memodifikasi,menyusun, mengoperasikan, mengaitkan.4. Analisis (Analysis): membuat diferensiasi, membuat diagram, membuat estimasi,memisahkan, merujuk, menyusun secara sistematis, membagi.5. Sintesis (Synthesis): mengkombinasikan, menciptakan, membuat rumus, merancang,membuat komposisi, membangun, merekonstruksi, merevisi.6. Evaluasi (Evaluation): Memutuskan, mengkritisi, membuat pengesahan, menyimpulkan,membuat diskriminasi, mendukung.Taksonomi Bloom membantu dalam melakukan ulasan terhadap publikasi dan disertasi.Studi literatur dalam kajian ini menggunakan keenam kategori kognitif dengan diperkuatketerkaitan antara literatur.HASIL DAN PEMBAHASANPendekatan Sosial Ekonomi dan TransisiLundvall et al. (2002) menyampaikan argumentasi bahwa transisi dalam sebuah sisteminovasi sebagai perubahan institusi secara radikal dengan pemahaman perubahan teknologi(technological change) dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari cara lama dengan carabaru dalam menjalankan bisnis. Penafsiran dari sebuah perubahan teknologi ditempatkansebagai posisi yang saling memperkuat. Creative Destruction yang dikembangkan olehSchumpeter (1942) memandang pengenalan sebuah teknologi juga tidak terlepas dari fungsisebuah produk. Schumpeter memperkenalkan lima kebaruan yang disyaratkan dalam sebuahinovasi yaitu (1) produk baru, (2) metode produksi baru, (3) pasar baru, (4) sumber materialbaru, (5) bentuk organisasi baru. Kedua pandangan ini tidak memisahkan cara yang lama danbaru sebagai negasi salah satu dari kedua cara. Berbeda dengan pendekatan klasik yangmemandang kompetisi dan pemanfaatan teknologi sebagai alat penguasaan ekonomi bagikelompok yang kuat.Pada pengembangan UMKM, mekanisme transisi berperan penting dengan sedikit kajiandibandingkan dengan mekanisme transisi pada industri besar dengan transformasi penguatanekonomi hijau (green economy) dan transformasi corporate social responsibility (CSR).Transisi mengandung ketidakpastian dan kompleksitas yang tinggi yang melibatkan lapisankelompok masyarakat dan pemangku kepentingan. Pembuaan kebijakan dan pengambilkeputusan memiliki kemampuan pengawasan yang terbatas dengan perspektif kognitif yangdibatasi oleh informasi dan sumbernya.349

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik KelasKonsep inovasi yang dikembangkan oleh Schumpteter akan menjadi cara pandangterhadap analisis transisional. Pemahaman substansi diperlukan untuk memberikan pandanganyang jelas yang memisahkan analisis transisi konsep kelembagaan dan ekonomi klasik denganSchumpeterian dengan konten teknologi. Transformasi UMKM dalam kajian ini diarahkanpada bisnis skala kecil berbasis inovasi teknologi.Konsep Transisi dalam InovasiSchumpeterian memandang inovasi sebagai perubahan teknis (teknologi) yang merubahmetode dan perilaku manusia dan cara serta metode produksi (Schumpeter, 1942). Platforminovasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh Moore (2005) menjadi 14 tipe inovasi berbasistingkatan kedewasaan dari sebuah teknologi pada Tabel 1.Terdapat beberapa klasifikasi dalam publikasi seperti multilayer classification ofinnovation types atau klasifikasi berdasarkan derajat keinovasian. Penggunaan klasifikasiMoore paling terkait dengan analisis transisional pada dua bagian yaitu, value migrationinnovation dan disruptive innovation. Pembagian tipe inovasi berkaitan pada analisis danaplikasi metode yang akan dikembangkan. Relaksasi kategori ini membuka ruang yang cukupdalam pengembangan studi inovasi yang disesuaikan dengan objek penelitian yangmerupakan ilmu lintas disiplin (interdisciplinary).Tabel 1: Klasifikasi Proses InovasiNo Tipe Inovasi1.2.3.4.5.6.7.8.Zona Keunggulan ProdukDisruptive InnovationPenciptaan pasar baru pengganggu kemapanan denganpenghentian cara lamaApplication InnovationPengembangan pasar baru dengan produk saat iniPerubahan fitur dan modifikasi dengan pasar lama danProduct InnovationproduklamaPlatform InnovationPenyederhanaan prosedur aturan dan perundanganZona KonsumenModifikasi pasar terstruktur dengan subkategori produkLine-Extension Innovation premiumEnhancement InnovationPenyempurnaan detil produkMarketing innovationDiferensiasi layanan berdasarkan ragam penggunaNilai sebuah produk yang diukur berdasarkan kepuasanExperiential InnovationpelangganValue-Engineering9. Innovation10. Integration Innovation11. Process Innovation350DeskripsiZona Keunggulan ProsesEfisiensi biaya produksi dan material tanpa merubah mutuprodukPenurunan harga jual dengan modifikasi proses produksi danpemasaran yang diintegrasikan dengan elemen lain.Peningkatan margin keuntungan

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelas12. Value-Migration Innovation13 Organic-innovation14. Acquisition InnovationZona Kategori TerbarukanPergeseran produk dari pasar komoditi pada pasar untukkonsumen akhir melalui rantai nilaiPerusahaan memanfaatkan sumber dari dalam untukmengembangkan kategori produkPengembangan produk yang bersumber dari luar melalui merjerdan akuisisiSumber: Moore (2005)Transisi pada konsep inovasi seperti yang disampaikan oleh Geels et al. (2004)merupakan perubahan yang melibatkan sistem sosio-teknikal yaitu teknologi, aturanperundangan, pasar, budaya, jejaring pemasok dan infrastruktur. Transisi diterjemahkansebagai proses transformasi dari muda pada kedewasaan, dari cara lama menjadi cara baru,atau keadaan sebelum dan sesudah pendekatan teknologi merupakan yang memberikanpengaruh paling besar dibandingkan faktor lain dalam sistem sosio-teknikal dikaitkan denganmanfaat yang terjadi jika perubahan teknologi tersebut berhasil. Pemanfaatan inovasiteknologi mengandung risiko yang tinggi dan ketidakpastian. Sebuah kajian pengembanganobat (drug design development / DDD) misalnya paling potensi keberhasilan masuk pada faseprototipe adalah 10%. Dari 10% pada fase prototipe, hanya 1/10 bagian yang lulus pada ujikeamanan. Sedemikian sehingga jurang antara invensi dengan keberhasilan di pasar tetap jauhdengan biaya dan ongkos yang juga mahal. Namun keberhasilan dalam DDD memungkinkanhampir tidak terdapat penyakit yang tidak bisa disembuhkan.Transisi dalam sistem sosio-teknikal yang melibatkan elemen dalam pendekatan inidisebut sebagai sistem inovasi. Seperti argumen Abernathy (1985) atas sistem inovasi sebagaiarsitektural inovasi yang melibatkan perubahan substansial pada sisi pasokan dan sisipengguna. Tipografi inovasi diturunkan dari pendekatan sistem inovasi seperti pada Gambar2.Gambar 2.Tipologi InovasiSumber: Abernathy (1985)351

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik KelasGeels et al. (2004) berpendapat transisi dalam sistem inovasi berkembang sebagaikoevolusionari yang melibatkan faktor internal dan eksternal organisasi dalam penguasaanpengetahuan, teknologi, pasar, dan infrastruktur. Transisi juga melibatkan banyak pihak danmasyarakat luas.Teisman dan Edelenbos (2004) berpendapat bahwa terdapat perbedaan antara perubahandengan transisi. Perubahan bisa berupa produk baru, pasar baru, struktur organisasi baru,namun transisi merupakan proses psikologi masyarakat dalam mencapai keadaan baru.Sehingga dalam pemanfaatan teknologi baru di UMKM adalah perubahan teknologi dantransisi merupakan proses yang dilakukan oleh pelaku, penyedia teknologi, penggunateknologi dan pasar dan pemangku kepentingan, dalam persiapan dari posisi yang ada padaposisi yang baru. Penggunaan kompor berbahan bakar gas untuk menggantikan minyak tanahmerupakan kasus menarik dimana tujuan baik dari pemangku kepentingan tidak diperkuatdengan proses transisi yang baik, sehingga masyarakat adalah target dan penggunaan gassebagai bahan bakar merupakan inisiatif dari pemerintah. Dalam pelaksanaanya, penggunalebih mudah menyalahkan pihak lain dibandingkan merasa memiliki ide dan bertanggungjawab atas penggunaanya.Rotmans et al. (2001) menyampaikan transisi sebagai proses transformasi yangmelibatkan masyarakat secara fundamental dalam kurun waktu tertentu. Pendapat inidiperkuat oleh Teisman dan Edelenbos (2004) yang membagi transisi sebagai revolusi berupaperubahan dengan cepat dan transisi sebagai evolusi yang gradual seperti pada Tabel 2.Konsep transisi sebagai proses transformasi yang melingkupi sistem sosio-teknisdilakukan dengan instan atau gradual. Pendekatan ini bisa dilakukan melalui lintas disiplindan dipengaruhi oleh lingkungan bisnis, teknologi dan produk.Tabel 2: Transisi dalam Evolusi dan RevolusiTransisi Revolusi(Perspektif Disain)Transisi Evolusi(Perspektif Pembangunan)Strategi TransisiMerupakan implementasi dari sebuahdisain sistem yang dibuat untukmencapai keadaan akhir yang stabil.Penekanannya pada produk untukmencapai keberhasilan instan.Merupakan sistem yang berorientasitindakan yang bertujuan dalammeningkatkan kapasitas untuk berubah.Penekanan pada proses sehinggakeberhasilan minor yang akan dicapai.Objek TransisiMerupakan struktur formal.Merupakan struktur informal denganpenekanan pada perilaku SDM danproses.Bentuk TransisiRevolusionari: singkat tapi efektif dan Evolusionari: secara gradual, lambat tapibisa merupakan quantum yang dramatis pasti, inkremental kecilMetode TransisiBerbasis prinsip-prinsip arsitektur352Berbasis pada prinsip-prinsip

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik Kelaspenciptaan bangunan dengan disain dan pertumbuhan layaknya disain sebuahtaman melakukan dan belajar secaraimplementasi yang jelasbersamaan.Logika TransisiBardasar pada konsideran rasionalanalitikal dimana perubahandipaksakan dari atas (top-down)Berdasar pada konsideran sosialemosional dengan perubahan yangdiperkuat oleh pemangku kepentingan(bottom-up)Sumber: Teisman dan Edelenbos (2004).Pendekatan Pendulum GandaDibutuhkan pemahaman substansial dalam melihat permasalahan pengembanganUMKM dengan pengaruh lingkungan sosial-budaya yang lebih kuat dibandingkan dengansosial teknologi. Dalam pengembangan kelembagaan, Pendekatan Porterian memberikanpenekanan pada faktor eksternal yang berpengaruh lebih kuat dalam penguatan daya saingorganisasi. Di sisi lain, Barney dan Hoskisson (1990) melihat bahwa penguatan dari dalamyang lebih berpengaruh. Pendekatan Porterian dikenal juga sebagai outside-in approach danpendekatan kedua dikenal dengan Resource Based View (RBV) atau inside-out.Pendekatan RBV memandang organisasi sebagai sekumpulan sumber daya yangproduktif yang dapat dimanfaatkan dengan cukup dengan pengelolaan yang baik. Penrose(1959) berargumen penekanan pada heterogenitas tidak pada homogenitas yang menjadisumber daya penting di dalam organisasi.Dinamika kedua pendekatan berhasil diurai oleh Hoskisson et al. (1999) dalamPendulum Ganda. Organisasi industri bergerak pada sebuah pendulum dengan ekstriminternal dan eksternal yang diikuti oleh pendulum kedua dengan ekstrim mikro dan makrodalam evolusi manajemen strategi seperti pada Gambar 3.Pendekatan ini merupakan evolusi dari manajemen strategi yang relevan untukdigunakan dalam proses transisi pada organisasi bisnis skala kecil berbasis teknologi yangberhadapan dengan kompleksitas, risiko, dan ketidakpastian. Dalam pendekatan RBV dimanaUMKM dipandang untuk mampu dalam mengelola sumberdaya internal untuk permintaanpasar seharusnya diperkuat dengan pemahaman terhadap pasar yang dituju.Dengan keterlibatan Indonesia dalam The Trans Pacific Partnership (TPP) danMasyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka target pasar di dalam negeri juga perlumempertimbangkan untuk bisa bersaing dengan produk impor. Wirausaha juga disarankanuntuk menargetkan pasar di luar negeri. Penetapan standar menjadi faktor kunci.353

Proceeding Seminar NasionalPeningkatan Kapabilitas UMKM dalam Mewujudkan UMKM Naik KelasGambar 3. Pendulum GandaSumber: (Guerras-Martin, Madhok, & Montoro-Sanchez, 2014)Transisi Inovasi pada UMKMUMKM yang berhasil merupakan bagian penting dalam pengembangan industrial danmemiliki dampak pada masyarakat secara langsung. Namun pertumbuhan UMKM rentanterhadap kompetisi pasar dan adopsi teknologi. Proses adopsi teknologi dalam produksi danpemasaran serta struktur pengelola merupakan faktor penting dalam inovasi seperti yangdisampaikan oleh Gibb (2000). Ditambahkan oleh Byron (1994) bahwa diversifikasipemahaman UMKM terhadap diversifikasi pasar masih rendah sehingga menjadi tidakresponsif terhadap potensi pemanfaatan teknologi baru. Kajian yang dilakukan oleh Link danScott (2013) mendapatkan tiga penyebab kegagalan pasar oleh UMKM yang terkait dengansistem persaingan sempurna (perfect competition), yaitu:1. Informasi asimetris. Dalam hal ini data untuk produk dan komoditi tertentu sudah tersediapada industri terkait dan Bank Indonesia sehingga pengusaha bisa mengukur biayaproduksi dan biaya marginalnya.2. Inapropriability. Dalam hal

konsep dan aplikasi pengembangan UMKM dalam pandangan analisis transisional. Konsep . penelaahan kebijakan yang bersumber dari teori dan data sekunder melalui 6 kategori kognitif berikut (Sumarwan, 2015): . yang jelas yang memisahkan analisis transisi konsep kelembagaan dan ekonomi klasik dengan Schumpeterian dengan konten teknologi .

Related Documents:

dan Pola Pikir Inovasi serta pengelolaan program Merencanakan Inovasi Melaksanakan Inovasi Membangun Budaya Inovasi Strategi inovasi dalam Organisasi; Praktik Inovasi di Sektor Pemerintah. Praktik Inovasi di Sektor Swasta Praktik Inovasi di Masyarakat Inovasi pengelolaan program organisasi pada unit organisasi.

1.masalah yang dihadapi, sebelum ada inovasi 2.Siapa yang mengusulkan dan bagaimana inovasi tsb dapat memecahkan masalah 3.Inovasi kreatif & inovatif 4.Strategi inovasi 5.Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi 6. Sumber daya yang digunakan 7.Out put inovasi 8.Sistem untuk evaluasi inovasi 9.Kendala utama yang dihadapi & cara mengatasinya

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) A. Strategi 1. Pengertian Strategi Kata strategi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “strato” yang artinya pasukan dan “agenis” yang artinya pemimpin. Jadi strategi berarti hal yang berhubungan dengan pasukan perang (Ali Moertopo,1971:24). Strategi

13 BAB II STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA A. Strategi 1. Pengertian Strategi Secara bahasa strategi berasal dari kata strategic yang berarti menurut siasat atau rencana dan strategy yang berarti ilmu siasat.1 Menurut istilah strategi adalah rencana yang cermat mengenal kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.2 Strategi adalah bagaimana menggerakkan pasukan ke posisi paling

peserta dalam bidang inovasi, mengetengahkan produk inovasi pelajar PMM dan menjalinkan hubungan kolaborasi dengan agensi kerajaan, pihak industri dan syarikat persendirian dalam mengkomersilkan produk inovasi pelajar. Jabatan induk PMM telah menghantar sejumlah 56 projek inovasi keseluruhannya. Penghantaran produk ini

program SPSS. variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pengaruh strategi pemasaran, perkembangan teknologi informasi,dan inovasi terhadap pengambilan keputusan pada pasar tradisional di Solo. Model Penelitian Teknologi informasi (X2) Inovasi (X3) Pengambilan keputusan (Y) Strategi pemasaran (X1)

Peran kepala madrasah sangat penting dalam memajukan sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Di masa depan, persaingan di dunia pendidikan akan semakin ketat. Kepala madrasah dituntut untuk mampu membuat gebrakan maupun inovasi. Inovasi disini merupakan suatu ide maupun langkah baru dalam memajukan madrasah.

C. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD In 1973, an independent full-time organization called the Financial Accounting Standards Board (FASB) was established, and it has determined GAAP since then. 1. Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) These statements establish GAAP and define the specific methods and procedures for