MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KONSERVASI

3y ago
167 Views
45 Downloads
3.55 MB
150 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Cade Thielen
Transcription

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KONSERVASI:PENGALAMAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGOleh: Drs. Eko Handoyo, M.Si.; Drs. Tijan, M.Si.; Universitas Negeri Semarang.Hak Cipta 2010 pada penulis.halaman:ISBN:PenulisPengantarRancang Grafis IsiDesain CoverDicetak oleh: Drs. Eko Handoyo, M.Si.; Drs. Tijan, M.Si.: Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si.: Meldy Septiawan, S.Pd.: Basuki, A.Md.: Widya Karya Press – Semarang.Cetakan Pertama : Desember 2010Penerbitan kerjasama antara:1. Universitas Negeri Semarang2. Penerbit, Widya Karya – SemarangAnggota IKAPI Nomor: 117 / JTE / 2008Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak ataumemindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentukapapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotocopy, merekam, atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izintertulis dari Penerbit

PRAKATAIndonesia adalah bangsa yang besar, tidak saja karena jumlah pendudukyang besar dan wilayah yang luas, melainkan juga memiliki kekayaan alamdan budaya yang sangat beraneka ragam. Oleh karena itu, pada abad ke-7bangsa Indonesia sudah dikenal dunia dan menjadi bangsa yang diseganibangsa-bangsa lain dalam pergaulan dunia. Namun demikian, Indonesia jugamemiliki sejarah kelam, terutama dalam aspek rotasi kepemimpinan. ZamanKen Arok hingga Demak misalnya, terjadi perebutan kekuasaan dengankekerasan, tidak jarang lewat pertumpahan darah. Peralihan kekuasaan dariSoekarno ke Soeharto juga berlangsung keras, demikian pula, dari Habibie keGus Dur, Gus Dur ke Megawati, dan baru dari Megawati ke SBY, rotasikekuasaan berlangsung secara demokratis dan nonkekerasan. Pengelolaanpemerintahan pada masa Megawati hingga SBY ditandai oleh berkurangnyaintensitas konflik baik vertikal maupun horizontal.Fenomena ini menunjukkan betapa bangsa Indonesia sejatinya memilikimodal besar untuk menata dan mengelola diri secara baik yang bermanfaatbagi kemaslahatan bersama. Fenomena lain yang menonjol hingga sekarangadalah bangsa Indonesia memiliki potensi sebagai pemimpin dunia karenakeramahan dan kesantunan yang dimiliki, terbukti dari beberapa kali Indonesiadiganggu dan diprovokasi oleh bangsa lain, Indonesia tetap mampumengendalikan diri dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.Diakui bahwa dalam perjalanan bangsa ini di sana sini masih dijumpaiadanya persoalan-persoalan mendasar yang bisa menjadi batu sandunganbagi perjalanan bangsa Indonesia menuju bangsa yang maju, unggul,bermartabat, dan disegani dalam pergaulan internasional. Konflik sosial,perkelahian pelajar, pergaulan generasi muda yang tak terkendali, merosotnyanilai-nilai nasionalisme dan patriotisme serta pengagungan terhadap nilaibudaya asing misalnya, menyebabkan nilai-nilai lokal dan nasional menjaditerabaikan.Menyadari persoalan-persoalan tersebut, pemerintah selama 15 tahun kedepan secara serius mengembangkan pendidikan budaya dan karakter bangsamelalui jalur pendidikan , baik pada jenjang pendidikan dasar dan menengahmaupun jenjang pendidikan tinggi. Peserta didik yang menimba ilmu padajenjang pendidikan tersebut merupakan generasi penerus bangsa yangdiharapkan memiliki kualitas lebih baik dari generasi masa kini daniii

sebelumnya. Itulah sebabnya, kepada mereka perlu dibekali pendidikankarakter dengan tujuan agar potensi intelektual yang mereka miliki diimbangioleh kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual yang sangat dibutuhkan untukberkompetisi pada level internasional.Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai bagian dari sistempendidikan tinggi turut mengemban misi mulia pemerintah untukmengembangkan pendidikan karakter bagi para mahasiswanya. Pendidikankarakter yang dikembangkan di Unnes adalah pendidikan karakter berbasiskonservasi. Ini dimaksudkan bahwa penyemaian nilai-nilai karakter kepadamahasiswa harus dilandasi oleh niat baik untuk merawat, memelihara,menjaga, dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial serta nilai-nilaibudaya demi terwujudnya kehidupan harmoni antara lingkungan hidup danmanusianya. Deklarasi Unnes sebagai Universitas Konservasi, dimaknai oloehadanya kesadaran bahwa kerusakan lingkungan yang amat parah, yangdampaknya menimbulkan banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya,dapat diatasi dengan mengubah perilaku manusianya. Manusialah penentu,apakah lingkungan ini akan dirawat dengan baik atau justru dirusak demimemuaskan egoismenya.Dimulai dari penanaman pohon hingga on(line)isasi dalam aktivitasakademik, kemahasiswaan, kepegawaian, dan lain-lain, Unnes bertekadmenjadikan dirinya sebagai universitas konservasi dengan segalakonsekuensinya. Banyak pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun swastamendukung visi mulia Unnes tersebut. Dukungan inilah yang mendorong Unnesbekerja lebih keras lagi untuk mengembangkan konservasi tidak saja dilingkungan kampus, tetapi juga di luar kampus.Buku yang hadir di hadapan pembaca yang budiman ini berisi informasitentang rekaman kegiatan Unnes dalam menata diri menuju universitaskonservasi yang didambakan oleh warga Unnes. Buku ini lebih banyakmenghadirkan data kegiatan yang selama ini dilakukan Unnes baik dalamaktivitas pembelajaran maupun kemahasiswaan yang mendukungpengembangan nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan olehwarga Unnes bukan barang jadi sekali selesai, tetapi merupakan sistem nilaibersama yang senantiasa diasah, dipelihara, dikembangkan, bahkan mungkindireview kembali hingga diperoleh nilai-nilai yang mantap yang menjadikarakter warga Unnes.iv

Buku ini tidak akan hadir di tengah-tengah pembaca jika tidak didukungoleh berbagai pihak, baik secara finansial, moral, maupun pikiran. Untuk itudalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada DirekturKetenagaan Dikti Kemdiknas RI yang telah memberi kesempatan dandukungan dana demi penyusunan buku ini, Rektor Unnes beserta jajarannyayang telah mendukung penyelesaian buku ini, dan para responden yang telahmemberikan informasi berharga untuk pembuatan buku ini. Khusus kepadaBapak Rektor, terima kasih juga atas kata pengantar yang ditulis dalam bukuini. Tidak lupa, terima kasih disampaikan kepada bapak Maman Rachman danbapak Masrukhi yang berkenan mereview buku ini hingga menjadi baik danlayak dibaca. Terima kasih juga disampaikan kepada teman-temanseperjuangan, yang turut menyumbangkan ide dan gagasan yang cemerlang,bahkan kadang harus mengetik sendiri atau lewat email. Pikiran-pikiran cerdasmereka sungguh sangat mewarnai tulisan dalam buku ini. Mbak Eta, mas Cip,dik Tommy, Meldy, Syamsul, dan Novi, terima kasih engkau telah menorehkantinta emas untuk mengisi lembar bersejarah bagi diletakkannya batu pertamapendidikan karakter di Unnes lewat buku ini. Semoga buku ini bukan yangpertama dan terakhir dalam merekam jejak bersejarah perjalananpembangunan karakter warga Unnes.Semarang,Penulis,vDesember 2010

KATA PENGANTARSemenjak keberadaan NKRI dikemukakan secara eksplisit dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, pendidikan karakter telahmendapatkan perhatian secara intens dan luas sebagai wacana pendidikannasional. Gemanya pun terasa hingga sekarang. Berbagai forum digelar,berbagai karya tulis juga telah dihasilkan untuk mengelaborasi topik itu.Fenomena seperti ini tentu saja merupakan perkembangan yang sangatmenggembirakan. Di satu sisi, respons tersebut menunjukkan betapa sangatpositif sikap para pemangku kewenangan pendidikan terhadap amanatkonstitusi ini. Di sisi lain, makin banyaknya gagasan yang mengemukamerupakan jaminan makin kaya warna dan lengkaplah pemikiran ikhwalpendidikan karakter sesuatu yang sangat besar kontribusinya bagi praksispendidikan nasional.Gegap gempita pewacanaan pendidikan karakter memang bisamengundang ekses lain, misalnya perbincangan terhadapnya sebagai sebuahkalatahan belaka. Apa-apa disangkutpautkan dengan pendidikan karakter. Halhal yang secara substansial tidaklah memiliki hubungan secara signifikan, takjarang dikait-kaitkan dengannya. Kecenderungan seperti ini, meski bukan samasekali tidak berarti, namun tentu tidak akan memberikan kontribusi secarasignifikan bagi praksis pendidikan karakter.Hal lain yang turut mewarnai wacana pendidikan karakter adalah elaborasiyang berhenti pada tataran teoretis belaka. Langkah seperti itu tentu saja tidakkeliru. Bukan pula tak bermakna, karena kehadirannya akan menjadi pijakanyang kukuh bagi pengembangan praktis pendidikan karakter. Namun jikapergumulan itu selalu saja hanya berhenti pada tataran teoretis-konseptual,tentu ia belum bisa menjadi referensi yang “siap pakai”.Naskah ini ditulis, di samping merupakan pengejawantahan amanatkonstitusi, juga sebagai perwujudan akan tanggung jawab warga Unnes untukberkontribusi dalam praksis pendidikan karakter di negeri ini. Lebih-lebihsebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK), sudah semestinyajika Universitas Negeri Semarang pun senantiasa melibatkan diri dalam setiapaspek pengembangan pendidikan nasional, termasuk pengembanganpendidikan karakter ini.Sebagai sebuah best practice, buku ini tidak berhenti pada uraian-uraianteoretis belaka. Justru buku ini hadir dimaksudkan sebagai petunjuk praktisvii

bagi pengembangan pendidikan karakter di perguruan tinggi khususnya denganmenempatkan mahasiswa sebagai subjek didiknya. Karena itu, modelpengembangan yang ditawarkan pun berangkat dari pengalaman yang telahdialami oleh segenap warga universitas ini, yang telah berkomitmen untukmewujudkan visinya sebagai universitas konservasi yang sehat, unggul, dansejahtera.Berangkat dari pengalaman itulah kemudian dilakukan identifikasi nilainilai karakter, dipertajam dengan elaborasi, dan dikerangkai secara sistemiksehingga jadilah sebuah model. Tentu saja dalam praktiknya, model ini dapatditerapkan secara lebih fleksibel eklektik sehingga dapat disuguhkan formulapendidikan karakter yang efektif bagi pembangunan budi pekerti subjek didik.Semoga kehadiran buku ini makin memperkaya khazanah wacanapendidikan karakter sekaligus dapat menjadi rujukan yang baik dalampengembangan pendidikan karakter di perguruan tinggi di negeri ini. Dengandemikian, pemikiran yang tertuang di dalamnya akan berkontribusi bagipembangunan peradaban bangsa ini.Semarang, Desember 2010Rektor Universitas Negeri SemarangSudijono Sastroatmodjoviii

DAFTAR ISIHalaman Judul .Prakata .Kata Pengantar .Daftar Isi .Daftar Gambar .BAB I PENDAHULUAN .A. Latar Belakang .B. Tujuan Pendidikan Karakter.C. Nilai-nilai yang Dikembangkan.BAB II LANDASAN TEORETIS DAN DESKRIPSI MODEL .A. Konsep Konservasi .1. Umum (Rasional) .2. Konservasi Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup.3. Konservasi Budaya .B. Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi .1. Umum (Rasional) .2. Sistem Pengelolaan Berbasis Online .C. Deskripsi Model Pendidikan Karakter di Unnes .1. Deskripsi Model .2. Model .BAB III PRINSIP DASAR DAN STRATEGI PELAKSANAAN PENDIDIKANKARAKTER DI UNNES .A. Prinsip Dasar Pendidikan Karakter di Unnes .B. Strategi Pendidikan Karakter di Unnes .1. Strategi Integrasi dalam Proses Pembelajaran.2. Strategi Pembinaan Kemahasiswaan .BAB IV PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER .A. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran .1. Pendahuluan .2. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam PendidikanLingkungan Hidup (PLH) .3. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam PendidikanPancasila .4. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pendidikan Agama 616161626467

5. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam PendidikanKewarganegaraan .6. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Kuliah Kerja Nyata(KKN) .B. Pendidikan Karakter melalui Pembinaan Kemahasiswaan .1. Pendahuluan .2. Pola Pembinaan dan Pengembangan Karakter melaluiPengembangan Soft skills .3. Implementasi Pembinaan dan Pengembangan PendidikanKarakter.a. Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Keagamaan .b. Membangun Karakter melalui Kepramukaan .c. Mahapala Unnes dalam Membangun KarakterMahasiswa.d. Kegiatan Korp Suka Rela (KSR) PMI .e. Kegiatan Resimen Mahasiswa (MENWA) .f. Kegiatan Radio Ekspresi Mahasiswa ( REM FM ) .BAB V PENUTUP .Daftar Pustaka .Glosarium .Biodata Penulisx687072728182829199105116119125129133

DAFTAR GAMBARGambar 1Gambar 2Gambar 3Gambar 4Gambar 5Gambar 6Gambar 7Gambar 8Gambar 9Gambar 10Gambar 11Gambar 12Gambar 13Gambar 14Gambar 15Gambar 16Gambar 17Gambar 18Gambar 19Gambar 20Gambar 21Gambar 22Gambar 23Gambar 24Gambar 25Gambar 26HalamanPergelaran Wayang Kulit di Unnes. 22Forum Selasa Legen Unnes . 24Mendiknas bersama Rektor sedang menanam pohon . 26Dosen dan Karyawan sedang antri presensi . 28Kerangka Pikir Pendidikan Karakter dari Lickona. 31Halaman Sikadu . 36Halaman Suara Warga Unnes. 38Halaman Simawa . 39Halaman ILMO . 40Halaman Sikeu . 41Halaman Simpeg . 41Halaman Silkados . 42Penanaman mangrove . 43Rektor bersepeda bersama Sekjen Kemendiknas . 47Model Pendidikan Karakter di Unnes . 48Mahasiswa Prodi Matematika melakukan pemecahanmasalah secara kolaboratif. 51Eksplorasi di alam terbuka dalam rangka pembelajarankontekstual . 52Kelompok kecil di kelas secara intensif mendialogkan materiperkuliahan . 53Mahasiswa PPKn sedang menelusuri informasi di ruang bacaJurusan. 54Mahasiswa mengikuti pembekalan kewirausahaan diAuditorium Unnes . 59Kajian ke-Islam-an di halaman Masjid Ulul Albab Unnessebagai wahana untuk pembinaan karakter keimanan . 83Peserta sedang melakukan sholat berjamaah dalam kondisiketerbatasan tempat . 84Peserta sedang melakukan uji keberanian menuruni lerengbukit . 85Pelatihan pembuatan media . 86Peserta LKTA MTQ Unnes . 86Kegiatan bazar di Unnes . 88xi

Gambar 27Gambar 28Gambar 29Gambar 30Gambar 31Gambar 32Gambar 33Gambar 34Gambar 35Gambar 36Gambar 37Gambar 38Gambar 39Gambar 40Gambar 41Gambar 42Gambar 43Gambar 44Gambar 45Senam Sehat dalam kegiatan Kuliah Ahad Pagi (KAP) .OKPT 2010 mendapat kunjungan dari Sekjen Kwarnas .Pelantikan Anggota .Latgab SAR.Juara Umum dalam SRSC seJawa-Bali 2010.Pendakian Gunung, salah satu kegiatan UKM MahapalaUnnes.Mahapala Unnes menjadi pelopor konservasi lingkungan .Mahapala Unnes menaklukkan tebing curam .Diklat SAR anggota Mahapala Unnes.Mahapala Unnes pun mahir menyelam .Anggota Mahapala Unnes praktik arung jeram .Foto bersama Pembina dengan Anggota KSR-PMI Unnes2010 .Diklatsar KSR-PMI 2010 .YRCC KSR-PMI 2006 .DDT KSR-PMI .Latihan Rutin KSR-PMI .Berbagai dokumentasi pendelegasian anggota KSR-PMIUnnes ke berbagai instansi lain .Pembicara talkshow dari tokoh entertain Semarang .Orientasi REM-FM 2010 122123

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBung Karno sebagai salah satu bapak pendiri bangsa (founding fathers)dalam berbagai kesempatan mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnyanation and character building. Pembangunan watak bangsa sangat diperlukanmengingat bangsa Indonesia sangat heterogen dan memiliki kemajemukan,tidak hanya bersifat horisontal tetapi juga bercorak vertikal. Dengan karakteryang tangguh, bangsa Indonesia akan dapat berdiri sejajar dengan bangsa lain,bahkan bukan tidak mungkin dapat melampaui kemajuan bangsa lain. Cita-citamulia sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri bangsa, yaitu mewujudkannegara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, a

pendidikan karakter yang efektif bagi pembangunan budi pekerti subjek didik. Semoga kehadiran buku ini makin memperkaya khazanah wacana pendidikan karakter sekaligus dapat menjadi rujukan yang baik dalam pengembangan pendidikan karakter di perguruan tinggi di negeri ini. Dengan

Related Documents:

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing : 1 Ardhana Januar, S.AP. M.KP Pembimbi : 2 Drs.Mahmud Isro’i, M.Pd Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Disiplin Siswa Pendidikan karakter diartikan sebagai : Karakter berasal dari akar kata bahasa Latin yang berarti dipahat (Hidayatullah, 2010: 12).

Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama BAB II: PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SECARA TERINTEGRASI DI DALAM PROSES PEMBELAJARAN 39 A. Pembelajaran Kontekstual 39 B. Integrasi Pendidikan Karakter di Dalam Pembelajaran 45 1. Perencanaan Pembelajaran 45 2. Pelaksanaan Pembelajaran 51 3. Evaluasi Pencapaian Pembelajaran 59 4.

F. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 7 BAB II : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI, DAN BUDAYA SEKOLAH A. Prinsip dan Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 11 B. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 14

Pendidikan karakter pada pendidikan formal berlangsung pada lembaga pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK, MAK dan Perguruan Tinggi melalui pembelajaran, kegiatan ko dan ekstrakurikuler, penciptaan budaya satuan pendidikan, dan pembiasaan. Sasaran pada pendidikan formal adalah peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. 2.

IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA . PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR . FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . 2017 . i IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Purwantoro 2 Malang .

Alex Rider is not your average fourteen-year-old. Raised by his mysterious uncle, an uncle who dies in equally mysterious circumstances, Alex finds himself thrown into the murky world of espionage. Trained by MI6 and sent out into the field just weeks later, Alex [s first mission is to infiltrate the base of the reclusive billionaire suspected of killing his uncle. Filmic and fast-paced (the .