BAB II SISTEM WAKTU DALAM PERSPEKTIF ASTRONOMI DAN .

3y ago
41 Views
2 Downloads
596.65 KB
22 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronnie Bonney
Transcription

20BAB IISISTEM WAKTU DALAM PERSPEKTIF ASTRONOMIDAN KONSEPSI WAKTU SALAT MENURUT FIKIHA. Sistem Waktu dalam Perspektif AstronomiWaktu adalah konsep dasar yang berkaitan dengan terjadinya peristiwa.Dengan kata lain, ada urutan yang pasti di mana dua peristiwa secara takserentak (non-simultan) terjadi. Oleh karena itu, diantara dua kejadian nonsimultan ada selang interval waktu. Dalam hal ini siang dan malam merupakanfenomena non-simultan berulang yang terjadinya paling banyak dan dengandemikian dapat menunjukkan selang waktu. Penyebab mendasar fenomena iniadalah rotasi Bumi pada porosnya yang telah memberi kita satuan waktu yangpaling dasar, yaitu hari. Nantinya, hal ini menghasilkan unit lebih besar sepertibulan dan tahun dan unit lebih pendek seperti jam, menit, dan detik.1Dalam pengertian umum sehari-hari, 1 hari adalah 24 jam, 1 jam adalah60 menit, dan 1 menit adalah 60 detik. Namun, jika melihat definisi waktu lebihspesifik, akan banyak definisi tentang waktu, tergantung dengan apa yangmenjadi acuan untuk mendefinisikan waktu tersebut maka dikenal sistemwaktu sebagai penghubung ukuran waktu sebagaimana yang biasa digunakan(tahun, bulan, hari, jam, menit, dan detik). Sistem waktu diperlukan untuk1Mohammad Ilyas, Astronomy of Islamic Times for The Twenty-first Century, KualaLumpur: AS Noordeen, 1999, hal. 10.20

21menghubungkan ukuran (durasi) waktu seperti yag biasa digunakan denganfenomena yang dapat diukur atau diamati.Dalam sistem waktu dikenal istilah saat (epoch) dan selang waktu(interval). Saat (epoch) mendefinisikan secara presisi waktu kejadian suatufenomena atau pengamatan. Sedangkan selang waktu (interval) adalah jumlahwaktu yang terlewat antara dua saat. Untuk menyatakan selang waktudigunakan skala waktu dengan satuan skala waktu tertentu. Untuk menyusunsuatu skala waktu diperlukan suatu fenomena (peristiwa) yang dapat diamati,yang berlangsung berulang-ulang dengan periode yang konstan dan dapatdihitung atau diukur. Periode-periode yang konstan itu menjadi dasar untukmenentukan satuan skala seperti detik, menit, jam, hari, tahun dan lainsebagainya.2Berdasarkan fenomena yang dipakai untuk menentukan skala waktu,maka dikenal sistem-sistem waktu berikut: 31. Waktu Bintang yang didasarkan pada fenomena rotasi harian Bumi padasumbunya.2. Waktu Matahari yang didasarkan pada fenomena rotasi Bumi padasumbunya, dengan komponenen gerakan di bola langit, yaitu gerakan padalingkaran ekliptika.3. Waktu Ephemeris yang didasarkan pada fenomena revolusi Bumi disekitarMatahari.2K.J. Vilianueva, Pengantar ke dalam Astronomi Geodesi, Bandung: Departemen GeodesiFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB, 1978, hal. 64.3Ibid. hal. 64-65.

224. Waktu Atom yang didasarkan pada fenomena oskilasi elektromagnetikkarena suatu transisi kuantum suatu atom.Perubahan di lingkungan sangat nampak jelas. Sehingga lingkunganmeyediakan sistem dan skala waktu. Masalah mendasar tentang waktu adalahrotasi Bumi pada sumbunya dan juga revolusi Bumi sekeliling Matahari.Meskipun rotasi maupun revolusi tidak konstan, tetapi para astronom telahmeresmikan skala waktu dengan berbagai cara berdasarkan perkembanganteknologi dan ilmu pengetahuan pada saat itu. Maka banyak sekali skala waktuyang bermunculan dalam kurun beberapa tahun.1.Apparent Solar Time (Waktu Matahari Hakiki)Waktu Matahari Hakiki diukur (ditentukan) oleh sudut jam Mataharidan berdasarkan lokasi pengamatan dari Bumi. Waktu ini berlaku sangatlokal karena berdasarkan lokasi pengamatan. Apabila lokasi pengamatanbergeser maka waktu ini mengalami perubahan.Istilah lain untuk waktu yang didasarkan pada perjalanan mataharisebenarnya ini disebut Al-Waqt Asy-Syamsi (arab) yang sama artinyadengan waqt Istiwa’.4 Waktu ini juga dikenal sebagai waktu surya hakikisetempat, dipendekkan menjadi waktu hakiki setempat atau waktu surya.5Waktu ini bisa ditentukan dengan menggunkan jam Matahari (sundial).45Susiknan Azhari, Ensiklopedi Hisab Rukyat,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hal. 28.Abdur Rachim, Ilmu Falak, Yogyakarta: Liberty, 1983, hal. 42.

232.Mean Solar Time (Waktu Matahari Pertengahan)Rotasi Bumi pada sumbunya dan revolusi Bumi sekeliling Matahari,keduanya tidak seragam. Rotasi Bumi mengalami perlambatan dan tidakteratur. Sedangkan revolusi Bumi sekeliling Matahari pada lingkaranekliptika tidak seragam. Pergerakan Matahari sejati pada lingkaran ekliptikayang tidak seragam, maka kurang ideal jika digunakan sebagai acuan sistemwaktu, perlu adanya pergerakan Matahari menengah yang dikarakterisirpergerakannya seragam di lingkaran ekliptika.6Keseragaman ini menjadikan satu kali pergerakan Matahari dalamlingkaran ekliptika ditempuh dalam durasi waktu yang sama, sehingga akanmuncul waktu yang disebut dengan Waktu Matahari menengah atau MeanSolar Time. Satu hari Matahari menengah didefinisikan sebagai intervalwaktu dua kulminasi bawah secara berurutan dari Matahari menengah disuatu meridian (dari tengah malam ke tengah malam berikutnya) dan inimenjadi satuan waktu dalam sistem waktu Matahari menengah. HariMatahari menengah ini dibagi dalam satuan waktu yang lebih kecih yaitu24 jam.Antara Mean Solar Time dan Apparent Solar Time terdapat selisih.Selisih ini bisa dilihat bahwa Matahari terbit, kulminasi dan terbenam dalamwaktu yang tidak sama. Selisih ini disebut equation of ent/uploads/2007/02/geosat-3-upd.pdf,diakses pada 9 April 2016

24Secara harfiah, equation of time berarti Persamaan Waktu. Namun,equation of time tidak dapat dimaknai dengan pengertian "Persamaan".Dalam astronomi, kata "equation" sering merujuk pada adanya koreksi atauselisih antara nilai rata–rata suatu variabel dengan nilai sesungguhnya.Dalam hal ini, equation of time berarti adanya selisih antara waktu mataharirata-rata dengan waktu matahari sesungguhnya. Disini, yang dimaksuddengan waktu matahari adalah waktu lokal menurut pengamat di suatutempat ketika matahari mencapai transit.7Untuk menjelaskan pengertian equation of time, mari kita ambil duabuah matahari fiktif dan satu matahari real yang kita saksikan setiap hari.Matahari fiktif yang pertama bergerak di bidang ekliptika dengan kecepatankonstan mengelilingi bumi yang lintasannya berbentuk lingkaran sempurna.Matahari fiktif ini memiliki posisi yang sama dengan matahari real pada saatposisinya terdekat (perigee) dan terjauh (apogee) dari bumi. Sementaramatahari fiktif yang kedua, bergerak di bidang ekuator dengan kecepatankonstan dan posisinya tepat sama dengan matahari fiktif pertama pada saatekuinoks. Matahari fiktif yang kedua ini disebut mean sun (matahari ratarata) yang nilainya right ascension-nya bertambah secara tetap terhadapwaktu.8Ketika matahari fiktif yang kedua (mean sun) ini melewati garismeridian, saat itu disebut waktu tengah hari rata-rata (mean noon).7Rinto Anugraha, Mekanika Benda Langit, Yogyakarta: Jurusan Fisika Fakultas MIPAUnivearsitas Gadjah Mada, 2012, hal. 768Ibid.

25Sedangkan saat matahari real melewati garis meridean, saat itu disebutwaktu tengah hari yang sesungguhnya (true noon).9Misalkan kota Semarang. Waktu rata-rata saat Matahari tepat di garismeridian adalah pukul 12:00:00 waktu setempat. Sementara itu, menurutperhitungan astronomi, pada tanggal 5 Mei 2016 di Semarang, Matahariakan tepat di garis meridian pada pukul 12:03:22 waktu setempat. Ini adalahwaktu true noon Matahari atau waktu Matahari yang sesungguhnya saattransit. Ini berarti true noon Matahari terlambat sebesar 3 menit 22 detikdibandingkan dengan mean noon saat Matahari melewati garis meridian.Jadi, pada tanggal 5 Mei 2016, nilai equation of time adalah sebesar minus3 menit 22 detik.Mungkin ada yang akan mengatakan, karena true noon terjadi padapukul 12:03:22 maka nilai EoT 12:02:22 – 12:00:00 positif 3 menit 32detik. Ini salah, karena true noon disini terjadi SETELAH pukul 12:00:00.Berarti true noon terlambat dari mean noon sehingga nilai EoT negatif.103.Siderial Time (Waktu Bintang)Waktu yang didasarkan pada peredaran harian bintang-bintang. Sekaliperedaran bintang di langit memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4.099 detikmenurut Waktu Matahari Menengah (Solar Mean Time). Jam 00.00.00waktu bintang adalah ketika titik aries berkulminasi atas. Waktu bintang ini9Ibid. hal. 76-77Ibid. hal. 7710

26digunakan dalam praktik pengamatan astronomi, terutama untukmenentukan sudut waktu jam bintang.114.Greenwich Mean TimeTerselenggaranya rangkaian pertemuan internasional kebutuhanstandar waktu diawali dengan Konferensi Geografi Internasional 1871 diAntwerp (Belgia). Dalam konferensi yang ketiga, yang dilaksanakan diVenesia (Italia) pada 1881, penetapan garis bujur nol atau garis bujur utama(meridian utama) yang universal dan penyatuan waktu standar eodesiInternasional ketujuh yang diselenggarakan di Roma (Italia) pada Oktober1883 membahas detail teknisnya terkait masalah tersebut lebih lanjut danmenelurkan butir-butir pembahasan diplomatik bagi pertemuan selanjutnya.Puncaknya adalah Konferensi Meridian Internasional 1884 yangdiselenggarakan di Washington (Amerika Serikat) pada Oktober 1884.Konferensi pemuncak itu dihadiri oleh 41 diplomat dari 26 negara yangmerepresentasikan dunia masa itu.12Konferensi tersebut menyepakati tujuh resolusi. Diantaranya resolusimengenai garis bujur nol atau garis bujur utama tunggal untuk semua negaradi dunia. Garis bujur nol tunggal itu ditetapkan (atas dasar voting) sebagaigaris bujur yang melintasi Royal Observatory of Greenwich, London(Inggris). Dari garis ini dibentuk 180 garis bujur ke timur dan 180 garis11Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, Yogyakarta: Buana Pustaka, 2005, hal. dhan-narasi-detik-kabisat-di-akhirjuni/ diakses pada 24 Mei 201612

27bujur ke barat. Juga resolusi tentang definisi hari universal, yang dimulaitepat tengah malam sebagai pukul 00:00 dan diakhiri tepat tengah malamberikutnya sebagai pukul 24:00. Hari universal berpatokan pada hariMatahari rata-rata (mean solar day). Satu hari didefinisikan berumur 24 jamdengan 1 jam berumur 60 menit dan 1 menit berumur 60 detik. Sehinggadalam sehari terdapat 86.400 detik. Entitas waktu universal pun terbentuk,saat itu disebut GMT (Greenwich Mean Time). Sinkronisasinya dilakukandengan memanfaatkan jaringan telegraf.135.Universal TimeUniversal Time (UT) merupakan kelanjutan dari sistem waktu GMT.UT didasarkan pada rotasi Bumi sebenarnya yang tidak teratur, karenaperiode-periode rotasi Bumi tidak konstan. Ketidak-teraturan rotasi Bumidisebabkan oleh adanya variasi spasial dari posisi sumbu rotasi Bumiterhadap badan bumi yang disebut gerakan kutub (polar motion). Danadanya variasi temporal dari kecepatan rotasi bumi yang mengakibatkanvariasi dalam panjangnya hari (length of day, LOD).14Variasi dari kecepatan rotasi Bumi tersebut dapat dibagi atas 3 jenis,yaitu variasi musim dan variasi-variasi periodik lainnya (variasi harian),perlambatan ataupun percepatan yang berjangka waktu lama (sekular) danfluktuasi-fluktuasi yang tidak teratur ,diakses pada 9 April 201615Ibid.

28Bila di dalam praktik diperlukan ketelitian waktu sampai beberapa perseratus detik, maka perlu dibedakan beberapa macam Universal Time, yaitusebai berikut:16a. UT0. Yaitu waktu Matahari menengah sesuai yang diperoleh daripengamatan astronomis.b. UT1. Yaitu waktu UT0 yang telah dikoreksi terhadap gangguan rotasiBumi karena gerakan kutubc. UT2. Yaitu waktu UT1 yang dikoreksi terhadap gangguan rotasi Bumikarena perubahan musim.Universal Time (UT) yang sekarang ini digunakan sebenarnya adalahwaktu menengah Matahari yang didasarkan pengamatan astronomi dantelah dikoreksi terhadap gerakan rotasi Bumi karena gerakan kutub (UT1).6.Ephemeris TimeEphemeris Time (ET) didefinisikan pada tahun 1950 karena adanyaketidakcermatan dalam skala waktu UT yang disebabkan oleh adanyaketidakteraturan dan variasi rotasi Bumi. ET adalah skala waktu astronomisyang didasarkan pada pergerakan Bumi sekeliling Matahari atau gerak semuMatahari di bola langit. Gerakan semu Matahari ini diamati denganmengamati posisi-posisi planet-planet dalam sistem Matahari denganMatahari. Biasanya yang diamati adalah Bulan, yang data-datanya samapaiabad ke-17 masih tersedia.171617K.J. Vilianueva, Pengantar. hal. 76Ibid.

297.Atomic TimeKetidakteraturan waktu UT hanya diperoleh setelah melakukankoreksi atas gangguan gerakat kutub Bumi dan gangguan musiman, yangmana hanya dapat dilakukan koreksinya setelah beberapa bulan berdasarkanpengamatan di beberapa stasiun yang tersebar dipermukaan Bumi, makatelah diciptakan suatu skala waktu internasional berdasarkan suatu jam atomyang mempunyai skala yang sangat teratur dan teliti. 18Jam atom awal mulai dikembangkan pada tahun 1949 di AmerikaSerikat. Pada tahun 1955 jam atom mulai beroperasi sepenuhnya yangberbasis maser isotop cesium-133. Baru kemudian diberlakukan mulai pada1 Januari 1958.19 Dari jam atom ini, lahirlah 1 detik yang dinyatakan sebagaidurasi waktu yang dibutuhkan oleh gelombang elektromagnetik hasiltransisi dua tingkat superhalus (hyperfine) pada isotop atom cesium-133dalam keadaan dasar untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Jam atom begitupresisi sehingga bila dua jam atom identik dijalankan secara bersama-sama,mereka baru akan memiliki selisih 1 detik antara satu dengan lainnya setelahberoperasi selama 30 juta tahun penuh.2018Ibid. hal. 77.Dennis D McCarthy, Evolution of Time Scale from Astronomy to Phisycal Metrology,Washington: US Naval Observatory, 2011, hal. madhan-narasi-detik-kabisat-di-akhirjuni/ diakses pada 24 Mei 201619

308.Barycentric Dynamical Time dan Terrestrial Dynamic TimeSekitar tahun 1976, dua jenis sistem waktu dinamik baru didefiniskan,yaitu : Barycentric Dynamic Time (TDB) dan Terrestrial Dynamic Time(TDT).21Sistem waktu TDB diturunkan dari pergerakan planet-planet sertaBulan yang mengacu ke barycenter (pusat massa) dari sistem Matahari.Sedangkan sistem waktu TDT mengacu ke pusat massa Bumi (geocenter).TDB adalah sistem waktu inersia (berdasarkan Hukum Newton) danumum digunakan dalam pendefinisian ephemeris dari sistem Matahari sertanavigasi wahana angkasa. Sedangkan TDT adalah sistem waktu kuasiinersia pengganti Ephemeris Time dan umum digunakan dalampengintegrasian persamaan diferensial dari pergerakan satelit dalammengorbit bumi. 229.Universal Time CoordinatedUntuk penyiaran tanda waktu dengan skala waktu yang konstan, makadipakailah jam atom dengan skala waktu yang dinamakan Universal TimeCoordinated (UTC). Skala waktu UTC ini dipelihara oleh BIH (BereuInternational de I’heure) yang berkedudukan di Observatorium Paris(Prancis) dan kecepatannya sama dengan Jam Atom. Skala waktu UTCdipelihara sedemikian rupa agar tak berselisih jauh dengan UT1. Bilaselisihnya menjadi terlalu besar, maka jam UTC ini akan dimajukan ent/uploads/2007/02/geosat-3-upd.pdf,diakses pada 9 April 201622Ibid.

31dimundurkan beberapa detik agar sama atau hampir menyamai UT1 lagi.23Selisih antara UTC dan UT1 tidak boleh melebihi 0,9 detik.24 Jadi, UTCadalah jam atom berbasis astronomis, jam atom sebagai kecepatannya danUT1 sebagai acuan sistem waktunya.Selisih antara UT1 dan UTC yang diprediksi dan yang disiarkanbersama penyiaran tanda waktu dinyatakan dalam DUT1. DUT1 ini adalahkoreksi yang dapat diberikan pada UTC untuk mendapatkan pendekatanyang lebih baik dengan UT1. Harga-harga DUT1 disiarkan oleh BIH dalamkelipatan dari 0,1 detik yang diupayakan pada akhir Juni atau Desember.Perbedaan UTC dan UT sangat kecil (sepersekian detik), sehinggaantara UTC dan UT tidak begitu berpengaruh. Tidak jarang orang lebihsering menggunakan UT daripada UTC walaupun secara teknis haldemikian kurang tepat. UTC merupakan waktu legal dunia yang dikenalkandan berlaku pada tahun 1972 sampai sekarang ini.2510. Terrestrial Time, Barrycentric and Geocentric Coordinate TimeDalam kerangka teori relativitas umum (general relativity) jam yangbergerak bersama Bumi akan mengalami variasi periodik akibatpergerakannya dalam medan gravitasi Matahari. Dalam kerangka ini waktutidak lagi menjadi kuantitas yang absolut, melainkan kuantitas yang berubahdengan lokasi dan kecepatan. Dengan kata lain, setiap jam akanmenunjukkan waktu sebenarnya (proper time), masing-masing tergantung23K.J. Vilianueva, Pengantar. hal. 77.Detik yang digunakan untuk melakukan penambahan atau pengurangan dalam skalawaktu UTC agar sinkron dengan waktu astronomi (UT1) disebut leap second atau detik kabisat.25K.J. Vilianueva, Pengantar. hal. 77.24

32lokasidan kecepatannya, dan kesemuanyaterhubungkan melalutransformasi ruang-waktu empat-dimensi.26Untuk mengakomodir adanya efek relativitas ini maka pada tahun1992, IAU mendefiniskan sistem-sistem waktu baru, yaitu : TerrestrialTime (TT), Geocentric Coordinate Time (TCG), dan BarycentricCoordinate Time (TCB). TT dimaksudkan untuk menggantikan TDT.Secara konseptual, TT adalah skala waktu uniform yang akan diukur olehsuatu jam yang ideal di permukaan geoid. Secara praktis, TT direalisasikandengan waktu atom internasional (TAI).27Sedangkan TCB adalah koordinat waktu relativistik dari kerangkabarisentrik empat-dimensi dan TCG adalah koordinat waktu relativistik darikerangka geosentrik empat-dimensi.28B. Konsepsi Waktu Salat Menurut FikihPenentuan waktu salat pada dasarnya merujuk pada nash, baik itu nashal-Quran maupun al-Hadits. Dalam nash al-Quran tidak menyebutkan secarajelas dan detail kapan dimulainya dan berakhirnya waktu salat. Adapun nashal-Quran tentang waktu salat antara sebagai berikut:َِِّ .َّ إن ً ني كِتَاباً َّم ْوقُوتا ْ َ الصالَةَ َكان َ ت َعلَى الْ ُم ْؤمن uploads/2007/02/geosat-3-upd.pdf,diakses pada 9 April 201627Ibid.28Ibid.

33Artinya : “.Sesungguhnya salat merupakan kewajiban yang telahditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa [4]: 103)29Menurut Ibnu Abbas dan juga riwayat dari Mujahid, Salim bin Abdillah,Muhammad bin Husain, Hasan, Muqatil dan Athiyyah Al-Aufy bahwa ayatdiatas menjelaskan bahwa salat hukumnya fardhu, sedangkan Ibnu Mas’udberpendapat bahwa salat itu mempunyai waktu seperti ibadah haji.30 Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampaigelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalatsubuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra [17]: 78)31Kata dulūk as-syams menurut Ibnu Mas’ud, Mujahid dan Ibnu imadalahtergelincirnya Matahari. Para ahli tafsir berpendapat bahwa li dulūk as-syamsilā ghasaq al-lail mencakup salat dhuhur, ashar, maghrib dan isya’ sedangkanqur’ān al-fajr diartikan sebagai salat fajar.32. Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi danpetang) dan pada bahagian permulaan daripada malam.” (QS. Huud[11]: 114)33Ali ibn Abi Thalhah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tharafayan-nahār adalah salat maghrib dan subuh sebagaimana yang dijelaskan olehHasan dan Abdurrahman ibn Zaid ibn Aslam. Sedangkan kata zulaf min al-lail29Departemen Agama RI, Al-Quran Al-Karim dan Terjemahannya, Surabaya: Halim,2014, hal. 9530Ismail Ibn Amr Ibn Katsir, Tafsir Al-Qu’an Al-Adhim Jilid II, Riyadl : Dar At-ThayyibahLi An-Nasyr Wa At-Tauzi’, 1999, Hal. 40331Ibid. hal. 29032Ismail Ibn Amr Ibn Katsir, Tafsir .Jilid V, 1999, Hal. 10233Ibid. hal. 234

34menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Hasan adalah salat isya’ dan menurut Hasandalam riwayat yang lain adalah salat maghrib dan isya’34

Berarti true noon terlambat dari mean noon sehingga nilai EoT negatif.10 3. Siderial Time (Waktu Bintang) Waktu yang didasarkan pada peredaran harian bintang-bintang. Sekali peredaran bintang di langit memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4.099 detik menurut Waktu Matahari Menengah (Solar Mean Time). Jam 00.00.00

Related Documents:

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser, evaporator, dan pipa kapiler serta komponen pendukung yaitu strainer (saringan) dan akumulator. Bagian sistem kelistrikan terdiri dari thermostat, defrost heater,

Komunikasi sebagai Sistem Komunikasi dalam Sistem Kaitan Sistem Komunikasi dengan sistem yang lain (di Indonesia) Periodisasi Sistem Komunikasi di Indonesia Sesuatu yang bisa dibaca Amirin, Tatang M. 1992. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta: Rajawali Press. Kahya, Eyo. 2004. Perbandingan Sistem dan Kemerdekaan Pers . Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

14 Mercedes Benz A250 2014 Wheel alignment Wheel alignment specifications. Contacted VACC, no information available, checked online for OEM websites, blocked from USA and Europe. 15 Suzuki Jimny 2008 Collision repair Body repair quarter panel replacement procedures. Contacted VACC, no information available, checked online for OEM websites, blocked from USA and Europe. 16 LDV G10 2016 Service .