BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Aelin Solution

3y ago
45 Views
3 Downloads
252.35 KB
10 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Genevieve Webb
Transcription

BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangKonstruksi gender membuat perbedaan antara laki-laki danperempuan. Karena proses sosialisasi dan rekronstuksi berlangsung secaramapan dan lama, akhirnya sulit dibedakan apakah sifat-sifat gender itu.Seperti kaum permpuan lemah lembut dan kaum laki-laki kuat perkasa,dikonstruksi atau dibentuk oleh masyarakat atau kodrat biologis yangditetapkan oleh Tuhan. (Fakih,1996:10).Dari hasil konstruksi tersebut, muncul pembagian peran kerjaantara laki-laki dan perempuan yang dimana pembagian peran kerja tersebutdiperoleh dari hasil konstruksi gender, sehingga dengan adanya pembagianperan kerja antara laki-laki dan perempuan. Maka, tidak heran jikamemunculkan sebuah bias gender. Dan dalam bias gender itu sendirimenimbulkan ketidakadilan peran kerja antara laki-laki dan perempuan.Adanya anggapan bahwa kaum perempuan memiliki sifat memelihara danrajin, serta tidak cocok untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibatbahwa semua pekerjaan domestik rumah tangga menjadi tanggung jawabkaum perempuan (Fakih, kterbelenggu dalam masyarakat patriarkat yang membuat perempuanseringkali menerima kehidupan mereka sebagai nasib yang sudah1

2ditakdirkan sehingga tidak berani mempertanyakan ataupun mengubahnya(Kuntjara, 2012:154).Selain terjadinya konstruksi yang terjadi dalam budayamasyarakat, pihak lain yang cukup mengambil peran besar dalam konstruksigender adalah produk media. Beberapa produk media secara tidak sadarterkadang ikut mendukung konstruksi tersebut, dan celakanya kita sebagaimasyarakatpun ikut memaklumi apa yang ditampilkan oleh media tersebut.Iklan berupaya merepresentasikan kenyataan masyarakat melalui tandatertentu, sehingga menghidupkan impresi dalam benak konsumen bahwacitra produk yang ditampilkan adalah bagian dari kesadaran budaya, meskiyang terjadi hanya ilusi belaka (Widyatama, 2006:19).Sekarang ini banyak model usaha yang dijalankan olehmasyarakat serta para kaum perempuan. Masyarakat senantiasa mencari kiatdan strategi untuk melakukan suatu usaha ataupun pekerjaan. Salah satunyamulti level marketing, jenis usaha ini cukup menarik perhatian masyarakatdikarenakan terbukti mampu meningkatkan perekonomian sebagian orangyang menekuninnya. Pekerjaannya sendiri menggunakan system penjualanberkelompok melalui keanggotaan yang membentuk tim pemasaran secarabertingkat dan mengutamakan kebersamaan dalam mencapai tingkat omsetperusahaan.Beberapa produk yang menggunakan sistem MLM tersebut adalahproduk kecantikan Oriflame dan Sophie Paris. Kedua produk ini salingbersaing satu sama lain dan mempunyai produk-produk kecantikan yangdigunakan perempuan. Para pelaku usaha Oriflame serta Sophie Parissendiri di dominasi oleh para kaum perempuan. Perempuan yang dituju

3dikarenakan banyaknya produk yang ditawarkan memang pada dasarnyamenyasar ke kaum perempuan.Kedua produk tersebut beriklan di media dan keduanya sama-samamenggunakan talent perempuan untuk memperkenalkan produknya.Seperti halnya pada iklan produk Sophie Paris yang berjudul“Cantik dengan Muslimah”.Gambar 1.1 Cuplikan Iklan Sophie Paris “Cantik dengan Muslimah”Sumber: Sophie Paris Youtube. Diakses 6 Agustus 2016.Dalam iklan tersebut digambarkan perempuan berhijab yangsedang bermain serta mengawasi anak-anak ketika bermain. Setiap scenenya digambarkan pula perempuan tersebut sangat terlihat lemah lembutserta selalu ceria ketika sedang mengawasi anak-anak.Selain itu peneliti juga melihat iklan yang sejenis dalam iklanWardah yang sama-sama iklan kosmetik.

4Gambar1.2 Cuplikan Iklan WardahSumber: Youtube. Diakses Januari 2017Dalam iklan tersebut ditampilkan beberapa adegan keduaperempuan yang menampilkan berdandan pada iklan tersebut digambarkandengan kedua perempuan tersebut menggunakan produk lipstik milikwardah.Oriflame sendiri membuat iklan seri yang berjudul Oriflame Changes Liveyang di publikasikan pada tahun 2016 dan 2017 dan keduanya sama-samamenggunakan talent perempuan sebagai pemeran utamannya. ChangesLives sendiri di buat berdsarkan kisah nyata yang ada di masyarakat saat inidan Oriflame hadir sebagai brand yang bisa membantu perempuan dalammelakukan sebuah usaha dalam hal ini memasarkan iranperempuan dalam iklan selalu direpresentasikan untuk “setia padastereotipnya”. Perempuan seakan-akan selalu diingatkan agar tetap tidakmelupakan stereotip domestiknya (Widyatama, 2006: 106).

5Menurut Noth (2006:484) iklan termasuk bagian dari media massa.Iklan termasuk cerminan gambaran nyata yang ada di masyarakat. Banyakiklan dibuat untuk mempersuasi masyarakat agar produk ataupun jasa yangditawarkan dapat diminati oleh masyarakat. Bagi semiotika, iklanmerupakan proses pertukaran pesan. Penelitian yang secara tradisional telahdilakukan secara independen dalam kedua bidang ini akhir-akhir ini telahmenjadi objek penelitian semiotik interdisipliner.Ada pula iklan selain iklan Sophie Paris dan Wardah yang sudahditunjukkan penulisyang menggambarkan perempuan, tetapi penulismelihat adanya setting yang berbeda juga disertai adanya bias gender yaituiklan Oriflame versi “Oriflame Changes Lives”Setting atau alur cerita dalam iklan Oriflame versi “OriflameChanges Lives” ini adalah di scene awal sebelum gambar masuk, munculterlebih dahulu tulisan Terinspirasi Dari kisah Nyata. Iklan versi ChangesLives milik Oriflame sendiri selalu diawali dengan tulisan tersebut.Selanjutnya masuk pada scene pertama adegan dimana seorangperempuan yang berhijab yang berlatarkan hujan di jendela. Setelah ituperempuan berhijab ini membongkar isi tasnya dan mengambil secarikbrosur mobil dan di bawah brosur mobil tersebut juga diletakkan kertasrekening bank. Di adegan ini juga terdapat voice over yang berbunyi“seperti mimpi memiliki mobil sendiri saat baru memulai karir”.

6Gambar 1.3 Cuplikan iklan Oriflame versi “Oriflame Changes Live”Sumber: “Oriflame TV”. Youtube, diakses 1 Maret 2016Di scene kedua diceritakan seorang perempuan yang sedangdigambarkan di sebuah kantor dan sedang duduk di depan komputer ataumeja kerjanya. Setelah itu perempuan ini mengambil sebuah kalender yangbergambar liburan seorang keluarga.Di scene ketiga diceritakan ada seorang ibu yang sedang berdiridi depan kasir dan membuka serta melihat isi uang yang ada di dompetnya.Di situ ibu tersebut menemani anaknya di toko buku. Sembari menunggukasir ibu ini melihat brosur paket umroh.Gambar 1.4 Cuplikan iklan Oriflame versi “Oriflame Changes Live”Sumber: “Oriflame TV”. Youtube, diakses Januari 2017

7Selanjutnya digambarkan adegan ketiga perempuan tersebutsedang fokus berbisnis produk milik Oriflame. Yang pertama perempuantersebut sedang memeluk katalog Oriflame, lalu yang kedua perempuantersebut sedang menjalankan bisnisnya di rumah sembari melihat nenekyang mengajari cucunya, lalu ada juga adegan perempuan yang berbisnismenggunakan laptop sampai larut malam dan digambarkan pula mengecekanaknya yang sudah tidur. Lalu berlanjut pada adegan perempuan yangakhirnya bisa mengajak anaknya liburan. Setelah itu ada pula perempuanyang berhasil mengantarkan orang tuanya umroh dan ada pula perempuanyang berhasil membeli mobil baru.Di iklan Oriflame Changes Live yang di tahun 2017 digambarkanpula adanya keinginan perempuan bekerja untuk memenuhi kebutuhanmulai dari membeli perabotan untuk keluarga, sampai keinginan mencariuang untuk liburan. Dari keseluruhan iklan Oriflame Changes Lives,peneliti melihat adanya bias gender pada kaum perempuan pada iklan ini.Peneliti tertarik untuk meneliti iklan Oriflame ini sendiri dikarenakan iklanyang dibuat berbeda dengan iklan-iklan kosmetik sejenis yang hanyamenampilkan perempuan dalam bekerja di domestik saja. Peneliti tertarikkarena iklan oriflame ini sendiri mengacu pada perempuan yang bisabekerja dan tidak hanya di domestik saja. Selain itu di dukungnya puladengan setiap iklan yang dibuat Oriflame selalu diawali dengan tulisan“Terinspirasi Dari Kisah Nyata”, yang meyakinkan masyarakat jika apayang ditampilkan pada iklan tersebut adalah apa yang selama ini terjadi.Para perempuan karier menciptakan gaya hidup baru di luarruang lingkup keluarga. Dewasa ini, semakin banyak perempuan merasaberusaha untuk menjadi Wanita Super, mencapai sukses dalam karier, dan

8realita bagi sebagian besar wanita pekerja adalah bahwa mereka inginsukses dalam pekerjaan sekaligus tetap mempertahankan kualitas merekayang peduli serta perhatian (Dickson, 2000:68).Peneliti melihat akan penggambaran perempuan pada IklanOriflame versi “Oriflame Changes Lives” ini sendiri lebih urusankeluarganya, mulai dari urusan keinginan untuk membeli kendaraan,berlibur bersama keluarga sampai juga harus memikirkan untuk mengantarumroh orang tua. Di iklan ini juga di gambarkan akan perempuan yang jugaharus mengurusi urusan keluarga yang berkaitan dengan urusan domestik.Prapti di dalam Ridjal pada buku Dinamika Gerakan Perempuandi Indonesia (1993:68) mengatakan tuntutan agar wanita sama di segalabidang merupakan wujud keinginannya untuk menyejahterahkan dirinya,keinginan untuk membuang beban dengan tidak ingin punya anak, sertareaksi kebencian umum terhadap laki-laki karena menindas kepentingannya.Debra di dalam Ridjal (1993:25) mengatakan kaum lelaki inginmemastikan bahwa kaum perempuan akan selalu berperan dalammelahirkan dan merawat anak-anak, dan memberikan perawatan secaraekonomik dan secara pribadi.Sehingga dengan adanya pembagian peran kerja antara laki-lakidan perempuan maka tidak heran jika memunculkan sebuah bias gender.Dan dalam bias gender itu sendiri menimbulkan ketidakadilan peran kerjaantara laki-laki dan perempuan. Adanya anggapan bahwa kaum perempuanmemiliki sifat memelihara dan rajin, serta tidak cocok untuk menjadi kepala

9rumah tangga, berakibat bahwa semua pekerjaan domestik rumah tanggamenjadi tanggung jawab kaum perempuan (Fakih, alitidakmenguntungkan wanita. Wanita dengan rumah tangganya dan laki-lakidengan kerja luarnya. Padahal tidak semua wanita mempunyai fungsi yangberjalan sempurna. Disinilah perlunya pembagian kerja yang bijaksanasehingga potensi yang dimiliki wanita tidak terbuang percuma danperempuan mampu menjadi agen perubahan sosial (Prapti,1993:70)Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkajitanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusahamencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-samamanusia. (Sobur,2013:15).Hidayat di dalam Christomy menyatakan (2004:78) semiotik jugadapat diartikan untuk teori analisis berbagai tanda (signs) dan pemaknaan(signifacation). Pada dasarnya para semiotisan melihat kehidupan sosial danbudaya sebagai pemaknaan, bukan sebagai hakikat esensial objek.Semiotik sendiri digunakan untuk mengetahui makna dibalik pesanyang di tampilkan oleh media dalam penelitian ini sendiri yaitu iklan.

10I.2 Rumusan MasalahBagaimana Konstruksi Peran Perempuan Dalam Iklan Oriflameversi “Oriflame Changes Lives”?I.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas peneliti melakukanpenelitian ini untuk memahami Konstruksi Peran Perempuan Dalam IklanOriflame versi “Oriflame Changes Lives”I.4 Batasan MasalahDalam penelitian kali ini, penulis akan membatasi penelitiannyahanya pada Iklan Oriflame versi “Oriflame Changes Lives”I.5 Manfaat PenelitianI.5.1. Manfaat Akademis:Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensipenelitian ilmu komunikasi di bidang kajian media,khususnya pada metode semiotikaI.5.2. Manfaat Praktis:Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagikebutuhan praktisi pada Iklan Oriflame versi “OriflameChanges Lives”

sedang bermain serta mengawasi anak-anak ketika bermain. Setiap scene-nya digambarkan pula perempuan tersebut sangat terlihat lemah lembut serta selalu ceria ketika sedang mengawasi anak-anak. Selain itu peneliti juga melihat iklan yang sejenis dalam iklan Wardah yang sama-sama iklan kosmetik.

Related Documents:

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

Texts of Wow Rosh Hashana II 5780 - Congregation Shearith Israel, Atlanta Georgia Wow ׳ג ׳א:׳א תישארב (א) ׃ץרֶָֽאָּהָּ תאֵֵ֥וְּ םִימִַׁ֖שַָּה תאֵֵ֥ םיקִִ֑לֹאֱ ארָָּ֣ Îָּ תישִִׁ֖ארֵ Îְּ(ב) חַורְָּ֣ו ם

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tawakal dan yang seakar dengannya disebut dalam Al-Qur'an sebanyak 70 kali dalam 31 surah, diantaranya surah Ali Imran (3) ayat 159 dan 173, an-Nisa (4) ayat 81, Hud (11) ayat 123, al-Furqan (25) ayat 58, dan . Bab pertama sebagai pendahuluan merupakan garis besar gambaran skripsi. Pada bab .

Pembangunan Rusun ASN Pemkab Malang)" dengan membuat Bab I samapi Bab V. Bab I berisi Pendahuluan, Bab II berisi Tinjauan Pustaka, Bab III berisi Metodologi Penelitian, Bab IV berisi Analisa dan Pembahasan, Bab V berisi Kesimpulan dan Saran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tugas akhir ini jauh dari sempurna.

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Ruang lingkup dan batasan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka, Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka konseptual , serta hipotesis penelitian.