HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR IUD DENGAN KECEMASAN EFEK .

3y ago
64 Views
5 Downloads
3.22 MB
107 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Kaiser
Transcription

HUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR IUD DENGANKECEMASAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI IUDDI RS DEWI SARTIKA KOTA KENDARITAHUN 2017SKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam MenyelesaikanPendidikan di Program Studi D-IV KebidananPoliteknik Kesehatan KendariOLEHYELZY JUNIASTUTIP00312013039KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARIJURUSAN KEBIDANANKENDARI2017

xi

xi

RIWAYAT HIDUPA. IDENTITAS PENULIS1. Nama: Yelzy Juniastuti2. Tempat Tanggal Lahir: Unaaha, 13 Juni 19953. Jenis Kelamin: Perempuan4. Agama: Islam5. Suku/Bangsa: Tolaki/Indonesia6. Alamat: Andonohu, BTN Kendari PermaiB. PENDIDIKAN1. TK Pembina Unaaha, Tamat Tahun 20012. SD Negeri 3 Unaaha, Tamat Tahun 20073. MTS Negeri Unaaha, Tamat Tahun 20104. SMA Negeri 1 Unaaha, Tamat Tahun 20135. Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan D-IV Kebidanan 2013sampai sekarangiv

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dapatmenyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “hubungan pengetahuanAkseptor IUD dengan kecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSUDewi Sartika Kota Kendari tahun 2017”.Dalam proses penyusunan skripsi ini ada banyak pihak yangmembantu, oleh karena itu sudah sepantasnya penulis dengan segalakerendahan dan keikhlasan hati mengucapkan banyak terima kasihsebesar-besarnya terutama kepada Ibu Arsulfa, S.Si.T, M.Keb selakuPembimbing I dan IbuWa Ode Asma Isra, S.Si.T,M.Kes selakuPembimbing II yang telah banyak membimbing sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis inginmengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Petrus, SKM. M.Kes sebagai Direktur Poltekkes Kendari.2. Ibu Halijah, SKM, M.Kes sebagai Ketua Jurusan Kebidanan PoltekkesKendari.3. Direktur Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari.4. Ibu Aswita, S.Si.T, MPH, Ibu Hasmia Naningsih, SST,M.Keb, Farming,SST, M.Keb selaku penguji dalam proposal skripsi ini.5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Politeknik Kesehatan KendariJurusan Kebidanan yang telah mengarahkan dan memberikan ilmuv

vi6. pengetahuan selama mengikuti pendidikan yang telah memberikanarahan dan bimbingan.7. Seluruh teman-teman D-IV Jurusan Kebidanan Politeknik ,dorongan,pengorbanan, motivasi, kasih sayang serta doa yang tulus dan ikhlasselama penulis menempuh pendidikan.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Olehkarena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulisharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini serta sebagai bahanpembelajaran dalam penyusunan skripsi selanjutnya.Kendari,Juli 2017Penulis

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.iHALAMAN PERSETUJUAN.iiHALAMAN PENGESAHAN.iiiRIWAYAT HIDUP ivKATA PENGANTAR .vDAFTAR ISI .viiDAFTAR TABEL.ixDAFTAR LAMPIRAN.xABSTRAK.xiBAB I PENDAHULUAN.1A. Latar Belakang.1B. Perumusan Masalah.5C. Tujuan Penelitian.5D. Manfaat Penelitian.6E. Keaslian Penelitian.6BAB II TINJAUAN PUSTAKA.8A. Telaah Pustaka.8B. Landasan Teori.44C. Kerangka Teori.47D. Kerangka Konsep.48E. Hipotesis Penelitian.48BAB III METODE PENELITIAN.49A. Jenis Penelitian.50B. Waktu dan Tempat Penelitian.50C. Populasi dan Sampel Penelitian.50D. Variabel Penelitian.51E. Definisi Operasional.51F. Jenis dan Sumber Data Penelitian.52vii

viiiG. Instrumen Penelitian.52H. Alur Penelitian.53I.Pengolahan dan Analisis Data.53BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.56A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.56B. Hasil Penelitian.63C. Pembahasan.68BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.75A. Kesimpulan.75B. Saran.75DAFTAR PUSTAKA.76LAMPIRAN

DAFTAR TABELTabel 1.Jumlah Tempat Tidur RSU Dewi Sartika Kendari Tahun2016.Tabel l 3.Karakteristik Responden.64Tabel 4.Distribusi Pengetahuan Akseptor IUD di RSU DewiSartika Tahun 2017.Tabel 5.Distribusi Kecemasan Efek Samping Kontrasepsi IUD diRSU Dewi Sartika Tahun 2017.Tabel n Efek Samping Kontrasepsi IUD di RSU DewiSartika Kota Kendari Tahun 2017.ix67

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1.Surat izin pengambilan data awal dari PoltekkesKemenkes kendariLampiran 2.Formulir persetujuan menjadi responden penelitianLampiran 3.KuesionerLampiran 4.Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi SultraLampiran 5.Surat keterangan melakukan penelitian dari RSU Dewisartika Kota KendariLampiran 6.Master tabelLampiran 7.Output analisis dataLampiran 8.Dokumentasi penelitianx

ABSTRAKHUBUNGAN PENGETAHUAN AKSEPTOR IUD DENGAN KECEMASANEFEK SAMPING KONTRASEPSI IUD DI RS DEWI SARTIKA KOTAKENDARI TAHUN 201712Yelzy Juniastuti Arsulfai Wd. Asma Isra2Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuanakseptor IUD dengan kecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSU DewiSartika Kota Kendari tahun 2017.Desain penelitian yang digunakan ialah observasional dengan rancangancross sectional. Sampel penelitian adalah PUS yang menggunakan alatkontrasepsi IUD di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari yangberjumlah 48 orang. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling.Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner untuk menilai tentangpengetahuan tentang IUD, kecemasan akan efek samping. Data dianalisisdengan uji Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pengetahuan akseptor IUDtentang IUD dan efek sampingnya dalam kategori baik, sebagian besar akseptorIUD tidak merasa cemas akan efek samping kontrasepsi IUD. Ada hubunganpengetahuan akseptor IUD dengan kecemasan efek samping kontrasepsi IUD(p 0,009; X2 13,5).Kata kunci : pengetahuan, kecemasan, IUD12Mahasiswa Prodi D-IV Kebidanan Poltekkes KendariDosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kendarixi

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangJumlah penduduk yang besar merupakan salah satu masalahglobal di dunia. Permasalahan ini dapat menjadi beban negara dalampembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu upayayang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal tersebutadalah program keluarga berencana (KB). Program KB mempunyaiarti penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera,disamping program kesehatan dan pendidikan (BKKBN, 2013).Penggunaan KB telah meningkatkan di banyak bagian duniaterutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrikaterutama metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), walaupunpeningkatannya tidak signifikan, yaitu dari 54% pada tahun 1990meningkat menjadi 57,4% pada tahun 2014 (WHO, 2014). Hal iniberbanding terbalik dengan penggunaan kontrasepsi di Indonesia.Penggunaan kontrasepsi di Indonesia sebesar 7.059.953peserta, dengan persentase pengguna suntikan sebanyak 3.444.153peserta (48,78%), pil sebanyak 1.859.733 peserta (26,34%), implantsebanyak 656.047 peserta (9,29%), IUD sebanyak 348.134 peserta(7,78%), kondom sebanyak 423.457 peserta (6,00%). MOW sebanyak108.980 peserta (1,54%), MOP sebanyak 9.375 peserta (0,26%)1

2(BKKBN, 2013). Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwapenggunaan non metode kontrasepsi jangka panjang (Non MKJP)sangat mendominasi yaitu sebesar 79,71%, sedangkan penggunaMKJP hanya seperti IUD, MOW, MOP dan implant hanya sebesar20,29% (BKKBN, 2013).Penggunaan kontrasepsi di Sulawesi Tenggara terdiri darisuntik sebesar 47,5%, Pil sebesar 37,7%, Implant sebesar 6,7%,Kondom sebesar 6,2%, IUD sebesar 1,2%, MOW sebesar 0,5%, MOPsebesar 0,2% (Dinkes Sultra, 2016). Berdasarkan data tersebut dapatdilihat bahwa penggunaan non metode kontrasepsi jangka panjang(Non MKJP) sangat mendominasi dibandingkan pengguna MKJPhanya seperti IUD, MOW, MOP.Upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan MKJPbagipasangan usia subur (PUS) telah dituangkan dalam rencanapembangunan jangka panjang bidang kependudukan dan KB ijakanmencakup aspek pelayanan (suplay side) dan penggerakan (demandside). Strategi yang dikembangkan adalah meningkatkan kemudahanmendapatkan pilihan dan pelayanan KB metode MKJP terutamakontrasepsi IUD (Diah, 2011). Walapun upaya ini telah terlaksana,namun penggunaan alat kontrasepsi MKJP khususnya IUD masihrendah.

3Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan alatkontrasepsi IUD adalah faktor kecemasan akan efek sampingsehingga dapat mempengaruhi perilaku akseptor. Hasil penelitianAnggara (2015) menyatakan bahwa ada hubungan kecemasandengan pemilihan kontrasepsi IUD. Demikian pula hasil penelitianKatz (2011) menyatakan rendahnya pemakaian metode kontrasepsijangka panjang terutama IUD karena adanya rumor dan mitos yangkurang baik tentang metode kontrasepsi enggerakan perilaku seseorang, baik normal maupun menyimpang.Dampak negatif dari kecemasan adalah terjadinya drop out danketidaknyamanan dalam penggunaaan IUD. Tingkatkecemasandipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait meliputi hal berikut(Stuart dan Sundeen, 2015): potensi stresor, maturasi (kematangan),status pendidikan dan status ekonomi, tingkat pengetahuan, keadaanfisik, tipe kepribadian, sosial budaya, lingkungan atau situasi, usia,jenis kelamin. Bernadus (2012), juga menyatakan bahwa terdapatbeberapa faktor yang berhubungan dengan kecemasan terhadap efeksamping penggunaan IUD antara lain pengetahuan, pendidikan, umur,pekerjaan, informasi, ekonomi, dan persetujuan pasangan.Pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi yangdapat mempengaruhi perilaku PUS dalam pemilihan alat kontrasepsi.Pasangan usia subur yang memiliki pengetahuan baik tentang

4kontrasepsi IUD dapat menghilangkan kecemasan dalampenggunaan kontrasepsi IUD, sedangkan yang memiliki pengetahuanyang kurang baik dapat menambah kecemasan (Bobak, 2015). atkontrasepsi IUD. Penelitian yang dilakukan oleh Bernadus (2012),juga menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungandengan minat ibu terhadap penggunaan IUD antara lain pengetahuan,pendidikan, umur, pekerjaan, informasi, ekonomi, dan persetujuanpasangan.Calon akseptor maupun akseptor KB harus mengetahui efeksamping maupun tanda bahaya dari metode kontrasepsi yangdipakainya, terutama akseptor KB IUD. Hal ini diperlukan agarakseptor mampu memecahkan masalah yang berhubungan denganpenatalaksanaan efek samping dari KB dan terhindar dari gejalagejala kecemasan dan salah penyesuaian diri. Pengetahuan jugamerupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelestarian pesertaKB (Hartono, 2014).Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit DewiSartika Kendari diperoleh data terjadinya penurunan penggunaankontrasepsi IUD. Pengguna kontrasepsi IUD pada tahun 2014sebanyak 189 peserta menurun menjadi 169 peserta pada tahun 2015dan menurun lagi menjadi 141 peserta pada tahun 2016 (RS Dewi

5Sartika, 2017). Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunanjumlah akseptor IUD adalah kurangnya pengetahuan tentang IUD danadanya kecemasan tentang efek samping IUD. Hasil wawancara pada10 akseptor IUD diperoleh data bahwa dari 10 akseptor, terdapat 6akseptor IUD (60%) yang kurang mengetahui tentang IUD danterdapat 8 akseptor IUD (80%)yang merasa cemas akan efeksamping IUD.Berdasarkan latar belakang tersebut sehingga penulis tertarikuntuk meneliti tentang hubungan pengetahuan akseptor IUD dengankecemasan efek samping di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun2017.B. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalahpenelitian adalah apakah ada hubungan pengetahuan akseptor IUDdengan kecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSU DewiSartika Kota Kendari tahun 2017 ?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui hubungan pengetahuan akseptor IUD dengankecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSU Dewi SartikaKotaKendaritahun2017.

62. Tujuan Khususa. Mengetahui pengetahuan akseptor IUD di RSU Dewi SartikaKota Kendari tahun 2017.b. Mengetahui kecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSUDewi Sartika Kota Kendari tahun 2017.c. Menganalisis hubungan pengetahuan akseptor IUD dengankecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSU DewiSartika Kota Kendari tahun 2017.D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Bagi Akseptor IUDUntuk menambah wawasan akseptor IUD tentang pengetahuanmengenai IUD dengan kecemasan efek samping kontrasepsi IUDsehingga dapat mengurangi angka kegagalan penggunaan alatkontrasepsi IUD.2. Manfaat Bagi Rumah SakitDapat mengetahui hubungan pengetahuan tentang IUD dengankecemasan efek samping kontrasepsi IUD sehingga penggunaalat kontrasepsi IUD dapat lebih meningkat.3. Manfaat Bagi Peneliti njutnya.

7E. Keaslian PenelitianPenelitian yang dilakukan oleh Anggara (2015) yang berjudulhubungan tingkat kecemasan akseptor dengan pemilihan kontrasepsiIUD (intra uterine device) di PKD Kamongan Srumbung Magelangmenyatakan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan akseptordengan pemilihan kontrasepsi IUD. Perbedaan penelitian Anggara(2015) dengan penelitian ini adalah variabel penelitian, jumlah sampeldan lokasi penelitian.Variabel penelitian pada penelitian Agustiningrum adalahkecemasan tentang efek samping kontrasepsi IUD dan hormonal,pemilihan alat kontrasepsi, jumlah sampel sebanyak 38 responden, ,lokasi penelitian di Magelang. Perbedaan dengan penelitian ini yaituvariabel penelitian adalah pengetahuan tentang IUD, kecemasan efeksamping kontrasepsi IUD, jumlah sampel sebanyak 48 responden, lok

8BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka1. Tinjauan Tentang Kecemasana. Pengertian KecemasanCemas dalam bahasa latin “anxius” dan dalam bahasa Jerman“angst” kemudian menjadi “anxiety” yang berarti kecemasan, merupakansuatu kata yang dipergunakan oleh Freud untuk menggambarkan suatuefek negatif dan keterangsangan. Cemas mengandung arti pengalamanpsikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami setiap orang dalamrangka memacuindividu untuk mengatasi masalah yang sedangdihadapi sebaik–baiknya (Hawari, 2014).Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan(affectiv) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiranyang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalammenilai realitas (Reality Testing Ability), kepribadian masih tetap utuh,perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas – batas normal. Adasegi yang disadari dari kecemasan itu sendiri seperti rasa takut, tidakberdaya, terkejut, rasa berdosa atau terancam, selain itu juga segi–segiyang terjadi di luar kesadaran dan tidak dapat menghindari perasaan yangtidak menyenangkan (Jadman, 2015).Cemas atau ansietas merupakan reaksi emosional yang timbuloleh penyebabyangtidakspesifik8yangdapatmenimbulkan

9perasaantidak nyaman dan merasa terancam. Keadaan emosi inibiasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif yang tidakdiketahui secara khusus penyebabnya. Cemas berbeda dengan takut,seseorang yang mengalami kecemasan tidak dapat mengidentifikasikanancaman. Cemas dapat terjadi tanpa rasa takut namun ketakutan tidakterjadi tanpa kecemasan (Kaplan & Sadock, 2015).b. Teori Predisposisi dan Presipitasi KecemasanBeberapa teori yang mengemukakan faktor pendukung terjadinyakecemasan menurut Stuart dan Sundeen (2015) antara lain:1). Teori PsikoanalitikMenurut pandangan psikoanalitic, kecemasan terjadi karenaadanya konflik yang terjadi antara emosional elemen kepribadianyaitu id, ego dan super ego. Idmewakili insting,super egomewakili hati nurani, sedangkan ego mewakili konflik yang terjadiantara kedua elemen yang bertentangan.Dantimbulnyamerupakan upaya dalam memberikan bahaya pada elemen ego.2).Teori InterpersonalMenurut pandangan interpersonalkecemasantimbul dariperasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakaninterpersonal.

103).Teori BehaviourBerdasarkan teoribehaviour(perilaku),kecemasanmerupakan produk frustrasi yaitu segala sesuatu yang mengganggukemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.4).Teori Prespektif keluargaKajian keluarga menunjukkan polainteraksiyang terjadididalam keluarga kecemasan menunjukkan adanya interaksi yangtidak adaptif dalam sistem keluarga.5).Teori Prespektif BiologisKesehatan umum seseorang menurut pandangan biologismerupakan faktor predisposisi timbulnya kecemasan.Menurut Stuart & Sundeen (2015) faktor pencetus (presipitasi)yang menyebabkan terjadinya kecemasan antara lain:a. Ancaman terhadap Integritas biologi gkronisyangmengakibatkan invaliditas dapat menyebabkan stres pada diriseseorang, misalnya : penyakit jantung, hati, kanker, stroke danHIV/AIDS.2) Trauma fisik3) Pembedahan

11b. Ancaman terhadap Konsep Diri seperti:Proses kehilangan, perubahan peran, perubahan lingkungan,perubahan hubungan dan Status sosial ekonomi.c. Faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasanTingkat kecemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yangterkait meliputi hal berikut (Stuart dan Sundeen, 2015):1). Potensi stresorStresor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yangmenyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehinggaorang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diriuntuk menanggulanginya.2). Maturasi atangankepribadian sehingga akan

untuk meneliti tentang hubungan pengetahuan akseptor IUD dengan kecemasan efek samping di RSU Dewi Sartika Kota Kendari tahun 2017. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah apakah ada hubungan pengetahuan akseptor IUD dengan kecemasan efek samping kontrasepsi IUD di RSU Dewi

Related Documents:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR SUNTIK 3 BULAN DENGAN EFEK SAMPING KB SUNTIK DI BPS DINI MEILANI . Dengan pendekatan cross sectional dan metode penelitian yang dipakai adalah survey analitik Dari penelitian ini didapatkan hasil adanya pengaruh antara pengetahuan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya yang dimiliki oleh ibu dalam memilih

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan prevalensi Tabel 3 Hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang penyakit DHF dengan prevalensi penyakit DHF di Desa Kedung Kendo Kecamatan Candi, Juni 2010 Tingkat Pengetahuan penyakit Prevalensi penyakit DHF Ada Kejadian Tidak ada kejadian N % N % Baik 6 2,2 % 83 30,6 .

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

ibu. Hubungan antar variabel yang diteliti serta pengaruh variabel perancu dianalisis dengan model analisis regresi logistik ganda, dengan menggunakan program SPSS v. 15. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi anak balita dengan pengetahuan, sikap, maupun perilaku ibu (pengetahuan OR 17.02,

3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan melaksanakan antenatal care Tabel 3. Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan melaksanakan antenatal care Hasil pengamatan dari 46 responden dengan uji korelasi Chi- Square diperoleh

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

Step-by-step learning in playing and reading, starting from absolute scratch Performance pieces in a range of styles from classical and folk through to jazz A helpful and stimulating CD with recordings of the pieces together with many ‘play-along’ tracks and aural development exercises Explanation of music theory Warm-up exercises Even more performance pieces for each .