KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA ANAK BERKEBUTUHAN .

3y ago
18 Views
3 Downloads
3.36 MB
92 Pages
Last View : 3m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Randy Pettway
Transcription

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGA ANAKBERKEBUTUHAN KHUSUS(Studi Kasus Pada Keluarga Berkebutuhan khusus di Desa Tropodo KecamatanWaru Kabupaten Sidoarjo)SKRIPSIDiajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya GunaMemenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi(S.I.KOM.) Dalam Bidang Ilmu KomunikasiOleh:LULUK ROHMATUNNIM. B96214128UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYAFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIJURUSAN KOMUNIKASIPROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI2018

ii

iii

iv

v

viABSTRAKLuluk Rohmatun, B96214128, 2018. Komunikasi Interpersonal Dalam KeluargaABK (Studi Kasus Pada Keluarga Berkebutuhan khusus di Desa Tropodo,Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo). Skripsi Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Keluarga, Berkebutuhan khususFokus kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi padakeluarga Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Desa Tropodo No. 79 RT 08 RW01, Kec. Waru Kab. Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifkualitatif yang berfungsi untuk mendeskripsikan pola hubungan yang terjalindalam keluargaABK. Sementara pendekatan yang digunakan dalam penelitian inifenomenologi, yang berfungsi untuk menggali informasi berdasarkan padapengalaman-pengalaman pribadi para informan dalam berkomunikasi dilingkungan keluarga.Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa ABK menggunakan beberapa caradalam berkomunikasi. Di antaranya berkomunikasi dengan tatap muka,berkomunikasi dengan bahasa isyarat,berkomunikasi dengan bahasa tulis, danberkomunikasi dengan alat peraga. Selain itu ABK juga memiliki kecenderungandalam berkomunikasi. Di antaranya, ABK cenderung mengulang kata, tata bahasaABK cenderung tidak terstruktur dengan baik, ABK cenderung menunjukkanreaksi wajah dalam berkomunikasi, serta pembendaharaan kata ABK cenderungterbatas. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian di atas, yakni ABKmenggunakan pola komunikasi diadik dalam berkomunikasi, ABK menggunakanpola komunikasi triadik dalam berkomunikasi, dan ABK menggunakan polakomunikasi total dalam berkomunikasi.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viiDAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iPERNYATAAN KEASLIAN KARYA . iiPERSETUJUAN PEMBIMBING . iiiPENGESAHAN TIM PENGUJI . ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN .vKATA PENGANTAR . viABSTRAK . viiDAFTAR ISI . viiiDAFTAR TABEL . xiDAFTAR GAMBAR . xiDAFTAR BAGAN . xiBAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .1B. Rumusan Masalah .6C. Tujuan Penelitian .6D. Manfaat Penelitian .6E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu .6F. Definisi Konsep .9G. Kerangka Pikir Penelitian .12H. Metode Penelitian.131. Pendekatan dan Jenis Penelitian.132. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian .153. Jenis dan Sumber data .164. Tahap-tahap Penelitian .175. Teknik Pengumpulan Data .216. Teknik Analisis Data .227. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .24I. Sistematika Pembahasan. .25digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

viiiBAB II: KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KELUARGAA. Kajian Pustaka. .271. Komunikasi Interpersonal. .272. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal. .28a. Sumber/Komunikator. .28b. Encoding. .29c. Pesan. .29d. Saluran.29e. Penerima/Komunikan. .30f.g.h.i.Decoding. .30Respon. .31Gangguan/Noise. .31Konteks Komunikasi. .323. Pesan Verbal.324. Pesan Nonverbal.33a. Bahasa Tubuh. .33b. Sentuhan. .34c. Paralanguage. .34d. Penampilan Fisik. .35e. Ruang dan Jarak. .355. Jenis Hubungan Dalam Komunikasi Interpersonal. .35a. Hubungan Diadik dan Triadik.37b. Hubungan Sosial dan Hubungan Berdasarkan Tugas. .38c. Hubungan Jangka Pendek dan Hubungan Jangka Panjang. .39d. Hubungan selintas dan Hubungan Intim. .40e. Hubungan Keluarga. .41B. Kajian Teori Interaksionisme Simbolik. .451. Latar Belakang Teori Interaksionisme Simbolik. .452. Tema dan Asumsi Teori Interaksionisme Simbolik. .46a. Pentingnya Makna bagi Perilaku Manusia. .47b. Pentingnya Konsep Diri. .49c. Hubungan antara Individu dan Masyarakat. .51digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ixBAB III: DATA LAPANGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADAKELUARGA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSA. Deskripsi Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian. .531. Deskripsi Subyek Penelitian. .532. Deskripsi Obyek Penelitian. .583. Deskripsi Lokasi Penelitian.59B. Deskripsi Data Penelitian. .61BAB IV: ANALISIS POLA KOMUNIKASI PADA KELUARGA ANAKBERKEBUTUHAN KHUSUSA. Analisis Data. .73B. Konfirmasi Temuan dengan Teori. .76BAB V: PENUTUPA. Kesimpulan . .79B. Rekomendasi. .80DAFTAR PUSTAKABIODATA PENELITILAMPIRAN-LAMPIRANdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

xDAFTAR TABELTabel 1.1 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu .7Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu .8Tabel 3.1 Daftar Subyek Penelitian .15DAFTAR GAMBARGambar 1.1 Bahasa Isyarat Abjad .67Gambar 2.1 Screenshot Percakapan Orang tua Dengan ABK .71Gambar 3.1 Screenshot Percakapan Peneliti Dengan ABK .74DAFTAR BAGANBagan 1.1 Kerangka Pikir Penelitian .12digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahSalah satu indikasi bahwa manusia sebagai makhluk sosial adalahperilaku komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri,pasti membutuhkan orang lain. Dari lahir hingga ke liang lahat, manusiacenderung memerlukan bantuan orang lain (tidak terbatas keluarga,saudara, teman, dll.) kecenderungan ini dapat dilihat dalam kehidupansehari-hari yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan manusia selaluberhubungan dengan orang lain.Sebagai makhluk sosial pula manusia akan selalu berkeinginan untukberbicara, bertukar gagasan, mengirim dan menerima informasi, berbagipengalaman, bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhanhidup, dan sebagainya. Adanya aktivitas-aktivitas dalam kehidupan socialmenunjukkanbahwa manusia mempunyai naluri untuk hidup bergauldengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu yang paling mendasardalam kebutuhan hidup manusia, di samping kebutuhan akan afeksi(kebutuhan akan kasih saying), inklusi (kebutuhan akan kepuasan), dancontrol (kebutuhan akan pengawasan). Dalam pemenuhan kebutuhankebutuhan hidup tersebut akan mendorong manusia untuk melakukaninteraksi dengan sesamanya. Baik untuk mengadakan kerjasama maupununtuk melakukan persaingan.1digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2Dalam kehidupan manusia salah satu jenis komunikasi yangfrekuensinya terjadi cukup tinggi adalah komunikasi interpersonal ataukomunikasi antarpribadi. Bentuknya bermacam-macam, misalnya sekedarbertegur sapa, bertukar pikiran, diskusi, koordinasi, negosiasi, ggapanbahwakomunikasi interpersonal itu mudah dilakukan, semudah makan danminum.1Komunikasi interpersonal sendiri didefinisikan sebagaikomunikasi yang terjadi pada basis tertentu dengan sejumlah partisipantertentu. komunikasi interpersonal terjadi antara dua orang ketika merekamempunyai hubungan yang dekat sehingga mereka bisa segeramenyampaikan umpan balik segera dengan banyak cara.Bentuk komunikasi interpersonal dapat berupa komunikasi verbal dannon verbal. Berbicara mengenai komunikasi verbal tak lepas denganbahasa. Bahasa adalah kode dimana gagasan atau ide tentang dunia ataulingkungan sekitar diwakili oleh seperangkat simbol yang telah disepakatibersama guna mengadakan komunikasi. Namun komunikasi verbalbukanlah satu-satunya cara untuk menjalin relasi interpersonal. Dalamkeseluruhan komunikasi manusia, komunikasi non verbal hanya mendapatporsi 35 %. Banyak orang yang tak sadar bahwa bahasa itu terbatas. Diantaranya keterbatasan jumlah kata untuk mewakili obyek, kata-kata yangbersifat ambigu dan kontekstual, kata-kata yang mengandung bias budaya,dsb. Dari keterbatasan-keterbatasan tersebut disinilah peran komunikasinon verbal. Komunikasi non verbal berupa bahasa isyarat tubuh. di saat1Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal,( Yogyakarta: Graha ILmu, 2011), hlm. 3.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3seseorang tak mampu menyampaikan komunikasi melalui bahasa verbal,mereka menggunakan bahasa isyarat untuk menggantikannya.2Dewasa ini telah berkembang sistem pembelajaran dalam kajian ilmuPendidikan Luar Biasa (SLB), yakni komunikasi total yang diadopsi darikajian ilmu komunikasi. Komunikasi Total sebagai bagian dari integritasdua model komunikasi, yakni komunikasi verbal dan non verbal. Dentonmemberikan batasan sebagai berikut: komunikasi total mencakup seluruhspektrum modus berbahasa; gerak-gerik yang dibuat anak, bahasa isyarat,wicara, bahasa ujaran, ejaan jari, membaca dan menulis. Komunikasi totalmelibatkan pengembangan sisa pendengaran untuk peningkatan wicaradan bahasa ujaran melalui penyesuaian penggunaan alat bantu )memilikiketerbatasan dalam pendengaran mereka. Sehingga mengakibatkanketerbatasan pula dalam kemampuan berbicaranya. Pada ABK, tidak dapatberbicara bukan dikarenakan lisan tersebut bermasalah melainkan karenaanak tidak mendengar. Maka anak tidak mengerti atau kurang memahamiaturan bahasa atau lambang-lambang yang dikonsumsi di lingkungansekitar mereka. Mereka tidak mengenal nama-nama benda yang digunakandalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka mengalami kesulitan untukberkomunikasi. ABK menggunakan sistem komunikasi total sebagaibagian dari pembelajaran untuk melatih kemampuan berbicara mereka.2Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2005), hlm. 314.3Suparno, Komunikasi Total, (Yogyakarta: Institut Keguruan dan Pendidikan, 2007), hlm. 18.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat ABK, dimana anaklebih banyak berinteraksi dengan anggota keluarga yang dapat menerimasegala kekurangannya. Komunikasi yang efektif merupakan salah satu halpenting yang dibutuhkan dalam sebuah keluarga. Bukan tanpa alasan,keluarga menjadi kelompok sosial pertama dan tempat belajar sebagaimahluk sosial. Konsep diri anak pun dapat terbentuk dari komunikasitersebut. Apakah pribadinya bisa lebih terbuka, fleksibel, dan ramah.Sebagai lingkungan terdekat anak, keluarga sangatlah berperan pentingdalam perkembangan konsep diri mereka. Hubungan komunikasiinterpersonal yang baiklah yang mampu mengantarkan anak menjadipribadi yang diharapkan.Dalam penelitian ini, peneliti tergerak untuk mengkaji komunikasiinterpersonal ABK di lingkungan keluarganya. Sebagai keluarga harusnyamemberi dukungan terhadap anak, dan menerima serta memahami segalakekurangan anak. Pada konteks penelitian ini, peneliti fokus pada satukeluarga yang berlokasi di Desa Tropodo No. 79 RT 01 RW 08, Kec.Waru, Kab. Sidoarjo. Tepatnya keluargaBapak Jonny dan Ibu Irah,mereka memiliki lima anak normal dan dua ABK. Dalam penelitian iniABK adalah anak yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran.Sebutan kedua ABK tersebut yakni Abhi dan Rio. Abhi dan Rio berumursebaya, kini mereka duduk di kelas II SMP. Sebagai anak yang memilikiketerbatasan tentu saja mereka memiliki perbedaan dengan anak normaldalam hal berkomunikasi.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5ABK memiliki keterbatasan dalam mendengar, hal ini memengaruhipola perkembangan bahasa mereka. Akibatnya ABK juga mengalamiketerlambatan dalam berbahasa. Pada umumnya ABK tidak dapatberbicara secara lancar layaknya anak normal. Artikulasinya tidak jelasdan tata bahsanya tidak terstruktur. Sebagai keluarga orang tua berperanpenting dalam tumbuh kembang anak, apa lagi dengan ABK yang harusdiberi perhatian yang khusus pula. Keluarga adalah sebaik-baiknya tempatkembali. Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan konsep diriABK. Pendidikan serta pengajaran seorang anak bertumpu padabagaimana keluarga memperlakukannya. Pembiasaan sejak dini sangatlahberpengaruh pada tumbuh kembang ABK.Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin menggali lebih dalamtentang pola-pola komunikasi yang terbentuk di lingkungan keuarga ABK.Sebagai anak yang memiliki keterbatasan mendengar dan berbicara, polapola seperti apakah yang digunakan ABK untuk tetap dapat berkomunikasidengan orang tua. Serta kebiasaan-kebiasaan seperti apa yang dibentukorang trua dengan ABK untuk menjalin komunikasi yang efektif.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6B. Rumusan MasalahBagaimana pola komunikasi pada keluarga ABKdi Desa Tropodo No.79 RT 08 RW 01, Kec. Waru Kab. Sidoarjo?C. Tujuan PenelitianUntuk memahami pola komunikasi pada keluarga ABK di DesaTropodo No. 79 RT 08 RW 01, Kec. Waru Kab. Sidoarjo.D. Manfaat Penelitian1. TeoritisSecara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagipengembangan ilmu komunikasi. Serta dapat dijadikan landasan untukmemperkaya wawasan tentang komunikasi .2. PraktisSecara praktis, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi masyarakatpada umumnya. Terutama pada para keluarga untuk menjalin komunikasiyang baik dengan anak, untuk membentuk konsep diri anak sesuai denganyang diharapkan.E. Kajian Hasil Penelitian TerdahuluTerdapat penelitian terdahulu yang telah membahas mengenai temayang memiliki kemiripan dengan tema pada penelitian ini. Hal tersebutdapat menjadi pendukung dalam penelitian ini. Maka dari itu, peneliti disini mencantumkan dua penelitian terdahulu yang hampir serupa untukmemperkuat pandangan dalam penelitian. Berikut adalah bagan penelitiankualitatif yang memiliki kemiripan dengan penelitian di sini.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7Tabel 1.1Kajian Hasil Penelitian TerdahuluNama PenelitiParadita PrasetyaJudul/ Jenis KaryaPerilaku Komunikasi Orang Tua dan KonsepDiri AnakTahun Pembuatan2014Metode PenelitianKualitatifRumusan Masalah-Bagaimana perilaku komunikasiorang tua terhadap ABK?-Bagaimana perkembangan konsep diriABK?Hasil Penelitian-Perlaku komunikasi yang dilakukanoleh orang tua terhadap ABK meliputikomunikasi verbal dan nonverbal .-Terdapatperbedaansikapyangterbentuk karena perbedaan usia, jeniskelamin dan dimana mereka tinggal.Anak perempuan cenderung menjadimanja dan sangat pemalu tetapi anaklaki-lakijustrumemilikisikapmelawan terhadap orang tuanya.Tujuan Penelitian-Untuk memahami bagaimana perilakukomunikasi orang tua dengan ABK.-untuk mengeta

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Keluarga, Berkebutuhan khusus Fokus kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi pada keluarga Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Desa Tropodo No. 79 RT 08 RW 01, Kec. Waru Kab. Sidoarjo.

Related Documents:

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mendorong kesetaraan gender dalam keluarga melalui kemitraan peran gender karena kesetaraan gender dalam relasi keluarga merupakan salah satu pondasi dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Kemitraan peran gender antara suami istri dalam

E. Pola Komunikasi Dalam Keluarga . 1 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.1. 14 Salah satu komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam berinteraksi di dalam rumah tangga yakni dengan

Modul e-learning Universitas Budi luhur Pengantar Ilmu komunikasi 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Dr. Nawiroh Vera, M.Si. POKOK BAHASAN 1. Definisi-definisi komunikasi, 2. Karakteristik komunikasi, 3. Prinsip-prinsip Komunikasi, 4. Elemen-elemen komunikasi, 5. Fungsi komunikasi DEKRIPSI SINGKAT Mengapa manusia perlu berkomunikasi?

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

ANAK MEMBACA DINI Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak. Situasi akrab dan informal di rumah dan di KB atau TK merupakan faktor yang kondusif bagi anak untuk belajar. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan serta dapat diatur. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah .

Majalah anak adalah majalah yang berisi bacaan yang ditujukan untuk anak-anak. Mengacu pada pandangan Huck, Hepler dan Hickman (dalam Sumardi, 2003:136) yang menyebutkan bahwa bacaan anak mempunyai ciri esensial berupa penggunaan sudut pandang anak dalam menghadirkan informasi, maka majalah anak berbahasa Jawa yang dimaksud, baik dari

Reference list The reference list must have the title word References, which should capitalised, in bold and centred. The reference list should contain full details of all the sources mentioned in your text, arranged alphabetically by surname of first author. List entries should be double-spaced (both within and between entries), and the first line of each reference is flush left with .