ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH DAN REMBESAN .

3y ago
55 Views
2 Downloads
479.46 KB
18 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Jenson Heredia
Transcription

ANALISIS STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH DAN REMBESAN PADAEMBUNG BABADAN, DESA GIRIKERTO, KEC. TURI, KAB. SLEMAN,YOGYAKARTAAriyani, N1), Asrulfa, Y.D2)1)Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakartae-mail : niknok@yahoo.com2)Alumni S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Kristen Immanuel YogyakartaABSTRACTRetaining wall construction is built to withstand the land that lies behind it due tolateral soil pressure. Retaining wall can be safely said to have been taken into accountwhen the safety factor, both to the danger of shifting, the danger of the overthrow, thedecline in carrying capacity of the soil, and fracture. This research will re-calculate thestability of the retaining wall on the job increased Babadan ponds Turi district. Retainingwall in this work included in this type of retaining wall in the form of rigid wall, thestability of the wall is obtained from its own weight of the wall construction. Re-calculationwas conducted aiming to determine the stability of the retaining wall against the danger ofthe overthrow, shift, carrying soil and seepage under the retaining wall and its influence onthe style of uplift and piping hazard.From analysis of obtained results that the retaining wall with normal waterconditions, the safety factor against the dangers of the overthrow, distorting and barryingcapacity of eligible defined, except on Type II safety factor does not qualify. Type IIretaining wall is not safe due to the wall is too high and the wall at the back of the slopedwhile in Type III with the same width of the foundation wall is not high compared with theType II and on the back wall is made up so it is safe. If the retaining wall without any waterto the danger of the overthrow of the stability and carrying capacity of not achieving thespecified safety factor. With the width of the foundation are less wide, it causes the value ofeccentricity is outside the body retaining wall so that the resulting stability of the carryingcapacity of the soil is not safe. While the stability against the danger of distorting theretaining wall Type I, II and III is safe, is due to the factor of cohesion of the soil at thebase of the foundation. From these results the authors provide an alternative dimensionthat is safe retaining wall against the danger of the overthrow, shift and to carryingcapacity of the soil. In addition, the amount of seepage discharge is q 2.65 x 10-4m3/det/m or 22.9 m3/hari/m. On the retaining wall does not occur piping and secureagainst uplift pressure.At work in the field dimensions are not safe when there is no water remains alwaysdone because it is expected ponds filled with water and with it the retaining wall willremain safe. But basically the retaining wall should be safe both on an empty no water orno water, so the wall does not collapse and result in losses. Meanwhile, to cope with theresulting reduction in the volume of seepage ponds bin, it can be made water-resistantfloor coating along the retaining wall or just a few meters as needed.Key words: Retaining wall, stability, safety factor, seepageMajalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201215

I. PENDAHULUANUntuk mencegah keruntuhan tanah akibat tekanan tanah lateral (horizontal), maka,perlu dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah yang terjadi kebocoran mendorongpenulis untuk meninjau ulang stabilitas dinding penahan tanah pada pekerjaan peningkatanembung Babadan di kecamatan Turi. Dinding penahan tanah pada pekerjaan ini termasukdalam jenis dinding penahan tanah berupa struktur kaku (Rigid wall), dengan kestabilandinding diperoleh dari berat sendiri konstruksi dinding tersebut.Pada perencanaan ini akan dihitung ulang stabilitas dinding penahan tanah padaembung Babadan terhadap bahaya penggulingan, penggeseran, daya dukung tanah danrembesan di bawah dinding penahan tanah. Rembesan akan berakibat terjadinya gayaangkat ke atas (uplift) pada permukaan bidang runtuh dan pada dasar pondasi dindingpenahan serta berakibat berkurangnya tekanan tanah pasif di depan dinding penahan tanah.Selain itu juga dinding penahan tanah perlu ditinjau stabilitas terhadap bahaya piping.Stabilisis dinding penahan tanah dipengaruhi oleh tekanan tanah lateral, aliran airdan stabilitas daya dukung tanah pondasi pada dinding penahan tanah. Untuk kepentinganitu maka rumusan masalahnya apakah dinding penahan tanah tersebut aman terhadap gayagaya yang bekerja dan solusi apa jika tidak terjadi keamanan pada dinding penahan tanah.Selain itu apakah terjadi gaya ke atas (uplift) pada dasar pondasi, serta apakah dindingpenahan tanah aman terhadap bahaya piping.Tinjauan yang dilakukan menyangkut stabilitas terhadap bahaya penggulingan,penggeseran, gaya-gaya yang bekerja, stabilitas terhadap keruntuhan, dan daya dukungatau tekanan pada tanah dasar fondasi. Selain itu juga, tinjauan dilakukan terhadapbesarnya rembesan di bawah dinding penahan tanah. Analisa stabilitas ditinjau padakondisi tidak ada air dan pada kondisi air normal dengan dimensi dinding penahan tanahsesuai dengan gambar kerja embung Babadan.II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Dinding Penahan TanahDinding penahan tanah adalah suatu bangunan yang berfungsi untukmenstabilkan kondisi tanah tertentu pada umumnya dipasang pada daerah tebing yang labil.Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan mortar, pasangan batu kosong, beton,Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201216

kayu dan sebagainya. Dinding penahan tanahmerupakan suatu struktur yangdirencanakan dan dibangun untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan olehtanah urug atau tanah asli yang labil, sehingga dinding penahan tanah aman terhadappergeseran, penggulingan dan keruntuhan kapasitas dukung tanah.2.2. Tekanan Tanah Aktif dan PasifKonsep tekanan tanah aktif dan pasif sangat penting untuk masalah-masalah padastabilitas tanah, pemasangan batang-batang penguat pada galian, desain dinding penahantanah dan lain sebagainya. Permasalahan disini adalah untuk menentukan faktor keamananterhadap keruntuhan yang di sebabkan oleh gaya lateral. Pemecahan diperoleh denganmembandingkan gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah, yaitu gaya-gayayang cenderung menggulingkan dan menggeser. Untuk gaya-gaya yang cenderungmelawanmisalnya berat sendiri dari konstruksi dinding penahan tanah yang bekerjavertikal sehingga dapat menghambat gaya lateral atau gaya yang bekerja horizontal. Gaya-hc 2.cY.vkahHhcgaya yang bekerja pada dinding penahan tanah dapat dilihat pada Gambar 2.1. dibawah ini.H.Y. kp (b 1 )2.c.vka (b2)(b 1 )-(b 2 )bGambar 2.1. Gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah2.3. Stabilitas Dinding Penahan TanahTekanan tanah dan gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah sangatmempengaruhi stabilitas dinding penahan tanah itu sendiri. (Suryolelono, 1994). Analisisyang perlu dilakukan pada konstruksi dinding penahan tanah adalah:Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201217

a. Stabilitas terhadap bahaya gulingKestabilan struktur terhadap kemungkinan terguling dihitung denganpersamaan berikut :SF ML 1,5MG . . (2.1)dengan :ML Jumlah dari momen yang mencegah struktur terguling (melawan) dengan titik pusatputaran di titik 0. ML merupakan momen yang disebabkan oleh gaya vertikaldari struktur dan momen pasif.MG Jumlah dari momen yang mengguling struktur dengan titik pusat putarandi titik 0. MG disebabkan oleh tekanan tanah aktif dan beban yang bekerjapada dinding penahan tanah.b.Stabilitas terhadap bahaya momen jugamenimbulkan gaya dorong sehingga dinding akan bergeser. Perlawanan terhadap gayadorong ini terjadi pada bidang kontak antara tanah dasar pondasi. (Suryolelono, 1994).SF 2.4.a.Gaya Lawan 1,5Gaya Dorong . . (2.2)Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanahKapasitas dukung ijin tanahAnalisis kapasitas dukung tanah mempelajari kemampuan tanah dalam mendukungbeban pondasi yang bekerja diatasnya. Pondasi adalah bagian dari struktur yangberfungsi meneruskan beban akibat berat struktur secara langsung ke tanah yang terletakdibawahnya. Banyak cara yang telah dibuat untuk merumuskan persamaankapasitas dukung tanah, namun seluruhnya hanya merupakan cara pendekatan untukmemudahkan perhitungan. Salah satu cara untuk menentukan k apasitas dukungtanah yaitu dari hasil uji kerucut statis (sondir) Untuk pondasi pada lapisan pasir,(Meyerhof, 1956 dalam Hardiyatmo, 2010) menyarankan persamaan sederhana untukmenentukan kapasitas dukung ijin yang didasarkan penurunan 1’’. Persamaannyadidasarkan pada kurva Terzaghi dan Peck (1943) dan dapat diterapkan untuk pondasiMajalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201218

telapak atau pondasi memanjang yang dimensinya tidak begitu besar, pada pasir keringsebagai berikut :Untuk pondasi bujur sangkar atau memanjang dengan lebar B 1,2 m,qa qc(kg/cm 2 )30 . . (2.3)Untuk pondasi bujur sangkar atau memanjang dengan lebar B 1,2 m,qa qc B 0,30 2(kg/cm 2 )50 B . . (2.4)dengan qa kapasitas dukung ijin untuk penurunan 2,54 cm (1’’), qc tahanankonus (4N) (kg/cm2), dan B lebar pondasi (m)Persamaan-persamaan (2.3) dan (2.4) diturunkan berdasarkan hubungan qc 4N(Meyerhof, 1956 dalam Hardiyatmo, 2010), dengan N diperoleh dari uji SPT.b. Tekanan pada tanahTekanan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang terjadi pada dinding penahan tanahharus dipastikan lebih kecil dari daya dukung ijin tanah. Eksentrisitas dari gaya-gaya kepondasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :1. Letak titik potong resultante gaya pada dasar bidang pondasi ditinjau terhadap titikO (dengan O, ujung kaki pada bagian depan dinding penahan tanah ) : M (M L M g )x . . (2.5) M V . . (2.6)Mencari eksentrisitas : e x 12 B2. Letak titik potong resultante gaya pada dasar bidang pondasi ditinjau terhadap titikA (dengan A, titik tengah pada dasar pondasi dinding penahan tanah) :Mencari eksentrisitas : e M Vdengan e B / 6 , maka di seluruh bidang dasar pondasi bekerja gaya desak max max V . . (2.7) V . . (2.8)6e 1 qaB.L B 6e 1 qaB.L B Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201219

jika e B / 6 , maka pada sebagian bidang dasar pondasi bekerja gaya tarik V q BL B e a 2 max . . (2.9)2.5. RembesanRembesan adalah banyaknya jumlah air atau cairan yang masuk atau keluarpada suatu media atau massa tanah tertentu. Teori rembesan dalam hal ini didasarkanpada analisis dua dimensi.a.Jaring arus (Flow net)Jaring arus atau flow net adalah sekelompok garis aliran dan garis ekipotensial.Garis ekipotensial adalah garis-garis yang mempunyai tinggi energi potensial yangsama (h konstan). Cara penggambaran jaring arus ada beberapa cara antara lain dengancara coba-coba (trial and error sketching method), cara analitis, dengan membuatmodel di laboratorium, dan dengan analogi listrik. Jaring arus dapat digunakan untukmenghitung debit rembesan, tekanan rembesan, stabilitas terhadap bahaya piping, dansebagainya. (Hardiyatmo, 2006)b. Debit rembesanDari gambar flow net dapat dihitung jumlah alur aliran Nf, maka tiap m tegak lurusbidang gambar adalah :q N f . k . h . (2.10)Dari gambar juga dapat dihitung jumlah potensial drop Nd, dan diketahui H, maka : h N f . k . HN . (2.11.a)dsehingga,q N f .k . HN . (2.11.b)dNf dan Nd dihitung dari gambar flow net, H dan k merupakan data yang sudahdiketahui. (Hardiyatmo, 2006)c.Tekanan air poriTekanan air pori disebut juga sebagai tekanan hidrostatik pada suatu titik. Padaperhitungan tekanan air pori, menggunakan rumus Bernoulli sebagai berikut :Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201220

h Z U watau h Z hw dengan hw h Z , maka u hw wdengan Z elevasi titik terhadap datum, hw tinggi tekanan air pori, h potensial titik,dilihat dalam flow net, dimana letak titik tersebut terhadap garis-garis ekipotensial, nd nomor garis ekipotensial, dan U tekanan air poriJika potensial titik terletak pada garis ekipotensial nomor nd maka potensial titiktersebut :h N d . h . (2.12.a)h Nd . HNd . (2.12.b)atauIII. LANDASAN TEORI3.1. Perhitungan Tekanan Tanah LateralDinding penahan tanah di embung Babadan mempunyai bentuk konstruksiseperti Gambar 2. yaitu dengan permukaan tanah urug datar dan dinding vertikal.Dinding penahan tanah ini termasuk jenis dinding penahan yang terbuat dari batu kalimurni dan termasuk dalam jenis dinding penahan tanah yang mengandalkan beratsendiri (gravity wall)Gambar 2. Dinding penahan tanah tipe IMajalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201221

3.2. Perhitungan Besarnya RembesanPerhitungan rembesan pada embung Babadan dengan koefisien permeabilitas (k)1,59 x 10-2 cm/det pada kedalaman 6 - 9 meter dari permukaan tanah. Dari data geoteknikyang ada pada akhir pengeboran yaitu pada kedalaman 10 m tidak ditemukan muka airtanah dan lapisan kedap air, sedangkan untuk penggambaran jaring arus diperlukan adanyadata yang menunjukkan elevasi muka air tanah sebagai bidang referensi atau bidang datum,dan letak lapisan kedap air. Elevasi muka air tanah diasumsikan berada tepat padapermukaan tanah asli yaitu pada elevasi 606,00 m atau 5 m dari muka tanah. Asumsi iniberdasarkan atas terjadinya kebocoran di belakang konstruksi dinding penahan tanah saatdilakukan pengisian air pada embung dan muka air hilir sungai yang tepat di belakangdinding penahan tanah. Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa elevasi muka air tanahtelah naik saat embung terisi oleh air, ini berdasarkan atas sifat air mengalir dari ketinggianmuka air (TMA) yang tinggi ke ketinggian muka air (TMA) yang lebih rendah.Lapisan kedap air yang tidak diketahui sampai kedalaman pengeboran, inidiperlihatkan dari beberapa proyek di daerah sekitar embung Babadan saat dilakukanpengeboran sampai kedalaman 100 m masih belum ditemukan lapisan kedap airnya.Sehingga dalam penggambaran flownet dibatasi jumlah aliran (Nf) 5, ini sesuai dengansyarat maksimum jumlah aliran antara 4 – 5. Flownet juga mempunyai sifat bahwa semuagaris aliran dan semua garis ekipotensial saling berpotongan tegak lurus membentuk kotak– kotak bujur sangkar dan selisih potensial antara 2 garis ekipotensial yang berurutan selalusama. Perhitungan debit aliran lewat setiap alur yaitu antara dua garis aliran yangberurutan selalu sama q, yang besarnya adalah : q . k . h . (2.13)Dari gambar flow net dapat dihitung jumlah alur aliran Nf, maka tiap m tegak lurusbidang gambar adalah :q .N f . k . h . (2.14)Dari gambar juga dapat dihitung jumlah potensial drop Nd, dan diketahui H, maka : h HNd . (2.15) . (2.16)sehingga,q N f . k . hMajalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201222

Perhitungan tekanan air pori dihitung dengan menggunakan persamaan sepertiberikut ini.U h . w . (2.17)dengan hw h – z dan h (nd/Nd).HUntuk perhitungan stabilitas terhadap bahaya piping, ditinjau prisma tanah denganukuran d ½ d dengan tebal 1 m (cara Terzaghi) dengan membandingkan gaya keatas danberat prisma tanah.W d . 1 d . '2 . (2.18)Nilai P dan faktor keamanan adalah sebagai berikut :P 1 d .1 (nd / Nd ) . H . w . (2.19)SF W 2P . (2.20)2dengan d kedalaman pondasi, nd nomor potensial drop, dan P gaya ke atasIV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN4.1. AnalisisGambar 4.1. Dinding penahan tanah Tipe I keadaan tidak ada airData tanah asli1.2.3.4.5.Sudut geser dalam tanah dasar φKohesi tanah cSudut kemiringan permukaan tanah urug βN SPTBerat unit air γw 43,38 0,1 t/m2 0 33 1 t/m3Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201223

6.Berat unit tanah kering γd 1,77 t/m37.8.9.10.11.12.Berat unit tanah bulk γbBerat unit pasangan batu γpas. batuMuka air normalSpesifik gravity GsAngka pori eDebit pengukuran langsung (base flow) 1,94 t/m3 2,2 t/m3 610,00 m 2,83 0,72 0,008 m3/detData tanah urug1.2.Sudut geser dalam φKohesi C 30 03.γ tanah urug 1,94 t/m32,83 0,72 1 2,064 t/m3Berat volume tanah jenuh : sat Gs e w 1 e1 0,72Berat volume tanah terendam air : ' sat w 2,064 1 1,064 t/m3Tekanan tanah aktif01 sin tan2 (450 ) tan2 (450 30 ) 0,3331 sin 22a.Koefisien tekanan tanah aktif : ka b.Tekanan tanah aktif : Pa 12 . b . H 2 . Ka 12 .1,94. 7 2 . 0,333 15,827 tonc.Momen aktif : Ma Pa . 13 . H 15,827. 13 . 7 36,927 tm.Tekanan tanah pasif01 sin tan2 (450 ) tan2 (450 30 ) 31 sin 22a.Koefisien tekanan tanah pasif : kp b.Tekanan tanah pasif : Pa 12 . Df 2 . b . Kp 12 . 2 2 .1,94 . 3 11,64 tonc.Momen pasif : Mp Pp . 13 . Df 11,64. 13 . 2 7,76 tm.Gbr. 4.2. Gaya yang bekerja pada dindingpenahan Tipe I tidak ada airGbr. 4.3. Berat sendiri konstruksiterhadap titik O Tipe IMajalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201224

Tabel 4.1. Berat sendiri konstruksi terhadap titik O Tipe INoBerat (ton)Lengan (m)Momen (tm)12 x 2 x 2,2 8,8½x2 12½ x 2 x 4 x 2,2 8,82/3 x 2 1,33311,73303½ x 0,64 x 4 x 2,2 2,8162 (1/3 x 0,64) 2,2136,23184½ x 0,5 x 1 x 2,2 0,552 (2/3 x 0,5) 2,3331,283250,14 x 1 x 2,22 0,5 (1/2 x 0,14) 2,570,79206½ x 0,16 x 1 x 2,2 0,176-- v 21,45 0,3088,80002 0,5 0,14 (1/3 x 0,16) 2,6930,4740 M 29,314---0,3 m6547m322m 606.001A2 m0.331.241.341.571.71Gambar 4.4. Berat sendiri konstruksi terhadap titik A Tipe ITabel 4.2. Berat sendiri konstruksi terhadap titik A Tipe INo.1.2.3.4.5.6.Berat (ton)2 x 2 x 2,2 8,8½ x 2 x 4 x 2,2 8,8½ x 0,64 x 4 x 2,2 2,816½ x 0,5 x 1 x 2,2 0,550,14 x 1 x 2,2. 0,308½ x 0,16 x 1 x 2,2 . 0,176 v 21,45Lengan (m)Momen 1 M 7,918Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201225

Perhitungan kapasitas dukung tanahMeyerhof (1956) mengusulkan persamaaan kapasitas dukung ijin netto yangdikaitkan dengan nilai SPT untuk tanah pasir dengan lebar pondasi 1,2 m, dan nilai qc 4N adalah sebagai berikut :qa 4 . 33 2 0,30 2qc B 0,30 2222 kg/cm 3,4914 kg/cm 34,914 t/cm50 B50 2 Faktor keamanan terhadap guling, geser dan kuat dukung tanahTinjauan stabilitas terhadap titik Oa.Stabilitas terhadap bahaya gulinga) Momem lawanML M Mp 29,314 7,76 37,074 tmb) Momen gulingMG Ma 36,927 tmc) Faktor keamanan SF b.M L 37,074 1,004 1,5 . Tidak AmanM G 36,927Stabilitas terhadap bahaya gesera) Gaya geser Ph Pa 15,827 tonb) Gaya lawan Rh (2/3c . B) V . tg φ Pp (2/3 . 0,1 . 2) 21,45 tg 43,38 11,64 32,04 tond) Faktor keamanan SF c. Rh 32,040 2 1,5 Ph 15,827 . AmanStabilitas terhadap kuat dukung tanahDitinjau dari titik AML M MP 7,918 7,76 15,678 tmMG Ma 36,927 tm M ML – MG 15,678 – 36,927 -21.249 tm V 21,45 tone M V max 21,149 0,99 m 16 B 16 2 0,33321,452. 21,452v ijin max 1430 34,914 t/m2 Tidak AmanB23l e3 .1 0,9922 Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 2/th XVII/201226

Perhitungan selanjutnya pada dinding penahan tanah pada Tipe I, II dan III padasaat tidak ada air dan pada saat air normal serta dinding penahan tanah alternatif Tipe Idapat dilihat pada Tabel 4.3. berikut ini :Tabel 4.3. Resume stabilitas dinding penahan tanah embung BabadanNoDinding penahantanahGaya guling1Tipe I tidak ada air1,004 1,5.Tidak aman2Tipe I air normal1,88 1,5.Aman3Tipe II tidak ada air0,767 1,5.Tidak aman4Tipe II air normal1,53 1,5.Aman5Tipe III tidak adaair0,93 1,5.Tidak aman6Tipe III air normal1,52 1,5.Aman7Alternatif tipe Itidak ada air1,7 1,5.AmanStabilitas terhadap gayaGaya geserDaya dukungσmak 1430 t/m2 34,914 t/m22 1,5.Aman .Tidak amanσmak 30,04 t/m2 34,914 t/m22,8 1,5.Aman.Amane berada di luar badan dinding1,55 1,5.Amanpenahanσmak 17,5 t/m2 34,914 t/m22,34 1,5.Aman.Amane berada di luar badan dinding2,09 1,5

2.4. Stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas dukung tanah a. Kapasitas dukung ijin tanah Analisis kapasitas dukung tanah mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban pondasi yang bekerja diatasnya. Pondasi adalah bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban akibat berat struktur secara langsung ke tanah yang terletak dibawahnya.

Related Documents:

Stabilitas dan Rembesan Pada Bendungan 1. Analisis Gaya atau Beban 2. Stabilitas Tubuh Bendungan a. Stabilitas Bendungan Terhadap Longsoran Menggunakan Metode Irisan Bidang Luncur Bundar. Tabel 10. Angka Keamanan b. Stabilitas Bendungan Terhadap Rembesan Tabel 11. Stabilitas terhadap Rembesan c. Stabilitas Tanah Dasar Bendungan Menggunakan .

Dalam analisis stabilitas suatu lereng untuk mengevaluasi variabel-variabel seperti lapisan-lapisan tanah dan perameter-parameter kekuatan geser tanah merupakan pekerjaan yang . Untuk itu diperlukan sangat pentingbeberapa pembelajaran mengenai cara menganalisa stabilitas lereng,dan itu semua

bahan organik, struktur tanah dan permeabilitas tanah. Erodibilias menunjukkan nilai kepekaan suatu jenis tanah terhadap daya penghancuran dan penghanyutan air hujan yang mempengaruhi kepekaan tanah yaitu: sifat fisik tanah dan pengelolaan tanah. (Wischmeier, Johnson dan Cross, 1971 dalam Taryono, 1996) mengemukakan bahwa

BAHAN AJAR PONDASI Daftar Isi: BAB 1. Pendahuluan BAB 2. Penyelidikan Tanah dan Daya Dukung Tanah 2.1. Penyelidikan Tanah di Lapangan 2.2. Penyelidikan Tanah di Laboratorium 2.3 Perhitungan Daya Dukung Tanah 2.4. Pengaruh Muka Air Tanah terhadap Daya Dukung Tanah BAB 3. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

ataupun tanah ulayat yang dimiliki oleh masyarakat. Hak ulayat merupakan hak masyarakat hukum adat atas segala sumber daya agrarian (terutama tanah) yang ada dalam wilayahnya. Hak ulayat atas tanah merupakan suatu hak atas tanah tersendiri, unik dan berbeda dengan hak-hak atas tanah jenis lainnya dan karena itu pula tanah ulayat tidak termasuk .

aman. Analisa yang dilakukan adalah metode perhitungan manual menggunakan kesetimbangan momen serta aplikasi software GeoStudio. Analisa ini dilakukan untuk mendapatkan kedalaman dinding yang sesuai. Kemudian merancang beton untuk mengetahui mutu kuat beton dan penulangannya. Perhitungan manual menghasilkan desain diaphragm wall setebal 800 mm

Berdasarkan permasalahan pada pembangunan gedung bertingkat maka analisa ini di maksudkan untuk mengetahui kekuatan dinding geser dengan beberapa bukaan atau lubang pada beberapa bagiannya dan perlu ditinjau kekeuatan dinding geser tersebut, karena lubang atau bukaan pada dinding geser tersebut akan mempengaruhi kekuatannya. 1.3.

First Contact Practitioners and Advanced Practitioners in Primary Care: (Musculoskeletal) A Roadmap to Practice 12.9 Tutorial record 75 12.10 Tutorial evaluation 76 12.11 Multi-professional Supervision in Primary Care for First Contact & Advanced Practitioners - course overview 77