BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian .

1y ago
39 Views
2 Downloads
583.95 KB
35 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Troy Oden
Transcription

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS2.1 Kajian Pustaka2.1.1 Gaya Hidup2.1.1.1 Definisi Gaya HidupMenurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) “A lifestyle is aperson pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portraysthe whole person interacting with his or her environment.” . Gaya Hidup adalahpola hidup seseorang sebagaimana diungkapkan dalam kegiatan, minat, danpendapat Ini menggambarkan orang seutuhnya berinteraksi dengan lingkungannya.Menurut Setiadi (2010:148) Gaya Hidup didefinisikan sebagai, cara hidupyang didefinisikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yangmereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya.Menurut Sutisna (2010:145) Gaya Hidup dapat diidentifikasikan bagaimanapola kehidupan seseorang dalam menghabiskan waktunya (aktivitas), minat(ketertarikan) dan perilakunya pada kegiatan sehari-hari (pendapat).Menurut Ujang Sumarwan (2011:57) Gaya Hidup sering digambarkandengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinions).Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorangmungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karenamenyesuakan dengan perubahan hidupnya.20

21Dari beberapa pengertian gaya hidup diatas bahwa gaya hidup kegiatanyang dilakukan setiap harinya, Salah satunya bisa dilihat dari segi berpenampilandan apa yang disukai.2.1.1.2 Jenis-Jenis Gaya HidupMenurut Donni Juni Priansa (2017:185) Gaya hidup konsumen terdiri dariberbagai macam jenis, yang tentu saja berbeda dengan yang lainnya. Secara umum,jenis gaya hidup konsumen terdiri dari :1. Gaya Hidup MandiriGaya hidup mandiri merupakan salah satu fenomena yang populerdalam kehidupan perkotaan. Perusahaan harus memahami dengan baikterkait dengan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan gaya hidupyang mandiri. Konsumen dengan jenis seperti ini biasanya merupakankonsumen dengan tingkat pendidikan yang memadai dengan dukunganfinansial yang memadai pula. Gaya hidup mandiri biasanya mampumenentukan pilihan secra bertanggung jawab ,serta mampu berpikirinovatif dan kreatif dalam menunjang kemandiriannya tersebut.Konsumen jenis ini biasanya menyukai produk-produk yangmenggambarkan kemandiriannya tersebut. Konsumen jenis emandiriannya sebagai individu di tengah-tengah masyarakat.2. Gaya Hidup ModernDijaman sekarang ini yang serba modern dan praktis, menuntutmasyarakat untuk tidak ketinggalan dalam segala hal termasuk dalam

22bidang teknologi. Banyak konsumen yang berlomba-lomba inginmenjadi yang terbaik dan pertama dalam pemahaman teknologi,termasuk di dalamnya dalam penggunaan gadget. Gaya hidup modernerat kaitannya dengan gaya hidup digital (digital lifestyle). Gaya nuntukmenggambarkan gaya hidup modern konsumen dimana dalamkehidupannya sarat akan penggunaan teknologi dan informasi digital.Konsumen jenis ini sering melek dengan teknologi baru dan hargabukan pertimbangan utama untuk memenuhi kebutuhan dankeinginannya tersebut.3. Gaya Hidup SehatGaya hidup sehat adalah pilihan sederhana yang sangat tepat untukdijalankan. Hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan danlingkungan yang sehat. Sehat dalam arti kata mendasar adalah segalahal yang dapat dilakukan untuk memberikan hasil yang baik dan positif.Konsumen dengan gaya hidup sehat senang menggunakan peralatankebugaran dan olahraga. Konsumen seperti ini senang mengkonsumsimakanan yang sehat dan sangat kritis ketika mengkonsumsi produk.4. Gaya Hidup HedonisGaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untukmencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak mengahabiskan waktudi luar rumah, lebih banyak bermain, senang keramaian kota, senangmembeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi

23pusat perhatian. Konsumen dengan gaya hidup seperti ini, saat ini telajmenjadi semacam tren terbaru dalam kehidupan anak muda.5. Gaya Hidup HematKonsumen dengan gaya hidup yang hemat, adalah konsumen yangmampu berpikir secara ketat terkait dengan pengolaaan keuangan yangdilakukannya. Sebelum mengkonsumsi produk, ia membandingkanterlebih dahulu harga di tempat yang satu dengan di tempat yanglainnya. Ia menggangap bahwa selisih harga yang penting. Konsumenseperti ini mampu berpikir mana konsumsi yang harus diprioritaskandan mana konsumsi yang dapat ditunda.6. Gaya Hidup BebasGaya hidup adalah seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gayahidup juga merupakan refleksi dari perkembangan zaman. Pilihan gayahidup seseorang merupakan pilihan bagaimana dan seperti apa iamenjadi anggota dalam masyarakat. Dewasa ini, gaya hidup bebassedang marak dikalangan remaja, terutama dikota-kota besar. Gayahidup bebas tersebut nampak dari pemahaman bahwa yang updateadalah yang hidup bebas. Misalnya banyak remaja saat ini yangberpakaian terbuka dan seksi yang bukan merupakan budaya dan gayahidup orang timur seperti Indonesia. Mereka juga banyak yang tinggaldan hidup bersama namun tanpa ikatan pernikahan yang sakral. Selainitu, banyak hidup dan bergaul dengan mengkonsumsi narkoba.

24Konsumen seperti ini biasanya menampilkan diri sebagai konsumenyang rendah dalam menggunakan kemampuan kognitifnya.2.1.1.3 Faktor-Faktor Gaya HidupMenurut Donni Juni Priansa (2017:190) Faktor-faktor yang mempengaruhigaya hidup konsumen sangat banyak, namun secra umum dapat dibagi menjadi dua,yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Masing-masing faktor tersebut dijelaskansebagai berikut :1. Faktor Internal Konsumen itu SendiriFaktor internal konsumen itu sendiri terdiri dari sikap, pengalaman danpengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi.a. SikapSikap merupakan kondisi jiwa yang merupakan refleksi daripengetahuan dan cara berpikir konsumen untuk memberikan responterhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman danmempengaruhi secara langsung pada perilaku yang ditampilkannya.Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan,kebudayaan, serta lingkungan sosialnya.b. Pengalaman dan PengamatanPengalaman dan pengamatan merupakan hal yang saling erat terkait.Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkahlaku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tingkah laku danperbuatan konsumen di masa lampau serta dapat dipelajari melaluiinteraksi dengan orang lain yang selanjutnya menghasilkan

25pengalaman.Hasil dari pengalaman sosialtersebutdapatmembentuk terhadap suatu objek.c. KepribadianKepribadian merupakan konfigurasi karakteristik dari individukonsumen dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilakudari setiap individu.d. Konsep diriKonsep diri erat kaitannya dengan citra merek dari produk yangdikonsumsi. Bagaimana konsumen secara individu memandangtentang dirinya akan sangat mempengaruhi minatnya terhadap suatuobjek. Konsep diri merupakan inti dari pola kepribadian yang akanmenentukan perilaku individu dalam mengahadapi permasalahanhidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yangmenjadi awal timbulnya perilaku yang ditampilkan oleh konsumen.e. MotifPerilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan dankeinginan yang menyertainya. Konsumen membutuhkan danmenginginkan untuk merasa aman serta memiliki akan prestise lebihbesar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung maengarahkepada gaya hidup hedonis.

26f. PersepsiPersepsi merupakan proses dimana konsumen memilih, mengatur, danmenginterprestasikan informasi yang diterimanya untuk membentuksuatu gambar tertentu atas informasi tersebut.2. Faktor EksternalFaktor eksternal yang mempengaruhi gaya hidup konsumen terdiri darikelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Masingmasing diuraikan sebagai berikut:a. Kelompok ReferensiKelompok referensi merupakan kelompok yang memberikanpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilakukonsumen. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalahkelompok dimana konsumen tersebut menjadi anggotanya dansaling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruhtidak langsung adalah kelompok dimana konsumen tidak menjadianggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebutakan menghadapkan konsumen pada perilaku dan gaya hiduptertentu.b. KeluargaKeluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalampembentukan sikap dan perilaku konsumen. Hal ini karena pola asuhorang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidaklangsung mempengaruhi pola hidupnya.

27c. Kelas SosialKelas sosial merupakan kelompok yang relatif homogen danbertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalamsebuah urutan jenjang, dimana para anggota dalam setiap jenjangtersebut memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada duaunsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalammasyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukansosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan,prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapatdicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupundiperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamisdari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dankewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankansuatu peranan.d. KebudayaanKebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yangdiperoleh konsumen sebagai individu yang merupakan bagian darianggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yangdipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciripola pikir, merasakan dan bertindak.

282.1.1.4 Indikator Gaya HidupMenurut Ujang Sumarwan (2011:191) dalam Raeni Dwi Santy (2013:90)indikator gaya hidup diantaranya:1. Aktivities (kegiatan) adalah mengungkapkan apa yang dikerjakankonsumen, produk apa yang dibeli atau digunakan, kegiatan apa yangdilakukan untuk mengisi waktu luang. Walaupun kegiatan ini biasanyadapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut jarang dapat diukur secaralangsung.2. Interest (minat) mengemukakan apa minat, kesukaan, kegemaran, danprioritas dalam hidup konsumen tersebut.3. Opinion (opini) adalah berkisar sekitar pandangan dan perasaankonsumen dalam menanggapi isu-isu global, lokal oral ekonomi dansosial. Opini digunakan untuk mendeskrifsikan penafsiran, harapan danevaluasi, seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasisehubungan dengan peristiwamasadatangdan penimbangankonsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannyatindakan alternatif.2.1.2 Etnosenstis2.1.2.1 Definisi EtnosentrisMenurut Joseph A Devito (2011:533) Etnosentrisme adalah kecenderunganuntuk mengevaluasi nilai, kepercayaan dan perilaku dalam kultur sendiri yang lebihbaik, lebih logis dan lebih wajar dari pada kultur lain.

hkecenderungan menafsirkan perkataan dan perilaku orang asing dari prespektifnormal dan praktik kebudayaan sendiri.Menurut Ahmad Sihabudin (2011:90) Etnosentrisme adalah kebiasaansetiap kelompok untuk menganggap kebudayaan kelompok sebagai kebudayaanyang paling baik.MenurutLeon SchifmanKanukdan LeslieKanuk(2018:111)Etnosentrisme adalah kemungkinan konsumen untuk menerima atau menolakberbagai produk buatan luar negeri.Dari beberapa pengertian Etnosentris diatas bahwa Etnosentris nyadenganmembanggakan produk yang dihasilkan dalam negerinya sendiri.2.1.2.2 Dampak EtnosentrismeEtnosentrisme ini memiliki dampak negatif serta positif (Alo liliweri, 2009:83) antara lain adalah:1. Dampak Positif Etnosentrisme dapat menimbulkan solidaritas kelompokyang sangat kuat. Buktinya adalah hampir setiap individu merasa bahwakebudayaannya adalah yang paling baik dibanding kebudayaan lain. Lagipula, etnosentrisme penting sebagai suatu penangkal atas gerakperubahan untuk mengawetkan status. Sepanjang masa berlangsungnyapeperangan, etnosentrisme sangat dibutuhkan yaitu untuk meningkatkansemangat, untuk lebih meningkatkan kepercayaan semua anggotamasyarakat bahwa sistem-sistem sosial, nilai-nilai, kepercayaan, dan

30tradisi-tradisi mereka adalah yang paling bagus dan lebih baik dari musuhmereka. Memang perlu juga menakut-nakuti mereka mengenai sistempemerintahan dan nilai-nilai masyarakat yang sedang menyerbu sebagaimusuh bebuyutan. Dengan cara begini etnosentrisme yang tinggi jelasakan menghasilkan patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.2. Dampak Negatif Bila suatu suku bangsa menganggap suku bangsa lainlebih rendah, maka akan menimbulkan konflik yang bisa menjerumuskedalam kasus sara. Selain itu dampak negatif yang lebih merugikan darietnosentrisme terhadap masyarakat, yang paling sering terjadi adalahterhambatnya perubahan-perubahan di dalam masyarakat yang akanmemberikan akibatakibat positif bagi para anggota masyarakat.2.1.2.4 Indikator EtnosentrismeIndikator yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari itemCETCALE yang sudah di gunakan banyak peneliti terdahulu dalam pengukurantingkat etnosentris pelanggan yang valid dan reliabel dalam penelitian LeonSchifman Kanuk dan Leslie Kanuk (2018:122). Peneliti mengambil beberapa itemyang diperlukan dalam penelitian yaitu :1. Produk kosmetik lokal menjadi pilihan utama.Konsumen seharusnya mengutamakan untuk membeli produk lokal,dibandingkan barang impor.

312. Membeli produk kosmetik impor tidak mencintai produk kosmetik lokal.Membeli produk Indonesia harus menjadi kewajiban moral bagi setiapwarga negara.3. Orang Indonesia sejati harus selalu membeli produk kosmetik lokalWarga Indonesia harus lebih memperhatikan produk-produk lokal.4. Membeli produk kosmetik lokal merupakan tindakan terbaik, untukmendukung produksi produk dalam negeriHal ini dilakukan untuk mendukung produksi dalam negeri, agar produkdalam negeri dapat terus berkembang.5. Membeli produk kosmetik lokal membantu perekonomian dalam negeriakan berjalan dengan baik.Dengan konsumen membeli produk lokal perekonomian dalam negeri akanberjalan dengan baik.2.1.3 Keputusan Pembelian2.1.3.1 Pengertian Keputusan PembelianMenurut Philip Kotler and Kevin Lane Keller (2016:198) adalah bentukpemilihan dan minat untuk membeli merek yang paling disukai diantarasejumlah merek yang berbeda.Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2014:155) "purchasedecision will be to buy the most preferred brand, but two factors can comebetwen the purchase intention and the purchace decision” keputusan pembelian

32adalah membeli merek yang palig disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antaraniat pembelian dan keputusan pembelian.Menurut Keshari & Kumar (2011) dalam Wikan, Renny (2018:278)Purchase decision merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibatdalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produkyang ditawarkan oleh penjual. Konsumen membutuhkan informasi yangberkaitan dengan purchase decision yang akan dilakukan.Dari beberapa pengertian keputusan pembelian diatas bahwa keputusanpembelian yaitu suatu proses pengampilan keputusan pada saat menentukandibeli atau tidak nya produk tersebut atas dasar kebutuhan atau sekedarkeingiinan.2.1.3.2 Dimensi Keputusan PembelianPhilip Kotler dan Gary Amstrong (2012:161) menyatakan bahwa bagikonsumen, sebenarnya pembelian bukanlah hanya merupakan satu tindakan saja,melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang satu sama lain saling berkaitan.Menurut Donni Juni Priansa (2017:90) Dimensi keputusan pembelian terdiri dari:1. Pilihan ProdukKonsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk ataumenggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Perusahaan harusmemusatkan perhatiaanya kepada orang-orang yang berminat membelisebuah produk serta alternative yang mereka pertimbangkan.a. Keunggulan produk

33Berupa tingkat kualitas yang dapat diharapkan oleh konsumen padaproduk yang dibutuhkannya dari berbagai pilihan produk.b. Manfaat produkBerupa tingkat kegunaan yang dapat dirasakan oleh konsumen pada tiappilihan produk dalam memenuhi kebutuhannya.c. Pemilihan produkBerupa pilihan konsumen pada produk yang dibelinya, sesuai dengankualitas yang diinginkan dan manfaat yang akan diperolehnya.2. Pilihan MerekDalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilihsebuah merek, apakah berdasarkan ketertarikan, kebiasaan, atau kesesuaian.a. Ketertarikan pada merekBerupa ketertarikan pada citra merek yang telah melekat pada produkyang dibutuhkan.b. Kebiasaan pada merekKonsumen memilih produk yang dibelinya dengan merek tertentu,karena telah biasa menggunakan merek tersebut pada produk yangdiputuskan untuk dibelinya.c. Kesesuaian hargaKonsumen selalu mempertimbangkan harga yang sesuai dengankualitas dan manfaat produk.

343. Pilihan Saluran PembelianKonsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akandikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukanpenyalur.a. Pelayanan yang diberikanPelayanan yang baik serta kenyamanan yang diberikan oleh distributorataupun pengecer pada konsumen, membuat konsumen akan selalumemilih lokasi tersebut untuk membeli produk yang dibutuhkannya.b. Kemudahan untuk mendapatkanSelain pelayanan yang baik, konsumen akan merasa lebih nyaman jikalokasi pendistribusian mudah dijangkau dalam waktu singkat danmenyediakan barang yang dibutuhkan.c. Persediaan barangKebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk tidak dapatdipastikan kapan terjadi, namun persediaan barang yang memadai padapenyalur akan membuat konsumen memilih untuk melakukanpembelian di tempat tersebut.4. Waktu PembelianKeputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda,misalnya: ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua minghusekali, tiga minggu sekali, satu bulan sekali dan sebagainya.

35a. Kesesuaian dengan kebutuhanKetika seseorang merasa membutuhkan sesuatu dan merasa perlumelakukan pembelian, maka ia akan melakukan pembelian.b. Keuntungan yang dirasakanKetika konsumen memenuhi kebutuhannya akan suatu produk padasaat tertentu, maka saat itu konsumen akan merasakan keuntungansesuai kebutuhannya melalui produk yang dibeli sesuai waktu dibutuhkannya.c. Alasan pembelianSetiap produk selalu memiliki alasan untuk memenuhi kebutuhankonsumen pada saat ia membutuhkannya.5. Jumlah PembelianKonsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produkyang akan dibelinya pada suatu saat.a. Keputusan jumlah pembelianSelain kepuusan pada suatu pilihan merek yang diambil konsumen,konsumen juga dapat menentukan jumlah produk yang akan dibelinyasesuai kebutuhan.b. Keputusan pembelian untuk persediaanDalam hal ini konsumen membeli produk selain untuk memenuhikebutuhannya, juga melakukan beberapa tindakan persiapan dengansejumlah persediaan produk yang mungkin dibutuhkannya pada saatmendatang.

362.1.3.3 Faktor Keputusan PembelianMenurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2014:155) ada dua faktordalam keputusan pembelian, faktor pertama adalah sikap orang lain. jika seseorangyang penting bagi Anda berpikir bahwa Anda harus membeli mobil dengan hargaterendah, maka kemungkinan Anda membeli mobil yang lebih mahal berkurang.Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak terduga. konsumen dapatmembentuk niat beli berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diharapkan,harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. misalnya, ekonomimungkin semakin memburuk, pesaing dekat mungkin merendahkan harganya, atauseorang teman mungkin melaporkan kecewa dengan mobil pilihan Anda. Dengandemikian, preferensi dan bahkan niat beli tidak selalu menghasilkan pilihanpembelian aktual.2.1.3.4 Indikator Keputusan PembelianPerilaku pembelian konsumen merupakan suatu rangkaian tidakan fisikmaupun mental yang dialami konsumen ketika akan melakukan pembelianproduk tertentu. Tahap- tahap proses keputusan pembelian menurut Philip Kotlerdan Gary Armstrong (2012:184-190) yaitu atifKeputusanmembeliGambar 2.1Proses Keputusan Pembelian KonsumenPerilaku pascapembelian

371. Pengenalan MasalahProses pengambilan dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalahatau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal.Terutama untuk pembelian fleksibel seperti barang-barang mewah , paketliburann , dan pilihan hiburan , pemasar mungkin harus meningkatkanmotivasi konsumen sehingga pembelian potensial mendapatkanpertimbangan serius.2. Pencarian InformasiTernya, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas, surveimemperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semuakonsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebihdari satu peralatan. Sumber informasi utama di mana konsumen dibagimenjadi 4 kelompok yaitu :a. Pribadi : Keluarga, Teman, Tetangga, Rekan.b. Komersial : Iklan, Situs Web,Wiraniaga, Penyalur, Kemasan danTampilan.c. Publik Media massa, organisasi pemeringkat konsumen.d. Eksperimental Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.3. Evaluasi AlternatifBeberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami prosesevaluasi: Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut

38dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yangdiperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Atribut minat pembelibervariasi sesuai produk-misalnya:a. Hotel : Lokasi, kebersihan, atmosfer, hargab. Obat kumur : Warna, efektivitas, kapasitas pembunuh kuman,rasa, hargac. Ban : Keamanan, umur alur ban, kualitas pengendaraan, harga.4. Keputusan pembelianKonsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merekyang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumendapat membentuk lima subkeputusan : merek (merek A), penyalur(penyalur 2), kuantitas (satu komputer), waktu (akhir minggu), danmetode pembayaran (kartu kredit).5. Perilaku PascapembelianSetelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakanmelihat fitur yang mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-halmenyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yangmendukung keputusanya. Komunikasi pemasaran seharusnya memasokkeyakinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen danmembantunya merasa nyaman tentang merek tersebut.Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan ian,pascapembelian, dan penggunaan produk pascapembelian.tindakan

39a. Kepuasan pascapembelianKepuasaan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dankinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan,konsumen kecewa, jika memenuhi harapan, konsumen puas jikamelebihi harapan , konsumen sangat puas.b. Tindakan pascapembelianJika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itukembali. Pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan halhal baik tentang merek kepada orang lain.c. Penggunaan dan penyikiran pascapembelianPemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakandan menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualanadalah tingkat konsumsi produk semakin cepat pembelimengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka kembali kepasar untuk membelinya lagi.2.1.4 Penelitian TerdahuluUntuk mendukung penelitian ini, maka penulis akan paparkan hasi penelitianterdahulu yang ada kaitannya dengan judul penelitian yang penulis angkat.Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1

40Tabel 2.1Penelitian TerdahuluNo1JudulPenelitianEFFECTS OFLIFE-STYLEDIMENSIONS ANDETHNOCENTRISM ONINDIANCONSUMERS" BUYINGDECISIONS:ANEXPLORATORY STUDYJohn E.Spillan ERHADAPKEPUTUSANPEMBELIAN(Studi KasuspadaPelangganHasil PenelitianEven though the present studyshould be deemedexploratory,findings of thestudy showed thatfive basic lifestyledimensions existamong Indianconsumers whichhave an influenceon theirethnocentric buyingtendencies. Thisstudy is importantbecause it elicitsmarketing/consumer information thatcan be useful tomarketingprofessionals indevelopingmarketing strategiesthat will positionproducts correctlyin markets whereconsumers desirethem. The fact thatfive major factorswere identified asimportant lifestylesdimension amongIndian consumers isseen as significantfindings.Hasil pengujian antara keduavariabel bebas yaituGaya Hidup danHarga terhadapKeputusanpembelianPeacockoffiediketahui bahwasumbangan yangdiberikan GayaHidup dan Hargaterhadap KeputusanPersamaanPerbedaanSama dalammeggunakanvariabel gayahidup,etnosentris danKeputusanPembelian Terdapatperbedaan padatempatpenelitian,dimana penelitiini di indiasedangkanpenelitian sayadi bandungSama dalammeggunakanvariabel GayaHidup danKeputusanPembelian Terdapatperbedaan padatempatpenelitian ,dimana penelitiini diPeacockoffesedangkanpenelitian sayadi Emina

41PeacockoffieSemarang)Oleh:SuciDwi Pangestu,Sri Suryoko(2016)3The Effect ofLifestyle onOnlinePurchasingDecision forElectronicServices: TheJordanianFlying ETickets CaseOleh: RandAl-Dmouret.all lianPeacockoffiesebesar 19,6%,sedangkan sisanyasebesar 80,4%diperoleh darivariabel lain yangtidak dimasukkanke dalam penelitian .The result supports the first hypothesis.Thus, the lifestylefactors positivelyinfluence thepassengers’decision topurchase e-ticketswhen taken togetheror separately. Thisresult is consistentwith the previousstudies on themarketing literaturethat consumerlifestyle is animportant potentialfactor whichinfluences thefuture behaviorof consumers (Kimet al., 2000;Atchariyachanvanich & Okada, 2007;Krishnan &Murugan, 2007;Lee et al.,2009). According tothis study's results,demographiccharacteristics suchas age, educationand gender do notinfluences thepassengers’lifestyle withregards topurchasing etickets,however, theirincome does.Berdasarkan hasil perhitunganstruktur 1 diperolehpada variabeletnosentrismeSama dalammeggunakanvariabel GayaHidup danKeputusanPembelianSama dalammeggunakanvariabelEtnosentris dan Terdapatperbedaan padatempatpenelitian ,dimana penelitiini di Elektroniksedangkanpenelitian sayadi Emina Perbedaanpenelitianterdahulumenggunakanvariabel

Oleh: MuhdiKurnianto,IbnuWidiyanto(2015)Ethnocentrismand PurchaseDecisionsAmongGhanaianConsumersOleh : wicz(2016)konsuman (X1)diperoleh t hitungsebesar 2,773 dantingkat signifikansisebesar 0,006, padavariabel persepsiharga (X2)diperoleh t hitungsebesar 3,057 dantingkat signifikansisebesar 0,003, danpada variabelkemenarikan atribut(X3) diperoleh thitung sebesar2,540 dan tingkatsignifikansi sebesar0,012keputusanPembelianpersepsi harga, kemenarikanatribut dankeputusanpembeliansedangkanpenulis tidakmenggunakanvariabel ,kemenarikanatribut dankeputusanpembelianThe findings of this exploratory studyshowed that thelifestyle, culture,and tradition ofGhanaianconsumersinfluence theirpurchase decisions.The fact that fivemajor factors wereidentified asimportantlifestyle dimensionscoupled with thesignificance of theethnocentrictendencies shed alight on Ghanaianconsumers’ buyinghabits. The highestrated factors werestrong familyorientationexplaining 11.25%ofthe variation, selfreliance andleadershipexplaining 9.19%of the variation.Sama dalammeggunakanvariabelEtnosentris dankeputusanPembelian Terdapatperbedaanpadatempatpenelitian ,dimanapeneliti inidicaliforniasedangkanpenelitiansaya dibandung

436FENOMENAPENGGUNAAN IALTERHADAPKEPUTUSANPEMBELIANOleh: WikanWiridjatiRennyRisqianiRoesman(2018)Ghanaians werealso foundto be adaptive tonew products butproud of theirtraditions.Social media usagedan peer influenceakan lebih besarpengaruhnyaterhadap purchasedecision jikamelalui e-WOM, eWOM memilikiperanan pentingdalammeningkatkankeputusanpembelian padagenerasi milenial(Abubakar et al.,2016; Prasad et al.,2017). Hal inidikarenakangenerasi milenialmenghabiskanwaktunya hampirdalam seharibersamasmartphone yangdimiliki, sehinggainformasi yangberedar di mediaonline sangatmudahditangkap danpengalaman yangdialami olehgenerasi milenialsering diutarakandalam mediaonline yang berupaulasan-ulasanreview tentangmakanan yangpernah dibeli danulasanulasanitu saat ini menjadipenting dandianggap sebagairujukan generasimilenial sebelummelakukankeputusanpembelian Sama dalammeggunakanvariabelkeputusanPembelian Penelitisebelumnyamenggunakanvariabel mediasosial dan temansebaya

NIAT BELIBUAHLOKALOleh:TheresiaMonalisa(2015)Hasil penelitian initelah mendukungbeberapa penelitiansebelumnya yangpernah dilakukanoleh Bojei et al.(2010) dengan hasilsemakin tinggi nilaietnosentrismekonsumen makakonsumenakan semakinenggan untukmembeli produkimpor,Kamaruddin,Mokhlis, Othman(2002) denganhasil Tingginyaetnosentrismekonsumen akanlebih memilihproduk dalamnegeri,Setyaningrum(2013)membuktikanbahwa konsumendengan tingkatetnosentrismetinggi cenderunglebihmenekankan padaaspek positif dariproduk domestikdan mengabaikansuperioritas dariprodukyang diproduksidari luar negerisehingga pengaruhdimensi COO padaniat beli konsumenterhadap merekglobal lebih rendahdaripada konsumendengan tingkatetnosentrismerendah. Hasilpenelitian ini jugamendukung teoribahwa keputusanpelanggan ataspilihan produk danmerek Sama dalammeggunakanvariabeletnosentris danniat beli Terdapatperbedaanpada unitanalisis ,dimanapeneliti inimenggunakanBuah lokalsedangkanpenelitian sayamenggunakanmakeup

458PENGARUHETHNOSENTRISMETERHADAPSIKAP,PREFERENSI DANPERILAKUPEMBELIANBUAHLOKAL DANIMPOROleh:PopyAnggasari,Lilik NoorYuliati danRetnaningsih(2013)9PengaruhCountry sentrisKonsumenOleh: ErnaListina (2013)10PENGARUHGAYAHIDUP DANSIKAPETNOSENTRISMEdalam negeriataupun luar negeridilatarbelakangiterutama oleh faktoretnosentriskonsumen(Shimp andSharma, 1987,Watson and Wright,2002Profil responden menunjukkansebagian besarrespondenmerupakanperempuan denganstatus sudahmenikah. Disamping itu,responden beradapada kelompok usia26–35 tahun,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Gaya Hidup 2.1.1.1 Definisi Gaya Hidup Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016:187) "A lifestyle is a person pattern of life as expressed in activities, interests, and opinions. It portrays the whole person interacting with his or her environment." .

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Review Penelitian Review penelit

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada Bab II ini akan dijelaskan mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. A. Landasan Teoritis 1. Gaya Hidup a. Pengertian Gaya Hidup Menurut Blackwell (2012) definisi gaya hidup adalah sebagai berikut,

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran SBDP . etika dan estetika, dan multikultural berarti seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi terhada

12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan Karakter 2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimotologi, istilah karakter berasal dari bahasa latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlah (Agus

Plan and monitor animal diet and nutrition LANAnC46 Plan and monitor animal diet and nutrition 1 Overview This standard covers planning and monitoring the diet and nutrition for animals in your care. You will need to identify the nutritional requirements of the animals and develop feeding plans containing all the necessary information for those responsible for feeding the animals. You will .