BAB II KAJIAN TEORI 2. 1. Persepsi Masyarakat

1y ago
13 Views
3 Downloads
849.93 KB
47 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Farrah Jaffe
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORI2. 1. Persepsi MasyarakatPengertian persepsi dari kamus psikologi adalah berasal englihatan,tanggapan; adalah proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatudalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya; ataupengetahuan lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi data indera(Kartono dan Gulo, 1987) Persepsi merupakan suatu proses yangdidahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah merupakan suatuproses di terimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alatindera. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh saraf ke otakmelalui pusat susunan saraf dan proses selanjutnya merupak prosespersepsi. Stimulus diterima oleh alat indera, kemudian melalui prosespersepsi sesuatu yang di indera tersebut menjadi sesuatu yang berartisetelah diorganisasaikan dan diinterpretasikan (Walgito, 2000).Melalui persepsi individu dapat menyadari, dapat mengerti tentangkeadaan diri individu yang bersangkutan. Persepsi itu merupakan aktivitasyang ada dalam diri individu seperti perasaan, pengalaman, kemampuanberpikir, kerangka acauan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diriindividu masyarakat akan ikut berperan dalam persepsi tersebut, faktorfaktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu18

faktor internal dan faktor eksternal (Walgito, 2000). Berdasarkan atas haltersebut, dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi itu sekalipunstimulusnya sama tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuanberpikir tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinanhasil persepsi antara individu dengan individu yang lain tidak sama.2. 1. 1. Teori-Teori Mengenai ersepsi manusia terhadap lingkungannya dalam hal ini termasuktanda, simbol dan spasial yang terdapat pada lingkungan tersebut,diantaranya adalah : teori Gestalt, Ecological perception of theenvironment , teori Brentano , Brunswik’s model, dan Transactionaltheory of perception .a. Teori GestaltTeori Gestalt (Bell, 2001) dipengaruhi oleh pemikiranyang bersifat arsitektural dan didasarkan pada asumsisecara menyeluruh bahwa manusia membaca makna bentukatau melodi masuk ke dalam persepsi melebihi jumlahsensasi-sensasi individual sehingga manusia melihat obyek(tanda, simbol dan lain-lain) sebagai suatu kesatuan agiandalamhalperbagian.waktudanpengamatan yang berulang, bila seseorang mempergunakanwaktu yang agak lama dalam merekam obyek, maka19

semakin lama mengamati semakin mungkin n secara berulang-ulang. Selanjutnya teori Gestaltdapat dipahami seperti pada gambar 2.1.ObjekPersepsiGambar 2.1 : Proses Terjadinya Persepsi Menurut Teori GestaltSumber : Bell, 2001b. Ecological perception of the environmentTeori ecological perception yang dikemukakan olehGibson (Bell, 2001) menekankan perlunya pendekatanpersepsi secara menyeluruh dan terarah sehingga pola-polastimulasi (dalam hal ini bisa berupa tanda, simbol kannya, melihatnya) informasi sesegera mungkinmengenai suatu lingkungan termasuk karakter dari obyekatau tempat melalui sedikit usaha atau aktifitas yang kognitif.Selanjutnya bila diurutkan dapat digambarkan pada gambar2.2 berikutPola-Pola StimulasiKognitifPersepsiGambar 2.2 : Proses Terjadinya Persepsi Menurut Teori Ecological PerceptionSumber : Bell, 200120

c. Teori BrentanoBrentano (Holl, 1991) membagi persepsi manusiamenjadi dua yaitu: outer perception dan inner perception,fenomena fisik menggunakan outer perception manusiapada saat fenomena mental melibatkan inner perceptionmanusia. Fenomena mental ini bersifat nyata dan jugadisengaja. Secara empiris mungkin manusia dipuaskan olehsebuah struktur seperti entitas spasial fisik yang asli tetapisecara intelektual dan spritual manusia membutuhkanpemahaman motivasi yang berada dibelakangnya. Dualitasintensi dan fenomena ini seperti saling mempengaruhiantara obyektifitas dan subyektifitas atau secara sederhanaantara pikiran dan perasaan. Tantangan arsitektur adalahmenstimulasi kedua inner dan outer perception-nya fenomenalsecarapadaserempaksaatdanmembangun dualitas ini dalam tanggapan terhadap ciri-cirisite dan lingkungan. Secara hirarkis proses terjadinyapersepsi menurut Brentano ini dapat diurut seperti padagambar 2.3.Fenomena FisikOuter PerceptionFenomena MentalInner PerceptionGambar 2.3 : Proses Terjadinya Persepsi Menurut BrentanoSumber : Holl.199121

d. Brunswik’s model,Brunswik’s lens model oleh Egon Brunswik (Bell,2001) berpendapat bahwa rangsangan lingkungan menjaditerfokus lewat usaha perseptual kita. Usaha ini dipengaruhioleh atribut-atribut latar yang dimiliki pengamat kemudianmerekam isyarat-isyarat yang bisa ditangkap dari erbedaan yang ada yang disebut isyarat-isyarat yang bisaditangkap dari dekat dalam mengakurasikan persepsi(validitas ekologis), isyarat-isyarat ini kemudian berturut-turutdigabungkan dan diproses secara berbeda sehingga eputusan perseptual terhadap pilihan yang ada, prosestersebut berlangsung dan kembali ke awal, jadi setelah adapenerimaan, informasi tersebut akan menjadi atribut-atributlatar dari benda yang dilihatnya di masa yang akan datangdan seterusnya. Ini di analogikan seperti cara kerja sebuahlensa kamera yang merekam semua elemen-elemen visualyang berada dalam jangkauannya. Rekaman itu sangatbergantung pada jarak elemen-elemen yang dilihat, jadidetail sebuah benda tergantung pada jaraknya, lebihjelasnya dapat dilihat pada skema gambar 2.4.22

Atribut LatarIsyarat JauhIsyarat DekatPilihanPerseptualPenerimaGambar 2.4 : Proses Terjadinya Persepsi Menurut Brunswik’s Lens ModelSumber : Bell, 2001e. Transactional theory of perception .Teori transactional yang dicetuskan oleh Mead tahun1903, Dewey dan Bentley tahun 1949, Ames tahun psi dan berfokus pada hubungan yang dinamis antaramanusia dan lingkungan. Persepsi dipertimbangkan sebagaisuatu transaksi dimana lingkungan, pengamat dan persepsisaling tergantung satu sama lainnya. Teori ini membuatsejumlah asumsi sebagai berikut : Persepsi adalah multimodal Persepsi adalah sesuatu yang aktif dan bukanmerupakan proses yang pasif. amdenganperceiverdandirasakan. Persepsi tidak dapat dijelaskan yang berkaitandengan respons yang dikondisikan ke stimuli.23

Hubunganantaraorangdenganlingkunganadalah sesuatu yang dinamis. Image lingkungan yang dimiliki oleh pengamattergantung pada pengalaman masa lalu, motivasimasa sekarang dan sikap. Pengalaman masa lalu diproyeksikan ke situasimasa sekarang dalam hubungannya dengankebutuhan seseorang.Bila diurutkan, maka proses terjadinya persepsimenurut transactional theory dapat digambarkan sepertipada Gambar maPersepsiPengamatSikapPerilakuPengalamanMasa LaluGambar 2.5 : Proses Terjadinya Persepsi Menurut Transactional TheorySumber : Lang,1987Pada umumnya teori-teori di atas menggunakan bahasaatau istilah yang berbeda dalam menjelaskan proses terjadinyapersepsi, tetapi bila dipahami lebih jauh maknanya sama dan mirip,24

perbedaan mendasarnya terletak pada detail dari tahap-tahapterjadinya persepsi, karena itu berdasarkan teori-teori tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya atauterbentuknya persepsi dapat dilihat skema pada gambar akuKognisiMemoriPengalamanGambar 2.6 : Skema Proses Terjadinya PersepsiSumber : Harisah, 2008Dalam arsitektur, persepsi diungkapkan melalui kontak padafenomena visual yang meliputi konsep: form, isomorphism, dan fieldforce (Laurens, 2005) Konsep ini mengacu kepada bentuk-bentukyang ada, yaitu konstansi pada suatu objek, adanya figur dan latarbelakang, gerakan, dan ilusi. Konstansi artinya gejala yang bersifattetap. Konstanti meliputi:a. Konstanti tempat,b. Konstanti warna,c. Konstanti bentuk dan ukuranFigur merupakan keberadaan suatu objek yang menonjol diantara objek-objek lainnya. Suatu objek dapat dirasakan menonjolkarena sifatnya yang mencolok, atau karena pengamat sengajamemusatkan peratiannya pada objek tertentu. Sebaliknya, latar25

belakang diamati sebagai gejala yang tidak mempunyai batas danmenggiring perhatian pengamatan pada objek menjadi figur.Persepsi juga terbentuk melalui pengamatan pada gerakan.Gerakan adalah sesuatu perpindahan posisi dari patokannya.Gerakan dapat saja berupa gerakan semu. Gerakan semu terjadiapabila patokannya kabur, seperti kesan bergeraknya api lilin ditempat yang gelap. Ilusi merupakan kesalahan persepsi. Ilusiterjadi akibat pengamatan memperoleh kesan yang salah menenaiobjek yang diamatinya. Terjadinya ilusi mengidikasikan tidakmemadainya hubungan yang diasumsikan pengamat memperolehkesan yang salah mengenai objek yang diamatinya. Terjadinya ilusimengindikasikan tidak memadainya hubungan yang diasumsikanpengamat, misalnya antara ukuran, bentuk geometris, dengan imajiyang diterima pengamat.Apabila dikaitkan diaplikasikan ke dalam ranah ukmengidentifikasikan pengalaman kita terhadap dunia. Dalambidang arsitektur, studi persepsi dilakukan untuk mengetahuirespon manusia terhadap lingkungan terbangun. Respon tersebutmeliputi aspek-aspek kenyamanan cahaya, suhu, udara, bau, tiperuangan dan objek didalamnya, tipe bangunan dan artefaknya,penggal jalan serta skala lansekap yang bervariasi (Khamelia,2004).26

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa manusia sebagaipengamat selalu melakukan eksplorasi pada setiap objek yang adadisekitarnya. Selanjutnya makna yang berasal dari kekhasan suatuobjek maupun lingkungan, bahkan sesuatu yang abstrak akanditangkap oleh pancaindera manusia sebagai suatu rangsangan.Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam benak pengamatterhadap lingkungan sekitarnya. Pandangan final itulah kanpersepsi dapat berupa suatu objek, kualitas, hubungan antargejala, maupun peristiwa, yang disadari dan dimengerti olehpengamat. Dalam arsitektur dan urban design, terbentuknyapersepsi dicapai melalui kontak fenomena visual, yang mengacukepada konstanti, figur dan latar belakang, gerakan, dan ilusi yangditimbulkan oleh bentu-bentuk dan aktivitas yang terlihat olehpengamat.2. 1. 2. Persepsi Tentang RuangMenurut Hall, E, 1966, kemampuan manusia di dalammemahami ruang yang diciptakan guna memenuhi kebutuhannya,sangat tergantung dari bagaimana interaksi antara manusia denganlingkungan binaan (yang diciptakan untuk kebutuhan manusia) danbagaimana pengaruh ruang atau lingkungan binaan tersebutterhadap sikap dan tingkah laku manusia.27

Faktor-faktor pemahaman ruang menyangkut hal-hal yanglebih dalam mengenai aspek psikologi dari pemakai, gaimanakebutuhan interaksi sosial antara pemakai dan bagaimana artisimbolis suatu ruang/ bangunan. Pengalaman ruang dapat dibentukmelalui: Visual Space, terbentuk dari persepsi indera mata rapendengaran OlfactualSpace,terbentukdaripenciuman ur lingkungan Tectile Space, terbentuk dari persepsi indera perabayang terbentuk dari kemampuan meraba an gerak manusia2. 1. 3. Persepsi Tentang LingkunganMenurut setiawan B. Haryadi (1995), persepsi lingkunganatau environmental perception adalah interpersepsi tentan suatuseting oleh individu, didasarkan latar belakang, nalar danpengalaman individu tersebut. Dalam persepsi tentang lingkunganjuga sering di kaitkan dengan teori Imageable City dimana berasal28

dari keilmuan psikologi lingkungan. Teori Imageable City ini jugadigunakan oleh Kevin Lynch dalam mengemukakan lima elemencitra kota dalam bukunya “Image Of The City”Teori Imageable City oleh Kevin Lynch pada prinsipnyaadalah pengembangan hasil penelitian yang berasal dari keilmuanpsikologi lingkungan. Pada tahun 1950 Kevin Lynch mencobamemformulasikan persepsi lingkungan khususnya terhadap kotamelalui penelitiannya. Temuan Lynch dari penelitian ini dianggappaling signifikan dalam ilmu persepsi lingkungan (arsitektur danperkotaan) karena teknik/ metode yang dipakai melalui mental mapyang dianggap paling mampu mengkaitkan antara ide abstrak(persepsi) dan ide nyata melalui pemahaman struktur kota (masterplan). Penelitian Lynch ini difokuskan pada orientasi manusia diskala lingkungan yang relatif luas dengan mengenali simbol dalamlingkungan yang familiar. Simbol atau image atau elemenlingkungan kota ini diperlukan sebagai arahan dalam bergerak danuntuk menemukan arah (way finding), disamping itu juga dapatmemberikan keamanan secara emosi.Menurut Lynch, dalam menandai lingkungannya, faktorkekuatan visual (imageability/ apparency) menjadi sangat dominan.Semakin kuat faktor visual, semakin kuat pula elemen tersebutdiingat/ dipahami oleh seseorang. Karena secara prinsip ada tigahal dari elemen kota yang akan diingat oleh pengamat, yaitu:29

elemen yang memberikan indentitas, elemen yang mengarahkepada pola kota, dan elemen yang memberikan makna (baikkepada individu maupun secara sosial). Untuk itu, Lynch hanyaakan fokus kepada elemen kota visual yang memberikan maknabagi seseorang.Menurut Lynch (1981), ada beberapa faktor utama yangperlu diperhatikan dalam menghadirkan kota yang ideal, yangdisebut sebagai dimensi. Dimensi tersebut yaitu: vitality, senses, fit,access, control, efficiency dan justice. Di dalam senses sendiri,mencakup hal, yaitu: sense of place dan sense of formal structure.Lynch menyatakan bahwa tidak hanya melalui kekuatan visual sajakota dianggap sebagai kota ideal, tetapi dari banyak faktor lainyang mempengaruhi, diantaranya kemampuan kota memenuhikebutuhan dasar penghuni, ketersediaan fasilitas penghuni untukberaktifitas dan juga rasa terhadap ruang-ruang kota yangbermakna. Sense of place adalah segala sesuatu yang kasat matadan memiliki makna, karena berkaitan erat denganbudaya. Senseofformalstructureberkaitaneratdengankemampuan seseorang terhadap orientasi di dalamsetting kota (mental map), selain itu dipengaruhi olehkegiatan sehari-hari dan budaya seseorang.30

2. 1. 4. Persepsi Tentang pemahaman yang lebih jauh terhadap bentuk, aktivitas daninterpretasi dari setting lingkungan (Sanoff, 1991). Persepsimerupakan proses menerima informasi dari dan mengenailingkungan sekitar, sebuah pengalamanpengalaman secara sadar akanhubungan antara objek dengan objek lainnya (Lang, 1987). Dalampenelitian arsitektur dan lingkungan, informasi visual dapatdiperoleh melalui persepsi visual. Persepsi visual terjadi ketikasebuah rangsangan diterima oleh alat sensor-mata,sensor mata, kemudiandiproses lanjut dalam otak.Saat menerima rangsangan dari sekitar, mata manusiamemilik batasan sudut penglihatan. Manusia dapat mendeteksisuatu penglihatan pada daerah tidak lebih dari 180 secarahorizontal (90 ke kanan dan ke kiri) dan 130130 secara vertikal (65 keatas dan ke bawah). Stimulin yang berada pada bagian peripheralvision sudah jelas, tapi masih dapt dilihat.Gambar 2.7 : Jangkauan Sudut Penglihatan ManusiaSumber : Solso, 199931

Gambar 2.82. : Area Penglihatan, Menunjukan Batas Penglihatan ManusiaSumber : Solso, 1999Dengan adanya sudut penglihatan ini, maka mempengaruhicara melihat suatu objek. Pada gambar di atas (gambar 2.7),bagian tengah merupakan bagian dengan sudut penglihatan sangatkecil 2o, bagian ini merupakan bagian area dimana seseorangdapat melihat suatu objek dengan sangat jelas, kemudian semakinke arah luar penglihatan semakin kabur (gambar 2.8). Sehinggauntuk melihat suatu objek secara utuh dibutuhkan gerakan engalaman kita terhadap dunia. Dalam arsitektur, studi kunganterbangun. Respon tersebut meliputi kenyamanan cahaya, suhu,suara, bau, tipe ruangan dan obyek didalamnya,didalamnya, tipe bangunan danartefaknya, penggal jalan serta skala lanskap yang bervariasi.Respon bisa diperoleh secara individual, kelompok sosial maupunkomunitas. Informasi tersebut dapat menjadi bagian dari prosesdesain.32

Responyang dihasilkandari persepsi visual sangatdipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang setiap individu,perspektif pengamat, keadaan cahaya, jarak pengamat terhadapbenda, serta lingkungan visual yang mengelilingi objek (Ching,1996). Pandangan terhadap lingkungan dapat sama atau nganmasyarakat karena pengalaman dan latar belakang individu.Setiap orang memiliki persepsi atau penilaian hindrapenglihatannya. Persepsi yang muncul pada setiap orang dapatberbeda-beda dan sering kali sangat dipengaruhi oleh pengalamanmasa lalu merekaMenurut Ching (1996) dan Setiawan (2007), proses persepsivisual terbentuk oleh beberapa faktor yaitu, Bentuk, Rupa/wujud, Warna dan Tekstur:Dari uraian beberapa kajian teori di atas maka dapat disimpulkanbahwa pengertian persepsi masyarakat merupakan suatu penilaian darisekumpulan individu-individu yang saling bergaul dan berinteraksisehingga menghasilkan kesan terhadap suatu objek dimana kesantersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal karena masing-33

masing individu tersebut mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-caradan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistemadat-istiadat yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu identitasbersama yang diperoleh melalui interpretasi data indera.Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu Faktor Internaldan Faktor Eksternal:a. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktoryang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa halantara lain: Fisiologis.Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasiyang diperoleh ini akan mempengaruhi dan ansekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada ingkungan juga dapat berbeda. Perhatian.Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkanuntuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisikdan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiaporang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadapobyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhipersepsi terhadap suatu obyek.34

Minat.Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung padaseberapa banyak energi atau perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikantipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagaiminat. Kebutuhan yang searah.Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorangindividu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapatmemberikan jawaban sesuai dengan dirinya.b. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakankarakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibatdidalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah pengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya ataumenerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yangmempengaruhi persepsi adalah : Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungansuatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentukini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan35

melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudahuntuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. Warna dari obyek-obyek.Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akanlebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkandengan yang sedikit. Keunikan dan kekontrasan stimulus.Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakangdan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individuyang lain akan banyak menarik perhatian.2. 2. Perancangan Kota (Urban Design)Istilah urban design diterjemahkan kedalam bahasa indonesiasebagai “perancangan kota”. Istilah perancangan kota mempnyai arti yangberbeda-beda di negara yang satu dengan negara lain, bahkan jugaberbeda-beda otadenganperancangan kota terlihat pada diagram berikut ini:ArsitekturPerencana KotaPerancangan KotaGambar 2.9 : Hub. Arsitektur, perencanaan kota dan perancangan kotaSumber : Mulyandari, 201136

encanaan kota hasil akhirna adalah kebijaksanaan publik. gankebijaksanaan publik maka akan terwjud perancangan kota.Beberapa pengertian tentang perancangan kota antara lain:a. Perancangan kota merupakan pengaturan unsur-unsur fisiklingkungan kota sehingga dapat berfungsi baik, ekonomis untukdibangun, dan memberi kenyamanan untuk dilihat dan hidupdidalamnya.b. Perancangan kota merupakan bagian dari perencanaan kota(urban planning) yang menangani aspek estetika dan yangmenetapkan tatanan (order) dan bentuk (form) kota.Perancangan kawasan perkotaan, jika dirunut dari sejarahnya,diawali melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan dari sisi arsitektur danpendekatan dari sisi perencanaan kota. Pendekatan dari sisi arsitekturdiawali oleh Jose Luis Sert dan Team Ten pada tahun 1960-an, dandinamai Urban Design. Sedangkan pendekatan dari sisi perencanaankota diawali oleh Kevin Lynch dan rekan-rekan dari MIT dan Havardmenjelang tahun 1965, dan dinamai City Design. Disisi lain, adapendekatan dari sisi arsitektur lanskap atau dinamakan Landscapearchitecture dipelopori ole Ian McHarg.Usaha untuk memperbaiki kualitas kota dapat dilakukan salahsatunya dengan cara melakukan kegiatan perancangan kota atau urban37

design. Perancangan kota oleh beberapa ahli dikemukakan dalam definisiyang berbeda-beda tergantung dari sudut keilmuan maupun profesi apayang mendasarinya. Ditinjau dari segi profesi, Beckley menjelaskanbahwa perancangan kota merupakan suatu jembatan antara profesiperencana kota dan arsitek dengan perhatian utama pada bentuk fisikkota (Catanese, 1986). Bahwa perancangan kota merupakan bagiandarirangakaian perencanaan kota yang akan menyangkut segi tampilan fisikyang menata bentuk, tatanan, dan estetika lingkungan kota secara satukesatuan terpadu antara lingkungan fisik, kehidupan dan manusianya(Guttheim, 1963).Menurut David Gosling (1984), konsep urban design adalah suatuusaha yang memberikan gambaran tentang teori-teori urban desain yangmuncl beberapa dekade yang lalu, tetapi hal ini tidak bertujuan untukmembuat polemik antara masing-masing teori tersebut. Konsep urbandesain berisi analisis-analisis “bentuk” kota baik secara ekonomi, sosial,maupun politik dalam bentuk nganmengenai perancangan kota, antara lain yaitu: angan kota sebagai berikut: “perancangan kota adalahproses dan hasil pengorganisasian dan pengintegrasian seluruhkomponen lingkungan (buatan dan alam), sedemikian rupasehingga akan meningkatkan citra setempat dan perasaan38

berada di suatu tempat (sense of place), dan kesetaraanfungsional, serta kebanggan warga dan diinginkannya suatutempat menjadi tempat menjadi tempat tinggal. Perancangan merupakan suatu proses yang memberikanarahan bagi terwujudnya suatu lingkungan binaan fisik yanglayak yang sesuai dengan aspirasi masyarakat, a(Danisworo,1994). Perancangan kota merupakan serangkaian aktivitas gian-bagiannya yang memiliki empat dimensi yaitu struktur, tampilanyang sesuai, hunian yang permanen dan waktu (Lang John,1994). Perancangan kota merupakan bagian dari proses perencanaanyang berhubungan dengan kualitas fisik lingkungan, yaitudesain fisik dan keruangan suatu lingkungan (Shirvani,1985).Perancangan kota merupakan kelanjutan dari perencanaankota, karena bagaimanapun hasil dari perencanaan kota masihdianggap “belum selesai” atau belum dapat diimplementasikansecara penuh.Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulanbahwa perancangan kota atau urban design pengaturan pada suatuusaha penataan lingkungan fisik kota, yang menyangkut dengan39

tanggapan inderawi, yaitu unsur tampilan fisikal dalam bentuk kegiatanmenata bentuk, tatanan dan estetika lingkungan secara satu kesatuanterpadu antara lingkungan fisik, kehidupan, dan manusianya danmerupakan bagian dari perencanaan kota.2. 3. Signage Sebagai Elemen Perancangan Kota2. 3. 1. Pengertian ewujudan proses ruang kota yang berkualitas tinggi dilihat darikemampuan ruang tersebut di dalam membentuk pola hidupmasyarakat urban yang sehat.Untuk itu maka unsur-unsurarsitektur kota yang berpengaruh terhadap (proses) endalikanperancangannya sesuai dengan skenario pembangunan yang telahdigariskan. Unsur-unsur di atas, biasa juga dikenal dengan istilahelemen rancang kota. Shirvani (1985), mengklasifikasikan8elemen urban design salah satunya adalah signage sebagaielemen perancangan kota.Pada dasarnya merupakan arahan bagaimana memberikaninformasi kepada orang yang sedang melintas baik yang berjalankaki maupun yang menggunakan kendaraan (Sanoff, 1991).Secara lebih spesifik, signage memberi arahan bagaimana orangmencapai tujuan tertentu (Sims, 1991). Sedangkan sistem informasi40

yang digunakan untuk memberi arahan adalah sangat penting dansangat berguna bagi orang yang membutuhkannya. Lokasi signageberada ditempat yang strategis dan mudah dilihat, baik beradadiruang kota maupun pada bangunan. Sesuai dengan fungsinyasebagai penanda bagi suatu bangunan maupun kawasan kota agarpesan yang disampaikan dapat menjangkau visual yang lebih luas.Hal tersebut sangat dimengerti karena signage tuntukmenyampaikan pesan dengan jangkauan lokal hanya sejauhjangkauan visual (Kasali, 1995). Signage sebagai alat komunikasiarsitektur telah dikenal dan digunakan sebelum manusia mengenalmakna arsitektur itu sendiri dan hingga saat ini digunakan denganfungsi dan bentuk yang makin beragam. Rubenstain (1992)menjelaskan bahwa signage berfungsi untuk menyampaikan pesanyang berhubungan dengan fungsi keselamatan dan kesehatan.Selain itu signage juga dapat menjadi eye cather bagi suatubangunan atau kawasan dan menghidupkan suasana kota.Signage dapat menuntun orang menuju suatu tempat dan dapatmenimbulkan image bagi kota. Ada dua kategori signs Carr (1973)yaitu:1. Public environmental information, semua kebutuhanpenanda yang ada di kota seperti traffic signs, namajalan, papan informasi, penunjuk arah, rute bis;41

2. PrivateSigns,merupakanpenandayangbersifatkomersial dan bisnis. Penempatan signage pada ruangkota baik di bangunan maupun ruang terbuka, dapatmemberikan dampak positif atau negatif bagi kawasantersebut.Bangunan-bangunan merupakan elemen kota dan signagemempunyai pengaruh yang besar terhadap kualitas visualkawasan kota (Carr, 1973). Pendekatan oleh Claus (1976), danbagaimana mengatur tanda tersebut, agar tepat mengenai sasaranbagi permakai kendaraan yang sedang bergerak. Ukuran tersebutperlu mempertimbangkan: kecepatan kendaraan dan jarak reaksi,jumlah kata-kata yang harus dicantumkan pada pesan tersebut,seberapa dimensi tulisan pada pesan dipapan tersebut.signagekota merupakan fasilitaskota yang sangatdibutuhkan oleh masyarakat untuk mengetahui petunjuk arah agardapat mencapai tempat tujuan yang diinginkan. Indikator darisignage yang ada dalam kawasan kota secara dua dimensimaupun tiga dimensi agar dapat menciptakan citra adalah: dapatmerefleksikan karakter kawasan, pengaturan jarak dan ukuran,lokasi, penggunaan signage yang harmonis dengan bangunan,pembatas signage yang jelas, kesesuaian informasi, kesesuaianbentuk dan makna.42

irkan dan sekaligus juga mengenalkan suatu objek. Fungsi simbol yaitu : Sebagai ‘sign’ yang secara tidaklangsung mengindikasikan suatu denotatum yang artinyamengindikasikan adanya suatu objek tertentu sebagai tandaatau ‘sign’. Sebagai ‘sign’ yang secara langsung berfungsi sebagaisignificantum yang artinya kehadiran objek mempunyaimaksud-maksud tertentu ataupun objek tersebut berasosiasikepada suatu hal tertentu (Broadbent, 1986)Ungkapan simbolis dalam arsitektur erat kaitannya denganfungsi arsitektur sendiri yang melayani dan memberikan suatu artikhusus dalam interaksi antara manusia dengan lingkungannya.Ekspresi dalam arsitektur merupakan suatu hal yang mendasar didalam tiap-tiap komunikasi arsitektur. Ekspresi selalu berhubungandengan bentuk-bentuk. Makna dari simbol-simbol ini biasanyadipengaruhi oleh tata letak bangunan, organisasi dan karakterbangunan.Ada 3 cara untuk mengenal simbol dalam arsitektur, yaitu :1. Simbol sebagai tanda yang mengacu kepada suatu objektertentu. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan agar ngguhnya.43

2. Iconic sebagai simbol atau tanda yang menyerupai suatuobjek yang diwakili oleh suatu karakter tertentu yang dimilikioleh objek yang sama. Di sini rancangan bangunan dimulaidengan memperbaiki beberapa citra atau image tertentuyang mewakili suatu bangunan.3. Indeks sebagai tanda dan representasi yang tidak selalumengacu kepada suatu objek tertentu walaupun adakesamaan atau analogi yang terdapat pada indeks tersebut.Indeks biasanya menghasilkan hubungan yang dinamisantara ruang dan objek di satu sisi dengan ingatan orangyang akan mempengaruhi tanda tersebut di sisi lainnya.Simbol, tanda atau lambang merupakan metode ekspresiyang sangat langsung. Mereka diguna

18 BAB II KAJIAN TEORI 2. 1. Persepsi Masyarakat Pengertian persepsi dari kamus psikologi adalah berasal dari bahasa Inggris, perception yang artinya: persepsi, penglihatan, tanggapan; adalah proses seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

tentang teori-teori hukum yang berkembang dalam sejarah perkembangan hukum misalnya : Teori Hukum Positif, Teori Hukum Alam, Teori Mazhab Sejarah, Teori Sosiologi Hukum, Teori Hukum Progresif, Teori Hukum Bebas dan teori-teori yang berekembang pada abad modern. Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan dapat dijadikan pedoman oleh para

29 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasar Teori 1. Teori Ekonomi Ekonomi atau economic dalam banyak literature ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Oios atau Oiuku” dan “Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga.

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

22 BAB II KAJIAN TEORI Dalam teori ini berisi tentang kajian-kajian yang dijadikan sebagai rujukan langsung penelitian dan penulisan, serta sebagai pisau pembedah masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Beberapa tulisan yang dapat digunakan sebagai tolok ukur seperti tesis, . teori manajemen, dan teori analisis SWOT. Perbedaan penelitian tersebut di atas adalah perbedaaan

A. Teori-teori sosial moden timbul sebagai tin& bdas kepada teori-teori sosial klasik yang melihat am perubahan rnasyarakat manusia dengan pendekatan yang pesimistik. Teori sosial moden telah berjaya menerangkan semua gejala sosial kesan perindustrian dan perbandaran. Teori sosial moden adalah lanjutan teori klasik dalam kaedah dan faIsafah. B. C.