Sistem Pakar Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling Untuk .

1y ago
7 Views
2 Downloads
844.24 KB
7 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Albert Barnett
Transcription

Sistem Pakar Dalam Layanan Bimbingan danKonseling untuk Mengidentifikasi MasalahPada Siswa di SMA Negeri 7 BandungInsan Fahmi Azadi1, Nizar Rabbi Radliya21Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung, Indonesiainsan.f.a@mahasiswa.unikom.ac.id2Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung, Indonesianizar@email.unikom.ac.idAbstract - Generally, “Bimbingan dan Konseling“services in schools are known as a service to punishproblematic students at school. Eventhough, theessence of this services is to provide studentsguidance and direction to have deep understandingabout his/her self to manage better live. Practically,its not fully implemented. This is due, the lack ofinstruments for guidance teachers to identifyproblems within students. Moreover, not everyteacher has the ability to diagnose studentconditions. And the last reason is, with currentmethod time management is not effective andefficient. The purpose of this research is to createan expert system that can be work as assistant foran expert (teachers). Which in this case is to helpthe guidance and counseling teacher to identifyproblems within students effectively andefficiently. In implementation, this web-basedexpert system is built with the PHP programminglanguage using the Code Igniter framework andMySQL database. This system can help teachersdiagnose student problems.mengenai kenakalan remaja maka konteksnyasangat luas, karena bisa jadi kenakalan itu terjadikarena memang sifat pribadinya ataupun karenaakibat dari permasalahan yang di alaminya [2].Sehingga, akan sangat disayangkan jika siswa yangmemiliki permasalahan ini tidak mendapatkanbimbingan yang mana akan memberikan dampakterhadap masa depannya. Menurut Syamsuddin [3]Guru bimbingan dan konseling(BK) semestinyabertanggung jawab untuk memberikan bimbingandan arahan terhadap siswa bermasalah agar bisamenghadapi dan menyelesaikan masalah yang dialaminya. Tetapi, karena kurangnya keahlian daninstrumen yang ada, Guru BK memiliki hambatandalam menemukan permasalahan yang di hadapisiswa. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwaperlunya sebuah sistem yang dapat menjadi asistenbagi guru BK dalam mengidentifikasi pemasalahanpada siswa.Index Terms –Counselling, 4]mengemukakan bahwa ada tujuh factor yangmempengaruhi kegiatan belajar mengajar yaitu :I.II.Landasan Teori2.1 Faktor Permasalahan Pada SiswaPendahuluanOrang tua pada umumnya, sering kalimengharapkan anaknya bersekolah di tempat yangbagus sehingga nanti anaknya akan melanjutkankuliah di universitas yang bagus dan akan bekerjadi perusahaan yang baik juga. Dalam hal ini, bisadiartikan bahwasanya jika sang anak sukses disekolahnya, maka masa depannya pun pasti akansukses. Tetapi disisi lain, hal ini juga bisa berartijika sang anak gagal di sekolahnya, maka masadepannya pun pasti akan gagal. Seperti yang kitasemua ketahui, remaja khususnya anak SekolahMenengah Atas(SMA) sedang mengalami masapuberitas dan pencarian jati diri. Sehingga seringkali membawa dampak perilaku yang beranekaragam, seperti kenakalan remaja[1]. Jika berbicara1. Karakteristik pelajar, yang antara lain meliputih: kedewasaan mental serta keahlian intelektual,kondisi fisik yang baik dan keahlianpsikomotor, pengaruh kondisi rumah dan situasisocial, usia serta jenis kelamin.2. Karakteristik guru sebagai pengajar, meliputi:factor-faktor intelektual dan segi-segi afektif,kecakapan psikomotor, jenis kelamin, umur dankelas social.3. Kegiatan pelajar dan pengajar, mencakup :proses belajar, metode mengajar dan interaksiguru murid.4. Karakteristik kelompok meliputi : jumlahanggota kelompok, sikap kelompok dankekompakan serta kepemimpinan.

5. Fasilitas fisik baik di rumah maupun di sekolah,meliputi : keadaan atau suasana keluarga dansekolah, perlengkapan belajar, ruangan belajardan sebagainya.6. Faktor mata pelajaran atau bidang studi yangdipelajari murid, yang disusun secara logispsikologis agar dapat sesuai dengan perbedaanindividual murid dan proses belajar.7. Faktor lingkungan luar, meliputi : keadaankeluarga, lingkungan masyarakat, situasikulturil, hubungan sosial, kondisi sekolah dansistem pendidikan serta kurikulum.Dalam penelitian ini berdasarkan Ferguson [5]penulis memfokuskan pada 3 poin saja, Faktorkegiatan pelajar di sekolah, Faktor keluarga dirumah dan faktor hubungan sosial di lingkungan3.yang digunakan oleh Leonardi ParisHasugian adalah Graft Or Algorithm.Peneliti menggunakan Object OrientedProgramming dan menggunakan dalamperancangan sistemnya, sedangkan yangdigunakan oleh Leonardi Paris Hasugianadalah Structural Programming.III. Analisis dan Perancangan Sistem3.1 Prosedur Yang berjalanUntuk model prosedur yang berjalan digambarkan dengan usecase2.2 Sistem PakarSistem pakar atau lebih populer diketahui sebagaiexpert system secara umum dikenal sebagai sistemyang memiliki keahlian sebagaimana seorangpakar, sehingga sistem dapat memecahkan masalahseperti yang juga dilakukan oleh seorang ahli [6].Atau bisa juga dikatakan expert system adalahsebuah sistem terkomputerisasi yang dibangundengan bantuan bahasa pemrograman yangditentukan untuk diimplementasikan sebagaiproblem solver seperti yang dilakukan oleh parapakar. Diharapkan dengan sistem ini, orang yangbukan pakar sekalipun dapat menyelesaikanproblem tertentu meskipun tidak adanya kehadiranseorang pakar dalam bidang tersebut. Sedangkanimplementasi untuk pakar, sistem ini bisa jugadigunakan sebagai pembantu atau asisten yangmemiliki keahlian. [7]2.3 Penelitian TerdahuluPada penelitian sistem pakar yang dilakukan olehLeonardi Paris Hasugian [8]. Sistem pakardigunakan untuk mengidentifikasi permasalahanpada sepeda motor patrol pengawal .Penelitian yang dilakukan oleh Hasugian memilikisimilarity dengan yang dilakukan oleh penelitiyakni, melakukan analisa terhadap rulesberdasarkan objeknya. Sedangkan perbedaan yangterdapat diantaranya:1.2.Dalam perancangan mesin inferensi nyayang digunakan peneliti adalah metodeBackward Chaining sedangkan yangdigunakan oleh Leonardi Paris Hasugianadalah metode Forward Chaining.Dalam penelitian yang dilakukan olehpenulis,padamesininferensimenggunakan Mean Teoretis, sedangkanGambar 1. Usecase sistem yang berjalanDari model kita dapat melihat bahwa guru BKterlalu pasif, karena sebelum dapatmemberikan bimbingan terhadap siswa, guruBK harus menunggu laporan data baik dariWali kelas ataupun dari Guru mata pelajaran.Selain itu, masalah yang di laporkan pun hanyaterbatas masalah nilai akademik siswa, sepertinilai pelajaran ataupun absensi. Sedangkanuntuk permasalahan di luar itu, guru BK tidakmemiliki instrumen yang cukup untukmendapatkan informasinya.3.2 Perancangan Sistem yang diusulkanBerdasarkan pressman[9], untuk perancangansistem yang akan di bangun usecase-nyaadalah

1.2.3.4.Gambar 2. Usecase yang diusulkanPerbedaan dengan sistem yang sedang berjalanadalah guru Bk tidak perlu menunggu reportdari seorang wali kelas atau dari guru matapelajaran untuk mengetahui permasalahan padasiswanya. Tapi dengan sistem, guru BK bisamengidentifikasi langsung permasalahan padasiswa. Dengan bonus dapat mengetahuipermasalahan di luar akademis siswa juga.Untuk perancangannya dibuat modelberdasarkan Dharwiyanti[10], dan dapatdigambarkan oleh Class Diagram sepertigambar di bawah ini:Gambar 3. CLass Diagram3.3 Elemen ManusiaAda 4 elemen manusia yang terlibat dalampenelitian ini.Pakar : Guru Bimbingan dan Konseling diSMA Negeri 7 BandungKnowledge Engineer : PenelitiSystem Engineer : PenelitiPengguna : sistem pakar dalam penelitianini memiliki beberapa kelas penggunayakni:N Penggu KepentinganFungsio. naSistem1. Pendid MencariKonsultik nonsaran/nasehatanBimbingandankonseling2. SiswaMemberiInstruktinformasiurpermasalahan3. Pemba Memperbaiki/Rekan/pngunmenambahartnerSistem basispengetahuan4. GuruMembantuRekanBimbin el komputasi,ingmencariinferensi, alatbantu diagnose3.4 Basis PengetahuanDalam penelitian ini, basis pengetahuan yangditerapkan dituangkan dalam bentuk surveyyang dibagi menjadi 3 kategori, akademis,keluarga dan sosial.Masing-masing kategori memiliki subkategori, rules, bobot dan penilaian yangberbeda-beda.1. Kategori Akademis.Terdiri dari 30 butir pernyataan denganketentuan.a. Masing-masing pernyataan memilikiklasifikasi:Sangat Setuju : 5 poin (negatif) atau 1poin (positif)Setuju : 4 poin (negatif) atau 2 poin(positif)Ragu-ragu : 3 poin (negatif) atau 3poin (positif)Tidak Setuju : 2 poin (negatif) atau 4poin (positif)Sangat Tidak Setuju : 1 poin (negatif)atau 1 poin (positif)b. 24 pernyataan dengan bobot 1c. 6 pernyataan dengan bobot 5d. Untuk sub kategori pertama terdiridari 8 pernyataan dengan bobot 1, dan3 pernyataan dengan bobot 5

e.f.Untuk sub kategori kedua terdiri dari10 penyataan dengan bobot 1, dan 3pernyataan dengan bobot 5.Contoh rules kondisi dan aksinyaadalah:Rules : Sub-kategori 1 kategoriakademisIf (pernyataan nomor 2 3 poin)And (pernyataan nomer 4 4 poin)And (pernyataan nomer 23 4 poin)Then sub kategori 1 (3 4 4)*5 55poin.AtauRules : sub kategori 2, kategoriakademisIf (pernyataan nomor 1 3 poin)And (pernyataan nomor 3 2 poin)And (pernyataan nomor 5 4 poin)Then sub kategori 2 (3 2 4)*1 9poin2. Kategori KeluargaTerdiri dari 30 butir pernyataan denganketentuan.a. Masing-masing pernyataan memilikiklasifikasi:Sangat Setuju : 5 poin(negatif) atau 1 poin(positif)Setuju : 4 poin (negatif)atau 2 poin (positif)Ragu-ragu : 3 poin (negatif)atau 3 poin (positif)Tidak Setuju : 2 poin(negatif) atau 4 poin(positif)Sangat Tidak Setuju : 1poin (negatif) atau 1 poin(positif)(untuk detail masingmasing pernyataan terdapatdi lampiran)b. 23 pernyataan dengan bobot1c. 7 soal pernyataan bobot 5d. Untuk sub kategori pertamaterdiri dari 8 pernyataandengan bobot 1, dan 5pernyataan dengan bobot 5e. Untuk sub kategori keduaterdiri dari 4 pernyataandengan bobot 1.f. Untuk sub kategori ketigaterdiri dari 2 pernyataandengan bobot 1, dan 2pernyataan dengan bobot 5.g. Contoh rules kondisi danaksinya adalah:Rules : sub kategori 1,kategori keluargaIf (pernyataan nomor 2 3poin)And (pernyataan nomer 4 4 poin)And (pernyataan nomer 23 4 poin)Then sub kategori 1 (3 4 4)*5 55 poin.3.b.c.d.e.f.g.AtauRules : sub kategori 2,kategori keluargaIf (pernyataan nomor 1 3poin)And (pernyataan nomor 3 2 poin)And (pernyataan nomor 5 4 poin)Then sub kategori 2 (3 2 4)*1 9 poinKategori SosialTerdiri dari 30 butir pernyataandengan ketentuan.a. Masing-masing pernyataanmemiliki klasifikasi:Sangat Setuju : 5 poin (negatif) atau1 poin (positif)Setuju : 4 poin (negatif) atau 2 poin(positif)Ragu-ragu : 3 poin (negatif) atau 3poin (positif)Tidak Setuju : 2 poin (negatif) atau4 poin (positif)Sangat Tidak Setuju : 1 poin(negatif) atau 1 poin (positif)(untuk detail masing-masingpernyataan terdapat di lampiran)23 pernyataan dengan bobot 17 pernyataan dengan bobot 5Untuk sub kategori pertama terdiridari 1 pernyataan dengan bobot 1,dan 1 pernyataan dengan bobot 5Untuk sub kategori kedua terdiridari 3 penyataan dengan bobot 1,dan 2 pernyataan dengan bobot 5.Untuk sub kategori ketiga terdiridari 8 pernyataan dengan bobot 1,dan 4 pernyataan dengan bobot 5.Contoh rules kondisi dan aksinyaadalah:Rules : sub kategori 1, kategorisosialIf (pernyataan nomor 2 3 poin)And (pernyataan nomer 4 4 poin)And (pernyataan nomer 23 4poin)Then sub kategori 1 (3 4 4)*5 55 poin.Atau

Rules : sub kategori 2, kategorisosialIf (pernyataan nomor 1 3 poin)And (pernyataan nomor 3 2 poin)And (pernyataan nomor 5 4 poin)Then sub kategori 2 (3 2 4)*1 9poin3.5 Mesin InferensiDalam penelitian ini model mesin referensidi susun berdasarkan mean teoretis [x].Yang mana agresivisitas data di klasifikasimenjadi 3 bagian dengan rumus(x m-1.5 s), (m - 1.5s x m 1.5 s)dan (x m 1.5 s)Score Sedang : 114 - 211Score Tinggi : 212 – 270Atau dengan ilustrasiGambar 4. Agresivitas Kategori AkademisIV.Implementasi4.1 Implementasi Perangkat Lunakm mean teoretisSistem informasi ini dikembangkandengan perangkat lunak sebagai berikut :s satuan deviasi standar1.Contoh mesin inferensi untuk kategoriakademis adalah;2.3.4.5.6.Score minimum – maximum : 54 – 270Sistem operasi Windows 8.1 SingleLanguage 64-bitDatabase menggunakan MySQLBahasa pemrograman menggunakan PHPFramework menggunakan CodeigneterGoogle Chrome Versi 74.0.3729.131Sublime Text 3Jarak Sebaran ( r ): 216Mean ( m ) : 162Satuan Deviasi Standar ( s ) : 216/6 36Sehingga klasifikasi 1 (rendah) :(x m-1.5 s) (x 162 – 1.5(36)) x 113Klasifikasi 2 (sedang) :(m - 1.5s x m 1.5 s) (162 - 1.5 (36) x 162 1.5 (36)) 113 x 2114.2 Implementasi Basis DataImplementasi basis data adalah sebuah usahauntuk mendirikan basisdatafisik yangdisimpan dalam sebuah media (disk) denganbantuan Database Management System yangpadapenelitianakandipakaiuntukmenempatkan data-data. Adapun basis datapada penelian sistem pakar berbasis web yangdikembangkan adalah seperti:1.2.3.4.5.6.7.Tabel chmenuTabel UsersTabel user levelTable AkademiTable KeluargaTabel SosialTabel SurveyKlasifikasi 3 (tinggi) :(x m 1.5 s) (x 162 1.5(36)) x 211Sehingga dapat diambil kesimpulanagresivitas kategori akademi adalahScore Rendah : 54 - 1134.3 Struktur MenuStruktur menu terbagi dua, yakni strukturmenu untuk siswa dan struktur menu untukguru BK, berikut adalah gambaran strukturmenu untuk siswa:

Gambar 5. Struktur Menu SiswaSedangkan untuk struktur menu pada guru BKadalah seperti iniGambar 8. Detailed Survey InterfaceSedangkan untuk tampilan gambar ini adalahuntuk user admin atau guru BK, untuk melihatdetail survey dari siswa yang sudah mengisihasil survey tersebut.V.KesimpulanBerikut kesimpulan yang didapat daripenelitian pembangunan sistem pakar dalamlayanan bimbingan konseling ini, diantaranya:1. Aplikasi yang dibangun dapat digunakansebagai alat ukur oleh pengajar bimbingan dankonseling dalam mengidentifikasi masalahpada siswa.2. Pembangunan sistem pakar ini dapatmeningkatkan efektifitas dan efisiensi secarawaktu dan tenaga. Karena sistem ini mewakilikinerja guru tersebut dikarenakan adanyapenggunaan teknologi jaringan internet padasistem informasi yang dibangun.3. Proses untuk mengidentifikasi masalahpada siswa yang diimplementasikan dalamsistem pakar ini dapat membantu user dalammengetahui problem siswa, di luar absensidan nilai. Sehingga, guru yang bersangkutandapat memberikan bimbingan dan konselingsecara lebih aktif.4. Sistem pakar ini dirancang agar bisaditerapkan secara fleksibel dapat digunakantanpa terbatas ruang dan waktu.5. Aplikasi ini dirancang dan dibuat benarbenar menggunakan ilmu pengetahuan(knowledge based) sebagai fondasinya.Gambar 6. Struktur Menu Guru Bk4.4 Implementasi Antar mukaBerikut adalah contoh implementasi untukhalaman input survey siswa serta detailidentifikasi masalah pada siswa tersebut.VI.Gambar 7. Input Survey InterfacePada gambar diatas, user adalah siswa dimanaada 3 kategori survey yang harus diisi, yaituAkademis, Keluarga dan Sosial.Daftar Pustaka[1] Bowles, Agatha H., “The Natural, Developmentof Children” Edinburg F. S. Livingstone 16 & 17Teviot Palace., 1943[2] McCandles, B.R., Children and Adolescent :Behavior and Development, New York HoltRinehart and Winston., 1961.

[3] Abin Syamsuddin Makmun., “Pedoman StudiPsikologi Kependidikan, Bandung : IKIPBandung., 1981.[4] Klausmeier, J.H., “Learning and HumanAbilities : Educational Psychology, New yok :Harper & Brothers., 1961.[5] Ferguson, G.A., “Statistical Analysis inPsychology and Education”Tokyo : Mc Graw-HillKogakusha. 1976.[6] Rosnelly, R., & Utama, U. P. (2012). SistemPakar: Konsep dan Teori. Penerbit Andi.[7] Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence(teknik dan aplikasinya). Yogyakarta: GrahaIlmu, 278.[8] Hasugian, L.P., Sistem Pakar Untuk MendeteksiKerusakan Pada Motor Yamaha Police 900ccMenggunakan Graf Or Algorithm (Studi KasusPatwal Polda Metro Jaya)., Bandung : Unikom.,2011.[9] Pressman, R. S. (2002). Rekayasa PerangkatLunak Pendekatan Praktisi (BukuSatu). Yogyakarta: Andi.[10] Dharwiyanti, S., & Wahono, R. S. (2003).Pengantar Unified Modeling Language(UML). Ilmu Komputer, 1-13.

Dalam penelitian ini berdasarkan Ferguson [5] penulis memfokuskan pada 3 poin saja, Faktor kegiatan pelajar di sekolah, Faktor keluarga di rumah dan faktor hubungan sosial di lingkungan 2.2 Sistem Pakar Sistem pakar atau lebih populer diketahui sebagai expert system secara umum dikenal sebagai sistem

Related Documents:

Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah (T.Sutojo dkk, 2011:13). Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang

Sistem Manajemen Layanan dan Bimbingan Kuliah XIV / 2007. Mutu Layanan B&K Mutu layanan B&K adalah layanan bimbingan dan konseling yang mampu memenuhi apa yang diharapkan oleh pemakai / klien. Merujuk kepada proses dan produk layanan

pelaksanaan layanan bimbingan pribadi dan bimbingan belajar secara efektif dalam membentuk pemahaman dan potensi diri siswa yang positif sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan tercapai tujuan pembelajaran di sekolah. Kata kunci : layanan bimbingan pribadi, bimbingan belajar, motivasi belajar

Pengerjaan dari sistem pakar ini direncanakan melalui 7 tahapan yaitu : 1) Tahap pengumpulan data 2) Tahap perumusan penyakit jantung dan paru beserta gejalanya, 3) Tahap pembuatan rule sistem pakar, 4) Tahap perancangan basis data, 5) Tahap perancangan antar muka sistem pakar, 6) Tahap implementasi perancangan ke dalam sistem

Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

Bimbingan dan Konseling 47 VI.PENGEMBANGAN 50 LAMPIRAN 51 1.Laporan kegiatan harian dan/mingguan52 2.laporan layanan konseling individu 53 3.Silabus layanan bimbingan dan konseling kurikulum 2004 54 4.Satuan kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling 55 5.Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling (Standar Unit Sekolah Baru) 56

penyakit tanpa menyita banyak waktu, salah satunya yaitu sistem pakar (expert system). Sistem pakar ini dibuat agar para Sistem pakar ini dibuat agar para orangtua dapat menggunakan teknologi ini untuk dapat melakukan pendeteksian gejala maupun langkah awal penanganan

Accounting for the change in mobility 12 6. Conclusion 13 Notes 15 Tables 16 References 23 Appendices 26. Acknowledgments Jo Blanden is a Lecturer at the Department of Economics, University of Surrey and Research Associate at the Centre for Economic Performance and the Centre for the Economics of Education, London School of Economics. Paul Gregg is a Professor of Economics at the Department of .