Oleh Fahrul Rozi NIM 160101030 - Etheses.uinmataram.ac.id

1y ago
2 Views
1 Downloads
3.59 MB
108 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Abram Andresen
Transcription

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI KEGIATANKEAGAMAAN PESERTA DIDIK KELAS VII MTs NURUL QUR’ANPAGUTAN TAHUN AJARAN 2019/2020olehFahrul RoziNIM 160101030PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAMMATARAM2020

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI KEGIATANKEAGAMAAN PESERTA DIDIK KELAS VII MTs NURUL QUR’ANPAGUTAN TAHUN AJARAN 2019/2020olehFahrul RoziNIM 160101030PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAMMATARAM2020i

ii

iii

iv

v

MOTTOُّ ُّوفَ َّرقُ ْوا َبُّْينَ ُه ْم َّ اص ْب َياُّ َن ُك ُّْمُّ ِبال َ ُّ ُّواض ِْرب ُُّْوُّ ُه ْم ِ ُمرُّ ْو َ ص ََل ِةُّ ِل َ َ علَ ْي َهاُّ ِل َع ْش ُِّرُّ ِسنِيْن َ َ سب ُّْعُِّ ِس ِنيْن ُِّ اج ُّع َ فِ ْال َم ِ ض Artinya: “ Suruhlah anak-anak kecil kamu melakukan shalat pada (usia) tujuhtahun, dan pukullah mereka (bila lalai) atasnya pada (usia) sepuluhtahun, dan pisahkanlah mereka dari tempat-tempat tidur.”11E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 166.vi

PERSEMBAHAN“Ku persembahkan skripsi ini untukalmamaterku, Ibuku Mukinah, Bapakku Supardidan Seluruh keluarga besarku.”vii

KATA PENGANTARAlhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan shalawatserta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Besertakepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya.Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan suksestanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itupenulismemberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan pada pihak-pihak yangtelahmembantu sebagai berikut:1.Dr. Syukri M, Pd. selaku Pembimbing I dan Dr. Emawati, M.Ag. selakuPembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi dan ahkondisiataukesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebihsempurna dan cepat selesai.2.Dr. Hj. Lubna, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUINMataram.3.Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telahmemberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingandan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.4.Keluarga besar MTs Nurul Qur’an Pagutan yang senantiasa memberikankemudahan kepada ananda dalam mengumpulkan data menjadi fakta yangdibutuhkan dalam menyelesaikan skripsi.5.Kedua orang tua beserta keluarga yang telah berjuang, berkorban,viii

memberikan motivasi, selalu ada disetiap suka dan duka serta menjadiseseorang yang amat sangat berharga dalam hidup ananda.6.Kepada saudara Suharli S. H yang telah memberikan suntikan motivasi danmoril secara istiqomah sehingga ananda dapat menyelasaikan penelitian ini.7.Sahabat-sahabat ananda, Ahdi Kurniawan, M. Ferdy Pratama, Saumul Fitrain,M. Alwan Hasyim, Lalu Sopian Sauri dan Ahmad Ilham Vanduni yangsenantiasa selalu dalam suka maupun duka ananda.8.Saudara-saudara Kelas A PAI Angkatan 2016 yang selama ini selalu salingmensuport satu sama lain.Mataram,Penulis,Fahrul Roziix

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL .HALAMAN JUDUL .iPERSETUJUAN PEMBIMBING .iiNOTA DINAS PEMBIMBING. iiiPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI . ivPENGESAHAN DEWAN PENGUJI .vMOTTO . viPERSEMBAHAN . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . ixDAFTAR TABEL . xiiiDAFTAR GAMBAR . xivABSTRAK . xvBAB I PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah .4C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .4D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .6E. Telaah Pustaka .6F. Kerangka Teori . 101. Strategi Pembentukan Karakter . 10a. Keteladanan . 11b. Penanaman dan Pengekan Kedisplinan . 13c. Pembiasaan . 16d. Menciptakan Suasana yang Kondusif. 19e. Integrasi dan Internalisasi . 192. Kegiatan Keagamaan . 20a. Pengertian Kegiatan Keagamaan . 20x

b. Tujuan Kegiatan Keagamaan . 21c. Bentuk-bentuk Kegiatan Keagamaan . 22G. Metode Penelitian . 271. Pendekatan Penelitian . 272. Kehadiran Peneliti . 283. Lokasi Penelitian . 294. Sumber Data . 295. Prosedur Pengumpulan Data . 306. Teknik Analisis Data . 357. Pengecekan Keabsahan Data . 36H. SistematikaPembahasan . 38BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN . 39A. Gambaran Lokasidan Temuan . 391. Sejarah singkat MTs Nurul Qur’an Pagutan . 392. Profil Madrasah . 403. Visi dan Mis MTs Nurul Qur’an Pagutan . 414. Letak Geografis MTs Nurul Qur’an Pagutan . 425. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs Nurul Qur’anPagutan . 426. Keadaan Peserta Didik MTs Nurul Qur’an Pagutan Mataram . 457. Keadan Sarana Prasarana MTs Nurul Qur’an Pagutan . 468. Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan . 48B. Bentuk-bentuk Kegiatan Keagamaan MTs Nurul Qur’an Pagutan . 501. Kegiatan-kegiatan keagamaan sebelum kegiatan belajarmengajar (KBM) . 512. Kegiatan-kegiatan keagamaan setelah kegiatan belajar mengajar(KBM) . 543. Kegiatan Imtaq dan Infaq di Hari Jum’at . 58C. Strategi Pembentukan Karakter . 591. Keteladanan . 602. Pembiasaan . 60xi

3. Penanaman atau Penegakan Disiplin . 61BAB III PEMBAHASAN . 63A. Bentuk-Bentuk Kegatan Keagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan . 63B. Strategi Pembentukan Karakter . 661. Keteladanan . 672. Pembiasaan . 683. Penanaman atau Penegakan Kedisiplinan . 68BAB IV PENUTUP . 70A. Kesimpulan . 70B. Saran . 69DAFTAR PUSTAKA . 72LAMPIRAN-LAMPIRANxii

DAFTAR TABELTabel 2.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Nurul Qur’an PagutanTahun Ajaran 2019/2020, 42.Tabel 2.2 Daftar jumlah Peserta Didik MTs Nurul Qur’an Pagutan Tahun Ajaran2019/2020, 44.xiii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1Struktur Organisasi MTs Nurul Qur’an Pagutan Tahun Ajaran2019/2020, 47.Gambar 2.2Kegiatan shalat Dhuha, 51.Gambar 2.3Kegiatan membaca al-Qur’an, 52.Gambar 2.4Kegiatan rangkaian shalat dzuhur berjama’ah, 53.Gambar 2.5Kegiatan menghafal Qur’an dan doa pilihan, 55.Gambar 2.6Kegiatan imtaq dan infaq di hari Jum’at, 56.xiv

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI KEGIATANKEAGAMAAN DI MTs NURUL QUR’AN PAGUTAN TAHUN AJARAN2019/2020Oleh:Fahrul RoziNIM 160101030ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis karakter yang sedang terjadi. Tidakbisa dipungkiri krisis ini terjadi secara nyata. Bahkan, sangat mengkhawatirkanmasyarakat dengan korban utamanya adalah peserta didik. Krisis ini berupapergaulan bebas, maraknya minuman keras, tawuran antar pelajar,penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, perkosaan, pencurian remaja, kurangmenaruh rasa hormat terhadap orang tua, dan sebagainya. Krisis karakter ini jugaterjadi di madrasah yakni adanya peserta didik yang berani berkata kasar danmelawan debat guru, berkelahi dengan sesama peserta didik, tidak mengikutiperaturan yang berlaku di madrasahPenelitian menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. ncaradandokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan yakni reduksi data, data display(penyajian data), dan verifikasi (menarik kesimpulan). Teknik keabsahan datayang digunakan yakni meningkatkan ketekunan dan trianggulasi.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Bentuk-bentuk kegiatankeagamaan di MTs Nurul Qur’an Pagutan dilaksanakan setiap hari selain harisenin dan dibagi menjadi dua sesi yakni kegiatan keagamaan sebelum kegiatanbelajar mengajar (KBM) dengan kegiatan shalat dhuha, membaca al-Qur’an,penyampaian nasihat, Imtaq dan Infaq sedangkan setelah kegiatan belajarmengajar (KBM) dengan kegiatan shalat dzuhur bejama’ah, menghafal Qur’andan doa-doa pilihan. (2) Strategi Pembentukan Karakter di MTs Nurul Qur’anterdapat 3 strategi yang dilakukan yakni keteladanan seorang guru kepada pesertadidik, penanaman atau penegakan kedisiplinan dengan memberikan hukumanberupa teguran dan sanksi, dan pembiasaan-pembiasaan kegiatan keagamaan.Kata Kunci: Strategi pembentukan karakter, kegiatan keagamaan.xv

1BAB IPENDAHULUANA. Latar tral dalam membentuk tingkah laku, kepribadian, dan moral seorang anak denganmenanamkan nilai religius dan nilai-nilainya agar tercipta insan yang berkarakter.Seperti definisi yang dikemukakan Omar Muhammad Al-Toumy al-Syaebaniyang dikutip Muazzayyin Arifin, mengartikan bahwa pendidikan sebagai usahamengubah tingkah laku individudalam kehidupan pribadi,kehidupankemasyakatan serta kehidupan dengan alam sekitarnya melalui proseskependidikan.2 Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui proses pendidikan dapatmembentuk karakter peserta didik. Karakter sendiri adalah keadaan asli yangdimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain.Penguatan karakter dalam Kurikulum 2013 (K13) sangat penting mengatasikrisis karakter yang sedang terjadi. Tidak bisa dipungkiri krisis ini terjadi secaranyata. Bahkan, sangat mengkhawatirkan masyarakat dengan korban utamanyaadalah peserta didik. Krisis ini berupa pergaulan bebas, maraknya minuman keras,tawuran antar pelajar, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, perkosaan,pencurian remaja, kurang menaruh rasa hormat terhadap orang tua, dansebagainya. 32Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2014), h. 15.Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter;Konsepsi dan Aplikasinya dalam LembagaPendidikan, (Jakarta: Kecana, 2011), h. 1-2.3

2Krisis karakter ini juga terjadi di madrasah yakni adanya peserta didik yangberani berkata kasar dan melawan debat guru, berkelahi dengan sesama pesertadidik, tidak mengikuti peraturan yang berlaku di madrasah.4Berdasarkan uraian di atas, pembentukan karakter menjadi hal yang pentingdilakukan di sekolah. Langkah itu untuk mengurangi krisis karakter pada pesertadidik. Menurut Zubaedi menjelaskan bahwa, pembentukan karakter peserta didiktidak hanya berfokusserangkaian pembelajaran teori melainkanperlumemperhatikan pembelajaran agama pada ranah afektif dan psikomotorik.5 Padapelaksanaannya tentunya strategi menjadi hal yang mendasar sehingga dapattercapai tujuan yang diharapkan.Adapun strategi yang dapat diterapkan untuk membentuk karakter pesertadidik menurut Furqon Hidayatullah yakni, keteladaan, penanaman/penegakan,pembiasaan, menciptakan suasana yang kondusif, integrasi dan internalisasi.6Karakter peserta didik dapat terbentuk apabila adanya usaha atau dukungan dariluar diri peserta didik. Salah satu bentuk dukungan untuk membentuk karakterpeserta didik dengan melaksanakan kegiatan keagamaan.Kegiatan keagamaan adalah segala aktivitas yang dilaksanakan berupakegiatan yang berhubungan dengan agama. Kegiatan keagamaan dalamimplementasinyadapat membentuk sikap atau perilaku seseorang dalamkehidupan sehari-hari. Sikap atau perilaku yang dimaksudkan adalah sikap yangsesuai dengan ajaran agama. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan keagamaanObservasi, Mts Nurul Qur’an Pagutan, 12 November 2019.Ibid,. h. 3.6Furqon Hidayatullah, Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa,(Surakarta: Yuma Pressindo, 2017), h. 40-54.45

3adalah memberikan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman tentang ajaranagama Islam guna membina keimanan, ketaqwaan serta akhlakul karimah. Tujuandari pelaksanaan kegiatan keagamaan sesuai dengan tujuan pendidikan Nasioanlyang dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Sidiknas), sebagai berikut:Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negarayang demokratis serta bertanggung jawab.7Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan di MTs NurulQur’an Pagutan bahwa kegiatan keagamaan dijadikan suatu wadah dalampembentukan karakter peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan olehkepala MTs Nurul Qur’an Pagutan, ibu’ Nispawatil Isnaini menyatakan bahwa:Serangkain kegiatan di MTs Nurul Qur’an ini, tidak terfokus aspekpengetahuan yang ada didalam kelas saja tetapi disini juga membentukkarakter peserta didik dengan serangkaian kegiatan keagamaan yangsemuanya sudah terprogram oleh madrasah sehingga dapat menjadikanpeserta didik terbentuk karakter yang positif dan terbiasa hingga dewasananti.8Bentuk kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dibagi menjadi dua sesi yaknisebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dan setelah kegiatan belajar mengajar(KBM). kegiatan keagamaan sebelum kegiatan belajar mengajar yakni budaya 5S(senyum, sapa, salam, sopan, dan santun), imtaq dan infaq, sholat dhuha,membaca al-Qur’an, sedangkan setelah kegiatan belajar mengajar ada dzuhur7Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional (Bandung: Citra Umbara, 2006), h. 70.8Nispawatil Isnaini, Wawancara, Pagutan, 12 Maret 2020.

4berjama’ah dan menghafal juz amma serta doa-doa pilihan.9 Strategi pembentukankarakter melalui kegiatan keagamaan yang diterapkan yakni keteladanan,penanaman atau penegakan kedisiplinan, pembiasaan, menciptkan suasana yangkondusif, integrasi dan internalisasi.Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian denganjudul Strategi Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan Peserta didikKelas VII di MTs Nurul Qur’an Pagutan Tahun Ajaran 2019/2020.B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian diatas, peneliti mengidentifkasi beberapa rumusanmasalah, antara lain:1. Apa saja bentuk-bentuk kegiatan keagamaan yang diterapkan di MTsNurul Qur’an Pagutan?2. Bagaimana strategi pembentukan karakter peserta didik di MTs NurulQur’an Pagutan?C. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendakdicapai dalam penelitian ini adalah:a. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatan keagamaan yang dilakukandi MTs Nurul Qur’an Pagutan.b. Untuk mengetahui strategi pembentukan karakter peserta didik di MTsNurul Qur’an Pagutan.Observasi MTs Nurul Qur’an Pagutan 12- 13 Maret 2020.9

52. Manfaat PeneltianMemperhatikan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, makamanfaat penelitian ini adalah terdiri dari manfaat teoritis dan manfaatpraktis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:a. Manfaat TeoritisPenelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuantentang strategi pembentukan karakter dalam kegiatan keagamaanpeserta didik.b. Manfaat Praktis1) Bagi SekolahDapat memberikan pembelajaran danmasukan yangobyektif tentang strategi pembentukan karakter dalam kegiatankeagamaan peserta didik kelas VII MTs Nurul Qur’an Pagutan.2) Bagi SiswaDapat memberikan pengetahuan dan pengalaman dalammemperaktikkan tentang strategi pembentukan karakter dalamkegiatan keagamaan peserta didik.3) Bagi PembacaMenambah wawasan pembaca tentang strategi pembentukankarakter dalam kegiatan keagamaan peserta didik.

6D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian1. Ruang Lingkup PenelitianSesuai dengan fokus kajian diatas, subjek penelitian yang penelitilakukan adalah kelas VII. Alasan peneliti mengambil kelas VII sebagaisubjek penelitian karena merasa tepat dalam tahap pembentukan karakter.Adapun objek penelitian, peneliti memfokuskan pada strategipembentukan karakter peserta didik melalui beberapa kegiatan keagamaanseperti budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, dan santun) sholat dhuha,membaca al-Qur’an, dzuhur berjama’ah menghafal surah al-Qur’an sertadoa-doa pilihan, imtaq dan infaq.2. Setting PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Qur’an Pagutan, ketertarikanpeneliti untuk mengkaji strategi pembentukan karakter peserta didik tersebutsehingga peneliti menetapkan lokasi penelitian di MTs Nurul Qur’an.Adapun alasan peneliti mengambil lokasi di MTs Nurul Qur’an adalahkarena di madrasah ini, kriteria permasalahan yang akan dikaji sesuai danmencukupi.E. Telaah PustakaTelaah pustaka merupakan telaah teoritis dan sistematis dari denganpenelitiberikutnya.Dalam penulisan proposal ini peneliti mencari informasi daripenelitian sebelumnya sebagai bahan rujukan teori dan perbandingan, baik dari

7segi kekurangan dan kelebihan dari masing-masing penulisan proposalpeneltian. Adapun telaah pustaka tersebut adalah:1. Siti Nurkholifah (13140044), Strategi Guru Dalam Pembentukan KarakterSiswa Berbasis Kurikulum 2013 Di SDN SIDOMULYO 01 Kota Baru.Hasil penelitian menyatakan strategi tersebut berdampak baik bagipembentukan karakter siswa. Terlihat siswa semakin rajin dan disiplin,sopan santun, siswa semakin semangat dalam pembelajaran karena adanyapapan skor yang digunakan dan orang tua semakin aktif mengontrol anakdalam mengtorol perkembangan anak.10 Adapun persamaan penelitian yangdilakukan peneliti diatas dengan peneliti adalah pada objek penelitian.yangmengkaji strategi dalam pembentukan karakter pembiasaan ementarapembentukankarakternya siswa terfokus pada pembelajaran yang berbasis kurikulum2013 dan penelitiannya di SD, sedangkan peneliti mefokuskan strategipembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan dan penelitiannya diMTs.2. Alam Saleh Pulungan (37133034), Strategi Guru Dalam PembentukanKarakter Siswa Di SMA Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2016/2017.Hasil peneltian menyimpulkan Strategi guru dalam membentuk karaktersiswa sangatlah baik melalui pengintegrasian, melalui kegiatan sehari-hariyang meliputi pemberian keteladanan, teguran, nasihar, dan pengkondisian10Siti Nurkholifah (13140044), Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter SiswaBerbasis Kurikulum 2013 Di SDN SIDOMULYO 01 Kota Baru, (Skripsi, FTK UIN MaulanaMalik Ibrahim , Malang, 2017), h. 99.

8lingkungan. Dan lewat pengintegrasian yang diprogramkan melalui kegiatantahfidz Qur’an, pidato dan shalat dzuhur berjama’ah.11 Adapun persamaanyang dapat dilihat dari penelitian ini adalah objek penelitiannya sama-samamengkaji strategi pembentukan karakter siswa di SMA. sedangkanperbedaannya teletak pada subjek kajian, peneliti sebelumya mengambilsubjek peneltian di jenjang SMA sedangkan peneliti ini mengmabil subjekpeneliti mengambil di jenjang MTs.3. Nurzakiyah (203001113043), Strategi Pembentukan Karakter Peserta didikDi SMPN 3 Mapili Kec. Mapili Kab. Polewali Mandar. Hasil penelitian inimenyatakan bahwa strategi pembentukan karakter peserta didik di SMPN 3Mapili adalah memberikan motivasi, fasilitas, model dan teladan sertadorongan berkreasi peserta didik.12 Adapun persamaan penelitian diatasdengan peneliti yakni terletak pada objek penelitian dengan memfokuskanstrategi pembentukan karakter peserta didik. Sedangkan perbedaannyaterletak pada subjek penelitian yakni penelitian sebelumnya di SMPN,sedangkan penelitian ini di MTs4. Siti Bustani Fauziah, dkk, Strategi Pembiasaan Karakter Bagi Peserta didikBerkebutuhan Khusus. Hasil penelitian menyimpulkan dalam membentukkarakter peserta didik berkebutuhan khusus, strategi pembiasaan karakterampuh dijadikan strategi karena terlihat peserta didik setelah dilakukan11Alam Saleh Pulungan (37133034), Strategi Guru Dalam Pembentukan Karakter SiswaDi SMA Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2016/2017, (Skripsi, MPI,UIN Sumatera Utara Medan,Medan, 2017), h. 72.12Nurzakiyah (203001113043), Strategi Pembentukan Karakter Peserta didik Di SMPN 3Mapili Kec. Mapili Kab. Polewali Mandar, (Skripsi, UIN Alauddin Makassa, Makasaar, 2017),h.56.

9pembiasaan dengan berbagai kegiatan sekolah peserta didik sudah biasamenerapkan pembiasaan tersebut dengan sendirinya tanpa ada paksaan daripendidik.13 Adapun persamaan penelitian yang dilakukan peneliti diatasdengan peneliti adalah pada objek penelitian.yang mengkaji strategi dalamkarakter peserta didik. Sementara perbedaannya terletak pada fokus strategiyang dilakukan dalam membentuk karakter. Jika peneliti sebelumnya hanyafokus pada strategi pembiasaan karakter saja, sedangkan peneliti fokus padaberbagai strategi pembentukan karakter melalui kegiatan keagamaan.5. Ainna Khoirun Nawali, Hakikat, Nilai-nilai dan Strategi PembentukanKarakter (Akhlak). Dalam Islam. Jurnal tersebut menyatakan dalampembentukan karakter harus dilaksanakan secara utuh dan terus menerusyakni dengan pembiasaan, membelajarkan hal-hal yang baik, merasakan danmencitai yang baik, tindakan yang baik, keteladan dari lingkungan sekitar,dan tobat.14 Adapun persamaan penelitian diatas dengan peneliti adalahobjek kajian yang sama dengan memfokuskan pembentukan karakter siswa.Sedangkan perbedaannya terletak pada mata pelajaran Aqidah Akhlak yangmenjadi perantara pembentukan karakter siswa, lain halnya dengan penelitiyang mengambil seluruh kegiatan keagamaan dalam pembentukan karaktersiswa.13Siti Bustani Fauziah, dkk, “Strategi Pembiasaan Karakter Bagi Peserta didikBerkebutuhan Khusus”, JMSKP , Vol. 5, Nomor 1, Januari 2020, h. 28-29.14Ainna Khoirun Nawali, Hakikat, “Nilai-nilai dan Strategi Pembentukan Karakter(Akhlak).”, Ta’lim, Vol. 1, Nomor 2, Juli 2018, h. 344.

10F. Kerangka Teori1. Strategi Pembentukan KarakterIstilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran.Strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang berarti jendral ataupanglima, sehingga strategi diartikan ilmu kejendralan atau ilmukepanglimaan. Strategi dalam pengertian kemiliteran cara penggunaanseluruh militer untuk mencapai tujuan perang.15 Secara umum, strategi dapatdiartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan seseorang atau organisasiuntuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia strategiadalah rencana yan cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasarankhusus (yang diinginkan).16 Strategi adalah upaya yang dilakukan seseoranguntuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan.17Pembentukan adalah suatu proses, hal, cara, perbuatan membentuk.18Sedangkan pengertian karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diriindividu seseorang yang membedakan antara dirinya dengan orang lain.19Jadi strategi pembentukan karakter adalah suatu kegiatan yang dilakukanoleh pendidik dan orang tua untuk mencapai tujuan yaitu membentuk nyangmembedakannya dengan yang lain.15W.Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Grasindo, 2008), h. 1.Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi keempat(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1340.17Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 18.18Ibid.,h. 174.19Heri Gunawan, Pendidikan Karakter; Konsep dan Implemntasi. (Bandung: Alfabeta,2012), h. 3.16

11Tentunya, dalam pembentukan karakter mempunyai berbagai macamstrategi yang bisa diterapkan agar karakter anak bisa terbentuk dengan baik.Dalam buku Furqon Hidayatullah ada beberapa macam strategi dalampembentukan karakter, yang diantaranya:a. KeteladananDalam membentuk karakter peserta didik, salah satu strategi yangpaling kuat dan ampuh adalah keteladanan. Keteladanan diartikansebagai kesediaan setiap individu untuk dijadikan contoh dan atpentingnyaketeladanan ini harus ditunjukkan oleh guru maupun orang tua kepadaanak agar dapat membentuk karakter yang baik. Pendidik harusmenunjukkan perilaku sesuai dengan nasihat dan nilai karakter yangingin dibentuk dalam diri anak.21Keteladanan lebih mengedepankan aspek perilaku dalam membentuktindakan nyata. Seperti dalam lingkungan keluarga, orang tua harus bisamenjadi figur dan panutan bagi anak-anaknya dengan lebih dahulumenunjukan sikap nyata agar anak bisa meniru apa yang dilakukan olehorang tuanya. Salah satu bukti, pentingnya keteladanan sehingga AllahSWT menjadikannya sebagai salah satu strategi dan model terbaik.Contoh teladan itu diperankan oleh para nabi dan rasul, sebagaimanadalam firman-Nya:20Muwafik Saleh, Membangun Karakter Bangsa, (Jakarta: Erlangga, 2011), h.13.Ridwan Abdullah Sani danMuhammad Kadri, Pendidikan Karakter; MengembangkanKarakter Anak yang Islami, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h.139.21

12ٰ َُّو ْاليَ ْو َم َُّ ُّاال ِخ َر َوذ ُ ُّر س ْو ِل ه َ ُّّٰللاُِّاُس َْوة ٌ َح سنَةٌ ُِّل َم ْنُّ َكاُّنَ ُّيَ ْر ُجو ه َ لَقَدُّْ َكاُّنَ ُّلَ ُك ْمُّ ِف ْي َ ّٰللا ُّ ّٰللاُّ َكثِي ًْر َ َك َر ه Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yangbaik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.22 )QS.Al- Ahzab [33]: 21).Begitupun dalam pendidikan dimadrasah, keteladanan ini sangatpenting untuk digunakan sebagai strategi oleh pendidik kepada pesertadidik. pendidik yang mampu memberikan teladan yang baik maka akanmemberikan implikasi yang baik pula. Selain itu juga, faktor utamadalam mendidik terletak pada keteladanannya. Keteladanan yang bersifatmultidimensi yakni keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan yangbukan hanya memberikan contoh dalam melakukan sesuatu, tetapimenyangkut berbagai hal yang dapat diteladani, termasuk kebiasaankebiasaan yang baik.23 Setidaknya ada tiga unsur agar seseorang dapatmenjadi teladan, yakni:1. Kesiapan untuk dinilai dan dievaluasiKesiapan untuk dinilai berarti kesiapan seseorang yang menjadipelaku untuk dijadikan cermin bagi dirinya sendiri atau orang lainbaik dari segi ucapan, sikap dan perilakunya karena semuanya akanmenjadi sorotan untuk dinilai dan diteladani oleh orang lain.22Al-Qur’an Al-Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnnya, (Jawa Barat: CV PenerbitDiponegoro:2005), h. 336.23Furqan Hidayatullah, Pendidikan Karakter, h. 42. page

penanaman atau penegakan kedisiplinan, pembiasaan, menciptkan suasana yang kondusif, integrasi dan internalisasi. Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Strategi Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Keagamaan Peserta didik Kelas VII di MTs Nurul Qur'an Pagutan Tahun Ajaran 2019/2020.

Related Documents:

laporan praktikum meteorologi laut disusun oleh: kelompok nama nama nama nama nim nama nim nama nama nama nama nim nim nim nim nim nim nim ukuran 5x5 cm jurusan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan ilmu kelautan fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas brawijaya malang 2019.

Apr 05, 2017 · Cisco 4G LTE and Cisco 4G LTE-Advanced Network Interface Module Installation Guide Table 1 Cisco 4G LTE NIM and Cisco 4G LTE-Advanced NIM SKUs Cisco 4G LTE NIM and Cisco 4G LTE-Advanced NIM SKUs Description Mode Operating Region Band NIM-4G-LTE-LA Cisco 4G LTE NIM module (LTE 2.5) for LATAM/APAC carriers. This SKU is File Size: 2MBPage Count: 18Explore furtherCisco 4G LTE Software Configuration Guide - GfK Etilizecontent.etilize.comSolved: 4G LTE Configuration - Cisco Communitycommunity.cisco.comCisco 4G LTE Software Configuration Guide - Ciscowww.cisco.comCisco 4G LTE-Advanced Configurationwww.cisco.com4G LTE Configuration - Cisco Communitycommunity.cisco.comRecommended to you b

Cisco FXO, FXS, and Combo 2FXS/4FXO NIMs Compatible with VG450 Following Analog Voice NIM modules are supported in the NIM slot for VG450 Table 4. Analog Voice NIM module support on VG450 Part Number Number of Ports Product Description NIM-2FXO 2 2-port Network Interface Module - FXO (Universal)

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : Tiara Ramadhaniyah NIM: 2014820139 / ANGKATAN: 2014 Noviana NIM: 2014820136 / ANGKATAN: 2014 Wira Widyawati NIM: 2015830007 / ANG

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK Laporan Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kimia Analitik Semester 2 Disusun Oleh : Kelompok Nama NIM LABORATORIUM KIMIA DAN KOROSI JURUSAN TEKNIK METALURGI

General instructions Answer each of the questions included in the exam. If a problem asks you to write a method, you . {karel robot, robot karel, daisy dog, doggie daisy} – 3 – Problem 2: Nim (30 points) Write a complete program named Nim that implements the graphical game Nim. In this game,

4. nakasusulat ng payak na pangungusap na tumutukoy sa paksang tintatalakay 5. nakalulutas ng suliraning pamilang tungkol sa pagdaragdag, pagbabawas. iii . 2. nagtata _ nag ta nim 3. _ kakaisa ka nag sa 4. _ nim nim ka ta 5. wa _ lis wa ta. 34 Kwentahin Natin Pagsama-samahin ang mga bagay. 1. 30 basurahan 23 basurahan

Immersive Adventure Tourism is about building up to the adventure activity with soft immersion in the natural and culture assets that make a place distinct from any other. The aging population is a big driver of this trend. 2/3 rd’s Of travellers cite adventure 42% costs, on avg. are spent directly in activities as the focus of their holidays, the lions share of which are “soft .