Pengaruh Kompensasi Bonus, Kepemilikan Manajerial, Diversifikasi .

1y ago
10 Views
2 Downloads
613.48 KB
16 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Lilly Kaiser
Transcription

PENGARUH KOMPENSASI BONUS, KEPEMILIKANMANAJERIAL, DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN, UKURAN KAP,DAN FINANCIAL STABILITY TERHADAP MANAJEMEN LABA(Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar diBursa Efek Indonesia Periode 2016-2019)Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 padaJurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan BisnisOleh :AHMAD JAUHAR ASY-SYARIFB 200 170 039PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2021

i

ii

iii

PENGARUH KOMPENSASI BONUS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL,DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN FINANCIALSTABILITY TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris PadaPerusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2016-2019)AbstrakPenelitian ini bertujuan menguji pengaruh Kompensasi bonus, Kepemilikan Manajerial,Diversifikasi Perusahaan, Ukuran KAP, dan Financial Stability terhadap ManajemenLaba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun2016-2019. Sampel penelitian yang digunakan adalah 130 perusahaan pertambanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019. Metode pengambilan sampelmenggunakan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitianini adalah analisis regresi linear berganda yang diolah menggunakan Statistical Packagefor Social Science (SPSS) Versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelKompensasi bonus, Kepemilikan Manajerial, Diversifikasi Perusahaan, dan UkuranKAP tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba sedangkan Financial Stabilityberpengaruh terhadap Manajemen Laba.Kata Kunci: manajemen laba, kompensasi bonus, kepemilikan manajerial, diversifikasiperusahaan, ukuran kap, financial stabilityAbstractThe aims of this study are examine the effect of bonus compensation, ManagerialOwnership, Company Diversification, size of KAP, and financial stability on earningsmanagement in mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 20162019. The sample used is 130 mining companies are listed on the Indonesia StockExchange in 2016-2019 using purposive sampling method. This study uses multiplelinear regression analysis which is processed in the Statistical Package for SocialScience (SPSS) Version 24. The study shows that Earnings Management did notaffected by Bonus Compensation, Managerial Ownership, Company Diversification,and size of KAP, but Earnings Management affected by Financial Stability effect.Keywords: earnings management, bonus compensation, managerial ownership,company diversication, sice of kap, financial stability1. PENDAHULUANLaporan keuangan merupakan alat utama bagi para manajer untuk menunjukanefektivitas pencapaian tujuan dan untuk melaksanakan fungsi pertanggungjawabandalam organisasi. Menurut Standar Akuntansi Keuangan tujuan laporan keuanganadalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja sertaperubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besarpemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.1

Informasi akuntansi merupakan salah satu sarana untuk mengkomunikasikanposisi keuangan perusahaan kepada pihak internal perusahaan itu sendiri maupun pihakeksternal seperti pemegang saham. Tujuan dari informasi tersebut adalah sebagai dasardari pengambilan keputusan bisnis oleh investor dan kreditur dalam menginvestasikanhartanya, keputusan yang berkaitan dengan sumber pendanaan perusahaan danpenggunaan sumber daya perusahaan serta keputusan yang berhubungan denganprediksi arus kas. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan mencakup laporanlaba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuganan, laporan arus kas, catatanatas laporan keuangan.Manajemen laba adalah keputusan manajer untuk memilih kebijakanakuntansi tertentu yang dianggap bisa mencapai tujuan yang mereka inginkanseperti meningkatkan laba atau mengurangi kerugian yang akan dilaporkan.Meskipun dalam prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum manajemen labatidak menyalahi standar akuntansi, namun adanya manajemen unganinieksternaldapatdanmenghalangi kompetensi aliran modal di pasar modal (Scott, 2006). Perilakumanajemen laba sendiri dapat dijelaskan melalui hipotesis dalam positive accountingtheory yang dirumuskan oleh Watts & Zimmerman (1986). Hipotesis yangmempengaruhi manajemen laba tersebut adalah hipotesis Bonus Plan Hypothesis,dimana bahwa perusahaan dengan bonus yang sudah direncanakan akan cenderunguntuk menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan income dengan metodeini, kemudian Debt to Equity Hypotesis yaitu menyatakan bahwa perusahaanmempunyai rasio debt to equity yang besar maka manajer perusahaan akan menerapkanmetode ini terhadap perusahaannya, dan yang terakhir adalah Political Cost Hypotesisyaitu untuk perusahaan yang besar dimana kegiatan operasinya hampir dikenal olehseluruh kalangan masyarakat luas maka perusahaan akan cenderung mengurangi labayang akan dilaporkan.Manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalammenghasilkan nilai atau keuntungan maksimal bagi perusahaan sehingga manajemencenderung memilih dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memberikaninformasi laba lebih baik (Prasetyo, 2011:2). Tindakan tersebut dilakukan dengan caramemilih kebijakan akuntansi tertentu, dinaikkan maupun diturunkannya laba sesuai2

dengan keinginannya yang dikenal dengan istilah earning management (manajemenlaba) (Yulivia, dkk, 2015:2). Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalamproses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan menguntungkan dirinya sendiri(Setiawati dan Na’im, 2000:424). Sedangkan menurut Sulistyanto (2018:6) manajemenlaba adalah upaya manajemen mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasidalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder (pemegangsaham) yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Manajemen laba timbulsebagai dampak persoalan keagenan yaitu karena adanya perbedaan kepentingan danasimetri informasi antara pemilik dan pengelola (Kusumawardani, 2016:81).Adapun faktor-faktor yang menyebabkan manajemen melakukan manajemenlaba, diantaranya adalah kompensasi bonus, kepemilikan manajerial, diversifikasiperusahaan, ukuran KAP, serta Financial stability. kompensasi bonus sebagai variabelindependen menyatakan bahwa kompensasi bonus berpengaruh positif terhadap praktikmanajemen laba. Watts and Zimmerman (1986) dalam hipotesis bonus menyatakanbahwa manajer yang memilih untuk merencanakan bonus yang didapatnya akancenderung untuk memilih metode akuntansi yang meningkatkan laba pada periodeberjalan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tanomi (2012) yangmenyatakan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh positif terhadap manajemenlaba Manajer yang memiliki informasi atas laba bersih pada perusahaan akan bertindakoportunis untuk melakukan praktik manajemen laba untuk mendapatkan bonus yangtinggi (Pujiati & Arfan, 2013). Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan olehPujiati & Arfan (2013) yang menyatakan bahwa kompensasi bonus berpengaruh negatifterhadap manajemen laba yaitu semakin tinggi bonus yang diberikan maka semakinrendah tingkat manajemen laba yang dilakukan.Menurut Downes dan Goodman (1999) dalam Sukirni (2012) kepemilikanmanajerial adalah para pemegang saham oleh pihak manajemen yang juga berarti dalamhal ini manajemen sebagai pemilik dalam perusahaan yang secara aktif ikut dalampengambilan keputusan pada sebuah perusahaan. Penelitian yang dilakukan Antonia(2008) menunjukkan bahwa struktur kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap manajemen laba. Sementara itu hasil penelitian dari Agusti danPramesti (2008) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikanterhadap manajemen laba.3

Fenomena hubungan antara diversifikasi perusahaan dan manajemen labasemakin menjadi perhatian. Salah satu kasus terkait manajemen laba adalah perusahaanEnron Corporation. Enron Corporation merupakan perusahaan yang memilikidiversifikasi yang baik secara industrial maupun geografis, karena memiliki bermacammacam bidang bisnis, antara lain: bidang listrik, gas alam, produksi kertas, dankomunikasi. Serta memiliki banyak cabang geografis yang tidak hanya di amerika saja,melainkan hingga ke eropa.Deanglon (1981) menyatakan bahwa ukuran KAP menjadi factor penentukualitas audit. KAP yang besar akan berusaha untuk mempertahankan reputasi terhadapklien nya ketika melakukan audit. (Solomon, shields, & Whittington, 2006) mengatakanbahwa auditor spesialis adalah auditor yang dirancang dan dilatih oleh KAP sertamemiliki jam terbang yang lebih lama dalam industry khusus. Auditor spesialis dapatmemberikan jasa audit maupun non-audit berkualitas tinggi atau menurunkan biayaaudit yang memberikan manfaat ekonomis (Junius, 2012).Financial stability merupakan suatu keadaan yang mengggambarkan stabilitaskeuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Menurut SAS No.99, Manajer cenderungsulit melakukan kecurangan pada laporan keuangan perusahaan yang yang disebakanoleh stabilitas keuangan karena factor-faktor seperti kondisi ekonomi, industry ataukondisi entitas yang beroperasi. Ketika financial stability perusahan mengalamipenurunan maka pihak manajemen akan terdorong untuk melakukan kecurangan padalaporan keuangan agar terlihat baik dan sehat.Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian (Satria Nugroho, 2015)yang berjudul Pengaruh Kompensasi Bonus, Kepemilikan Manajerial, DiversifikasiPerusahaan Dan Ukuran Kap Terhadap Manajemen Laba (studi empiris padaperusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013).Perbedaan dalam penelitian ini adalah perubahan alat ukur variabel kompensasi pusvariabelkontroldanmenggunakan data perusahaan pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesiaperiode 2016-2019.Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik mengambil judul PengaruhKompensasi Bonus, Kepemilikan Manajerial, Diversifikasi Perusahaan, Ukuran Kap,4

Dan Financial Stability Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada PerusahaanPertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2019).2. METODEPenelitian ini bersifat asosiatif (hubungan) yang bertujuan menjelaskan hubunganvariabel melalui pengujian hipotesis yaitu data atau variabel diteliti terlebih dahulukemudan dijelaskan bagaimana hubungannya. Metode yang digunakan dalam penelitianini adalah pengumpulan data dan informasi. Berdasarkan jenis data yang digunakandiatas maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatifmerupakan pendekatan penelititan yang lebih menekankan pada data kuantitatif,sedangkan data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau data yang diangkakan(Sugiyono, 2007).3. HASIL DAN PEMBAHASANTabel 1. Statistik DeskriptifMLN130MinimumMaximum.8055076940 Deviation- .0941912417.529594470000000.346.4776.0147878527 .04190432240002.9001.7425.462.5004.0678181928 .1420636510000Valid N130(listwise)Sumber : data sekunder yang diolah, 2021Dari hasil uji pada tabel 1 Dapat dijelaskan sebagai berikut, Manajemen Labaterendah sebesar -.8055076940 dan memiliki nilai tertinggi sebesar -.3037674160dengan nilai standar deviasi sebesar .094191241700. Nilai rata-rata Manajemen Labasebesar -.529594470000. Nilai minimum yang dihasilkan KB sebesar .0 sedangkan nilaimaksimum sebesar 1.0. NIlai rata-rata untuk KB sebesar .346 dengan standar deviasisebesar .4776.5

Selanjutnya untuk KM memiliki nilai minimum sebesar .000000000 dan nilaimaksimum sebesar .281742574. Hal ini menunjukkan perusahaan memiliki nilai sebesar.000000000 sampai .281742574. Nilai rata-rata untuk KM sebesar .01478785270dengan standar deviasi sebesar .041904322400Nilai minimum yang dimiliki DP sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 7.0. Halini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai sebesar 0 sampai dengan 7.0. Nilairata-rata untuk DP sebesar 2.900 dengan standar deviasi sebesar 1.7425.Variabel UK memiliki nilai minimum sebesar .0 dan nilai maksimum sebesar1.0. Nilai rata-rata untuk UK sebesar .462 sedangkan standar deviasinya sebesar 1.7425.Analisis statistic deskriptif terhadap variabel FS menunjukkan bahwa variabelini memiliki nilai maksimum sebesar .467014638 sedangkan nilai minimum sebesar .275573572. Hal ini menunjukkan perusahaan memiliki nilai sebesar -.275573572sampai .467014638. Untuk nilai rata-rata variabel ini sebesar .06781819280 dan.142063651000 untuk standar deviasinya.Tabel 2. One Sample Kolmogorov-Smirnov TestNNormal Parametersa,bMost eNegativeUnstandardized Residual130.0000000.08639436Test StatisticAsymp. Sig. (2-tailed)a. Test distribution is Normal.040.035-.040.040.200c,db. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.d. This is a lower bound of the true significance.Sumber: data sekunder yang telah diolah, 2021Pada Uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan nilai signifikansidiatas adalah 0.200, maka data tersebut terdistribusi normal.6

Tabel 3. MultikolinearietasCoefficientsaCollinearity DP.8211.218UK.9201.087FS.9601.042a. Dependent Variable: MLPada tabel diatas menunjukkan Nilai VIF kurang dari 10 dan Nilai tolerance 0.10maka dapat dinyatakan model regresi linear berganda terbebas darimultikolinearitas.Pada pengujian pengaruh Kompensasi Bonus terhadap Manajemen Labadiperoleh t hitung sebesar -0.970 dengan nilai probabilitas 0.334 artinya 0.05. makadapat dinyatakan variabel Kompensasi Bonus tidak berpengaruh terhadap ManajemenLaba. Hal ini berarti hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa KompensasiBonus berpengaruh terhadap Manajemen Laba ditolak.Hal yang menyebabkan hubungan kompensasi bonus dengan manajemen tidakberpengaruh, kemungkinan kompensasi bonus tidak menjadikan motivasi bagi paramanajer untuk melakukan manajemen laba, selain itu terdapat factor lain sepertipemberian kompensasi lain berupa tunjangan lainnya, fasilitas yang diberikanperusahaan yang lebih besar. Sehingga manajer lebih bersikap realitas dalam melakukanperlaporan sesuai dengan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan yangdilakukan oleh (Randika, 2012) bahwa tidak terbukti adanya pengaruh bonus terhadaptindakan manajemen laba. Sedangkan peneliitan ini bertentangan yang dilakukan oleh(Elfira, 2014) dan (Palestin, 2006) bahwa kompensasi bonus berpengaruh terhadapmanajemen laba. Hal ini dikarenakan kompensasi bonus yang merupakan imbalan ataspekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak manajemen dapat mempengaruhi praktikmanajemen laba.Pada pengujian pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Labadiperoleh t hitung sebesar 1.114 dengan nilai probabilitas 0.267 artinya 0.05. makadapat dinyatakan variabel Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap7

Manajemen Laba. Hal ini berarti hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwaKepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Manajermen Laba diterima.Penyebab dari tidak signifikannya pengaruh kepemilikan manajerial terhadapmanajemen laba antara lain dikarenakan nilai rata-rata kepemilikan manajerial hanyasebesar 0.014 atau (1%) sehingga kurang efektif dalam melakukan peningkatanmanajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen. Menurut Sukirni (2012) hakmanajemenlebihmementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan perusahaan. Pihak manajemenbelum merasa memiliki perusahaan apabila semua keuntungan tidak dapat dinikmatioleh pihak manajemen. Jumlah saham yang rendah membuat manajer lebihmengedepankan posisi nya sebagai manajer daripada sebagai pemegang saham. Hasilpenelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Siallagan & Machfoedz(2006) yang membuktikan bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruhterhadap manajemen laba.Pada pengujian pengaruh Diversifikasi Perusahaan terhadap Manajemen Labadiperoleh t hitung sebesar 0.453 dengan nilai probabilitas 0.652 artinya 0.05. makadapat dinyatakan variabel Diversifikasi Perusahaan tidak berpengaruh terhadapManajemen Laba. Hal ini berarti hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwaDiversifikasi Perusahaan berpengaruh terhadap Manajemen Laba ditolak.Sehingga Perusahaan yang terdiversifikasi ataupun tidak dalam sebuahpenelitian ini tidak bisa menjadi acuan dalam melakukan Manajemen Laba. Penilitianini bertentangan dengan yang dilakukan (El Mehdi & Seboui, 2011) yang memberikanhasil bahwa diversifikasi perusahaan justru menurunkan fenomena manajemen labapada perusahaan. Perusahaan yang terdiversifikasi pada segmen bisnis yang berbedamenyebabkan para manajer di anak perusahaan kesulitan memanipulasi laba melaluiakrual karena akrual yang dihasilkan dari unit-unit usaha yang berbeda cenderungdihapuskan.Pada pengujian pengaruh Ukuran KAP terhadap Manajemen Laba diperoleh thitung sebesar -1.120 dengan nilai probabilitas 0.265 artinya 0.05. maka dapatdinyatakan variabel Ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hal iniberarti hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa Ukuran KAP berpengaruhterhadap Manajemen Laba ditolak.8

Hasil penelitian ini bertentangan dengan yang dilakukan Dinuka (2014) yangmemberikan hasil bahwa semakin besar KAP yang mengaudit laporan keuanganperusahaan, dimana terdapat auditor yang memiliki pengalaman dan keahlian yangtinggi, Maka praktik Manajemen Laba dalam perusahaan tersebut kecil. Sehingga dalampenelitian ini Ukuran besar kecil nya KAP yang dipakai sebuah perusahaan tidakmempengaruhi tindakan Manajemen Laba.Pada pengujian pengaruh Financial Stability terhadap Manajemen Labadiperoleh t hitung sebesar 4.350 dengan nilai probabilitas 0.000 artinya 0.05. makadapat dinyatakan variabel Financial Stability berpengaruh terhadap Manajemen Laba.Hal ini berarti hipotesis kelima (H5) yangmenyatakan bahwa Financial Stabilityberpengaruh terhadap Manajemen Laba diterima.Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Bahari(2018), tetapi tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Aulia Haqq &Budiwitjaksono (2020). Bentuk manipulasi pada laporan keuangan yang dilakukan olehmanajemen salah satunya berkaitan dengan pertumbuhan aset perusahaan(Skousen et al,2009). Dengan adanya Tingkat Financial stability yang tinggi akan membuat parainvestor tertarik, sehingga pihak manajemen tentunya akan menyajikan laporankeuangan yang dapat meyakinkan para investor.4. PENUTUPBerdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapakesimpulan, yaitu Kompensasi Bonus tidak mempunyai pengaruh terhadap ManajemenLaba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)tahun 2016-2019, Kepemilikan Manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadapManajemen Laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) tahun 2016-2019, Diversifikasi Perusahaan tidak mempunyai pengaruhterhadap Manajemen Laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) tahun 2016-2019, Ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh terhadapManajemen Laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) tahun 2016-2019, Financial Stability mempunyai pengaruh terhadapManajemen Laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) tahun 2016-2019.9

Saran yang disampaikan peneliti terkait hasil peneliti ini yaitu, Untuk penelitiselanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih luas dalam hal kategoriperusahaan sehingga dapat mengetahui pengaruh Manajemen Laba pada kategoriperusahaan lain atau menggunakan seluruh kategori perusahaan agar mengetahuipengaruh Manajemen Laba secara menyeluruh. Penelitian selanjutnya dapatmenambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi Manajemen Laba atau juga bisamenggunakan alat ukur yang berbeda.Bagi pihak investor dapat memgamati danmencermati tingkat financial stability perusahaan, dikarenakan Financial Stabilityberpengaruh terhadap Manajemen Laba pada suatu perusahaan. Sebelum melakukaninvestasi, investor dapat meneliti terlebih dahulu terkait perusahaan yang akan dijadikansasaran investasi.DAFTAR PUSTAKAAgusti, R. (2008). PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN,KEPEMILIKAN MANAJERIAL,TERHADAP MANAJEMEN LABA.Aulia Haqq, A. P. N., & Budiwitjaksono, G. S. (2020). Analisa teori fraud pentagonsebagai pendeteksi kecurangan pada laporan keuangan. Journal of Economics,Business, & Accountancy Ventura, 22(3), hari, A. (2018). Financial stability, financial leverage,. 5(3), 3382–3391.Dimarcia, N., & Krisnadewi, K. (2016). Pengaruh Diversifikasi Operasi, Leverage danKepemilikan Manajerial pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi, 15(3), 2324–2351. /download/20324/13969Dinuka, V. K. (2014). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kap Dan DiversifikasiGeografis Terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of Accounting, 3(3),658–668.El Mehdi, I. K., & Seboui, S. (2011). Corporate diversification and earningsmanagement. Review of Accounting and Finance, 10(2), 4Elfira, A. (2014). PENGARUH KOMPENSASI BONUS DAN LEVERAGE TERHADAPMANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012). c, 1–43.Fahlevi, R. (2015). Pengaruh Financial Stability, Financial Target, Personal FinancialNeed, Nature Of Industry Dan Rationalization Pada Financial Statement FraudDalam Perspektif Pengaruh Financial Stability , Financial Target , PersonalFinancial Need , Nature Of Industry. 1–98.Febriyanti, A., Sawarjuwono, T., & Pratama, B. A. (2014). Manajemen Laba: Pro-10

Kontra Pemaknaan Antara Kreditur Dan Debitur Dalam Proses Pembiayaan Kredit.Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 16(1), i, A. H. (2017). PENGARUH DIVERSIFIKASI PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur YangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015). Angewandte ChemieInternational Edition, 6(11), 951–952., 20(1), 5–24.Nariman, A. (2017). Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Opini GoingConcern Dan Earnings Response Coefficients (Erc) Pada Perusahaan ManufakturYang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013. Jurnal Akuntansi, 19(2), 160.https://doi.org/10.24912/ja.v19i2.92Palestin, H. S. (2006). Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan , Praktik CorporateGovernance Dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba. AnalisisPengaruh Struktur Kepemilikan , Praktik Corporate Governance Dan KompensasiBonus Terhadap Manajemen Laba, 1–22.Pelzer, K., Stebbins, J. F., Prinz, F. B., Borisov, A. S., Hazendonk, P., Hayes, P. G.,Abele, M., Nmr, S., York, N., Santibáñez-Mendieta, A. B., Didier, C., Inglis, K.K., Corkett, A. J., Pitcher, M. J., Zanella, M., Shin, J. F., Daniels, L. M.,Rakhmatullin, A., Li, M. M., Society, C. (2017). PENGARUHPROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPMANAJEMEN LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDOENSIA TAHUN2014-2016). Solid State Ionics, 2(1), 467-017-017721%0Ahttp://www.ing.unitn.it/ -analyses-developments-anPrasetyo, W. S. (2010). Corporate governance, bonus plans, debt- covenant,. PengaruhCorporate Governance, Bonus Plans, Debtcovenant, Dan Firm Size TerhadapManajemen Laba, 27.Priambodo, M. S., Prof, J., & Sh, S. (2015). Analisis Faktor – Faktor YangMempengaruh Tingkat Konservatisme Perusahaan – Perusahaan Di Indonesia.Diponegoro Journal of Accounting, 4(4), 268–277.Randika, R. (2012). Pengaruh Kompensasi Bonus, Leverage dan Ukuran Perusahaanterhadap Praktek Manajemen Laba pada Perusahaan Yang Tergabung dalamIndeks LQ 45 Di BEI. Jurnal El Riyasah, 5(6), 1–7.Safriliana, R., & Rahani, W. (2019). Pengaruh Ukuran KAP, Spesialisasi IndustriAuditor, dan Audit Capacity Stress Terhadap Manajemen Laba Melalui ManipulasiAktivitas Riil. Jurnal Akuntansi Aktual, 6(2), 80Siallagan, H., & Machfoedz, M. (2006). Mekanisme Corporate Governance, KualitasLaba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 61, 23–26.11

Skousen, C. J., K. R. Smith, dan C. J. W. (2009). Detecting and Predecting FinancialStatement Fraud: The Effectiveness of The Fraud Triangle and SAS No. 99. 13,53–81.SUGIYONO. (2007). Metode Penelitian Kualitatif, kuantitatif, dan R&D. ALFABETA.Sukirni, D. (2012). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, KebijakanDeviden Dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. AccountingAnalysis Journal, 1(2). https://doi.org/10.15294/aaj.v1i2.703Tanomi, R. (2012). Pengaruh Kompensasi Manajemen, Perjanjian Hutang Dan PajakTerhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. BerkalaIlmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(3), rticle/view/112Thomas, S. E. (2005). Firm Diversification and Asymmetric Information: Evidencefrom Analysts’ Forecasts and Earnings Announcements. SSRN Electronic ati, F. A. V. (2016). Pengaruh ukuran kantor akuntan publik (kap) terhadapmanajemen laba dan audit delay.Verawati, D. (2012). Pengaruh Diversifikasi Operasi , Diversifikasi Geografis ,Leverage dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba. Undip.12

yang berjudul Pengaruh Kompensasi Bonus, Kepemilikan Manajerial, Diversifikasi Perusahaan Dan Ukuran Kap Terhadap Manajemen Laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013). Perbedaan dalam penelitian ini adalah perubahan alat ukur variabel kompensasi bonus,

Related Documents:

pengaruh signifikan terhadap financial distress. Kata kunci: Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dewan Direksi, . H. P. (2017). Pengaruh Corporate governance dan rasio keuangan terhadap financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun2010-2012. Majalah Ekonomi _ ISSN No. 1411-

Gresik” untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas akhir guna mencapai . Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Keadilan. 103 8. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai Kibijakan. . Pengaruh Faktor Hukum terhadap Kompensasi, (4) Pengaruh Serikat Pekerja terhadap Kompensasi, (5) Pengaruh Kompensasi terhadap

psikologis dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial. : Menjelaskan pengaruh parsial sistem pengukuran kinerja, sistem reward budaya organisasi, pemberdayaan psikologis dan kepuasan kerja terhadap kinerja manajerial. : Menjelaskan bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajerial. Hipotesis H

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompensasi, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Traktor Nusantara cabang Surabaya” merupakan hasil penelitian kuantitatif yang memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai kompensasi, beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT.

Square pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi sebesar 0,412 atau 41,2% yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel kompensasi dan kepuasan kerja terhadap motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap motivasi sebesar 58,8% yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh karakteristik pekerjaan dan kompensasi terhadap komitmen organisasi karyawan pada PT “X” Jakarta. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui deskripsi tentang karakteristik pekerjaan, kompensasi dan komitmen organisasi karyawan pada PT “X” 2.

dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja pegawi pada BPJS Kesehatan Palembang. Metode analisis menggunakan metode kuantitatif menggunakan SPSS yaitu Uji Regresi Linier Berganda, Uji Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji T. Kata Kunci : Kompensasi, Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja.

MI6 adventure, Alex Rider is recruited right off the soccer field to check out some suspicious goings-on at Wimbledon. This assignment catapults him into a series of life-threatening episodes, such as coming face to face with a great white shark, dodging bullets as he dives off a burning boat, and being tied to a conveyor belt that is moving toward the jaws of a gigantic grindstone in an .