POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO (Studi . - STORE.co.id

1y ago
16 Views
2 Downloads
613.47 KB
25 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Mya Leung
Transcription

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO(Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Indigo)SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh GelarSarjana pada FISIP UPN : ”Veteran” Jawa TimurOleh :VITA PERMANA S.PARATHONNPM 0643010042UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKPROGDI ILMU KOMUNIKASIJAWA TIMUR2010

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO(Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Indigo )Disusun Oleh:VITA PERMANA S.PARATHONNPM. 0643010042Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji SkripsiJurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasPembangunan Nasional ”Veteran” Jawa TimurPada tanggal 15 April 2010Pembimbing Utama1.Dra. Sumardjijati, M.SiNIP. 030 233 610Tim Penguji:KetuaIr. Didiek Tranggono, M.SiNIP. 030 203 6792.SekretarisDrs. Saifuddin Zuhri, M.SiNPT. 3 7006 94 003513.AnggotaDra. Sumardjijati, M.SiNIP. 030 233 610Mengetahui,DEKANDra.Ec.Hj.Suparwati, M.SiNIP. 030 175 349

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO(Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Indigo)Oleh :Vita Permana S.ParathonNPM. 0643010042Telah disetujui untuk mengikuti Ujian SkripsiPembimbing UtamaDra.Sumardjijati, M.SiNIP. 030 233 610Mengetahui,DEKANDra.Ec.Hj.Suparwati, M.SiNIP. 030 175 349

KATA PENGANTARSegala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pola Komunikasi Orang TuaDengan Anak Indigo (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu Dengan AnakIndigo.)”Skripsi disusun guna memenuhi persyaratan akademik yang harus ditempuh sebagaistatus kelulusan program S1 mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.Dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dra.Sumardjijati. M. Si selaku dosen pembimbing skripsi atas segala bantuannya dalam penyusunanlaporan ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan berbagaipihak, antara lain:1. Kepada Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan PolitikUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.2. Kepada Bapak Juwito, S.Sos, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas IlmuSosial Dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.3. Kepada Ibu Dra. Sumardjijati. M. Si selaku dosen pembimbing skripsi Fakultas Ilmu SosialDan Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.4. Keluarga dan semua teman-teman yang telah memberikan semangat dan dorongannya selamaini.i

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kekurangan, baik dari teknis,maupun dari segi materi penyusunannya. Untuk itu penulis senantiasa terbuka dalam menerimasaran maupun kritik yanga bersifat membangun.Akhirnya dengan segala kekurangan dan kesederhanaan skripsi ini, semoga laporan inibermanfaat bagi pembaca khususnya bagi almamater tercinta Universitas Pembangunan Nasional“Veteran” Jawa TimurSurabaya, 23 Maret 2010Penulisii

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . iDAFTAR ISI . iiiBAB IBAB IIPENDAHULUAN1.1Latar Belakang . 11.2Rumusan Masalah . 141.3Tujuan Penelitian . 141.4Kegunaan Penelitian . 14KAJIAN PUSTAKA2.1Landasan Teori . 152.1.1 Komunikasi . 152.1.2 Komunikasi Interpersonal . 162.1.3 Tahap-tahap Komunikasi Antar Pribadi . 212.1.4 Efektifitas Komunikasi . 222.1.5 Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi . 232.1.6 Syarat-syarat agar Komunikasi MenjadiLebih efektif . 242.2Pengertian Pola Komunikasi . 242.3Teori Atribusi . 282.4Pengertian Keluarga . 292.4.1 Fungsi Keluarga . 292.4.2 Komunikasi Keluarga . 32iii

2.4.3 Kualitas Komunikasi Interpersonal Dalam –Keluarga . 342.4.4 Aspek-aspek Kualitas Komunikasi InterpersonalDalam Keluarga . 362.5Pengertian Orang Tua . 402.6Pengertian Anak . 412.7Indigo . 422.7.1 Ciri-ciri lain anak Indigo . 432.7.2 Ciri-ciri Lain Anak Indigo . 442.7.3 Luka Emosional yang Dialami Anak-anak – Indigo . 462.8Kerangka Berpikir . 49BAB III METODE PENELITIAN3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian . 523.2Lokasi Penelitian . 563.3Subyek Penelitian dan Informan Penelitian . 573.4Tehnik Pengumpulan Data . 583.5Teknik Analisis Data . 59BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Analisa Data . 614.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian . 614.1.2 Penyajian Data . 614.1.2.1 Identitas Responden . 614.1.2.2 Penyajian Data . 68iv

LAMPIRAN 1Wawancara (Depth Interview) dengan Ibu dari Anak Indigo1. Latar belakang pendidikan ibu2. Perasaan ibu ketika mengetahui bahwa anaknya indigo3. Perlakuan ibu terhadap anak setelah mengetahui anaknya indigo4. Peraturan – peraturan yang diterapkan dalam lingkungan keluarga5. Punishment yang diberikan saat anak berbuat kesalahan6. Karakter anak indigo7. Cara Ibu melatih kemampuan anaknya yang indigo agar dapat bersosialisasi8. Upaya ibu dalam menangani anak ibu yang indigo

ABSTRAKSIVita Permana S. Parathon. 0643010042. Pola Komunikasi Orang Tua dengan AnakIndigo (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu Dengan Anak Indigo)Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkkan perilakulebih dewasa dibandingkan usianya. Anak indigo pada umumnya tidak menginginkandiperlakukan sebagai anak-anak. Tidak jarang mereka sering tidak menuruti bahkanmembantah nasehat orang tua mereka. Orang tua kebanyakan tidak dapat berinteraksi danberkomunikasi dengan anaknya yang indigo, sehingga orang tua tidak dapatmenyampaikan pesannya kepada anak anaknya yang indigo. Seperti diketahui, anakindigo memiliki dunia sendiri dan tidak memiliki inisiatif untuk bersosialisasi denganorang lain, karena itu dibutuhkan kedekatan emosional antara orang tua dan anaknyayang indigo agar dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.Tanpa polakomunikasi dan dukungan yang baik dalam keluarga yang mempunyai anak indigo, makaanak indigo tidak akan berkembang dengan baik sesuai yang diharapkan orang tua, olehkarena itu pola komunikasi sangat dibutuhkan untuk menggali kelebihan serta bakat anak.Disini komunikasi antara orang tua dan anak indigo adalah saran yang paling utama.Landasan teori yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian iniadalah teori pola komunikasi hubungan orang tua dengan anak yaitu autoritarian(cenderung bersikap bermusuhan), permissive (cenderung berperilaku bebas) danauthoritative (cenderung terhindar dari kegelisahan dan kekacauan).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakanpendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan depth interview (wawancara mendalam) dan observasi (pengamatan) padabeberapa keluarga yang meliputi orang tua (ibu rumah tangga) yang memiliki anak indigosebagai informan untuk mengetahui permasalahan penelitian yang terjadi antara ibudengan anak indigo. Setelah data diperoleh, peneliti akan mengatur, mengurutkan,mengelompokkan dan mengkategorikan sesuai pola komunikasi keluarga hubungan ibudengan anak secara deskriptif.Hasil analisis data terdapat 4 orang ibu yang memiliki anak indigo sebagaiinforman yang dijadikan subyek penelitian. Dua orang ibu di antaranya menganut polakomunikasi secara otoriter atau authoritarian. Satu orang ibu menganut pola komunikasipermissive atau cenderung membebaskan dan sisanya menganut pola komunikasidemokratis atau authoritative .Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi keluarga yang banyakditerapkan ibu menggunakan pola komunikasi authoritarian (cenderung bersikapbermusuhan). Pada pola komunikasi ini orang tua (ibu) merasa mempunyai wewenangyang besar pada anak, seperti menghukum secara fisik, tidak memberikan kebebasanberpendapat dan mengatur anak sesuai kehendak orang tua (ibu). Tetapi ada saat-saat dimana seorang ibu penganut pola otoriter menerapkan pola komunikasi permisive di saatibu membebaskan anaknya dalam bersosialisasi.

1BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahKomunikasi adalah segala sesuatu yang sangat penting bagi kehidupanmanusia untuk mempertahankan hidupnya.Kehidupan manusia tidak dapatdipisahkan dari kegiatan komunikasi, karena manusia adalah makhluk sosial yangmembutuhkan orang lain untuk mempertahankan hidupnya.Komunikasi antarmanusia tercipta melalui komunikasi, baik itu komunikasi verbal (bahasa) maupunnonverbal (simbol, gambar, atau media komunikasi lainnya).Selain ifungsiuntukmemelihara hubungan dan memperoeh kebahagiaan.Kata komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal darikata latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.Sama di sini maksudnya adalah sama makna mengenai suatu hal.(Effendy, 2002:3). Komunikasi mempunyai banyak makna namun dari sekian banyak definisidapat disimpulkan secara lengkap dengan maknanya yang hakiki yaitukomunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lainuntuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik langsungsecara lisan, maupun tak langsung melalui media. ( Effendy, 2002 : 5 )Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terjalin atauberlangsung antara dua orang atau sekelompok kecil orang. Dengan pengertianlain, komunikasi antar pribadi yaitu proses pengiriman pesan dari seseorang dan

2diterima oleh seseorang dengan efek dan timbal balik yang langsung. ( Liliweri,1997 : 12 ). Menurut Liliweri, komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antaraseorang komunikator dengan komunikan yang dianggap palng efektif untukmengubah sikap, pendapat serta perilaku manusia. Dan suatu kesimpulan yangbisa terlihat dari berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa komunikasiantar pribadi mempunyai hubungan erat dengan sikap dan perilaku manusia.(Liliweri, 1997 : 12 & 123)Komunikasi interpersonal adalah komunikasi individual atau komunikasiyang terjadi dalam keluarga. Komunikasi dalam keluarga dapat berlangsungsecara timbal balik serta silih berganti, bisa dari anak ke orang tua atau dari orangtua ke anak, ataupun dari anak ke anak. Tanggung jawab orang tua dalamkomunikasi keluarga adalah mendidik.Dalam konteks komunikasi keluarga, sistem pesan yang dimiliki keluargamerupakan sistem yang unik. Setiap keluarga pasti memiliki sistem pesan yangunik untuk menyediakan makna sehubungan dengan fungsi utamanya memberibentuk pada kehidupan berkeluarga. Dengan kata lain, sebagai penyediakomunikasi untuk memberikan bentuk dan isi dalam kehidupan berkeluarga ketikaanggota terlibat dalam fungsi yang terkait dengan keluarga (Galvin, 982 : 12)Keluarga sebagai sistem terkecil dalam sebuah masyarakat memilikifungsi – fungsi yang secara umum meletakkan dasar kehidupan dan membantugenerasi penerusnya untuk bertahan. Maka peran orang tua sebagai peran utamadalam keluarga yang berinteraksi dengan seorang anak sangat memiliki perananyang penting dalam pembentukan dan perkembangan mental anak.

3Hubungan keluarga dapat terganggu oleh kehadiran seorang anak yangkesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya seperti anak indigo.Karena anak indigo memiliki kemampuan khusus yang membutuhkan perananbesar dari kedua orang tuanya dalam proses pembentukan karakter dan mentalanak tersebut.Walaupun mereka telah sampai pada usia remaja sampai dewasa sekalipun, peranan orang tua dalam memahami dan mendidik anak – anak yangdikategorikan memiliki ’dunia sendiri’ atau dapat berkomunikasi dengan bangsabangsa halus ini masih tetap dibutuhkan.Berbagai penelitian di dunia menemukan bahwa jumlah anak yangmemiliki cakra mata ketiga atau yang biasa disebut dengan anak indigo dari tahunke tahun semakin meningkat. Lebih dari 85% anak Indigo lahir tahun 1992 atausesudahnya, 90% lahir tahun 1994, dan 95% atau lebih lahir saat ini (beberapaorang mengatakan 99%) adalah anak-anak Indigo. (www.google.com,13 Oktober2009 : 20.52 WIB). Namun tidak ada data yang valid mengenai jumlah anakindigo yang lahir di dunia ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akanadanya keberadaan anak-anak indigo di dunia ini.Banyak anak-anak sekarang yang terkategorikan sebagai Anak Indigo,juga disebut Children of the Sun oleh para ahli dari Amerika. Atau disebut jugasebagai Millennium Children. Para ahli mengatakan lebih dari 90% (di lain bukumenyebutkan lebih dari 80 %) dari anak-anak di bawah 12 tahun, dan beberapamengatakan walau dalam persentase yang tidak besar terdapat Indigo dewasa.

4Pada pertengahan tahun 1970-an Nancy meneliti warna aura manusia danmemetakan artinya untuk menandai kepribadiannya. Tahun 1982 ia menulis njutanuntukmengelompokkan pola dasar perangai manusia melalui warna aura, mendapatdukungan psikiater Dr. McGreggor di San Diego University. Dalam klasifikasiyang baru itu Nancy membahas warna nila yang muncul kuat pada hampir 80persen aura anak-anak yang lahir setelah 1980. Warna itu bisa dilihat dengan FotoKirlian atau dengan alat generasi baru sejenis seperti Video Aura.Warna nila menempati urutan keenam pada spektrum warna pelangimaupun pada deretan vertikal cakra (dari bawah ke atas), dalam bahasaSansekerta disebut Cakra Ajna, yang terletak di dahi, di antara dua mata.Anak indigo adalah anak-anak yang memiliki aura dominan berwarnanila, namun fisiknya sama seperti anak lainnya. Di samping itu anak indigomemiliki roh yang sudah tua (old soul) sehingga dalam keseharian, tidak jarangmemperlihatkan sifat orang yang sudah dewasa atau tua. Ciri-ciri lain yang mudahdikenali adalah mempunyai kemampuan spiritual tinggi. Anak Indigo kebanyakanbisa melihat sesuatu yang belum terjadi atau dapat melihat masa lalu. Bisa pulamelihat makhluk atau mater-materi halus yang tidak tertangkap oleh inderapenglihatan biasa. Kemampuannya untuk merasakan apa yang dirasakan oranglain, bukan hanya merasakan, tapi juga mengerti. Seperti menyontek, mengertipengertian orang lain.Anak-anak ini memiliki kesadaran yang lebih tinggi daripada kebanyakanorang, mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka. Seringkali anak

5indigo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil dan tak mau mengikuti tata caramaupun prosedur yang ada.Anak indigo memiliki kebijaksanaan yang tinggi dantingkat kesadaran ”di luar tahun”. Mereka bisa menjadi sangat blak – blakanketika mereka sedang berbicara. Seorang anak indigo akan berbicara sepertilayaknya orang dewasa sehingga menyebabkan orang tua mereka kesulitan untukberkomunikasi dengan mereka.Anak indigo sering didiagnosis dengan Hiperaktif Attention DeficitDisorder (ADHD) bahwa mereka menjadi tidak ramah ketika berada dalam suatukomunitas bukan orang indigo. Mereka adalah orang – orang yang sangat energikdan senang menjelaskan sesuatu. Mereka juga cenderung sangat animasi dandramatis. Kekeliruan identifikasi terhadap anak Indigo sebagai anak kurangperhatian dan hiperaktif atau ADD (Attention Deficit Disorder atau GangguanKekurangan Perhatian) dan ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder Gangguan Hiperaktif Kekurangan Perhatian) adalah salah satu sebab kesalahanperlakuan terhadap mereka sehingga menyebabkan orang tua menyepelekan caraberkomunikasi dengan anak mereka yang tergolong indigo ini.Kemampuan sangat istimewa memang banyak ditemukan di dalam dirianak indigo dan kemampuan itu terkadang menjadi sesuatu yang sangat istimewabagi mereka, sering juga kemampuan itu tidak muncul ketika akan digunakandalam kesengajaan. Kemampuan intuisi yang sangat tinggi jelas mereka milikibanyak laporan yang menyebutkan bahwa mereka melihat dunia melalui suatuparadigma dan kaca mata yang baru. Dalam hal spiritualitas mereka sangat dalam,

6sehingga memiliki kemampuan intrapersonal yang berbeda, dan merupakan suatutingkat kesadaran diri yang berbeda.Pandangan yang mengaitkan para anak indigo dengan sesuatu yangbersifat irasional dan cenderung mistis di Indonesia sudah menjadi suatu stigmayang berlaku, karena memang terkait dengan kebudayaan masyarakat Indonesiaitu sendiri, sebagian besar masih memiliki kebudayaan mistis yang kental. Dalamkelahirannya di negeri Indonesia masih banyak juga yang tidak perduli denganfenomena ini dan juga banyak yang tidak mengetahui.Banyak anak-anak indigo yang tidak dapat menyalurkan bakatnya, halini banyak terjadi akibat dari pola asuh orang tua yang melihat keberadaan merekasebagai sesuatu yang aneh dan menjurus pada penyakit. Maka, tak jarang padaawal kemunculannya, mereka dikatakan sebagai anak yang aneh, anak yang tidakwajar dan sangat mengganggu. Selain itu, perilaku hiperaktif mereka di capsebagai anak yang tidak mau patuh atau bandel.Akibatnya mereka merasa tertekan dan merasa tidak nyaman dengankeadaan mereka. Belum lagi penolakan secara terang-terangan terhadap merekayang menyebabkan tekanan mental (psikis) pada awal kehidupannya. Hal itusangat berbahaya bagi pekembangan karakter dan mentalnya di masa mendatangjika tidak dengan segera ditangani.Menurut pemahaman orang awam (selain indigo), kemampuan indigodianggap sebagai penyakit. Karena pada umumnya, lingkungan disekitar anakanak indigo, menganggap perilaku mereka berbeda dari perilaku yang biasaditunjukkan oleh para anak-anak pada umumnya. Sehingga perbedaan-perbedaan

7tersebut, maka anak-anak indigo disebut sebagai anak yang ”tidak normal”,mengalami gangguan mental dan sakit.Anak indigo menunjukkan seperangkat atribut psikologis baru dan luarbiasa, serta menunjukkan sebuah pola perilaku yang pada umumnya tidakdidokumentasikan sebelumnya. Anak-anak Indigo memahami perbedaan yangsangat tipis antara dunia kasat dan dunia spiritual, dan mereka memilikikemampuan untuk mengakses informasi dari sini, yang orang lain tidak mampu.Kebanyakan perilaku anak Indigo dapat dipahami dari aspek ini. Pola ini memilikifaktor-faktor unik yang umum, yang mengisyaratkan agar orang-orang yangberinteraksi dengan mereka (para orangtua, khususnya) mengubah perlakuan danpengasuhan terhadap mereka guna mencapai keseimbangan. Mengabaikan polapola baru ini akan kemungkinan besar berarti menciptakan ketidakseimbangandan frustasi dalam benak anak indigo sendiri dari kehidupan baru yang berhargaini.Anak indigo cenderung sering salah paham dan introvert atau menutup diridengan orang tua mereka. Orang tua mereka sendiri pun terkadang mengalamikesulitan dalam memahami mereka. Kekurangtahuan dan kurangnya pengetahuanorang tua dalam menghadapi anak semacam ini akhirnya menjadi kendala bagiorang tua dalam berkomunikasi serta dalam berinteraksi dengan anakberkemampuan khusus ini. Orang tua pun cenderung menganggap mereka inisama seperti anak lainnya sehingga titik temu dalam komunikasi antara orang tuaanak indigo tidak pernah ketemu. Hingga akhirnya tidak sedikit pertengkaran danperselisihan yang terjadi antara orang tua dengan anak saat berkomunikasi.

8Anak indigo dilahirkan ke dunia dengan tantangan yang tidak mudahdilalui. Mereka berada pada tingkat sensitivitas yang tinggi dan sulit dipahami,sehingga hanya dapat diterima oleh orangtua yang bersifat tidak menentang. Sifatnon-konformis terhadap sistem dan disiplin yang ada akan menyulitkan merekauntuk mematuhi sistem peraturan yang di miliki oleh orang tua mereka. Anakindigo lebih bersikap acuh ketika dihadapkan pada aturan-aturan yang telahdiberlakukan orang tua terhadap mereka. Mereka akan cenderung bersikapmelanggar dan menentang peraturan tersebut. Sifat ini akan menyulitkan orang tuauntuk mengajak mereka untuk berkomunikasi dan memahami apa yang merekainginkan.Seperti yang telah dijelaskan oleh Wendy Chapman, 1982, peneliti dariInggris, yang menjelaskan bahwa anak indigo adalah anak-anak yang umumnyatidak mudah diatur oleh kekuasaan, tidak mudah berkompromi, emosional danbeberapa diantaranya memiliki tubuh rentan, sangat berbakat atau berkemampuanakademis baik, dan mempunyai kemampuan metafisis. Mereka bisa iitujugakuat.(www.google.com, 14 Oktober 2009, 23.21 WIB). Ketika orang tua berbohongterhadap mereka pun , mereka akan segera mengetahuinya dan menyebabkankeengganan mereka untuk berkomunikasi lagi dengan orang tua mereka. Apabilakomunikasi yang terjadi demikian, maka akan membuat sang anak tidak pernahpercaya lagi terhadap orang tua mereka dan cenderung menyepelekan orang tuamereka di kala sang anak diajak untuk berkomunikasi lagi.

9Kemampuan indra keenam yang tidak hanya dalam hal penglihatan,tapi juga pendengaran dan lainnya membuat mereka cenderung asyik dalamdunianya sendiri yakni dengan berbicara dengan ”temannya” sendiri ketimbangdengan orang tua mereka. Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan ”teman anakindigo” adalah makhluk halus yang pada umumnya sering mereka jumpai dalamkehidupan mereka sehari-hari karena kemampuan khusus mereka yang dimilikisejak lahir. Perilaku orang tua pada umumnya cenderung mengabaikan tingkahlaku anak mereka tersebut dan tidak mau memahami dunia mereka sehinggatimbul konflik saat berkomunikasi.Karena kemampuan khusus yang dimiliki oleh anak indigo, merekamenghadirkan tantangan baru bagi orang tua mereka maupun sistem sekolah yangada saat ini untuk menemukan cara yang tepat demi membantu dan membimbingmereka. Sistem yang ada saat ini tampaknya tidak memiliki cukup instrumenuntuk menyediakan lingkungan yang tepat demi memenuhi kebutuhan mereka.Banyak anak berbakat yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan sekolah sehinggamereka dikatakan bermasalah seperti terkena Gangguan Pemusatan Perhatian(Attention Deficit Disorder) atau autisme. Sebenarnya, kemampuan mereka jauhdi depan. Kebutuhan mereka lebih banyak. Di samping mengajarkan caramenghafalkan data, banyak pendidik menyatakan bahwa sekolah juga seharusnyamengajarkan anak-anak cara mengambil keputusan, cara makan yang benar,bahkan cara menanam bahan makanan, dan cara untuk bermeditasi. Sekolahsemestinya mengusahakan cara-cara untuk memanfaatkan apa yang ada dalam dirianak, membuka kebijaksanaannya yang bersemayam di sana secara alami.

10Jika orang tua tak mengerti bahwa anaknya indigo, umumnya si anakcenderung memberontak, agresif dan nakal. Tak sedikit yang kemudian bentrokdengan kehendak orang tuanya. Jika orang tua masih otoriter membatasi aktivitasspiritual anak indigo, si anak pasti akan berontak. Ada juga yang mengharapkanjawaban yang spesial saat berkomunikasi dengan anak indigo, justru dia akanbertingkah seperti anak kecil. Kalau kita anggap dia biasa saja, justru akan munculsendiri secara spontan, di konsep ini tidak ada yang tua dan muda dan sebenarnyapersonaliti juga lebih bebas.Tak diragukan lagi, orang tua berperan besar dalam memperingan bebanindigo yang dipikul sang anak. Peran orang tua amat vital. Orangtua harus mampumemberi pengertian pada anak indigo tentang potensi mereka yang lain. Dalambudaya Timur, orang tua kerap merasa memiliki otoritas yang tidak bolehdibantah. Nasihat atau kata-kata orang tua lebih bersifat instruktif dibandingkaninformatif. Mengingat anak indigo sulit dalam menerima otoritas absolut, polaasuh atau cara berkomunikasi yang instruktif tidak cocok untuk anak indigo.Apabila seorang anak indigo diperintah untuk duduk diam tanpa diberitahu sebabatau tujuannya, ia tidak akan mau diam. Hal-hal seperti inilah yang seringkalimenjadi masalah dalam hubungan antara anak indigo dan orang tuanya.Tantangansaat ini adalah untuk orang tua dalam mendidik anaknya yang termasuk dalamkategori indigo. Karena itulah ditekankan perlunya para orang tua yang anaknyaindigo untuk ‘bersatu’. Paling tidak, mereka bisa melakukan sharing soal jurusterbaik menangani anak-anak indigo.

11Kebanyakan anak indigo menjadi anti sosial karena lingkungan tidak maumenerima apa adanya, memahami visi, misi dan cita – cita mereka yang muliaakan kehidupan ini. Anak indigo yang frustasi dengan sikap penolakan dilingkungan mereka, khususnya orang tua mereka. Inilah yang menyebabkanadanya gangguan komunikasi antara anak dan orang tua dalam keluarga.Perlakuan orang tua mereka yang cenderung menolak dan tidak mengakui adanyasifat indigo dalam anak mereka membuat para anak indigo merasa diasingkan dantidak diakui keberadaannya oleh orang tua mereka. Hal ini menyebabkan anakindigo malas berkomunikasi dengan orang tua mereka sendiri dan sering terjadikesalahpahaman antara anak dan orang tua.Komunikasi yang seharusnya berjalan lancar dan sewajarnya menjaditidak terkendali. Anak indigo cenderung selalu membangkang kepada nasehat dansemua perkataan yang terlontar dari orang tua mereka sendiri dan tidak mau tahumenahu mengenai keberadaan orang tua mereka di sekitanya. Feedback yangseharusnya dapat dipahami oleh orang yang diajak bicara yakni anak indigosendiri menjadi terhambat. Pola komunikasi yang demikian ini merupakan polakomunikasi yang kurang bagus dan menjadi tidak dapat berjalan dengan sukses.Anak indigo juga sering susah diatur oleh orang tuanya. Mereka umumnyatidak mudah diatur oleh kekuasaan. Padahal dalam sebuah keluarga, orang tualahyang menjadi pengendali dan pemegang kekuasaan terhadap anak-anaknya. Halinilah yang menjadi permasalahan ketika orang tua belum menyadari juga bahwaanak mereka adalah anak indigo.

12Hadirnya anak indigo dalam sebuah keluarga merupakan suatu di luardugaan orang tua mana pun karena para orang tua umumnya tidak pernahmenyangka akan memiliki anak yang memiliki kelebihan di atas anak normallainnya. Bahkan tidak banyak orang tua yang dapat berinteraksi, serta mengalamikesulitan untuk berkomunikasi dengan anaknya sehingga orang tua tidak bisamenyampaikan pesannya kepada anaknya. Orang tua tidak mengerti apa yangdiinginkan dan apa yang dimaksud oleh anaknya. Anak menjadi kurang dekatdengan orang tuanya sehingga anak indigo menjadi merasa terasing dan kurangkasih sayang. Akibatnya anak menjadi lebih tertarik dengan ’dunianya sendiri’dan anti sosial terhadap lingkungan di luar komunitas indigo sendiri.Anak indigo sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi denganorang di sekitarnya yang bukan dari kalangan indigo. Mereka menjadi cenderungmenarik diri dari interaksi sosial di sekitarnya kecuali bertemu dengan orangsesama indigo. Seperti diketahui anak indigo ’memiliki dunia sendiri’ sehinggamereka akan berperilaku untuk menarik diri dan tidak memiliki inisiatif untukberinteraksi dengan orang lain. Karena itu dibutuhkan kedekatan emosionaldengan orang tua dan pengakuan dari orang tua terhadap dirinya bahwa ia adalahseorang anak indigo agar dapat lebih terbuka terhadap lingkungan sosialnya yangbukan indigo. Dunia sendiri yang dimaksudkan di sini adalah mereka yakni anakindigo sendiri cenderung lebih asyik dan tertarik untuk berkomunikasi dengantemen-temen mereka dari ’bangsa halus’ atau dengan kata lain yang biasa disebutsebagai hantu. Dengan adanya pengakuan dari orang tua terhadap dirinya yangindigo ini diharapkan anak indigo menjadi peka dan mau menjalin interaksi

13dengan lingkungan sosialnya di luar indigo. Hal ini tentu sangatlah tidak mudahuntuk dilakukan, terlebih jika respon yang muncul tidak seperti yang diharapkan.Kebanyakan orang tua selalu menganggap sama anak indigonya dengananak non-indigo lainnya sehingga merekasering mengalami konflik dengananaknya. Orang tua cenderung berperilaku cuek dan tidak mau tahu akankeberadaan anaknya yang memiliki indigo. Kehadiran anak indigo di tengahkeluraga dan lingkungan sering disalahpahami sebagai anak yang pembangkang,susah diatur dan berlagak dewasa. Beberapa anak indigo menjadi sangat pendiamdan penyendiri, ada yang menjadi pemberontak dan tidak mau diatur, bahkan adayang tidak mau lagi bersekolah. Orang tua,sebagai anggota keluarga seringkalikehabisan akal menghadapi tingkah laku anak indigo.Perlakuan yang tidak wajar juga sering mereka terima dari lingkungannya,mulai dari rumah, sekolah dan masyarakat. Ada yang memperlakukan merekaseperti sesuatu yang sangat luar biasa dan menakjubkan dan ada juga yangmemandang mereka terlalu rendah seperti orang sakit dan harus dihindari.Perlakuan yang tidak wajar ini akan membentuk suatu individu dengan pribadiyang juga tidak wajar. Hal ini perlu diperhatikan terutama bagi para orang tua.Terlalu cepatnya para orang tua dalam mengambil kesimpu

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO (Studi Kualitatif Mengenai Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Indigo) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : "Veteran" Jawa Timur Oleh : VITA PERMANA S.PARATHON NPM 0643010042 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"

Related Documents:

Hasil Penelitian: Terdapat 79,4% remaja dengan pola komunikasi orang tua yang baik dan 97,6% remaja memiliki perkembangan sosialisasi baik. Nilai signifikansi diperoleh p 0,647 sehingga p 0,05. Hipotesis ditolak atau tidak diterima. Simpulan dan Saran: Tidak ada hubungan antara pola komunikasi orang tua dengan

kripsi yang berjudul "Pola Komunikasi Orang Tua Dengan Anak Remaja Terhadap Ketergantungan Media Internet Di BTN Gowa Lestari Batangkaluku" yang disusun oleh Ayu Rahayu Andirah, NIM: 50700112160, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah .

E. Pola Komunikasi Dalam Keluarga . 1 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.1. 14 Salah satu komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dalam berinteraksi di dalam rumah tangga yakni dengan

Alamsyah Mandolani dalam bukuya Pola Komunikasi Orang Rimba Taman Nasional Bukit Dua Belas Jambi menyebutkan bahwa orang rimba . membedakan diri mereka dengan orang luar atau disebut dengan orang terang. Pola komunikasi yang terdapat pada orang rimba TNBD ini secara keseluruhan berbentuk Roda, yaitu tersentral pada satu orang, dapat dilihat .

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

motivasi belajar anak yaitu orang tua sebagai panutan, orang tua sebagai fasilitator anak, dan orang tua sebagai motivator anak, adapun bentuk motivator yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anak adalah perhatian, hadiah, penghargaan, pujian, dan hukuman

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

You lied to me, Pat. Danny's not allowed to leave. PAT All right, Mom, just hold on a sec. EXT. STREET - DAY DOLORES’S CAR BEGINS TO TURN AT A SMALL INTERSECTION. PAT (voice over) Let’s just talk about this. 6.