Pengaruh Pola Komunikasi Pimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Perpustakaan .

1y ago
6 Views
2 Downloads
716.03 KB
7 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Fiona Harless
Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by UMMAT Scientific Journals (Universitas Muhammadiyah Mataram)Jurnal Ulul AlbabLPPM UMMAT ISSN 2621-7716Vol. 22 No. 1 Januari 2018, hal. 61-67PENGARUH POLA KOMUNIKASI PIMPINAN TERHADAP KINERJAPEGAWAI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MATARAMLubis, S.Sos.,M.I.Kom , Widiastuti Furbani, S.Sos., M.SiJurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram,lubis.vharoso@gmail.comINFO ARTIKELABSTRAKRiwayat Artikel:Abstrak: Pola komunikasi adalah pola hubungan antara dua orang atau lebih dalampengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksuddapat dipahami. Setiap pemimpin memiliki pola komunikasi yang berbeda secarapengaplikasian dalam menggerakan organisasinya untuk mencapai tujuan organisasi dansetiap pemimpin akan membangun pola komunikasinya masing-masing sesuai dengan apayang mereka pahami. Penelitian ini mengkaji tentang pola komunikasi pemimpin secaraformal, informal, proses dan bentuk komunikasi terhadap kinerja pegawai di perpustakaanUnivesitas Mataram. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan survey descriptive dan survey explanatory, dengan teknik pengumpulan datayang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Populasisaran pada penelitian ini adalah pegawai perpustakaan yang ada di Universitas Mataramsebanyak 126, kemudian penarikan sampel dengan menggunakan rumus Slovin dengantoleransi kesalahan sekitar 0,005 sehingga sampel yang di dapatakan sebanyak 90 orangdan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian inimenunjukan bahwa pola komunikasi pemimpin baik komunikasi formal, informal, proses danbentuk komunikasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai perpustakaan UniversitasMataram. Jadi, terdapat pengaruh pola komunikasi pemimpin secara positif variabel bebaskomunikasi formal, komunikasi informal, proses komunikasi, dan bentuk komunikasi,terhadap variabel terikat kinerja pegawai. Artinya, bila komunikasi formal, komunikasiinformal, proses komunikasi, dan bentuk komunikasi meningkat, maka kinerja pegawai jadimeningkat. Bila komunikasi formal, komunikasi informal, proses komunikasi, dan bentukkomunikasi menurun, maka kinerja pegawai jadi menurun juga.Diterima:02-12-2017Disetujui:10-01-2018Kata Kunci:Pola komunikasipemimpinKomunikasi formalKomunikasi informalProses komunikasiBentuk komunikasiKinerja pegawaiperpustakaan—————————— ——————————informasi dalam organisasi mengikuti struktur hierarkimerupakan karakteristik dari tiap i yang terjadi di dalam organisasi dapatdilihat dari suasana kerja di dalam organisasi tersebut,misalnya cara pegawai berkomunikasi dengan atasanatau sebaliknya, cara individu menyesuaikan diri denganorganisasi sehingga tujuan dari organisasi dapat dicapai.Dalam kaitanya dengan proses penyampeianinformasi dari pimpinan kepada bawahan ataupun darimanajer kepada keryawan, pola transformasinya dapatberbentuk komunikasi formal dan komunikasi informal,(Muhammad, 2011:95).Menurut Arni Muhammad (2011:4) Komunikasiadalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbalantara si pengirim dengan si penerima pesan untukmengubah tingkah laku.A. LATAR BELAKANGKomunikasi dalam suatu organisasi eratkaitannya dengan struktur organisasi dipandang sebagaisistem, tempat mengalirnya arus infromasi beradadalam suatu organisasi melalui komunikasi kita bisaberintraksi dengan atasan atau sesama pegawai.Komunikasi menjadi kebutuhan untuk berintraksi padatiap-tiap individu, membawa manusia pada wujudprilaku sosial, manusia satu dengan lainnya salingmembutuhkan dan saling mempengaruhi terutamadalam wujud tujuan kerja agar dapat terealisasinya visidan misi organisasi. Hal ini akan diperoleh apabilapelaku-pelaku komunikasi di dalamnya menyadaripentingnya interaksi di dalam internal organisasi.Pola komunikasi merupakan tindakan atautingkah laku dalam kehidupan sehari-hari memebericiri-ciri tertentu dan tanpa disadari itu dipelajari, polaintraksi ini membentuk sistem. Pola intraksi diikuti olehorang dalam organisasi, pola interaksi itu bukan munculseketika tetapi telah direncanakan secara matangsebelumnya, karena menentukan suatu pola interaksikomunikasi dalam suatu organsisasi merupakan suatukeharusan, karena pola komunikasi dalam organisasimengikuti proses penyampean dan penerimaanPola komunikasi organisasi yang sekarangpopuler digunakan oleh pemimpin terdiri ataskomunikasi formal, komunikasi infromal, proseskomunikasi dan bentuk komunikasi. Komunikasi fromalmerupakan pesan yang melalui jalan resmi yangditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi61

62 Jurnal Ulul Albab Vol.22, No.1, Januari 2018, hal 61-67pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan komunikasiformal. Sedangkan komunikasi infromal terjadi bilakaryawan berkomunikasi dengan yang lainnya tanpamemperhatikan posisi mereka dalam organisasi, makapengarahan arus informasi bersifat pribadi, proseskomunikasi merupakan tahapan dan alur komunikasiyang terjadi dalam hirarki organisasi, dan bentukkomunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadidalam organisasi yang berangkat dari etika dan normayang terjadi di sebuah organisasi itu sendiri. (Muhammad,2011:107-124).Pada dasarnya pola komunikasi ini sangatdiperlukan oleh seorang pimpinan dalam organisasi,bahwa antara komunikasi formal dan komunikasiinfromal dan juga proses komunikasi beserta bentukkomunikasi saling mengisi antara satu dengan lainnyadalam hal pencapai tujuan organisasi (Muhammad,2011:95)Dalam kaitanya dengan kemampuan pegawaiperpustakaan hendaknya disesuaikan dengan bidangkeahlian masing-masing untuk mendukung visi dan misiperpustakaan, sehingga dalam melakukan aktivitaskerjanya pustakawan betul-betul serius dan jugaterbangun komunikasi yang baik dalam rangkamemperoleh kinerja yang optimal bukan hanya untukbekerja sebagai bagian dari pemenuhan tanggung jawabsaja.Selanjutnya semua pegawai perpustakaan yangada dalam struktur organisasi perpustakaan harusdilibatkan dalam interaksi dan juga berkomunikasi,berkonsultasi mengenai semua masalah dalam wilayahkebijakan perpustakaan, tentunya yang relevan dengankedudukan mereka. Dalam kesempatan ini para pegawaiperpustakaan disemua tingkatan harus diberikankesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengandemikian mereka diharapkan dapat mampu berperanserta dalam proses pembuatan keputusan danpenentuan tujuan perpustakaan sehingga dangan caraini setiap pegawai perpustakaan akan merasakantanggung jawab mendalam pada saat melaksanakansetiap tugas yang an harus relatif mudah dalam mendapatakaninformasi yang berhubungan langsung dengan tugasmereka saat inidalam rangka ekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagianbagian lainnya, misalnya kepada para pemimpin, danrencan-rencan strategis telah dirumuskan bersamasama untuk selanjutnya dapat memperoleh motivasidalam meraih kinerja tinggi.Swasto (1996:34) mengemukakan sanaan tugas yang telah diselesaikan olehseseorang berkaitan dengan jumlah kuantitas dankualitas pekerjaan yang dapat diselesaikan individudalam kurun waktu tertentu.Berdasarkan uraian pada latar belakangpenelitian sebelumnya, maka permasalahan akanditelitidapatdirumuskansebagaiberikut: ”sejauhmana pengaruh pola takaan Universitas MataramMemperhatikan fenomena dapat ditangkapdalam latar belakang masalah diatas dapatdiidentifikasi sebagai berikut:1.Seberapa besar pola erpustakaan Universitas Mataram ?2. Seberapa besar pola komunikasi aan Universitas Mataram ?3. Seberapa besar proses komunikasi aan Universitas Mataram ?4. Seberapa besar bentuk komunikasi aan Universitas Mataram ?Seberapa besar Pola komunikasi formal, garuh secara simultan terhadap kinerjapegawai perpustakaan Universitas Mataram ?B. METODE PENELITIANMetode penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah pendekatan survey descriptive dan surveyexplanatory. Pendekatan descriptive digunkan untukmemperoleh fakta-fakta, mencari keterangan faktual,serta berusaha untuk menggambarkan gejala-gejala daripraktek yang sedang berlangsung (Nazir, 1985:65)sedang pendekatan explanatory digunakan untukmenjelaskan hubungan kausal melalui pengujianhipotesis antara variabel yang sedang diteliti.Menurut Rusidi (1992:24) pendekatan explanatorymerupakan metode penelitian yang bertujuan untukmenguji hipotesis dengan cara mendasarkan padapengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencarifaktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnyamelalui data tertentu.C. HASIL DAN PEMBAHASANPenelitian ini menggunakan pendekatankuantitatf dengan jenis penelitian survey eksplanasi,yaitu suatu jenis penelitian yang tidak hanyamenjelaskan suatu suatu fenomena saja akan tetapijuga menjelaskan sejauhmana keterkaitan antarvariabel. Dalam konteks penelitian yaitu bertujuanuntuk menjelaskan seberapa besar pengaruhkomunikasi formal, komunikasi informasi, proseskomunikasi serta bentuk komunikasi pemimpinberpengaruh baik secara parsial maupun secarasimultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai diperpustakaan Universitas Mataram.Teknik pengumpulan data dilakukan untukmengumpulkan data primer dan data sekunder. Dataprimer dalam penelitian ini adalah diperoleh melaluikuesioner yang telah disebarkan kepada pegawaiperpustakaan di lingkungan Universitas Matarambaik perpustakaan pusat maupun perpustakaanfakultas maupun perpustakaan lembaga. Jumlahsampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90orang responden. Data tersebut merupakan datapokok dimana analisisnya ditunjang oleh data

Lubis, Pengaruh Pola Komunikasi.sekunder yang diperoleh melalui hasil wawancaradengan bagian kepala perpustakaan pusat maupundengan beberapa pegawai perpustakaan yang ada dilingkungan Universitas Mataram.Analisis yang akan disajikan dalam penelitianini terdiri dari tiga bagian yakni analisis dataresponden, analisis deskriptif dan analisis jalur.Teknik analisis yang digunakan pada analisis dataresponden dan analisis data penelitian adalahmenggunakan analisis deskriptif, dimana semuadata yang diperoleh disusun ke dalam tabel melaluiperhitungan distribusi dan presentasenya melaluipengolahan data statistik dengan bantuan programSPSS Versi 15.0.Pengujian hipotesis yang dipergunakan dalampenelitian ini menggunakan analisis jalur (pathanalisis). Sedangkan variabel kausal adalah polakomunikasi pemimpin yang meliputi aspek,komunikasi formal (X1), komunikasi informal (X2),proses komunikasi (X3) serta bentuk Komunikasi(X4) yang mempengaruhi kinerja pegawaiperpustkaan Universitas Mataram (Y).Gambar 1.1 Diagram al(X2)Proses ρYX1ρYX2komunikas (X3)ρYX3Bentukkomunikasi (X4)ρYX4Kinerja(Y)ρYX1YX2YX3YX4Keterangan :X1: Komunikasi formalX2: Komunikasi informalX3: proses komunikasiX4: Bentuk komunikasiY: Kinerja Pegawair X1X2 : Koefisien korelasi X1 dan X2ρY(i) X1 :Koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruhlangsung variabel X1 terhadap Y.Berdasarkan hasil analisis data yang telah yangtelah dilakukan, penulis menginterpretasikan sebagaiberikut:1. Pengaruh pola komunikasi formal (X1)pemimpin terhadap kinerja pegawai63Hasil pengujian statistik menunjukan adanyapengaruh “komunikasi formal (X1)” terhadap “kinerjapegawai (Y)”. secara lebih jelas, besarnya pengaruhlangsung “komunikasi formal” terhadap “kinerjapegawai” di perpustakaan Universitas Mataram dapatdilihat pada uraian berikut:Pengaruh langsung X1 terhadap Y PyX1. PyX1 0.319Dari hasil di atas terlihat bahwa besarnyapengaruh langsung antara “komunikasi formal (X 1)”terhadap “kinerja pegawai (Y)” adalah 0.319. Iniberarti pola komunikasi formal pemimpin yangmeliputi indikator komunikasi ke bawah, komunikasike atas, komunikasi horizontal dan komunikasidiagonal di perpustakaan Universitas Matarammemiliki pengaruh yang signifikan terhadappeningkatan kinerja pegawai.Hal ini berarti bahwa pola komunikasi formalpemimpin berpengaruh secara signifikan terhadapkinerja pegawai di perpustakaan UniversitasMataram.Seperti yang telah dijelaskan sebelumnyakomunikasi formal terjadi diantara karyawan melaluigaris kewenangan yang telah ditetapkan olehmanajemen. Dari kewenangan ini merupakan sistemurat syaraf yang menyediakan saluran-salurandimana prosedur kerja, instruksi, gagasan, danumpan balik mengenai pelaksanaan pekerjaanbawahan disampaikan ke bawah dari pimpinan yanglebih tinggi ke karyawan bawahannya. Komunikasiformal juga menetapkan saluran dimana komunikasike atas berlangsung, misalnya: bawahan dapatdidorong untuk menyatakan ide-ide, sikap, danperasaan mereka sendiri, pekerjaan mereka,kebijaksanaan perusahaan, dan masalah-masalahsejenis yang melibatkan mereka (Masmuh, 2010:15).Dalam proses aliran infromasi dalam sebuahorganisasi ditentukan oleh hirarki resmi organisasitersebut, dalam menjalankan fungsi pekerjaan pesantersebut menurut jaringan komunikasi formal. Pesandalam jaringan komunikasi formal biasanya mengalirdari atas ke bawah atau dari bawah keatas atau daritingkatan yang sama atau secara horizontal dan jugasecara diagonal. (Masmuh, 2010:15).Keterampilan komunikasi pemimpin dalamsebuah organisasi merupakan salah satu penentukeberhasilan dalam menjalankan kepemimpinannya,menurut teori ekologi bahwa seseorang pemimpinhanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baikjika ia pada waktu lahirnya memiliki bakat-bakat n melalui pendidikan dan pengalaman.Jadi disini ditekankan perlunya pendidikan danpengalaman untuk bisa menjadi pemimpin yang baik.2. Pengaruh pola komunikasi informal (X2)pemimpin terhadap kinerja pegawai

64 Jurnal Ulul Albab Vol.22, No.1, Januari 2018, hal 61-67Hasil pengujian statistik menunjukan adanyapengaruh “komunikasi informal (X2)” terhadap“kinerja pegawai (Y)”. secara lebih jelas, besarnyapengaruh langsung “komunikasi informal” terhadap“kinerja pegawai” di perpustakaan UniversitasMataram dapat dilihat pada uraian berikut:Pengaruh langsung X2 terhadap Y PyX2. PyX2 0.208Dari hasil di atas terlihat bahwa besarnyapengaruh langsung antara “komunikasi informal(X2)” terhadap “kinerja pegawai (Y)” adalah 0.208.Ini berarti pola komunikasi informal pemimpin yangmeliputi indikator perilaku karyawan yang selaluberbicara dengan akrab pada waktu-waktu istirahat,perilaku kelompok karyawan yang selalu makan siangbersama di perpustakaan Universitas Matarammemiliki pengaruh yang signifikan terhadappeningkatan kinerja pegawai.Hal ini berarti bahwa pola komunikasi informalpemimpin berpengaruh secara signifikan terhadapkinerja pegawai di perpustakaan UniversitasMataram.Melihat pengaruh yang signifikan (0.208)nampaknya pola komunikasi yang terbangun lebihefektif dalam meningkatkan kinerja pegawaiperpustakaan. Hal ini sejalan dengan pendapatAbdullah Masmuh (2007:16) bahwa komunikasiinformal terjadi diantara karyawan dalam suatuorganisasi yang dapat berinteraksi secara bebas satusama lain terlepas dari kewenangan dan fungsijabatan mereka. Biasanya komunikasi informaldilakukan melalui tatap muka langsung danpembicaraan lewat telepon. Komunikasi informalterjadi sebagai perwujudan dari keinginan manusiauntuk bergaul (bersosialisasi) dan keinginan untukmenyampaikan informasi yang dipunyainya dandianggap tidak dipunyai oleh rekan sekerjanya.Meskipun hubungan yang terjadi dalam komunikasiinformal ini mengikuti pola yang bebas dari pengaruhorganisasi formal, akan tetapi komunikasi informalmerupakan saluran yang penting karena atikan struktur dan saluran komunikasiformal.Bahwa pola komunikasi infromal pemimpinpada dasarnya tidak direncanakan dan tidakditentukan dalam struktur organisasi. Arus infromasikomunikasi informal bersifat pribadi, biasanyadilakukan melalui tatap muka langsung danpembicaraan lewat telepon. Komunikasi informallebih berpengaruh karena dalam komunikasi initerdapat hubungan manusia tanpa melihat struktursehingga orang merasa dekat dan nyaman dalamberkerja. Dimana kinerja adalah hasil kerja seseorangdalam suatu organisasi selama kurun waktu tertentusesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnyadalam mencapai tujuan dan sasaran tertentu.3. Pengaruh proses komunikasi (X3)pemimpin terhadap kinerja pegawaiHasil pengujian statistik menunjukan adanyapengaruh “proses komunikasi (X3)” terhadap“kinerja pegawai (Y)”. secara lebih jelas, besarnyapengaruh langsung “proses komunikasi” terhadap“kinerja pegawai” di perpustakaan UniversitasMataram dapat dilihat pada uraian berikut:Pengaruh langsung X3 terhadap Y PyX3. PyX3 0.262Dari hasil di atas terlihat bahwa besarnyapengaruh langsung antara “proses komunikasi (X3)”terhadap “kinerja pegawai (Y)” adalah 0.262. Iniberarti proses komunikasi pemimpin yang meliputiindikator proses komunikasi secara primer, proseskomunikasi secara sekunder di perpustakaanUniversitas Mataram memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai.Hal ini berarti bahwa proses komunikasipemimpin berpengaruh secara signifikan terhadapkinerja pegawai di perpustakaan UniversitasMataram.Melihat pengaruh yang signifikan (0.262)nampaknya proses komunikasi pemimpin yangterbangun lebih efektif dalam meningkatkan kinerjapegawai perpustakaan. Hal ini sejalan denganpendapat Effendy (2007:11) mengatakan proseskomunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secaraprimer dan secara sekunder. Secara primer adalahproses penyampaian pikiran dan atau perasaanseseorang kepada orang lain dengan menggunakanlambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagaimedia primer dalam proses komunikasi adalahbahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lainsebagainyayangsecaralangsungmampu ”menejermahkan” pikiran dan atau perasaankomunikator ke pada komunikan. Bahwa bahasayang paling banyak digunakan dalam komunikasiadalahjelaskarenabahasalahyangmampu ”menerjemahkan” pikiran seseorang kepadaorang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atauopini, baik mengenai hal yang kongkrit maupun halyang abstrak, bukan saja tentang hal atau pristiwayang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga padawaktu yang lalu dan masa yang akan datang. Proseskomunikasi secara sekunder adalah prosespenyampean pesan oleh seorang kepada orang laindengan menggunakan alat atau sarana sebagai mediakedua setelah memakai lambang sebagai mediapertama.Seorang komunikator menggunakan mediakedua dalam melancarkan komunikasinya karenakomunikan sebagai sasarannya berada ditempat yangrelatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, flim, dan

Lubis, Pengaruh Pola Komunikasi.banyak lagi adalah media kedua yang seringdigunakan dalam komunikasi.Bahwa proses komunikasi pemimpin padadasarnya sebagai cara berkomunikasi dalam rangkamempengaruhi orang lain dikarenakan jarak, danwaktu yang berlansung dalam suatu organisasi. an media sebagai strategi untukdikomunikasikan lebih lanjut lagi, hal ini biasanyadilakukan melalui kial, isyarat, gambar dan warnakemudian menggunakan media kedua seperti surat,telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,flim sebagai sarana dalam berkomunikasi. Proseskomunikasi ini lebih berpengaruh karena dalamkomunikasi ini terdapat hubungan manusia yanglebih luas, fleksibel dan juga efektif tanpa harusterpaku terhadap struktur, sehingga orang merasadekat dan nyaman dalam berkerja, proseskomunikasipemimpinyangdibangundiperpustakaan menjadi lebih efektif yang akanmeningkatkan kinerja pegawai.4. Pengaruh bentuk komunikasi (X4)pemimpin terhadap kinerja pegawaiHasil pengujian statistik menunjukan adanyapengaruh “bentuk komunikasi (X4)” terhadap“kinerja pegawai (Y)”. secara lebih jelas, besarnyapengaruh langsung “bentuk komunikasi” terhadap“kinerja pegawai” di perpustakaan UniversitasMataram dapat dilihat pada uraian berikut:Pengaruh langsung X4 terhadap Y PyX4. PyX4 0.264Dari hasil di atas terlihat bahwa besarnyapengaruh langsung antara “bentuk komunikasi (X4)”terhadap “kinerja pegawai (Y)” adalah 0.264. Iniberarti bentuk komunikasi pemimpin yang meliputiindikator komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik,komunikasi organisasi, komunikasi massa diperpustakaanUniversitasMatarammemilikipengaruh yang signifikan terhadap peningkatankinerja pegawai.Hal ini berarti bahwa bentuk komunikasipemimpin berpengaruh secara signifikan terhadapkinerja pegawai di perpustakaan UniversitasMataram.Melihat pengaruh yang signifikan (0.264)nampaknya bentuk komunikasi yang terbangun lebihefektif dalam meningkatkan kinerja pegawaiperpustakaan. Hal ini sejalan dengan pendapatMulyana (2005:72-75) yang membagi enam bentukkomunikasi dalam rangka pertukaran pesan verbalmaupun nonverbal antara si pengirim dengan sipenerima pesan untuk mengubah tingkah nal communication) adalah komunikasidengan diri sendiri, baik kita sadari atau ication) adalah komunikasi antar orangorang secara tatap muka, yang memungkinkan setiappesertanya menangkap reaksi orang lain secaralangsung, baik secara verbal ataupun nonverbal,komunikasi kelompok adalah sekumpulan orangyang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksisatu sama lain untuk mencapai tujuan bersama,mengenal satu sama lainnya, dan memandangmereka sebagai bagian dari kelompok tersebut,komunikasi publik (public communication) adalahkomunikasi antar seseorang pembicara dengansejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisadikenali satu persatu. Komunikasi demikian seringjuga disebut pidato, ceramah atau kuliah ation) terjadi dalam suatu organisasi,bersifat formal dan juga nonformal, dan berlangsungdalam suatu jaringan yang lebih besar dari padakomunikasi kelompok, komunikasi massa (masscommunication)adalahkomunikasiyangmenggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,majalah) atau elektronik (radio, televisi), yangdikelola oleh suatu lembaga atau orang yangdilembagakan, yang ditujukan kesejumlah besarorang yang tersebar dibanyak tempat, anonim, danheterogenKomunikasi massa (mass communication)adalah komunikasi yang menggunakan media massa,baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik(radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembagaatau orang yang dilembagakan, yang ditujukankesejumlah besar orang yang tersebar dibanyaktempat, anonim, dan heterogen.bahwa komunikasi di atas terjadi diantarakaryawan dalam suatu organisasi yang dapatberinteraksi secara bebas satu sama lain dan jugaberlangsung secara formal mengikuti strukturorganisasi. Biasanya komunikasi di atas dilakukandengan beragam cara dan bentuknya baik melaluitatap muka langsung dan pembicaraan lewat mediamassa. Komunikasi di atas terjadi sebagaiperwujudan dari keinginan manusia untuk bergaul(bersosialisasi) dan keinginan untuk menyampaikaninformasi yang dimilikinya untuk disebarkan baiksecara individu maupun secara lebih luas.Bahwa bentuk komunikasi di atas pada dasarnyaada yang direncanakan dan juga tidak direncanakanyang berlangsung di lingkungan perpustakaan danjuga diluar struktur organisasi. bentuk komunikasi diatas lebih berpengaruh karena dalam komunikasi initerdapat hubungan manusia antara satu dengan yanglainnya dalam rangka mempengaruhi untukmencapai kinerja pegawai yang lebih baik diperpustakaan.

66 Jurnal Ulul Albab Vol.22, No.1, Januari 2018, hal 61-675. Pengaruh pola komunikasi pemimpinsecara bersama-sama (simultan) terhadapkinerja pegawaiHasilpengujiansecarabersama-samamenunjukan ke empat variabel yaitu komunikasiformal, informal, proses dan bentuk komunikasiberpengaruh secara signifikan terhadap kinerjapegawai. Total pengaruh dari ke empat variabel polakomunikasi pemimpin sebesar 36.0% dengan katalain terdapat pengaruh variabel lain (Ɛ1) yakni 100%- 36.0% 64.0% di luar variabel yang diteliti.Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapatdijelaskan bahwa komunikasi yang dilakukan olehpemimpin di perpustakaan Universita Mataramdinilai mampu mempengaruhi kinerja para pegawai.Hal tersebut dapat terlihat dari respon positif yangdiberikan pegawi atas komunikasi yang dilakukanoleh Kepala perpustakaan di Universitas Mataram.MenurutArniMuhammad(2011:4)mendifiniskan komunikasi adalah pertukaran pesanverbal maupun nonverbal antara si pengirim dengansi penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.Si pengirim pesan dapat berupa sorang individu,kelompok atau organisasi. Begitujuga halnya dengansi penerima pesan dapat berupa seorang anggotaorganisasi, seorang kepala bagian, pimpinankelompok orang dalam organisasi, atau organisasisecara keseluruhan.Istilah proses maksudnya bahawa komunikasiitu berlangsung melalui tahap-tahap tertentu secaraterus-menerus, berubah-ubah, dan tidak ada hentihentinya. Proses komunikasi merupakan proses yangtimbal balik karena antara si pengirim dan sipenerima saling mempengaruhi satu sama lain.Perubahan tingkah laku maksudnya dalampengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi didalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif,afektif atau psikomotor.Pemimpin sebagai pusat kekuatan dandisiminator bagi organisasi mau tidak mau harusmampu berkomunikasi kepada semua pihak, baiksecara formal, informal, beserta proses dan bentukkomunikasi yang dilakukan. Komunikasi adalah salahsatu cara membangun hubungan yang lebih i yang efektif, baik antara pimpinankepada bawahan maupun antara bawahan kepadapimpinan, juga antara sesama tingkatan, lintassaluran, bantuk komunikasi yang digunakan sertamembangun komunikasi informal dalam rangkamembangun kekeluargaan di dalam organisasi.Kemampuan dalam berkomunikasi setiap orangyang bekerja di perpustakaan, baik kepalaperpustakaan, maupun staf harus dikuasai denganbaik agar tercipta proses komunikasi yang efektifsehingga menciptakan lingkungan kerja yangkondusif.Komunikasi pimpinan yang efektif a. Dari sini dapat diketahui bahwa faktorkomunikasi pimpinan bagitu berperan dan turutmenentukan dalam menciptakan kinerja pegawaiyang optimal.KESIMPULANPola komunikasi formal, informal, proses sertabentuk komunikasi yang dilakukan pemimpin dalamperpustakaan menyebabkan efektifnya komunikasi diperpustakaan. Pola komunikasi pimpinan yang baikakan berpengaruh terhadap kinerja pegawaiperpustakaan itu sendiri. Apabila pola komunikasisudah efektif akan berdampak positif terhadap fungsimanajemen perpustakaan, kemudian menjadikan visi,misi, tujuan dan sasaran perpustakaan akan berjalansebagaimana mestinya.Jadi, terdapat pengaruh pola komunikasipemimpin secara positif variabel bebas komunikasiformal (X1), komunikasi informal (X2), proseskomunikasi (X3), dan bentuk komunikasi (X4)terhadap variabel terikat kinerja pegawai (Y). Artinya,bila komunikasi formal (X1), komunikasi informal(X2), proses komunikasi (X3), dan bentukkomunikasi (X4) meningkat, maka kinerja pegawai (Y)jadi meningkat. Bila komunikasi formal (X1),komunikasi informal (X2), proses komunikasi (X3),dan bentuk komunikasi (X4) menurun, maka kinerjapegawai (Y) jadi menurun juga.DAFTAR RUJUKAN[1] Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: PT RinekaCipta.[2] Bungin, Burhan, 2005. Metodologi PenelitianKuantitatif. Komunikasi, Ekonomi dan KebijakanPublik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:Kencana.[3] Dharma, Agus, 1985. Manajemen Prestasi Kerja,Rajawali, Jakarta.[4] Dharma, Surya, 2011. Manajemen Kinerja:Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.[5] Djamarah, Syaiful Bahri, 2014. Pola KomunikasiOrang Tua dan Anak Dalam Keluarga: SebuahPerspektif Pendidikan Islam. Jakarta: PT RinekaCipta.[6] Effendy, Onong Uchajana, 2007. Komunikasi Teoridan Praktek. Bandung: PT Remaja RosdakaryaOffset.[7] Gary. A. Yuki, 1998. Kepemimpinan DalamOrganisasi edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Prenkalindo.[8] Hersey Paul and Blanchard, Kenneth, n oleh Agus Dharmo, ManajemenPerilaku Organisasi, Jakarta: Erlangga.[9] Kartono,Kartini,2008.PemimpindanKepemimpinan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Lubis, Pengaruh Pola Komunikasi.[10]Masmuh, Abdullah. 2010, Komunikasi Organisasidalam perspektif Teori dan Praktek. Malang: UPTPenerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.[11] Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi,Jakarta: Ghalia Indonesia.[12] Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organisasi,Jakarta: Bumi Aksara.[13] Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi SuatuPengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.[14] Pace, Wayne R. And Don F. Faules, 2010.Komunikasi Organisasi: Strategi peningkatankinerja perusahaan. Editor: Deddy Mulyana,M.A.,PH.D. Bandung: Remaja Rosdakarya.[15] Prastowo, Andi. 2012. Manajemen PerpustakaanSekolah Profesional, Jakarta: DIVA Press.[16] Prijana. 2005. Metode Sampling Terapan untukPeneliti Sosial, Bandung: Humaniora67

pentingnya interaksi di dalam internal organisasi. Pola komunikasi merupakan tindakan atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari memeberi ciri-ciri tertentu dan tanpa disadari itu dipelajari, pola . fakultas maupun perpustakaan lembaga. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 orang responden. Data tersebut merupakan data .

Related Documents:

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

pola komunikasi antara pimpinan dan staf yang baik. Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi kegiatan bahwa sekretarian anta pimpinan dan staf dalam mempertahankan pola komunikasi melakukan beberapa aktifitas Komunikasi yang diantaranya: 1. Komunikasi Dua Arah Interaksi antara orang yang satu

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan membangun kepercayaan dengan demonstran. (2). Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Komunikasi Persuasif, pada faktor pendukung dijelaskan bahwa faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya kerjasama dengan media.

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pola komunikasi antar pribadi siswa SDN IV Sudirman Makassar, (2) Untuk mengetahui pengaruh media sosial facebook terhadap pola komunikasi interpersonal siswa SDN IV Sudirman Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar tepatnya di SDN IV Sudirman Makassar.

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Judul: Analisis Pengaruh Pola Komunikasi Organisasi Terhadap Lingkungan Kerja (Studi Kasus di Intrans Publishing ) Pembimbing : Achmad Sani Supriyanto SE., M.Si Kata Kunci : Pola Komunikasi, Lingkungan Kerja Dalam kondisi persaingan dunia yang semakin tajam, perusahaan ditunut untuk betul-

Pola komunikasi dalam organisasi adalah aktivitas penyampaian pesan dan kemudian mendapatkan feed back dari penerima pesan. Menurut Pace dan Faules (2018:174), pola . adalah pimpinan atau anggota lembaga negara yang sesuai dalam Undang-Undang Dasar Negara . Republik Indonesia Tahun 1945.