Sekilas Tentang ILO (Indonesia)

1y ago
9 Views
2 Downloads
818.30 KB
24 Pages
Last View : 28d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rafael Ruffin
Transcription

“Perdamaian yanguniversal dan abadihanya dapat diwujudkanbila didasari padakeadilan sosial.”Konstitusi ILO, 1919

S EKI LAS T EN TAN G I LOOrganisasi Perburuhan Internasional atau ILOadalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)yang terus berupaya mendorong terciptanyapeluang bagi perempuan dan laki-laki untukmemperoleh pekerjaan yang layak dan produktifsecara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuanutama ILO adalah mempromosikan hak-hak ditempat kerja, mendorong terciptanya peluangkerja yang layak, meningkatkan perlindungansosial serta memperkuat dialog untuk mengatasipermasalahan-permasalahan yang terkait dengandunia kerja.ILO adalah satu-satunya badan “tripartit” PBB yangmengundang perwakilan pemerintah, pengusahadan pekerja untuk bersama-sama menyusunkebijakan-kebijakan dan program-program.ILO adalah badan global yang bertanggungjawabuntuk menyusun dan mengawasi standar-standarketenagakerjaan internasional. Bekerjasamadengan 181 negara anggotanya, ILO berupayamemastikan bahwa standar-standar ketenagakerjaan ini dihormati baik secara prinsip maupunpraktiknya.1

Dari Dulu.ILO didirikan pada tahun 1919, sebagai bagian dari Perjanjian Versaillesyang mengakhiri Perang Dunia Pertama, untuk mencerminkan keyakinanbahwa perdamaian yang universal dan abadi hanya dapat dicapai biladidasari pada keadilan sosial. Para pendiri ILO telah berkomitmenuntuk memasyarakatkan kondisi kerja yang manusiawi serta memerangiketidakadilan, penderitaan dan kemiskinan. Pada 1944, yaitu sewaktuterjadi krisis internasional kedua, para anggota ILO membanguntujuan-tujuan ini dengan menerapkan Deklarasi Philadelphia, yangmenyatakan bahwa pekerja bukanlah komoditas dan menetapkanhak asasi manusia (HAM) dan hak ekonomi berdasarkan prinsip yangmenyatakan bahwa “kemiskinan akan mengancam kesejahteraan dimana-mana”.Pada 1946, ILO menjadi lembaga spesialis pertama di bawah PBB yangbaru saja terbentuk. Saat peringatan hari jadinya yang ke 50 di tahun1969, ILO menerima Hadiah Nobel Perdamaian.Besarnya peningkatan jumlah negara yang bergabung dengan ILOselama beberapa dasawarsa setelah masa Perang Dunia ke-II telahmembawa banyak perubahan. Organisasi ini meluncurkan programprogram bantuan teknis untuk meningkatkan keahlian dan memberikanbantuan kepada pemerintah, pekerja dan pengusaha di seluruh dunia,terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di negara-negaraseperti Polandia, Cile dan Afrika Selatan, bantuan ILO mengenai hakhak serikat pekerja berhasil membantu perjuangan mereka dalammemperoleh demokrasi dan kebebasan.2

. hingga SekarangTahun penting lainnya untuk ILO adalah tahun 1998, di mana paradelegasi yang menghadiri Konferensi Perburuhan Internasional(International Labour Conference) mengadopsi Deklarasi ILO tentangPrinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat Kerja. Prinsip dan hakini adalah hak atas kebebasan berserikat dan perundingan bersamaserta penghapusan pekerjaan untuk anak, kerja paksa dan diskriminasidalam pekerjaan dan jabatan. Jaminan atas prinsip-prinsip dan hakhak mendasar di tempat kerja, berdasarkan Deklarasi ini, merupakanhal penting karena jaminan ini memungkinkan masyarakat “untukmenuntut secara bebas dan atas dasar kesetaraan peluang, bagianmereka yang adil atas kekayaan yang ikut mereka hasilkan dan untukmenggali potensi mereka sepenuhnya sebagai manusia”.3

Pekerjaan yang Layak .Pekerjaan merupakan hal penting untuk kesejahteraan manusia. Disamping memberikan penghasilan, pekerjaan juga membuka jalanmenuju perbaikan ekonomi dan sosial yang lebih luas, yang padagilirannya memperkuat individu, keluarga dan masyarakat. Namunkemajuan ini bergantung pada pekerjaan yang bersifat layak.Pekerjaan yang layak merupakan rangkuman dari berbagai aspirasimasyarakat dalam kehidupan pekerjaan mereka. Ia melibatkanpeluang untuk memperoleh pekerjaan yang produktif dan memperolehpenghasilan yang adil, keamanan di tempat kerja dan perlindungansosial untuk keluarga mereka. Pekerjaan yang layak berarti prospekyang lebih baik untuk pengembangan pribadi dan integrasi sosial, sertakebebasan masyarakat dalam menyampaikan kekhawatiran mereka,berorganisasi dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusanyang mempengaruhi kehidupan mereka. Ini membutuhkan adanyakesetaraan peluang dan perlakuan bagi semua perempuan dan lakilaki.Pekerjaan yang layak adalah kunci untuk mengentaskan kemiskinan.Apabila perempuan dan laki-laki mempunyai akses atas pekerjaanyang layak, mereka dapat berbagi pemasukan yang dihasilkan melaluiintegrasi perekonomian internasional yang semakin meningkat.Memperluas peluang untuk memperoleh pekerjaan yang layak hinggamencapai masyarakat yang lebih luas merupakan elemen yang sangatpenting dalam menciptakan globalisasi yang lebih inklusif dan adil.Karenanya, penciptaan pekerjaan yang layak harus dimasukkan dalamkebijakan pembangunan.4

. di Dunia yang GlobalPada 2004, peran ILO dalam mempromosikan strategi untukmenciptakan globalisasi yang adil didukung oleh laporan Komisi Duniatentang Dimensi Sosial dari Globalisasi.Faktor pendorong yang mendorong pekerjaan yang layak melibatkanILO, untuk mengintegrasikan apa yang dilakukan di tingkatinternasional, regional, nasional maupun lokal. Dalam mengundangpemerintah, pengusaha dan pekerja untuk bersama-sama menyusunperaturan tenaga kerja, mengawasi pelaksanaannya, meningkatkankesadaran, serta menyusun kebijakan serta merencanakan program,ILO ingin memastikan bahwa upaya-upayanya ini didasari padakebutuhan para perempuan dan laki-laki yang bekerja.ILO bekerja secara aktif dengan PBB dan lembaga-lembagamultilateral lainnya dalam mengembangkan kebijakan dan programyang mendukung terciptanya peluang kerja yang layak sebagai titikpenting dari upaya untuk mengurangi dan mengentaskan kemiskinan.5

DIALOG SOSIALTugas ILO didasari pada pentingnya menjalin kerjasama antarapemerintah dengan organisasi pengusaha dan serikat pekerjadalam mendorong pertumbuhan sosial dan ekonomi. Dialog antarapemerintah dengan kedua “mitra sosial” ini akan mempromosikanpembentukan konsensus dan keterlibatan demokratis mereka yangmemainkan peran penting di dunia kerja.“Dialog sosial” ini bisa diartikan sebagai perundingan, konsultasiatau sekedar tukar pikiran antara perwakilan pengusaha, pekerjadan pemerintah. Dialog sosial dapat mencakup hubungan antarapekerja dengan pihak manajemen, dengan atau tanpa keterlibatanlangsung dari pemerintah. Dialog sosial merupakan sarana yangEHUVLIDW ÁHNVLEHO \DQJ PHPXQJNLQNDQ SHPHULQWDK GHQJDQ RUJDQLVDVL pengusaha dan serikat pekerja mengatur perubahan yang ada danmencapai target ekonomi dan sosial.Struktur ILO, di mana pekerja dan pengusaha sama-sama mempunyaisuara yang setara dengan pemerintah dalam hal tugas dewan-dewanpengurusnya, memperlihatkan pelaksanaan dialog sosial. Struktur inimemastikan bahwa pendapat para mitra sosial ini tercermin dalamstandar ketenagakerjaan, kebijakan dan program ILO.Dialog sosialadalah saranayang fleksibeluntuk menciptakanperubahanekonomi dan sosial6

Di samping itu, ILO juga membantu pemerintah, organisasi pengusahadan serikat pekerja menjalin hubungan ketenagakerjaan yang efektif,mengadaptasi undang-undang tenaga kerja sejalan dengan kondisiekonomi dan sosial yang berubah-ubah serta memperbaiki administrasiketenagakerjaan. Dalam mendukung dan memberdayakan organisasipengusaha dan serikat pekerja, ILO membantu menciptakan kondisiyang mendukung dialog yang efektif dengan pemerintah dan dengansatu sama lain.TATA K E L O L A D A N P E N Y U S U N A N K E B I J A K A NKebijakan-kebijakan ILO yang luas ditetapkan oleh KonferensiPerburuhan Internasional (International Labour Conference),yang mengadakan pertemuan setiap tahun dengan mengundangpara konstituennya. Konferensi ini juga mengadopsi standarstandar ketenagakerjaan internasional yang baru sertamenyetujui rencana kerja dan anggaran ILO.Dalam sesi-sesi di Konferensi ini, ILO dipandu Badan Pengurus(Governing Body), yang terdiri dari 28 anggota pemerintahan,14 anggota pengusaha dan 14 anggota pekerja. Sekretariat ILO,yaitu Kantor Perburuhan Internasional (International Labour2IÀFH EHUNDQWRU SXVDW GL -HQHZD 6ZLVV GDQ PHQJHOROD kantor-kantor cabang yang berada di lebih dari 40 negara.Pada tahun 1999, Juan Somavia dari Cile diangkat sebagaiDirektur Jenderal ILO yang kesembilan. Ia adalah orang pertamadari belahan bumi selatan yang memimpin organisasi ini.7

StandarSejak awal berdirinya, ILO berupaya menentukan dan menjamin hakhak pekerja serta memperbaiki kondisi para pekerja dengan menyusunsistem standar ketenagakerjaan internasional yang diwujudkan dalambentuk Konvensi, Rekomendasi dan Kaidah.Hingga saat ini, ILO telah mengadopsi lebih dari 180 Konvensi dan 190Rekomendasi yang mencakup semua aspek dunia kerja. Standar-standarketenagakerjaan internasional tersebut baru-baru ini dikaji oleh BadanPengurus yang menetapkan bahwa lebih dari 70 Konvensi yang diadopsisebelum tahun 1985 masih berlaku sementara lainnya perlu direvisi ataudicabut. Di samping itu, puluhan Kaidah telah dikembangkan. Di berbagaibidang seperti konvensi tentang cuti persalinan dan perlindungan bagipara pendatang, standar-standar ketenagakerjaan ini memainkan peranpenting dalam menyusun perundangan nasional. Proses pengawasanPHPEDQWX PHPDVWLNDQ EDKZD VWDQGDU VWDQGDU \DQJ WHODK GLUDWLÀNDVL negara anggota diterapkan dan ILO membantu memberikan saran-sarandalam merancang perundangan ketenagakerjaan nasional.Dengan diterapkannya Deklarasi ILO tentang Prinsip-prinsip dan Hakhak Mendasar di Tempat Kerja pada 1998, negara-negara anggota ILOmemutuskan untuk memberlakukan serangkaian standar ketenagakerjaanSRNRN WDQSD PHPDQGDQJ DSDNDK PHUHND VXGDK PHUDWLÀNDVL DWDX EHOXP konvensi-konvensi terkait tersebut. Standar-standar tersebut merupakanbentuk dasar HAM dan inti dari pekerjaan yang layak.8Standar-standarketenagakerjaanpokok adalah intidari pekerjaanyang layak

Kebebasan BerserikatKebebasanberserikat adalahpondasi untukmembangunpertumbuhansosial danekonomiHak pekerja dan pengusaha untuk membentuk dan bergabung dalamorganisasi-organisasi pilihan mereka adalah bagian terpadu dari masyarakatyang bebas dan terbuka. Hal tersebut merupakan kebebasan sipil yangmendasar dan berfungsi sebagai pondasi untuk membangun pertumbuhansosial dan ekonomi. Yang terkait dengan hak ini adalah pengakuan yangefektif atas hak untuk melakukan perundingan bersama. Suara danketerwakilan adalah bagian yang penting dari pekerjaan yang layak.Keberadaan serikat pekerja dan organisasi pengusaha yang mandirimerupakan pondasi untuk membangun struktur tripartit ILO, danketerlibatan mereka dalam program dan kebijakan ILO memperkuatkebebasan berserikat, secara langsung maupun tidak. Mulai darimemberikan saran kepada pemerintah tentang undang-undangtenagakerjaan hingga menyediakan pendidikan dan pelatihan bagiserikat pekerja dan kelompok pengusaha, ILO secara aktif terlibat dalamupaya mempromosikan kebebasan berserikat.Komite ILO untuk Kebebasan Berserikat dibentuk pada 1951 untukmeneliti pelanggaran atas hak-hak pekerja dan pengusaha untukberorganisasi. Komite ini memeriksa lebih dari 2.000 kasus, termasukGXJDDQ SHPEXQXKDQ SHQJKLODQJDQ VHUDQJDQ VHFDUD ÀVLN SHQDKDQDQ dan pengasingan secara paksa terhadap pengurus serikat pekerja. Komiteini bersifat tripartit dan menangani keluhan-keluhan di negara-negaraDQJJRWD ,/2 EDLN \DQJ VXGDK PDXSXQ EHOXP PHUDWLÀNDVL .RQYHQVL ,/2 tentang kebebasan berserikat.Melalui Komite tentang Kebebasan Berserikat serta mekanismepengawasan lainnya, ILO telah seringkali membela hak-hak serikatpekerja dan organisasi pengusaha. Dalam banyak kasus, organisasiorganisasi ini memainkan peran penting dalam pelaksanaan transformasidemokrasi di negara mereka.9

Kerja PaksaDiperkirakan ada sedikitnya 12 juta orang di seluruh dunia yang menjadikorban kerja paksa. Dari angka ini, 10 juta orang dieksploitasi melaluikerja paksa di sektor perekonomian swasta, dan bukan dipaksa secaralangsung oleh negara. ILO memperkirakan keuntungan tahunan sebesarUS 32 milyar diperoleh melalui kerja paksa yang dilakukan para korbanperdagangan manusia.Ada beberapa bentuk kerja paksa, termasuk jeratan hutang, perdaganganmanusia dan bentuk-bentuk perbudakan moderen lainnya. Korban yangpaling rentan adalah perempuan dan anak perempuan yang dipaksa masukke dalam lembah prostitusi, kaum pendatang yang terjerat hutang, danbengkel kerja di mana pekerjanya membanting tulang dengan upahrendah atau pekerja perkebunan yang dipaksa terus bekerja melaluitaktik-taktik ilegal dengan upah kecil ataupun tanpa bayaran.ILO berupaya menanggulangi masalah kerja paksa dan kondisi yangmendorong munculnya praktik ini dengan mendirikan Program Aksi Khususuntuk Kerja Paksa. Menjalin kerjasama dengan para pekerja, pengusaha,masyarakat madani serta organisasi-organisasi internasional lainnya,ILO berupaya menanggulangi segala aspek dalam kerja paksa. Langkahini mencakup tindakan pencegahan termasuk proyek-proyek perbaikanmata pencaharian di negara-negara asal korban perdagangan manusiaserta dukungan terhadap mereka yang berhasil dibebaskan. Programini meliputi keuangan mikro, peluang pelatihan serta membuka aksesterhadap pendidikan.ILO pun tengah mendesak disusunnya perundangan nasional yang efektifserta mekanisme penegakkan hukum yang lebih kuat, seperti sanksihukum dan tuntutan terhadap mereka yang mengeksploitasi para korbankerja paksa. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, ILO berupayamemusatkan perhatiannya pada masalah pelanggaran HAM dan hak-hakpekerja.10ILO berupayamenanggulangisegala aspek yangterkait dengankerja paksa

Pekerja AnakJumlah pekerjaanak terusberkurang diseluruh duniaAda lebih dari 200 juta anak yang bekerja di seluruh dunia, dan sebagianbesar dari mereka bekerja penuh waktu. Mereka telah kehilangan hak-hakmereka untuk memperoleh pendidikan yang memadai, kesehatan yang baikdan kebebasan. 126 juta dari mereka—atau seperduabelas anak-anak diseluruh dunia—terekspos bentuk-bentuk pekerjaan berbahaya untuk anak,\DQJ PHPEDKD\DNDQ ÀVLN PHQWDO GDQ PRUDO PHUHND Selama 15 tahun terakhir ini, dunia telah menyaksikan bahwa pekerjaanak merupakan masalah sosial, ekonomi dan kemanusiaan yang sangatmendesak. Dewasa ini, jumlah pekerja anak berkurang secara global, danapabila kecenderungan ini terus berlangsung, bentuk-bentuk terburukpekerjaan untuk anak dapat dihapus dalam kurun waktu satu dasawarsake depan. Hal ini merupakan dampak langsung dari gerakan internasionalyang efektif dalam menghapus pekerjaan untuk anak.*HUDNDQ LQL WHUFHUPLQ GDUL EDQ\DNQ\D MXPODK QHJDUD \DQJ PHUDWLÀNDVL Konvensi ILO tentang Bentuk-bentuk Terburuk Pekerjaan untuk Anak.'LDGRSVL SDGD .RQYHQVL LQL WHODK GLUDWLÀNDVL ROHK SHUVHQ QHJDUD anggota ILO yang berjumlah 181. Demikian pula dengan Konvensi ILOWHQWDQJ 8VLD 0LQLPXP \DQJ GLDGRSVL WDKXQ NLQL WHODK GLUDWLÀNDVL persen negara anggota ILO.ILO telah menjadi motor penggerak utama di balik kemajuan ini. ProgramInternasional untuk Penghapusan Pekerja Anak (IPEC), yang diluncurkantahun 1992, kini mencakup beragam kegiatan di lebih dari 80 negara.Seperti aspek-aspek lainnya dari pekerjaan yang layak, penghapusanpekerja anak merupakan masalah pembangunan dan HAM. Kebijakandan program ILO bertujuan untuk memastikan anak-anak memperolehpendidikan dan pelatihan yang mereka perlukan untuk menjadi orangdewasa yang produktif dalam pekerjaan yang layak.11

DiskriminasiRatusan juta manusia mengalami diskriminasi di dunia kerja. Diskriminasiini tidak saja melanggar HAM tapi juga memiliki dampak sosial danekonomi yang lebih luas. Diskriminasi menghambat peluang, sehinggamenyia-nyiakan kemampuan seseorang yang dibutuhkan dalam memajukanperekonomian serta mengakibatkan munculnya ketegangan sosial danketidakadilan. Memerangi diskriminasi merupakan bagian penting dalammempromosikan pekerjaan yang layak, dan keberhasilannya dirasakan diluar tempat kerja.Persoalan-persoalan yang terkait dengan diskriminasi tercermin di semualingkup kerja ILO. Dengan mempromosikan kebebasan berserikat, misalnya,ILO berusaha mencegah diskriminasi terhadap anggota dan pengurus serikatpekerja. Program untuk memerangi kerja paksa dan pekerja anak meliputiupaya membantu anak perempuan dan perempuan yang terjerumusdalam lembah prostitusi ataupun kekerasan terhadap pekerja rumahtangga. Non-diskriminasi adalah prinsip utama dalam Kaidah ILO tentangHIV/AIDS dan Dunia Kerja. Panduan-panduan ILO tentang undang-undangketenagakerjaan mencakup pengaturan tentang diskriminasi.Di samping itu, kesetaraan jender juga terpadu dalam semua kegiatanILO. Ini mencerminkan beragam dan berlarutnya masalah yang dihadapiperempuan di pasar kerja. Kaum perempuan masih memperoleh upahyang lebih kecil dibandingkan laki-laki, sehingga perempuan mendominasijenis-jenis pekerjaan dengan upah rendah dan kurang terlindungi sertamenjadi mayoritas pekerja di sektor pekerjaan informal yang bersifattidak tetap dan tanpa upah. Untuk itu, ILO berupaya memperluas peluangkerja untuk perempuan, memperbaiki kondisi kerja serta menghapusdiskriminasi jender. ILO mendorong kewirausahaan perempuan melaluipenyediaan bantuan, pengembangan usaha, pelatihan, keuangan mikrodan dokumentasi praktik-praktik yang baik. ILO pun membantu organisasiorganisasi pekerja dalam mempertahankan dan memperluas hak-hakperempuan di tempat kerja serta mempromosikan peran mereka dalamserikat pekerja dan masyarakat secara umum.12Diskriminasimembatasipeluang sehinggamenyia-nyiakanbakat seseorangyang dibutuhkanuntuk memajukanperekonomian

PEKERJAAN DAN PENGHASI LANTidak adayang lebihdibutuhkan selainmemasukkanmasalahketenagakerjaandalam kebijakanekonomi dansosialSecara historis, tingkat pengangguran secara global selalu tinggi sehinggatidak ada yang lebih dibutuhkan selain memasukkan masalah pekerjaandalam kebijakan ekonomi dan sosial. Bahkan di antara mereka yang bekerja,tingkat kemiskinan memperlihatkan masih dibutuhkannya banyak pekerjaanyang produktif dan layak.Lambatnya penciptaan lapangan kerja yang layak di seluruh duniamenunjukkan perlunya koordinasi kebijakan makro ekonomi yang lebihbesar di tingkat internasional, serta kebijakan pasar tenaga kerja yang aktifdi tingkat nasional.Pekerjaan yang produktif dan dipilih secara bebas merupakan inti dari mandatILO, dan organisasi ini mempunyai komitmen terhadap pekerjaan penuhZDNWX ,/2 PHQJLGHQWLÀNDVL NHELMDNDQ \DQJ GDSDW PHPEDQWX PHQFLSWDNDQ dan memelihara pekerjaan serta penghasilan yang layak yaitu kebijakanyang dirumuskan dalam Agenda Pekerjaan Global yang komprehensif dandisusun ketiga konstituen ILO. Organisasi ini melakukan beberapa penelitiandan berpartisipasi dalam diskusi internasional yang membahas tentangstrategi-strategi pekerjaan.ILO secara khusus memberikan perhatiannya pada besarnya pengangguranyang dialami kaum muda—di mana hampir separuh pengangguran yang ada didunia ini adalah dari kalangan remaja—dan ILO berupaya membantu merekadan pemerintahnya melalui saran terhadap kebijakan, prakarsa pelatihandan ketenagakerjaan.13

ILO telah memprakarsai beberapa analisis dan kegiatan di sektor perekonomianinformal. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu pekerjaandapat dilakukan di luar jangkauan undang-undang resmi dan mekanismepelaksanaannya. Di beberapa negara yang sedang berkembang, lebih dariseparuh pekerja non-pertanian berada di sektor perekonomian informal.Sebagian besar perempuan di negara-negara ini bekerja di sektor informal,umumnya sebagai pedagang kaki lima. Pekerjaan informal biasanya tidakproduktif, tidak aman, berupah kecil dan dilakukan dalam kondisi yang kurangmenguntungkan. Membantu pengusaha dan pekerja keluar dari informalitas inimembutuhkan sejumlah strategi yang luas guna meningkatkan keterampilandan produktivitas mereka, memperbaiki undang-undang dan pelaksanaannyaserta mendorong terciptanya lembaga-lembaga yang mandiri.Dua publikasi ILO yang diterbitkan secara berkala yaitu Laporan KetenagakerjaanDunia (The World Employment Report) dan Indikator Kunci Pasar Kerja (KeyIndicators of the Labour Markets)—menganalisis kecenderungan yang ada sertamenyediakan data statistik yang ekstensif.ILO menyediakan bantuan dan masukan teknis di sejumlah bidang, dari pelatihandan keterampilan hingga keuangan mikro dan pengembangan usaha kecil. ILOtelah memberikan masukan-masukan kepada negara-negara untuk melakukantransisi dari perekonomian yang tersentralisasi menjadi perekonomian pasartentang kebijakan ketenagakerjaan, pasar kerja, dan sumber daya manusia.ILO pun berupaya mempromosikan investasi yang banyak menyerap tenagakerja di negara-negara yang sedang berkembang.14

Upah dan Kondisi KerjaLainnyaKendati terjadi kenaikan upah di beberapa negara, tingkat kenaikan inibiasanya terlalu rendah untuk sebagian besar pekerja yang ingin memenuhikebutuhan pokok mereka. Meski sebagian pekerja telah mengalami penurunanjam kerja, hal-hal yang tak terduga dapat melemahkan keamanan kerjamereka dan menimbulkan masalah baru dalam upaya mereka memadukanwaktu untuk bekerja dengan waktu untuk keluarga. Kondisi kerja yang kotordan berbahaya, yang sudah mulai berkurang di negara-negara industri,masih ditemukan di negara-negara yang sedang berkembang. Sementaraitu, tekanan jiwa dan tindak kekerasan yang terkait dengan pekerjaan kinimulai diakui secara global sebagai masalah besar.Upah, jam kerja, pembagian kerja, kondisi kerja dan penyesuaian kehidupankerja dengan kebutuhan hidup di luar pekerjaan adalah elemen-elemenpenting dalam hubungan kerja dan perlindungan pekerja, serta dimensipenting dalam kinerja ekonomi sehingga menjadi kepentingan utama ILO.Persoalan-persoalan ini merupakan komponen utama dari pengelolaansumber daya manusia, perundingan bersama dan dialog sosial, sertakebijakan-kebijakan pemerintah.15

PERLINDUNGAN SOSIALSebagian besar laki-laki dan perempuan tidak memiliki tingkatperlindungan sosial yang memadai. Mereka menghadapi bahaya ditempat kerja atau pensiun ataupun asuransi kesehatan yang kecilatau bahkan sama sekali tidak tersedia. Sebagian dari mereka tidakmemperoleh waktu istirahat yang cukup dan banyak perempuantidak mendapatkan tunjangan persalinan. Standar ketenagakerjaaninternasional dan PBB mengakui bahwa perlindungan sosial adalahbagian dari HAM. Di samping itu, sistem-sistem jaminan sosial yangsudah direncanakan dengan baik akan meningkatkan kinerja ekonomisehingga dapat membantu meningkatkan daya saing mereka. ILOberkomitmen untuk membantu negara-negara dalam memperluasjangkauan perlindungan sosial bagi semua kelompok masyarakatserta dalam memperbaiki kondisi kerja dan keselamatan di tempatkerja.ILO berkomitmenuntuk membantunegaranegara dalammemperluasperlindungansosial bagisemua kelompokmasyarakat16

Jaminan SosialHanya 20 persen dari jumlah penduduk dunia yang memilikiperlindungan jaminan sosial yang memadai, dan lebih dari separuhyang sama sekali tidak terlindungi. Situasi ini mencerminkan tingkatpertumbuhan ekonomi, di mana tidak sampai 10 persen pekerja dinegara-negara yang kurang berkembang yang mempunyai jaminansosial. Di negara-negara dengan tingkat penghasilan menengah,perlindungan ini berkisar antara 20 sampai 60 persen, sementaradi sebagian besar negara industri, angka ini hampir mencapai 100persen.Jaminan sosial mencakup akses ke layanan kesehatan dan jaminanpenghasilan, terutama untuk usia tua, pengangguran, sakit,kecacatan, cedera akibat kerja, persalinan atau hilangnya sumbermata pencaharian utama.Kekhawatiran yang muncul di antara pemerintah, pengusaha danpekerja telah mendorong ILO untuk meluncurkan “Kampanye Globaltentang Jaminan Sosial untuk Semua” pada 2003. Kampanye inidibangun berdasarkan upaya-upaya ILO yang sudah dilaksanakandi lebih dari 30 negara. Upaya ini mencakup proyek-proyek yangdimaksudkan untuk membantu negara-negara anggota dalammemperluas tingkat perlindungan pekerja di tingkat nasional danuntuk memperkuat organisasi-organisasi jaminan sosial berbasismasyarakat. ILO kini tengah melakukan penelitian penting untukPHQJLGHQWLÀNDVL IDNWRU IDNWRU \DQJ PHQJKDPEDW SHUOLQGXQJDQ masyarakat di negara yang sedang berkembang maupun negaraberkembang.17

Migrasi InternasionalHampir separuh kaum pendatang dan pengungsi di seluruh dunia—atau sekitar 86 juta orang dewasa—aktif secara ekonomi, bekerjaatau terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memberi penghasilan.Jumlah pendatang yang menyeberangi garis perbatasan untukmencari pekerjaan dan keamanan di negeri lain diperkirakan akanterus meningkat pesat selama beberapa dasawarsa berikut ini akibatkegagalan globalisasi dalam menyediakan lapangan kerja dan peluangekonomi. Kontrol imigrasi yang ketat dan beberapa hambatan yangditetapkan oleh negara-negara penerima besar telah mengakibatkanterjadinya beberapa masalah yang mengkhawatirkan, sepertibanyaknya insiden kekerasan dan eksploitasi pekerja pendatang dilingkungan masyarakat di negara penerima tersebut.ILO melihat tantangan global dewasa ini sebagai hal yang mendorongadanya kebijakan dan sumber daya untuk mengelola migrasi tenagakerja secara lebih baik agar ILO dapat memberikan kontribusi positifterhadap pertumbuhan dan perkembangan masyarakat di negara asalmaupun di negara tempat mereka tinggal sekarang, serta kesejahteraanpara pendatang itu sendiri.18

Kesehatan dan KeselamatanILO memberipenekanan khususpada upaya untukmengembangkandan menerapkanbudaya pencegahandalam keselamatandan kesehatan kerjadi seluruh duniaSetiap tahun, lebih dari 2 juta manusia meninggal dunia akibatkecelakaan kerja atau penyakit yang terkait dengan pekerjaan.Berdasarkan angka perkiraan konservatif, ada 270 juta kecelakaankerja dan 160 juta kasus penyakit yang terkait dengan pekerjaan.Keselamatan pekerjaan sangat bervariasi tergantung kondisi negara,sektor ekonomi dan kelompok sosial. Angka kematian dan cedera dinegara-negara yang sedang berkembang, di mana ditemui banyakpekerja yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan berbahaya sepertipertanian, konstruksi, penebangan pohon, penangkapan ikan danpertambangan, terbilang sangat tinggi. Di dunia ini, kaum yang palingmiskin dan paling minim perlindungannya—umumnya perempuan,anak-anak dan kaum pendatang—adalah golongan masyarakat yangpaling berisiko.Mengingat banyak negara industri berhasi mengurangi angka cederaserius, jelaslah bahwa perbaikan dalam hal keselamatan kerja dapatmembuahkan hasil yang diharapkan. Namun tingkat pemahaman,pengetahuan dan informasi mengenai hal ini masih terbilang rendah.Untuk itu, ILO berupaya menjembatani kesenjangan ini melaluipenelitian, advokasi dan bantuan teknis. ILO membantu negaranegara tersebut mengembangkan sarana manajemen, pemantauandan layanan informasi, yang dipusatkan pada jenis-jenis pekerjaanyang dikategorikan berbahaya.ILO memberikan penekanan khusus pada upaya untuk mengembangkandan menerapkan budaya pencegahan dalam keselamatan dankesehatan kerja di seluruh dunia.19

HIV/AIDSDalam waktu yang relatif singkat, pandemik HIV/AIDS telah menjadisalah satu masalah yang paling serius di tempat kerja dewasa ini.Hampir 40 juta orang usia kerja yang mengidap HIV dan angkatan kerjaglobal kehilangan sekitar 28 juta pekerja akibat AIDS sejak epidemi inimuncul 20 tahun lalu.Di samping dampak yang mematikan dari epidemi ini terhadapperempuan dan laki-laki serta keluarga mereka, epidemi ini punmempengaruhi dunia pekerjaan melalui berbagai cara. Misalnya,diskriminasi yang dialami penderita HIV/AIDS mengancam hak-hakmendasar mereka di tempat kerja sehingga menghambat peluangmereka memperoleh pekerjaan yang layak.Setelah mengadakan sejumlah konsultasi dengan pihak pemerintah,pengusaha dan pekerja, pada 2001, ILO mengadopsi Kaidah ILOtentang HIV/AIDS dan Dunia Kerja. Kaidah ini dimaksudkan membantumencegah penyebaran HIV/AIDS seraya mengelola dan mengurangidampaknya di tempat kerja. Prinsip-prinsip utama Kaidah ini, diantaranya, adalah non-diskriminasi, kesetaraan jender, lingkungankerja yang sehat, larangan tes HIV untuk tujuan kerja, kerahasiaandan perpanjangan hubungan kerja. Kaidah ini semakin banyakdigunakan sebagai titik acuan bagi pengusaha dan serikat pekerjadalam merundingkan perjanjian tentang penanggulangan HIV/AIDS didunia kerja.20

SEKILAS TENTANG ILO Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO adalah mempromosikan hak-hak di

Related Documents:

Sekilas ILO di Indonesia Indonesia dan ILO telah menjalin kerja sama sejak Indonesia menjadi anggota ILO pada 12 Juni 1950. Menerapkan struktur tripartit yang unik, ILO membangun kerja . pelatih tentang isu migrasi kerja di kantong-kantong tenaga kerja di Indonesia, serta (v) riset, dokumentasi dan publikasi. 8 Yang kami lakukan: 9

Sekilas data tentang industri tembaga Indonesia 1. Pada tahun 2017 Indonesia merupakan penghasil pertambangan tembaga terbesar ke-11 di dunia dengan kapasitas produksi setara 600 ribu ton per tahun. 2. Produksi tembaga Indonesia telah menurun secara bertahap sejak tahun 2016, dari 695.900 metrik ton menjadi 400.200 pada tahun 2019 (menurut World

Sekilas Data Tentang Industri Kuliner Indonesia Sumber: Deloitte Indonesia: Hotcakes, Food: Finding the silver spoon, Indonesia - Consumer Products - Sauces - Dressings - Condiments, August 2018, volume I, edisi 1 (Publikasi Internal). ¹Sauces,condiments,and dressing ://www.

International Labour Organization (ILO) adalah organisasi internasional yang menjadi bagian dari badan-badan khusus PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang berkedudukan pusat di Jenewa dan bertanggung jawab untuk menyusun dan mengawasi standar dan kebijakan ketenagakerjaan internasional. . 63 Sekilas tentang ILO di Indonesia, .

Sekilas tentang Temuan Lapangan, Inisiasi Baik dan Praktik-praktik Baik . INA NI P&C RSPO Interpretasi Nasional Indonesia atas prinsip dan kriteria RSPO. KIA Pelayanan kesehatan ibu dan anak . No. 182 tentang Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk bagi Anak dan Konvensi ILO No. 138 tentang Usia Kerja Minimum.

Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tak itu saja, Indonesia merupakan negara pertama di Asia dan negara ke-lima di dunia yang telah meratifi kasi seluruh konvensi pokok ILO. Sejak menjadi anggota ILO pada 1950, Indonesia telah merati fi kasi 18 .

For rights of reproduction or translation, application should be made to ILO Publications (Rights and Licensing), International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland, or by email: rights@ilo.org. The International Labour Office welcomes such applications.

CODE CASES: BOILERS AND PRESSURE VESSELS Supplement 4 The new andrevisedCases thatappear in thisSupplementwere approvedby theBoardon Pressure