Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini .

1y ago
14 Views
2 Downloads
828.78 KB
68 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

0FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANPELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK JAMBIKABUPATEN KUANTAN SINGINGISkripsiOleh :Marsis Mayanti1903021419SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYRIAHPROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAMSARJANAN TERAPANPEKANBARU2021

1BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangInisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan suatu kesempatan yangdiberikan kepada bayi segera setelah lahir, dengan cara meletakkan bayi diperut ibu, kemudian diberikan bayi untuk menemukan puting susu ibu danmenyusui hingga puas, proses ini di lakukan paling kurang 1 jam (60 menit)pertama segera bayi lahir (Syafrudin dkk, 2011). Manfaat dari IMD yaituapabila terjadi kontak kulit dan hendakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhantangan bayi di puting susu ibu dan sekitarnya, emutan, jilatan bayi, padaputing ibu, merangsang pengeluaran hormon oksitosin. Hormon oksitosin inisangat membuat rahim ibu untuk berkontraksi sehingga merangsangpengeluaran plasenta dan mengurangi pendarahan setelah melahirkan(Roesli, 2012).Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu hal yang berpengaruh palingkuat terhadap kelangsungan hidup pertumbuhan dan perkembangan anak.Penelitian menyatakan bahwa IMD dalam 1 jam pertama dapat mencegah22% kematian bayi di bawah umur 1 bulan di negara berkembang. (Roesli,2012). Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif bergantung pada keberhasilan IMDdalam satu jam pertama. ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan,bersama dengan pemberian makanan pendamping ASI dan meneruskan ASI1

2dari 6 bulan sanpai 2 tahun (Roesli, 2012). Bayi yang diberi IMD hasilnyadelapan kali lebih berhasil dalam pemberian ASI eksklusif dibandingkantidak diberikan nyusui eksklusif dapat melindungi bayi dan anak terhadap penyakitberbahaya dan mempererat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu dananak.WHO juga merekomendasikan semua bayi untuk mendapatkankolostrum yaitu ASI pada hari pertama hingga hari ketiga setelahmelahirkkan untuk melawan berbagai infeksi dan mendapatkan ASIeksklusif selama 6 bulan (Kemenkes, 2015). Menurut United Nations OfChildren’s Fund (UNICEF) 2013, IMD di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan Negara Asia Tenggara yaitu 39%, Myanmar 76%,Thailand 50% dan Filipina 54%.Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013,persentasi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Indonesia masihrendah yaitu 34,5% sedangkan pada tahun 2018 naik menjadi 58,2%.Pelaksanaan IMD di Provinsi Riau menduduki rangking 2 terendah yaitu22,1% sedangkan rengking paling rendah yaitu Papua 21,1% (Riskesdas,2013) sedangkan IMD pada tahun 2018 Riau menduduki peringkat 14 yaitu58,2% dan kabupaten Kuansing 52,8%. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No 39 tahun 2016 tentang “Pedoman PenyelenggaraanProgram Indonesia Sehat dengan PendekatanKeluarga (PIS-PK)menyatakan bahwa semua bayi harus mendapatkan IMD, target yangditetapkan adalah 100% (Kemenkes RI, 2016).

3Cakupan IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi di mulai daritahun 2017 sebesar 43,2 Tahun 2018 sebesar 49,5 dan Tahun 2019 sebesar44.5% dari hasil tersebut Puskesmas Lubuak jambi mendapat peringkat tigaterbawah di Kabupaten Kuantan Singingi (Dinkes Kabupaten Kuansing,2019). Cakupan pemberian IMD di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk JambiBulan Januari-Mei tahun 2020 sebesar 53 (44.9%).Bayi baru lahir diWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi dengan jumalah populasi kelahiransebanyak 118 orang yang terdiri dari Puskesmas Lubuk Jambi 7 orang,Klinik Alif Medika 49 orang, Klinik Milano 50 orang, RSUD TalukKuantan 7 orang, RSUD Sijunjung 1 orang dan RSUD Pasaman 1 orang.(Puskesmas Lubuk Jambi 2020).Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanan IMD seperti faktorkurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya IMD, sikap ibu yangkurang mendukung pelaksanaan IMD karena masih kuatnya kepercayaankeluarga bahwa ibu memerlukam istirahat yang cukup setelah melahirkandan kolostrum yang keluar pertama kali tidak baik untuk bayi, kurangnyadukungan keluarga dan tenaga kesehatan. Pelaksanan IMD belumsepenuhnya terlaksanakan secara optimal di sebabkan karena rendahnyapengetahuan para ibu mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar,kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugaskesehatan, persepsi-persepsi sosial budaya yang menentang pemberian ASIdan pemasaran oleh perusahaan-perusahaan susu formula yang tidak sajamempengaruhi para ibu namun juga petugas kesehatan. Pengetahuan tentangIMD belum banyak diketahui masyarakat, hal ini karena IMD merupakan

4ilmu yang baru bagi Indonesia dan penerapannya belum sepenuhnya dapatdi lakukan (Roesli, 2012).Dunia kesehatan memerintah menyusui anak sejak awal kelahiran danjuga tercantum dalam Al-Quran. Seperti perintah firman Allah SWT kepadaibu Nabi Musa as, seperti diceritakan dalam QS. Al-Qashash [28]: 7: “DanKami ilhamkan kepada ibu Musa; “susuilah dia, dan apabila kamukhawatirterhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil) ”. Dalam ayatini Allah memerintahkan ibu Musa as untuk segera menyusi anaknya sesaatsetelah melahirkan. Hal ini sejalan dengan konsep dasar dalam duniakesehatan yang menyebutkan bahwa ASI merupakan makanan yang terbaikbagi anak-anak hingga usia dua tahun.ASI merupakan makanan dan minuman pokok yang hanya bolehdikonsumsi oleh bayi yang baru lahir dan diberikan secara cepat/ sedinimungkin setelah kelahiran (1 jam setelah lahir). Dan dianjurkan. untukmemberikan ASI kepada bayi sesering mungkin sesuai keiinginan bayi atausesuai keiinginan ibu (jika payudara terasa penuh), atau sesuai kebutuhanbayi yaitu setiap dua-tiga jam (paling sedikit empat jam) sekali. Kemudianjuga sebagaimana digambarkan dalam firman-Nya QS. Luqmân [31]: 14:“ ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun ”. Dan dalam QS. Al-Ahqâf[46]: 15: Mengandungnya dan menyapihnya itu adalah tiga puluh bulan”.Sehingga masa dua tahun merupakan masa kesempurnaan susuan seorangibu kepada anaknya. Isyarat lain yang ditunjukkan adalah bahwa pendidikan

5anak pada rentang usia nol hingga dua tahun berada dipangkuan ibunya.Untuk itu ibu harus memaksimalkan pendidikan pada masa penting tersebut.Banyak aspek yang mempengaruhi pelaksanaan praktek IMD salahsatunya masih banyak ibu-ibu yang mengalami kesulitan untuk menyusuibayinya. Hal ini disebabkan kemampuan bayi untuk mengisap ASI kurangsempurna sehingga secara keseluruhan proses menyusui terganggu. Keadaanini ternyata disebabkan terganggunya proses alami dari bayi untuk menyusuisejak dilahirkan. Selama ini, penolong persalinan selalu memisahkan bayidari ibunya segera setelah lahir, untuk di bersihkan, untuk ditimbang,ditandai dan diberikan pakaian. Ternyata, proses ini sangat terganggu prosesalami bayi untuk menyusui dan kebanyakan ibu tidak mengetahui bahwamembiarkan bayi menyusui sendiri segera setelah lahiran atau yang biasadisebut IMD bermanfaat (Khasanah,2011).Penelitian Budi Fuji Nastiti (2012) di Wilayah Kerja PuskesmasPangkah Kabupaten Tegal 2012. dengan judul Faktor-Faktor yangBerhubungan dengan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah KerjaPuskesmas Pangkah Kabupaten Tegal 2012. Penelitian ini merupakanpenelitian Survey Analitik dengan pendekatan Crosssectional. Populasi yangdigunakan adalah ibu-ibu yang melahirkan di wilayah kerja puskesmasPangkah yang memiliki bayi berumur 0 sampai 2 bulan yang berjumlah 206ibu. Sampel berjumlah 70 orang. Instrumen yang digunakan anChi-Squaresecaradenganunivariata 0,05).danHasilbivariatpenelitianmenunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p 0,001), kesehatan ibu

6(p 0,001) dan persepsi ibu tentang sikap bidan (p 0,001). Tidak adahubungan antara tingkat pendidikan (p 0,35), kesehatan bayi (p 0,30),motivasi (p 0,44), kepercayaan (p 0,24), peran orang terdekat (p 0,39) dankebiasaan (p 0,48) dengan praktek inisiasi menyusu dini.Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Octavia Rompis pada Tahun2017 dengan judul Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan InisiasiMenyusui Dini Di Rumah Sakit Siloam Manado. Hasil Penelitianmenunjukkan bahwa nilai signifikan pengetahuan ibu (0,488), motivasi ibu(0,012), proses persalinan (0,944), dukungan suami (0,784), dukunganpetugas kesehatan (0,003) dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini olehbidan di di Rumah Sakit Siloam Manado. Kesimpulannya terdapat hubunganantara motivasi dan dukungan petugas kesehatan dengan pelaksanaaninisiasi menyusu dini sedangkan pengetahuan, proses persalinan dandukungan suami tidak terdapat hubungan dengan pelaksanaan inisiasimenyusu dini oleh bidan di di Rumah Sakit Siloam Manado dan Motivasimerupakan variabel yang paling dominan terhadap pelaksanaan inisiasimenyusu dini oleh bidan di Rumah Sakit Siloam ManadoBerdasarkan hasil survey yang di lakukan pada tanggal 20 Juni 2020pada 5 orang ibu post partum yang ada di Puskesmas Lubuk Jambi,didapatkan 3 orang ibu post partum tidak mengetahui tentang IMD dan tidakmendukung atau menolak untuk melakukan IMD, sedangkan 2 orangmegatakan tidak melakukan IMD karena tidak adanya dukungan darikeluarga. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untukmelakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang berhubungan dengan

7pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah Kerja PuskesmasLubuk Jambi.1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, maka peneliti merumuskan masalahpenelitian yaitu Apakah ada hubungan faktor-faktor yang berhubungandengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah KerjaPuskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2020.1.3Tujuan Penelitian1.3.1Tujuan UmumUntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denganPelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas Lubuk JambiKabupaten Kuantan Singingi tahun 2020.1.3.2Tujuan KhususTujuan Khusus pada penelitian ini sebagai berikuta. Untukmengkajidistribusifrekuensipengetahuan ibu, sikap ibu danPelaksanaanIMD,dukungan keluarga tentangIMD di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Jambi KabupatenKuantan Singingi tahun 2020.b. naan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah KerjaPuskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi tahun2020.

8c. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan PelaksanaanInisiasi Menyusui Dini (IMD) di Wilayah KerjaPuskesmasLubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2020.d. Untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga denganPelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Wilayah KerjaPuskesmas Lubuk Jambi Kabupaten Kuantan Singingi tahun20201.4Manfaat Penelitian1.4.1Puskesmas Lubuk JambiDiharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi semuatenaga kesehatan khususnya bidan di Wilayah Kerja Puskesmas LubukJambi Kabupaten Kuantan Singingi.1.4.2Stikes Al-Insyrah PekanbaruDapat dijadikan sebagai bahan Referensi dan sebagai bahan acuan bagipeneliti khususnya pada Program Studi D-IV Kebidanan Stikes AlInsyrah Pekanbaru1.4.3Ibu PostpartumSebagai bahan masukan dan informasi untuk pencegahan danpenangananmasalahmenyusuiyangdilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD).ditimbulkandaritidak

91.4.4Peneliti SelanjutnyaSebagai wahana dalam mengaplikasikan ilmu kebidanan dalampenanganan masalah inisiasi menyusui dini dan merupakan pengalamanberharga serta menambah wawasan peneliti tentang manfaat Inisiasimenyusu dini.1.5Penelitian TerkaitTabel Penelitian belHasilBudiFaktorPujiFaktor yangNastiti Berhubungan denganPraktekInisiasiMenyusuDini diWilayahKerjaPuskesmasPangkahKabupatenTegal etodeobservasional analitikdenganrancanganstudi crossPengetahuan ibuMotivasiibuDukungan suamiDukungan ganantarapengetahuan(p 0,001), kesehatanibu (p 0,001) danpersepsi ibu tentangsikap bidan (p 0,001).Tidak ada hubunganantaratingkatpendidikan (p 0,35),kesehatanbayi(p 0,30),motivasi(p 0,44), kepercayaan(p 0,24), peran orangterdekat (p 0,39) dankebiasaan(p 0,48)denganpraktekinisiasi menyusu dini.Hasilanalisismenunjukkan bahwanilaisignifikanpengetahuanibu(0,488), motivasi ��FaktorYangBerhubungan DenganInisiasiMenyusuDini DiRumahSakitSiloam

ngan DenganIbuMelakukanInisiasMenyusuDini (IMD)Di RSIASitiFatimahMakassarTahun 2011pelaksanaaninisiasmenyusu dini olehbidan di Rumah ara motivasi smenyusudinisedangkanpengetahuan, proses persalinandan dukungan menyusu dini olehbidan di Rumah SakitSiloam Manado danMotivasi merupakanvariabel yang palingdominanterhadappelaksanaaninisiasmenyusu dini olehbidan di Rumah SakitSiloam onal analitikdenganrancangancrosssectional study.PengetahuanSikapDukungankeluargaDukungan petugaskesehatanAnalisisdatamenggunakan ujiChi Square (α 0,05)danujikekuatan ubunganantarapengetahuanibudini dengan inisiasimenyusu (p value 0,015 α 0,05)dengan hubunganyang kuat (φ 0,274), tidak adahubunganantarasikapibudiniterhadapinisiasi

11menyusu ( p value 0,271 α 0,05),tidak ada hubunganantaradukungankeluarga dengan ibudiniinisiasimenyusu (p value 0,051 α 0,05),dan ada hubunganantaradukunganpetugas kesehatandengan ibu diniinisiasi menyusu.(nilai p 0,000 α 0,05) denganhubungan yang kuat(φ 0,457).Disarankanagarpetugas kesehatanlebih aktif dalammelaksanakanpelayanan inisiasimenyusu dini danibu bersalin sertakeluargatidaksegan-segan untukkonsultasi“KorelasiLamaInisiasiMenyusuDini (IMD)terhadappengeluaran ASI i5Aik“Pengaruhkhonia nakandalampenelitianini adalahexplanatoryresearchdenganpendekatan casecontrolPenelitianini deskriptifanalitikdenganParitasPengetahuan pelaksanaanIMD adalah. Sebagianbesar pengeluaran ASIterjadi sebelum 6 jampertama post partum.Tidakterdapathubungan antara lamaIMDdenganpengeluaranASI(p 0,176) Persamaandengan penelitian iniadalah pada variabelyang diteliti yaitudurasi/lama IMD.Adahubungannegative atara paritasdan pelaksanaan IMD,meskipunsecara

12dukungandesainkeluargacrosssectiondan peran al.tenagakesehatanterhadappelaksanaan InisiasiMenyusuiDini (IMD)di RSUDSalatigankeluargaPerantenagakesehatansecara statistic keduatidakterbuktisignifikan (OR 0,78,CI 95% 0,16-3,75,p 0,753). Adahubunganpositifantarapengetahuandan Pelaksanaan kati signifikan(OR 3,62, CI 95% 0,64 – 20,59, p npelaksanaanIMD,meskipunsecarasecara statistic tidaksignifikan (OR 0,51CI 95% 0,11 – 2,45,p 0,403). Adahubunganpositifantara peran tenagakesehatandenganpelaksanaan IMD, dansecarastatistichubungan keduanyaterbuktisignifikan(OR 34,27, CI 95% 3,82-307,46, p 0,002)

13BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Tinjauan Teoritis2.1.1Konsep Inisiasi Menyusui Dini (IMD)2.1.1.1Definisi dan Gambaran IMDInisiasi Menyusu Dini (Early Initiation) adalah saat bayi diberikesempatan atau inisiasi menyusui sendiri segera setelah lahir, denganmembiarkan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu setidaknyaselama satu jam atau lebih. Jika dalam satu jam tidak ada reaksimenyusu, ibu boleh mendekatkan puting susu pada bayi, tetapi tetapmemberi kesempatan pada bayi untuk insisiasi. Dalam prosedur ini,kontak kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin) lebih bermaknadibandingkan proses inisiasi itu sendiri. IMD Merupakan tahap keempat persalinan yaitu tepat setelah persalinan sampai 1 jam setelahpersalinan. IMD juga disebut sebagai proses Breast Crawl ataumerangkak mencari payudara. Beberapa intervensi yang dapatmenggangu kemampuan alami bayi untuk mencari dan menemukansendiri payudara ibunya. Di antaranya obat kimiawi yang di berikansaat persalinan, tindakan seperti Caesar, Vakum, Forceps, bahkanperasana sakit di daerah kulit yang digunting saat Episiotomi (Aprilia,2010, Roesli, 2012, Rohani dkk, 2011).Menurut Yohmi (2010), bahwa ada dua kategori IMD berdasarkandurasi pelaksanaan IMD yaitu :13

141. IMD 1 jam, bayi diletakkan di dada ibu untuk mencari putingsusu dan menyusu kurang dari satu jam.2. IMD 1 jam, bayi diletakkan di dada ibu untuk mencari putingsusu dan menyusu dengan waktu lebih atau sama selama 1 jam.Inisiasi menyusi dini dalam 30 menit pertama kelahiranmerupakan salah satu dari sepuluh langkah menuju keberhasilanmenyusui yang berdasarkan Inisiatif Rumah Sakit Sayang Bayi (BabyFriendly Hospital Initiative: BFHI) tahun 1992, yang tertuang dalamlangkah keempat, yaitu “membantu ibu mulai menyusui dalam 30menit setelah bayi lahir” dengan mempergunakan kemampuan “ajaib”bayi untuk memulai menyusu dengan bayi merangkak di dada ibu(breast crawl). Pada tahun 2006, BFHI merevisi penjelasan langkahkeempat menjadi “Letakan bayi dalam posisi tengkurap di dada ibu,kontak kulit ke kulit dengan ibu segera setelah lahir paling sedikitselama satu jam dan dorong ibu mengenali tanda-tanda bayi siapmenyusu, dan bila perlu tawarkan bantuan”. Dalam langkah ini yangdiutamakan adalah kontak kulit ke kulit dan kesiapan bayi.World Health Organization (WHO) dan United Nations ChildrenFund (UNICEF) telah baik merekomendasikan bahwa ibu baru inisiasimenyusui dalam waktu 1 jam dari melahirkan, maka secara eksklusifmenyusui bayi mereka selama 6 bulan pertama kehidupan, dan terusmenyusui sampai usia 2 tahun dan seterusnya (WHO, 2003).

152.1.1.2Proses IMDMenurut Khasanah (2011), adapun proses IMD adalah sebagaiberikut:1)Ibu disarankan untuk mengurangi atau tidak menggunakan obatkimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak,dikhawatirkan akan mencemari ASI kepada bayi yang akanmenyusu dalam proses IMD.2)Para petugas kesehatan yang membantu ibu dalam menjalaniproses melahirkan akan memerlukan kegiatan penanganankelahiran seperti biasanya dan menjelaskan terlebih dahulukepada ibu dan suami atau keluarga sebelum proses persalinantentang apa yang harus dilakukan.3)Suami atau keluarga harus mendampingi ibu sampai proses IMDselesai, tidak hanya mendampingi saat proses persalinan saja.Dengan mengajak suami atau keluanrga membantu ibu secaraaktif melakukan IMD dan meningkatkan rasa percaya diri ibu.4)Setelah lahir, bayi tidak perlu dimandikan dan ditimbang dahulu.Bayi secepatnya dikeringkan seperlunya terutama kepala.Kecuali tangannya tanpa menghilangkan Vernix (kulit putih)pada mulut dan hidung bayi dibersihkan karena Vernix membuatnyaman kulit bayi serta tali pusat diikat.5)Bayi ditengkurangkap didada atau perut ibu dengan kulit bayimelekat pada kulitnya, dan mata bayi setinggi puting payudara.Dan jika perlu ibu dan bayinya diselimuti.

166)Bayi yang ditengkurangkap di dada atau perut ibu untuk mencarisendiri puting payudara ibunya. Bayi tidak dipaksakan untukmendapatkan puting payudara karena pada dasarnya, bayimemiliki naluri yang kuat untuk mencari puting payudaraibunya. Dalam hal ini, sebaiknya ibu menyentuh bayinya untukmerangsang bayi.7)Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting payudara ibunya, ibuperlu dukungan dan dibantu untuk mengenali perilaku bayisebelum menyusui. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidakdapat mengamati dengan jelas apa saja yang dilakukan olehbayi. Sebaiknya dirambahkan bantal yang cukup tinggi dibagiankepala ibu.8)Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengankulit ibu setidaknya selama 1 jam, bisa menyusu awal terjadisebelum 1 jam, dan tetap biarkan kulit ibu dan bayi bersentuhansampai setidak nya 1 jam. Jika dalam 1 jam menyusu awalbelum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bayi ke puting,tetapi jagan memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu 30menit atau 1 jam lagi kepada bayi untuk mencari putingpayudara ibunya. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk dimandikan, ditimbang, diukur, diberi vitaminK, dan tetes mata.9)Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat gabung. Rawat gabungmemungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja bayi

17menginginkanya karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal.Dan rawat gabung juga meningkatkan ikatan batin antar ibu danbayinya.2.1.1.3Tahapan IMDMenurut Khasanah (2011), adapun tahapan IMD adalah sebagaiberikut:1) Tahap Pertama30 menit pertama masa IMD merupakan tahap istirahatbayi di perut atau dada ibunya karena segerah setelah lahir, diabelum siap untuk minum. Setelah di letakkan di dada ibunya,biasanya bayi haya akan diam selama 20-30 menit, dan ternyatahal ini terjadi karena bayi sedang menetralisir keadaannya setelahtroma melahirkan2) Tahap keduaPada tahap kedua, bayi akan mengeluarkan suara, gerakanmengisap, dan memasukan tangan ke mulutnya. Gerakan tersebutmerupakan upaya bayi untuk mengenali arah atau sumber putingberdasarkan indera penciumnya. Bayi akan menjilati punggungtangannya karena bau ketuban yang masih terdapat ditangannyasama dengan bahu pada payudara ibunya sehingga bayi akanbergerak ke arah bau tersebut.

183) Tahap ketigaKetika bayi dalam tahap ketiga, maka sebelum bayi mulaimerangkak ke arah dada ibu, bayi akan mengeluarkan air liurterlebih dahulu. Hal tersebut tandanya bahwa bayi sudahmengenali bau puting ibunya, dan artinya makanan yangdiinginkan olehnya sudah dekat.4) Tahap KeempatSetelah mengetahui dari mana arah makanannya berasal,bayi pun akan mulai bergerak merangkak, dan kakinya akanmenekan perut ibu untuk bergerak ke arah payudara. Gerakan inibukanlah gerakan tanpa makna karena kaki bayi pasti hanya akanmenginjak-injak perut ibunya diatas rahim. Gerakan tersebutbertujuan menghentikan pendarahan ibu. Dan lama proses initergantung pada bayi.5) Tahap KelimaPada tahap kelima, gerakan bayi adalah menjilat-jilat kulitibu, menghentak kepala ke dada ibu, menemukan puting,menyentuh dengan tangannya, kemudian mengulum putingpayudara tersebut. Ketika bayi menjilat kulit ibu,secara tidaklangsung bayi akan memasukkan bakteri-bakteri yang bermanfaatuntuk ususnya, dan ketika bayi menghentakkan kepala ke dadaibunya bayi akan melakukan pijatan yang akan melancarkanpengeluaran ASI dari payudara ibunya.

196) Tahap KeenamBayi akan barusaha bergerak kepayudara, kakinya akanmenendang-nendang perut ibu sehingga membantu memperlancarpengeluaran plasenta dari dalam rahim.7) Tahap KetujuhBayi mulai mengecap-ngecap bibir, lalu mengecap, danmenjilati permukaan kulit ibunya sebelum akhirnya berhasilmenghisap puting ibunya atau Areola. Hal ini adalah cara alamiyang dilakukannya dalam mengumpulkan bakteri-bakteri baikyang bayi perlikan untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya.8) Tahap KedelapanTerakhir, IMD membantu bayi menjaga kemampuansurvival (bertahan hidup) alaminya. Jika kita tidak memberikankesempatan pada bayi yang baru lahir untuk melakukan IMDmaka kita sebenarnya menghilangkan kemampuan bayi untuk bisabertahan hidup alami pada satu generasi.2.1.1.4Manfaat IMDMenurut Roesli (2012) , manfaat IMD yaitu sebagai berikut:1) Bagi bayia) Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayimerangkak mencari payudara. Ini akan menurunkan kematianbayi karena kedinginan ( Hypothermia).

20b) Ibu dan bayi merasa tenang. Pernafasan dan detak jantung bayilebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis sehinggamengurangi pemakaian energi.c) Kontak kulit ibu dan bayi meningkatkan jalinan kasih sayangantara ibu dan bayi. Kontak kulit dalam 1-2 jam pertama inisangat penting, karena setelah itu bayi akan tertidur.d) Bayi memperoleh makanan awal, yaitu ASI, yang tidakmengganggu pertumbuhan, fungsi usus, dan alergi.e) Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasilmenyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.2) Bagi ibua) Membantu rahim berkontraksi rahim sehingga membantupengeluaran ari-ari (plasenta) dan mengurangi pendarahan ibu.b) Merangsang hormon lain membuat ibu menjadi tenang, rileks,dan mencintai bayi sehingga lebih kuat menahan sakit ataunyeri, serta menimbulkan rasa bahagia.c) Merangsang pengaliran ASI dari payudara sehingga ASI matang(yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar.2.1.1.5Penghambat at terjadinya kontak kulit ibu dengan kulit bayi yaitu:yang

211.Bayi kedinginanHal ini tidak benar karena bayi berada dalam suhu yangaman jika melakukan kontak kulit dengan ibu. Suhu payudara ibumeningkat 0,5 derajat dalam 2 menit jika bayi diletakkan di dadaibu. Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman (2005),ditemukan suhu dada ibu melahirkan menjadi 1 derajat celciuslebih panas dari pada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jikabayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2 derajat celciusuntuk menghangatkan bayi. Jika bayi diletakkan di dada ibu inikepanasan suhu dada ibu akan turun 1 derajat celcius. Jadi, dadaibu yang mekahirkan merupakan tempat terbaik bagi bayi yangbaru lahit dibandingkan tempat tidur yang canggih dan mahal.2.Setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk sgera menyusubayinya. Pendapat ini tidak benar karena seorang ibu jarangterlalu lelah untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit dan saat bayimenyusu dini membantu menenangkan ibu.3.Tenaga kesehatan kurang tersedia. Hal ini tidak masalah karenadengan bayi di dada ibu, libatkan ayah dan keluarga untukmenjaga bayi sambil memberikan dukungan pada ibu, bayi akanmenemukan sendiri payudara ibu dan penolong persalinan dapatmelanjutkan asuhannya4.Kamar bersalin sibuk, Hal ini tidak masalah karena dengan bayidi dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruangan pemulihan atau

22kamar perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskanusahanya mencapai payudara ibu dan menyusu dini.5.Ibu harus dijahit, Hal ini tidak masalah karena kegiatan mencaripayudara terjadi di area payudara, sementara yang dijahit bagianbawah tubuh ibu. Selain itu ada salah satu manfaat IMD yaitudikeluarkan hormon yang mengurangi rasa nyeri, sehingga rasanyeri akibat tindakan penjahitan akan berkurang dan ibu merasatenang dan nyaman.6.Suntikan vitamin K, tetes mata untuk mencegah penyakit genoreharus segera diberikan setelah lahir. Hal ini tidak benar karenamenurut American College of Obstetrics and Gynecology danAcademy Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pemecahan inidapat di tunda setidaknya selama 1 jam sampai bayi menyususendiri tanpa membahayakan bayi.7.Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dandiukur. Hal ini tidak benar karena menunda memnadikan bayiberarti menghindari hilangnya panas badan bayi. Selain itukesempatan vernix meresap, melunakkan dan melindingi bayilebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir.Penimbangan dan penukaran dapat di tunda sampai menyusu awalselesai.8.Bayi kurang siaga Hal ini tidak benar karena justru pada 1-2 jampertama kelahiran bayi sangat siaga , setelah itu, bayi akan tidurdalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang

23diasup ibunya, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayimemerlukan bantuan lebih untuk bonding.9.Kolostrum tidak keluar atau jumlahnya tidak memadai sehinggadiperlukan tambahan cairan lain (cairan prelaktal).Hal ini tidak benar karena kolostrum cukup untuk makananpertama bayi, karena bayi dilahirkan membawa cairan danglukosa yang dapat digunakan pada saat itu.10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayiHal ini tidak benar karena kolostrum sangat diperlukan untukpertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain sebagai imunisasipertama dan mengurangi kuning pada bayi baru lahir, kolostrumjuga melindungi dan mematangkan dinding usus lebih muda.2.1.2Dahlil Al-Qur’an dan Hadist Terkait Pemberian InisiasiMenyusui Dini (IMD)ASI merupakan karunia Illahiyah yang diperuntukkan untukbayi melalui ibunya. Dimana bayi mendapatkan rezeki Allah secaralangsung dengan menikmati ASI dan mendapatkan makanan pokokyang paling mudah dicerna juga mencukupi sumber gizi untukkelangsungan hidupnya. Allah Swt berfirman dalam surah surat alIsra‟(17): 31

24Artinya : Kami lah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan jugakepadamuFirman Allah SWT dalam Q.S Al-Baqarah (2) ayat 233 :Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahunpenuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dankewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan carayang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadarkesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karenaanaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris punberkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum duatahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak adadosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh oranglain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaranmenurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwaAllah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

252.1.3Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inisiasi Menyusui Dini (IMD)2.1.3.1 Pengetahuan2.1.3.1.1Pengetahuan Ibu Tentang IMDMenurut Wibowo (2014) pengetahuan timbul karenaadanya sifat ingin tahu yang merupakan salah satu sifat yangpada umumnya dimiliki oleh semua orang. Tahu akan sesuatudiartikan bahwa memiliki pengetahuan dan pengetahuan identikdengan keputusan yang dibuat oleh seeorang terhadap sesuatu.Pengetahuan juga diperoleh dari pendidikan, pengalaman dirisendiri maupun pengalaman orang lain, media massa maupunlingkupan (Kholid, 2012).Ibu yang tidak mendapatkan informasi tentang IMD akanberpendapat bahwa bayi baru lahir tidak mungkin dapatmenyusui sendiri. Ibu berfikir untuk mendapatkan ASI yangpertama kalinya, ibu harus membantu bayi dengan tamaterlaksananya IMD dengan benar. Dengan memiki pengetahuanyang adekuat tentang IMD maka ibu akan memiliki tambahankepercayaan diri

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK JAMBI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Skripsi Oleh : Marsis Mayanti 1903021419 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYRIAH . Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanan IMD seperti faktor

Related Documents:

lintas diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengendara, faktor kendaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Safety Riding Remaja di SMAN 7 Kota Bengkulu.

penurunan pada tahun 2019. Hal yang mendasari ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil selama masa pandemi COVID-19 di Kota Makassar.

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KLINIK UTAMA VIDYAN MEDIKA . Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap pada bayi selama masa pandemi COVID-19 yaitu umur ibu, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, .

SKRIPSI . Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) . dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pengetahuan merupakan faktor yang dominan dalam membentuk suatu . penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan WUS dalam memilih jenis kontrasepsi di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA KONSTRUKSI PROYEK PEMBANGUNAN 6 RUAS TOL DALAM KOTA JAKARTA SEKSI 1A SKRIPSI ZEFANYA GERALDINE RUTHIN 1710713108 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA . Low Back Pain (LBP) dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor individu, lingkungan, dan juga .

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN PADA PELAKU USAHA RPH UNGGAS RAWA KEPITING TAHUN 2019 SKRIPSI DIAN KOMALASARI 1510713027 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAKARTA . Tindakan tidak aman disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor manajemen, desain peralatan, lingkungan fisik, pekerjaan, lingkungan .

Skripsi yang berjudul "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2016" adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Tia Arsittasari NIM : P07124213036 Tanggal : 05 Juli 2017 Yang menyatakan, ( Tia Arsittasari )

Body Anatomy Semester 1 / Autumn 10 Credits Each Course is composed of Modules & Activities. Modules: Cardio-thoracic IMSc MIAA Musculo-skeletal IMSc Abdominal IMSc MIAA Each Module is composed of Lectures, Reading Lists, MCQ self-assessments, & Discussion Boards. These Modules are taught on the following Programmes, or are incorporated into blended Courses which teach students enrolled .