Skripsi Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Status Kesehatan Jiwa .

1y ago
18 Views
3 Downloads
849.36 KB
54 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Waller
Transcription

SKRIPSIGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KESEHATANJIWA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDINSkripsi Ini Dibuat dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat UntukMendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)OLEH :FITRI SAINC051171338PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2021

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSIGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS KESEHATANJIWA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDINOleh:FITRI SAINC051171338disetujui untuk diseminarkan oleh:Dosen PembimbingPembimbing IPembimbing IIAndriani, S.Kep.,Ns.,M.Kes Wa Ode Nur Isnah S, S.Kep., Ns., M.KesNIP. 198210102008122001NIP. 198410042014042001ii

iii

iv

KATA PENGANTARAssalamualaikum Warahmatullah WabarakatuhPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahanrahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi yangberjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Status Kesehatan Jiwa MahasiswaUniversitas Hasanuddin” sebagai salah satu persyaratan akademis untukmendapatkan gelar sarjana keperawatan di Fakultas Keperawatan UniversitasHasanuddin. Dengan tulus dan rendah hati penulis mengucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan kerjasamayang sangat berarti bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan denganbaik.Pada kesempatan ini perkenankan saya sebagai penulis menyampaikanucapan terima kasih kepada keluarga saya terkhusus untuk orang tua sayaAyahanda Harun Sain dan Ibunda Emilia Sain Kore, tante Mariama, omAhmad, kakak Nova Sain, adik Junaidi Sain dan Jumadin Harun Sain yangtidak pernah lupa mendoakan, menyemangati, dan mendukung penulis baik secaramoril maupun materil, sejak dari awal menuntut ilmu hingga terselesaikannyapenulisan skripsi ini. Tak lupa juga saya menyampaikan ucapan terima kasih danpenghargaan setinggi-tingginya kepada yang saya hormati :1. Dr. Ariyanti Saleh, S.Kp.,M.Si selaku dekan Fakultas KeperawatanUniversitas Hasanuddin2. Andriani, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Pembimbing 1 dan Wa Ode NurIsnah S., S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing 2. Saya mengucapkanv

terima kasih banyak karena telah senantiasa memberikan masukan, sertamotivasi yang sangat bermanfaat bagi saya selama proses penyusunanskripsi ini.3. Syahrul, S.Kep., Ns., M.Kes.,Ph.D dan Hapsah, S.Kep.,Ns.,M.Kepselaku penguji yang telah memberikan saran da masukan untukpenyempurnaan skripsi ini4. Dr. Yuliana Syam, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Program Studi IlmuKeperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin.5. Seluruh Dosen, Staff Akademik, dan Staff Perpustakaan Program StudiIlmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin yangbanyak membantu selama proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.6. Keluarga penulis dari Kupang, Oma, Opa, Om dan Tante yang telahsenantiasa memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis dalampembuatan skripsi7. Keluarga penulis dari Makassar, Kakek, Nenek, Om, Tante, Zulfianti,Zulfajrin dan Zulfaidah yang telah senantiasa mendengarkan keluhkesah, memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis dalampembuatan skripsi8. Teman seperjuangan, Pute, Nisa, Tisyam, Nunu, Novi, Liana, Asmira,dan Dhiya atas dukungan, kebersamaan, persahabatan yang terusdiberikan kepada penulis serta partisipasi dalam penelitian skripsi ini9. Sahabat penulis dari SMA Negeri 1 Kupangvi

10. Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang bersedia untuk menjadiresponden pada penelitian skripsi ini.11. Teman-teman VERAC17Y yang senantiasa menjadi tempat berbagi sukadan duka selama kuliah maupun selama penyusunan skripsi ini.Penulis menyadari ada banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dariskripsi ini. Oleh karena itu, penulis berharap masukan yang bersifatmembangun. Akhir kata, peneliti mohon maaf jika ada kesalahan maupunkekhilafan dalam skripsi ini.Makassar, 03 Juli 2021Penulis,Fitri Sainvii

ABSTRAKFitri Sain, C051171338. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IN, dibimbing oleh Andriani dan Wa Ode Nur Isnah S.Latar Belakang: Kesehatan jiwa merupakan salah satu aspek penting dalamkehidupan seseorang karena memiliki pengaruh yang besar pada biologis, kognitifdan sosial-emosional individu. Pada masa pandemi Covid-19 kesehatan jiwamerupakan sesuatu yang sulit dicapai karena adaptasi yang harus dilakukankhususnya pada dunia pendidikan termasuk bagi mahasiswa. Mahasiswa yangrentan terhadap masalah kesehatan jiwa memilki sumber stresor yang dapatmemicu timbulnya kecemasan dan depresi. Masalah kesehatan jiwa yang terjadipada mahasiswa dapat menyebabkan mahasiswa mengalami penurunan padaprestasi akademik, konsentrasi belajar dan daya ingatnya.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan status kesehatanjiwa mahasiswa Universitas Hasanuddin.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancanganpenelitian survei deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian iniyaitu 458 sampel. Pengambilan sampel penelitian ini dengan teknik ConsecutiveSampling. Jenis instrumen yang digunakan adalah kuesioner yaitu kuesioner dataresponden, kuesioner pengetahuan kesehatan jiwa dan kuesioner Self ReportingQuestionnaire (SRQ)-29.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa UniversitasHasanuddin memiliki tingkat pengetahuan kesehatan jiwa yang baik yakni 394orang (86.0%). Selain itu sebagian mahasiswa Universitas Hasanuddin mengalamimasalah kesehatan jiwa yakni 229 orang (50%) dan sebagiannya tidak adamasalah kesehatan jiwa yakni 229 orang (50%).Kesimpulan dan Saran : Mayoritas mahasiswa Universitas Hasanuddin memilikitingkat pengetahuan kesehatan jiwa yang baik (86.0%). Selain itu sebagianmahasiswa Universitas Hasanuddin mengalami masalah kesehatan jiwa (50%) dansebagiannya tidak ada masalah kesehatan jiwa (50%). Dengan terselesaikannyapenelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi bagi institusi pendidikanagar lebih memperhatikan status kesehatan jiwa mahasiswa dengan lebih aktifmemberikan promosi tentang kesehatan jiwa dan memberikan bimbingankonseling untuk mahasiswa yang membutuhkan.Kata Kunci: Kesehatan jiwa, Pengetahuan, Status kesehatan jiwa, Mahasiswa.viii

ABSTRACTFitri Sain, C051171338. OVERVIEW OF KNOWLEDGE LEVEL ANDMENTAL HEALTH STATUS OF HASANUDDIN UNIVERSITYSTUDENTS, guided by Andriani and Wa Ode Nur Isnah S.Background: Mental health is one of the important aspects in a person's lifebecause it has a great influence on the biological, cognitive and socio-emotionalof the individual. During the mental health pandemic is something that is difficultto achieve because of adaptations that must be done, especially in the world ofeducation including for students. Students who are prone to mental healthproblems have a source of stressors that can trigger the onset of anxiety anddepression. Mental health problems that occur in students can cause students toexperience a decrease in academic achievement, concentration of learning andmemory.Purpose: To know the level of knowledge and mental health status of HasanuddinUniversity students.Method: This research is quantitative research using descriptive survey researchdesign. The number of samples used in this study was 458 samples. Sampling thisresearch with Consecutive Sampling technique. The types of instruments used arequestionnaires, namely respondent data questionnaires, mental health knowledgequestionnaires and Self Reporting Questionnaire (SRQ)-29 questionnaires.Result: The results showed that the majority of Hasanuddin University studentshave a good level of mental health knowledge, namely 394 people (86.0%). Inaddition, some students of Hasanuddin University have mental health problems,namely 229 people (50%) and some of them have no mental health problems,namely 229 people (50%).Conclusions and Suggestions: The majority of Hasanuddin University studentshave a good level of mental health knowledge (86.0%). In addition, some studentsof Hasanuddin University have mental health problems (50%) and some of themhave no mental health problems (50%). With the completion of this research, it isexpected to provide information for educational institutions to pay more attentionto the mental health status of students by more actively providing promotionsabout mental health and providing counseling guidance for students in need.Keywords: Mental health, Knowledge, Mental health status, Students.ix

DAFTAR ISIHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI . iiHALAMAN PENGESAHAN .Error! Bookmark not defined.PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .Error! Bookmark not defined.KATA PENGANTAR . ivABSTRAK . viiiABSTRACT. ixDAFTAR ISI. xDAFTAR TABEL . xiiiDAFTAR BAGAN . xivDAFTAR LAMPIRAN . xvBAB I .1PENDAHULUAN .1A.Latar Belakang .1B.Rumusan Masalah .5C.Tujuan Penelitian .5D.Manfaat Penelitian .6BAB II .8TINJAUAN PUSTAKA.8Pengetahuan .8A.1.Definisi .82.Tingkatan Pengetahuan .83.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .10x

Kesehatan Jiwa .12B.1.Definisi .122.Ciri - Ciri Sehat Jiwa .133.Jenis-Jenis Masalah Kesehatan Jiwa .144.Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa.22BAB III .26KERANGKA KONSEP .26A.Kerangka Konsep .26BAB IV .27METODE PENELITIAN .27A.Rancangan Penelitian .27B.Tempat dan waktu penelitian.27C.Populasi dan sampel .27D.Alur Penelitian .30E.Variabel Penelitian .31F.Instrumen Penelitian .33G.Pengumpulan, Pengolahan dan analisa data .37H.Prinsip Etik Penelitian .38BAB V .40HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .40A. Hasil Penelitian .40B.Pembahasan .51C.Keterbatasan Penelitian .61BAB VI .62KESIMPULAN DAN SARAN .62A.Kesimpulan .62xi

B.Saran .62DAFTAR PUSTAKA .64LAMPIRAN.74xii

DAFTAR TABELTabel 4. 1 . 35Tabel 5. 1. 41Tabel 5. 2. 42Tabel 5. 3. 43Tabel 5. 4. 43Tabel 5. 5. 44Tabel 5. 6. 46Tabel 5. 7. 50xiii

DAFTAR BAGANBagan 1. Kerangka Konsep . 26Bagan 2. Alur Penelitian . 30xiv

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 . 75Lampiran 2 . 75Lampiran 3 . 78Lampiran 4 . 80Lampiran 5 . 82Lampiran 6 . 86Lampiran 7 . 87Lampiran 8 . 88Lampiran 9 . 89Lampiran 10 . 143xv

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKesehatan jiwa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupanseseorang karena memiliki pengaruh yang besar pada biologis, kognitif dan sosialemosional individu. Kesehatan jiwa adalah kesejahteraan yang dirasakan olehseseorang karena dapat menghadapi tekanan hidup dengan baik dan dapatmengembangkan kemampuan yang dimiliki hingga bekerja secara produktif(World Health Organization, 2018). Gangguan jiwa merupakan masalah yangterjadi pada tubuh seseorang yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran dantingkah lakunya sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi keluarga dandirinya sendiri (Nuryati & Kresnowati, 2018). Gangguan jiwa pada seseorangbiasanya terlihat dari perilaku, pikiran, emosi, dan hubungannya dengan oranglain dimana beberapa contoh gangguan jiwa yaitu depresi, gangguan kecemasan,gangguan perilaku, gangguan bipolar dan lain-lain (WHO, 2019).Jumlah penduduk di dunia yang mengalami masalah kesehatan jiwa sudahbanyak, baik itu dari usia anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, dan lansia.Penderita depresi di dunia sekitar 322 juta jiwa dan setengah dari jumlah initinggal di wilayah Asia Tenggara serta wilayah Pasifik Barat dengan negara yangterbesar jumlah penderitanya yaitu India dan Cina, sedangkan penderita gangguankecemasan di dunia sekitar 264 juta jiwa (WHO, 2017). Berdasarkan hasil RisetKesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 di Indonesia, prevalensi gangguan mentalemosional pada penduduk usia 15 tahun ke atas yaitu 9,8% dari jumlah penduduk1

Indonesia, sedangkan provinsi Sulawesi Selatan menempati urutan ketujuh setelahBanten dan DKI Jakarta dengan jumlah kasus 22.798 atau setara dengan 12,8%dari jumlah penduduk di Sulawesi Selatan (RISKESDAS, 2018). Setiap tahunprevalensi gangguan mental terus mengalami peningkatan. Akibat literasikesehatan yang masih kurang, sehingga banyak kasus yang tidak ditangani denganpenanganan yang profesional (Novianty, 2017).Remaja beresiko untuk mengalami masalah gangguan jiwa jika masalahseperti emosional dan perilaku tidak dapat diatasi dengan baik (Devita, 2019).Pada usia 14 tahun kondisi kesehatan mental telah dimulai, tetapi masih banyakkasus yang tidak terdeteksi karena pengetahuan dan kesadaran yang masih kurangdari petugas kesehatan sendiri, stigma yang masih tinggi yang menyebabkanseseorang takut untuk mencari bantuan sehingga dapat menimbulkan sikap yangdapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental dan emosi seseorang(Malfasari et al., 2020). Mahasiswa umumnya berusia 18 hingga 25 tahun beradapada fase remaja akhir menuju dewasa muda memiliki tanggung jawab yang besarterhadap kehidupannya (Hulukati & Djibran, Analisis tugas perkembanganmahasiswa fakultas ilmu pendidikan universitas negeri gorontalo, 2018). Peranyang banyak dimiliki oleh mahasiswa sering menimbulkan konflik dalam dirinyakarena bingung dalam menentukan prioritas kepentingan sehingga akanberdampak pada kesehatan jiwanya (Dewantara & Vebrianto, 2020).Mahasiswa sering mengalami peningkatan stres akademik pada setiapsemester (Kountul et al., 2018). Berdasarkan penelitian Rosyidah et al. (2020)stres akademik yang dialami oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan2

Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin dengan tingkat stres berat yaitupada mahasiswa tahun pertama 20 responden (90%), mahasiswa tahun kedua 21responden (89%), dan mahasiswa tahun ketiga 17 responden (73%). Stres yanglebih sering dialami mahasiswa disebabkan oleh tuntutan selama masa pendidikanseperti beban tugas kuliah, masalah keuangan dan banyak jumlah pelajaran yangharus dipelajari (Rosyidah et al., 2020). Masalah sosial juga dapat menjadiancaman dan tekanan dalam diri, sehingga menjadikan mahasiswa mengalamistres yang mengakibatkan hubungan sosialnya terhambat serta proses perkuliahandan prestasi akademiknya berjalan kurang baik (Na'imah et al., 2016).Mahasiswa yang rentan terhadap masalah kesehatan jiwa memilki sumberstresor yang dapat memicu timbulnya kecemasan dan depresi. Masalah kecemasanyang terjadi pada mahasiswa dapat disebabkan oleh beban tugas yang terusbertambah dan ketertinggalan dalam mata kuliah (Hidayati & Nurwanah, 2019).Hal ini dapat menyebabkan mahasiswa mengalami penurunan pada prestasiakademik, konsentrasi belajar dan daya ingatnya (Ramadhan et al., 2019).Mahasiswa yang menggunakan media sosial juga dapat mengalami gangguandepresi karena informasi yang didapatkan di media sosial ada yang membuatmahasiswa berpandangan negatif terhadap dirinya sendiri tentang pengalamanyang didapatkan dan masa depannya (Al Aziz, 2020). Depresi yang dialami akanmenimbulkan rasa tidak percaya diri, putus asa, serta merasa tertekan yang akanmembuat seseorang merasa harga dirinya rendah karena tidak mampu untukmenyelesaikan masalah dengan baik, sehingga individu akan mengisolasi dirinya3

dari lingkungan dan muncul pikiran-pikiran negatif untuk mengakhiri hidupnyaatau bunuh diri (Mandasari & Tobing, 2020).Mahasiswa yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan jiwa yang baikdapat menunjukan sikap tanggung jawab terhadap diri sendiri atau orang lainseperti melakukan pencegahan, pengobatan ke tenaga professional dan bersikapsimpatik terhadap orang yang mengalami masalah kesehatan jiwa (Utami et al.,2020). Semester menjadi salah faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuanmahasiswa karena setiap tahun mahasiswa mengalami peningkatan semesterdiikuti dengan bertambahnya usia mahasiswa sehingga pengalaman dan informasiyang diperoleh semakin meningkat (Pirade et al., 2018). Usia mahasiswa yangberada pada fase produktif dalam kehidupan manusia dengan kemampuan kognitifyang baik untuk tingkat pengetahuannya sehingga memungkinkan mahasiswaakan mencari bantuan terkait masalah kesehatan jiwa yang sumbernya biasa darimedia online, keluarga dan teman (Idham et al., 2019). Literasi kesehatan jiwaseseorang yang baik juga dapat meningkatkan Pengetahuan tentang kesehatanjiwa sehingga dapat membantu diri sendiri atau orang lain yang mengalamimasalah kesehatan jiwa dengan melakukan pertolongan, jika literasi kesehatannyamasih kurang maka akan berpengaruh besar juga pada tingkat pengetahuantentang kesehatan jiwa (Dafli et al., 2018).Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melihat gambarantingkat pengetahuan dan status kesehatan jiwamahasiswa UniversitasHasanuddin.4

B. Rumusan MasalahMahasiswa merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalahkesehatan jiwa. Stres yang paling sering dialami oleh mahasiswa karena tekanandalam masalah akademik seperti beban tugas kuliah, masalah keuangan, danmasalah sosial. Pengetahuan tentang kesehatan jiwa yang dimiliki oleh mahasiswadapat mempengaruhi pola pikirnya sehingga dapat membantu diri sendiri atauorang lain yang mengalami masalah kesehatan jiwa dengan melakukanpertolongan. Namun stres yang dialami oleh mahasiswa sampai saat ini masihbanyak yang terjadi walaupun sudah banyak penelitian yang membahas tentangstres mahasiswa.Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya tentang stres yang dialamimahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan UniversitasHasanuddin hasil yang didapatkan masih banyak mahasiswa yang mengalamitingkat stres berat. Hal ini mendorong peneliti melakukan penelitian dengantujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan dan status kesehatan jiwaMahasiswa Universitas Hasanuddin. Dengan pertanyaan penelitian ini adalahBagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan dan status kesehatan jiwa MahasiswaUniversitas Hasanuddin ?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumTujuan umum dari penelitian ini adalah diketahui gambaran niversitasHasanuddin.5

2.Tujuan Khususa. sHasanuddin yaitu usia, jenis kelamin, semester, media sidankeaktifanberorganisasi.b. Diketahuipengetahuankesehatanjiwamahasiswa Universitas Hasanuddinc. Diketahui gambaran status kesehatan jiwa mahasiswa universitashasanuddind. Diketahui gambaran tingkat pengetahuan berdasarkan usia, jeniskelamin, semester, media yang digunakkan untuk mengaksesinformasi, dan keaktifan berorganisasi.e. Diketahui gambaran status kesehatan jiwa berdasarkan usia, jeniskelamin, semester, media yang digunakkan untuk mengaksesinformasi, dan keaktifan berorganisasi.f. rdasarkan status kesehatan jiwaD. Manfaat Penelitian1. Bagi MahasiswaHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenaiskor tingkat pengetahuan kesehatan jiwa dan status kesehatan jiwanya2. Bagi Peneliti6

Penelitian ini dapat menambah pengalaman bagi peneliti yang dapatmembantu meningkatkan wawasan dalam melakukan penelitian kesehatan3. Bagi Institusi PendidikanPenelitian ini dapat menambah sumber literatur dalam Ilmu Keperawatandan membantu pusat bimbingan konseling yang ada dalam institusipendidikan untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap mahasiswa4. Bagi Instansi PelayananPenelitian ini dapat membantu pelayanan kesehatan untuk memberikanpendidikan tentang kesehatan jiwa7

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pengetahuan1. DefinisiPengetahuan merupakan suatu kondisi dimana manusia menggunakaninformasi yang didapatkan untuk memahami sesuatu yang ada dalamkehidupannya (Bagaskoro, 2019). Pengetahuan ialah suatu hal yang dipandangjelas sebagai fakta, kebenaran, informasi atau pelajaran yang ada selama inicontohnya seperti keyakinan, gagasan, fakta, konsep, paham dan pendapat(Timotius, 2017). Pengetahuan adalah hasil yang didapatkan oleh seseorangsetelah melalui proses belajar dengan mengenali dan mengamati suatu bendaatau kejadian yang belum pernah ada sebelumnya (Bagaskoro, 2019).Pengetahuan kesehatan jiwa adalah pengetahuan umum yang dimiliki olehseseorang tentang menjaga kesehatan jiwa, penyebab, pengobatan danpencegahan masalah kesehatan jiwa (Yin et al., 2020).2. Tingkatan PengetahuanMenurut Notoatmodjo ( 2014 ) dalam (Masturoh & Anggita, 2018)pengetahuan secara garis besar terdapat 6 tingkatan yaitu :a. Tahu ( Know )Tingkatan pengetahuan ini merupakan tingkatan yang palingrendah karena pengetahuan yang dimiliki oleh manusia hanya berupaingatan dari apa yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan pada8

tingkatan ini contohnya manusia dapat menyebutkan definisi darikesehatan jiwa, gangguan jiwa, dan lain-lain.b. Memahami ( Comprehension )Pada tahap ini manusia sudah memiliki kemampuan dalammenjelaskan tentang sesuatu dengan benar karena telah paham tentanginformasi yang didapatkan sehingga dapat menjelaskan, menyimpulkanatau menginterpretasikan dengan baik. Contohnya dapat menjelaskandengan baik tentang pentingnya mengendalikan perasaan emosi, cemas,dan lain-lain.c. Apilikasi ( Appilication )Manusia pada tahap ini sudah mampu menerapkan pelajaran atauinformasi yang telah dipelajari sebelumnya dalam kehidupan sehari-hari.contohnya dapat mengendalikan perasaan emosi dengan baik saatmengalami tekanan dalam kehidupan.d. Analisis ( Analysis )Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu kemampuan untukmenjabarkan sesuatu dengan hal lain yang mempunyai kaitan satu denganyang lainnya. Contohnya membandingkan perasaan cemas dan stres yangterjadi pada seseorang karena suatu keadaan atau kondisi.e. Sintesis ( Synthesis )Seseorang sudah mampu untuk menghubungkan bagian-bagiandari pengetahuan yang didapatkan kemudian menyusunnya menjadibentuk baru yang lebih luas.9

f. Evaluasi ( Evaluation )Evaluasi yang merupakan tingkatan terakhir yang digambarkansebagai proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi.Pada tahap ini dimana manusia memiliki kemampuan untuk melakukanpenilaian terhadap sesuatu.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuanAda beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :a. PendidikanPendidikan merupakan proses yang dilakukan individu ataukelompok untuk mengubah sikap dan perilaku melalui proses belajar danpelatihan sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang maka akanmempengaruhi pengetahuan yang dimiliki (Bagaskoro, 2019). Pendidikankesehatan jiwa yang diberikan kepada individu atau kelompok akanmempengaruhi tingkat pengetahuannya karena langsung terpapar denganinformasi yang diberikan seperti pengertian sehat jiwa, ciri jiwa yangsehat, tanda dan gejala gangguan jiwa dan bagaimana meningkatkan jiwayang sehat (Hernawaty et al., 2018).b. MediaMedia massa dan media sosial yang sengaja didesain untukmemberikan pengetahuan kepada masyarakat luas juga sangat banyakmempengaruhi pengetahuan seseorang. Media massa contohnya sepertitelevisi, radio, koran, dan majalah (Bagaskoro, 2019). Media sosial jugamempengaruhi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang10

karena banyaknya informasi yang ditawarkan didalamnya (Sampurno,Kusumandyoko, & Islam, 2020). Menonton televisi atau media elektronikdan membaca media massa yang membahas tentang kesehatan jiwa dapatmeningkatkan tingkat pengetahuan seseorang tentang kesehatan jiwa(Hernawaty et al., 2018).c. InformasiPengetahuan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh jumlahinformasiyang didapatkandalamkehidupanseh

masalah kesehatan jiwa yakni 229 orang (50%). Kesimpulan dan Saran : Mayoritas mahasiswa Universitas Hasanuddin memiliki tingkat pengetahuan kesehatan jiwa yang baik (86.0%). Selain itu sebagian mahasiswa Universitas Hasanuddin mengalami masalah kesehatan jiwa (50%) dan sebagiannya tidak ada masalah kesehatan jiwa (50%).

Related Documents:

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BAYI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR . memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang 1000 hari pertama kehidupan bayi yaitu sebanyak 22 responden (50%) dan sebagian besar responden memiliki .

Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan prevalensi Tabel 3 Hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang penyakit DHF dengan prevalensi penyakit DHF di Desa Kedung Kendo Kecamatan Candi, Juni 2010 Tingkat Pengetahuan penyakit Prevalensi penyakit DHF Ada Kejadian Tidak ada kejadian N % N % Baik 6 2,2 % 83 30,6 .

hubungan antara penggunaan media massa dengan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi pada siswa kelas X SMAN 7 Jombang. Semakin tinggi penggunaan media sosial maka tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi semakin tinggi pula. Kata Kunci: Remaja, Penggunaan media sosial, Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi.

Tingkat suku bunga sebesar 0.035, tingkat inflasi sebesar 0.02, dan volatilitas pasar obligasi sebesar 0.00. Pengaruh dari ketiga variabel tersebut secara bersama-sama terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap adalah sebesar 67,5%. Berarti, variabel lain diluar tingkat suku bunga, tingkat inflasi dan volatilitas pasar obligasi yang ikut .

Tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang tanda bahaya kehamilan sesudah diberika penyuluhan . Tingkat pengetahuan post-test responden tentang tanda bahaya kehamilan dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 1.3 Nilai . Post-test . dengan menggunakan uji wilcoxon . Berdasarkan tabel 1.2 dan 1.3 tingkat pengetahuan ibu primigravida

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa berkontribusi dalam perbaikan upaya kesehatan dan bermanfaat bagi semua pihak. Makassar, 03 Desember 2020

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

Abrasive water jet can do this with quality results but, generally is too expensive compared to plasma, laser or punching. 5. Cut Geometry Abrasive waterjet cuts have straight edges with a slight amount of taper. Kerf width is controlled by the orifice/nozzle combination. Cuts in thicker materials generally require larger combinations with more abrasive usage. The kerf width can be as small as .