ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI BUDIDAYA RUMPUT LAUT

2y ago
51 Views
2 Downloads
2.81 MB
125 Pages
Last View : 14d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Sasha Niles
Transcription

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIBUDIDAYA RUMPUT LAUTdi PESISIR KABUPATEN JEPARASKRIPSIUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomipada Universitas Negeri SemarangOleh :Teguh RisdiansyahNIM 7450406005JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2011

PERSETUJUAN PEMBIMBINGSkripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujianskripsi pada:Hari:Tanggal:Pembimbing IPembimbing IIDr. Etty Soesilowati, M.SiNIP. 196304181989012001Prasetyo Ari Bowo, SE, M.SiNIP. 197902082006041002Mengetahui,Ketua Jurusan Ekonomi PembangunanDr. Hj. Sucihatiningsih DWP, SE, M.SiNIP. 196812091997022001ii

PENGESAHAN KELULUSANSkripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FakultasEkonomi Universitas Negeri Semarang pada :Hari:Tanggal:Penguji SkripsiLesta Karolina Br. S, SE, M.SiNIP. 198007172008012016Anggota IAnggota IIDr. Etty Soesilowati, M.SiNIP. 196304181989012001Prasetyo Ari Bowo, SE, M. SiNIP. 197902082006041002Mengetahui :Dekan Fakultas EkonomiDrs. S. Martono, M.SiNIP. 196603081989011001iii

PERNYATAANSaya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karyasaya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atauseluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi inidikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hariterbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka sayabersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Semarang, April 2011Teguh RisdiansyahNIM 7450406005iv

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO “Jangan kira kesuksesan seperti buah kurma yang mudah kau makan, engkautidak akan meraih kesuksesan sebelum meneguk pahitnya kesabaran (NabiMuhammad SAW)”. “Tidak ada pekerjaan yang bisa disebut kecil, jika ia dikerjakan dengankesungguhan besar”. (Mario Teguh)PERSEMBAHANDengan penuh rasa syukur pada ALLAH SWT atassegala karuniaNYA, skripsi ini kupersembahkanuntuk :Bapak, ibu serta seluruh keluargaku yangsenantiasa memberi doa dan dukungannya.Sahabat-sahabat terbaikku.Teman-teman IESP 2006.Teman-teman kost Griya AnandaAlmamaterkuv

PRAKATAPuji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dankarunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI BUDIDAYA RUMPUT LAUT diPESISIR KABUPATEN JEPARA”.Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Strata 1 (satu) guna meraihgelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segalabantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada:1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarangyang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmudengan segala kebijakannya .2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas NegeriSemarang yang dengan kebijaksanaanya memberikan kesempatan kepadapenulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan studi yang baik.3. Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, SE, M.Si, Ketua Jurusan EkonomiPembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telahmemberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi.3. Dr. Etty Soesilowati, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikanbimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.vi

4. Prasetyo Ari Bowo, SE, M.S.i Dosen Pembimbing II yang bersediamembimbing dan memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaatpada skripsi ini.5. Lesta Karolina Br. S, SE, M.Si penguji utama yang telah mengoreksi skripsiini hingga mendekati kebenaran.6. Mega Andri Utama, S.Pi pegawai penyuluh lapangan rumput laut DinasKelautan dan Perikanan yang telah memberikan bantuan dan pengetahuantentang kondisi rumput laut di Kabupaten Jepara7. Semua kelompok budidaya rumput laut.8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidakdapat disebutkan satu persatu.Kemudian atas bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, semogamendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika ada kritik dan saran yangmembangun demi kesempurnaan skripsi ini, penulis menerima dengan senanghati. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak padaumumnya dan mahasiswa ekonomi pembangunan pada khususnyaSemarang,PenulisviiApril 2011

SARITeguh Risdiansyah. 2011. “Analisis Kelayakan Ekonomi Budidaya Rumput Lautdi Pesisir Kabupaten Jepara”. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. FakultasEkonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Etty Soesilowati,M.Si. Pembimbing II: Prasetyo Ari Bowo, SE, M. Si.Kata Kunci : Profil Petani Rumput Laut, Tingkat Produktivitas,kelayakakan Usaha.Rendahnya tingkat penghasilan budidaya rumput laut membuat petani sulitmenabung sehingga sulit mengembangkan budidaya rumput laut. Kecilnyapendapatan disebabkan beberapa persoalan diantaranya tentang kelayakan usahabudidaya rumput laut, apakah budidaya yang dilakukan secara ekonomi layak atautidak. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana profil petani rumput laut,seberapa besar tingkat produktivitas petani rumput laut, bagaimana kelayakanusaha budidaya rumput laut di pesisir Kabupaten Jepara. Tujuan dari penelitian iniadalah mengetahui profil petani rumput laut, mengetahui tingkat produktivitaspetani rumput laut, mengetahui kelayakan usaha budidaya rumput laut di pesisirKabupaten Jepara.Populasi penelitian berjumlah 10 kelompok pembudidaya rumput laut dengansampel 10 orang ketua kelompok yang mewakili anggotanya. Variabel penelitianprofil petani rumput laut, tingkat produktivitas petani rumput laut, kelayakanusaha budidaya rumput laut di pesisir Kabupaten Jepara. Metode pengumpulandatanya meliputi dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Metodeanalisis data adalah analisis deskriptif persentase, estimasi biaya investasi awal,estimasi biaya operasi, estimasi pendapatan, Payback Period (PP), Return OnInvestment (ROI), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) .Terdapat 3 model budidaya berdasarkan modal, model 1 kombinasi modalsendiri dan bantuan pemerintah tenaga kerja dari kelompok sendiri pembagianhasil dibagi rata antar anggota kelompok, model 2 modal dari investor dalamnegeri dengan tenaga kerja kelompok dan bayaran dengan bagi hasil 40% untukanggota kelompok dan 60% untuk investor dan model 3 modal dari investor luarnegeri tenaga kerja kelompok dan bayaran dengan gaji bulanan. Tingkatpendidikan anggota kelompok rendah mayoritas lulus SD sebesar 76,8% danmayoritas pekerjaan pokok nelayan sebesar 87,5%. Teknologi tanam metode longline, bibit dari Karimun Jawa, produktivitas kurang lebih 2 ton/Ha,analisiskelayakan ekonomi terdapat 5 kelompok yang tidak layak dilaksanakan danterdapat 5 kelompok yang layak dilaksanakan.Saran Model budidaya paling baik berdasarkan penelitian model 1sehingga perlu dikembangkan dalam budidaya selanjutnya.Produktivitas rumputlaut tergantung dari perawatan dan perlakuan terhadap rumput laut sehingga perludilakukan penyuluhan budidaya rumput laut secara rutin oleh Dinas Kelautan danPerikanan. Kelompok budidaya rumput lautnya tidak layak di sebabkan sistemgaji bulanan sehingga biaya produksi meningkat, disarankan memakai sistem bagihasil hal ini dirasa lebih adil antara investor dan anggota kelompok.viii

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL. .iPERSETUJUAN PEMBIMBING.iiPENGESAHAN KELULUSAN .iiiPERNYATAAN.ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN .vPRAKATAviSARI.viiiDAFTAR ISI .ixDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR GAMBAR .xivDAFTAR LAMPIRAN .xvBAB 1 PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Rumusan Masalah .81.3 Tujuan penelitian .81.4 Manfaat Penelitian .8BAB 2 LANDASAN TEORI .102.1 Teori Produksi .102.2 Teori Ekonomi Pertanian .152.3 Teori Ekonomi Pembangunan .182.4 Teori Manajemen Keuangan .272.5 Pengaruh Iklim terhadap Budidaya Rumput Laut .292.6 Penelitian Terdahulu .302.7 Kerangka Berpikir .33BAB 3 METODE PENELITIAN.353.1 Populasi .353.2 Sampel .353.3 Variabel Penelitian .373.4 Metode Pengumpulan Data .37ix

3.5 Metode Analisis Data .38BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .414.1 Hasil Penelitian .414.1.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian.414.1.2 Keadaan Penduduk .424.1.3 Profil Kelompok Petani rumput Laut .424.1.3.1 Pemilihan Lokasi .454.1.3.2 Kriteria Bibit Rumput Laut yang Baik .504.1.3.3 Penanganan Bibit Sebelum Penanaman .504.1.3.4 Penanaman .504.1.3.5 Perawatan Tanaman .514.1.3.6 Manfaat Rumput Laut .524.1.3.7 Variabel Modal .554.1.3.8 Variabel Tenaga kerja .574.1.3.9 Variabel Teknologi .604.1.3.10 Variabel Musim atau Iklim .624.1.3.11 Variabel Keuntungan .634.1.3.12 Variabel Produktivitas .644.1.4 Kelayakan Ekonomi .654.1.4.1 Variabel Kelayakan Ekonomi denganPayback Period .664.1.4.2 Variabel Kelayakan Ekonomi denganReturn On Investment.674.1.4.3 Variabel Kelayakan Ekonomi denganBenefit Cost Ratio .684.2 Pembahasan .694.2.1 Faktor Permodalan .694.2.2 Faktor Tenaga Kerja .704.2.3 Faktor Teknologi .714.2.4 Faktor Musim atau Iklim .724.2.5 Tingkat Keuntungan .73x

4.2.6 Tingkat Produktivitas .744.2.7 Kelayakan Ekonomi .74BAB 5 PENUTUP .785.1 Kesimpulan.785.2 Saran .79DAFTAR PUSTAKA .81LAMPIRAN-LAMPIRAN.83xi

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.1Daerah Penghasil Rumput Laut Terbesar IndonesiaTahun 2008 . 1Tabel 1.2Produksi Rumput Laut PesisirKabupaten Jepara tahun 2010 . 3Tabel 1.3Modal Awal Petani Rumput Laut . 4Tabel 1.4Biaya Produksi Selama Satu Tahun . 4Tabel 1.5Keuntungan Budidaya Rumput Laut . 5Tabel 1.6Kelompok Petani Rumput Laut di Pesisir KabupatenJepara dan Hasi Produksi Tahun 2010 . 6Tabel 3.1Kelompok Petani Rumput Laut PesisirKabupaten Jepara . 36Tabel 4.1Modal Awal Kelompok Petani Rumput Laut . 55Tabel 4.2Sumber Modal Kelompok Petani Rumput Laut . 56Tabel 4.3Jumlah Tenaga Kerja Kelompok Petani Rumput Laut . 57Tabel 4.4Tingkat Pendidikan Kelompok Petani Rumput Laut . 57Tabel 4.5Status Tenaga Kerja Kelompok Petani Rumput Laut . 58Tabel 4.6Pekerjaan Pokok Anggota KelompokPetani Rumput Laut . 59Tabel 4.7Usia Anggota Kelompok Petani Rumput Laut . 60Tabel 4.8Peralatan yang di Pergunakan . 61Tabel 4.9Hasil Produksi Rumput Laut Per Panen Ton Kering . 62Tabel 4.10Pendapatan Petani Rumput Laut Per Bulan . 63Tabel 4.11Hasil Produksi Kelompok Petani Rumput LautPer Panen Ton Kering . 64xii

Tabel 4.12Tingkat produktivitas Per Hektar Per Panen. 65Tabel 4.13Kelayakan Ekonomi dengan Payback period. 66Tabel 4.14Kelayakan Ekonomi dengan Return On InvestmentTabel 4.15Kelayakan Ekonomi dengan Benefit Cost Ratio . 68xiii. 67

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1Lingkaran Setan kemiskinanVersi Nurkse . 21Gambar 2.2Bagan Kerangka Berpikir AnalisisKelayakan Ekonomi Budidaya Rumput Lautdi Pesisir Kabupaten Jepara . 34xiv

DAFTAR LAMPIRANHalamanLampiran 1 Instrumen Penelitian.84Lampiran 2 Nama Kelompok, Nama Anggota, Usia, Pendidikandan Pekerjaan Pokok Anggota Kelompok PetaniRumput Laut .91Lampiran 3 Luas Lahan, Banyaknya Bibit danProduksi Rumput Laut .95Lampiran 4 Modal Kelompok Petani Rumput Lautdan Penyusutan .96Lampiran 5 Pengeluaran Kelompok Petani Rumput Laut .97Lampiran 6 Nilai Investasi Kelompok Petani Rumput Laut .98Lampiran 7 Perkembangan Usaha kelompok Petani Rumput Laut .99Lampiran 8 Pendapatan Petani Rumput Laut Perbulan .100Lampiran 9 Produktivitas Kelompok Petani Rumput laut.102Lampiran 10 Perhitungan Payback Period .103Lampiran 11 Perhitungan Benefit Cost Ratio .104Lampiran 12 Perhitungan Return On Investment .105Lampiran 13 Tabel Payback Period, Return On InvestmentBenefit Cost Ratio, .106Lampiran 14 Foto Dokumentasi Penelitian.107Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian .108xv

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangIndonesia memiliki luas area untuk kegiatan budidaya rumput laut seluas1.110.900 ha, tetapi pengembangan budidaya rumput laut baru memanfaatkanlahan seluas 222.180 ha (20% dari luas areal potensial). Dengan sentrasentra/pusat pengembangan kawasan, yakni di Lampung, DKI Jakarta, Banten,Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NusaTenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.Tabel 1.1Daerah Penghasil Rumput Laut Terbesar IndonesiaTahun 2008No Daerah Penghasil Rumput Laut1 Sulawesi Selatan2 Nusa Tenggara Timur3 Sulawesi Tengah4 BaliSumber: KKP Indonesia, 2008Produksi (Ton)690.385566.495208.040170.000Tabel 1.1 menjelaskan daerah penghasil rumput laut terbesar di Indonesia.Rumput laut banyak dihasilkan di Sulawesi Selatan, dengan produksi basah padatahun 2008 sebanyak 690.385 ton, diikuti oleh Nusa Tenggara Timur 566.495 ton,Sulawesi Tengah 208.040 ton dan Bali 170.860 ton.Wilayah Jawa Tengah belum termasuk dalam daftar Provinsi denganpenghasil rumput laut terbesar di Indonesia. Sampai saat ini untuk datakeseluruhan data mengenai daerah penghasil rumpul laut di Indonesia belum1

2tersedia. Wilayah Jawa Tengah yang mempunyai potensi untuk pengembanganrumput laut berada di Kabupaten Jepara sedangkan di wilayah Kabupaten lainbelum banyak yang mencoba mengembangkan budidaya ini karena keadaanperairan yang berbeda kandungan mineralnya. Kabupaten Jepara merupakan salahsatu Kabupaten yang terletak dipesisir utara pulau Jawa yang memiliki potensikekayaan laut yang cukup besar dengan garis pantai sepanjang 72 km termasukkeberadaan Karimunjawa, maka luas wilayah penangkapan laut mencapai 1.500km2. Sedangkan budidaya laut dapat dilakukan di atas areal seluas 10.000 Ha danluas areal budidaya laut dan penangkapan diperairan umum mencapai lebih dari1.472 Ha. Hal tersebut merupakan potensi yang besar apabila mampu diolahdengan baik.Salah satu potensi yang dimiliki daerah pesisir Jepara adalah kemampuanperairan pesisir Jepara yang mampu dipergunakan untuk budidaya rumput lautdimana tidak semua daerah pesisir mampu membudidayakan rumput laut,menurut pak andri yang merupakan penyuluh rumput laut Kabupaten Jepara haltersebut di karenakan kandungan air laut yang berbeda berdasarkan kadar garam,tingkat pencemaran lingkungan maupun keberadaan terumbu karang sebagaiasupan makanan bagi pertumbuhan rumput laut disetiap daerah yang berbeda.Rumput laut di pesisir Jepara baru mulai dikembangkan pada tahun 2009, dipesisir Kabupaten Jepara berdasarkan kajian yang dilakukan mulai awal bulanApril sampai dengan Juni 2009 diperoleh data bahwa total potensi lahan budidayarumput laut mencapai 320 Ha. Dengan wilayah yang paling potensial beradapada perairan Teluk Awur ( 150 Ha), Bandengan ( 50 Ha), dan Bondo ( 40 Ha).

3Pemanfaatan lahan baru mencapai 25,5 Ha atau sekitar 7,9 % dari total potensilahan yang ada seluas 320 Ha (DKP Kabupaten Jepara).Tabel 1.2Produksi Rumput Laut Pesisir JeparaTahunProduksi (Ton)20093,32010295,5Sumber : DKP Kabupaten Jepara, 2010Tabel 1.2 menjelaskan produksi rumput laut, pada tahun 2009 produksirumput laut sebesar 3,3 ton s

profil petani rumput laut, tingkat produktivitas petani rumput laut, kelayakan usaha budidaya rumput laut di pesisir Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan datanya meliputi dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Metode analisis dat

Related Documents:

Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT -

Pengembangan usaha budidaya rumput laut yang terencana diharapkan mampu percepatan usaha budidaya rumput laut. Akan tetapi, perlu dilakukan kajian dan evaluasi mengenai pengembangan usaha budidaya rumput laut. Potensi rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbes

VII. Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii B Better Management Practices GUDIDAYA RUMPUT LAUT

potensinya yaitu budidaya rumput laut, khususnya di Kecamatan Sajoanging yang baru beberapa tahun ini mengembangkan budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesesuaian perairan berdasarkan kondisi fisika-kimia untuk lokasi budidaya rumput laut

usaha budidaya rumput laut yang sudah ada sebelumnya, namun pembudidaya tetap mempertahankan pengembangan usaha budidaya rumput laut (Suwariyati, dkk., 2014). Perkembangan pantai kutuh menjadi daerah pariwisata tentu dapat berpengaruh terhadap perkembangan usaha

pada rumput laut dari Pebotoa, dan rendemen karaginan murni terendah (19,81%) ditemukan pada rumput laut dari Pulau Bapa. Dengan asumsi lokasi budidaya yang dianalisis mewakili Morowali, maka rendemen karaginan murni yang dapat dihasilkan dari rumput laut asal Morowali sama dengan rendemen

BAB 3 EKONOMI DAN PEMBANGUNAN; SEBUAH KRITIK 31 3.1 Krisis Negara Kesejahteraan 31 3.2 Inkonsistensi Ekonomi Pembangunan 42 3.3 Kritik terhadap Ilmu Ekonomi Konvesional 45 BAB 4 RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM 53 4.1 Paradigma Ekonomi Islam 54 4.2 Prinsip Dasar Ekonomi Islam 58 BAB 5 HAKIKAT EKONOMI ISLAM 71 5.1 Makna Ekonomi Islam 71

The API Specification and the EEMUA Specification differ slightly in some respects. The main differences in the specifications are in the requirements for the rheological properties and filtrate loss of the slurry. The rheological properties of the slurry at different rates of shear are determined using a direct reading viscometer. Filtrate loss is determined using a filter press. Test methods .