Kajian Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut Di

2y ago
51 Views
2 Downloads
712.21 KB
5 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Oscar Steel
Transcription

Journal of Marine and Aquatic Sciences 2 (2016) 1–5Kajian Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut Di Pantai Kutuh,Badung, Provinsi BaliAyu Putu Wiweka Krisna Dewi a* dan Suprabadevi Ayumayasari Saraswati aaProgram Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Badung, Bali* Penulis koresponden. Tel.: 62-857-3038-8806Alamat e-mail: ayuputu72@gmail.comDiterima (received) 11 Desember 2015; disetujui (accepted) 6 Januari 2016; tersedia secara online (available online) 9 Januari 2016AbstractSeaweed farming is one of the leading commodity fishery in Badung. One of the areas that develop seaweed farming is Kutuh Beach,Village Kutuh, District of South Kuta, Badung. Kutuh beach is better known as the Pandavas beach developed into a tourist area. Thatdevelopment could be affect the development of seaweed farming that already exists, but the farmers still maintain the development ofseaweed farming. Based on the survey results revealed that the characteristics of seaweed farmers in Kutuh Beach is: (1) age offarmers is still relatively productive, (2) most of the educational level farmers is a high school graduate, (3) the main work of farmersare cultivating seaweed Halymenia sp. and a second job is to raise cattle, fishermen, tour guides and project workers. Based on theresearch data, it is known that the water quality of the growth and cultivation of seaweed Halymenia sp. relatively good but thedevelopment of seaweed farming Halymenia sp. having problems marketing.Keywords: Halymenia sp.; seaweed; aquaculture; kutuh beachAbstrakUsaha budiaya rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan yang sebagian besar masih ditekuni oleh masyarakatpeisisr di Kabupaten Badung. Salah satu wilayah yang merupakan pusat pengembangan budidaya rumput laut adalah di KecamatanKuta Selatan, Kabupaten Badung yaitu tepatnya di Pantai Kutuh, Desa Kutuh. Pantai kutuh yang sekarang dikenal sebagai PantaiPandawa berkembang menjadi daerah pariwisata. Perkembangan itu dapat mempengaruhi perkembangan usaha budidaya rumput lautyang sudah ada sebelumnya, namun pembudidaya tetap mempertahankan pengembangan usaha budidaya rumput laut. Berdasarkanhasil penelitian diketahui bahwa karakteristik pembudidaya rumput laut yang ada di Pantai Kutuh adalah (1) umur pembudidaya masihtegolong produktif, (2) sebagian besar tingkat pendidikan pembudidaya adalah lulusan SMA, (3) pekerjaan utama pembudidaya adabudidaya rumput laut jenis Halymenia sp. dan pekerjaan sampingan pembudidaya adalah beternak sapi, nelayan, pemandu wisata danburuh proyek. Berdasarkan data hasil penelitian, diketahui bahwa pertumbuhan dan kualitas air budidaya rumput laut jenis Halymeniasp. tergolong baik, namun pengembangan usaha budidaya rumput laut jenis Halymenia sp. mengalami kendala dalam hal pemasaranrumput laut kering hasil budidaya.Kata Kunci: Halymenia sp.; rumput laut; budidaya; pantai kutuh1. PendahuluanRumput laut merupakan salah satu komoditas utamaperikanan budidaya yang bernilai ekonomis tinggi denganpeluang pasar yang luas, baik pasar lokal maupun ekspor.Rumput laut dapat dibudidayakan secara masal sehinggamenjadi salah satu komoditas strategis dalam programrevitalisasi perikanan yang dicanangkan KementerianKelautan dan Perikanan. Volume produksi perikananbudidaya rumput laut adalah sebesar 1.944.800 ton atau55.07% dari total produksi budidaya. Produksi tersebutmerupakan produksi terbesar dari total produksi perikananbudidaya di Indonesia (KKP, 2011).Budidaya rumput laut memiliki peranan penting dalamusaha meningkatkan produksi perikanan untuk memenuhikebutuhan pangan dan gizi, memperluas kesempatankerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannelayan dan petani ikan serta menjaga kelestarian sumberJ. Mar. Aquat. Sci. 2(1): 1–5 (2016)hayati perairan (Aslan, 1998). Usaha budiaya rumput lautmerupakan salah satu komoditas unggulan perikanan yangsebagian besar masih ditekuni oleh masyarakat peisisr diKabupaten Badung. Salah satu wilayah yang merupakanpusat pengembangan budidaya rumput laut adalah diKecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung yaitutepatnya di Pantai Kutuh, Desa Kutuh.Desa Kutuh memiliki potensi laut yang cukup luasdalam pengembangan usaha perikanan khususnya untukbudidaya rumput laut yang selama ini telah mampumengangkat perekonomian masyarakat yang ada di DesaKutuh. Arthana dkk. (2012) menyatakan bahwa wilayahperairan tenggara pulau Bali layak digunakan sebagailokasi budidaya rumput laut, salah satunya adalah PerairanPantai Kutuh, Badung. Suwariyati, dkk. (2014)menambahkan bahwa jenis rumput laut yangdibudidayakan di Pantai Kutuh adalah Eucheuma cottoniidan Eucheuma spinosum.

2APWK Dewi & SA SaraswatiPantai kutuh yang sekarang dikenal sebagai PantaiPandawa berkembang menjadi daerah pariwisata.Perkembangan itu dapat mempengaruhi perkembanganusaha budidaya rumput laut yang sudah ada embangan usaha budidaya rumput laut (Suwariyati,dkk., 2014). Perkembangan pantai kutuh menjadi mbangan usaha budidaya rumput laut yang sudahada sebelumnya. Sumariadhi dan Wijayasa (2012)mengatakan bahwa perkembangan pariwisata pada suatudaerah dapat menyebabkan beberapa masalah lingkungan,salah satunya adalah masalah limbah yang dihasilkan darikegiatan pariwisata. Hal tersebut menarik untuk dilakukankajian terkait pengembangan budidaya rumput laut yangada di pantai kutuh pada kondisi pantai kutuh yangberkembang menjadi daerah pariwisata. Penelitian inimembahas tentang karakteristik pembudidaya rumput lautyang ada di Pantai Kutuh, identifikasi kegiatan budidayarumput laut yang dilakukan di Pantai Kutuh dan analisispengembangan usaha budidaya rumput laut yangdilakukan di Pantai Kutuh2. Metode Penelitian2.1 Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Pantai Kutuh, Desa ilan data wawancara terhadap pembudidayarumput laut, pertumbuhan dan kualitas air budidayarumput laut di pantai kutuh dilakukan pada bulan Juni2015.2.2 Metode Pengumpulan DataData yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri daridata umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan pokokmaupun sampingan dari masing-masing pembudidayayang didapatkan dari wawancara langsung terhadapanggota kelompok pembudidaya rumput laut SegaraAmerta di pantai kutuh. Jumlah pembudidaya yangdigunakan adalah 27 orang yang merupakan anggotakelompok pembudidaya rumput laut Segara Amerta dipantai kutuh. Sedangkan data yang dikumpulkanberdasarkan pengukuran dalam kegiatan budidaya rumputlaut adalah data pertumbuhan dan kualitas air budidayarumput laut yaitu kedalaman, suhu, salinitas, pH, oksigenterlarut (DO).3. Hasil dan Pembahasan3.1 Karakteristik PembudidayaKarakteristik pembudidaya berdasarkan data primer yangdiperoleh dari 27 orang pembudidaya rumput lautmeliputi: umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaanpokok maupun sampingan dari masing-masingpembudidaya.3.1.1 Umur PembudidayaUmur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhiproduktivitas kerja seseorang (Panggabean, 2004).Kisaran umur pembudidaya rumput laut di Pantai Kutuhadalah 36-59 Tahun. Data kelompok umur pembudidayadapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1Distribusi Umur Pembudidaya di Pantai Kutuh Tahun 6-60TOTALJumlah(Orang)25514127Sumber: Diolah dari data primerPersentase(%)7,4118,5218,5251,853,70100Tabel 1 menunjukkan bahwa pembudidaya rumput lautdi Pantai Kutuh masih tergolong usia produktif. Pitoyodan Hasmi (2013) menyatakan bahwa usia dibawah 15tahun tergolong usia muda, usia 15-64 tahun tergolongusia produktif dan usia di atas 64 tahun tergolong usia tua.3.1.2 Tingkat Pendidikan PembudidayaPendidikan merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi produktivitas kerja seseorang, karena daripendidikan, seseorang akan mendapatkan keterampilanuntuk bekerja (Panggabean, 2004). Tingkat pendidikantertinggi pembudidaya rumput laut adalah SMA. Datatingkat pendidikan pembudidaya dapat dilihat pada Tabel2.Tabel 2Distribusi Tingkat Pendidikan Pembudidaya di Pantai KutuhTahun 2015No.1.2.3.4.Tingkat PendidikanTidak SekolahSDSMPSMATOTALSumber: Diolah dari data ,4151,85100,00Tabel 2 menunjukkan bahwa sebanyak 51,85%pembudidaya rumput laut adalah lulusan SMA, 7,41%lulusan SMP, 25,93% lulusan SD, dan sisanya tidakbersekolah. Namun demikian, pembudidaya tetap dapatmelakukan budidaya rumput laut dengan baik melaluipengalaman dan pengajaran yang didapat dari keluarga.Selain itu, sering dilakukan pelatihan-pelatihan mengenaicara berbudidaya rumput laut yang dilakukan oleh instansipemerintah kepada anggota kelompok pembudidayarumput laut di Pantai Kutuh.Bapak Nyoman Sarma dalam wawancara mengatakanbahwa pemerintah sering memberikan pelatihan tentangJ. Mar. Aquat. Sci. 2(1): 1–5 (2016)

Journal of Marine and Aquatic Sciencescara berbudidaya rumput laut yang baik untukmendapatkan hasil yang melimpah. Hampir setiap tahunada program pemerintah untuk para pembudidaya rumputlaut di Pantai Kutuh. Program terakhir yang sudahdilaksanakan adalah pelatihan cara menanam rumput lautyang benar pada tahun 2014.3.1.3 Pekerjaan Pokok dan Sampingan PembudidayaPekerjaan pokok pembudidaya di Pantai Kutuh adalahsebagai pembudidaya rumput laut. Hasil budidaya rumputlaut yang didapat pembudidaya lebih besar dibandingkandengan pekerjaan lainnya. Selain bekerja sebagaipembudidaya rumput laut, pembudidaya juga memilikipekerjaan sampingan yang dapat menambah penghasilankeluarga. Hal ini karena tidak diperlukan waktu banyakdalam berbudidaya rumput laut, sehingga pembudidayadapat melakukan pekerjaan lain selain berbudidayarumput laut. Pembudidaya biasanya mengecek rumput lautpada waktu air surut setiap harinya untuk memastikankondisi rumput laut masih dalam keadaan baik.Selebihnya, pembudidaya mengerjakan pekerjaansampingan sesuai dengan jenis pekerjaan sampinganmasing-masing. Beberapa pembudidaya mempunyaipekerjaan sampingan yaitu beternak sapi, nelayan,pemandu wisata dan buruh proyek. Data pekerjaansampingan pembudidaya dapat dilihat pada Tabel 3.Tabel 3Distribusi Pekerjaan Sampingan Pembudidaya di Pantai KutuhTahun 2015No.1.2.3.4.PekerjaanSampinganBeternak sapiNelayanPemandu wisataBuruh proyekTOTALSumber: Diolah dari data 8,5214,81100,003.2 Kegiatan Budidaya Rumput LautKegiatan budidaya rumput laut di Pantai Kutuh masihtetap dilakukan walaupun Pantai Kutuh atau yang lebihpopuler disebut Pantai Pandawa sudah berkembangmenjadi daerah pariwisata. Jenis rumput laut yangdikembangkan di Pantai Kutuh adalah rumput laut jenisbarong (Halymenia sp.). Hal ini karena rumput laut jenisbarong memiliki beberapa kelebihan dibandingkan jenisrumput laut jenis lainnya yang sudah pernahdibudidayakan di Pantai Kutuh yaitu Eucheuma cotoniidan Glacilaria sp. Kelebihan rumput laut jenis barongyaitu pertumbuhannya cepat, tidak diserang penyakit iceice dan tidak disukai oleh predator rumput laut, sehinggapembudidaya mendapatkan hasil panen yang lebih baikdibandingkan jenis rumput laut lainnya (Robledo danPelegrin, 2010). Gambar rumput laut jenis Halymenia sp.dapat dilihat pada Gambar 1.Masa tanam rumput laut jenis barong adalah 15 hari.Metode penanaman rumput laut yang digunakan di PantaiKutuh adalah lepas dasar (off-bottom method). Bibit yangditanam berukuran 150 gram dengan jarak tanam 25 cm.Bibit rumput laut awal yang digunakan dalam penelitianberasal dari pembudidaya rumput laut setempat.Penanaman rumput laut dilakukan satu kali masa tanampada lahan yang disewa dari pembudidaya setempat.Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwarata-rata pertumbuhan Rumput Laut Halymenia sp. selama15 hari adalah sebesar 105,67% atau 7%/hari atau 10,57gram/hari. Hasil pertambahan berat yang didapatkan padapenelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan rumput lautdi pantai kutuh tergolong baik. Menurut Winarno (1996)laju pertumbuhan rumput laut yang dianggap cukupmenguntungkan adalah diatas 3% pertambahan berat perhari. Peningkatan berat Rumput Laut Halymenia sp. dapatdilihat pada Gambar 2.Bapak Nyoman Karma mengatakan dalam wawancarabahwa para pembudidaya lebih memilih menanam rumputlaut jenis Halymenia sp. dibandingkan dengan rumput lautjenis Eucheuma cotonii. Hal ini karena keuntungan yangGambar 1. Rumput Laut Jenis Halymenia sp.J. Mar. Aquat. Sci. 2(1): 1–5 (2016)3

4APWK Dewi & SA SaraswatiGambar 2. Grafik Pertambahan Berat Halymenia sp. pada Setiap Titik Samplingdidapatkan lebih banyak dan masa tanamnya lebih singkat.Harga jual 1 kg rumput laut kering jenis Halymenia sp.adalah Rp. 11.000,00 – Rp. 13.000,00 sedangkan rumputlaut kering jenis Eucheuma cotonii Rp. 7.000,00 - Rp.9.000,00. Masa tanam rumput laut jenis Halymenia sp.adalah 15 hari sedangkan masa tanam rumput laut jenisEucheuma cotonii adalah 30 hari. Selain itu rumput lautjenis Halymenia sp. lebih aman dari serangan predatorkarena rasanya tidak disukai oleh predator dibandingkandengan rumput laut jenis Eucheuma cotonii. Berdasarkanalasan-alasan tersebut, petani lebih memilih untukmenanam rumput laut jenis Halymenia sp. walaupunmasih ada beberapa pembudidaya rumput laut yang masihtetap menanam rumput laut jenis Eucheuma cotoniisebagai sampingan.Pengambilan data kualitas air dilakukan sebanyak duakali yaitu pada saat kondisi air surut dan kondisi airpasang. Sampling dilakukan pada tiga stasiun yangberdekatan dengan lokasi penanaman rumput laut. Datakualitas air hasil penelitian selanjutnya dibandingkandengan tabel kelayakan budidaya rumput laut yangdikeluarkan oleh Bakosurtanal (1996).Berdasarkan hasil perbandingan data kualitas air hasilpengukuran di Pantai Kutuh dengan tabel kelayakanbudidaya rumput laut yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal(1996) menunjukkan bahwa kondisi kualitas air padalokasi budidaya rumput laut di Pantai Kutuh termasukdalam Kategori I yang berarti bahwa kondisi perairan diPantai Kutuh termasuk dalam kondisi perairan optimumuntuk pertumbuhan rumput laut. Burdames dan Ngangi(2014) menyatakan bahwa salah satu kunci keberhasilanbudidaya rumput laut adalah pemilihan lahan budidayarumput laut yang tepat. Hal ini disebabkan produksi dankualitas rumput laut dipengaruhi oleh faktor-faktorekologis (oseanografis dan parameter kualitas air).Kondisi perairan Pantai Kutuh yang tergolongoptimum untuk pertumbuhan rumput laut ternyatamemberikan dampak yang berbeda terhadap pertumbuhanrumput laut jenis Halymenia sp. dan rumput laut jenisEucheuma cotonii. Pertumbuhan rumput laut jenisHalymenia sp. lebih baik dibandingkan denganpertumbuhan rumput laut jenis Eucheuma cotonii. Hal inimenandakan bahwa terdapat faktor lain selain kualitas airyang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut yaitu dayatahan rumput laut terhadap serangan penyakit. Largo dkk.(1995) menyatakan bahwa ketika rumput laut mengalamistress akan memudahkan infeksi patogen. Pada keadaanstress, rumput laut akan membebaskan substansi organikyang menyebabkan thallus berlendir dan merangsangbakteri tumbuh melimpah.3.3 Perkembangan Usaha Budidaya Rumput Laut diPantai KutuhBerdasarkan hasil wawancara terhadap pembudidayarumput laut yang ada di Pantai Kutuh, diketahui bahwapembudidaya masih tetap memilih menjadi pembudidayarumput laut sebagai pekerjaan utama. Alasan utamapembudidaya adalah penghasilan yang didapatkan darihasil budidaya rumput laut lebih tinggi dibandingkandengan penghasilan yang didapatkan dari hasil pekerjaansampingan masing-masing pembudidaya. Bapak NyomanSarma dalam wawancara menyatakan bahwa penghasilanyang didapatkan dari hasil budidaya rumput laut dapatmencapai 5 juta rupiah/bulan sedangkan hasil dari bekerjasebagai buruh, nelayan atau beternak sapi tidak bisamelebihi 5 juta rupiah/bulan.Pembudidaya rumput laut menjual rumput laut dalamkeadaan kering. Rumput laut jenis Halymenia sp. dijualkepada pengepul asal Nusa Dua dengan harga Rp.11.000,00 - Rp 13.000,00. Dengan harga tersebutpembudidaya mendapatkan keuntungan rata-rata sebesarRp 5 juta pada setiap bulannya. Hal tersebut yang menjadialasan utama pembudiaya rumput laut lebih memilihmenanam rumput laut jenis Halymenia sp. dibandingkandengan rumput laut jenis lainnya.Berdasarkan hasil wawancara dari pembudidayarumput laut dan hasil pengukuran pertumbuhan danparameter kualitas air di Pantai Kutuh menunjukkanbahwa rumput laut jenis Halymenia sp. memiliki potensiyang sangat besar untuk dikembangkan sebagai salah satudaerah penghasil rumput laut yang dapat meningkatkannilai produksi budidaya rumput laut di Bali khususnya danJ. Mar. Aquat. Sci. 2(1): 1–5 (2016)

Journal of Marine and Aquatic SciencesIndonesia pada umumnya. Namun demikian, terdapatkendala dalam pengembangan usaha budidaya rumput lautdi Pantai Kutuh yaitu pembudidaya kehilangan pasaruntuk menjual rumput laut kering. Pengepul yang berasaldari Nusa Dua saat ini tidak lagi membeli rumput lautkering karena pabrik di negara tujuan ekspor tidak lagimembeli rumput laut kering jenis Halymenia sp.Pembudidaya rumput laut menjual rumput laut keringjenis Halymenia sp. terakhir pada bulan September 2015.Alasan pabrik di negara tujuan ekspor berhenti membelirumput laut kering jenis Halymenia sp. tidak diketahuipasti oleh para pembudidaya. Walaupun demikian,pembudidaya tetap menyimpan rumput laut kering jenisHalymenia sp. agar dapat dijual apabila ada yang membelirumput laut kering jenis Halymenia sp.4. SimpulanKesimpulan dari penelitian ini adalah (1) umurpembudidaya masih tegolong produktif, (2) sebagian besartingkat pendidikan pembudidaya adalah lulusan SMA, (3)pekerjaan utama pembudidaya ada budidaya rumput lautjenis Halymenia sp. dan pekerjaan sampinganpembudidaya adalah beternak sapi, nelayan, pemanduwisata dan buruh proyek. Berdasarkan data hasilpenelitian, diketahui bahwa pertumbuhan dan kualitas airbudidaya rumput laut jenis Halymenia sp. tergolong baik,namun pengembangan usaha budidaya rumput laut jenisHalymenia sp. mengalami kendala dalam hal pemasaranrumput laut kering hasil budidaya.Ucapan terimakasihAtas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang WidhiWasa, penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.Penelitian ini dapat terlaksana atas dana dari FakultasKelautan dan Perikanan, Universitas Udaya. Penulismengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telahmembantu penelitian ini, mulai dari penyusunan proposal,pelaksanaan penelitian sampai penulisan laporan.5Daftar PustakaArthana, W., D. Pertami, G. Hendrawan, I.Y. Perwira, D.B.Wijayanto, D. Ulinuha. 2012. Pemetaan Potensi KawasanBudidaya Rumput Laut di Perairan Tenggara Pulau Bali.Universitas Udayana. BaliAslan, L. M., 2006. Budidaya Rumput Laut. Kanisius .Yogyakarta.Bakosurtanal. (1996). Pengembangan Prototipe Wilayah Pesisirdan Marin Kupang - Nusa Tenggara Timur. Pusat BinaAplikasi Inderaja dan Sistem Informasi Geografis. Cibinong.Burdames, Y. dan E. L. A. Ngangi. 2014. Kondisi LingkunganPerairan Budi Daya Rumput Laut di Desa Arakan, KabupatenMinahasa Selatan. Budidaya Perairan 2(3): 69-75.KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). 2011. Kelautandan Perikanan dalam Angka 2011. Kementerian Kelautandan Perikanan. Jakarta. 118 hlm.Largo, D.B., Fukami, K., and Nishijima, T. 1995. OccasionalPathogenic Bacteria Promoting ice-ice Disease in TheCarrageenan-Producing Red Algae Kappaphycus alvareziiand Eucheuma denticulatum (Solieriaceae, Gigartinales,Rhodophyta). Journal of Applied Phyciology 7: 545-554.Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber DayaManusia. Ghalia Indonesia: JakartaPitoyo, A.J. dan E. Hasmi. 2013. Menjadi Produktif di UsiaProduktif. Direktorat Kerjasama Pendidikan KependudukanBKKBN. Jakarta: 53 hlm.Robledo, D dan Y. F. Pereglin. 2010. Prospects for tes in Southeast Mexico. J Appl PhycolDOI 10.1007. Spinger.Sumariadhi, N.W. dan I. W. Wijayasa. 2012. Dampak Pariwisatadi Nusa Lembongan. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata 2 (2);23-47Suwariati, N.W.E., I.K.B. Susrusa dan I.K. Rantau. 2014.Perbedaan Pendapatan Usahatani Rumput Laut Eucheu

usaha budidaya rumput laut yang sudah ada sebelumnya, namun pembudidaya tetap mempertahankan pengembangan usaha budidaya rumput laut (Suwariyati, dkk., 2014). Perkembangan pantai kutuh menjadi daerah pariwisata tentu dapat berpengaruh terhadap perkembangan usaha

Related Documents:

Pengembangan usaha budidaya rumput laut yang terencana diharapkan mampu percepatan usaha budidaya rumput laut. Akan tetapi, perlu dilakukan kajian dan evaluasi mengenai pengembangan usaha budidaya rumput laut. Potensi rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbes

Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT -

VII. Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii B Better Management Practices GUDIDAYA RUMPUT LAUT

profil petani rumput laut, tingkat produktivitas petani rumput laut, kelayakan usaha budidaya rumput laut di pesisir Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan datanya meliputi dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Metode analisis dat

Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Cahaya Maju merupakan kelompok usaha yang ada di Desa Rantau Tijang Kabupaten Tanggamus. Pengembangan budidaya ikan air tawar dari mulai dibentuknya kelompok budidaya ikan air tawar tahun 2016 sampai dengan saat ini selalu mengalami kenaikan dari tahun 2016-2018. Budidaya ikan Air Tawar merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, karna .

potensinya yaitu budidaya rumput laut, khususnya di Kecamatan Sajoanging yang baru beberapa tahun ini mengembangkan budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesesuaian perairan berdasarkan kondisi fisika-kimia untuk lokasi budidaya rumput laut

Pengalaman pembudidaya dalam mengelola usaha rumput laut merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan mereka dalam mengelola usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a). Penerapan sistem agribisnis pada usaha budidaya rumput laut

The Element Encyclopedia of Secret Signs and Symbols The Ultimate A-Z Guide from Alchemy to the Zodiac Adele Nozedar. For Adam and for the seven secrets ‘In every grain of sand there lies Hidden the soil of a star’ Arthur Machen ‘I do not need a leash or a tie To lead me astray In the land where dreams lie’ Yoav In Nature’s temple, living pillars rise Speaking sometimes in words of .